Anda di halaman 1dari 72

LITURGI NATAL DAN TAHUN BARU

LITURGI  NATAL PEREMPUAN

PEMBACAAN PUISI

TANGISAN MATA BUNDA

Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu

Derita siang dan malam menimpa mu

tak sedetik pun menghentikan langkah mu

Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku

Seonggok Cacian selalu menghampiri mu

secerah hinaan tak perduli bagi mu

selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku

mencari harapan baru lagi bagi anak mu

Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku

bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku

bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku

tapi keinginan hati mu membahagiakan aku

Dan yang selalu kau berkata pada ku

Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu

aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku

PERSIAPAN

Narator                 :  Ada seruan bagi kita yang terhempas. Ada kehangatan bagi kita yang

lara. Ada kerinduan bagi kita yang merana. Ada pelukan yang meneduhkan. Ada belaian

yang lembut selembut sukacita Natal. Panggilan sukacita tak pernah berubah; bergema dari

taman yang terkutuk, terucap dari mulut para nabi tentang Fajar yang terindah sampai ke
taman yang baru; taman pengharapan. Di taman itu Sang Fajar memberi kehidupan dan arti

yang baru supaya setiap telinga mendengar, setiap mata melihat, setiap mulut berucap, setiap

hati terpatri : Hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang.

Ajakan beribadah   :  (menjemput jemaat berdiri) menyanyi KJ. 101 : “Alam Raya

berkumandang”

Alam raya berkumandang oleh pujian mulia, dari gunung dari padang, kidung melaikat

bergema. Gloria in excelsis DEO! 2X

Pemimpin             :  Siapakah kita yang dapat menghampiri kekudusan Tuhan? Siapakah

manusia sehingga dapat menemukan Tuhan. Dari takhta kekudusan Ia yang datang mencari

kita, melawat umatNya. Dengan demikian Cahaya sorgawi terbuka menembusi bumi dan

kekuatan CahayaNya merasuk dalam sumsum hati anak-anaknya. Janganlah gentar hatimu

supaya dalam Hadirat Allah kita memohon : Pertolongan Kita dalam kebaktian Natal

Perempuan  saat ini adalah di dalam nama Tuhan yang memberikan cahaya kehidupan

sampai pada kesudahan zaman. Dialah Alfa dan Omega; yang menciptakan,

memelihara, menyelamatkan dan memberi kekuatan penghiburan dari sekarang

sampai selama-lamanya. Tuhan menyertai sdr/i sekalian.

Jemaat                 :  Dan menyertaimu juga (jemaat duduk)

PARADE NATAL

Perempuan I        :  Sungguh malang nasibku, siapakah lagi yang akan menyapa aku sebagai

gadis molek yang berseri. Aku seperti bunga yang telah layu, termakan habis sampai ke akar

dan tak tahu darimana datangnya malapetaka ini. Hariku akan menjadi pesta buah bibir. Aku

menanggung penderitaan, sungguh …………. Dunia akan menertawai aku

Perempuan II      :  Kebanggaan seorang perempuan adalah ketika ia menjadi ibu bagi

sesama. Buah bibir dunia ini takkan pernah mampu menutupi dan membelenggu kasih

seorang ibu. Lihatlah para perkasa, mereka berlomba dengan harga diri, mereka mengejar
waktu seolah tak pernah habis. Namun apa yang terjadi ? semua yang didapat, semua yang

disimpan adalah kebanggan yang sementara. Bukankah itu bukti bahwa mereka tidak menjadi

sesama bagi sesama ? jadilah ibu bagi sesama dan bersukacitalah, sebab engkau mau menjadi

ibu bagi Yang maha Kuasa

Perempuan I        :  terkadang aku menyangka bahwa dunia ini telah menancapkan berbagai

aturan yang mengikat, bahkan tiada berdaya manusia melawannya. Sebagai perempuan,

bukankah kita mengikuti arus yang datang silih berganti ? Tapi saat berkaca kepada apa yang

aku alami, aku disadarkan ……….. yang maha Kuasa mau melakukan sebuah perkara besar,

sehingga dalam keyakinan aku berseru : Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah

padaku menurut kehendakMu, ya Bapa.

Nyanyian              : KJ. 97 : 1 Hai malaikat dari sorga. (dinyanyikan sama dengan  lagu

“Hormat Bagi Allah Bapa”)

Hai malaikat dari sorga, sayapmu bentangkanlah; Nyanyi di seluruh dunia: Lahir Kristus,

Rajanya!  Sudah lahir Kristus Raja, mari sujud menyembah.

LITANI PENGAKUAN

Suara I                  :  Ya Tuhan, dalam hayat ini kami selalu berupaya mencari Engkau

menurut kehendak kami. Kami menyangka Engkau dapat kami temukan dalam pikiran kami,

dalam kehendak kami dan pertimbangan kami. Ternyata Engkaulah  Tuhan yang melewati

semua dimensi ruang dan waktu. hikmat kami tidak cukup untuk membatasi kehendakMu

Jemaat                 :  Ampunilah kami Ya Allah

Suara II                :  Seantero waktu telah kami persembahkan bagi kepuasan dunia ini. Dalam

kepuasan itu kami menyadari bahwa masih ada yang kurang dalam hidup kami. Ijinkan kami

menanggalkan egoisme kami untuk belajar dari Sang Bayi Natal. Beri kami kemauan untuk

merendah dan tulus seperti anak yang kecil karena dengan demikian kami memahami arti

Kerajaan Sorga.
Jemaat                 :  Ampunilah kami ya Yesus

Suara III               :  Ya Tuhan, apakah arti hidup ini jika kami tidak semakin mendewasakan

diri kami. Perdengarkan suaraMu agar kami mengerti bahwa untuk mengerjakan perkara-

perkara yang besar kami terlebih dahulu belajar menyelesaikan perkara-perkara yang kecil

Semua                  :  Ampunilah dan Perbaharuilah kami ya Roh Kudus

Nyanyian              :  KJ. 99

Gita sorga bergema, “Lahir raja mulia! Damai dan sejahtera turun dalam dunia.” Bangsa-

bangsa, bangkitlah dan bersoraklah serta, permaklumkan Kabar Baik: Lahir Kristus, T’rang

ajaib! Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!”

PROSESI PEMBAKARAN LILIN  (Diatur tersendiri)

Pemimpin             :  Saatnya kita menyatu dengan keheningan, mengarahkan hati dalam

sembah, menyatukan puji bagi Sang Khalik sebab terangNya bercahaya. Terang itu

membakar dan menyinari hidup kita.

Nyanyian              :   “Malam Kudus”

Malam kudus, sunyi senyap; siapa yang b’lum lelap. Ayah bunda yang tinggallah t’rus. Jaga

Anak Yang Maha Kudus. Anak dalam malaf, 2 x                     Hai lihatlah di Efrata, T’rang

besar turunlah. Waktu tentra semawi                        menggah, puji Allah sebab hikmatNya.

Ingat dunia yang g’lap 2 x

PEMBERITAAN FIRMAN

-          Doa

-          Pembacaan Alkitab (Berbahagialah ………….. haleluya 3 x)

-          Khotbah

PENGAKUAN IMAN (Jemaat Berdiri)

Pemimpin             :  Di tengah tekanan pelbagai aturan dan tradisi dunia, kami siap mentaati

kehendak FirmanMu, seperti Yusuf.


Jemaat                 :  Di tengah pelbagai krisis moral yang melanda insan manusia, kami siap

tabah menanggung resiko seperti Maria.

Pemimpin             :  Di tengah himpitan krisis ekonomi yang berkepanjangan, kami siap

mempersembahkan milik kami yang terbaik bagi bagi pelayananMu, seperti para Majus

Jemaat                 :  Di tengah kegemparan berita dunia yang mengguncang iman percaya,

kami siap mencari kebenaran berita firmanMu seperti para gembala Efrata.

Pemimpin             :  Di tengah pelbagai ketidakpastian hidup, kami tetap teguh menantikan

penghiburan dan pengharapan Allah, seperti Simeon.

Jemaat                 :  Di tengah pelbagai keadaan, kami ingin bertumbuh dengan hikmat dan

pengertian Ilahi, seperti Yesus.

P + J                     : Dalam segala hal, kami siap hidup selalu dalam damai seorang dengan

yang lain sebagaimana Allah telah mengasihi dan mendamaikan manusia.

NYANYIAN        :  Tahanlah dan Berjuang t’rus   (Jemaat duduk)

PERSEMBAHAN

 Doa oleh seorang Ibu

 Nyanyian  :  KJ. 109. Hai mari, berhimpun

DOA SYAFAAT

NYANYIAN        :  KJ.119. Hai dunia, gembiralah  (Jemaat Berdiri)

Hai dunia, gembiralah dan sambut rajamu!

Di hatimu terimalah, bersama beryukur,

bersama bersyukur,bersama bersyukur.

PENGUTUSAN DAN BERKAT

Pemimpin             :  Pergilah kedalam dunia dengan membawa berkat Tuhan  :


Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, Pengasihan Allah Bapa dan persekutuan Roh Kudus

menyertai kamu dari sekarang sampai selama-lamanya.

Jemaat                 :  Amin ………. Amin ……….. Amin.

LITURGI NATAL PEMUDA

PERSIAPAN (Tarian Pembukaan) _____________ Tois

Narator              :  Tuhan ___ kalau saja hidup ini kami tulis tentang kebahagiaan hati, maka

kami menorehkan Kebesaran dan KemahakuasaanMu. Kalau saja dalam hati ini terpatri

kidung sukacita, maka ijinkanlah kami melantunkan Kasih SetiaMu. Kalau saja ada tempat

yang paling indah selain kepingan hati ini, maka biarkanlah jiwa dan raga ini tenggelam, ya

tenggelam dengan kebahagiaan, sebab bukankah Engkau menganugerahkan kehidupan

berpengharapan didalam NatalMu ? bukankah aroma kedamaian telah tercium dan menusuk

sampai ke sumsum kami ? Biarlah mata kami tertunduk di altarMu, biarlah hati kami

terangkat di BaitMu, supaya dengan rindu membara kami beribadah, supaya hadirat sorgaMu

menyapa kami dan membungkus kami dalam rahim kekudusan dalam Natal para teruna.

____________ Solo (KJ. 94 : 1) _____________________

(Jemaat dijemput berdiri, menyanyikan KJ. 94 : 4)

Ya Yesus, Anak Betlehem, kunjungi kami pun

Sucikanlah, masukilah yang mau menyambutMu

Telah kami dengarkan Berita mulia

Kau beserta manusia kekal selamanya

VOTUM & SALAM


Pemimpin          :   kami kuduskan dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, Ia datang untuk

kita, kemurahanNya adalah kekuatan kita, kasih dan rahmatNya tak berkesudahan.

Tuhan menyertai saudara sekalian

Jemaat              :  Dan menyertaimu juga. Amin        (duduk)

INTROITUS

Pemimpin          :  Marilah kita melandasi Natal ini dalam perdamaian bersama dengan

mendengarkan Mazmur 133 : 1.

“Sungguh, alangkah baik dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan

rukun”

NYANYIAN       :  KJ. 447 : 1 – 2 “Alangkah Indahnya”

Alangkah indahnya serikat beriman

Cerminan kasih Tuhannya didalam sorga trang

Sengsara dan beban kan ringan rasanya

Sebab saudara seiman memikulnya serta

NARASI PENGAKUAN

Pemuda I          :  Dalam keremangan hidup dan kehampaan jalan kami, seringkali kami

melalaikan kehendakMu. Kami tidak bisa menghadirkan damai dalam diri kami dan kepada

semesta yang Engkau cintai. Padahal Engkau sendiri telah berkata :

Jemaat              :  Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan disebut

anak-anak Allah

Pemudi I           :  DihadapanMu tiada yang tersembunyi, bahkan dalam bayang maut

sekalipun Engkau menembusi persembunyian kami. Kami menyimpan dendam dan

melampiaskan kedengkian, dalam kami tiada pengampunan. Padahal Engkau sendiri yang

telah mengajarkan
Jemaat              :  Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni

orang yang bersalah kepada kami

Pemuda II         :  Dengan tekat membara kami selalu tersentuh mengingat akan janjiMu,

kami mempersembahkan kemudaan kami. Tapi ketika kami melewati setiap waktu, maka

kami merasa sangat kurang. Kami selalu mencari untuk hari ini dan menumpuk untuk masa

depan. Dalam hidup, kami tersimpul kekuatiran dan ketakutan akan hari esok yang

melemahkan kami. Padahal Engkau yang telah berpesan :

Jemaat              :  Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan

ditambahkan kepadamu

Pemudi II          :  Saat ini ya Tuhan, jika Engkau mendapatkan kami membanggakan

kemudaan kami dan terpesona akan kekuatan kami, maka biarkanlah kami tersungkur dan

menatap kepada Sang Bayi Natal, supaya kami mengerti betapa Allah yang besar mau

menjadi kecil demi kami. Biarlah Natal ini membangkitkan pengakuan kami

Semua               :  Ampunilah kami ya Yesus, Pengampun Sejati

Nyanyian           :  DOSAKU – SALAHKU ___________

BERITA PENGHARAPAN

Pemimpin          : Membacakan “YESAYA 61 : 10 – 11

NYANYIAN       :  KJ. 99 : 3 “Gita Sorga Bergema”

Raja Damai yang besar, Surya hidup yang benar

Menyembuhkan dunia, di naungan sayapNya

Tak memandang dirinya, bahkan maut dit’rimanya

Lahir untuk memberi, hidup baru abadi

Gita soraga bergema, lahir Raja mulia

PADUAN SUARA PEMUDA

PROSESI PEMBAKARAN LILIN (diatur tersendiri)


Nyanyian           :  “MALAM KUDUS”

Malam kudus, sunyi senyap; siapa yang b’lum lelap.

Ayah bunda yang tinggallah t’rus. Jaga Anak Yang Maha Kudus.

Anak dalam malaf, anak di dalam malaf.

Hai lihatlah di Efrata, T’rang besar turunlah. Waktu tentra semawi                   menggah, puji

Allah sebab hikmatNya. Ingat dunia yang g’lap,                                    ingatlah dunia yang

g’lap.

Kar’na salam amat besar, patutlah bergemar.                                                    Bagi dunia yang

t’lah tercerai, dari Allah di b’ri Almaseh.                             Jadi pohon halats, jadi pohon

halats.

VOKAL GROUP PEMUDA

PEMBERITAAN FIRMAN

 Doa dan Pembacaan Alkitab   (berbahgialah   ….. Haleluya 3 x )

 Khotbah

PADUAN SUARA

PENGAKUAN IMAN (berdiri)

Pemimpin             :  Adalah benar, bahwa bumi yang kita diami adalah medan pelayanan

yang Allah percayakan kepada kita agar Kasih Allah dan Kerajaan Allah kita nyatakan bagi

sesama

Jemaat                 :  Adalah benar bahwa “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini

sehingga dikaruniakanNya AnakNya yang Tunggal supaya siapa yang percaya kepadaNya

tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal”

Pemimpin             :  Adalah tidak benar, bahwa kita harus pasrah terhadap kekejaman,

deskriminasi, kelaparan, kemiskinan dan kehancuran


Jemaat                 :  Adalah benar bahwa : Aku datang supaya mereka memperoleh kehidupan

yang berkelimpahan

Pemimpin             :  Adalah benar bahwa “ Seorang anak telah lahir untuk kita, seorang

putera telah di berikan untuk kita, lambing pemerintahan ada di atas bahuNya, dan NamaNya

disebut Penasehat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa Yang Kekal, Raja Damai”.

P + J                     :  Adalah benar bahwa : Lihatlah Aku menjadikan segala sesuatu baru.

NYANYIAN          :  Tahanlah dan Berjuang t’rus   (Jemaat duduk)

PERSEMBAHAN

 Doa

 Nyanyian KJ. 101 : 1 dst “Alam raya berkumandang”

DOA SYAFAAT     : diakhiri  “Doa Bapa Kami”

PENGUTUSAN

Pemimpin             :  Saudara-saudari yang dikasihi Yesus, diawal jumpa ada diri yang ikhlas

mengabdi. Di penghujung bhakti, perlu hati yang simpatik dan terbuka mengerti. Di akhir

sebuah perayaan, janji maaf perlu dikumandangkan. Sebab kita hadir disini untuk menepati

janji bersama Yesus Sang bayi Natal, pulanglah dengan bersaksi, melayani dan mengabdi

berdasarkan kasih Ilahi yang menyerukan : Hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang

Jemaat                 :  Menyanyikan KJ. 100 “MULIAKANLAH” (sambil berdiri)

Muliakanlah, muliakanlah Tuhan Allah, Tuhan Allah Maha tinggi

Damai sejaht’ra turun kebumi bagi orang pengasihanNya

Muliakanlah Tuhan Allah, muliakanlah Tuhan Allah

Damai sejaht’ra turun ke bumi, Damai sejaht’ra turun ke bumi

Bagi orang, bagi orang pengasihanNya, Bagi orang pengasihanNya, pengasihanNya

Muliakanlah, muliakanlah Tuhan Allah, Tuhan Allah maha tinggi


Damai sejaht’ra turun kebumi bagi orang pengasihanNya

Amin, amin, amin

BERKAT

Pemimpin             :  Sesungguhnya damai sejahtera Sang Raja Damai Yesus Kristus dan kasih

setia Allah Bapa dalam persekutuan Roh Kudus menyertai kita untuk menyerukan dan

menghadirkan damai sejahtera

Jemaat                 : Amin …………. Amin ………… Amin

LITURGI  NATAL RAYON

PERSIAPAN      (ruangan disiapkan dan terdengar kidung-kidung Natal)

Suara I               :  Janji yang di ucapkan lewat mulut para nabi kini tergenapi. Penggenapan

janji tidak dimulai dengan patokan pengetahuan manusia. Ia tetap lahir di Betlehem Efrata

namun Ia datang dengan caraNya sendiri. Cara Allah selalu melebihi apa yang kita pikirkan,

Cara Allah adalah standar Allah sendiri. Itulah yang disebut Natal; ketika Allah bertindak

dengan caraNya sendiri.

Suara II             :  Siapakah kita yang mampu menjangkau pengetahuan Allah. Ia mengerti

pikiran kita dari jauh, Ia menyelediki dan mengenal kita, sebelum lidah mengeluarkan

perkataan semuanya telah Ia ketahui. Allah tidak meminta kita membuka rahasia-rahasia

yang bisa menyesatkan, Allah tidak membutuhkan kata-kata manis. Allah hanya meminta

kita berjalan dan menerima semua cara Allah menuntun kita. Lihatlah Ia ada sebagai bayi

mungil. Allah yang besar menjadi kecil dan menatap kita dengan harapan agar kitapun mau

menjadi kecil. Hanya seperti seorang bayi tak berdayalah iman kita di ajarkan.
Dengan berserah kita beribadah, dengan mendesah kita menyembah, dengan natal kita

mengenal, dengan sukacita kita menghampiri sorga. Marilah kita berdiri menyanyikan KJ.

No. 93 : 1, 3 “Tumbuhlah Tunas baru”

NYANYIAN     :  Tumbuhlah Tunas baru di tunggul Isai

Yang pada masa lalu di syairkan nabi

NubuatNya genap, bunga harapan lahir

Di malam yang gelap

Bunga begitu mungil yang harum dan lembut

Menghapus dari bumi gelap dan kemelut

Sungguh manusia dan sungguh-sungguh Allah

Penebus dunia

VOTUM/SALAM

Pelayan             :    Pertolongan kita adalah didalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan

bumi. Besar dan Ajaib segala perbuatanMu ya Tuhan, Allah yang Maha Kuasa

Jemaat             :    Adil dan Benar segala jalanMu, ya Raja segala bangsa

Pelayan             :    Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan dan siapakah yang tidak memuliakan

NamaMu? Semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, supaya dalam

pengharapan kami berseru : Imanuel; Allah menyertai kita, Allah menyertai saudara sekalian.

Jemaat             :    Dan menyertaimu juga. Amin      (duduk)

ORASI NATAL

Pewarta I           :  Inilah berita yang kami dengar. Hanya kepada Dialah kami percaya. Kuasa

tangan-Nya nyata benar dalam kehidupan kita. Dialah tunas yang tumbuh di hadapan Tuhan.

Tunas yang muncul dari tanah kering, dari hati manusia yang paling gersang, dari kehidupan

manusia yang paling suram, hina dan penuh dosa.


Pewarta II         :  Ia datang dengan segala kerendahan. Tanpa warna yang gemerlapan.

Dengan rupa yang sederhana, membuat kami ingin memilikinya. Dialah Yesus, anak Daud,

tunas yang tumbuh di Betlehem dan di hati kita manusia.

Pendengar I      :  Berita itu bagi kita. Tetapi kini kita malah menjadi berita. Ketika natal

dirayakan oleh para koruptur, ketika natal di rendahkan oleh pelecehan seksual, kekerasan,

pembantaian hak asasi manusia, perampasan terhadap kebebesan tenaga kerja yang menjadi

budak, dan ketika keadilan digulingkan.

Pendengar II     :  Itu bukan natal. Natal bukan untuk mereka yang bermuka dua. Damai

sejahtera Allah bukan bagi mereka yang makan kenyang di atas meja dan membiarkan

saudaranya menggigit remah yang jatuh dari mejanya. Pantas saja Allah murka; bencana

seolah tak berhenti hingga kita meradang dan merintih. Anak-anak natal menangis

menanggung aib orang tuanya.

Peziarah            : Kita mesti ke Betlehem. Melihat Sang Bayi natal agar kita berhenti saling

membenci, agar kita kembali ke jalan yang benar karena sekali kita meminta Ia akan

memberi, sekali kita mengetuk pintu palungan terbuka. Kita mesti membawa berita Betlehem

bukan untuk kita saja tapi untuk semua orang agar disetiap lorong berucap pengharapan :

Kami mau di dalam Yesus dan Yesus di dalam kami.

NYANYIAN     :  KJ. 96 : 1 “DI MALAM SUNYI BERGEMA”

Dimalam sunyi bergema, nyanyian mulia

Malaikat turun mendekat dengan beritanya

Sejaht’ra bagi dunia, t’lah datang Penebus

Heninglah bumi mendengar, nyanyian yang kudus

PENGAKUAN DOSA

Pelayan              : Kami mengerang karena dosa, kami butuh pertolonganMu ya Tuhan


Jemaat              : Dimanakah kami menemukanMu Tuhan, bagaimanakah kami dapat

menceritakan hati yang tertular dosa ini ?

Pelayan              :  Kami menggigil karena dosa, kami merindukan pelukanMu ya Tuhan

Jemaat              :  Apakah Engkau membiarkan kami terbiasa menikmati racun dosa ini?

Sengat dosa ialah maut dan bisanya melumpuhkan generasi kami

Pelayan              :  Kami bersembunyi karena dosa, malu karena penghianatan kepadaMu ya

Tuhan

Jemaat              :  Kami tahu Engkau ada diantara kami, Engkau menangis dengan dosa dan

Engkau mau mengampuni kami

P + J                  :  Ampuni dan pulihkan kami Ya Tuhan supaya kami tidak saja tahu Engkau

ada tapi kami mau bersama Engkau melawan keinginan daging dan kehendak yang

menyesatkan. Amin.

NYANYIAN     :  KJ. 121 : 2 “DUNIA KEDINGINAN “

Tapi Firman Allah tak terbelenggu

Kasih mencairkan hati yang beku

Dalam dunia dingin kandang cukuplah

Untuk mengenali Khalik semesta

PS/VG

PROSESI PEMBAKARAN LILIN    (Diatur tersendiri, jemaat mempersiapkan KJ. 92

“Malam Kudus”)

PEMBERITAAN FIRMAN

 Doa

 Pembacaan Alkitab

 Khotbah
IKRAR BERSAMA (Berdiri)

P + JEMAAT    : Kami percaya kepada Allah, Pencipta langit dan bumi dan terus

memelihara bumi ini dalam pandangan mataNya.

Kami mengaku bahwa karena dosa, bumi ini telah kami hancurkan kecantikannya.

Allah Sang Pencipta tidak memandang kepada dosa sehingga dipersembahkanNya Sang Bayi

Natal untuk memulihkan dan menjadikan segala sesuatu menjadi baru. Dalam Dia ada

Kemuliaan, dalam Dia ada Pengampunan dan karena Dia ada Damai sejahtera.

Bersama Dia kami menjadi dewasa dan dalam Kuasa Roh Kudus, kami dihibur agar setia dan

taat hingga kehidupan kekal

NYANYIAN     :  KJ. 101 : 1 “ALAM RAYA BERKUMANDANG”

Alam raya berkumandang oleh pujian mulia

Dari gunung, dari padang kidung malaikat bergema

Glo—–ria in excelsis Deo, Glo—–ria in excelsis Deo    (duduk)

PERSEMBAHAN

 Doa

 NYANYIAN  :           KJ. 99 : 1 dst “ GITA SORGA BERGEMA”

DOA SYAFAAT

NYANYIAN     :  KJ. 120 : 1 “HAI, SIARKAN DI GUNUNG”  (Berdiri)

Hai siarkan digunung, dibukit dan dimana juga

Hai siarkan digunung lahirnya Al masih

Di waktu kaum gembala menjaga dombanya

Terpancar dari langit cahaya mulia

PENGUTUSAN DAN BERKAT


Pelayan             :    Akhirnya, saudara-saudaraku, berusahalah hidup sempurna dengan terus

menghayati natal dengan hidup dalam damai sejahtera, maka Allah sumber kasih dan damai

sejahtera memelihara kamu.

Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus, pengasihan Allah Bapa, di dalam Persekutuan Roh

Kudus menyertai kamu sekalian.

Jemaat              :  Amin  …………. Amin  ……….. Amin

TATA IBADAH NATAL

BAPTISAN DAN SIDI

PERSIAPAN AWAL

NARATOR :   Tuhan…. Natal Kembali Berkumandang

Menyejukkan Hati Yang Tak Pernah Lapang

Setelah Engkau Mendapati Kami Telanjang Di Rumah Eden Itu

Kami Terus Terpenjara Dalam Hati Yang Pilu

Setiap Saat Kami Menangis Agar Jiwa Dibebaskan

Setiap Langkah Selalu Berubah Dengan Pesan Pengharapan

Tapi Cerita Natal Kembali Bertanya

Adakah Pintu Rumah Yang Masih Terbuka?

Agar Tubuh Mungilmu Tak Kaku Kedinginan?

Adakah Bilik Hati Yang Membuka Jalan?

Sehingga Natal Tak Menjadi Sepi?

Kini……… Ada Teruna Yang Datang Mencari

Berjalan Dalam Tekad Dengan Langkah Yang Pasti

Di Natalmu Mereka Mempersembahkan Diri

Ijinkanlah Mereka Menemukan Cahaya Sejati


Menyatu Hati Agar Panji Kristus Tak Pernah Mati

TOIS 3 X ………………………

(Pnt. Menjemput jemaat berdiri dan menyanyikan lagu kudus, kudus, kudus ayat 1 -3,

sementara Pelayan, Mejelis dan calon anggota sidi masuk melalui prosesi dari depan)

1. Kudus, kudus, kudus hatiku menyembahMu

Mulutku pun bersaksi t’rus

Kuduslah Tuhan

1. Santo, Santo, Santo Mikorasan Teodora

Mikorason teas bedesir, Santo Eres senior

1. Kudus, kudus, kudus bimbinglah hatiku

Kudus kan sanubariku jadi Bait Kudus

VOTUM SALAM

Pelayan               :    Lonceng natal kembali bergema, panggilan sorgawi mengusik kepalsuan

kita… siapakah yang boleh datang di BaitNya yang Kudus?

Jemaat                :    Lonceng natal adalah lonceng kesadaran, membangunkan kami menyatu

dalam persekutuan… kami sungguh berdosa, kami tak layak ada di hadiratNya yang kudus

Pelayan               :    Lonceng natal adalah lonceng pengasihan Allah, siapakah manusia yang

tulus hati dan bersih tanganNya? Sungguh tak ada satu pun kita yang layak. Namun Ia tetap

memanggil kita beribadah

Jemaat                :    kami mengarahkan hati untuk panggilan kekudusan ini

Pelayan               :    Ya Bapa, Putra, Roh Kudus datanglah kiranya menguduskan ibadah ini

agar kami layak menikmati sorga yang diam di antara kami.


Tuhan mendengarkan doamu, Tuhan mendengarkan seruanmu… Tuhan menyertai kamu

Jemaat                :    Amin ya Amin           (jemaat duduk)

LANDASAN NATAL

Penatua              :    Marilah kita meneguhkan hati, melandasi natal ini dengan membacakan

firman Tuhan yang berkata :

Nyanyian            :    KJ. 93 : 1 ‘Tumbuhlah Tunas baru’

Tumbuhlah Tunas baru di Tunggul Isai

Yang pada masa lalu di syairkan Nabi

Nubuatnya genap, bunga harapan lahir

Di malam yang gelap

OPERA PENGAKUAN DOSA (Sebuah Refleksi Kisah di Betlehem)

Suara I                :    Betlehem adalah rumah roti, Betlehem adalah tempat yang di kuduskan

untuk sebuah tanduk keselamatan baru. Sayangnya rumah roti ini dipenuhi oleh orang yang

rakus sehingga mereka makan kenyang dan membuang makanan hingga terlelap dan tidak

peduli akan kehadiran Yesus

Jemaat                :    Itulah kami, sebab kami sibuk mencari roti, sibuk menumpuk roti, sibuk

menikmati roti dan tak peduli kepada mereka yang kelaparan. Padahal Engkau sendiri telah

berkata : Manusia hidup bukan dari roti saja

Suara Ii               :    Betlehem adalah negeri kecil yang melahirkan pemimpin besar,

Betlehem adalah tempat Allah menggenapi janjinya…. Namun di Betlehem ada kisah teramat

pilu ketika semua rumah tertutup untuk Anak manusia meletakkan kepalaNya

Jemaat                :    Itulah kami yang mengurusi diri dan merancang masa depan untuk anak-

anak kami namun tak pernah mengundang Yesus tinggal di dalam keluarga kami, padahal

Engkau mengingatkan : kalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usahamu

membangunNya
Suara III             :    Betlehem menorehkan tinta sejarah yang memalukan karena terbukti

binatang lebih mempunyai hati daripada manusia yang dikaruniai hati

Jemaat                :    Itulah kami yang berprilaku biadab dan merendahkan manusia, itulah

kami yang tak pernah mau peduli akan sesama, sesungguhnya Engkau berpesan : jikalau

kamu melayani orang yang paling hina ini, maka kamu sedang melayani Aku

Semua                :    Tuhan…. Betlehem akan selalu menjadi kenangan namun kisah Betlehem

tak pernah mati karena kami melakukan yang jahat dan mempermalukan Engkau. Di

natalMu, ijinkan kami memohon : Tuhan kasihanilah kami, Tuhan ampunilah kami. Amin.

Nyanyian            :    KJ. 94 : 2 ‘Hai Kota Mungil Betlehem’

Hai kota mungil Betlehem, betapa kau senyap

Bintang di langit cemerlang melihat kau lelap

Namun di lorong g’lap mu bersinar T’rang baka

Harapanmu dan doamu, kini terkabullah

AJAKAN HIDUP BARU

Penatua              :    Pengampunan Allah adalah pengampunan yang sejati, Ia datang satu kali

sebagi bayi natal dan Ia akan datang kembali sebagai Raja yang menghakimi. Lihatlah kalu Ia

bersabda maka dosamu akan ditiupkan seperti angin. Kabut dosa adalah penghalang utama

untuk kita menikmati kasihNya. Karena itu sekali kita berseru… berserulah dalam ketulusan,

sekali kita meminta… memintalah dalam kesungguhan sebab hari rahmat Tuhan telah tiba

(membacakan Zefanya 3 : 16b-17)

Nyanyian            :    KJ. 117 : 1 ‘Hai Anak Semua’

Hai anak semua cepat marilah

Masukilah kandang yang amat rendah

Dan lihatlah bayi yang tidur nyenyak

Tergolek di dalam palungan ternak


LITANI PUJIAN    (Sebuah refleksi Lukas 2 : 25-35) jemaat berdiri

Pelayan               :    Terpujilah Tuhan, Allah Israel, Allah pemilik waktu karena Ia datang

melawat kita

Jemaat                :    Sekalipun daging kami habis lenyap, sekalipun kefaNan adalah sisi lain

kehidupan kami, namun Ia mau menjumpai kami di natal ini

Pelayan               :    Terpujilah Tuhan yang tak membiarkan doa kami menjadi hampa dan

sukacitanya menghibur dalam kumpulan orang percaya

Jemaat                :    Sekalipun umur kami bertambah, sekalipun mata kami buta, namun mata

iman kami terbuka untuk diajarkan arti kesetiaan dan melihat kebesaran Tuhan sepanjang

hidup kami

Pelayan               :    Terpujilah Tuhan yang memanggil kami dari kegelapan dan menikmati

cahaya keselamatan bagi bangsa-bangsa

Jemaat                :    Sekalipun semua orang berlomba menghitung hari dalam ketidakpastian,

namun kami akan berseru dalam keyakinan selalu menikmati waktu dengan Damai sejahtera

Semua                :    Terpujilah Tuhan yang telah menyediakan keselamatan dan membuka

mata iman kami menanti dalam sukacita

Nyanyian            :    KJ. 113 : 1 ‘Dalam Kota Raja Daud’

Dalam kota raja Daud, ada kandang yang rendah

Di Palungan di baringkan Bayi mungil yang lemah

Yesus Kristus namaNya dan Maria BundaNya

PEMBERITAAN FIRMAN

Doa

Pembacaan Alkitab oleh seorang anak

Nyanyian KJ. 473b ‘Haleluya’

PENGAKUAN IMAN   (jemaat berdiri dan menyanyikan KJ. 280 : 1-3 ‘Aku Percaya’)
Aku percaya Allah yang kekal, yang oleh Sabda kita kenal:

Bapa Pencipta alam semesta, yang mengasihi manusia.

Aku percaya Put’ra Tunggal-Nya yang disalibkan di Golgota,

yang dari kubur bangkit dan menang, naik ke sorga dalam terang.

Aku percaya pada Roh Kudus yang mendiami kita terus.

Aku percaya G’reja yang esa; ‘ku jadi suci di dalamnya.

PENEGUHAN SIDI (diatur tersendiri)

PENGAKUAN DAN JANJI

Pelayan     :     Saudara-saudara yang kekasih dalam Yesus Kristus, sekarang kita hendak

meneguhkan saudara dan saudari kita yang menyatakan kehendaknya untuk mengaku

imannya di tengah jemaat selaku anggota tubuh Kristus serta meluaskan mereka untuk turut

merayakan Perjamuan Kudus.

Untuk itu maka di hadapan Allah dan JemaatNya, saya menjemput saudara-saudari yang

sudah dipanggil, berdiri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :

1. Apakah saudara-saudari mengaku percaya kepada Allah, bapa yang Maha Kuasa,

Pencipta langit dan bumi, dan kepada Yesus Kristus, AnakNya yang tunggal Tuhan

kita, dan kepada Roh Kudus, penghibur yang memimpin pada kebenaran?

2. Apakah saudara-saudari dengan segenap hati dan segenap jiwamu, dalam persekutuan

orang-orang percaya mengaku bahwa : Oleh anugerah Allah, saudara-saudari tetap

setia pada pengakuanmu dan hendak mengikut Yesus Juruselamatmu, baik dalam

suka maupun dalam duka, dalam hidupmu sampai mati ?

3. Apakah saudara-saudari sungguh-sungguh berjanji hendak menjadi Anggota Gereja  ,

dan dengan setia mengambil bagian di dalam pelayanan Firman Allah dan Sakramen-

sakramen, sambil menggumuli imanmu hingga kedatangan Kristus?.


Pelayan     :  (Menyebut nama setiap anggota sidi dan bertanya) :

Saudara …………………….. apakah jawabmu?

Calon Anggota Sidi : (Menjawab) :

Ya, saya percaya dan berjanji dengan segenap hati.

Nyanyian  :     KJ. 460 : 1 ‘Jika Jiwku Berdoa’

Jika jiwaku berdoa, kepadaMu Tuhanku

Ajar aku t’rima saja pemberian tanganMu

Dan mengaku s’perti Yesus, di depan sengsaraNya

Jangan kehendakku Bapa kehendakMu jadilah

PENEGUHAN DAN PEMBERKATAN:

U  Pelayan mengambil tempat di depan para calon anggota sidi dan berkata:

Berdasarkan Perjanjian Allah yang dimeteraikan padamu oleh baptisan, dan mendengar

pengakuanmu maka kami meneguhkan kamu selaku Anggota Sidi Gereja Protestan di

Indonesia, dalam Gereja Masehi Injili di Timor dan meluaskan kamu turut memuliakan

Perjamuan Kudus.

U  Pelayan mempersilahkan mereka berlutut sambil menyanyikan sebuah nyanyian.

PKJ. 127 : 1, 3 & 4 “Jadilah, Tuhan, KehendakMu”

Jadilah Tuhan, KehendakMu, Ku tanah liat, di tanganMu

Bentuklah aku, sesukaMu, Aku nantikan, sentuhanMu

Jadilah Tuhan, kehendakMu, Segala kuasa, di tanganMu

Tolonglah Tuhan, aku lemah, Jamahlah aku, kuatkanlah

Jadilah Tuhan, KehendakMu. Berilah rohMu kepadaku

Kehidupanku, kuasailah, hingga t’rang Kristus tampak cerah

U  Pelayan berdoa dan memberkati calon anggota sidi:


“Ya Bapa Yang Maha Kuasa dan Maha Murah, Engkau telah memanggil anak-anakMu ini,

dan kini mereka telah berlutut seraya menyerahkan diri kepadaMu, supaya dalam nama

Yesus, bertekuk lutut segala yang ada di langit, dan yang di atas bumi, dan yang ada di bawah

bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan”. Biarlah mereka beralas dan

berakar dalamnya kasihMu melebihi segala akal manusia.

Karena itu sambutlah dan berkatilah mereka ini ya Bapa.”

“Tuhan memberkati kamudan melindungi kamu; Tuhan menyinari kamu dengan wajahNya

kepadamu dan memberi kamu damai sejahtera.

Nyanyian       : PKJ. 129 : 1, 3 “Kau Perkasa Ku Lemah”

Kau perkasa ‘ku lemah, jauhkanku dari cela

Hatiku amat tent’ram asal aku dekat padaMu

Reff   Makin akrab padaMu, Yesus ini doaku

Tiap hari Tuhanku, biar aku dekat padaMu

Dalam dunia yang kelam, bila aku tenggelam

Tangan siapa terentang, hanya Kau Tuhan, hanya Engkau

U  Pelayan mempersilahkan anggota sidi baru berdiri dengan menjabat tangan satu persatu

atau secara simbolis.

PERHADAPAN:

Pelayan     :  (Mempersilahkan anggota sidi baru menghadap ke jemaat dan berkata):

“Sambutlah saudara-saudari ini dalam persekutuan orang percaya dan bersama-sama

melaksanakan pekerjaan pelayanan bagi Tuhan Yesus Kepala Gereja itu”.

U  Para anggota sidi baru menghadap ke mimbar

NASEHAT UNTUK ANGGOTA SIDI BARU:

Pelayan     :  Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu

tetap di dalam Dia; Hendaklah kamu berakar di dalam Dia, dan dibangun di atas Dia;
Hendaklah kamu bertambah teguh di dalam iman yang telah diajarkan kepadamu dan

hendaklah hatimu berlimpah dengan syukur.

Kiranya Tuhan menunggui keluar masukmu mulai sekarang sampai selama-lamanya.

Nyanyian   : PKJ. 241 : 1 “Tak Ku Tahu Kan Hari Esok” (berdiri)

Tak ‘ku tahu ‘kan hari esok namun langkahku tegap

Bukan surya kuharapkan karena surya kan lenyap

Oh tiada kugelisah akan masa menjelang

Ku berjalan serta Yesus maka hatiku tenang

Reff        Banyak hal tak ku pahami akan masa menjelang

Tt’rang bagiku ini, tangan Tuhan yang pegang

PERSEMBAHAN

Diaken                :    Di natal ini, Allah mempersembahkan yang paling sempurna dan

berharga. Semua yang ia buat mengajarkan kita bahwa untuk semua pemberian yang tulus

selalu menghasilkan berkat dalam hidup kita. Ia tak menghitung berapa mahal persembahan

kita, Ia mau melihat berapa sungguh kita memberi karena dengan demikian kita juga mau

memberi semua yang kita punya.

Doa                      :    Allah yan penuh kasih, di tengah-tengah ancaman kesulitan ekonomi

dunia yang dapat berpengaruh terhadap ekonomi negara kami, ditengah harga-harga

kebutuhan pokok dan minyak terus naik, bahkan di tengah-tengah usaha dan kerja kami yang

terkadang mengalami kendala, sungguh kami mengucap syukur karena Engkau tidak pernah

meninggalkan kami. KAMI TIDAK DIBERIKAN KEKURANGAN BAHKAN

KELAPARAN. Itu semua karena kami yakin dan percaya Engkau Allah yang peduli, Allah

yang penuh kasih. Bahkan kami dimampukan saat ini untuk menjadi berkat dalam pelayanan

gerejaMu, sehingga namaMu lah, ya Tuhan, yang semakin dipermuliakan. AJARLAH KAMI

UNTUK MEMANDANG UANG DAN HARTA SEBAGAI BAGIAN DARI BERKATMU,


DAN BUKAN TUJUAN HIDUP KAMI SEMATA-MATA, SEHINGGA KAMI

MEMBERHALAKAN UANG DAN HARTA KEKAYAAN; melainkan Engkaulah ya

Tuhan, sebagai Tujuan yang utama dari hidup kami. Di dalam nama Kristus Yesus kemi

berdoa dan bersyukur. Amin

Nyanyian            :    KJ. 101 : 1 dst ‘Alam Raya Berkumandang’

Alam raya berkumandang oleh pujian mulia;

dari gunung, dari padang kidung malaikat bergema:

Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelcis Deo!

Hai gembala, kar’na apa sambutan ini menggegar?

Bagi Maharaja siapa sorak sorgawi terdengar?

Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelcis Deo!

Sudah lahir Jurus’lamat itu berita lagunya.

Puji dan syukur dan hormat dipersembahkan pada-Nya

Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelcis Deo!

Ikutilah, hai gembala, nyanyian sorga yang merdu;

mainkan suling dan rebana dan bersyukur di hatimu!

Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelcis Deo!

Mari, kita pun ke sana untuk melihat Putera

Mari, kita persembahkan suara dan hati pada-Nya!

Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelcis Deo!

PELAYANAN BAPTISAN (DIATUR TERSENDIRI ( jemaat persiapkan KJ.305 : 4 dan KJ.

356 : 1)

DOA SYAFAAT

Nyanyian : KJ. 122 : 1 ‘ Anak Yang Dijanji’   (jemaat berdiri)

Anak yang di janji, Anak yang di tunggu


Lahir di Betlehem

namaNya Yesus, namaNya Yesus

mari menyembahNya

Imanuel, Imanuel Allah menyertai kita

Imanuel, Imanuel Allah menyertai kita

PENGUTUSAN & BERKAT

Pelayan   : Perdengarkanlah berita besar ini dimana saja, nyatakanlah semua ini dalam dalam

hati, kata dan laku. Bulatkanlah tekadmu dengan memohon penyertaanNya : Anugerah Tuhan

kita Yesus Kristus, Pengasihan Allah Bapa di dalam Persekutuan Roh kudus menyertai kita

sampai selama-lamanya,

Nyanyian :      Menyanyikan Nyanyian Rohani 82 (Suplemen terbitan GPIB Ebenhaezer

Surabaya(sambil berdiri)

Ya Bapa yang berada di sorga

Dimuliakanlah kiranya namaMu

Hendaklah namaMu di kuduskan didunia

KerajaanMu pun di bumi datanglah

Berilah berkat setiap hari

Dan dosa kamipun mohon ampuni

Dan jangan bawa kami ke dalam percobaan

Tapi lepaskan kami dari yang jahat

Pelayan   : menyanyikan KJ. 475  “Karena Engkaulah”

Kar’na Engkaulah yang empunya kerajaan

Dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya Amin

Nyanyian : Amin — Amin — Amin


TATA IBADAH NATAL

Persiapan   (Terdengar Kidung Natal)

Suara I              : teman-teman….. Hari ini kita rayakan natal lagi. Aduh, setiap kali ada natal

pasti ketong mulai bayangkan tentang baju baru, sepatu baru dan semua serba baru.

Pokoknya natal itu asyik.

Suara II            : wah teman…. apakah kau lupa, natal itu juga harus hati yang baru. Hati yang

mau menolong teman yang susah, hati yang tidak berbuat hal yang merugikan bagi orang

lain, hati yang mau mendengar nasehat orang tua dan hati yang mau menjadi sahabat Yesus.

Suara I              : O, jadi natal itu berarti bersihkan diri. Pantas saja natal selalu menjadi

kesempatan untuk bertobat. Kalau begitu mari kita siapkan hati.

(Terdengar gemuruh angin)

Hari ini……..tlah lahir bagimu Juruselamat yaitu Kristus Yesus di kota Daud

(Terdengar bunyi terompet)

(Petugas menjemput jemaat berdiri dan menyanyikan KJ. 119 “hai Dunia Gembiralah”)

Sementara Pelayan dan petugas lain memasuki ruangan kebaktian

Pelayan             : Sahabat Yesus terkasih, mari kita kuduskan kebaktian kita : Kebaktian natal

PAR Betel enomatani dikuduskan dalam nama Bapa, AnakNya Yesus Kristus dan

Persekutuan Roh Kudus. Tuhan menyertai sahabat sekalian.

Jemaat             : Dan menyertaimu juga. Amin   (duduk)

CERITA NATAL
Lukas                : Korek api tiga seribu, korek api tiga seribu. Om…tanta, beli ko. Beli do. Su

dari pagi beta sonde makan ni.

Demus              : Koran, koran, koran. Kaka, kawan, beli koran ko ? tolong beli do, soalnya

beta mau beli kasih beta pung mama obat ni, tolong do

Lukas                : Demus, mari sini do.

Demus              : Ada apa kawan.

Lukas                : We,dari pagi beta pung korek api sonde laku-laku ni. Para o, beta pung

parut ju bunyi keroncongan ni

Demus              : Itu su kawan, batong ni mungkin sial e. mungkin Tuhan sonde sayang

batong, buktinya Dia tahu batong susah Dia sonde tolong.

Lukas                : Bukan begitu kawan, Tuhan itu baek. Jalani sa, pasti Tuhan tolong yang

penting selalu berdoa dan andalkan Dia.

(terdengar bunyi gemuruh)

Tuhan itu baik sebab Hari ini t’lah lahir bagimu Juruselamat yaitu Kristus Yesus di

kota Daud.

Nyanyian          :

Dorkas              : Beta ni jengkel e, beta pung bapa ni, suruh dia beli sepatu tinggi, pi beli

sepatu pendek. Dasar orang tua sonde tau model

Rut                    : mangomel apa ni, hanya itu saju

Dorkas              : Rut, lu kan tahu to. Penampilan itu penting. Mana lagi sebentar mau natal.

Kayaknya beta sonde pede ni

Rut                    : Dorkas e, masih banyak orang yang talalu susah, seharusnya lu bersyukur su

dapat sepatu
Dorkas              : E, parsetan do. Mau susah ko, melarat ko, yang pentingkan beta sonde to.

Tuhan su ator kawan. Kan beta di takdirkan kaya

Rut                    : (geleng kepala) hung…. Dorkas e lu pung sombong sonde tau ilang ju ko

(terdengar bunyi gemuruh)

Hai anak manusia, janganlah engkau membanggakan dirimu. Janganlah orang kaya

bermegah karena kekayaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya.

Tapi bermegahlah di dalam Tuhan.

Nyanyian          :

Pelayan             : Kisah di balik cerita natal adalah gambaran hidup kita. Ada yang menderita

karena kelaparan dan ada yang melimpah karena kekenyangan. Seandainya anak manusia

mau saling berbagi, mungkin banyak orang tidak melarat.

Jemaat             : Itu kisah kita, kisah saya dan engkau karena kita lupa bahwa natal berarti kita

mau berubah. Mau terus andalkan Tuhan dan membuang kesombongan kita yang sia-sia

(terdengar lagu-lagu natal, masuklah 2 orang)

Zakharia           : Selamat sore pak Pendeta, baru pulang pelayanan na bisa singgah ko ?

Pendeta            : Ada bikin apa ni Zaka……

Zakharias         : Sonde Bapa, ada sante-sante sa ni. Bapa beta bisa tanya ko ? kenapa Tuhan

Yesus lahir di kandang padahal Dia kan anak raja

Pendeta            : begini Zaka, menurut Alkitab waktu itu di kota Betlehem sudah tidak ada

lagi penginapan akhirnya Yusuf dan Maria pi di kandang. Tapi kenapa harus di situ, itu

karena Tuhan mau kastau bahwa Tuhan itu sekalipun Raja mau merendahkan diri

Zakharias         : Ma beta sonde puas e, kenapa harus di kandang


Pendeta            : Zaka, kalau manusia dan dunia ini tidak ada tempat bagi Tuhan, maka

kandang hinapun bisa jadi istana. Sebab Yesus itukan nanti disebut anak Domba Allah yang

siap di bantai demi keselamatan manusia

Zakharis           : O, jadi selain tidak ada tempat, kelahiran Tuhan Yesus di kandang mau

kastau bahwa Tuhan Yesus siap mengorbankan diri seperti domba yang siap disembelih.

Berarti Tuhan Yesus tu bae ma, sapa o yang mau berkorban sampai kehilangan nyawa

Pendeta            : yang penting, Zaka jangan sombong o, ingat Tuhan Yesus raja tapi Ia mau

merendah.

Nyanyian          :

Pelayan             : Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah

mengaryniakan anakNya yang Tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak

binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.

Jemaat             : Tuhan, kami tahu kasihMu besar namun kami mengabaikannya…ampuni

kami ya Tuhan Raja kami.

Nyanyian          :

PEMBERITAAN FIRMAN

v  Doa

v  Pembacaan Alkitab

v  Cerita natal

PERNYATAAN IMAN  (berdiri)

Pelayan             : Sesungguhnya Tuhan adalah Allah yang besar dan merendahkan diri karena

kebesaran kasihNya
Jemaat             : Sesungguhnya hanya dengan hidup dalam kasih dan anugerahNya, kita

terpelihara dan hidup

Pelayan             : Dalam Dia ada pengharapan, bersama ada ada hidup kekal dan didalam Dia

kita bertumbuh dengan kasih sebagai sahabat Yesus

Jemaat             : Kami mempermuliakan Engkau ya Tuhan, kebesaran dan kasihMu

memberkati kami

Nyanyian          : (duduk)

PERSEMBAHAN

v  Doa

v  Nyanyian

DOA SYAFAAT

Nyanyian          :   (berdiri)

PENGUTUSAN DAN BERKAT

Pelayan             : Dengan merayakan natal, maka kita menunjukan kepada dunia bahwa

Kristus benar-benar hidup dan memanggil kita untuk di selamatkan. Kiranya Anugerah Allah

Tritunggal menyertai kita dan dalam pengharapan kita berucap “Imanuel” Allah beserta kita

dari sekarang sampai selamanya.

Jemaat             : Amin….Amin….Amin

TATA IBADAH NATAL PEMUDA

Persiapan————–
Suara I           : Salam natal para teruna. Pengemban tugas para generasi, pewaris dan

penghuni Kerajaan Allah. Kita ada di sini karena Allah yang mengumpulkan. Ia mau, kita

menjadi bagian dari nyanyian para malaikat, Ia memanggil kita seperti Yusuf dan Maria

dalam penyerahan, Ia menunggu kita seperti Para Majus yang dengan tekun mencari untuk

menyembahNya. Ia menancapkan Kerajaan sukacita di hati kita, agar kemudaan kita menjadi

bermakna dan di penuhi penyembahan.

SOLO …………. (KJ. 96 : 1 ”Dimalam sunyi bergema)

Bunyi Terompet (di tiup oleh 3 orang)

Jemaat di jemput berdiri menyanyikan KJ. 96 : 4 (Pemimpin memasuki ruangan)

T’lah hampir penggenapannya

Nubuat kaum nabi

’kan datang zaman mulia

Indahnya tak terp’ri

Seluruh dunia kan penuh

Sejaht’ra Penebus

Serta mengulang menggema

Nyanyian yang kudus

VOTUM & SALAM

Pemimpin     : Ibadah Natal Pemuda Jemaat Betel Enomatani, kami kuduskan dalam nama

Bapa, Putra dan Roh Kudus, Ia datang untuk kita, kemurahanNya adalah kekuatan kita, kasih

dan rahmatNya tak berkesudahan. Semoga rahmat dan Damai sejahtera Tuhan Yesus Raja

Damai senantiasa memberi ketenteraman dan kedamaian hati kepada kita sekalian.

Tuhan menyertai saudara sekalian

Jemaat           : Dan menyertaimu juga. Amin        (duduk)

MAKLUMAT NATAL
Pelayan          : Membacakan Yesaya 40 : 10 – 11

Nyanyian   : Kasih Pasti lemah lembut

Kasih pasti memaafkan

Kasih pasti murah hati

KasihMu, kasihMu Tuhan

Ajarilah kami ini saling mengasihi

Ajarilah kami ini saling mengampuni

Ajarilah kami ini kasihMu ya Tuhan

KasihMu kudus tiada batasnya

PERNYATAAN TOBAT (bagian jemaat menyanyikan KJ. 42 “Tuhan Kasihani”)

Pemimpin     : Tuhan Yesus Kristus, kami mudah tersinggung dan sukar mengampuni, kurang

sabar dan cepat marah

Nyanyian J    : Tuhan Kasihani, Kristus Kasihani

Pemimpin     : Di dalam pergaulan dengan sesama, kami sering terkurung dalam kesempitan

cinta diri, dan jarang mau mencintai mereka dengan sungguh

Nyanyian J    : Tuhan Kasihani, Kristus Kasihani

Pemimpin     : Kami mudah sekali mengadili orang lain dan lekas iri hati pada sesama

Nyanyian J    : Tuhan Kasihani, Kristus Kasihani

Pemimpin     : Saudara/i terkasih, Tuhan Yesus berkuasa mengampuni dosa. Ia mengasihani

kita, mengampuni dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal

Nyanyian J    : Tuhan Kasihani, Kristus Kasihani, Tuhan Kasihani kami

BERITA SUKACITA

Pemuda I      : Membacakan Lukas 1 : 68-69; 76;79

Nyanyian   : Bapa sorgawi, ajarku mengenal

Betapa dalamnya kasihmu


Bapa sorgawi buatku mengerti

Betapa kasihmu padaku

Semua yang terjadi, didalam hidupku

Ajarku menyadari kau s’lalu sertaku

B’ri hatiku s’lalu, bersyukur padamu

Kar’na rencanamu indah bagiku

LITANI NATAL (Refleksi II Korintus 5 : 11 – 21)

Narator          : Dapatkah kami memegahkan diri? Bukankah seringkali kami berupaya

sendiri? Kemegahan kita karena Tuhan, kekuatan kita adalah busur ketakutan akan

kemahakuasaanNya. Dengan penyembahan akan kebesaranNya marilah kita berseru :

Jemaat           : Kami takut akan Tuhan dan baginyalah hati kami nyata dengan terang

Naratris         : Dapatkah kami menguasai kemudaan ini? Diri kami adalah narsis moderen,

jiwa kami terpenjara oleh roh zaman. Selimut kami adalah dosa, pelayanan kami adalah

ketidaksetiaan. Kami gampang terhasut seiring kehendak diri dan tuntutan dunia. kepada Mu

kami berseru :

Jemaat           : Kuasilah kami dengan Roh Kristus, sebab Ia sudah lahir untuk kami, memberi

terang yang membunuh nafsu dan Ia juga mati untuk kami supaya kami tidak lagi untuk diri

tetapi untuk Dia yang telah mati bagi kami.

Narator          : Dapatkah kami menilai diri sendiri? Pertimbangan kami adalah neraca diri,

kesukaan kami adalah mengkambinghitamkan. Ukuran manusia memenuhi otak, telinga dan

mata kami. Padahal Kristus meminta :

Jemaat           : Siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah

berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang dan mau tinggal di dalam hati kami

Naratris         : Dengan apakah kami menjadi utusan-utusan Kristus? Kami berjalan dalam

semangat dan gelora kemudaan, kami tergoda dalam jalan pintas dan kehilangan tujuan arah
hidup ini. Utusan Kristus telah kami ganti dengan urusan kepentingan. Kepentingan itu

menguasai kami hingga tak ada sahabat sejati kecuali kepentingan sejati. Dengan melihat

kepada Kristus kami memohon :

Jemaat           : Kuatkanlah iman kami, agar dengan tekad membara kami berlaku seperti

Kristus; selalu ada untuk mengerjakan perdamaian bagi dunia

Nyanyian   : Hanya dekat kasihMu Bapa, jiwaku pun ten’tram

Engkau menerimaku dengan sepenuhnya

Walau dunia melihat rupa, namun Kau memendangku

Sampai kedalaman hatiku

Tuhan inilah yang ku tahu, kau mengenal hatiku

Jauh melebihi semua, yang terdekat sekalipun

Tuhan inilah yang kumau, kau menjaga hatiku

Supaya kehidupan memancar senantiasa

“MALAM KUDUS”  (Diatur tersendiri, jemaat menyanyikan NYTB. 172 “Malam Kudus”)

Malam kudus, sunyi senyap; bintangMu gemerlap.

Jurus’lamat manusia ada datang di dunia,

Kristus anak Daud, Kristus anak Daud

Anak kecil, anak kudus, Than ku Penebus

Ten’tra surge menyanyi merdu

Bawa kabar kedatanganMu : Kristus anak Daud, Kristus anak Daud

Malam kudus, sunyi senyap. BintangMu gemerlap

Aku datang, ya Tuhanku, ku menyembah di kandangMu

Dan mengucap syukur, dan mengucap syukur.

PEMBERITAAN SABDA TUHAN

 Doa
 Pembacaan Alkitab

 Nyanyian

FirmanMu p’lita bagi kakiku, terang bagi jalanku

FirmanMu p’lita bagi kakiku, terang bagi jalanku

Waktu ku bimbang dan hilang jalanku, tetaplah kau di sisiku

Dan takkan ku takut asal kau di dekatku, besertaku selamanya

FirmanMu p’lita bagi kakiku, terang bagi jalanku

 Khotbah

IKRAR BERSAMA (berdiri)

Semua           : Aku mengaku dengan lidahku dan percaya dengan hatiku, bahwa Allah

Tritunggal adalah Pencipta Yang Maha Kuasa, Penyelamat Yang Agung dan Penghibur Yang

Ajaib.

Perempuan   : Aku percaya, Yesus Kristus telah lahir dan diam bersama kita. Dia adalah

terang yang sesungguhnya dan terus memancarkan KasihNya dan menjadi bukti bahwa Dia

adalah kepala gereja yang menanamkan damai sejahtera di atas bumi.

Laki-laki        : Aku percaya, dalam penyaliban Kristus, segala luka kita telah terbalut dan

sembuh. Penderitaan kitalah yang ditanggungNya.

Semua           : Ya Bapa, kami percaya menurut FirmanMu bahwa Engkau turut bekerja untuk

mendatangkan kebaikan. Hanya Alkitab sebagai firman Tuhan pegangan kami. Hanya iman

kepada Yesus Kristus kekuatan kami dan hanya anugerah Bapa sorgawi yang membenarkan

kami.

NYANYIAN   : KJ. 101 : 1 dst “Alam raya berkumandang”      ( duduk)

PERSEMBAHAN
 Doa

 Nyanyian KJ. 99 : 1 dst “Gita Sorga Bergema”

DOA SYAFAAT

NYANYIAN   : Bagaikan bejana siap di bentuk

Demikian hidupku di tanganMu

Dengan urapan kuasa rohMu

Ku di baharui selalu

Jadikanku alat dalam rumahMu

Inilah hidupku di tanganMu

Bentuklah s’turut rencanaMu

Pakailah sesuai rencanaMu

Ku mau s’pertiMu Yesus, di sempurnakan s’lalu

Dalam setiap jalanku, memuliakan namaMu

PENGUTUSAN DAN BERKAT

Pemimpin     : Saudara/i Yesus Kristus telah lahir di tengah kita, kegelapan hidup yang tidak

menentu telah di usirNya, dan cahaya baru bersinara atas dunia dan atas hati kita. Sebab itu

marilah kita mengakhiri perayaan ini dengan mohon berkat Tuhan :

Semoga Tuhan yang Maha baik mengobarkan semangat, Semoga Tuhan menjadikan saudara

pewarta kabar sukacita yang menyelamatkan, semoga Tuhan menganugerahkan damai ke atas

bumi, dan berkenan atas hati yang baru, semoga Damai SejahteraNya menuntun kamu dari

sekarang sampai selama-lamanya

Jemaat           : Amin  -  Amin  -  Amin

TATA IBADAH NATA


Dalam Liturgi Situasional : ‘Natal Pertama, Saat Maria Menggugat’

TEMA : ALLAH TELAH MENGASIHI KITA

KISAH NATAL DALAM CERITA

Solo                     : Seribu Lilin Yang Kecil

Narator               : Inilah penggalan kisah Natal pertama

Sebuah cerita sarat tangisan

Dua wajah polos tak berdosa

Menanggung luka dan aib

Terbuang dan terhina diantara kemewahan

Terhempas dalam kasta

Direndahkan hingga terhempas

(Musik ratapan………. Masuk seorang laki-laki dari arah timur dengan tatapan panjang

dan penuh gelisah, masuk pula seorang perempuan yang sedang hamil berjalan dengan

susah payah. Keduanya bertemu namun tak bicara. Berlalu tanpa kata dan pesan)

Naratris              : Inilah cerita di natal pertama

Dua insan menangis dalam pedih

Air mata menjadi darah yang bercucuran

Ketika cinta dianggap khianat

Dan kesetiaan dibuat murahan

Lalu…… siapa yang harus berkata : ini aku!!!!!!!!!!!!!

Atau semuanya diam dan bicara lantang : kamu penghianat


(masuk seorang gila, menyanyikan lagu ‘Dunia ini memang sudah gila’ sambil bersiul

ia berjalan terus melewati penonton sambil menunjuk gila.. kamu gila. Dilanjutkan

dengan Pemukulan tambur panjang oleh petugas…………..)

(Masuk satu keluarga berbusana Bali bergandeng tangan dan begitu

mesra……………..  dilanjutkan dengan bunyi musik Bali)

Bapak                  : Ini natal pertama

Ketika kita duduk sebagai keluarga

Lilin-lilin akan menyala dalam lingkaran hati kita

Mama                 : (Membuka Alkitab) Ini natal pertama

Bukan karena kita tak pernah merayakan natal

Tapi natal ini begitu mendekatkan kita

Anak                    : (menyalakan lilin)

Papa, mama ….. selamat natal

Ini natal pertama

Saat pelukan Papa dan Mama begitu sempurna

(lilin diletakkan di meja, ketiganya bergandeng tangan dan meninggalkan panggung)

Solo                     : (Tanpa musik…..  Dan kau lilin-lilin kecil)

Penatua 1            : Salam natal menghampiri kita

Terimalah salam dari Imanuel Sejati

Begitu indah natal ini

Begitu terharu saat semua umat duduk bersama saat natal

(Masuk Pelayan diiringi tarian Bali……… )

Diaken 1              : Mari kita berdiri dan menyanyikan

VOTUM & SALAM


Pelayan               : Ibadah perayaan Natal saat ini demi kemuliaan Allah  yang datang

menjelma dalam Yesus Kristus dan yang menuntun kehidupan manusia dan dunia dalam

kuasa Roh Kudus. Jadilah Ibadan ini dalam Allah Tri  Tunggal: Bapa, Anak dan Roh Kudus,

amin.

Jemaat                : Sebab seorang Anak telah lahir untuk kita, seorang Putera telah diberikan

untuk kita, lambang  pemerintahan ada di atas bahuNya dan namaNya disebutkan orang :

Penasihat Ajaib, Allah yang  Perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai.

Pelayan               :       Terpujilah Tuhan yang membawa keselamatan bagi kita,  damaiNya

ada di hati setiap orang yang  beriman  kepadaNya.

Semua                : Tuhan adalah Terangku dan keselamatanku, Dialah benteng hidupku,

haleluyah, amin      (duduk)

REFLEKSI I

Maria                  : (Masuk dengan memegang perut yang kelihatan hamil, lalu menangis)

Beta hamil, beta hamil

Tuhan apa beta pung salah

Kenapa bisa begini Tuhan…. Kenapa…kenapa begini Tuhan!!!!!!!

Bapak                  : Lu diam sana, perempuan sonde tahu diri

Kerja hanya bikin malu bapa sa

Lu kurang apa, semua bapa kasih

Sekarang lu bikin bapa sonde ada harga (sambil menangis)

Maria                  : Bapa, jujur bapa beta sonde tau ini kenapa

Bapa beta sonde sembarang sama ke yang bapa kira

Bapak                  : Diam!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Sekarang jawab bapa pung pertanyaan : sapa yang buat lu hamil

Maria                  : Beta sendiri sonde tau bapa


Bapa                    : (maju dan menampar….. Maria berteriak : ampun bapa, ampun bapa)

Anak biadab, Tanya sonde mau jujur

Sekarang lu keluar dari rumah

Mama                 : (berlari dari dalam)

Biar ko lu menangis, lu pi mana ko

Buat malu bapa deng mama sa

(maju dan menolak maria hingga terjatuh, maria berlutut sambil memegang perut)

Sakit…. Sakit!!!!!!!!!!!! Lu tau sakit ju

Awas dari sini, keluar dari ini rumah

(Lagu ‘Terlalu sedih dilupakan’  oleh anak-anak )

(masuk orang gila menyanyikan lagu ‘dunia ini memang sudah gila’)

LITANI PENGAKUAN DOSA

Pelayan               : Saatnya pengakuan dinyatakan. Tak ada yang tersembunyi

Tak ada aib yang tak Ia dengar

Tuhan, kami mengusir Engkau dari hati ini

Membiarkan cahaya kasihMu hilang dan lenyap

Lalu hati kami dipenuhi kegelisahan

Dan kami berlaku seperti yang tak Engkau kehendaki

Jemaat                : Kami berdosa ketika merendahkan sesama

Kami berdosa ketika jerit tangis anak tak kami hiraukan

Kami berdosa ketika keteladanan menjauhi kami

Wakili Anak        : Tuhan, kami tak belaku polos

Kami kehilangan semangat untuk terus menjadi seperti anak kecil

Jemaat                : Dosa menguasai ambisi kami

Dosa merenggut masa depan kami


Wakili Pemuda  : Tuhan, kami tak mau mempersembahkan kekuatan

Saat kami terutus menjadi saksi

Jemaat                : Dosa menghisap kekuatan kami

Dosa mengalihkan panggilan sejati

Wakili Org Tua   : Tuhan, kami kehilangan namaMu di dalam rumah

Kasih sejati terhempas oleh amarah dan ego diri

Semua                : Dosa menghilangkan damai

Karena dosa, kami habis terkapar

Jemaat                : (Menyanyikan)

BERITA ANUGERAH

Pelayan               : Setiap pribadi yang mengaku dosanya dengarlah berita kasih sejati, Ia

mengampuni kita, Ia ada, Ia disini, Ia menjadi Imanuel untuk mengaku dosa dan cela.

Baiklah dari mulut bayi dan kanak-kanak terdengar ucapan

Semua                : Allah Telah mengasihi kita

Bersyukurlah sebab Allah telah mengasihi kita

Seorang Ibu        : Biarlah para tetua dipenuhi hikmat

Biarlah bibir mereka bergetar dengan penuh pengakuan

Semua                : Allah Telah mengasihi kita

Bersyukurlah sebab Allah telah mengasihi kita

Seorg Pemudi    : Biarlah para teruna di anugerahkan kekuatan

Biarlah nyanyian hati mereka mendendangkan pujian

Semua                : Allah Telah mengasihi kita

Bersyukurlah sebab Allah telah mengasihi kita

Pelayan               : Demikianlah berita anugerah Allah

Berita Natal adalah berita kasih


Jemaat                : (Menyanyikan)

REFLEKSI II

Narator               : Ia yang terusir berjalan tertatih

Tak ada sahabat bertegur sapa

Tak ada ibu yang menagisi dirinya

Naratris              : Tubuhnya adalah cerminan mereka yang teraniaya

Langkahnya adalah cerita mereka yang dikorbankan

Inilah cerita Natal pertama

(Tampak raja herodes duduk bersama menteri kerajaan, Herodes didampingi     dayang-

dayang dan Ia asyik makan buah dan minum anggur…. Tiba-tiba masuklah Maria

memegang perut dan membawa pakaian dalam sebuah tas kumal)

Herodes              : (mengangkat kepala dan melihat dengan sinis..)

He itu sapa yang datang  (semua orang kaget dan bangun untuk melihat)

Prajurit                : (berlutut dan menyembah)

Tuan Raja, mungkin ini perempuan gila

Dia masuk tanpa kami tahu

Berilah perintah, biar kami bunuh bunuh dia

Herodes              : (mengankat tangan…)

Sudah tidak usah, Tanya saja dia..apa urusannya disini

He perempuan, lu datang sini untuk apa

Maria                  : (berdiri dan memegang perut)

Tuan Raja, beta datang untuk minta keadilan

Herodes              : apa ? keadilan?

Maria                  : ya beta butuh perlindungan, sebab beta hamil tanpa tahu sapa pung

perbuatan
Herodes              : hamil ya hamil. Memangnya sapa pung perbuatan

Maria                  : sampai sekarang beta sonde tahu   (sambil menangis)

Herodes              : He barenti menangis

Lu kira ini istana mau tampung perempuan sonde ada harga

Lu kira beta pung rakyat sama ke lu yang suka buat aib

Maria                  :       Tapi tuan   …….

Herodes              : (Turun dari takhta, berjalan berputar dan mengelilingi Maria)

(Tiba-tiba ia menarik rambut maria dengan kasar)

He perempuan, lu hamil lu datang istana

Memangnya orang istana punya selera rendah hingga jatuh hati untuk lu

(herodes pun menampar Maria  hingga jatuh…. Maria berteriak dan menangis)

Maria                  : ampun tuan raja… ampun tuan raja

Herodes              : (Maju dan menendang Maria, Maria pun bangun dan berjalan tertatih-

tatih)

(Lagu  oleh anak-anak PAR)

(Maria berjalan hingga ia terjatuh pingsan)

Puisi                    : (Musik sedih…)

‘Dia Anak Terbuang’

Sepi sendiri dia keseorangan

Tangisan dan rintihannya tak ada yang mendengar

Dia tak di kenal oleh orang yang melahirkannya

Dia di buang oleh bapanya

Dia kini terdampar sepi

Menangis merintih hingga hilang suara

Oh Tuhan, kalau begini kenapa ia dilahirkan


Oh Tuhan, apakah ia harus mati dalam hitungan menit ?

Lihat Tuhan, ia bukan sendiri

Dalam kandungannya ada kehidupan yang Engkau titipkan

Apakah Dia yang tak berdosa itu harus menangis

Lalu terlahir dalam kesepian ?

Siapa Tuahn ? siapa yang mau menolongnya ?

(Lagu  oleh anak-anak PAR)

(masuk orang gila, dengan menyanyikan lagu ‘dunia ini memang sudah gila’)

(masuk imam tapi ia melewatinya, masuk penatua dan diaken tapi mereka melewatinya, lalu

masuklah Yusuf ……….berjalan dan memperhatikan sosok yang pingsan ini)

Yusuf                   : (makin mendekat, melihat wajah perempuan ini)

Maria…Maria ….. Maria (yusuf menangis)

Kenapa jadi begini Maria

Oh Tuhan kenapa jadi begini

(Maria tiba-tiba sadar, ia gemetar dan meminta air)

Maria                  : tolong air, beta haus (Yusuf memberi maria minum air)

Yusuf                   : Maria kenapa begini

Maria                  : Yusuf, beta hamil

Yusuf                   : Itu yang Beta kecewa, kenapa batong pacaran bagini lama tiba-tiba lu

hamil

Beta kasihan lu Maria. Beta salah apa sampai lu khianati beta. Kastau su laki-laki sapa yang

buat begini

Maria                  : beta pung cinta hanya lu sa Yusuf, sonde ada laki-laki laen, sonde ada

manusia sapapun. Tapi beta ju sonde tahu kenapa bagini

Yusuf                   : Maria jujur sa sonde apa-apa, beta sonde akan pernah marah
(Tiba-tiba terdengarlah Musik Gemuruh dan ada suara malaikat Tuhan)

Suara malaikat   : Maria .. salam engkau yang diberkati Tuhan  (maria dan Ysuf mencari

suara itu)

Jangan takut hai Maria, apa yang engkau kandung karena Roh Kudus turun atasmu. Engka

mengandung seorang anak laki-laki, namaNya Yesus. Dialah Tuhan, Anak Allah yang maha

Tinggi.

Yusuf… anak daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu. Anak dalam

kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan disebut Yesus, Imanuel seperti yang

dinubuatkan para nabi.

Yusuf-Maria       : (keduanya berlutut)

Sesungguhnya kami ini adalah hamba Tuhan, terjadilah pada kami seperti yang Tuhan

kehendaki  (Yusuf memeluk Maria dan menuntunya jalan)

Mari kita ke Betlehem   (mereka meninggalkan panggung)

Narator               : Inilah natal pertama

Ketika yang lemah teraniaya

Ketika yang tak berdaya direndahkan

Naratris              : Inilah natal pertama

Saat tangisan ibu di sempurnakan oleh kematian bayi-bayi

Natal pertama tak mungkin berakhir

Karena sampai hari ini

Tangisan dan jeritan yang tertindas terus terdengar

(lagu oleh anak-anak )

PADUAN SUARA / VOKAL GROUP

PROSESI PEMBAKARAN LILIN   (diatur tersendiri)


Pelayan               : Marilah kita menhayati kembali makna perayaan Natal Yesus Kristus

dalam penyalaan lilin. Hayatilah Natal Yesus Kristus; Tuhan kita telah datang ke dalam dunia

ini. Ia lahir di kandang Betlehem, dalam sejarah manusia, disaksikan oleh orang-orang

percaya. Bila kita memperingati kelahiran-Nya, kita tidak hanya membayangkan Dia sebagai

bayi kecil yang dibaringkan di atas palungan hewan, melainkan juga menghayati makna

kedatangan-Nya bagi kehidupan umat manusia dari zaman ke zaman.

(Masuk petugas yang membaca narasi lilin)

Petugas 1            : Menghayatinya di zaman ini adalah juga menghayati bagaimana Yesus

senantiasa hendak membaharui hidup dan kerja kita. Penyalaan lilin Natal adalah tindakan

yang berisi pesan bahwa Tuhan Yesus datang menerangi dunia ini,

Petugas 2            : KedatanganNya menerangi hati kita yang seringkali dikuasai kegelapan,

membawa amanat tentang Kristus yang berkorban untuk manusia.

(Kedua petugas membakar lilin ‘ diiringi lagu Malam Kudus model nyanyian berbalasan,

jemaat menyalakan lilin yang di pegang. Usai membakar lilin di pohon Natal, Petugas

meninggalkan ruangan)

PADUAN SUARA / VOKAL GROUP

PEMBERITAAN FIRMAN

 Doa & Pembacaan Alkitab oleh Penatua 2

 Pelayan :

Firman Tuhan penuh kebenaran memberi hati yang segar, firman Tuhan

memperlengkapi diri kita dengan kekayaan tak henti. Haleluya

 Jemaat menyanyikan KJ. 473b ‘Haleluya, haleluya, Haleluya’

 PADUAN SUARA / VOKAL GROUP

o Khotbah
PADUAN SUARA / VOKAL GROUP

PERSEMBAHAN

 Ajakan memberi persembahan oleh Diaken 2 :

Pada saat kelahiran Yesus, nun jauh di sebelah timur datanglah orang-orang majus.

Kegembiraan dan kesukacitaan sungguh tak terkatakan dan mereka menjawabnya dengan

mempersembahkan sesuatu yang terindah dan berharga: hati yang rendah bahkan emas,

kemenyan dan mur. Marilah kita terus belajar untuk mempersembahkan yang terbaik bagi

Tuhan.

 Jemaat menyanyikan

 (Diaken 2 menjemput jemaat berdiri dan berdoa…..)

 Jemaat menyanyikan

(duduk)

DOA SYAFAAT

PENGUTUSAN

Pelayan               : Saudara-saudari, hidup adalah perjuangan. Terangnya lilin akan nyata

ketika ada sebuah api yang menyala, namun ia harus melawan kekuatan angin . demikianlah

kita bagaikan lilin menyala yang berjuang melawan angin.

Jemaat                : Jika hidupmu ingin mencapai kesempurnaan di dalam Allah, lawanlah

keinginan kehidupan duniawi, sekaligus bukti bahwa kita masih dibumi.

Pelayan               : Kita nyalakan cahaya keabadian di dalam hidup kita, bersama lilin ini,

ungkapkan sebuah harapan untuk masa depan yang cerah.

Jemaat                : “Hidupi kehidupan kami ya Tuhan, agar kami pulang tanpa tangan kosong”
Semua                : Bersama lilin ini, kita jadikan kehidupan yang terang dan bercahaya

disekitar kita

Jemaat                : (Berdiri dan menyanyikan KJ. 422 : 1 ‘Yesus Berpesan’)

BERKAT

Pelayan               : Terimalah berkat Tuhan Allah:

“Damai sejahtera Allah menguduskan kita seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuh kita

terpelihara sempurna di natal tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang, hingga kedatangan

kembali  Tuhan Yesus Kristus, amin”.

Jemaat                : (Menyanyikan NKB. 225 ‘Haleluya, Amin’)

(Berjabatan Tangan dan Acara dilanjutkan)

TATA IBADAH TUTUP TAHUN

DOA KONSISTORI

 Majelis Jemaat dan Pelayan Firman memasuki ruangan kebaktian (diiringi solo lagu

suci,suci,suci )

 TOIS dibunyikan

 Penyalaan lilin pertama yaitu lilin tahun 2010

 Penatua menjemput Jemaat berdiri menyanyikan PKJ. N0. 35 “Suci,suci,suci”.

Suci,suci,suci jiwaku menyembahMu.

Hatiku mengaggungkanMu; suci Kau Tuhan.

Santo,santo,santo mikorason teodora

Mikorason tesa bedesir, santo eres Senior.

Pelayan        :  Saudara-saudara dalam Kasih Kristus !


Telah tiba penghujung perjalanan kita,

Walau berduri, kita masih ada.

Telah berakhir penghujung batas hati yang cemas,

Walau menderita tanganNya tak pernah lepas.

Kita adalah umat yang bersyukur

ketika ketakuatan membuat kita terkapar.

kita adalah anak-anak yang terpilih,

Diantara jiwa-jiwa yang selalu berserah.

Kita adalah musafir yang tak berhenti.

ketika satu tahun kita akhiri

Kini, dalam rahasia kita bertanya

Jemaat        :  Dapatkah tahun ini kita lalui tanpa persoalan persoalan

dan hari baru menjadi berarti tanpa penyesalan ?

Pelayan        :  Dapatkah tahun ini kami akhiri dengan prestasi

dan  tahun baru kami jalani tanpa berduri ?

Jemaat        :  Masih adakah penyertaanMu terhadap umatMu yang berdosa

dan kepedulianMu bagi kami yang merana ?

Pelayan        :  Hari berganti hari, malam meneruskan kabar kepada siang,

segalanya berubah tapi hatiMu ya Tuhan selalu lapang

Jemaat        :  Sesungguhnya mentari takkan berhenti bersinar,

karena hatiMu memekar pertanda hari menjadi segar

sesungguhnya air tak pernah habis membasah.

Semestapun bernyanyi Engkau tak sejengkalpun berubah

Pelayan        :  Tuhan, ijinkan kami menghampiri kekudusanMu

ketika kami mengakhiri catatan tahun ini, dan dengan gentar kami berseru :
Pertolongan kita dalam kebaktian akhir tahun 2010  ialah di dalam nama Allah Tritunggal

yang menolong dan memberkati kita. Tuhan menyertai saudara sekalian

Jemaat        :  Dan menyertaimu juga. Amin     (jemaat duduk)

NATS PERGANTIAN TAHUN : Disiapkan oleh Pelayan

NYANYIAN  :           KJ. 64 : 1 “BILA KULIHAT BINTANG GEMERLAPAN”

PENGAKUAN DOSA

Seorang Bpk  :           Tuhanku…. Kalau kami mengingat perbuatan tanganMu dan kasihMu

yang melimpah, betapa kami malu karena bukan saja kami tak mampu membalaskan

kebaikanMu melainkan juga karena kami meremehkan kasihMu dengan perbuatan najis,

kotor, bercela, aib dan dosa

Jemaat         : Kami menukarkan kemuliaanMu dengan apa yang tidak berguna, kejahatan

kami disaksikan langit dan menceritakan kekejian ini

Seorang ibu : Dari dahulu kala kami terlahir sebagai orang yang berdosa, dari dahulu kala

kami tidak pernah belajar dari sejarah keselamatanMu hingga kini kuasa dosa menguasai

kami, memperdaya kami hingga setahunpun ternoda tanpa bekas kebanggaan

Jemaat         : Kami yang memulai, kami yang menikmati, kami yang terbuai kamilah yang

harus menanggung semua ini

Seorang anak :           Banyak kali Engkau bersuara bagi kami, dinegeri ini Engkau menyapa

kami lewat berbagai trgedi dan bencana. Sampai ambang batas kami mengeluh, sampai batas

kekuatan kami tersadar : betapa bodohnya kami yang tidak mengingat kasih setiaMu ya

Tuhan

Jemaat         : Ampunilah kami, ya Tuhan… ijinkan kami melangkah dalam hidup baru

seiring perputaran waktu yang baru ini.

NYANYIAN  :           KJ. 25 : 1 & 2 “Ya Allahku, Di Cah’yaMu”

BERITA KESELAMATAN
Pelayan         :   Beginilah Firman Tuhan bagi orang-orang yang telah diampuni dosa-

dosanya : “Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut yang

diterbangkan angin dan dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepadaKu sebab Aku

telah  menebus engkau.

NYANYIAN :   “Ku mau cinta Yesus selamanya

‘Ku mau cinta Yesus selamanya

Meskipun badai silih berganti dalam hidupku

‘Ku tetap cinta Yesus selamnya

Ya ABBA Bapa, ini aku anakMu

Layakanlah seluruh hidupku

Ya ABBA Bapa, ini aku anakMu

Pakailah sesuai dengan rencanaMu.

LITANI PENGHARAPAN (Refleksi Wahyu 21)      jemaat berdiri

Pelayan           :   Tuhan……ditengah kecemasan, putus asa, tantangan dan badai serasa kami

hampa terhempas tak berdaya. Dalam seruan kesakitan kami mendengar janji baru

Jemaat           :   Dengarlah, Aku memberikan kepadamu langit baru dan bumi baru, sebab

langit yang pertama da bumi yang pertama telah berlalu dan laut pun tidak ada lagi.

Pelayan           :   Tuhan….mata kami sudah kenyang dengan olok-olokan dan diri kami

sengsara karena penyakit, kemiskinan dan penindasan. Kemana lagi kami alihkan pandangan

ini

Jemaat           :   Lihatlah, Aku membangun kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari

sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk

suaminya.

Pelayan           :   Tuhan….. kemanakah kami membaringkan kepala ini dan sampai kapankah

air mata ini mongering sebab perkabungan meliputi kami


Jemaat           :   Tenanglah, Aku berkemah di antara kamu, Aku mau menjadi Allah mu dan

air mata akan terhapus, ratap tangis dan dukacita melenyap

P + J               :   Bukalah telinga kami, arahkanlah penglihatan kami, tenangkanlah jiwa kami

agar kami teguh menjadi pemenang iman dalam langkah bersama Sang Alfa dan Omega agar

dengan kemenangan kami bersorak : Lihatlah, Allah menjadikan segala sesuatu baru

Nyanyian               : “El Shadai”

Tak usah ku takut, Allah menjagaku

Tak usah ku bimbang, Yesus p’liharaku

Tak usah ku susah, Roh Kudus hiburku

Tak usah ku cemas, Dia menyertaiku

El Shadai, El Shadai Allah Maha Kuasa

Dia Besar, Dia Besar, El Shadai Mulia

El Shadai, El Shadai Allah Maha Kuasa

BerkatNya melimpah El Shadai                                  (duduk)

PEMBERITAAN FIRMAN

 Doa dan Pembacaan Alkitab

 Menyanyi “Kusiapkan hatiku Tuhan”

‘Kusiapkan hatiku Tuhan, ‘Tuk dengar firmanMu saat ini

‘Kusujud menyembahMu Tuhan, masuk hadiratMu saat ini

Curahkan urapanMu Tuhan, bagi jemaatMu saat ini

‘Kusiapkan hatiku Tuhan, ‘’tuk dengar firmanMu

FirmanMu Tuhan tiada berubah

dahulu sekarang, selama-lamanya tiada berubah

FirmanMu Tuhan penolong hidupku,


Kusiapkan hatiku Tuhan, ‘tuk dengar firmanMu.

 KHOTBAH

PENGAKUAN IMAN         (berdiri)

Nyanyian “AKU PERCAYA”  (Ragam lagu “Tebe Ona na”)

Aku percaya pada Allah Bapa, pada Yesus Kristus, di dalam Roh Kudus

Ketiganya yang Esa, kekal selamanya.

Hanya padaMu, ku’ datang menyembah, ku taruh imanku,

Ku pasrah hidupku, padaMu ya Tuhanku. Yang Maha Kuasa.   (duduk)

PERSEMBAHAN

 DOA  (Oleh diaken)

 NYANYIAN KJ. 331 : 1 dst “Siang, Malam, Musim, Tahun”

PERSEMBAHAN KOTAK 12 (DIATUR TERSENDIRI)

“jemaat mempersiapkan persembahan khusus sebagai tanda syukur atas  bulan kelahirannya

dan dituntun Tuhan melewati 1 tahun”

DOA SYAFAAT

PENGUTUSAN

Pelayan        : Pulanglah dalam sukacita dan ingatlah firman ini :

“Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar,

biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran;

barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya! Sesungguhnya Aku datang

segera dan Aku membawa upah-Ku dan membalaskan kepada setiap orang menurut

perbuatanNya. Aku adalah ALFA dan OMEGA, Yang Pertama dan Yang Terkemudian,

Yang Awal dan Yang Akhir.”   (Wahyu 22 : 11-12)


NYANYIAN : “Hari ini ‘kurasa bahagia”

Hari ini ‘kurasa bahagia, berkumpul bersama saudara seiman

Tuhan Yesus t’lah satukan kita, tanpa memandang di antara kita

Bergandengan tangan dalam kasih, dalam satu hati

Berjalan dalam terang kasih Tuhan

Kau sahabatku, Kau saudaraku,

Tiada yang dapat memisahkan kita..o..o

Kau sahabatku, kau saudaraku

Tida yang dapat memisahkan kita

BERKAT

Pelayan        :Sesungguhnya hari baru adalah awal perjalanan yang panjang dan melelahkan

bagi mereka yang tiada harapan, sesungguhnya tahun baru bukanlah rahasia bagi mereka

yang mengandalkan tuhan. biarlah dalam pengharapan kita memohon : “anugerah tuhan kita

Yesus Kristus, pengasihan Allah Bapa dan persekutuan Roh Kudus menyertai kita dari

sekarang sampai selama-lamanya”

Jemaat        :  Amin   -   Amin   -  Amin.

Penyalaan lilin kedua, lilin tahun 2011

Menyanyikan NYTB 219 : 1 “Tuhan Mau Sertai Hamba” (sambil berjabatan tangan)

Tuhan mau sertai hamba kalau tdak ku sesat

Bila jalan serta Tuhan baru langkah ku tepat.

Maka jiwaku tenang pada jalan yang suram

Dengan tidak Lagi tanya aku iring Tuhanku.

TATA IBADAH TAHUN BARU


PERSIAPAN

Jemaat     :  Menyanyi KJ. No. 2:1,2 “Suci, Suci, Suci” sambil berdiri.

Sementara itu Majelis Jemaat memasuki ruang kebaktian dan Pelayan naik ke mimbar.

VOTUM &  SALAM

Pelayan    :  Pertolongan kita ialah di dalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan bumi,

yang memelihara kesetiaanNya sampai selama-lamanya, dan tidak meninggalkan perbuatan

tanganNya.       Tuhan menyertai saudara sekalian

Jemaat     :  Dan menyertaimu juga.        Amin  ( jemaat duduk )

INTROITUS

Pelayan    :  Membacakan nats pembimbing yang dipilih dari Perjanjian lama atau Perjanjian

Baru.

Jemaat     :  KJ. 332 : 1 “Kekuatan Serta Penghiburan”

PENGAKUAN DOSA:

Penatua   :  Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan

kebenaran tidak ada di dalam kita.

Jika kita mengaku dosa ita maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni

segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Karena itu marilah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan dan mengaku segala dosa kita

kepadaNya :

“Ya Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Murah, kami mengaku di hadapan hadiratMu bahwa

kami telah berbuat dosa, dalam pikiran perkataan dan perbuatan kami. Karena itu kami

mohon kepadaMu Tuhan, kasihanilah kami, ampunilah segala dosa kami, dan sucikanlah

kami, dari segala kecemaran kami’. Amin.

Jemaat     :  Menyanyi KJ. 416 : 2 “Tersembunyi Ujung Jalan”


BERITA ANUGERAH

Pelayan    :  Sebagai hamba Yesus Kristus, saya memberitakan kabar baik kepada setiap

orang yang dengan tulus ikhlas mengaku dosanya.

“Yesus Kristus tetap sama, kemarin, hari ini dan untuk selama-lamanya. KasihNyapun tidak

pernah berubah terhadap umatNya, karena itu setiap orang yang percaya kepadaNya tidak

binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”       2).

Jemaat     :  Menyanyi KJ. 358 : 1 “Semua Yang letih Lesu”

PUJI-PUJIAN        (berdiri)

Pelayan    :  Besar dan ajaib segala pekerjaanMu, ya Tuhan Allah yang Maha Kuasa.

Jemaat     :  Adil dan benar segala jalanMu ya Raja segala bangsa,

Pelayan    :  Siapakah yang tidak takut ya Tuhan? Dan siapakah yang tidak memuliakan

namaMu?

Jemaat     :  Haleluyah, karena Tuhan Allah kita yang Maha Kuasa, telah menjadi Raja.

Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai dan memuliakan Dia.

Jemaat     : Menyanyi KJ. 397 : 1 “Terpuji Engkau, Allah Mahabesar   (duduk)

PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN

 Doa

 Pembacaan Alkitab

 Nyanyian : KJ. 53 : 1 “Tuhan Allah T’lah Berfirman”

 Khotbah

PENGAKUAN IMAN RASULI (berdiri)

Pelayan    :  Marilah kita mengaku iman kita bersama-sama dengan semua orang percaya dari segala tempat dan waktu :

P + J         :  Aku percaya kepada Allah, Bapa Yang Maha Kuasa, Khalik langit dan bumi.
Dan kepada Yesus Kristus, AnakNya yang tunggal, Tuhan kita, yang di kandung daripada

Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria, yang menderita di bawah pemerintahan Pontius

Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut.

Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati, naik ke sorga, duduk di sebelah

kanan Allah, Bapa Yang maha Kuasa.

Dan akan datang dari sana, untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

Aku percaya kepada Roh Kudus; Gereja yang Kudus dan Am; persekutuan orang kudus;

pengampunan dosa; kebangkitan daging, dan hidup yang kekal.

Jemaat     : KJ. 440 : 1 “Di badai Topan Dunia”   (duduk)

PERSEMBAHAN

§  Doa

§  Menyanyi KJ. 468 : 1 dst “B’rilah Bapa, Hari Ini”

DOA SYAFAAT

Jemaat     :  Menyanyi KJ. No 455 : 1 “ Mintalah”

BERKAT

Pelayan    :  Pulanglah saudara-saudara dengan selamat dan terimalah berkat Tuhan :

“Tuhan memberkati dan melindungi engkau,

Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia,

Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera”.

Jemaat      : A – min   A  – min   A  -  min

TATA IBADAH NATAL KELUARGA

PERSIAPAN  (Keluarga menyiapkan lilin dan pohon natal sesuai kebutuhan)


AJAKAN BERIBADAH  (Oleh Mama/Bpk)

Malam ini adalah malam persiapan kita. Natal selalu berawal dalam keluarga. Karena

sesungguhnya natal adalah peristiwa yang luar biasa bagi keluarga Yusuf dan Maria.

Betlehem tertidur namun keluarga ini bergumul karena kepercayaan yang Maha Kuasa.

Lewat natal kali ini sebagai keluarga kita mesti belajar dari Yusuf dan maria untuk memberi

diri dan waktu menyambut Yesus dalam keluarga kita.

NYANYIAN     :        KJ. 14 : 1 “Muliakan Tuhan Allah”

VOTUM/SALAM

Pemimpin          :        Telah hadir ditengah-tengah keluarga, Roh Kristus yang menjadi bayi

natal

Jemaat              :        Ia menangis untuk kita, Ia menjadi hina karena kita, dan Ia mengundang

kita melihat kebesaranNya

Pemimpin          :        Segala pujian dan hormat kami naikkan, Tuhan Yesus telah hadir dan

diam bersama kita. Tuhan menyertai kamu sekalian.

Jemaat              :        Dan menyertaimu juga. Amin.

NYANYIAN     :        KJ. 96 : 1 “ DIMALAM SUNYI BERGEMA”

PENGAKUAN DOSA

Seorang anak    :        Tuhan… kami telah berkumpul sebagai keluarga. Ketika kami

mengingat keluarga Yusuf dan Maria, betapa terkejutnya kami karena mereka mau membuka

diri dan memberi waktu dalam perjumpaan dengan Engkau. Sementara kami, selalu saja tidak

cukup waktu untuk Engkau. Kami menyebut namaMu ketika kami dalam kesulitan dan

tantangan. Seharusnya setiap waktu kami harus ada dalam Engkau dan Engkau di dalam

kami. Kelemahan iman inilah yang membuat kami tergoda dan jatuh dalam dosa. Kini

Tuhan… berilah kami Roh pengertian agar kami mau selalu mencari Engkau dan juga kami
tertunduk mengakui segala dosa dan kecemaran kami. Dalam nama Yesus kami berdoa dan

memohon, Amin.

NYANYIAN     :        KJ. 29 : 1 “Di Muka Tuhan Yesus”

PEMBAKARAN LILIN NATAL

Bpk/Mama        :        Kami menyalakan lilin sukacita, terang ini adalah abadi seperti Yesus

yang bercahaya abadi dalam kekekalan (lilin dinyalakan)

Pemuda/i          :        Tak cukup sukacita untukMu ya Yesus, kami persembahkan hati yang

redup. Kami percaya terangMu akan mengaruniakan hati yang baru  (lilin dinyalakan)

Seorang anak    :        Hanya dengan terang kita menjadi berbeda, kita adalah lilin natal yang

tak boleh padam karena malam. Mari kita nyalakan api cinta Kristus sambil mengingat :

Terang yang sesungguhnya sedang datang ke dalam dunia (lilin dinyalakan)

NYANYIAN     :        KJ. 92 “Malam Kudus”( sambil semua naggota keluarga secara bergilir

menyalakan lilin)

PEMBERITAAN FIRMAN

 Doa (oleh seorang anak sekaligus membaca Firman)

 Pembacaan Firman

 Khotbah  : ‘SUKACITA DALAM MENYAMBUT NATAL’ (Matius 2 : 1-12)

Saudara yang dikasihi Yesus.

Sukacita Natal  yang sejati tidak datang dengan sendirinya, tetapi sukacita Natal yang sejati

tersedia sebagai hasil dari tindakan yang benar dalam menyambut Yesus.

paling sedikit kita akan menemukan  dua tindakan yang benar dalam menyambut Natal

Kristus yang akan membuat kita bersukacita.

1. 1.      Kita akan mendapat sukacita yang sejati jika kita sungguh-sungguh

mencari Tuhan Yesus


Orang Majus adalah orang-orang terpandang dan memiliki pekerjaan yang mapan di negeri

mereka.  Mereka merupakan para astrolog yang cerdas, bahkan banyak sumber yang

mengatakan bahwa mereka adalah raja-raja dari Persia.

Orang-orang Majus datang dari jauh untuk mencari raja orang Yahudi.   Ini bukan hal yang

mudah, karena mereka harus mengorbankan banyak hal dalam pencarian tersebut.  Mereka

harus mengorbankan waktu dan tenaga saat menempuh perjalanan yang begitu panjang dan

melelahkan.  Mereka juga harus mengorbankan uang, sebab untuk menempuh perjalanan

yang seperti itu pasti membutuhkan dana yang tidak sedikit.  Mereka juga harus berkorban

perasaan dengan meninggalkan pekerjaan, rumah dan keluarga yang mereka kasihi.  Selain

itu mereka juga mesti menghadapi berbagai bahaya dan resiko dalam perjalanan mereka, oleh

karena mereka yang pergi mencari Tuhan Yesus ini terdiri dari sekelompok orang yang

bukan dalam jumlah yang sangat besar.   Jadi, dengan jumlah yang tidak terlalu besar itu, ada

kemungkinan bagi mereka untuk dirampok di jalan.  Dengan semua ini orang-orang Majus

benar-benar menunjukkan keseriusan mereka untuk mencari Tuhan Yesus, yaitu dalam suatu

tindakan nyata. Itu berarti mereka menganggap anak itu penting bagi dunia, manusia dan

mereka sendiri.

Ini pelajaran pertama bagi kita, pernahkah kita merasa ada sesuatu yang lebih penting dalam

hidup kita? Apakah yang penting itu sudah saudara cari? Banyak orang meninggalkan

keluarga, banyak orang bekerja, berusaha hanya untuk hal yang sia-sia akibatnya hidup selalu

kurang karena mereka kehilangan sukacita sebab mereka salah mencari, salah sibuk,

seharusnya mereka mencari Yesus yang mampu memberikan kelegaan.

1. 2.     Kita akan bersukacita jika kita sungguh-sungguh menyembah Tuhan Yesus

Dalam ayat 2 kita bisa melihat bahwa orang-orang Majus ini dengan penuh keyakinan

mengatakan alasan mereka mencari Raja orang Yahudi itu, dengan pernyataan “Kami datang
untuk menyembah Dia” kepada orang-orang yang mereka minta keterangannya. Sungguh

suatu pernyataan yang indah dan tulus yang bukan klise belaka, dan itu dibuktikan mereka

ketika mereka tiba di rumah sederhana di suatu kota kecil dengan penuh sukacita, tanpa

mengeluh.  Padahal sebelumnya mereka punya bayangan bahwa Raja itu pasti berada di kota

besar, Yerusalem, karena di sanalah seorang raja selayaknya berada.  Itulah sebabnya

walaupun bintang itu tidak memimpin mereka ke Yerusalem, mereka tetap masuk dan

mencari Tuhan Yesus di Yerusalem.  Akan tetapi kenyataannya mereka tidak menemukan

Dia di sana.  Justru setelah mereka keluar dari Yerusalem bintang itu kembali terlihat dan

kembali berjalan memimpin perjalanan mereka menuju kota kecil Bethlehem.

Pelajaran kedua bagi kita, sudah selayaknya kita menyatakan penyembahan kita kepadaNya

bukan sekedar sebagai penghormatan kepada orang yang lebih tinggi derajatNya dari kita,

akan tetapi sebagai penghormatan kepada Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu, sebagai

Allah yang Maha kudus yang layak disembah, sebagai Juruselamat yang kepadanya kita patut

mengucap syukur.

Mari kita melihat kembali pada penyembahan-penyembahan yang selama ini kita lakukan. 

Adakah penyembahan kita berupa pemujaan pribadi kepadanya diiringi hasrat untuk

mematuhiNya, atau sekedar upacara agama yang biasa kita lakukan.  Ketika kita menaikkan

pujian, berdoa, dan mendengar firman adakah kita menyerahkan jiwa kita di hadiratNya

ataukah kita cuma menjadi penonton dan pendengar yang ikut-ikutan saja. Hanya Saudara

sendiri dan Tuhan yang mengetahuinya.  Jika penyembahan yang selama ini kita lakukan

bukanlah penyembahan yang berkenan pada Allah karena tidak dari roh kita, masih ada

kesempatan bagi kita untuk berbalik pada penyembahan yang benar.  Dan jika kita sudah

mengalami penyembahan yang benar itu, sukacita akan kita rasakan dalam hidup kita sebagai

hasilnya.
Saudara yang dikasihi Yesus

Natal tahun ini akan menjadi Natal yang paling indah dan penuh sukacita. Jika kita mau

sungguh-sungguh mencari Tuhan Yesus dan sungguh-sungguh menyembah Dia, maka bukan

hanya Natal ini, akan tetapi setiap Natal bahkan setiap hari akan menjadi saat terindah dan

penuh sukacita. Amin

PERSEMBAHAN

 Doa (oleh seorang Pemuda/i)

 Nyanyian KJ. 99 “Gita Sorga Bergema”

DOA SYAFAAT

NYANYIAN     :        KJ. 122 : 1 “Anak Yang Dijanji”

PENGUTUSAN DAN BERKAT

Pemimpin          :   arahkanlah hatimu kepada Tuhan, ingatlah betapa besar kebaikanNya,

tidak terbatas kasih sayangNya. Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, Pengasihan Allah Bapa

dan Persekutuan Roh Kudus kiranya memenuhi kita sehingga dalam iman kita bertumbuh

sebagai keluarga Allah

Jemaat              :           Amin ………. Amin …………. Amin

TATA IBADAH KELUARGA KUNCI TAHUN


PERSIAPAN :

 Alkitab di atas meja dalam keadaan terbuka (berdasarkan pembacaan firman), dan

sebuah lilin putih yang sedang menyala.

—————————-Saat teduh———————————-

Votum dan Salam

Pemimpin  : Tuhan Yesus berkata : “Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam namaKu,

Aku ada di tengah mereka.

Semua       : Kalau begitu, Tuhan Yesus sedang hadir di antara kita saat ini.

Pemimpin  :    Ia hadir  di dalam rumah tangga kita ini, di sepanjang tahun 2010. Ia juga hadir

sekarang di dalam persekutuan keluarga kita ini. Kiranya kita semua beroleh Damai 

SejahteraNya.

Nyanyian   :  KJ  N0. 17 : 1  “ Tuhan Allah Hadir “

Refleksi Perjalanan Satu Tahun

Pemimpin  : Kita harus sadar kalau sebenarnya apa yang kita jalani adalah peristiwa yang

indah. Kita diberi kesempatan mengalami banyak hal lalu kini kita beribadah, ada lilin yang

menyala sebagai tanda kita mau terus berjalan bersama Tuhan. Semoga hati kita penuh

sukacita dan melimpah dengan syukur

Semua       : Saat kita hampir meninggalkan tahun lama ada kesempatan yang indah untuk

beribadah. Tapi ibadah sesungguhnya adalah hidup kita. Mari kita kembali renungkan
kembali betapa kesibukan kegiatan kita setiap hari menyita waktu kita untuk bertemu dengan

Tuhan. Waktu di mana kita berteduh di dalam doa tidak sempat kita lakukan karena

kelelahan, karena keinginan untuk mencari teman di luar rumah, acuh tak acuh. Sebaiknya

kita menjadikan ibadah menjadi tujuan hidup keluarga, karena itu kita sebaiknya mulai

menyadari diri sebagai keluarga yang tidak bisa melakukan sesuatu dengan sendiri dan

mengandalkan Tuhan lewat ibadah.

Semua       : Tuhan Yesus perkenankan kami melewati tahun ini dengan memahami bahwa

Yesus menghendaki kami menjadi keluarga yang membawa berkat bagi orang lain. Biarlah

kami belajar mengendalikan diri dan menempatkan Engkau sebagai Kepala Keluarga bagi

kami.

Nyanyian : KJ.  451: 1  “Bila Yesus berada di tengah keluarga”

Bila Yesus berada di tengah keluarga,

Bahagialah kita, bahagialah kita.

Doa Firman :   (Oleh seorang anggota keluarga)

Saatnya kita di jumpai Tuhan dalam FirmanNya. Karena itu marilah kita berdoa mohon

penyerataanNya, …………………….. BAPA di Sorga, kami sekeluarga menghampiriMu di

tempat yang kudus di malam sambut natal ini untuk menerima berkat dari FirmanMu.

Lengkapi kami dengan RohMu yang kudus supaya FirmanMu  mewarnai persiapan kami dan

kehidupan kami sebagai anak-anak natal. Demi Kristus Putera natal. AMIN

Anak                 :   Malam ini adalah malam yang penuh berkat. Dalam sukacita mengakhiri

tahun ini, kita akan membaca bagian Alkitab yang sudah terbuka dan di letakkan di dekat

lilin.

Renungan   ‘BADAI TAK PERNAH USAI’Markus 4:35-41

Saudara/i yang di kasihi Yesus…….


kehidupan, baik pribadi, keluarga, gereja atau bahkan masyarakat memang sangat cocok

dihayati bagaikan bahtera yang berlayar di laut lepas yang tidak selamanya tenang dan datar,

namun bisa sesewaktu begitu bergelora dan bergejolak dahsyat. Lalu pelajaran berharga apa

bagi kita lewat pembacaan ini?

Pertama: Tuhan mengajak kita agar setia kepada tujuan.

Dimana pun kita tinggal, apa pun pekerjaan atau profesi kita, hendak menjadi siapa pun kita,

masalah akan tetap ada. Bahkan ada saat-saat ketika masalah itu begitu besar dan berat.

Namun hari ini kita diingatkan agar tetap setia kepada tujuan hidup kita. Sebab itu masalah

apapun itu yang kita hadapi dalam perjalanan hidup ini tidak boleh membatalkan tekad kita

mencapai tujuan.

Namun kenyataan banyak orang ketika badai atau masalah datang, membiarkan dirinya

terperangkap dan larut dalam masalah itu, sehingga melupakan tujuannya. Itu terjadi dalam

kehidupan pribadi, keluarga, dan juga gereja kita. Sebab itu hari ini kita hendak disadarkan,

agar ketika masalah datang apalagi beruntun dan bertubi, agar kita kembali mengingat akan

tujuan kita yang sebenarnya. Semakin baik dan jelas tujuan kita, semakin kuat pulalah kita

menghadapi masalah itu. Sebaliknya: semakin tak jelas tujuan kita, semakin mudah pula kita

terombang-ambing, hanyut dan putus asa. Hal itu bisa kita saksikan sehari-hari. Orang-orang

yang tidak jelas tujuan hidupnya sangat mudah mengeluh, bersungut-sungut, berkelahi atau

putus asa ketika masalah datang.

Pertanyaan sekarang: kemanakah tujuan kita? Kemanakah Yesus mengajak kita? Banyak

orang Kristen mungkin dengan cepat dan mudah mengatakan: ke surga mulia. Ke suatu

tempat yang penuh kesenangan dan keindahan yang dipercayai ada dibalik kehidupan di

dunia ini. Jawaban itu benar namun tidak seluruhnya benar. Sebab sebelum kita masuk ke

dalam surgaNya yang kekal, Dia justru mengajak kita masuk ke dalam dunia. Alkitab

menyaksikan Dia meninggalkan surgaNya untuk mendirikan tanda-tanda Kerajaan Allah di


dunia ini. Yaitu: keadilan, kebenaran, kasih dan damai sejahtera. Kembali ke kisah yang kita

baca tadi: itu artinya badai, angin, hujan atau apapaun masalah yang ada tidak boleh

membatalkan tujuan Yesus bersama kita mewujudkan keadilan, kebenaran, kasih, damai

sejahtera Allah itu.

Kedua: Tuhan menyuruh kita berani menghadapi masalah hidup

Kemana pun kita pergi, dimana pun kita tinggal, apa pun yang kita kerjakan dan siapa pun

kita, tetap ada masalah yang menghadang. Yesus mengajak kita agar berani menghadapi

masalah dan mengatasinya.

Kisah Yesus dan murid-muridNya di danau Galilea hari ini mengajak kita membentuk sikap

menghadapi masalah. Menarik untuk direnungkan: Dalam perjalanan itu Yesus memilih di

buritan dan tidur. Biasanya Tuhan selalu diceritakan berada di depan dan terjaga, namun kali

ini justru Dia di belakang dan tidur lelap. Itu dapat ditafsirkan bahwa Tuhan memang sengaja

melatih dan menempa murid-muridNya dahulu – dan kita sekarang – agar selalu berani dan

kuat menghadapi ombak, badai, atau masalah yang setiap saat bisa datang menghadang.

Ini adalah suatu bahan perenungan atau refleksi kehidupan yang sangat dalam. Sekarang

sedang berkembang suatu model kekristenan yang justru cenderung menghindari,

menyingkir, atau melupakan masalah. Di tengah-tengah kita sedang marak ajaran kekristenan

yang tanpa kita sadari mengajak kita lari atau menutup mata hati terhadap masalah, apalagi

masalah-masalah sosial (kemiskinan, korupsi atau kecurangan keuangan, kerusakan

lingkungan dan lain-lain). Baiklah kita camkan bahwa nyanyian, doa, ibadah, kebaktian,

persekutuan dan gereja, betapa pun indah dan nyamannya, bukanlah untuk membuat kita

melupakan masalah-masalah hidup, tetapi justru untuk menguatkan hati kita menghadapinya,

menyelidiki dan memeriksanya serta mengatasinya. Kita dipanggil bukan untuk melarikan

diri dari kenyataan masyarakat, negeri dan dunia ini tetapi sebaliknya untuk merespon atau

menanggapinya dengan iman kita.


Baiklah kita juga sadar bahwa sebagian besar masalah dalam hidup ini tidak bisa selesai

dengan sendirinya. Membiarkan atau menutup mata terhadap masalah seringkali hanya akan

membuat masalahnya semakin parah dan berat. Itu berlaku dalam kehidupan pribadi, juga

keluarga, gereja dan bahkan negara kita. Takut dan bersembunyi hanya akan membuat

masalah itu “hilang sesaat” namun tetap ada dan potensi merusak kehidupan.

Tuhan mengaruniakan kita iman. Marilah kita menggunakan iman pemberianNya itu untuk

berdiri teguh dan menyelesaikan masalah yang menghadang kita. Kita percaya dalam iman

tak ada masalah yang tidak terselesaikan. Mungkin kita tidak bisa seperti Tuhan yang mampu

menghentikan badai hanya dengan satu kata. Sebagai orang beriman kita juga harus berpikir

dan berjuang keras, menggunakan segala daya yang dikaruniakan Tuhan, untuk keluar dari

berbagai krisis dan kesulitan. Atau kita memerlukan waktu yang lebih banyak. Namun satu

hal yang pasti: bersama Tuhan tidak ada yang mustahil dan tidak ada yang sia-sia.

Ketiga: Tuhan menawarkan kita, hati yang damai dan gembira.

Tak ada kekristenan tanpa salib. Namun ada satu hal yang penting kita ingat. Walaupun laut

bergelora, hidup punya banyak masalah, hati kita dapat tetap tenang dan damai. Kita bisa

tetap bersukacita dan bersemangat menghadapi ragam masalah atau gelombang hidup itu.

Mengapa?

Saudar/i yang di kasihi Yesus……..

Jika hidup pribadi, keluarga dan gereja kita digambarkan sebagai perahu maka Tuhan ada

dalam perahu itu menemani kita. Kehadiran dan penyertaan Tuhan yang abadi itulah sumber

ketenangan dan sukacita jiwa kita bagaimana pun realitas hidup kita. Di sini kita disadarkan

bahwa iman pada intinya adalah anugerah Tuhan yang terbesar. Dan kita boleh meminta iman

itu kepada Tuhan. Mungkin saja badai tidak segera berlalu, atau penyakit tak seketika

sembuh, keadaan ekonomi tidak sekejap membaik, atau perdamaian tak gampang

diwujudkan. Kita juga sadar bahwa negeri yang kita cintai ini dirundung sejuta masalah yang
sangat pelik dan akut. Namun semua itu tidak harus melenyapkan ketenteraman, sukacita dan

damai di hati kita, sebagaimana kita merasakan tuntunanNya di akhir tahun 2010. AMIN.

Persembahan

 Doa

 Nyanyian Bersama  :  KJ 318 : 1 dst “Berbahagia Tiap rumah Tangga”

Doa Syafaat

Menyanyi    :  KJ 145:1  “Mari Tuturkan kembali”

Mari tuturkan kambali kisah yang indah benar,

warta berharga sekali, Yesus Pahlawan besar.

Bahwa di malam lahirnNya malak bernyanyi merdu.

“Hormat di b’ri bagi Allah; dunia beroleh restu.”

Mari tuturkan kambali kisah yang indah benar,

warta berharga sekali, Yesus Pahlawan besar.

Pengutusan dan Berkat

Pemimpin    : Berakhirlah persekutuan kita saat ini. Tapi bukan berarti Yesus juga pergi

meninggalkan kita. Allah Bapa akan selalu beserta kita, dan Roh Kudus tetap memberikan

kekuatan dan penghiburan bagi kita, untuk menjalani seluruh tanggung jawab yang telah Dia

percayakan bagi  kita saat ini, sampai Dia datang kembali.

Semua         : Ya ! benar demikan. Kami tetap percaya pada janjiMu ya Bapa, Put’ra dan Roh

Kudus

Nyanyian    :     Amin…..Amin……Amin

Disadur : Dari Beberapa Sumber


Posted by Budianto Sianturi at 10:08

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Newer Post Older Post Home

Subscribe to: Post Comments (Atom)

Blog Archive

 ▼  2013 (201)

o ►  October (86)

o ▼  November (86)

 ▼  Nov 01 (4)

 LITURGI NATAL DAN TAHUN BARU

 LITURGI NATAL DAN TAHUN BARU

 Begu VS Sibolis

 IlustrasiTentang Kasih " Jadilah Pelita "

 ►  Nov 02 (5)
 ►  Nov 03 (12)

 ►  Nov 04 (8)

 ►  Nov 05 (1)

 ►  Nov 06 (2)

 ►  Nov 07 (6)

 ►  Nov 08 (6)

 ►  Nov 12 (2)

 ►  Nov 13 (6)

 ►  Nov 15 (3)

 ►  Nov 17 (10)

 ►  Nov 18 (2)

 ►  Nov 19 (1)

 ►  Nov 20 (3)

 ►  Nov 22 (1)

 ►  Nov 24 (2)

 ►  Nov 25 (5)

 ►  Nov 26 (6)

 ►  Nov 28 (1)

o ►  December (29)

 ►  2014 (127)

 ►  2015 (17)

Budianto Sianturi
Budianto Sianturi

View my complete profile

Anda mungkin juga menyukai