HERI - HMI Cab - Cirebon
HERI - HMI Cab - Cirebon
PERADABAN ISLAM
Oleh :
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Pe-
murah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai
yang diharapkan. Makalah ini kami beri judul, "Peran ilmu pengetahuan dalam
membangun peradaban islam", guna memberikan manfaat bagi para penuntut
Ilmu di luar sana
Dalam proses pendalaman materi security ini, tentunya kami mendapatkan
bimbingan, arahan, koreksi dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-
dalamnya kami sampaikan kepada para senior yang telah membimbing hingga
saat ini.
Penyusun
Abstrak
abstract
science plays a very important role in building a civilization, with a lot of under-
standing about knowledge, it is not strange to make a work such as ibn sina medi-
cal science, and finally he made the book Al Qanun fil-Tibb" (The Canon of
Medicine) and "Kitab Al Shifa “(The Book of Healing), and many people admired
Ibn Sina. Therefore knowledge about the importance of an Islamic civilization,
and will advance a civilization and will be a work and useful for others.
A. PENDAHULUAN
Asal kata Ilmu dalam bahasa Arab adalah a’lama artinya pengetahuan.di dalam
bahasa Indonesia adalah sains, atau ilmu pengetahuan dalam bahasa Inggris: sci-
ence; memiliki pengertian “usaha usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia”. Ilmu adalah pengetahuan yang berasaskan kenyataan dan telah disusun
dengan baik. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkumi
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara
sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu ter-
tentu.
Pengertian secara ilmiah yang paling sering digunakan, ilmu adalah kumpulan
pengetahuan sistematis yang merupakan produk dari aktivitas penelitian dengan
metode ilmiah. Pengetahuan merupakan akuisisi terendah yang diperoleh dari
rangkaian pengalaman tanpa melalui kegiatan penelitian yang lebih intensif. Na-
mun, pada dasarnya ilmu dan pengetahuan itu berbeda. Perbedaan terlihat dengan
ilmu bersinonim arti, sedangkan dalam arti material keduanya mempunyai perbe-
daan. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu
memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian
ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Dengan kata lain “Ilmu” berbeda den-
gan “ilmu pengetahuan”.
Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi, dengan kata lain ilmu terben-
tuk dari 3 cabang filsafat yakni ontologi, epistemologi dan aksiologi, jika ketiga
cabang tersebut terpenuhi berarti sah dan diakui sebagai sebuah ilmu.Ilmu penge-
tahuan ialah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus-menerus sampai
menjelaskan fenomena yang bersumber dari wahyu, hati dan semesta sehingga da-
pat diperiksa atau dikaji secara kritis dengan
tujuan untuk memahami hakikat, landasan dasar dan asal usulnya, sehingga dapat
juga memperoleh hasil yang logis.
B. KERANGKA TEORI
PERAN ILMU
PENGETAHUAN UMAT
ISLAM DALAM
PERADABAN ISLAM
TOKO
H
SEJARAH
TOKO
H
PENGARUH KESIMPULAN
C.
Sudah kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan itu sangatlah penting untuk
kemajuan sebuah ummat dan berpikiran luas,dan akan bisa menciptakan sebuah
gagasan gagasan dan akan melahirkan sebuah ide, dengan ilmu pengetahuan
seperti yang dikutip oleh seorang khalifah yang pertama abu bakar as
Dalam pembahasan ini saya akan menjelaskan salah satu pembagian peri-
ode tersebut yaitu; sejarah perkembangan islam dalam ilmu pengetahuan, Menurut
Harun Nasution, keilmuan berkembang pada zaman Islam klasik (650-1250 M).
Keilmuan ini dipengaruhi oleh persepsi tentang bagaimana tingginya kedudukan
akal seperti yang terdapat dalam al-Qur`an dan hadis. Persepsi ini bertemu dengan
persepsi yang sama dari Yunani melalui filsafat dan sains Yunani yang berada di
kota-kota pusat peradaban Yunani di Dunia Islam Zaman Klasik, seperti Alexan-
dria (Mesir), Jundisyapur (Irak), Antakia (Syiria), dan Bactra (Persia). Sedangkan
W.Montgomery Watt menambahkan lebih rinci bahwa ketika Irak,Syiria, dan
Mesir diduduki oleh orang Arab pada abad ketujuh,
1. Al-Khawarizmi
Hasil pemikiran beliau dalam buku al-Jabar dianggap sebagai revolusi be-
sar dalam bidang matematika. Beliau berhasil mengintegrasikan konsep-konsep
geometri dari matematika yunani kuno ke dalam konsep matematika yang baru.
Pemikirannya menghasilkan sebuah teori gabungan yang memungkinkan bilangan
rasional, irasional, dan besaran-besaran geometri diperlakukan sebagai objek-ob-
jek aljabar.
Selain itu matematika biner yang digunakan dalam pemrograman juga di-
dasari oleh konsep algoritma Al Khawarizmi. Perkembangan yang semakin maju
bagi komputer digital dan pemrogramannya tak terlepas dari pemikiran beliau
yang menjadi gerbang kemajuan. Kata algoritma sendiri yang kita kenal sekarang
merupakan kata yang diambil dari kata algorismi yang dilatinisasi dari namanya.
2. Ibnu Sina
Ibnu Sina berusia 13 tahun ketika dia memulai mempelajari ilmu medis,
dan dengan cepat mendapatkan reputasi yang baik. Tiga tahun kemudian dia
mendedikasikan semua usahanya untuk belajar kedokteran. Status sebagai seorang
dokter terkenal kemudian sudah diraihnya saat berusia 18 tahun. Dalam periode
itu dia berhasil menyembuhkan Nuh Ibnu Mansour, Penguasa Samanids. Padahal
semua tabib terkemuka saat itu sudah putus asa menangani penyakit Sultan Nuh
II. Atas usahanya yang besar, tabib muda ini diperbolehkan mengakses perpus-
takaan sultan yang luas berisi manuskrip langka. Itulah yang memfasilitasi
kegiatan penelitiannya. Saat menginjak usia 22 tahun ayahnya wafat. Dia memu-
tuskan pindah ke Jurjan dekat Laut Kaspia dan mengajar tentang logika serta as-
tronomi. Kemudian dia pergi ke Rey dam Hamadan (keduanya di Iran sekarang).
Menulis dan mengajar karya-karyanya jadi kegiatan utama dalam perjalanan ini.
Dari Hamadan, dia pindah ke Isfahan (sekarang di Iran tengah), dan menyele-
saikan tulisan-tulisan epiknya. Namun akibat terus melakukan perjalanan, terlalu
banyak mengerahkan tenaga mental, dan diperburuk oleh kekacauan politik, kese-
hatannya ambruk. Dekade terakhir dalam hidupnya, Ibnu Sina menghabiskan
waktu untuk melayani seorang komandan militer Ala al-Dawla Muhammad. Se-
lain sebagai dokter, sastrawan umum, dan konsultan ilmiah, dia juga membantu
selama komandan itu ikut dalam kampanye. Ibnu Sina meninggal pada Juni 1037,
pada usia 58 tahun dan dimakamkan diHamedan,Iran.
Abu Ali Al Hussain Ibnu Abdullah Ibnu Sina, adalah seorang dokter Per-
sia terkemuka, yang menjadi filsuf muslim serta perintis Ilmu kedokteran dunia.
Lahir pada 980 di Bukhara, di Uzbekistan, Ibnu Sina mendapatkan dukungan dari
kerajaan setelah mengobati Raja Bukhara dan Hamadan (Iran saat ini). Ahli diag-
nosis, dengan nama Latin Avicenna ini, mengasah keterampilannya yang luar bi-
asa, di bidang-bidang yang diabaikan oleh orang lain. Dia menggabungkan penge-
tahuan ilmiahnya dengan pertanyaan filosofis, yang dirinci dalam studinya, "Al
Qanun fil-Tibb" (The Canon of Medicine) dan "Kitab Al Shifa ”(Kitab Penyem-
buhan). Penyelidikan filosofisnya kompleks, menggabungkan perspektif Aris-
totelian dan Platonis, dengan teologi Muslim. Paradigmanya canggih, membagi
semua pengetahuan menjadi teori (matematika, fisika, kimia, astronomi dan
metafisika) dan ilmu praktis (filsafat, etika, ekonomi dan politik). Sementara pan-
dangan rasionalnya tentang hakikat Tuhan dan Kehidupan, membuatnya menyim-
pulkan bahwa ada tempat untuk dunia jasmani dan roh. Karya pemikirannya, dik-
agumi di seluruh dunia. Paling mencolok salah satunya penghormatan untuknya
terlihat di aula utama Fakultas Kedokteran Universitas Paris. Sementara makam-
nya, di Hamadan, tempat dia meninggal pada 1037, menjadi obyek wisata yang
populer.
3. Az-Zahrawi
Selain menulis buku, al-Zahrawi juga menciptakan sejumlah alat bantu op-
erasi. Ada tiga kelompok alat yang diciptakannya, yaitu instrumen untuk mengop-
erasi bagian dalam telinga, instrumen untuk memeriksa internal saluran kencing,
dan instrumen untuk membuang sel asing dalam kerongkongan.
Abbas Ibnu Firnas adalah orang pertama dari abad ke-8, yang berhasil
mendemonstrasikan mesin penerbangan. Dia melompat dari tebing dengan mesin
penerbangan sederhana yang terbuat dari kerangka bambu yang dilapisi kain sutra,
dan bulu burung. Abbas adalah seorang penemu, insinyur, penerbang, dokter,
penyair Arab dan musisi Andalusia terkenal, yang tinggal di Emirates of Cordova,
yang sekarang Spanyol Ia lahir pada 810 di Izn-Rand Onda, yang merupakan
bagian dari Kekhalifahan Al-Andalusia di Cordova, Pada masanya, Al-Andalusia
adalah pusat pembelajaran yang hebat bagi para insinyur, arsitek, dan ilmuwan.
Cordova dan Baghdad adalah pusat budaya kembar seni dan sains Islam.
Banyak orang dari era itu yang menyandang gelar pendidikan ganda. Abbas muda
belajar kedokteran dan astrologi, tetapi lebih tertarik pada teknik untuk membuat
penemuannya sendiri. Dia juga menyukai musik klasik Andalusia dan puisi Arab.
5. Ibnu Al-Haytam
Abu Ali Muhammad al-Hasan bin al-Haytham, di Barat lebih dikenal den-
gan nama Alhazen. Ibnu Haytam lahir pada tahun 965 Masehi di Basrah, Irak. Be-
liau memulai pendidikan awalnya di Basrah sebelum diangkat menjadi pegawai
pemerintah.di tempat kelahirannya. Setelah bhberapa lama bekerja di pemerinta-
han, lantas beliau memilih untuk meletakkan jabatan tersebut. Sebab, ia mulai
menyadari minat dan bakatnya sebagai ilmuwan, alih-alih sebagai pegawai
birokrasi. Haytam pergi ke Ahwaz, Mesir, dan Baghdad yang kala itu termasuk
pusat intelektual dunia. Haytam mempelajari berbagai ilmu yang akhirnya beliau
menghasilkan beberapa karya tulis yang luar biasa.
Kecintaannya kepada ilmu pengetahuan, telah membawanya berhijrah ke
Mesir. Saat berhijrah ke Mesir, beliau diterima dengan tangan terbuka oleh Khali-
fah al-Hakim dari Dinasti Fathimiyah. Sang Khalifah ingin agar al-Haytham
membantunya dalam menyelesaikan proyek pembangunan bendungan di Sungai
Nil serta menyalin buku-buku mengenai matematika dan falak (astronomi). Tu-
juannya adalah untuk mendapatkan uang cadangan dalam menempuh perjalanan
menuju Universitas Al-Azhar.
Haytam telah menjadi seorang yang mahir dalam bidang sains, falak,
matematika, geometri, pengobatan, dan falsafah. Ibnu Haitham merupakan orang
pertama yang menemukan serta menulis data penting mengenai cahaya. Kabarnya,
sekitar 200 buku sudah ditulisnya.Sayangnya, tinggal sedikit karya Ibnu Haytham
yang tersisa. Salah satu karya monumentalnya, yaitu Kitab al-Manadhir pun tidak
jelas keberadaannya.
Tulisannya mengenai cara kerja mata manusia, telah menjadi salah satu
Referensi yang penting dalam bidang kajian sains di Barat. Teorinya mengenai
pengobatan mata masih digunakan hingga saat ini di berbagai Universitas di selu-
ruh dunia.
Hampir semua teori serta hasil penelitian Ibnu Haytham menginspirasi be-
berapa ahli sains Barat, seperti Boger, Bacon, dan Kepler yang sekarang dikenal
sebagai pencipta mikroskop serta teleskop. Ia juga pernah menulis buku tentang
evolusi yang sampai sekarang masih menjadi rujukan ilmuwan dunia. Buku karya
Ibnu Haitham mengenai kosmologi pun sudah diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin pada abad pertengahan, beliau meninggal di Qahirah tahun 1039 pada umur
74 tahun.
Sejarah mencatat salah satu peletak dasar ilmu fisika optik adalah sarjana
Islam Ibnu Al Haytam atau yang dikenal di Barat dengan sebutan Alhazen, Aven-
nathan atau Avenetan.Ibnu Al Haytham juga merupakan pencetus metode eksperi-
men. Ibnu Al Haytam merupakan seorang ahli fisika eksperimentalis pada abad
ke-11, salah satu orang yang berjasa dalam perkembangan teknologi kamera.
Buku yang merupakan karya beliau tentang teori optik, al-Manadir (book of op-
tics), khususnya dalam teori pembiasan, diadopsi oleh Snellius dalam bentuk yang
lebih matematis. Hal tersebut menyebabkan tidak menutup kemungkinan, bahwa
teori Newton juga dipengaruhi oleh al-Haytham, sebab pada Abad Pertengahan
Eropa, teori optiknya sudah sangat dikenal.
Dengan adanya ilmu pengetahuan sudah kita ketahui bahwa dengan ilmu
pengetahuan akan membuat seseorang menciptakan hal baru,atau dia bisa mem-
buat sebuah karya yang dimana akan memajukan sebuah peradaban,dan akan
banyak kegunaan dan manfaat seperti ilmu pengetahuan kimia,dan kimia masi di-
gunakan sampai sekarang,untuk membuat sebuah obat,untuk meriset jenis
makanan ,dan banyak kegunaan nya.
1) Konsep aljabar yang kita kenal sekarang melalui buku Al-Jabr yang berisi
mengenai persamaan linear dan kuadrat,orang yang pertama menjelaskan
dan mempopulerkan kembali penggunaan angka nol (0) serta mengenalkan
sistem notasi desimal dan tanda pengaliandua,memperkenalkan tanda
negatif pada bilangan,membuattabel perhitungan astronomi guna men-
gukur jarak dan kedalaman bumi.
2) Ilmu kedokteran yang kita kenal adalah orang yang selalu mengobati
orang yang kena penyakit,apabila tidak adanya seorang dokter maka
manusia tidak bisa disembuhkann seperti ibnu sina,seorang ahli kedok-
teran pada masa itu ada raja nuh II yang tidak bisa disembuhkan,para tabib
lain pun sudah menyerah tetapi ibnu sina terus memperdalam ilmu kedok-
teran dan akhirnya ilmu kedokteran masi ada sampai sekarang
3) Ilmu optik yang ditemukan oleh ibnu haytam, mengenai cara kerja mata
manusia, telah menjadi salah satu Referensi yang penting dalam bidang
kajian sains di Barat. Teorinya mengenai pengobatan mata masih digu-
nakan hingga saat ini di berbagai Universitas di seluruh dunia.
Hampir semua teori serta hasil penelitian Ibnu Haytham menginspirasi be-
berapa ahli sains Barat, seperti Boger, Bacon, dan Kepler yang sekarang dikenal
sebagai pencipta mikroskop serta teleskop.
ibnu firnas . Dia menulis sebuah buku di mana dia menekankan pent-
ingnya memiliki ekor untuk menstabilkan penerbangan. Selain dinobatkan sebagai
manusia pertama yang berhasil terbang, ia juga dikreditkan dengan banyak pene-
muan lain, seperti gelas transparan berkualitas tinggi yang digunakan untuk mem-
buat gelas Andalusia yang terkenal untuk air minum. Dia lebih lanjut mempelajari
sifat pembesar kaca dan membuat lensa untuk mengoreksi penglihatan.
Prestasinya telah diakui dengan menamai kawah di bulan untuk menghormatinya
"Ibnu Firnas". "Bandara Ibn Firnas" di Baghdad dinamai menurut namanya, be-
gitu juga jembatan di atas Sungai Guadalquivir di Cordova.
KESIMPULAN
Hak, Nurul. (2015). Kepustakan, Perpustakaan dan Peradaban Dalam Dunia Islam (Klasik,
Pertangahan Modern). Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Hak, Nurul. (2015). Kepustakan, Perpustakaan dan Peradaban Dalam Dunia Islam (Klasik,
Pertangahan Modern). Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Lapidus, Ira M., Sejarah Sosial Umat Islam,terj: Ghufron M. Mas‘adi Jakarta:
Rajawali Press, 1999
CURICULUM VITAE
No Telp :081282159701
Email :heririzky10@gmail.com