PEMBIMBING:
dr. Fuad Hanif, Sp.S. M.Kes
Disusun Oleh:
Ilta Nunik Ayuningtyas
2013730050
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan kasus mengenai “Stroke Infark Kardioemboli” ini tepat pada
waktunya. Tidak lupa penulis mengucapkan terimah kasih kepada dr. Fuad Hanif, Sp.S,
M.Kes yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan kasus ini. Terima kasih
juga kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
STATUS PASIEN................................................................................................................ 1
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 18
ii
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN:
Nama Pasien : Ny. C
No. Rekam Medik : 356104
Umur : 44 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Cimanggu
Tanggal Masuk IGD : 02 Juni 2017
Tanggal Pemeriksaan : 07 Juni 2017
II. ANAMNESIS :
Anamnesis dilakukan dengan metode alloanamnesis pada keluarga pasien di Ruang
Rawat Inap Flamboyan Kelas III Rumah Sakit Umum Kota Banjar.
Keluhan Utama:
Penurunan kesadaran sejak ± 12 jam yang lalu
1
Riwayat Penyakit Keluarga:
Riwayat penyakit di keluarga dengan keluhan serupa disangkal.
Riwayat Pengobatan:
Pasien belum pernah berobat maupun minum obat sebelumnya.
Riwayat Alergi:
Riwayat alergi terhadap makanan dan obat disangkal.
Riwayat Psikososial:
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga. Keseharinnya membereskan rumah.
Keluarga pasien mengatakan pasien kurang istirahat dan jarang olahraga. Keluarga
pasien mengatakan pasien sering mengkonsumsi makanan yang asin dan berminyak
Tanda Vital
Suhu : 37,40C
Status Generalis
2
Kepala : Normochepal, rambut hitam lurus, tidak mudah rontok
Thoraks
Paru
Jantung
Abdomen
3
Inspeksi : Permukaan rata
Perkusi : Timpani
Ekstremitas
Atas : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)
Bawah : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)
NERVUS KRANIALIS
N.I (Olfaktorius) :
Dextra Sinistra
Daya Pembauan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N.II (Optikus)
Dextra Sinistra
Visus sulit untuk dinilai sulit untuk dinilai
Lapang Pandang sulit untuk4dinilai sulit untuk dinilai
N.III (Okulomotoris), N. IV (Throklearis), dan N. VI (Abdusens)
Dextra Sinistra
Ptosis (-) (-)
Pupil
a. Bentuk Bulat Bulat
b. Diameter
3 mm 3 mm
c. Reflex Cahaya
Direk
Indirek
(+) (+)
(+) (+)
Gerak bola mata sulit untuk dinilai sulit untuk dinilai
N.V (Trigeminus)
Dextra Sinistra
Motorik
Mengunyah sulit untuk dinilai sulit untuk dinilai
Sensibilitas
a. Oftalmikus sulit untuk dinilai sulit untuk dinilai
b. Maksila
sulit untuk dinilai sulit untuk dinilai
c. Mandibula
sulit untuk dinilai sulit untuk dinilai
Reflex
Kornea Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N.VII (Facial)
Dextra Sinistra
Motorik
a. Mengangkat alis sulit untuk dinilai sulit untuk dinilai
b. Menutup mata
sulit untuk dinilai sulit untuk dinilai
c. Menyeringai
sulit untuk dinilai sulit untuk dinilai
Sensorik
a. Daya kecap lidah Tidak dilakukan Tidak dilakukan
2/3 depan
N.VIII (Vestibulokoklearis)
5
Dextra Sinistra
Pendengaran
a. Test bisik Tidak dilakukan Tidak dilakukan
b. Test Rinne
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
c. Test Weber
d. Test Swabach Tidak dilakukan Tidak dilakukan
e. Berdiri dengan
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
mata terbuka
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
f. Berdiri dengan
mata tertutup
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N. XI (Assesorius)
Dextra Sinistra
Memalingkan kepala sulit untuk dinilai sulit untuk dinilai
Mengangkat bahu sulit untuk dinilai sulit untuk dinilai
N.XII (Hypoglosus)
Posisi lidah sulit untuk dinilai
Papil lidah sulit untuk dinilai
Atrofi otot lidah sulit untuk dinilai
Fasikulasi lidah sulit untuk dinilai
FUNGSI MOTORIK
Kekuatan Otot
0 5
0 5
FUNGSI SENSORIK
6
Kanan Kiri Kanan Kiri
Nyeri sulit untuk dinilai sulit untuk dinilai sulit untuk dinilai sulit untuk dinilai
Raba sulit untuk dinilai sulit untuk dinilai sulit untuk dinilai sulit untuk dinilai
FUNGSI VEGETATIF
BAK : Normal
BAB : Normal
REFLEK FISIOLOGIS
Reflek bisep : (+/+)
Reflek trisep : (+/+)
Reflek brachioradialis : (+/+)
Reflek patella : (+/+)
Reflek achilles : (+/+)
REFLEK PATOLOGIS
Babinski : (+/-)
Chaddock : (+/-)
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tgl 02/06/2017
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN HASIL
ELEKTROLIT
Natrium 126.7 135-145 MEg/L
Kalium 4.29 3.6-5.5 MEg/L
Klorida 147.8 98-108 MEg/L
HEMATOLOGI
Hemoglobin 14.0 12 – 15 g/dL
Leukosit 12.8 4.4 – 11.3 ribu/mm3
Trombosit 543 150 - 450 ribu/mm3
Hematokrit 48.7 35 – 47 %
Eritrosit 5.13 4.1 – 5.1 juta/uL
MCV 95 80-96 fl
MCH 27 26-33 pq
MCHC 29 33-36 %
KIMIA KLINIK
Kreatinin 1.11 0.5-0.9 mg/dl
Ureum 23.8 15-50 mg/dl
Glukosa Darah Sewaktu 92 < 140 mg/dl
Tgl 04/06/2017
7
KIMIA KLINIK
Kolesterol LDL 104 <130 mg/dL
Trigliserida 80 <150 mg/Dl
Kolesterol 173 <200 mg/dL
ALT (SGPT) 25 <29 U/l
AST (SGOT) 23 <31 U/l
Asam urat 5.1 <5.7 mg/dL
Kolesterol HDL 53 >45 mg/dL
Tgl 05/06/2017
ELEKTROLIT
Natrium 130.2 135-145 MEg/L
Kalium 3.70 3.6-5.5 MEg/L
Klorida 95.1 98-108 MEg/L
8
Rontgen Thorax
9
CT- Scan Kepala Tanpa Kontras
10
SKORRING
ASGM
Pada pasien didapatkan: ada riwayat penurunan kesadaran: (+), nyeri kepala: (+), refleks
babinski: (+)
SIRIRAJ SCORE
(2,5 x S) + (2 x M) + (2 X N) + (0,1 x D) – (3 x A) - 12
11
(2,5 x 0) + (2x0) + (2x1) + (0,1 x 100 ) – (3 x 1) – 12 = -3
Kesimpulan : infark serebri
VI. RESUME
Ny. C, 44 tahun datang ke Rumah Sakit Umum Kota Banjar diantar ke IGD dengan
keluhan penurunan kesadaran, saat pagi mau sahur, bangun tidur tidak bisa bicara, tangan
dan kaki kanan lemas, sebelumnya os mengeluh sakit kepala. Tekanan darah pada saat
kejadian adalah 135/90 mmHg
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak lemah, kesadaran
composmentis kontak tidak ade kuat, fungsi luhur: afasia motorik, tekanan darah:
140/100 mmHg, nadi: 106 x/menit, pernapasan: 20 x/menit reguler, suhu: 37,4 0C.
Pemeriksaan motorik hemiplegi ekstremitas dektra dengan nilai kekuatan motorik 0.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan: Laboratorium: Natrium 126.7 MEg/L,
klorida 147.8 MEg/L, leukosit 12.8 ribu/mm3, trombosit 543 ribu/mm3, kreatinin1.11
mg/dl. CT scan : Infark cerebri temporoparietal kiri. Skorring : ASGM: Stroke
Perdarahan; Siriraj Stroke Score: infark serebri
IX. TATALAKSANA
TINJAUAN PUSTAKA
12
A. Definisi
Stroke menurut WHO adalah suatu keadaan defisit neurologis baik fokal/global yang
bersifat akut, mendadak, terjadi >24 jam, hingga dapat menyebabkan kematian, yang
Stroke dapat ditimbulkan oleh emboli yang bersumber dari trombus di jantung.
Trombus yang terlepas akan terbawa oleh aliran pembuluh darah sampai pada
Stroke infark kardioemboli merupakan salah satu subtipe stroke Infark yang terjadi
karena oklusi arteri serebral oleh emboli yang bersumber dari jantung atau melalui
jantung. Hampir 90% emboli yang berasal dari jantung berakhir diotak, sehingga defisit
neurologi sering merupakan manifestasi awal dari penyakit sistemik karena emboli.
Pembentukan emboli yang menoklusi arteri di otak bisa bersumber dari jantung
sendiri atau berasal dari luar jantung, tetapi pada perjalanannya melalui jantung, misalnya
sel tumor, udara dan lemak pada trauma, parasit dan telurnya. Yang sering terjadi adalah
emboli dari bekuan darah (clots) karena penyakit jantungnya sendiri. Emboli yang berasal
atherosklerotik, hipertensi).
B. Epidemiologi
13
146.000 kasus. Perkiraan frekuensi stroke iskemik di dunia bervariasi dari 12-31%
tergantung dari kriteria berdasarkan definisi, tingkat evaluasi, dan desain studi. Risiko
kardioemboli meningkat sesuai dengan pertambahan umur. Semakin tua umur, semakin
C. Gejala Klinis
Penurunan kesadaran pada saat onset stroke.
Onset yang tiba-tiba dari keluhan dan gejala yang maksimal
Temuan segera dari gejala defisit hemisfer yang luas.
Tidak ditemukannya kejang ataupun nyeri kepala pada saat onset.
Emboli kardiogenik (terutama dari sumber kelainan katup).
atrium dan tumor lainnya, defek septum dan paten foramen ovale.
2. Kelainan katup, seperti kelainan katup mitral rematik, penyakit aorta, katup
sampai mati, dan agar proses patologik lainnya yang menyertai tak
menjamin perfusi darah ke otak tetap cukup, tidak justru berkurang. Sehingga perlu
dipelihara fungsi optimal dari respirasi, jantung, tekanan darah darah dipertahankan
pada tingkat optimal, kontrol kadar gula darah (kadar gula darah yang tinggi tidak
diturunkan dengan derastis), bila gawat balance cairan, elektrolit, dan asam basa
14
harus terus dipantau. Penggunaan obat untuk memulihkan aliran darah dan
lain:
a. Anti-edema otak:
- Gliserol 10% perinfus, 1gr/kgBB/hari dalam 6 jam
- Kortikosteroid, yang banyak digunakan deksametason dengan bolus 10-
20mg i.v., diikuti 4-5 mg/6jam selama beberapa hari, lalu tapering off, dan
300 mg/hari
c. Antikoagulansia, misalnya heparin
d. Obat-obat baru dan Neuro Protectif: Citicoline, piracetam.
Obat – obat ini diperkirakan dapat melindungi neuron dari zat- zat
destruktif yang dihasilkan oleh proses biokimia yang terjadi pada kematian
gangguan membran sel akibat kerusakan pada pompa ion Ca, Na, K.
Ada dua jenis neuroproteksi ialah
- Neuroproteksi yang mencegah kematian sel akibat iskemik injury ;
free radical scavenger (tirilazad, citicoline dam cerovive) dan
stabilisasi membran (citicholine dan piracetam)
- Neuroprotektan yang mencegah reperfusi injury : abelximab
Neuroprotektan yang ada di Indonesia, yaitu : piracetam dan
citicholin
Rehabilitasi
Stroke merupakan penyebab utama kecacatan pada usia di atas 45 tahun, maka yang
paling penting pada masa ini ialah upaya membatasi sejauh mungkin kecacatan penderita,
fisik dan mental, dengan fisioterapi, “terapi wicara”, dan psikoterapi.
15
E. Pencegahan Stroke
1. Mengatur pola makan yang sehat
a. Makan yang membantu menurunkan kadar kolesterol
- Serat larut yang banyak terdapat dalam biji-bijian seperti beras
merah, jagung dan gandum.
- Kacang kedele beserta produk olahannya dapat menurunkan lipid
serum, menurunkan kolestrol total, kolestrol HDL dan trigliserida.
- Kacang-kacangan: menurunkan kolestrol LDL dan mungkin
mencegah aterosklerosis.
stress dengan cara berfikir positif sesuai dengan jiwa sehat menurut WHO,
16
Coronary Artery Disease
Penyakit pada arteri koroner dimana terjadi penyempitan atau sumbatan pada liang
arteri koroner oleh karena proses atherosklerosis. Pada proses artherosklerosis terjadi
perlemakan pada dinding arteri koroner. Penyakit (CAD) ditandai dengana adanya endapan
lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan
menyumbat aliran darah.
Terjadi karena penyempitan atau penyumbatan arteri koroner, arteri yang
menyalurkan darah ke jantung. Bila aliran darah melambat, jantung tidak mendapat cukup
oksigen dan nutrisi. Hal ini menyebabkan nyeri dada/angina.
Atrial Fibrilasi
Atrial fibrilasi terjadi karena meningkatnya kecepatan dan tidak terorganisirnya sinyal
sinyal listrik di atrium, sehingga menyebabkan kontraksi yang sangat cepat dan tidak teratur
(fibrilasi). Atrial fibrilasi terjadi ketika atrium mengalami depolarisasi secara spontan dengan
kecepatan yang tidak beraturan (300kali/menit) sehingga atrium menghantarkan implus terus
menerus ke nodus AV.
Pada dasarnya, jantung dapat melakukan kontraksi karena terdapat adanya sistem
konduksi sinyal elektrik yang berasal dari nodus sino-atrial(SA). Pada atrial fibriasi, nodus
SA tidak mampu melakukan fungsinya secara normal, hal ini menyebabkan tidak teraturnya
konduksi sinyal elektrik dari atrium ke ventrikel. Akibatnya, detak jantung menjadi tidak
teratur dan terjadi peningkatan denyut jantung.
17
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Andi & Dian, Sofiati, dkk. 2012. Kegawatdaruratan Neurologi. Bandung:
Departemen/UPF Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran UNPAD / RS. Hasan
Sadikin
Caplan RL. Stroke a clinical approach. 4th ed. Boston: Butterworth, 2009: 349-68
Dian, Sofiati, & Amalia, Lisda, dkk. 2013. Pemeriksaan Fisik Dasar Neurologi Berbasis
Ilustrasi Kasus. Bandung: Departemen/UPF Ilmu Penyakit Saraf Fakultas
Kedokteran UNPAD / RS. Hasan Sadikin
Guideline Stroke Tahun 2011. Pokdi Stroke Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia
(PERDOSSI). Bagian Ilmu Penyakit Saraf Rsud Arifin Achmad Pekanbaru Fakultas
Kedokteran UR
Setyopranoto, Ismail. 2011. Stroke: Gejala dan Penatalaksanaan. RSUP Dr Sardjito/ Bagian
Indonesia
18