Anda di halaman 1dari 1

Jasa Ekosistem

Pemetaan jasa ekosistem (JE) dengan menggunakan data dan informasi yang tersedia di
Provinsi Jawa Tengah adalah kajian daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
dengan menggunakan pendekatan jasa ekosistem. Terdapat 9 jasa ekosistem penting
yang perlu dijelaskan kondisinya pada KLHS RPJM yaitu untuk fungsi penyediaan meliputi
JE penyedia pangan dan JE penyedia air, sedangkan untuk fungsi pengaturan meliputi JE
pengaturan pemurnian air, JE pengaturan pengolahan dan penguraian limbah, JE tata
kelola air dan banjir, JE pencegahan dan perlindungan dari bencana alam, JE pengaturan
iklim, JE pemeliharaan kualitas udara, JE pengaturan pengolahan dan penguraian limbah,
serta JE biodiversity.
3) Tingkat Kerentanan dan kapasitas adaptasi perubahan iklim
Analisis dalam kapasitas dan kerentanan perubahan iklim menggunakan dua alat analisis
yaitu:
 Tingkat Kapasitas dan Kerentanan Perubahan Iklim
KLHK telah menghasilkan SIDIK (Sistem Informasi Data Indeks Kerentanan) yang telah
dikaji per kecamatan di seluruh Indonesia. Perkiraan dampak pada masa akan datang
menggunakan proyeksi perubahan iklim yang dihasilkan Bappenas pada 2010 melalui
Integrated Climate Change Strategic Roadmap yang salah satu dokumen membahas
proyeksi iklim sampai dengan 2100 di seluruh wilayah Indonesia. Khusus untuk wilayah
Jawa Tengah telah dihasilkan skenario iklim untuk Jawa bagian tengah yang dapat
digunakan untuk seluruh wilayah kabupaten kota di Jawa Tengah.
 Emisi GRK
Perubahan iklim berkaitan dengan emisi, yang mana penggunaan lahan menimbulkan
suatu emisi. Emisi GRK adalah gas buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia yang
menghasilkan jenis Gas Rumah Kaca yang meliputi sektor energi, lahan dan limbah.
B. Capaian Indikator Tujuan pembangunan berkelanjutan sesuai dengan Perpres
59/2017
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) terdiri dari 17 tujuan dengan capaian yang
terukur dan tearah dalam rangka mencapai keberhasilan pembangunan pada tahun 2030.
TPB memiliki empat pilar utama, yakni pilar sosial, ekonomi, lingkungan, serta hukum dan
tata kelola kelembagaan. Dalam rangka keberhasilan pembangunan, TPB menempatkan
kondisi lingkungan (biosphere) sebagai dasar dalam menopang kesejahteraan sosial,
ekonomi, serta hukum dan tata kelola kelembagaan. Kondisi lingkungan dengan daya
dukung
kehidupan yang baik, akan mendorong terciptanya masyarakat yang sehat dan sejahtera,
untuk selanjutnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga mencapai
kesejahteraan ekonomi yang berkelanjutan. Keterkaitan antar pilar tersebut digambarkan
dalam gambar berikut.

Anda mungkin juga menyukai