OLEH :
Ufarah Indah Sari
11120212058
PEMBIMBING :
dr. H. Taufik Tjahjadi, Sp. S
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................2
KATA PENGANTAR............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
3
KATA PENGANTAR
Penulis
4
BAB I
LAPORAN KASUS
Nama : Tn. R
Umur : 62 Tahun
Agama : Islam
No RM 408728
1.2 Anamnesis
a) Keluhan Utama
dan tungkai kiri sehabis meminum kopi. Pasien mengaku oleng dan
ataupun muntah
5
sebelumnya. Pasien mengaku tidak pingsan dan masih dapat
Hipertensi : Disangkal
e) Riwayat Berobat
f) Riwayat Kebiasaan
Pasien mengaku perokok aktif dan selalu meminum kopi setiap hari.
a) Status generalis
6
b) Kepala
1. Bentuk Normal, Simetris
2. Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
3. Lagophtalmus (-)
4. Ptosis (-)
5. Exophtalmus (-)
6. Pupil Isokor, Ø 2,5 mm Isokor, Ø 2,5, refleks cahaya langsung
(+/+), reflex cahaya tak langsung (+/+)
7. Bibir sianosis (-)
8. Leher
a. Pembesaran KGB (-)
b. Trakea : Tidak ada Deviasi
c. Pembesaran tiroid (-)
c) Status Neurologicus
1.
Kesadaran : E 4 V 5 M6
2.
Pemeriksaan Tanda Rangsangan Meningeal
a. Kaku Kuduk (-)
b. Brudzinsky I Sign (-/-)
c. Brudzinsky II Sign (-/-)
d. Lasseque Sign (-/-)
e. Kernig Sign (-/-)
7
d) Pemeriksaan Saraf Kranialis
Okulomotorius (III)
Pergerakan mata kearah medial, + +
inferior, torsi inferior
Pergerakan mata ke superior + +
Strabismus - -
Nystagmus - -
Refleks cahaya langsung + +
Refleks cahaya tidak langsung + +
Midriasis - -
Ptosis - -
Troklearis (IV)
Pergerakan mata (ke bawah-keluar) N N
Trigeminus (V)
Membuka mulut dbn dbn
Mengunyah dbn dbn
Menggigit dbn dbn
Palpasi Otot Masseter N TN
Sensibilitas muka + +
(Taktil, Nyeri)
Abdusens (VI)
Pergerakan mata ke lateral N N
Fasialis (VII)
Mengerutkan dahi N N
Lagophtalmus (-) (-)
Memperlihatkan gigi N N
Sudut bibir dbn Sudut
mulut
tumpul
Pengecapan (2/3) Anterior tidak tidak
dilakukan dilakukan
8
Vestibulokoklearis (VIII)
Fungsi pendengaran (Subjektif) N N
Tes Scwabach tidak tidak
dilakukan dilakukan
Tes Rinne tidak tidak
dilakukan dilakukan
tidak tidak
Tes Weber dilakukan dilakukan
9
Refleks patologis
Tromner - -
Hoffman - -
Pemeriksaan tambahan
Tes Patrick TDL TDL
Tes kontra Patrick TDL TDL
f) Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
- Gula darah sewaktu 86 mg/dl
- Cholesterol total 266 mg/dl
- Cholesterol LDL 202 mg/dl
2. Radiologi
CT-Scan Kepala
- Lesi Hipodens (5 HU) pada MCA Dextra Territory
10
- Kedua CPA tampak baik
- Tulang-tulang intak
11
g) Diagnosis
Diagnosis Klinis : Hemiparesis
sinistra Diagnosis Topis : Hemisfer
dextra
Diagnosis Etiologis : Non Hemorrhagic Stroke ec Infark Cerebri
h) Terapi
- Inj. Citicolin /12 jam/IV
- Inj Neurobion IV
- Inj. Ranitidine /12jam/IV
- Citicolin 500 mg 2x1
- Aspilet 1-0-0
- Clopidogrel 1-0-0
- Simvastatin 20 mg 0-0-1
- Amlodipin 5 mg 0-0-1
- Neurodex 2x1
12
BAB II
PEMBAHASA
N
Pada kasus ini pasien dengan stroke non hemoragik disertai adanya
stroke non hemoragik, antara lain: usia lanjut, hipertensi, DM, penyakit
Dilihat dari faktor resiko berupa usia, jenis kelamin, dislipidemia dan
(Rismanto, 2006). Pasien mengaku terbiasa merokok setiap hari dan juga
otak menyempit maka aliran darah ke otak akan terganggu dan sel – sel
Pada 24 jam pertama fase akut stroke, lebih dari 60% pasien datang
dengan tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan lebih dari 28% memiliki
13
meningkatkan tekanan
14
perfusi otak sehingga aliran darah akan meningkat. Diharapkan dengan
didalam darah. Total kolesterol didalam darah terdiri dari kolesterol LDL,
dengan memiliki kadar LDL kolesterol terlalu tinggi. Kadar HDL kolesterol
yang terlalu rendah yang diiringi kadar LDL kolesterol yang tinggi dapat
15
dalam pembuluh arteri, dan berpotensi menghambat aliran darah ke
semua organ dan otak. Hal ini disebabkan HDL dipercaya berperan dalam
dalam hati dan disekresikan melalui empedu. Hal ini berarti bahwa HDL
kondisi hiperkolesterolemia.
Makrofag akan memfagosit LDL dan menjadi sel busa yang akan
mengalami iskemia.
pasien stroke
16
memungkinkan terjadinya peningkatan risiko untuk terjadinya stroke
berulang.
17
BAB III
KESIMPULA
N
radiologi, patologi, atau bukti lain yang menunjukkan iskemi otak, medulla
1), waktu serangan sedang bergiat (skor 6,5), tidak ada sakit kepala (skor
0), tidak ada kesadaran menurun (skor 0), tidak ada muntah proyektil (skor
Teritory Dextra.
18
DAFTAR PUSTAKA
Campbell BCV, de Silva DA, Macleod MR, Coutts SB, Schwamm LH,
Davis SM, et al. 2019. Ischaemic stroke. Nature Reviews Disease
Primers.
Nasution, LF. 2013. Stroke Non Hemoragik Pada Laki-Laki Usia 65 Tahun.
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
19