Anda di halaman 1dari 3

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PAKUAN

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL


TAHUN AKADEMIK 2021/2022

MATA KULIAH : Hukum Administrasi Negara


SEMESTER : III / Kelas G,H,I,J,K,L
HARI/TANGGAL : Sabtu/15 Januari 202
WAKTU : 10.30 – 12.10
DOSEN PENGUJI : Edi Rohaedi, SH, MH.

Petunjuk :

- Ujian Tengah Semester (UTS) dikerjaan mulai Jam 10.30 s.d. 12.100 WIB
- Durasi pengerjaan jawaban soal UTS sampai pengiriman/submisson 100 menit
- Jawaban diketik 1,5 spasi dalam kertas HVS A4
- Jawaban dikirim dalam format Word atau Pdf atau yang sejenis melalui LMS

Soal/Pertanyaan :

1. Trerangkan apa yang dimikasud dengan penyalahgunaan wewenang ?


Bagaimanakah klasifikasi penyalahgunaan wewenang menurut menurut UU No. 30
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan ! Dan apa akibat hukumnya ? berikan
penjelasan saudara

2. Sumber wewenang (bevoegdheid) pemerintahan bersumber pada atributif, delegasi


dan mandat.
a. Jelaskan apa apa perbedaan sumber wewenang mandat dan delegasi !
b. Terangkan apa perbedaan wewenang dan kewenangan menurut UU No. 30
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan !
c. Apakah wewenang delegasi dapat ditarik kembali oleh pejabat Pemberi
Wewenang !

3. Jelaskan mengenai ketidak berwenangan pejabat pemerintah dalam membuat


keputusan (de incompetentie) yang berupa ratione loci dan ratione temporis.

4. a. Terangkan apa yang dimaksud dengan penegakan Hukum Administrasi


b. Jelaskan perbedaan antara sanksi administrasi dengan sanksi pidana.
c. Terangkan apa yang dimaksud dengan bestuursdwang dalam sanksi administrasi !

Ketua Program Studi Ilmu Hukum Penguji Mata Kuliah,

Farahdinny Siswajanthy, S.H., M.H. Edi Rohaedi, SH, MH.


Nama : R Riyanti Wirasati
Kelas : III/J
Npm : 010120300
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

1. Penyalahgunaan wewenang adalah penggunaan wewenang oleh Badan dan/atau Pejabat


Pemerintahan dalam mengambil keputusan dan/atau tindakan dalam penyelenggaraan
pemerintahan yang dilakukan dengan melampaui wewenang, mencampuradukkan wewenang,
dan/atau bertindak sewenang-wenang.
Menurut ketentuan Pasal 17 UU Nomor 30 Tahun 2014, badan dan/atau pejabat pemerintahan
dilarang menyalahgunakan wewenang, larangan itu meliputi larangan melampaui wewenang,
larangan mencampuradukkan wewenang, dan/atau larangan bertindak sewenang-wenang.
Akibat hukum pejabat pemerintahan terhadap penyalahgunaan wewenang yang menimbulkan
kerugian keuangan negara karena adanya kesalahan administrative / maladministratif menjadi
tanggung jawab pribadi dengan mengembalikan kerugian keuangan negara yang ditimbulkan
sebagai akibat dari perbuatan yang dia lakukan.

2. A) -Mandat
Prosedur pelimpahan: Dalam hubungan rutin atasan bawahan hal biasa kecuali dilarang tegas
Tanggungjawab Jabatan dan Tanggung Gugat: Tetap pada pemberi mandate.
Kemungkinan si pemberi menggunakan wewenang itu lagi: Setiap saat dapat menggunakan
sendiri wewenang yang dilimpahkan itu.
-Delegasi
Prosedur pelimpahan: Dari suatu organ pemerintahan kepada organ lain dengan peraturan
perundang-undangan.
Tanggungjawab Jabatan dan Tanggung Gugat: Tanggungjawab jabatan dan tanggung gugat beralih
kepada delegataris.
Kemungkinan si pemberi menggunakan wewenang itu lagi: Tidak dapat mengguakan wewenang
itu lagi kecuali setelah ada pencabutan dengan berpegang pada asas “contraries actus”.
B) Wewenang adalah hak yang dimiliki oleh badan atau pejabat pemerintah atau penyelenggara
negara lainnya untuk mengambil keputusan dan / atau tindakan dalam penelenggaraan
pemerintah. Kewenangan pemerintahan adalah kekuasaan badan dan / atau pejabat pemerintah
atau penyelenggara negara lainnya untuk bertindak dalam lapangan hukum public yang meliputi
beberapa wewenang.
C) Dalam hal pelaksanaan Wewenang berdasarkan Delegasi menimbulkan ketidakefektifan
penyelenggaraan pemerintahan, Badan dan / atau Pejabat Pemerintahan yang memberikan
pendelegasian Kewenangan dapat menarik kembali Wewenang yang telah didelegasikan.
3. Pejabat atau pemerintah yang memperoleh wewenang melalui mandate tidak berwenang
mengambil keputusan atau tindakan yang berifat strategis yang berdampak pada perubahan
status hukum pada aspek organisasi, kepegawaian dan alokasi anggaran. Setiap wewenang itu
dibatasi oleh materi (materiae), wilayah(locus), dan waktu(tempus). Cacat dalam aspek-aspek
menimbulkan cacat wewenang dalam artian bahwa di luar batas itu suatu tindakan pemerintah
merupakan tindakan tanpa wewenang, tindakan wewenang bisa berupa (onbevoegheid ratione
materiae. Onbevoegdheid ratione loci dan onbevoegdheid ratione temporis).

4. A) Penegakan hukum administrasi adalah upaya preventif yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya pelanggaran atau agar memenuhi persyaratan yang ditentukan sehingga tidak terjadi
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan.
B) Sanksi administrasi ditujukan kepada perbuatan pelanggarannya. Sifatnya repatoir-
condemnatoir serta prosedurnya langsung. sedangkan sanksi pidana ditujukan kepada sipelanggar
dengan memberi hukuman berupa nestapa. Sifatnya condemnatoir serta prosedurnya berupa
pengadilan.
C) Bestuursdwang atau paksaan pemerintahan merupakan salah satu bentuk tindakan nyata dari
pemerintah untuk mengakhiri pelanggaran dan membalikan pada keadaan semula. Paksaan
Pemerintahan (Bestuursdwang) merupakan tindakan nyata dari pemerintah untuk mengakhiri
pelanggaran norma hukum oleh warga negara dan mengembalikannya pada keadaan semula.
Pemerintah memiliki wewenang untuk melaksanakan bestuursdwang, namun wewenang tersebut
tentunya dibatasi.

Anda mungkin juga menyukai