REFARAT THT-KL Rani Apriliani Sanni
REFARAT THT-KL Rani Apriliani Sanni
TORTIKOLIS
Disusun Oleh:
Rani Apriliani Sanni
11120201009
Pembimbing:
dr. Khaeruddin, Sp. THT-KL
FAKULTAS KEDOKTERAN
MAKASSAR
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Tortikolis
2022
Makassar, November
2022
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
mendasarinya. 1,2
Torticollis atau leher terpelintir (tortum collum) asal Italia "torti colli"
adalah sikap ganas dari kepala dan leher, biasanya muncul dengan
kemiringan dan rotasi yang tidak normal. Mungkin ada beberapa posisi
presentasi, termasuk fleksi, ekstensi, miring kanan atau kiri. Ini memiliki
karena penyebab serius seperti cedera otak. Kasus yang paling sering
lokal (dystonia fokal). Distonia serviks adalah salah satu distonia fokal
yang terkena, bentuk leher akan berbeda. Perlu dicatat bahwa perubahan
lain pada posisi kepala dan leher belum tentu tortikolis. 1,2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. DEFENISI
Tortikolis dari bahasa latin, torus yang berarti bengkok dan collum
bengkok atau terputar. Kondisi di mana kepala berada pada posisi miring,
kontraksi otot-otot leher yang menyebabkan kepala turn and tilt ke satu
sisi dan dagu mengarah ke sisi yang berlawanan, yang didapat sejak lahir.
kelahiran atau segera setelah lahir terjadi akibat pemendekan dan fibrosis
spasmodic. 1,2
kontraksi otot-otot leher yang menyebab-kan kepala turn and tilt ke satu
sisi dan dagu mengarah ke sisi yang berlawanan, yang didapat sejak lahir.
kelahiran atau segera setelah lahir terjadi akibat pemendekan dan fibrosis
superfisial pada samping kiri kanan leher bagian depan. Kedua otot ini
ini akan berfungsi sebagai fleksor kepala bila bekerja serentak, dan
sebagai lateral fleksor dan rotator bila bekerja satu sisi. 1,2
2.2. EPIDEMIOLOGI
dengan tortikolis otot bawaan. Kelainan ini lebih sering terjadi pada anak
memengaruhi postur.3,4
bawaan muncul pada kurang dari 0,4% bayi baru lahir. 3,4
2.3. ETIOLOGI
akibat trauma benda tumpul pada kepala dan leher, atau karena
beberapa jenis1,4,5:
bergerak, biasanya terjadi pada kasus luka bakar atau bekas luka.
3. Tortikolis okular: Ini mengacu pada kelumpuhan otot yang terlibat
2.4. PATOFISIOLOGI
rusak dan digantikan oleh jaringan jaringan ikat. Persalinan sulit seperti
tumpul pada kepala atau leher dan kesalahan posisi saat tidur. Tortikolis
bagian atas dapat menyebabkan tortikolis akut, hal ini diduga dipicu
Gejala klinis dari tortikolis adalah kepala miring ke satu sisi yang
sakit, nyeri kepala satu sisi, leher tidak seimbang dan pendek bagian
fibrosis, di sisi yang fibrosis telinga mendekati bahu, garis mata dan garis
2. Keadaan emosional
hari.
baru ini)
sangat penting
12. Nyeri yang ada mungkin tulang, pusat, otot, atau dari radiasi
sebelumnya
kaku, inklinasi atau rotasi kepala dapat diisolasi. Bentuk tortikolis sedang
dan berat biasanya terlihat dari pemeriksaan fisik. Jika tidak diobati pada
2.6. DIAGNOSIS
keluhan seperti kepala miring ke satu sisi, nyeri kearah satu sisi kepala.
leher yang salah, minum obat yang memberi efek estrapiramidal. Hasil
pemeriksaan fisik seperti: posisi kepala miring, letak telinga dan leher sisi
yang sakit berdekatan, adanya benjolan pada leher yang terkena, tidak
nyeri. 10,11
genetik). 10,11
dapat menyebar ke bahu, dan ada kekakuan otot. Pengamatan yang tepat
dari tulang belakang leher dan korset skapula harus dilakukan dengan
gerakan otot. Mobilitas pasif harus menjalani penilaian duduk dengan hati-
bisa terjadi pada semua usia, dari bayi baru lahir hingga dewasa. Kondisi
gangguan dari sistem saraf pusat akibat inflamasi, infeksi, atau trauma.
1,11,12
Diagnosis tortikolis biasanya dapat ditegakkan dari pemeriksaan
sinistra/dekstra pada leher. Selain itu, tortikolis bisa disertai massa di leher
terdapat pembesaran pada kelenjar serta terasa lunak dan nyeri pada
perabaan, selain itu gejala klinis yang ditimbulkan yaitu demam, nyeri
dihasilkan dari fusi tubuh vertebra servikal, garis rambut posterior rendah,
tepat. 1,2
2.8. TATALAKSANA
Saat ini, tidak ada pengobatan khusus untuk mengobati distonia
dilakukan dengan masase otot leher, mobilisasi sendi yang dapat dibantu
hari. Terkadang diberikan obat pengendur otot (muscle relaxant) dan obat
2.9. PROGNOSIS
Prognosis pada tortikolis yaitu Ad vitam: ad bonam, secara umum
2.10. KOMPLIKASI
yang menodai dan adanya pita lateral. Pada pasien dewasa pasca
BAB III
KESIMPULAN
Tortikolis merupakan kekakuan leher yang menimbulkan spasme
otot yang secara klinis bermanifestasi sebagai leher yang bengkok atau
dilakukan dengan USG leher atau MRI leher. Diagnosis banding pada
kelainan.
DAFTAR ISI