Anda di halaman 1dari 5

TEKS DRAMA

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 1

1. RIA RISTI ANDINI


2. DORA DWI PUTRI
3. RIA CAHAYANA
4. NACUA NABILA
5. UMI HAMSYAH NST

GURU MAPEL : NIKEN HANDAYANI, S.Pd

SMKN 5 KOTA BENGKULU


TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan izin dan
kuasa-nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Teks Drama ini dengan judul
“Tentang Belajar”

Dalam penyusunan ini kami banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan yang
bermanfaat dari berbagai pihak, oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada pihak yang membantu dalam penyusunan tugas Teks Drama ini sehingga tugas ini
dapat selesai tepat pada waktunya.

Kami sebagai penyusun tugas ini pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu
pula dalam penyusunan teks drama ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Kami sadar
tugas Teks Drama ini belum sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan. Akhir kata, semoga tugas ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak.

Bengkulu, November 2020

TIM PENYUSUN

Kelompok 1
Judul : Tentang Belajar
Tema : Pendidikan
Alur : Pendek
Pemeran : 5 Orang

Penokohan :

Dora
Nabila
Ria
Risti
Umi

Sinopsis Drama

Suatu ketika disaat keadilan sudah menjadi kata yang punah. Sedang diadakannya ujian
semester. Ria dan Banu duduk sebangku, Risti dan Dora duduk sebangku di depannya,
sedangkan Nabila duduk sendiri disamping Umi.
Mata pelajaran yang sedang di ujiankan adalah matematika, semua murid terlihat
kebingungan dan kewalahan melihat soalnya. Dan terjadi lah percakapan antara 5 sekawan,
Ria, Nabila, Umi, Risti dan Dora.

Dialog Drama

Umi:
“Dor, aku minta jawaban soal nomor 5 dan 6!”

Dora:
“A dan C”

Risti:
“kalau soal nomor 10,11 dan 15 jawabannya apa Mi?

Umi:
“10 A, 11 D, nomor 15 aku belum”

Ria:
“Huss, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar”

Risti:
“soalnya sulit sekali, masih banyak yang belum aku kerjakan”

Mereka berempat saling contek-mencontek seperti pelajar lainnya. Tapi tidak dengan Nabila,
ia terlihat rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.

Umi:
“Bil,kamu sudah selesai?”
Nabila:
“Belum, tinggal 3 soal lagi”
Umi:
“Aku minta jawaban nomor 15 sampai 20 Bil!”

Nabila:
“Tidak Bisa Mi,”

Umi:
“Kenapa? Kita sahabat Bil, kita harus kerjasama”

Dora:
“Iya Bil, kita harus kerja sama”

Ria:
“Iya, kamu kan yang paling pintar disini Bil”

Nabila:
“tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman”

Risti:
“Kenapa memang Bil? Hanya 5 soal saja!”

Nabila:
“Mencontek atau pun memberi contek adalah hal buruk, yang dosa nya sama.

Aku tidak mau mencotek karena dosa, begitu pula memberi contek ke kalian. Aku minta
maaf” Risti: “Tapi saat ini, sangat mendesak Bil”

Dora :
“Iya Bil, bantu kami”

Nabila:
“tetap tidak bisa”

Ria:
“yasudah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri Bil, dan kami urus diri kami
sendiri.” (marah dan kesal)

Umi:
“biarkan, kita lihat di buku saja”

Umi lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat
rumus dan jawaban di dalamnya. Lalu Risti menanyakan hasilnya.

Risti:
“Bagaimana Mi? Ada tidak?

Umi:
“ada, kalian dengar ya. 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C”
Kareana suara Umi yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya dan menghampiri
mereka berempat.

Guru:
“Kalian ini, mencontek terus. Keluar kalian”

Mereka berempat di hukum di lapangan untuk menghormati tiang bendera.

Umi:
“Aku tidak menyangka akan seperti ini”

Dora:
“Aku juga tidak menyangka, akan dihukum”

Risti:
“Seharusnya kita belajar ya”

Ria:
“Iya, Nabila benar”

Umi:
“Disaat seperti ini, baru kita menyadarinya yah!”

Risti:
“Aku menyesal!”

Ria,Dora & Umi:


“Aku juga” bersama

Setelah itu Nabila keluar dari kelas dan menghampiri mereka. Kemudian Nabila ikut berdiri
hormat seperti yang lain.

Dora:
“kenapa Bil? Kamu di hukum juga?”

Nabila:
“Tidak, aku ingin menjalani hukuman kalian juga. Kita sahabat kan? Aku ingin kita bersama”

Risti:
“aku berharap ini menjadi pelajaran kita semua”

Dora:
“dan tidak kita ulangi lagi”

Ria:
“Kita sahabat sejati”

Lalu mereka semua menjalani hukuman dengan penuh senyum dan tawa. Persahabatan akan
mengalahkan segala keburukan.

Anda mungkin juga menyukai