Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN KESELAMATAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA

HARIS FATHUR RAHMAN

2101016

PROGRAM STUDI D-III STUDI NAUTIKA

POLITEKNIK TRANSPORTASI SUNGAI DANAU DAN PENYEBERANGAN PALEMBANG

PALEMBANG

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi yang semakin berkembang sekarang ini manusa merupakan sumber daya
perusahaan yang sangat produktif dalam melaksanakan aktifitas dan rutinitas dari
sebuah perusahaan pelayaran. Maka dari itu perusahaan melakukan berbagai cara untuk menarik
supaya karyawanya dapat nyaman untuk bekerja dan terus inovatif serta royal terhadap
perusahaan. Karena dengan adanya produktifitas karyawan yang tinggi diharapkan perusahaan akan
lebih produktif sehingga dapat bersaing dalam pasar global.

Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang benar – benar selalu memperhatikan dan
menjamin keselamatan karyawannya dari kecelakaan kerja dan juga penyakit yang ditimbulkan dari
lingkungan kerjanya. Maka dari itu perusahaan membuat peraturan tentang keselamatan kerja yang
harus di patuhi dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan.

Kapal merupakan salah satu contoh sebuah organisasi yang di pimpin oleh Nahkoda.
Memiliki anak buah yang produktif sudah tentu menjadi keinginan Nahkoda. Sayangnya, sering kali
tak banyak yang biasa melakukanya. Mungkin sering banyak halangan, baik dari dalam diri maupun
dari luar yang menghambat kerja anda. Sehingga apa yang anda lakukan menjadi tidak efektif. Tidak
efektif menyebabkan anda tidak produktif. padahal, kita semua tahu kalau produktifitas
berhubungan dengan kesuksesan anda sebagai seorang Nahkoda di kapal.

Dalam peraturan pemerintah bahwa penyelenggaraan tugas-tugas Makamah Pelayaran


dalam pemeriksaan kecelakaan kapal sangat di tentukan oleh tingkat profesionalisme dan
kontinuitas para angota Makamah Pelayaran tersebut.Dalam pelaksanaan tugas-tugasnya Makamah
Pelayaran, khususnya dalam melakukan pemeriksaan kecelakaan kapal, sangat di perlukan anggota
Makamah Pelayaran yang betul-betul memahami masalah teknis perkapalan termasuk aspek-aspek
hukum yang meliputinya. Sehingga anggota Makamah Pelayaran adalah tenaga ahli dari berbagai
bidang ilmu pengetahuan dan berpengalaman, dimana tenaga ahli ini relatif sangat terbatas.
Sementara itu untuk tetap menjamin kualitas kerjanya, pengangkatan anggota Makamah Pelayaran
di lakukan sangat selektif, dimana unsur profesionalisme, keahlian, kemampuan, pengalaman, dan
ketelitian menjadi syarat yang harus di perhatikan dan dipenuhi. Namun demikian, mengingat tugas
dan tangung jawab yang bersangkutan untuk mampu melakukan pemeriksaan kecelakaan
kapal, serta untuk pembinaan karir dan meningkatkan kesejahteraan Anggota Makamah
Pelayaran, maka perlu mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun
1998 tentang pemeriksaan Kecelakaan Kapal tersebut sesuai dengan kebutuhan riil.

Dalam ISM Code ( International Safety Management Code ) standar nasional untuk
manajemen keselamatan pengoperasian kapal-kapal dan pencegahan pencemaran laut. ISM Code,
Code manajemen international untuk pengoperasian kapal yang aman dan pencegahan pencemaran
yang di adopsi oleh IMO berdasarkan resolusi A.741 (18) yang kemudian mungkin akan di
amandemen oleh IMO. Ditetapkan wajib memahami ISM Code, siapapun yang sedang atau akan
bekerja pada bidang pengoperasian kapal, baik personil di darat maupun personil di kapal.
Sejarah lahirnya ISM Code berawal dari kecelakaan di laut,di lepas pelabuhan
Zeebruge,Belgium pada tanggal 1987 pukul 19.05 Waktu setempat,sebuah kapal Roro Ferry “ The
Herrald Of Free Enterprise ” tenggelam setelah 4 menit meningalkan dermaga melaju keluar
pelabuhan dengan kecepatan 14 knot tujuan DOVER ( di selatan Inggris ), dimana Bow Door tidak
tertutup rapat. Kapal yang di awaki 18 personil, mengangkut 81 kendaraan roda empat ( mobil ), 47
Freight Vehicles,dan kurang lebih 460 penumpang telah mengalami musibah dan berakhir dengan
korban 150 jiwa penumpang 38 crew. Dari hasil investigasi,musibah ini disebabkan oleh kesalahan
manajemen ( Lack Of Management ), yang berpangkal pada faktor kelalaian manusia ( Human
error ), Apakah pada waktu itu ada petugas di darat / dermaga yang menjamin bahwa “Bow
Door”atau “Ram Door”setelah tertutup rapat sebelum meningalkan dermaga?.

Sasaran ISM Code untuk mencapai bahwa dalam hal menjamin keselamatan di laut :

1. Mencegah kehilangan atau kecelakaan jiwa manusia.

2. Menghindari kerusakan lingkungan laut.

3. Hilangnya harta benda.

4. Implementasi efectif dan pemberlakuan dari padanya oleh administrasi.

5. Memenuhi dengan peraturan-peraturan dan ketetapan-ketetapan yang di wajibkan


berhubungan dengan keselamatan operasi kapal-kapal dan perlindungan lingkungan.

Dari kenyataan tersebut di atas nahkoda tidak dapat melakukan pekerjaan sendiri.
Keberhasilan organisasi ditentukan oleh hasil kerja yang dilakukan orang lain ( bawahan ). Untuk
melaksanakan tugas sebagai seorang manajer ( Nahkoda ) ia harus membagi-bagi tugas dan
pekerjaan tersebut kepada seluruh pagawai yang ada dalam unit kerjanya sesuai hierarkhi.
Nahkoda harus mampu menciptakan suasana yang kondusif, memberikan perhatian, penghargaan
terhadap prestasi kerja dan menjalin komunikasi yang baik dengan ABK.

Untuk menciptakan kondisi demikian, diperlukan adanya usaha-usaha untuk


meningkatkan kualitas dan kepuasan kerja bagi setiap ABK. Ini dimungkinkan
bila terwujudnya peningkatan keselamatan kerja ABK secara optimal. Sebab bagaimanapun
juga tujuan organisasi/perusahaan, salah satunya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan
kepuasan kerja ABK. Dalam usaha pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya tugas Nahkoda adalah untuk memberdayakan semua sumber-
sumber yang ada didalam organisasi, terutama sumber daya manusianya terutama di atas kapal
yang dipimpinya. Namun yang menjadi permasalahan pada PT. Meratus Line Surabaya saat ini, yaitu
wewenang nahkoda yang belum begitu dominan terhadap masalah -
masalah sumber daya manusia, keuangan serta pengembangan lainnya. Karena Nahkoda
dalam membagi-bagi tugas terkadang masih didasari atas rasa pilih kasih, hanya terhadap orang -
orang tertentu, bukan berdasarkan tugas pokok dan fungsi yang ada. Hal ini akan menimbulkan
sikap apatis, tidak bersemangat, ragu-ragu dan takut salah, kecewa, masa bodoh, putus asa,
menjadikan kegiatan yang ada tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini
menyebabkan terjadinya penurunan produktifitas kerja. Dari uraian diatas maka penulis memilih
judul : “HUBUNGAN KESELAMATAN TERHADAP PRODUKTIFITAS KERJA ABK (ANAK BUAH KAPAL)
KM. MARINA STAR 3 PADA PT. MERATUS LINE SURABAYA”
B. Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Penulis menyadari bahwa pengetahuan dan waktu yang dimiliki sangat terbatas, maka
identifikasi masalah yang dapat penulis kemukakan sebagai berikut :

• Belum maksimalnya para perwira memberikan penyuluhan keselamatan.


• Keselamatan kerja anak buah kapal belum maksimal
• Kurang disiplinnya anak buah kapal
• Masih minimalnya pendidikan dan pelatihan oleh perusahaan

2. Pembatasan Masalah

Bertolak dari identifikasi masalah di atas maka pada penelitian ini penulis membatasi diri pada hal-
hal yang berkaitan dengan analisis pengaruh keselamatan terhadap produktifitas kerja ABK.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

• Untuk mengetahui bagaimana penerapan keselamatan pada ABK (Anak Buah Kapal) KM.
Marina Star 3 pada PT. Meratus Line Surabaya.
• Untuk mengetahui bagaimana produktifitas kerja ABK (Anak Buah Kapal) KM. Marina Star 3
pada PT. Meratus Line Surabaya.
• Untuk menganalisis sejauh mana pengaruh keselamatan terhadap produktifitas kerja
ABK (Anak Buah Kapal) KM. Marina Star 3 pada PT. Meratus Line Surabaya.

D. Hipotesis

Keselamatan (safety) merupakan perlindungan terhadap pekerja agar tidak terluka akibat
kecelakaan kerja. Kesehatan (health) merupakan pekerja terbebas dari penyakit fisik ataupun
mental atas pekerjaan yang dilakukan. Kerja (work) merupakan aktivitas yang dinamis
dan bernilai/penggunaan proses mental dan fisik dalam mencapai beberapa tujuan yang
produktif. Sehingga ketika kesehatan pekerja terjaga maka produktivitas kerja akan semakin
bertambah.

Anda mungkin juga menyukai