Anda di halaman 1dari 17

PERAN ILMU PENGETAHUAN DALAM MEMBANGUN

PERADABAN ISLAM

Oleh :

Heri Rizky Kurniawan


(Kader HM Komisariat Syari’ah Universitas IAIN SYEKH NUR JATI
CIREBON)

HIMPUNAN MAHASIS ISLAM


KOMISARIAT SYARI’AH CABANG CIREBON
PERAN ILMU PENGETAHUAN DALAM MEMBANGUN PERADABAN
ISLAM

Heri rizky kurniawan


Cabang cirebon
Kode I

( ESENSI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKHNOLOGI DALAM


MENGEMBALIKAN PERADABAN ISLAM ABAD 21 )

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Pe-
murah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai
yang diharapkan. Makalah ini kami beri judul, "Peran ilmu pengetahuan dalam
membangun peradaban islam", guna memberikan manfaat bagi para penuntut
Ilmu di luar sana
Dalam proses pendalaman materi security ini, tentunya kami mendapatkan
bimbingan, arahan, koreksi dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-
dalamnya kami sampaikan kepada para senior yang telah membimbing hingga
saat ini.

Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat.

Cirebon, 8 Agustus 2022

Penyusun
Abstrak

ilmu pengetahuan sangat berperan dalam membangun sebuah peradaban,dengan


masyarakat yang banyak memahami tentang ilmu pengetahuan maka tak aneh
akan membuat sebuah karya karya seperti ibnu sina ilmu kedokteran,dan akhirnya
dia membuat kitab Al Qanun fil-Tibb" (The Canon of Medicine) dan "Kitab Al
Shifa ”(Kitab Penyembuhan),dan banyak orang mengagumi ibnu sina.Maka dari
itu ilmu pengetahuan sangatlah penting untuk sebuah peradaban islam,dan akan
memajukan sebuah peradaban dan akan menjadi karya dan akan menjadi berman-
faat untuk orang lain.

Kata kunci:peran,ilmu pengetahuan,peradaban,

abstract

science plays a very important role in building a civilization, with a lot of under-
standing about knowledge, it is not strange to make a work such as ibn sina medi-
cal science, and finally he made the book Al Qanun fil-Tibb" (The Canon of
Medicine) and "Kitab Al Shifa “(The Book of Healing), and many people admired
Ibn Sina. Therefore knowledge about the importance of an Islamic civilization,
and will advance a civilization and will be a work and useful for others.

Keywords: role, science, civilization,

A. PENDAHULUAN

Asal kata Ilmu dalam bahasa Arab adalah a’lama artinya pengetahuan.di dalam
bahasa Indonesia adalah sains, atau ilmu pengetahuan dalam bahasa Inggris: sci-
ence; memiliki pengertian “usaha usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia”. Ilmu adalah pengetahuan yang berasaskan kenyataan dan telah disusun
dengan baik. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkumi
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara
sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu ter-
tentu.

Pengertian secara ilmiah yang paling sering digunakan, ilmu adalah kumpulan
pengetahuan sistematis yang merupakan produk dari aktivitas penelitian dengan
metode ilmiah. Pengetahuan merupakan akuisisi terendah yang diperoleh dari
rangkaian pengalaman tanpa melalui kegiatan penelitian yang lebih intensif. Na-
mun, pada dasarnya ilmu dan pengetahuan itu berbeda. Perbedaan  terlihat dengan
ilmu bersinonim arti, sedangkan dalam arti material keduanya mempunyai perbe-
daan. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu
memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian
ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Dengan kata lain “Ilmu” berbeda den-
gan “ilmu pengetahuan”.

Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi, dengan kata lain ilmu terben-
tuk dari 3 cabang filsafat yakni ontologi, epistemologi dan aksiologi, jika ketiga
cabang tersebut terpenuhi berarti sah dan diakui sebagai sebuah ilmu.Ilmu penge-
tahuan ialah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus-menerus sampai
menjelaskan fenomena yang bersumber dari wahyu, hati dan semesta sehingga da-
pat diperiksa atau dikaji secara kritis dengan

tujuan untuk memahami hakikat, landasan dasar dan asal usulnya, sehingga dapat
juga memperoleh hasil yang logis.

Ilmu pengetahuan merupakan usaha yang bersifat multidimensional, sehingga da-


pat didefinisikan dalam berbagai cara dan tidak baku.Ilmu Pengetahuan dalam arti
lainnya adalah suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang didapatkan dari hasil
pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakan secara teliti dengan menggunakan suatu
metode tertentu. Jadi, ilmu adalah segala proses kegiatan terhadap su-
atu keadaan dengan cara menggunakan alat, prosedur, cara,metode, sehingga men
ghasilkan pengetahuan baru bagi manusia itu sendiri.

B. KERANGKA TEORI

PERAN ILMU
PENGETAHUAN UMAT
ISLAM DALAM
PERADABAN ISLAM

TOKO
H
SEJARAH
TOKO
H

PENGARUH KESIMPULAN
C.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Sejarah Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Pada Periode Islam

Menurut asle montagu Ilmu pengetahuan adalah sebagai pengetahuan yang


disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengalaman, studi dan percobaan
yang telah dilakukan dipakai untuk menentukan hakikat prinsip tentang hak yang
sedang dipelajari. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan manusia tentang alam,
masyarakat dan pikiran.

Sudah kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan itu sangatlah penting untuk
kemajuan sebuah ummat dan berpikiran luas,dan akan bisa menciptakan sebuah
gagasan gagasan dan akan melahirkan sebuah ide, dengan ilmu pengetahuan
seperti yang dikutip oleh seorang khalifah yang pertama abu bakar as

Maka dari itu, untuk memahami sejarah perkembangan ilmu pengetahuan


secara mudah, di sini telah dilakukan elaborasi dan klasifikasi atau pembagian se-
cara garis besar. Berikut adalah uraian singkat dari masing-masing periode atau
sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa. Kalau pengetahuan
lahir sejak manusia pertama diciptakan, maka perkembanganya sejak zaman
purba. Secara garis besar, Amsal Bakhtiar membagi periodisasi sejarah perkem-
bangan ilmu pengetahuan menjadi empat periode: pada zaman Yunani kuno, pada
zaman Islam, pada zaman renaisans dan modern, dan pada zaman kontemporer.

Dalam pembahasan ini saya akan menjelaskan salah satu pembagian peri-
ode tersebut yaitu; sejarah perkembangan islam dalam ilmu pengetahuan, Menurut
Harun Nasution, keilmuan berkembang pada zaman Islam klasik (650-1250 M).
Keilmuan ini dipengaruhi oleh persepsi tentang bagaimana tingginya kedudukan
akal seperti yang terdapat dalam al-Qur`an dan hadis. Persepsi ini bertemu dengan
persepsi yang sama dari Yunani melalui filsafat dan sains Yunani yang berada di
kota-kota pusat peradaban Yunani di Dunia Islam Zaman Klasik, seperti Alexan-
dria (Mesir), Jundisyapur (Irak), Antakia (Syiria), dan Bactra (Persia). Sedangkan
W.Montgomery Watt menambahkan lebih rinci bahwa ketika Irak,Syiria, dan
Mesir diduduki oleh orang Arab pada abad ketujuh,

Ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani dikembangkan di berbagai pusat be-


lajar. 21Sekitar abad ke 6-7 Masehi obor kemajuan ilmu pengetahuan berada di
pangkuan perdaban Islam. Dalam lapangan kedokteran muncul nama-nama terke-
nal seperti: Al-Hāwī karya al-Rāzī (850-923) merupakan sebuah ensiklopedia.

Ia juga menulis perhitungan biasa (Arithmetics), yang menjadi pembuka


jalan penggunaan cara decimal  di Eropa untuk menggantikan tulisan Romawi.
Dalam bidang kimia ada Jābir ibn H}ayyān (Geber) dan al-Bīrūnī (362-442 H/
973-1050 M).

Selain disiplin-disiplin ilmu di atas, sebagian umat Islam juga menekuni


logika dan filsafat. Sebut saja al-Kindī, al-Fārābī (w. 950 M), Ibn Sīnā atau Avi-
cenna (w. 1037 M), al-Ghazālī (w.1111 M), Ibn Bājah atau Avempace (w. 1138
M), Ibn Tufayl atau Abubacer (w. 1185 M), dan Ibn Rushd atau Averroes (w.
1198 M).Menurut Felix Klein-Franke, al-Kindī berjasa membuat filsafat dan ilmu
Yunani dapat diakses dan membangun fondasi filsafat dalam Islam dari sumber-
sumber yang jarang dan sulit, yang sebagian di antaranya kemudian diteruskan
dan dikembangkan oleh al-Fārābī. Al-Kindī sangat ingin memperkenalkan filsafat
dan sains Yunani kepada sesama pemakai bahasa Arab, seperti yang sering dia
tandaskan, dan menentang para teolog ortodoks yang menolak pengetahuan asing.

Tokoh Tokoh Muslim Dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan

1. Al-Khawarizmi

Al-Khawarizmi memiliki nama lengkap Muhammad ibn Musa Al


Khwarizmi, sedangkan di negara-negara barat Al Khawarizmi dikenal dengan
sebutan Al Goritmi, Al Gorismi, Al Cowarizmi, dan sebutan dengan ejaan yang
lainnya. Al Khawarizmi lahir sekitar tahun 780 M di Khawarizm jika sekarang
tempat kelahirannya dikenal dengan kota Khiva di Uzbekistan. Keluarga beliau
merupakan turunan Persia yang telah menetap di Khawarizm, namun dari beber-
apa catatan sejarah diketahui bahwa beliau ketika kecil pindah bersama keluar-
ganya ke selatan kota Baghdad, sehingga di sinilah beliau meniti karirnya sebagai
seorang matematikawan. (

Beliau diperkirakan hidup di masa khalifah Abbasiyah Al-Ma’mun, Al-


Mu’tashim dan Al-Watsiq yang dikenal sebagai masa keemasan ilmu pengetahuan
di daerah Arab berkat translasi buku dan ilmu pengetahuan ke dalam bahasa Arab.
Pada masa itu terdapat Bait Al-Hikmah yang menjadi pusat penelitian, penerjema-
han buku ke dalam bahasa Arab, dan juga publikasi ilmu pengetahuan yang di-
lakukan oleh para cendekiawan muslim tak terkecuali Al Khawarizmi.

Al Khawarizmi bergabung bersama cendekiawan yang lain di Bait Al-


Hikmah ketika berusia 20 tahun. Semasa hidupnya beliau bekerja di Sekolah Ke-
hormatan yang didirikan oleh Khalifah Al-Ma’mun. Di sanalah beliau banyak
menulis berbagai gagasan dan mempublikasikan buku ilmu pengetahuan baik di
bidang matematika, astronomi, sejarah maupun geografi, termasuk mempelajari
terjemahan literatur sansekerta dan Yunani.

Karya pertama beliau dipublikasikan dalam buku al-Jabar (Al-Kitāb al-


mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wamuqābala), buku tersebut merupakan buku pertama
yang menjelaskan solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Berkat karya
tersebutlah beliau dijuluki sebagai Bapak Aljabar, selain itu buku tersebut juga
membawa kontribusi dalam kebahasaan. Kata aljabar berasal dari kata al-Jabr
yang tercantum di dalam bukunya.

Hasil pemikiran beliau dalam buku al-Jabar dianggap sebagai revolusi be-
sar dalam bidang matematika. Beliau berhasil mengintegrasikan konsep-konsep
geometri dari matematika yunani kuno ke dalam konsep matematika yang baru.
Pemikirannya menghasilkan sebuah teori gabungan yang memungkinkan bilangan
rasional, irasional, dan besaran-besaran geometri diperlakukan sebagai objek-ob-
jek aljabar.

Al Khawarizmi juga berkontribusi terhadap cabang aritmatika, hasil


pemikirannya mengenai bidang ini dituangkan dalam karyanya yang berjudul
Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind. Kitab tersebut dikenal sebagai buku
ilmu pengetahuan pertama yang ditulis menggunakan sistem bilangan desimal.
Teori yang dibahas dalam buku tersebut merupakan titik awal penyeimbangan
ilmu matematika dan sains dan dari buku tersebut juga lah cikal bakal dari algo-
ritma muncul.

Di belahan Eropa, karyanya banyak ditranslasikan ke dalam bahasa Latin


sebagai Algorithmi, Algorismi, Alchawarizmi sehingga di literatur barat Al
Khawarizmi dikenal sebagai Algorizm. Sebutan inilah yang kemudian digunakan
untuk menyebutkan konsep algoritma yang ditemukannya perhitungan logaritma
yang sekarang banyak dipergunakan secara luas terutama di bidang komputer atau
sains dan engineering yang berasal dari hasil pemikiran beliau.

Selain itu matematika biner yang digunakan dalam pemrograman juga di-
dasari oleh konsep algoritma Al Khawarizmi. Perkembangan yang semakin maju
bagi komputer digital dan pemrogramannya tak terlepas dari pemikiran beliau
yang menjadi gerbang kemajuan. Kata algoritma sendiri yang kita kenal sekarang
merupakan kata yang diambil dari kata algorismi yang dilatinisasi dari namanya.

Al Khawarizmi diperkirakan wafat pada tahun 850 M dan semasa hidup-


nya karyanya tidak seputar bidang matematika saja, namun banyak bidang dari
ilmu pengetahuan yang ikut terpengaruh dari hasil pemikirannya tersebut. Seperti
pada bidang geografi beliau menyempurnakan peta Ptolemeus dalam karya yang
berjudul Kitāb ṣūrat al-Arḍ dan menurut Paul Gallez, hal ini sangat bermanfaat
untuk menentukan posisi kita dalam kondisi yang buruk.

Al Khawarizmi banyak memberikan pengaruh terhadap perkembangan


ilmu pengetahuan dunia,,seperti :Menemukan konsep aljabar yang kita kenal
sekarang melalui buku Al-Jabr yang berisi mengenai persamaan linear dan
kuadrat,orang yang pertama menjelaskan dan mempopulerkan kembali penggu-
naan anka nol (0)serta mengenalkan system notasi decimal tanda pen-
galian dua,memperkenalkan tanda negative pada bilangan,membuat tabel perhi-
tungan astronomi guna mengukur jarak dan kedalaman bumi. Tabel ini juga men-
jadi dasar untuk penelitian di bidang astronomi,Model pembuatan peta dunia yang
dituliskan dalam buku ṣūrat al-Arḍ yang digunakan para ahli geografi barat dalam
menggambar peta.

2. Ibnu Sina

Ibnu Sina berusia 13 tahun ketika dia memulai mempelajari ilmu medis,
dan dengan cepat mendapatkan reputasi yang baik. Tiga tahun kemudian dia
mendedikasikan semua usahanya untuk belajar kedokteran. Status sebagai seorang
dokter terkenal kemudian sudah diraihnya saat berusia 18 tahun. Dalam periode
itu dia berhasil menyembuhkan Nuh Ibnu Mansour, Penguasa Samanids. Padahal
semua tabib terkemuka saat itu sudah putus asa menangani penyakit Sultan Nuh
II. Atas usahanya yang besar, tabib muda ini diperbolehkan mengakses perpus-
takaan sultan yang luas berisi manuskrip langka. Itulah yang memfasilitasi
kegiatan penelitiannya. Saat menginjak usia 22 tahun ayahnya wafat. Dia memu-
tuskan pindah ke Jurjan dekat Laut Kaspia dan mengajar tentang logika serta as-
tronomi. Kemudian dia pergi ke Rey dam Hamadan (keduanya di Iran sekarang).
Menulis dan mengajar karya-karyanya jadi kegiatan utama dalam perjalanan ini.
Dari Hamadan, dia pindah ke Isfahan (sekarang di Iran tengah), dan menyele-
saikan tulisan-tulisan epiknya. Namun akibat terus melakukan perjalanan, terlalu
banyak mengerahkan tenaga mental, dan diperburuk oleh kekacauan politik, kese-
hatannya ambruk. Dekade terakhir dalam hidupnya, Ibnu Sina menghabiskan
waktu untuk melayani seorang komandan militer Ala al-Dawla Muhammad. Se-
lain sebagai dokter, sastrawan umum, dan konsultan ilmiah, dia juga membantu
selama komandan itu ikut dalam kampanye. Ibnu Sina meninggal pada Juni 1037,
pada usia 58 tahun dan dimakamkan diHamedan,Iran.

Abu Ali Al Hussain Ibnu Abdullah Ibnu Sina, adalah seorang dokter Per-
sia terkemuka, yang menjadi filsuf muslim serta perintis Ilmu kedokteran dunia.
Lahir pada 980 di Bukhara, di Uzbekistan, Ibnu Sina mendapatkan dukungan dari
kerajaan setelah mengobati Raja Bukhara dan Hamadan (Iran saat ini). Ahli diag-
nosis, dengan nama Latin Avicenna ini, mengasah keterampilannya yang luar bi-
asa, di bidang-bidang yang diabaikan oleh orang lain. Dia menggabungkan penge-
tahuan ilmiahnya dengan pertanyaan filosofis, yang dirinci dalam studinya, "Al
Qanun fil-Tibb" (The Canon of Medicine) dan "Kitab Al Shifa ”(Kitab Penyem-
buhan). Penyelidikan filosofisnya kompleks, menggabungkan perspektif Aris-
totelian dan Platonis, dengan teologi Muslim. Paradigmanya canggih, membagi
semua pengetahuan menjadi teori (matematika, fisika, kimia, astronomi dan
metafisika) dan ilmu praktis (filsafat, etika, ekonomi dan politik). Sementara pan-
dangan rasionalnya tentang hakikat Tuhan dan Kehidupan, membuatnya menyim-
pulkan bahwa ada tempat untuk dunia jasmani dan roh. Karya pemikirannya, dik-
agumi di seluruh dunia. Paling mencolok salah satunya penghormatan untuknya
terlihat di aula utama Fakultas Kedokteran Universitas Paris. Sementara makam-
nya, di Hamadan, tempat dia meninggal pada 1037, menjadi obyek wisata yang
populer.

3. Az-Zahrawi

Nama lengkap Abu al-Qasim al-Zahrawi adalah Abu al-Qasim Khalaf


Ibnu Abbas al-Zahrawi. Namun, ia lebih dikenal dengan sebutan Abucasis di
Eropa. Al-Zahrawi lahir pada tahun 936 di Kordova, Spanyol. Ia dikenal sebagai
seorang dokter dan ahli bedah muslim Spanyol. Ia mengembangkan ilmunya pada
masa pemerintahan Abdur Rahman III (912 - 961).

Al-Zahrawi mengawali karirnya sebagai dokter bedah dan pengajar di be-


berapa sekolah kedokteran. Namanya mulai menjadi bahan perbincangan di dunia
kedokteran setelah bukunya yang berjudul at-Tasrif Liman 'Ajiza 'an at-Ta'lif
(Metode Pengobatan) diterbitkan. Seketika, buku tersebut menjadi sangat populer.
Dalam buku itu, al-Zahrawi menguraikan sejumlah hal baru dalam bidang kedok-
teran. Buku tersebut merupakan catatan perjalanannya sebagai seorang dokter se-
lama lima puluh tahun. At-Tasrif Liman 'Ajiza 'an at-Ta'lif juga dianggap sebagai
ikhtisar ensiklopedi kedokteran. Pada abad pertengahan, At-Tasrif Liman 'Ajiza
'an at-Ta'lif diterjemahkan dalam bahasa Latin. Selanjutnya, sejumlah editor
Eropa ikut menerjemahkan karya tersebut dalam bahasa mereka. Buku dengan se-
jumlah diagram dan ilustrasi berbagai alat bedah yang pernah digunakan Zahrawi
ini kemudian menjadi buku wajib mahasiswa kedokteran.

Selain menulis buku, al-Zahrawi juga menciptakan sejumlah alat bantu op-
erasi. Ada tiga kelompok alat yang diciptakannya, yaitu instrumen untuk mengop-
erasi bagian dalam telinga, instrumen untuk memeriksa internal saluran kencing,
dan instrumen untuk membuang sel asing dalam kerongkongan.

Al-Zahrawi juga terkenal sebagai pakar operasi yang piawai mengap-


likasikan beragam tekhnik untuk lima puluh jenis operasi yang berbeda. Ia adalah
dokter pertama yang menguraikan operasi klasik pada kanker payudara, tekhnik
menghilangkan batu ginjal, dan tekhnik membuang kista pada kelenjar tiroid, se-
cara detail. Ia membahas tentang luka dan cara pembedahannya, pengobatan tu-
lang yang remuk, penyakit gigi dan cara pengobatannya, dengan lengkap. Selain
itu, ia juga termasuk salah satu tokoh penggagas operasi plastik, atau setidaknya
mencanangkan prosedur bedah plastik untuk pertama kali.

Biografi Abu Al-Qasim Al-Zahrawi: Dokter Ahli Bedah Muslim, Sebagai


dokter, al-Zahrawi juga menguasai masalah pengobatan gigi. Dalam sebuah
bukunya, ia membahas beberapa alat penting dalam perawatan gigi. Misalnya, se-
buah alat yang sangat vital dalam operasi gigi yang disebut thereof. Masih dalam
buku yang sama, ia juga mendiskusikan beberapa kelainan pada gigi dan
bagaimana cara mengoreksinya. Ia juga menciptakan sebuah tekhnik pembuatan
gigi palsu dan cara memasangnya.

Di kalangan kedokteran muslim, al-Zahrawi dikenal sebagai tokoh perintis


ilmu pengenalan penyakit (diagnostic) dan cara penyembuhan (therapeutic)
penyakit telinga. Ia juga merintis pembedahan telinga untuk mengembalikan
fungsi pendengaran. Caranya, dengan memperhatikan anatomi saraf-saraf halus
(arteries), pembuluh darah (veins), dan otot (tendons), secara seksama. Selain itu,
al-Zahrawi dikenal pula sebagai tokoh pelopor pengembangan ilmu penyakit kulit
(dermatology).

Sehubungan dengan profesinya sebagai dokter, ia juga mengarang sebuah


buku tentang ilmu kedokteran dan sejumlah peralatannya. Buku tersebut berben-
tuk sebuah ensklopedi medis yang menerangkan danmendeskripsikan dua ratus
peralatan pembedahan yang dilengkapi dengan diagram informasi yang akurat.

Pemikiran al-Zahrawi di bidang kedokteran sangat mempengaruhi sistem


pengobatan di Barat. Hingga abad XV, sejumlah silabus pelajaran medis di berba-
gai universitas di Eropa masih memasukkan salah satu karya al-Zahrawi ke
dalamnya, yaitu Kitab al-Mansur.Al-Zahrawi wafat pada tahun 1013

4. Abbas Ibnu Firnas

Abbas Ibnu Firnas adalah orang pertama dari abad ke-8, yang berhasil
mendemonstrasikan mesin penerbangan. Dia melompat dari tebing dengan mesin
penerbangan sederhana yang terbuat dari kerangka bambu yang dilapisi kain sutra,
dan bulu burung. Abbas adalah seorang penemu, insinyur, penerbang, dokter,
penyair Arab dan musisi Andalusia terkenal, yang tinggal di Emirates of Cordova,
yang sekarang Spanyol Ia lahir pada 810 di Izn-Rand Onda, yang merupakan
bagian dari Kekhalifahan Al-Andalusia di Cordova, Pada masanya, Al-Andalusia
adalah pusat pembelajaran yang hebat bagi para insinyur, arsitek, dan ilmuwan.

Cordova dan Baghdad adalah pusat budaya kembar seni dan sains Islam.
Banyak orang dari era itu yang menyandang gelar pendidikan ganda. Abbas muda
belajar kedokteran dan astrologi, tetapi lebih tertarik pada teknik untuk membuat
penemuannya sendiri. Dia juga menyukai musik klasik Andalusia dan puisi Arab.

Abbas berambisi menemukan cara untuk terbang dipengaruhi oleh Armen


Firman pada 852. Ia melihat Armen melompat dari menara masjid agung di Qur-
tuba, mengenakan alat yang dibuat dari bingkai kayu dan sutra. Alat itu mengu-
rangi kecepatan Armen jatuh dan ia mendarat dengan luka ringan. Itulah yang ke-
mudian menjadi cikal bakal parasut pertama di dunia. Abbas menyaksikan lom-
patan itu dan melanjutkan studi ilmiah tentang kekurangan dari penerbangan Ar-
men. Charlemagne, Penguasa Eropa Abad Pertengahan yang Ubah Rakyatnya Jadi
Kristen Mesin penerbangan Pada 23 tahun kemudian, pada 875, Abbas membuat
mesin penerbangannya sendiri dari kerangka bambu, yang dilapisi kain sutra,
yang dijahit dengan bulu elang asli. Mesin penerbangan itu digantung dan men-
gontrol pergerakan sayap. Ia membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan
studinya tentang avionik dan memuaskan dirinya atas keandalan mesinnya.
Akhirnya pada usia 70 tahun, dia memutuskan untuk melompat dari tebing di per-
bukitan Arus Jabal Al,untukmendemonstrakan penemuannya.Dia mengundang ha
dirin untuk menyaksikan demonstrasi penemuannya tersebut dan memberitahu
mereka bahwa jika penemuannya berhasil, dia akan langsung memberitahu
mereka tentang hal itu. Dia menyelesaikan penerbangan hampir 10 menit dengan
mengepakkan sayapnya ke atas dan ke bawah. Sayangnya, dia tidak berhasil men-
darat dan menghantam tanah dengan kekuatan yang menyebabkan cedera serius di
punggungnya. Setelah penerbangan pertama itu ia melanjutkan studinya soal
bidang avionik. Namun, dia tidak mencoba terbang lagi. Dia mempelajari keku-
rangan dari pendaratannya dan sampai pada kesimpulan bahwa ia membutuhkan
ekor untuk berperan sebagai kemudi untuk mengendalikan penerbangan. Dia
menulis sebuah buku di mana dia menekankan pentingnya memiliki ekor untuk
menstabilkan penerbangan. Selain dinobatkan sebagai manusia pertama yang
berhasil terbang, ia juga dikreditkan dengan banyak penemuan lain, seperti gelas
transparan berkualitas tinggi yang digunakan untuk membuat gelas Andalusia
yang terkenal untuk air minum. Dia lebih lanjut mempelajari sifat pembesar kaca
dan membuat lensa untuk mengoreksi penglihatan. Prestasinya telah diakui den-
gan menamai kawah di bulan untuk menghormatinya "Ibnu Firnas". "Bandara Ibn
Firnas" di Baghdad dinamai menurut namanya, begitu juga jembatan di atas Sun-
gai Guadalquivir di Cordova. Dunia mungkin mengingat Wright bersaudara seba-
gai orang pertama yang membuat mesin penerbangan, tetapi Abbas Ibnu Firnas
adalah ilmuwan yang kurang dikenal’ yang pertama kali mendokumentasikan ide
tersebut dalam bukunya dan menginspirasi orang lain untuk meneliti subjek aero-
nautika.

5. Ibnu Al-Haytam

Abu Ali Muhammad al-Hasan bin al-Haytham, di Barat lebih dikenal den-
gan nama Alhazen. Ibnu Haytam lahir pada tahun 965 Masehi di Basrah, Irak. Be-
liau memulai pendidikan awalnya di Basrah sebelum diangkat menjadi pegawai
pemerintah.di tempat kelahirannya. Setelah bhberapa lama bekerja di pemerinta-
han, lantas beliau memilih untuk meletakkan jabatan tersebut. Sebab, ia mulai
menyadari minat dan bakatnya sebagai ilmuwan, alih-alih sebagai pegawai
birokrasi. Haytam pergi ke Ahwaz, Mesir, dan Baghdad yang kala itu termasuk
pusat intelektual dunia. Haytam mempelajari berbagai ilmu yang akhirnya beliau
menghasilkan beberapa karya tulis yang luar biasa.
Kecintaannya kepada ilmu pengetahuan, telah membawanya berhijrah ke
Mesir. Saat berhijrah ke Mesir, beliau diterima dengan tangan terbuka oleh Khali-
fah al-Hakim dari Dinasti Fathimiyah. Sang Khalifah ingin agar al-Haytham
membantunya dalam menyelesaikan proyek pembangunan bendungan di Sungai
Nil serta menyalin buku-buku mengenai matematika dan falak (astronomi). Tu-
juannya adalah untuk mendapatkan uang cadangan dalam menempuh perjalanan
menuju Universitas Al-Azhar.

Haytam telah menjadi seorang yang mahir dalam bidang sains, falak,
matematika, geometri, pengobatan, dan falsafah. Ibnu Haitham merupakan orang
pertama yang menemukan serta menulis data penting mengenai cahaya. Kabarnya,
sekitar 200 buku sudah ditulisnya.Sayangnya, tinggal sedikit karya Ibnu Haytham
yang tersisa. Salah satu karya monumentalnya, yaitu Kitab al-Manadhir pun tidak
jelas keberadaannya.

Tulisannya mengenai cara kerja mata manusia, telah menjadi salah satu
Referensi yang penting dalam bidang kajian sains di Barat. Teorinya mengenai
pengobatan mata masih digunakan hingga saat ini di berbagai Universitas di selu-
ruh dunia.

Hampir semua teori serta hasil penelitian Ibnu Haytham menginspirasi be-
berapa ahli sains Barat, seperti Boger, Bacon, dan Kepler yang sekarang dikenal
sebagai pencipta mikroskop serta teleskop. Ia juga pernah menulis buku tentang
evolusi yang sampai sekarang masih menjadi rujukan ilmuwan dunia. Buku karya
Ibnu Haitham mengenai kosmologi pun sudah diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin pada abad pertengahan, beliau meninggal di Qahirah tahun 1039 pada umur
74 tahun.

Abu Ali Muhammad al-Hasan bin al-Haytham, memulai pendidikan awal-


nya di kota kelahirannya di Basrah, Irak. Lalu kemudian beliau memilih merantau
ke Ahwaz dan Baghdad yang pada saat itu merupakan pusat intelektual dunia.
Dikota itu ia belajar berbagai macam ilmu. Lalu kemudian karena ilmu yang dimi-
likinya pula lah yang membawanya ke Mesir. Ibnu Haytam juga sempat
mengenyam pendidikan di Universitas Al-Azhar. Setelah itu, secara otodidak ia
mempelajari hingga menguasai beragam disiplin ilmu seperti ilmu falak, matem-
atika, geometri, pengobatan, fisika, dan filsafat. Secara serius dia mengkaji dan
mempelajari seluk-beluk ilmu optik.

Sejarah mencatat salah satu peletak dasar ilmu fisika optik adalah sarjana
Islam Ibnu Al Haytam atau yang dikenal di Barat dengan sebutan Alhazen, Aven-
nathan atau Avenetan.Ibnu Al Haytham juga merupakan pencetus metode eksperi-
men. Ibnu Al Haytam merupakan seorang ahli fisika eksperimentalis pada abad
ke-11, salah satu orang yang berjasa dalam perkembangan teknologi kamera.
Buku yang merupakan karya beliau tentang teori optik, al-Manadir (book of op-
tics), khususnya dalam teori pembiasan, diadopsi oleh Snellius dalam bentuk yang
lebih matematis. Hal tersebut menyebabkan tidak menutup kemungkinan, bahwa
teori Newton juga dipengaruhi oleh al-Haytham, sebab pada Abad Pertengahan
Eropa, teori optiknya sudah sangat dikenal.

Karya-karya beliau banyak dikutip ilmuwan Eropa. Selama abad ke-16


sampai 17, Isaac Newton dan Galileo Galilei, menggabungkan teori al-Haytham
dengan temuan mereka. Juga teori konvergensi cahaya tentang cahaya putih terdiri
dari beragam warna cahaya yang ditemukan oleh Newton, juga telah diungkap
oleh al-Haytham abad ke-11 dan muridnya Kamal ad-Din abad ke-14. Al-
Haytham dikenal juga sebagai pembuat perangkat yang disebut sebagai Camera
Obscura atau “pinhole camera”. Kata “kamera” sendiri, konon berasal dari kata
“qamara“, yang bermaksud “yang diterangi”. Kamera al-Haytam memang berben-
tuk bilik gelap yang diterangi berkas cahaya dari lubang di salah satu sisinya.
Mengenai alat optik, ilmuwan Inggris, Roger Bacon (1292) menyederhanakan
bentuk hasil kerja al-Haytham, tentang kegunaan lensa kaca untuk membantu
penglihatan, dan pada waktu bersamaan kacamata dibuat dan digunakan di Cina
dan Eropa.[7]

A. Pengaruh Ilmu Pengetahuan Terhadap Peradaban Islam

Dengan adanya ilmu pengetahuan sudah kita ketahui bahwa dengan ilmu
pengetahuan akan membuat seseorang menciptakan hal baru,atau dia bisa mem-
buat sebuah karya yang dimana akan memajukan sebuah peradaban,dan akan
banyak kegunaan dan manfaat seperti ilmu pengetahuan kimia,dan kimia masi di-
gunakan sampai sekarang,untuk membuat sebuah obat,untuk meriset jenis
makanan ,dan banyak kegunaan nya.

Pengaruh ilmu pengetahuan terhadap peradaban islam sangatlah banyak


seperti:

1) Konsep aljabar yang kita kenal sekarang melalui buku Al-Jabr yang berisi
mengenai persamaan linear dan kuadrat,orang yang pertama menjelaskan
dan mempopulerkan kembali penggunaan angka nol (0) serta mengenalkan
sistem notasi desimal dan tanda pengaliandua,memperkenalkan tanda
negatif pada bilangan,membuattabel perhitungan astronomi guna men-
gukur jarak dan kedalaman bumi.
2) Ilmu kedokteran yang kita kenal adalah orang yang selalu mengobati
orang yang kena penyakit,apabila tidak adanya seorang dokter maka
manusia tidak bisa disembuhkann seperti ibnu sina,seorang ahli kedok-
teran pada masa itu ada raja nuh II yang tidak bisa disembuhkan,para tabib
lain pun sudah menyerah tetapi ibnu sina terus memperdalam ilmu kedok-
teran dan akhirnya ilmu kedokteran masi ada sampai sekarang
3) Ilmu optik yang ditemukan oleh ibnu haytam, mengenai cara kerja mata
manusia, telah menjadi salah satu Referensi yang penting dalam bidang
kajian sains di Barat. Teorinya mengenai pengobatan mata masih digu-
nakan hingga saat ini di berbagai Universitas di seluruh dunia.

Hampir semua teori serta hasil penelitian Ibnu Haytham menginspirasi be-
berapa ahli sains Barat, seperti Boger, Bacon, dan Kepler yang sekarang dikenal
sebagai pencipta mikroskop serta teleskop.

Al-Zahrawi juga terkenal sebagai pakar operasi yang piawai mengap-


likasikan beragam tekhnik untuk lima puluh jenis operasi yang berbeda. Ia adalah
dokter pertama yang menguraikan operasi klasik pada kanker payudara, tekhnik
menghilangkan batu ginjal, dan tekhnik membuang kista pada kelenjar tiroid, se-
cara detail. Ia membahas tentang luka dan cara pembedahannya, pengobatan tu-
lang yang remuk, penyakit gigi dan cara pengobatannya, dengan lengkap. Selain
itu, ia juga termasuk salah satu tokoh penggagas operasi plastik, atau setidaknya
mencanangkan prosedur bedah plastik untuk pertama kali.

ibnu firnas . Dia menulis sebuah buku di mana dia menekankan pent-
ingnya memiliki ekor untuk menstabilkan penerbangan. Selain dinobatkan sebagai
manusia pertama yang berhasil terbang, ia juga dikreditkan dengan banyak pene-
muan lain, seperti gelas transparan berkualitas tinggi yang digunakan untuk mem-
buat gelas Andalusia yang terkenal untuk air minum. Dia lebih lanjut mempelajari
sifat pembesar kaca dan membuat lensa untuk mengoreksi penglihatan.
Prestasinya telah diakui dengan menamai kawah di bulan untuk menghormatinya
"Ibnu Firnas". "Bandara Ibn Firnas" di Baghdad dinamai menurut namanya, be-
gitu juga jembatan di atas Sungai Guadalquivir di Cordova.
KESIMPULAN

Islam sebagai agama dengan al-Qur’an dan as-sunnah sebagai sumber


ajaranyya banyak berbicara tentang ilmu pengetahuan dan menempatkan orang
yang mempunyai ilmu pengetahuan pada derajat terhormat. Semua ilmu penge-
tahuan agama ataupun ilmu pengetahuan kealaman semuanya bersumber dari Al-
lah swt, sehingga tidak perlu ada dikotomi antara keduanya. Sehingga berkem-
bangnya temuan saintis Barat beserta ide-ide yang ditimbulkannya berpengaruh
besar terhadap munculnya ide dan gagasan pembaruan di dunia Islam. Pembaruan
dalam Islammemang sangat dianjurkan selama pembaruan itu tidak mengebiri
ajaran0ajaran Islam yang otentik, akan tetapi justru memperkuat, mempertinggi
dan mengangkat martabat ummat Islamdihadapan bangsa-bangsa lain di dunia.
DAFTAR PUSTAKA

Sahidi “ PERAN KEPUSTAKAAN DAN PERPUSTAKAAN DALAM MEMBANGUN PERADA-


BAN ISLAM” Volome. No. 2. Oktober 2020

Rifai, Agus.(2013).Perpustakaan Islam”Konsep, Sejarah, dan Kontribusinya dalam mem-


bangun Peradaban Islam Klasik”, Jakarta: Rajawali Press.

Hak, Nurul. (2015). Kepustakan, Perpustakaan dan Peradaban Dalam Dunia Islam (Klasik,
Pertangahan Modern). Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Israr, C. 1978. Sejarah Kesenian Islam Jilid 2. Jakarta: Bulan Bintang.

Hak, Nurul. (2015). Kepustakan, Perpustakaan dan Peradaban Dalam Dunia Islam (Klasik,
Pertangahan Modern). Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Hourani, Albert. (2004). Sejarah Bangsa-bangsa Muslim,Bandung: Mizan Pus-


taka.

Lapidus, Ira M., Sejarah Sosial Umat Islam,terj: Ghufron M. Mas‘adi Jakarta:
Rajawali Press, 1999
CURICULUM VITAE

Nama Lengkap :Heri rizky kurniawan

Tempat Tanggal Lahir :Karawang,16-februari-2002

Alamat Asal :Karawang

Alamat Sekarang :Cirebon

Gender :Laki laki

No Telp :081282159701

Email :heririzky10@gmail.com

Asal Universitas :Iain syekh nurjati cirebon

Fakultas :Fakultas ekonomi syariah islam

Jurusan :Akuntansi Syari’ah

Tahun Masuk ` :2020

Asal Komisariat :Syari’ah

Asal Cabang :Cabang cirebon

Anda mungkin juga menyukai