Anda di halaman 1dari 26

“GANGGUAN PEMENUHAN KEBETUHAN CAIRAN

ELEKTROLIT DAN DARAH”

DISUSUN OLEH KELOMPOK III:

 FADILA A. KAMBISU (21010010)


 RISKA HANDAYANI (21010025)
 RAHMA B. KANTOLE (21010024)

DOSEN PENGAMPUH:
ULFA SUFYANINGSIH, S.Kep.,Ns.,M.Kes

STIKES HUSADA MANDIRI POSO

PRODI S1 KEPERAWATAN

(2022/2023)
I. Tinjauan Mata Kuliah
TOPIK 2
TEMA:GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN
ELEKTROLIT DAN DARAH

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini menggambarkan dan menjelaskan tentang terminologi dan
konsep patologi, prinsip dan informasi penting yang berhubungan dengan proses
penyakit, penyebab dan respon sel, jaringan, organ dan sistim terhadap proses
penyakit, pengaruh cidera pada sel, organ dan sistim morfologi dan fungsi
karakteristik dari penyakit yang sering dan penting, serta dasar molekuler proses
penyakit.
B. Kegunaan Mata Kuliah
Mata kuliah ini berguna untuk :
1. Mampu menjelaskan tentang terminologi dan konsep patologi,
2. prinsip dan informasi penting yang berhubungan dengan proses penyakit,
3. penyebab dan respon sel, jaringan, organ dan sistim terhadap proses
penyakit,
4. pengaruh cidera pada sel, organ dan sistim morfologi dan fungsi karakteristik
dari penyakit yang sering dan penting,
5. serta dasar molekuler proses penyakit serta jenis pemeriksaan laboratorium
C. Sasaran Belajar
Sasaran belajar adalah mahasiswa S1 keperawatan semester 3
D. Urutan Penyajian
1. Pendahuluan
A. Sasaran Pembelajaran yang ingin dicapai
B. Ruang lingkup bahan modul
C. Manfaat mempelajari modul
D. Urutan Pembahasan
E. Petunjuk Khusus
2. Materi Pembelajaran
3. Latihan
4. Rangkuman
5. Tes Formatif
6. Umpan balik atau tindak lanjut
7. Kunci Tes Formatif
8. Daftar Pustaka

E. Petunjuk Belajar Bagi Mahasiswa dalam Mempelajari Modul


1. Mahasiswa diharapkan dapat mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara
yang berurutan.
2. Jangan memaksakan diri sebelum benar-benar menguasai bagian demi
bagian dalam modul ini, karena masing-masing saling berkaitan.
3. Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan dan tes Formatif. Latihan ini
menjadi alat ukur tingkat penguasaan anda setelah mempelajari materi dalam
modul ini. Jika anda belum menguasai 75% dari setiap kegiatan belajar, maka
anda dapat mengulangi untuk mempelajari materi yang tersedia dalam modul
ini. Apabila anda masih mengalami kesulitan memahami materi yang ada
dalam modul ini, silahkan diskusikan dengan teman atau guru/dosen anda.

I Pendahuluan
A. Sasaran Pembelajaran yang ingin dicapai
1. Menjelaskan definisi dari aterosklerotik
2. Menjelaskan pengertian trombosis
3. Menjelaskan tentang emboli
4. Menjelaskan definisi dari kongesti dan udem
5. Menjelaskan tentang ganguan asam basa
6. Menjeaskan definisi dehidrasi dan pencegahan dehidrasi
7. Menjelasakn definisi dari syok
B. Ruang lingkup bahan modul
a. Aterosklerotik
b. Trombosis
c Emboli
d Kongesti dan udem
e. Gangguan keseimbangan asam basa
f.Dehidrasi
g. Syok

C. .Manfaat mempelajari modul


1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan
terhadap kehadiran guru.
3. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus
dikuasainya

D. Urutan Pembahasan
a. Aterosklerotik
b. Trombosis
c. Emboli
d. Kongesti dan udem
e. Gangguan keseimbangan asam basa
f. Dehidrasi
g. Syok

E. Petunjuk Khusus
1. Bacalah secara cermat modul ini secara berurutan
2. Kerjakan setiap latihan dan tes formatif pada setiap materi pembelajaran
dalam modul ini untuk memperlancar pemahaman anda

II. Materi Pembelajaran


 Ganguan pemenuhan kebutuhan cairan,elektrolit,
dan darah.
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat
terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel -partikel
bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan
elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat.
Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah
satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit
melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh
adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel -partikel bermuatan listrik
yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke
dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena dan didistribusi
ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya
distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian
tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang
lainnya, jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.
Darah adalah kombinasi plasma dan sel-sel yang beredar di seluruh tubuh.
Cairan ini memasok zat penting, seperti gula, oksigen, dan hormon, ke sel dan
organ di seluruh tubuh. Fungsi lain dari darah adalah mengangkut limbah dan
bahan-bahan kimia hasil metabolisme dari sel-sel tubuh. Tidak sampai disitu,
darah juga berperan sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri yang
bisa menimbulkan berbagai kesehatan serius.Darah terdiri dari dua bagian, yaitu
cair dan padat. Separuh bagian darah yang berbentuk cair disebut plasma yang
terbuat dari campuran air, protein, dan garam. Sementara bagian padatnya
terbuat dari sel darah putih, sel darah merah dan trombosit. Komponen darah
terdiri atas 2 komponen utama, yaitu sebagai berikut:
a. Plasma darah
Lebih dari separuh bagian dari darah merupakan cairan (plasma), yang
sebagian besar mengandung garam-garam terlarut dan protein. Protein utama
dalam plasma adalah albumin. Protein lainnya adalah antibodi (immunoglobulin)
dan protein pembekuan. Selain itu plasma juga mengandung hormon, elektrolit,
lemak, gula, mineral dan vitamin.
b. Butir-butir darah (blood corpuscles), yang terdiri atas:
1. Eritrosit : sel darah merah (SDM) - red blood cell (RBC).
2. Leukosit : sel darah putih (SDP) - white blood cell (WBC).
3. Trombosit : butir pembeku-platelet.

A. Aterosklerotik
Arteriosklerosis adalah pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan
plak di dinding arteri. Arteri yang mengeras dapat membuat aliran darah ke
organ tubuh menjadi tidak lancar sehingga mengganggu fungsi organ tersebut.
Kondisi ini dapat terjadi akibat berbagai hal, seperti penumpukan lemak atau
penuaan.Arteri adalah pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan darah kaya
oksigen dari jantung ke seluruh tubuh. Seiring berjalannya waktu, arteri dapat
mengeras sehingga kehilangan elastisitasnya. Arteriosklerosis dapat terjadi di
arteri yang mengalirkan darah ke jantung, otak, kaki, dan ginjal. Bila
berlangsung dalam waktu lama, aliran darah ke organ-organ tersebut akan
terganggu, bahkan tersumbat. Akibatnya, penderita arteriosklerosis berisiko
terserang penyakit serius, seperti stroke dan penyakit jantung koroner. Meski
sering kali dianggap sama, arteriosklerosis berbeda dengan aterosklerosis.
Arteriosklerosis mencakup semua kondisi pengerasan arteri. Sedangkan
aterosklerosis merupakan pengerasan arteri yang secara spesifik terjadi akibat
penumpukan lemak di dinding arteri. Dengan kata lain, aterosklerosis termasuk
ke dalam jenis arteriosklerosis. Arteriosklerosis terjadi ketika dinding bagian
dalam pembuluh darah arteri mengalami kerusakan. Akibatnya, sel darah dan
plak yang terbentuk dari kolesterol, lemak, atau kalsium menumpuk di dinding
arteri dan menyumbat pembuluh darah.Penyumbatan pembuluh darah
membuat aliran darahorgan-organ tubuh menjadi tidak lancar. Hal ini
mengakibatkan organ tersebut tidak berfungsi dengan baik. Dibawah ini termasuk
gambar normal arteri dan gambar kerusakan kerusakan pada arteri atau terjadi
penyumbatan di arteri:
Penyumbatan pembuluh darah membuat aliran darah ke organ-organ tubuh
menjadi tidak lancar. Hal ini mengakibatkan organ tersebut tidak berfungsi
dengan baik.Belum diketahui secara pasti penyebab kerusakan pada pembuluh
darah arteri. Akan tetapi, kondisi ini diyakini bisa terjadi sejak usia muda dan
dapat berkembang seiring pertambahan usia.Selain itu, ada beberapa kondisi
yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan pembuluh darah arteri,
yaitu:
a. Kolesterol tinggi
b. Trigliserida tinggi
c. Tekanan darah tinggi
d. Berat badan berlebih
e. Diabetes
f. Peradangan akibat arthritis, lupus, atau infeksi
g. Kebiasaan merokok
h. Kurang olahraga
i. Pola makan yang tidak sehat
j. Riwayat penyakit jantung di keluarga

Jenis Arteriosklerosis
Arteriosklerosis dapat terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Aterosklerosis Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, aterosklerosis
terjadi akibat penumpukan lemak di dinding pembuluh darah arteri.
Aterosklerosis merupakan jenis arteriosklerosis yang paling sering terjadi.
2. Arteriolsklerosis adalah pengerasan arteri akibat penumpukan lemak. Jenis
ini hampir sama dengan aterosklerosis. Perbedaannya adalah
arteriolsklerosis terjadi di dinding arteri yang lebih kecil, yaitu arteriol.
3. Mönkeberg’s arteriosclerosis Arteriosklerosis jenis ini disebabkan oleh
penumpukan kalsium di lapisan tengah arteri. Mönkeberg’s arteriosclerosis
merupakan jenis arteriosklerosis yang jarang terjadi.

Gejala Arteriosklerosis
Sebagian besar kasus arteriosklerosis tidak menimbulkan gejala sampai
terjadi penyumbatan di pembuluh darah arteri. Gejala yang muncul
tergantung pada lokasi pembuluh arteri yang tersumbat.Berdasarkan lokasi
pembuluh darah arteri yang mengalami penyumbatan, gejala-gejala yang
dapat muncul adalah:

 Penyumbatan di arteri yang menuju otak, yang dapat menimbulkan gejala


berupa mati rasa di tungkai dan lengan, sulit berbicara, gangguan
penglihatan, dan wajah terkulai
 Penyumbatan di arteri yang menuju jantung, yang bisa menimbulkan
keluhan berupa nyeri dada, sesak napas, dan gangguan irama jantung
 Penyumbatan di arteri yang menuju tungkai, yang dapat menimbulkan
gejala berupa nyeri di kaki ketika berjalan dan penurunan tekanan darah di
lengan yang terkena
 Penyumbatan di arteri yang menuju ginjal, yang dapat menimbulkan
keluhan berupa tekanan darah tinggi hingga gagal ginjal

B. Trombosis
Trombosis adalah pembentukan gumpalan darah yang tidak normal di
dalam pembuluh darah arteri atau vena. Gumpalan darah tersebut
dinamakan dengan trombus.Pada kondisi normal, tubuh memang
memerlukan proses penggumpalan atau pembekuan darah ketika
terjadi luka dan perdarahan.Namun, terkadang proses pembekuan
darah tidak berjalan sebagaimana mestinya dan malah menyumbat
aliran dalam pembuluh darah. Kondisi inilah yang disebut dengan
trombosis.Penggumpalan darah yang tidak normal ini terbagi menjadi 2
jenis, tergantung pada lokasi gumpalan darah atau trombus
ditemukan.Trombosis arteri, ketika trombus menyumbat pembuluh
arteri yang biasa terdapat di jantung dan otak.Trombosis vena, ketika
trombus Smenghambat aliran pembuluh vena yang biasanya
ditemukan di kaki. Kondisi ini menyebabkan trombosis superfisial,
trombosis vena dalam (deep vein thrombosis), serta emboli paru. Jika
trombosis tidak ditangani dengan tepat, aliran darah ke seluruh organ
penting dalam tubuh dapat terhambat.Akibatnya, tubuh dapat
mengalami berbagai komplikasi serius karena fungsi organ-organ vital
terganggu.Jenis trombosis Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, ada
dua jenis trombosis, Trombosis yakni trombosis vena dan trombosis
arteri.
1. vena Trombosis vena terjadi ketika gumpalan darah menghalangi vena atau
pembuluh darah yang membawa darah dari tubuh ke jantung. Terdapat
beberapa jenis trombosis vena menurut lokasi penggumpalan darah, di
antaranya trombosis vena dalam, trombosis vena porta, trombosis vena ginjal,
trombosis vena jugularis, sindrom Budd-Chiari, penyakit Paget-Schoetter, dan
trombosis sinus vena serebral. Jenis trombosis Dilansir dari Johns Hopkins
Medicine, ada dua jenis trombosis, yakni trombosis vena dan trombosis arteri.
Trombosis vena Trombosis vena terjadi ketika gumpalan darah menghalangi
vena atau pembuluh darah yang membawa darah dari tubuh ke jantung.
Terdapat beberapa jenis trombosis vena menurut lokasi penggumpalan darah, di
antaranya trombosis vena dalam, trombosis vena porta, trombosis vena ginjal,
trombosis vena jugularis, sindrom Budd-Chiari, penyakit Paget-Schoetter, dan
trombosis sinus vena serebral. Apakah trombosis vena berbahaya?
Jawabannya iya. Sebab, penyakit ini bisa memicu beragam komplikasi bahkan
bisa berujung pada kematian. Munculnya gumpalan atau bekuan darah
merupakan gejala khas dari penyakit ini
2. Trombosis arteri, ketika trombus menyumbat pembuluh arteri yang biasa
terdapat di jantung dan otak. Apabila gumpalan darah terdapat di pembuluh
arteri, gejala yang muncul biasanya berkaitan dengan masalah pada jantung dan
otak.Beberapa tanda dan gejala trombosis arteri adalah:
 nyeri dada
 sesak napas
 pusing
 stroke ringan
 salah satu atau kedua sisi tubuh melemah
 cara bicara tidak teratur

Conto gambar Trombosis arteri berupa gumpalan darah di arteri

Gejala trombosis arteri akan berbeda tergantung pada area yang


terdampak. Gejala berikut akan muncul setelah terjadi penyumbatan:
1. Tubuh menjadi dingin
2. Denyut nadi lemah
3. Gerak menjadi terbatas
4. Kesemutan atau mati rasa
5. Otot terasa sakit atau kejang
6. Kulit pucat
7. Tubuh lemas
8. Lengan atan kaki bengkak
9. Nyeri dada
10. Status mental berubah mendadak

C. Emboli
Emboli adalah kondisi ketika pembuluh darah tersumbat oleh zat asing, seperti
gumpalan darah, gelembung udara, atau kolesterol. Kondisi ini bisa berbahaya
dan harus segera diatasi, terutama bila terjadi di paru-paru atau otak. Tubuh
memiliki tiga jenis pembuluh yang berfungsi untuk mengatur aliran darah, yakni
arteri, vena, dan kapiler. Sirkulasi darah dimulai dari pembuluh arteri yang
membawa darah kaya oksigen dari jantung untuk dialirkan ke seluruh tubuh.
Selanjutnya, darah yang dibawa oleh arteri disalurkan ke kapiler, yakni
pembuluh kecil yang berperan dalam proses pertukaran oksigen dan
karbondioksida. Setelah oksigen dalam darah tersalurkan, darah yang miskin
oksigen kemudian disalurkan ke pembuluh vena untuk dialirkan kembali ke
jantung.

Ketika pembuluh darah di suatu organ tersumbat, maka fungsi organ tersebut
akan terganggu. Jika tidak ditangani dengan tepat, penyumbatan ini dapat
menyebabkan kerusakan permanen pada organ tersebut.
Penyebab Emboli
Emboli terjadi ketika pembuluh darah tersumbat oleh benda atau zat asing.
Berikut ini adalah beberapa zat yang dapat mengakibatkan terbentuknya
emboli:

1. Gas
Gelembung gas atau udara yang menyebabkan penyumbatan di pembuluh
darah terjadi pada penyakit dekompresi. Kondisi ini biasanya dialami oleh
penyelam yang terlalu cepat naik ke permukaan.
2. Gumpalan darah
Pembekuan darah umumnya berlangsung secara alami saat terjadi luka.
Namun, pembekuan darah juga bisa terjadi tanpa adanya luka, misalnya
pada kehamilan, obesitas, penyakit jantung, atau kanker.Pembekuan darah
yang berlebihan dapat menyebabkan pembentukan gumpalan yang dapat
menyumbat pembuluh darah.
3. Kolesterol
Gumpalan darah akibat aterosklerosis dapat terlepas ke pembuluh darah
sehingga berpotensi tersangkut dan menyumbat pembuluh darah di lokasi
lain.
4. Lemak
Patah tulang dapat membuat lemak di dalam tulang terlepas dan masuk ke
dalam pembuluh darah. Akibatnya, lemak tersebut bisa menyumbat
pembuluh darah.
5. Air ketuban
Meski jarang terjadi, air ketuban dapat bocor dan masuk ke pembuluh darah
ibu sehingga menyebabkan penyumbatan.
6. Faktor risiko emboli

D. Kongesti dan udem


Kongesti adalah berlimpahnya darah di dalam pembuluh darah di region
tertentu. kongesti disebut juga hiperemijika dilihat secara mikroskopik kapiler-
kapiler dalam jaringan yang hiperemi terlihat melebar dan penuh berisi darah.
Pada dasarnya kongesti dapat terjadi dengan dua mekanisme yaitu:
 kenaikan jumlah darah yang mengalir ke jaringan atau organ
 penurunan jumlah darah yang mengalir ke jaringan atau organ
Kongesti dibagi menjadi dua bentuk yaitu:
 kongesti aktif adalah aliran darah kedalam suatu daerah tubuh
bertambah dan meningkat.kongesti aktif juga di sebut juga sebagai
kongesti fungsional.
 kongesti pasif adalah penurunan jumlah darah yang mengalir dari suatu
daerah tubuh.sesuai dengan namanya kongesti pasif tidak menyangkut
tentang kenaikan jumlah darah yang mengalir ke suatu daerah tubuh
tetapi lebih merupakan suatu ganguan aliran darah dari daerah tubuh
tersebut.

Edema adalah penumpukan cairan dalam jaringan tubuh. Edema paling sering
terjadi di kaki atau lengan. Namun, kondisi ini juga dapat terjadi di bagian tubuh
lainnya, seperti perut dan wajah.Edema pada kasus ringan sering terjadi dan
biasanya tidak berbahaya. Akan tetapi, edema juga dapat menjadi tanda
penyakit serius, seperti gagal jantung, serta gangguan pada hati, ginjal, atau
otak. Oleh karena itu, pemeriksaan ke dokter saat terjadi edema sangat penting
dilakukan untuk mencari tahu penyebab yang mendasarinya.
E. Gangguan keseimbangan asam basa
Gangguan keseimbangan asam basa (pH) adalah kondisi ketika kadar asam dan
basa dalam darah tidak seimbang. Kondisi ini dapat mengganggu kerja berbagai
organ tubuh.Kadar asam basa darah berperan penting dalam membantu berbagai
fungsi tubuh, seperti pencernaan, metabolisme, dan produksi hormon. Oleh sebab
itu, kadar asam basa harus selalu seimbang agar fungsi tubuh bekerja dengan baik
(homeostasis). Kadar asam basa dalam darah diukur dengan skala pH, dari 0
(sangat asam) hingga 14 (sangat basa). Normalnya, kadar pH darah normal
berkisar antara 7,35–7,45. Darah seseorang dinilai terlalu asam bila pH kurang
dari 7,35. Kondisi tersebut dinamakan asidosis. Sementara itu, darah dengan nilai
pH lebih besar dari 7,45 dikategorikan terlalu basa dan disebut dengan alkalosis.
Tubuh menggunakan mekanisme yang beragam dalam mengatur keseimbangan
asam basa dalam darah. Mekanisme ini melibatkan paru-paru, ginjal, dan sistem
penyangga (buffer)Pengaturan keseimbangan pH darah di paru-paru terjadi pada
proses pernapasan. Manusia bernapas dengan menghirup oksigen (O2) dan
membuang karbondioksida (CO2). CO2 adalah zat yang bersifat asam sehingga
jumlah CO2 yang keluar akan memengaruhi keseimbangan pH darah, baik asidosis
maupun alkalosis. Asidosis dan alkalosis yang disebabkan oleh gangguan pada
paru-paru atau pernapasan disebut dengan asidosis respiratorik dan alkalosis
respiratorik. Asidosis dan alkalosis juga dapat terjadi jika produksi asam dan basa
dalam tubuh tidak seimbang. Kondisi tersebut terjadi bila ginjal tidak bisa
membuang kelebihan asam atau basa dari dalam tubuh. Asidosis dan alkalosis
akibat salah satu dari dua kondisi di atas disebut asidosis metabolik dan alkalosis
metabolik.

F. Dehidrasi
Dehidrasi adalah kondisi ketika cairan tubuh yang hilang lebih banyak
daripada yang dikonsumsi. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh tidak
berfungsi secara normal.Tubuh memiliki kandungan air sebanyak 55–80
persen dari total berat badan. Air dalam tubuh berperan untuk membantu
kerja sistem pencernaan, mengeluarkan kotoran dan racun dari dalam
tubuh, menjaga suhu tubuh, dan melumasi sendi. Dehidrasi sering kali
dianggap sebagai rasa haus biasa. Padahal, jika tidak diatasi dengan baik,
dehidrasi bisa berkembang menjadi lebih serius, seperti hipovolemia. Pada
hipovolemia, air dalam aliran darah ditarik keluar oleh jaringan tubuh
sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan cairan. Bila tidak segera
ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan syok dan mengancam nyawa.
Dehidrasi terjadi saat asupan cairan tubuh tidak terpenuhi atau cairan yang
keluar tubuh lebih banyak dibandingkan dengan cairan yang masuk. Cairan
tubuh dapat terbuang saat muntah, buang air kecil, berkeringat, dan diare.
Selain itu, aktivitas fisik, cuaca, dan makanan bisa memengaruhi seberapa
parah dehidrasi yang terjadi. Setiap orang bisa mengalami dehidrasi. Rasa
haus yang berlebihan dan perubahan warna urine menjadi kuning pekat dan
gelap menjadi dua gejala utama terjadinya dehidrasi. Tanda ini sebenarnya
adalah upaya yang dilakukan oleh tubuh untuk meningkatkan konsumsi
cairan sekaligus mengurangi pembuangan cairan yang lebih banyak lagi
dari dalam. 

G.SYOK
Syok adalah kondisi kritis yang disebabkan oleh penurunan tiba-tiba aliran
darah ke seluruh tubuh. Syok dapat terjadi akibat trauma, sengatan
panas, kehilangan darah, reaksi alergi, infeksi parah, keracunan, luka bakar
parah, atau penyebab lainnya. Ketika seseorang syok, organnya tidak
mendapatkan cukup darah atau oksigen. Kondisi ini biasanya merupakan
komplikasi dari penyakit atau kondisi lain.Darah berfungsi sebagai pemasok
zat-zat yang penting untuk jaringan tubuh, seperti nutrisi dan oksigen. Pada

kondisi syok, terjadi gangguan yang menyebabkan jantung dan pembuluh


darah tidak dapat mengalirkan darah ke jaringan tubuh dengan
optimal.Akibatnya, pasokan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan agar
jaringan dan organ tubuh dapat berfungsi secara normal menjadi terhambat.
Kondisi ini bisa terjadi secara bersamaan pada semua organ sehingga
efeknya bisa fatal, terutama jika tidak segera tertangani. Syok adalah
kondisi berbahaya ketika tekanan darah menurun secara drastis sehingga
organ-organ dan jaringan tubuh tidak mendapatkan aliran darah yang
cukup. Kondisi ini biasanya merupakan komplikasi dari penyakit atau kondisi
lain. Darah berfungsi sebagai pemasok zat-zat yang penting untuk jaringan
tubuh, seperti nutrisi dan oksigen. Pada kondisi syok, terjadi gangguan yang
menyebabkan jantung dan pembuluh darah tidak dapat mengalirkan darah
ke jaringan tubuh dengan optimal.Akibatnya, pasokan nutrisi dan oksigen
yang dibutuhkan agar jaringan dan organ tubuh dapat berfungsi secara
normal menjadi terhambat. Kondisi ini bisa terjadi secara bersamaan pada
semua organ sehingga efeknya bisa fatal, terutama jika tidak segera
tertangani.Ada tiga faktor yang berkontribusi pada terjadinya syok, yaitu:
1. Ketidakmampuan pembuluh darah untuk mengalirkan darah
2. Ketidakmampuan jantung untuk memompa darah
3. Kurangnya darah untuk dialirkan
Ada berbagai macam penyakit atau kondisi yang dapat menyebabkan hal-

hal di atas dan memicu terjadinya syok.


III. LATIHAN
1. Apakah yang terjadi jika kekurangan cairan dalam tubuh?
2. Mengapa elektrolit dikatakan zat yang menghasilkan partikel partikel yang
bermuatan listrik?
3. Jelaskan apa yang dimaksud fisiologi homeostatis?
4. Jelaskan peran darah didalam tubuh?
5. Sebutkan dua bagian dari darah dan jelaskan?
6. Jelaskan apabila keseimbangan cairan dan elektrolit tergangu maka akan
terjadi?

RANGKUMAN
Ganguan pemenuhan kebutuhan cairan,elektrolit,dan darah
- Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu
(zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel -partikel
bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan.
- Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel -partikel bermuatan
listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit
masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena
dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh.
- Darah adalah kombinasi plasma dan sel-sel yang beredar di seluruh tubuh.
Cairan ini memasok zat penting, seperti gula, oksigen, dan hormon, ke sel
dan organ di seluruh tubuh. Fungsi lain dari darah adalah mengangkut
limbah dan bahan-bahan kimia hasil metabolisme dari sel-sel tubuh.
1. Arteriosklerosis adalah pengerasan pembuluh darah arteri akibat
penumpukan plak di dinding arteri.
2. Trombosis adalah pembentukan gumpalan darah yang tidak normal di
dalam pembuluh darah arteri atau vena.
3. Emboli adalah kondisi ketika pembuluh darah tersumbat oleh zat asing,
seperti gumpalan darah, gelembung udara, atau kolesterol.
4. Kongesti adalah berlimpahnya darah di dalam pembuluh darah di region
tertentu. kongesti disebut juga hiperemijika dilihat secara mikroskopik
kapiler-kapiler dalam jaringan yang hiperemi terlihat melebar dan penuh
berisi darah.
5. Gangguan keseimbangan asam basa (pH) adalah kondisi ketika kadar
asam dan basa dalam darah tidak seimbang.
6. Dehidrasi adalah kondisi ketika cairan tubuh yang hilang lebih banyak
daripada yang dikonsumsi. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh tidak
berfungsi secara normal.
7. Syok adalah kondisi kritis yang disebabkan oleh penurunan tiba-tiba aliran
darah ke seluruh tubuh. Syok dapat terjadi akibat trauma, sengatan
panas, kehilangan darah, reaksi alergi, infeksi parah, keracunan, luka bakar
parah, atau penyebab lainnya.
IV. Tes formatif(pilihan ganda)
1. Sebuah unsur senyawa yang jika melebar atau larut di dalam air atau pelarut
lain akan pecah menjadi ion dan mampu membawa listrik.Apakah yang
dimaksud dengan pernyataan tersebut ?
a. Difusi
b. Elektrolit
c. Transfusi
d. Filtrasi
2. Apakah data yang ditemukan pada mata pasien dengan kelebihan volume
cairan?
a. Cekung
b. Edema periorbital
c. konjungtiva kering
d. Air mata berkurang atau tidak ada
3. Berikut adalah jenis elektrolit didalam tubuh, kecuali....
a. Ba
b. Na
c. Ca
d. HCO3
4. Sampel yang dapat digunakan pada pemeriksaan elektrolit tubuh, kecuali ....
a. Urine
b. Saliva
c. Serum
d. Cairan serebrospinal
5. Tubuh manusia membutuhkan keseimbangan cairan antara pemasukan dan
pengeluaran. Apa yang dimaksud dengan pemasukan cairan melalui mulut ?
a. Parenteral
b. Perkutan
c. Peroral
d. Intravena
6. Elektrolit yang berfungsi pada pembekuan darah adalah
a. Magnesium
b. Kalsium
c. Fosfor
d. Kalium
7. Bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui membran semipermeabel dari
larutan yang berkonsentrasi lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi
disebut....
a. Transfor aktif
b. Osmosis
c. Difusi
d. Difusi pasif
8. Elektrolit utama dalam cairan ekstraseluler adalah ...
a. Na+ dan Mg+
b. Cl- dan K+
c. PO4 dan Ca++
d. Na+ dan Cl-
9. Cairan tubuh terbagi atas sebagai berikut kecuali …
a. Cairan intraseluler
b. Cairan interseluler
c. Cairan transeluler
d. Cairan intravaskuler
10. Penyebab utama gangguan cairan dan elektrolit yang sering di jumpai dalam
klinik adalah, kecuali ….
a. Diare
b. Muntah-muntah
c. Osmolaritas
d. Volume
V. Umpan balik atau tidak lanjut
1. Sebuah unsur senyawa yang jika melebar atau larut di dalam air atau pelarut
lain akan pecah menjadi ion dan mampu membawa listrik.Apakah yang
dimaksud dengan pernyataan tersebut ?
a. Difusi Salah karena difusi adalah perpindahan zat dari daerah
berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah.
b. Elektrolit Benar karena elektrolit adalah zat bermuatan listrik yang
banyak terdapat pada sel dan jaringan tubuh manusia.
c. Transfusi Salah karena tranfusi adalah pemindahan atau pemasukan
darah atau obat kepada orang yang memerlukan
d. Filtrasi Salah karena Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari
suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau
septum, yang di atasnya padatan akan terendapkan
2. Apakah data yang ditemukan pada mata pasien dengan kelebihan volume
cairan ?
a. Cekung Salah karena kondisi mata cekung disebabkan oleh dehidrasi
atau kekurangan cairan
b. Edema periorbital Benar karena Penyebab utama edema periorbital
adalah peradangan yang menyebabkan penumpukan cairan di sekitar
mata.
c. konjungtiva kering Salah karena konjungtiva kering adalah kondisi
kekurangan vitamin A sehingga selaput tipis yang melapisi kelopak mata
dan bola mata (konjungtiva) menjadi kering, tebal, hingga berkerut.
d. Air mata berkurang atau tidak ada Salah karena berkurangnya air mata
disebabkan karena kelenjar mata tidak memproduksi jumlah air mata
yang cukup, selain itu airmata diproduksi melalui rangsangan hormon
tidak berkaitan dengan cairan dan elektrolit
3. Berikut adalah jenis elektrolit didalam tubuh, kecuali....
a. Ba benar karena tidak merupakan jenis elektrolit di dalam tubuh
b. Na salah karena merupakan elektrolit utama cairan ekstrasel
c. Ca salah karena merupakan elektrolit terbanyak dalam tubuh yang
mempunyai porsi yang sama antara cairan intraseluler (CIS) dengan
cairan ekstraseluler(CES)
d. HCO3 salah karena merupakan buffer basa utama di dalam tubuh
4. Sampel yang dapat digunakan pada pemeriksaan elektrolit tubuh, kecuali ....
a. Urine salah karena tes urine dapat diberikan oleh pasien melalui sample
urine dalam wadah spesimen
b. Saliva benar karna kadar kalsium pada saliva lebih rendah
c. Serum salah karena Pemeriksaan elektrolit pada serum dengan
menggunakan alat elektrolit analizer dengan metode elektroda ion
selektif
d. Cairan serebrospinal salah karena Perubahan dalam cairan
serebrospinal dapat merupakan proses dasar patologi suatu kelainan
klinik. Pemeriksaan cairan serebrospinal sangat membantu dalam
mendiagnosa penyakit-penyakit neurologi. Selain itu juga untukevaluasi
pengobatan dan perjalanan penyakit, serta menentukan prognosa
penyakit. Pemeriksaan cairan serebrospinal adalah suatu tindakan yang
aman, tidak mahal dan cepat untuk menetapkan diagnosa,
mengidentifikasi organisme penyebab serta dapat untuk melakukan test
sensitivitas antibiotika
5. Tubuh manusia membutuhkan keseimbangan cairan antara pemasukan dan
pengeluaran. Apa yang dimaksud dengan pemasukan cairan melalui mulut ?
a. Parenteral Salah karena parenteral adalah metode pemberian nutrisi,
obat, atau cairan melalui pembuluh darah
b. Perkutan Salah karena perkutan merupakan sistem yang
memanfaatkan kulit sebagai tempat untuk pemberian obat terus-
menerus ke dalam sirkulasi sistemik.
c. Peroral Benar karena peroral merupakan metode pemberian obat,
makanan ataupun cairan (minuman) melalui mulut
d. Intravena Salah karena intravena metode pemberian obat melalui
injeksi atau infus melalui intravena.
6. Elektrolit yang berfungsi pada pembekuan darah adalah
a. Magnesium Salah karena Magnesium diperlukan tubuh untuk
mengendalikan kontraksi otot dan impuls saraf, serta mengontrol gula
darah, mengatur tekanan darah, dan menjaga kesehatan tulang
b. Kalsium Benar karena Kalsium lebih sering dikenal untuk menjaga
kesehatan tulang dan pertumbuhan gigi. Lebih dari itu, ternyata tubuh
juga membutuhkan kalsium dalam proses pembekuan darah, menjaga
sistem saraf dan otot agar berfungsi sebagaimana mestinya.
c. Fosfor Salah karena Fosfor diperlukan untuk pertumbuhan tulang, serta
bekerjasama dengan vitamin B komplek untuk mengubah makanan
yang dikonsumsi menjadi energi yang dibutuhkan tubuh
d. Kalium Salah karena Kalium diperlukan untuk menjaga keseimbangan
cairan tubuh dan fungsi sistem saraf, serta mengendalikan kontraksi
otot dan tekanan darah

7. Bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui membran semipermeabel


dari larutan yang berkonsentrasi lebih rendah ke konsentrasi yang lebih
tinggi disebut....
a. Transfor Aktif Salah karena Transpor aktif adalah pergerakan atau
pemindahan yang menggunakan energi untuk mengeluarkan dan
memasukkan ion –ion dan molekul melalui membran sel yang bersifat
permeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul kecil di
dalam sel
b. Osmosis Benar karena Osmosis adalah perpindahan molekul air
(pelarut) melalui membran semipermeabel dari larutan yang
berkonsentrasi rendah ke larutan yang berkonsentrasi tinggi
c. Difusi Salah karena Difusi adalah proses yang dihasilkan dari gerakan
molekul dimana alirannya berpindah dari daerah berkonsentrasi tinggi
ke daerah berkonsentrasi rendah.
d. Difusi Pasif Salah karena Difusi pasif adalah pergerakan molekul dari
daerah konsentrasi yang lebih tinggi ke daerah konsentrasi yang lebih
rendah melintasi membran sepanjang gradien konsentrasi.

8. Eletrolit utama dalam cairan ekstraseluler adalah …


a. Na+ dan Mg+ salah karena hanya Na+ yang merupakan cairan
elektrolit utama cairan ekstraseluler yang sering kita jumpai di
intraseluler
b. Cl dan K+ salah karena Cl- yang merupakan cairan yang tersebar di
dalam ekstraseluler sedangkan K+ adalah cairan utama untuk
intraseluler
c. PO4 dan Ca++ salah karena PO4 merupakan cairan yang terbanyak di
intraseluler sedangkan Ca++ merupakan cairan yang tersebar secara
merata antara intraseluler dan ekstraseluler
d. Na+ dan Cl- benar karena Na+ merupakan cairan utama yang ada di
ekstraseluler sedangkan Cl- juga merupakan cairan yang tersebar
dalam ekstraseluler

9. Cairan tubuh terbagi atas sebagai berikut, kecuali…..


a. cairan intraseluler salah karena cairan intraseluler merupakan cairan
tubuh yang terkandung dalam sel
b. airan interseluler benar karna cairan interseluler merupakan cairan
yang di sebut plasma darah dan didalamnya terdapat unsur-unsur
padat, yaitu sel darah
c. cairan transeluler salah karena cairan transeluler terdapat didalam
rongga khusus dari tubuh dan menjadi bagian dari cairan ekstraseluler
d. cairan intravaskuler salah karena cairan intravaskuler terdapat dalam
pembuluh darah dan juga menjadi bagian dari cairan intravaskuler

10.Penyebab utama ganguan cairan dan elektrolit yang sering dijumpai dalam
klinik adalah, kecuali….
a. diare salah karena diare merupakan salah satu gangguan cairan dan
elektrolit yaitu kekurangan klorida
b. muntah-muntah salah karena muntah-muntah merupakan suatu
gangguan cairan dan elektrolit yaitu kekurangan klorida
c. osmolaritas salah karena osmolaritas merupakan suatu gangguan
cairan dan elektrolit yaitu kekurangan cairan atau dehidrasi
d. volume benar karna volume bukan penyebab utama dari gangguan
cairan dan elektrolit itu sendiri
VI. Kunci jawaban
1. B
2. B
3. A
4. B
5. C
6. B
7. B
8. D
9. B
10. D

VII. DAFTAR PUSTAKA

Tamsuri, Anas.(2009).Klien Gangguan Keseimbangan Cairan dan


Elektrolit.Seri Keperawatan.Jakarta:EGC.
Mima.(2001).Keseimbangan Cairan Elektrolit dan Asam Basa.Jakarta:EGC.
Dr.Kusnanto, S.Kp, M.Kes.2017.Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Cairan
Dan Elektrolit.Surabaya: Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.
Mardiana, Yeni.(2017).ASKEP Pada Klien Gastroenteritis Dengan Masalah
Keperawatan Gangguan Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit Diruang Asoka RSUD
Bangil Pasuruan.Jurnal Keperawatan.1-4.
Makarim, dr.Fadli Rizal.(2022 April 22).Gangguan Elektrolit
Agustin, dr.Sienny.(2021 Maret 17).Gangguan Elektrolit.
Viswanatha, Putu Aksa dan dr.Kadek Agus Heryana Putra,Sp.An.
(2017).Keseimbangan Asam Basa.(Bagian/SMF Ilmu Anastesia dan Terapi Intensif,
FK UNUD/RSUP Sanglah, 2017).

Anda mungkin juga menyukai