Anda di halaman 1dari 15

Tugas Kelompok IX Dosen Pengampu

Metodologi Penelitian Dr. Ginda Harahap, M.Ag

MAKALAH
VARIABLE DAN OPERASIONALISASI VARIABLE

DISUSUN OLEH :

NAFIATUR ROFIAH (12040125364)

TRI AMAL NAZAR SAPUTRO (12040113992)

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

1444 H / 2022 M
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT, Puji syukur alhamdulillah kehadirat


Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, karunia dan hidayah-Nya,
sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Variable dan
Operasionalisasi Variable”.

Makalah ini digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah


METODOLOGI PENELITIAN yang dibimbing oleh Dr. Ginda Harahap, M.Ag.
Dengan adanya makalah ini bisa termotivasi untuk lebih dalam lagi mempelajari
mengenai Variable dan Operasionalisasi Variable.

Oleh karena itu, makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan,
mohon maaf dan kiranya sudi memberikan kritik dan saran untuk perbaikan
selanjutnya. Sekian yang dapat disampaikan semoga tugas ini sesuai dengan apa
yang diharapkan dan dapat bermanfaat bagi yang membacanya

Pekanbaru, 13 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan Masalah.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. VARIABLE..................................................................................................3

a. Pengertian Variable...............................................................................3

b. Jenis-Jenis Variable...............................................................................5

c. Pengukuran Variable.............................................................................7

B. OPERASIONALISASI VARIABLE............................................................8

a. Pengertian Operasionalisasi Variable...................................................8

b. Proses Operasionalisasi Variable..........................................................9

BAB III PENUTUP..............................................................................................11

A. Kesimpulan.................................................................................................11

B. Saran............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Variable penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis,
variable dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek, yang
mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu ibjek dengan
objek yang lain.

Disamping itu, selain variable terdapat juga operasionalisasi variable.


Dimana operasional guna mempermudah dicari hubungannya antara satu variabel
dengan variabel lainnya. Tanpa opersionalisasi variabel, peneliti akan mengalami
kesulitan dalam menentukan pengukuran hubungan antar variabel yang masih
bersifat konseptual.

Terkadang banyak hal juga yang menyebabkan peneliti lupa mengenai apa
dan seperti apa variable beserta operasionalnya dalam sebuah penelitian. Oleh
karena itu, dari latar belakang diatas maka makalah ini membahas tentang
“Variable dan Operasionalisasi Variable”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian variable?

2. Apa saja jenis-jenis variable?

3. Bagaimana pengukuran variable?

4. Apa pengertian operasionalisasi variable?

5. Bagaimana proses operasionalisasi variable?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian variable
1
2. Untuk mengetahui jenis-jenis variable

3. Untuk mengetahui pengukuran variable

4. Untuk mengetahui pengertian operasionalisasi variable

5. Untuk mengetahui proses operasionalisasi variable

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. VARIABLE

a. Pengertian Variable
Sebagian besar para ahli mendefinisikan variable penelitian sebagai
kondisi-kondisi yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrolkan, atau di
observasikan dalam suatu penelitian. Selain itu, beberapa ahli lainnya
menyatakan bahwa variable penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi
objek pengamatan penelitian. Dari dua pengertian tersebut, dapat dijelaskan
bahwa variable penelitian meliputi faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa
atau gejala yang diteliti.

Variable penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya dan kejelasannya


ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Oleh karena itu, apabila landasan teoritis
dan kejelasannya ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Oleh karena itu, apabila
landasan teoritis sesuatu penelitian berbeda, berbeda pula variablenya.

Variable-variable yang ingin digunakan perlu ditetapkan, diidentifikasi,


dan diklasifikasikan. Jumlah variable yang digunakan bergantung pada luas serta
sempitnya penelitian yang akan digunakan.

Dalam ilmu-ilmu eksakta, variable-variable yang digunakan umumnya


mudah diketahui karena dapat dilihat dan divisualisasikan. Tetapi, variable-
variable dalam ilmu sosial sifatnya lebih abstrak sehingga sukar di jamah secara
realita. Variable-variable ilmu sosial berasal dari sesuatu konsepnya perlu
perjelas dan diubah bentuknya sehingga dapat diukur dan dipergunakan secara
operasional.

3
Variable penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang bebentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.1

Secara teoritis, para ahli mendefinisikan variable sebagai berikut:

1) Menurut Hatch dan Farhady (1981)

Variable didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang


mempunyai variasi antara satu orang dengan lain atau satu objek dengan
objek yang lainnya.

2) Kerlinger (1973)

Variable ada konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.


Misalnya : tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis
kelamin, golongan, gaji, produktivitas kerja, dan lain-lain. Variable dapat
dikatakan sebagai sesuatu sifat yang diambil dari sesuatu nilai yang
berbeda (different values). Dengan demikian, variable itu adalah sesuatu
yang bervariasi.

3) Kidder (1981)

Variable adalah sesuatu kualitas (qualities) dimana peneliti


mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.

4) Bhisma Murti (1996)

Variable didefinisikan sebagai fenomena yang mempunyai variasi


nilai. Variasi nilai itu bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif. Variasi
nilai itu bisa diukur secara kualitatis atau kuantitatis.

5) Sudigdo Sastroasmoro

1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R& D, (Bandung: Alfabeta,
2007), hal. 45.
4
Variable merupakan karakteristik subjek penelitian yang berubah
dari satu subjek ke subjek lainnya.

6) Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007)

Variable adalah konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan


konsep adalah penggambarana atau atraksi dari sesuatu fenomena tertentu,
konsep yang berupa apapun asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka
dapat disebut sebagai variable. Dengan demikian, variable dapat diartikan
sebagai sesuatu yang bervariasi.

7) Dr. Soekidjo Notoatmodjo (2002)

Variable mengandung pengertian atau ciri yang dimiliki oleh


anggota-anggota sesuatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki
oleh kelompok yang lain.

Berdasarkan pengertian-pengertian yang dimukakan oleh para ahli, maka


dapat disimpulkan bahwa variable ialah sesuatu atribut atau sifat atau juga nilai
dari orang objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

b. Jenis-Jenis Variable
Menurut hubungan antara sesuatu variable dengan variable yang lain
maka jenis-jenis variable dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:

1. Variable Bebas (Independent Variable)

Variable ini serin disebut sebagai variable stimulus, prediktor,


antecedent. Dalam bahasa indonesia sering disebut variable bebas. Variable
bebas adalah merupakan variable yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan atau timbulnya variable independen (terikat).2

2. Variable Terikat (Dependent Variable)


2
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2014),
hal. 64-65.
5
Sering disebut sebagai variable output, kriteria, konsekuens. Dalam
bahasa Indonesia sering disebut sebagai variable terikat. Variable terikat
merupakan yang dipengaruhi oleh yang menjadi akibat, karena adanya
variable bebas.

3. Variable Moderator

Variable yang mempengaruhi (memperkuat, memperlemah)


hubungan antara variable independen dengan dependen. Variable disebut
juga idependen kedua. Contohnya hubungan motivasi dan produktivitas
kerja akan semakin kuat bila peranan pemimpin dalam menciptakan iklim
sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan pemimpin kurang
baik dalam menciptakan iklim kerja.

4. Variable Intervening

Variable intervening adalah variable yang secara teoritis


mempengaruhi hubungan antara variable independen dengan dependen
menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
Variable ini merupakan variable penyela antara yang terletak diantara
variable independen dengan dependen sehingga variable independen tidak
langsung mempengaruh berubahnya atau timbulnya dependen.

5. Variable Kontrol

Variable kontrol adalah variable yang dikendalikan atau dibuat


konstan sehingga variable independen terhadap dependen tidak
mempengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variable kontrol sering
digunakan oleh peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat
membandingkan.

c. Pengukuran Variable
Pengukuran variable penelitian dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat)
skala pengukuran, yaitu:3
3
Hadeli, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Ciputat Press, 2006), hal. 31-33.
6
1. Skala Nominal,

Skala Nominal merupakan suatu himpunan yang terjadi dari


anggota-anggota yang mempunyai kesamaan tiap anggotanya, dan memiliki
perbedaan dari anggota himpunan yang lain. Misal:

1) Jenis kelamin: dibedakan antara laki-laki dan perempuan

2) Pekerjaan : dapat dibedakan petani, pegawai, pedagang.

3) Golongan darah: dibedakan atas gol. O, A, B,, dan AB

4) Ras: dapat dibedakan atas mongoloid, kaukasoid, dan ngeroid.

5) Suku bangsa: dapat dibedakan dalam Suku Jawa, Sunda, Batak, dsb.

Skala Nominal, variasinya tidak menunjukkan penurutan atau


keseimbangan, tiap variasi berdiri sendiri secara terpisah. Dalam sekala
nominal tidak dapat dipastikan apakah kategori satu mempunyai derajat
yang lebih tinggi atau lebih rendah dari kategori yang lain ataukah kategori
itu lebih baik atau lebih buruk dari kategori yang lain.

2. Skala Ordinal

Skala ordinal adalah skala variable yang menunjukkan tingkatan-


tingkatan. Skala ordinal adalah himpunan yang beranggotakan menurut
rangking, urutan, pangkat atau jabatan.

Skala ordinal adalah kategori yang dapat diurutkan atau diberi


peringkat. Skala ordinal adalah skala data kontinum yang batas satu variasi
nilai ke variasi nilai yang lain tidak jelas, sehingga yang dapat dibandingkan
hanyalah nilai tersebut lebih tinggi, sama atau lebih rendah dari pada nilai
yang lain. Misal:

1) Tingkat pendidikan: dikategorikan SD, SMP, SMA, dst.

2) Pendapatan: Tinggi, Sedang, dan Rendah.

7
3. Skala Interval

Skala interval adalah skala data kontinum yang batas variasi nilai
satu dengan yang lain jelas, sehingga jarak atau intervelnya dapat
dibandingkan. Dikatakan skala interval bila jaraka atau perbedaan antara
nilai pengamatan lainnya dapat diketahui secara pasti.

Nilai variasi pada skala interval juga dapat dibandingkan seperti


halnya pada skala ordinal (lebih besar, sama, lebih kecil, dsb), tetapi nilai
mutlaknya tidak dapat dibandingkan secara sistematis, oleh karena itu batas-
batas variasi nilai pada skala interval bersifat aebitrer (angka nol-nya tidak
absolut). Contoh: Tingkat Kecerdasan.

4. Skala Rasio: Skala Perbandingan

Skala Rasio adalah skala yang disamping batas intervalnya jelas,


juga variasi nilainya mempunyai batas yang tegas dan mutlak (mempunyai
nilai 0 absolut). Misal: Tinggi badan, sebagai skala rasio, tinggi badan 180
CM dapat dikatakan mempunyai selisih 60 CM terhadap tinggi badan 120
CM, hal ini juga dapat dikatakan bahwa: tinggi badan 180 adalah 1½ kali
tinggi badan 120 CM.

B. OPERASIONALISASI VARIABLE

a. Pengertian Operasionalisasi Variable


Menurut para ahli pengertian operasionaliasi variable sebagai berikut:

1. Menurut Budi Pranata (2008:125), pengertian operasional variable


merupakan kapasitasi atau kuantitas yang tidak sesuai.

2. Menurut Husein Umar (2008:125), pengertian operasional variable


merupakan penentuan sesuatu konstruk sehingga menjadi variable maupun
variable yang dapat diukur.

8
3. Menurut Nursalam (2008:87), pengertian operasional variable merupakan
arti berdasarkan karakteristik yang diamati dari suatu yang dijadikan
definisikan tersebut.

4. Menurut Widjono H.S (2008:19), pengertian operasional variable


merupakan batasan pengertian yang dijadikan sebagai pedoman untuk
melakukan sesuatu kegiatan ataupun pekerjaan.

5. Menurut Asep Hermawan (2009:29), pengertian operasional variable


merupakan penjelasan bagaimana kita dapat mengukur variable.
Pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan angka-angka ataupun
karakter tertentu.

6. Menurut Houver (1998:36), pengertian operasional variable merupakan


memuat identifikasi sesuatu hal yang bersifat (variable) sehingga bisa
digunakan untuk penelitian (observasi).

Dari beberapa pengertian menurut para ahli diatas dapat disimpulkan


bahwa operasional variable merupakan konsep-konsep yang berupa yang
kemudian berubah menjadi kata-kata yang mengambarkan perilaku atau gejala
yang dapat diamati, dapat diuji kebenarannya oleh orang lain. Operasionalisasi
variable juga disebut proses penguraian variable penelitian keadaan sub
variable, dimensi, indikator sub variable, dan pengukuran.4

b. Proses Operasionalisasi Variable


Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengembalikan variable
penelitian ke bentuk awal, yaitu konsep penelitian. Penelitian harus
mendefinisikan konsep penelitian sesuai dengan definisi yang telah diberikan
oleh para ahli yang relevan dengan konsep penelitiannya. Jika konsep
penelitiannya adalah “motivasi kerja” maka penelitian harus menemukan
definisi “motivasi kerja” yang telah banyak diakui kebenarannya oleh para
pakar dibidang tersebut.
4
Umi Narimawati dkk, Metologi Penelitian: Dasar Penyusunan Penelitian Ekonomi,
(Jakarta: Genesis, 2010), hal. 13.
9
Dalam tahapan ini studi kepustakaan menjadi salah satu tahap yang
harus dilalui. Lalui studi kepustakaan yang mendalam dan memadai, penelitian
akan mampu merumuskan definisi konsep penelitiannya dengan benar. Jadi
ketika konsep penelitiannya adalah tentang “motivasi kerja” maka kepustakaan
atau literatur tentang konsep tersebut harus benar-benar dipahami dengan baik
oleh peneliti.

Perlu diketahui, tidak sedikit kita menemukan satu konsep dengan


definisi yang berbeda. Misalnya, definisi “motivasi” yang dikemukakan oleh
A.H. Maslow berbeda dengan Victor Vroom. Maslow mendefinisikan motivasi
sebagai kebutuhan-kebutuhan atau keinginan-keinginan individu yang
membuatnya terdorong untuk melakukan sesuatu agar kebutuhan-kebutuhan
tersebut terpuaskan.

Oleh karena itu, agar punya landasan teoritis yang jelas biasanya untuk
kepentingan penyusunan definisi operasional variable, penelitian hanya
memilih atau menggunakan satu definisi tertentu yang cocok atau sesuai
dengan tujuan penelitiannya. Beberapa penulis menamakan langkah pertama
ini dengan nama definisi konseptual.

Langkah berikutnya adalah menemukan cara mengetahui besaran


(ukuran) dari variable penelitian berdasarkan definisi konseptual, atau dengan
kata lain mulai operasionalisasikan variable penelitian.5

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Variable ialah sesuatu atribut atau nilai dari orang objek yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Kemudian jenis-jenis variable dalam penelitian
5
Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press, 2010), hal. 89.
10
dapat dibedakan menjadi: variable bebas (independent variable), variable terikat
(dependent variable), variable moderator, variable intervening, dan variable
kontrol. Dimana Pengukuran variable penelitian dapat dikelompokkan menjadi 4
skala pengukuran antara lain nominal, ordinal, interval dan rasio.

Selanjutnya operasional variable merupakan konsep-konsep yang berupa


yang kemudian berubah menjadi kata-kata yang mengambarkan perilaku atau
gejala yang dapat diamati, dapat diuji kebenarannya oleh orang lain. Dalam proses
operasionalisasi variable itu terdapat dua langkah: Langkah pertama,
mengembalikan variable penelitian ke bentuk awal, yaitu konsep penelitian dan
langkah kedua adalah menemukan cara mengetahui besaran (ukuran) dari variable
penelitian berdasarkan definisi konseptual.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat penulis susun. Sebagaimana layaknya
mahasiswa kita harus mengembangkan ilmu yang kita peroleh dan mencari
kebenaran ilmu itu dan semoga senantiasa dapat bermanfaat bagi pembaca semua.
Penulis menyadari makalah ini bukanlah proses akhir, tetapi merupakan langkah
awal yang masih banyak memerlukan perbaikan. Karena itu penulis sangat
mengharapkan tanggapan, saran, dan kritik yang sifatnya membangun demi
sempurnanya makalah penulis kedepannya. Atas perhatiannya penulis sampaikan
terimakasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hadeli. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Ciputat Press.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R& D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:


Alfabeta.

Sumadi Suryabrata. 2010. Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.

Umi Narimawati, dkk. 2010. Metologi Penelitian: Dasar Penyusunan Penelitian


Ekonomi. Jakarta: Genesis.

12

Anda mungkin juga menyukai