Makalah Maternitas
Makalah Maternitas
▶ OKRIANDAMODJO(21010022)
▶ SINTIAPAIMIN (21010028)
▶ YUSMAWATI (21010035)
DOSEN PENGAMPUH:
PRODI S1 KEPERAWATAN
(2022)
KATAPENGANTAR
Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh,Salam
dan karunian yakita boleh hadir lagi di kampus tercinta kita ini.Yangmana maksud
dan tujuan kita yaitu untuk datang menambah pengetahuan dan wawasan kita.
Dalam makalah ini jika kita sekalian mendapat salah penulisan kata, ataupun
KATAPENGANTAR …………………………………………………………. i
a. Latar Belakang………………………………………………………….. 1
c. Tujuan …………………………………………………………………... 2
1. Definisi ……………………………………………………………... 2
2. Etiologi ……………………………………………………………... 2
4. Patofisiologi ........................................................................................4
6. Komplikasi ……………………………………………………….... 6
7. Penatalaksanaan …………………………………………............. 7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 16
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMasalah
membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. .(Amru
Sofian, 2012).
rupture uteri mengancam, partus lama (prolonged labor), partus tak maju
malpresentasi janin dengan letak lintang, letak bokong, presentasi dahi dan
muka (letak defleksi), presentasi rangkap jika reposisi tidak berhasil dan
gemeli.
Kebutuhan rasa nyaman penting untuk ibu post Op Sectio Caesar dalam
hal ini yang dimaksud adalah dari segi kenyamanan secara fisik yaitu dalam
dengan adanya suatu kerusakan jaringan atau faktor lain (Asmadi, 2008).
B. Rumusan Masalah
Caesarea ?
C. Tujuan
Caesarea.
Caesarea.
BAB II
KONSEPMEDIS
sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. (Amru Sofian,2012).
Sectio caesaria adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan
2. Etiologi
b) Panggul sempit.
dengan panggul.
h) Disfungsi uterus
a) Letak lintang.
b) Letak bokong.
(Shoulder Presentation).
3. Manifestasi Klinis
4. Patofisiologi
yang
Caesarea (SC).
dan saraf - saraf di sekitar daerah insisi. Hal ini akan merangsang
(nyeri akut).
5. Penyimpangam KDM
6. Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada ibu dengan sectiocaesarea menurut
(Mochtar R, 2002) adalah sebagaiberikut :
1) Infeksi puerperal (nifas) a)Ringan,dengan kenaikan suhu beberapa
hari saja. b) Sedangdengan kenaikan suhu yanglebih tinggi disertai
dehidrasi dan perutsedikit kembung.c) Berat dengan
peritonitis,sepsisdan ieus paralitik.
2) Perdarahan disebabkan karena:a) Banyak pembuluh darah yang
terputus dan terbuka.b) Antoniauteri.c) Perdarahan pada plcental bed.
3) Luka kandungkemih,emboli paru dan keluhan kandungkemh bila
reperitonealisasi terlalu tinggi.
4) Kemungkinn ruptur uteri sontan pada kehamilan mendatang
7. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis dan perawatan setelah dilakukan sectio
caesarea (Prairoharjo, 2007),yaitu:
1) perdarahan dari vagina harus dipantau dengan cermat.
2) Fundus uteri harus seringdi palpasi untuk memastikan bahwa uterus
tetap berkontraksi dengan kuat.
3) Pemberian analgetik dan antibiotik.
4) Periksa aliran darah uterus palingsedikit 30 ml/jam
5) Pemberan cairan intra vaskuler, 3 liter cairan biasanya memadai untuk
24jam pertama setelah pembedahan.
6) Ambulasi satu hari setelah pembedahan klien dapatturun sebentar dari
tempattidur dengan bantuan orang lain.
7) Perawatan luka insisi diperiksa setiap hari, jahitan kulit(klip) diangkat
pada hari ke empat setelah pembedahan.
8) Pemeriksaan laboratorium: Hematokrit diukur pagi hari setelah
pembedahan untuk memastikan perdarahan pasca operasi atau
mengisyaratkan hipovolemia.
BAB III
KONSEPASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
1. Identitas klien
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang
dipakai,
status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah,
tanggal
MRS, diagnosa medis.
2. Keluhan utama
Pada uumumnya pasien post sectiocaesar mengeluh nyeri pada
daerah
luka bekas operasi. Nyeri biasanya bertambah parah jika pasien
bergerak.
3. Riwayatkesehatan
Pada pengkajian riwayatkesehatan,data yang dikaji adalah
riwayat
kesehatan dahulu, riwayatkesehatan sekarangdan riwayat kesehatan
keluarga.
Dalam mengkaji riwayat kesehatan dahulu hal yangperlu dikaji adalah
penyakityangpernah diderita pasien khususnya penyakitkronis,
menular, dan
menahun seperti penyakitjantung, hipertensi, diabetes, TBC, hepatitis
dan
penyakitkelamin.
4. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik merupakan suatu proses memeriksa tubuh
pasien dari
ujung kepala sampai ujung kaki (headto toe) untuk menemukan tanda
klinis dari
suatu penyakit. (Dermawan,2012).
Pada pemeriksaan kepala meliputi bentuk kepala, kulitkepala,
apakah ada
lesi atau benjolan, dan kesan wajah,biasanya terdapat chloasma
gravidarum pada
ibu postpartum. Pada pemeriksaan mata meliputi kelengkapan dan
kesimetrisan mata,kelompok mata, konjungtiva, cornea, ketajaman
pengelihatan. Pada ibu postsectio caesarea biasanya terdapat
konjungtiva yang anemis diakibatkan oleh
kondisi anemia atau dikarenakan proses persalinan yangmengalami
perdarahan.
Pada pemeriksaan hidung meliputi tulang hidung dan posisi
septum nasi,
pernafasan cuping hidung, kondisi lubanghidung, apakah ada secret,
sumbatan
jalan nafas, apakah ada perdarahan atau tidak, apakah ada polip dan
purulent.
Pada pemeriksaan telinga meliputi bentuk, ukuran, ketegangan lubang
telinga,
kebersihan dan ketajaman pendengaran.
Pada pemeriksaan genetalia eksterna meliputi inspeksi (apakah
ada
hematoma, oedema,tanda-tanda infeksi,periksa lokhea meliputi
warna,jumlah,
dan konsistensinya). Pada pemeriksaan kandungkemih diperiksa
apakah kandung
kemih ibu penuh atau tidak, jika penuh minta ibu untuk berkemih,jika
ibu tidak
mampu lakukan kateterisasi.
Pada pemeriksaan anus diperiksa apakah ada hemoroidatau
tidak. Pada
pemeriksaan integumentmeliputi warna, turgor, kerataan warna,
kelembaban,
temperatur kulit, tekstur, hiperpigmentasi. Pada pemeriksaan
ekstermitas meliputi
ada atau tidaknya varises, oedema, reflek patella, reflek Babinski, nyeri
tekan
atau panas pada betis, pemeriksaan human sign.
2. Diagnosa Keperawatan
Adalah keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga atau masyarakat,
sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang
aktual atau potensial (NANDA2015). Masalah keperawatan yangmuncul
pada pasien sectio caesarea adalah ;
1. Nyeri Akut bd Agen pencedera fisik
Kategori : Relasional 35
Subkategori : Interaksi Sosial
2. Gangguan mobilitas fisik bdnyeri
Kategori : Fisilogis
Subkategori : Aktivitas/istirahat
3. Intervensi Keperawatan
5. Fasilitasi istirahat
dan tidur
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawa untuk membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yanglebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (potter & pretty, 2011).
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah tahapan akhir proses keperawatan yangterdiri dari
evaluasi proses (formatif) dan evaluasi hasil (sumatif).
a. Nyeri akutdan agen pencendera fisik teratasi
b. Gangguan mobilitas fisik bdnyeri teratasi
DAFTARPUSTAKA