Anda di halaman 1dari 46

Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali

Tahun 2019

PEMBAHASAN

BIOLOGI SEL, MOLEKULER, MIKROBIOLOGI, DAN BIOTEKNOLOGI


1. Jawaban :B
Pembahasan :
Pergerakan sel oleh flagela mendorong sel dengan putaran melingkar searah
sumbu panjangnya, seperti baling-baling.Putaran flagela dikuatkan oleh arus listrik.
Fungsi flagela dibangun oleh respon kemotaktik, menunjukkan suatu sistem regulasi
sensori umpan balik. Flagela ganda memutar berlawanan dengan arah jarum jam untuk
membentuk suatu berkas yang terkoordinir dan efek pergerakan sel umumnya ke arah
nutrisi (kemotaksis positif).
Sumber :
file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR.../BAB__3_sruktur_sel_bakteri.pdf (Halaman 27)
2. Jawaban :D
Pembahasan :
Mikroba endofit adalah mikroba yang hidup di dalam jaringan tanaman pada
periode tertentu dan mampu hidup dengan membentuk koloni dalam jaringan tanaman
tanpa membahayakan inangnya. Setiap tanaman tingkat tinggi dapat mengandung
beberapa mikroba endofit yang mampu menghasilkan senyawa biologi atau metabolit
sekunder yang diduga sebagai akibat koevolusi atau transfer genetik (genetic
recombination) dari tanaman inangnya ke dalam mikroba endofit. Berbagai jenis
endofit telah berhasil diisolasi dari tanaman inangnya, dan telah berhasil dibiakkan
dalam media perbenihan yang sesuai.Demikian pula metabolit sekunder yang
diproduksi oleh mikroba endofit tersebut telah berhasil diisolasi dan dimurnikan serta
telah dielusidasi struktur molekulnya. Beberapa diantaranya adalah :
1. Cryptocandin adalah anti fungi yang dihasilkan oleh mikroba endofit
Cryptosporiopsisquercina yang berhasil diisolasidari tanaman obat
Tripterigeumwilfordii, dan berhasiat sebagai antijamur yang patogen
terhadap manusia yaitu Candida albicans dan Trichophyton sp.

1
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

2. Paclitaxel dan derivatnya dapat dimanfaatkan sebagai antikanker yang


pertama kali ditemukan yang diproduksi oleh mikroba endofit. Paclitaxel
merupakan senyawa diterpenoid yang didapatkan dalam tanaman Taxus.
Senyawa yang dapat mempengaruhi molekul tubulin dalam proses
pembelahan sel-sel kanker ini umumnya diproduksi oleh endofit
Pestalotiopsis microspora, yang diisolasi dari tanaman Taxus andreanae,
Taxus brevifolia, dan Taxus wallichiana.
3. Pestacin dan isopestacin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan
oleh endofit P. microspora. Endofit ini berhasil diisolasi dari tanaman
Terminalia morobensis yang tumbuh di Papua New Guinea. Baik pestacin
ataupun isopestacin berkhasiat sebagai antioksidan, dimana aktivitas ini
diduga karena struktur molekulnya mirip dengan flavonoid.
4. Jenis endofit lainnya yang juga menghasilkan antibiotika berspektrum luas
adalah mikroba endofit yang diisolasi dari tanaman Grevillea pteridifolia.
Endofit ini menghasilkan metabolit kakadumycin. Aktifitas antibakterinya
sama seperti munumbicin D dan kakadumycin ini juga berkhasiat sebagai
anti malaria.
5. Senyawa subglutinol A dan B yang dihasilkan oleh endofit Fusarium
subglutinans yang diisolasi daritanaman T. wilfordii merupakan senyawa
imunosupresif yang sangat potensial.
Sumber :
Radji, M, 2005, Peranan Mikrobiologi dan Mikroba Endofit dalam Pengembangan
Obat Herbal, Majalah Kefarmasian, Vol II, No.3
3. Jawaban :C
Pembahasan :
Analisis protein dapat dijadikan indikator yang menunjukkan berjalannya proses
fermentasi. Selama proses fermentasi terjadi penurunan kadar protein dikarenakan
terjadinya pemecahan protein menjadi asam amino dan peptida-peptida rantai pendek
pada bahan baku pembuatan miso. Penurunan kadar protein disebabkan karena jamur

2
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Rhizopus oligosporus bersifat proteolitik dan ini penting dalam pemecahan protein.
Jamur ini akan mendegradasi protein selama fermentasi menjadi dipeptida dan
seterusnya menjadi senyawa NH3 atau N2 yang hilang melalui penguapan. Dengan
semakin lama fermentasi, maka semakin lama kesempatan jamur mendegradasi
protein, sehingga protein yang terdegradasi semakin banyak dan mengakibatkan
protein miso semakin menurun. Selain itu penurunan kadar protein terjadi karena
adanya proses fermentasi oleh garam yang ditambahkan pada proses fermentasi
mempunyai sifat higroskopis dan mengabsorpsi air dari jaringan. Garam merupakan
elektrolit kuat yang dapat melarutkan protein, sehingga garam mampu memecah ikatan
molekul air dalam air dan dapat mengubah sifat alami protein.
Sumber :
Andarti, M.Y & Agustin, K.W, 2015, “Pengaruh Lama Fermentasi terhadap
Karakteristik Kimia, Mikrobiologi, dan Organoleptik Miso Kedelai Hitam
(Glycine max (L))”, Jurnal Pangan dan Agroindustri, Volume 3, Nomor 3, hh 889
– 898.
4. Jawaban :A
Pembahasan :
Replikasi DNA dimulai ketika enzim helikase membuka segmen DNA dan
memecah ikatan hidrogen diantara dua rantai DNA yang komplementer.DNA-
polimerase hanya mampu menambahkan nukleotida yang baru pada ujung 3’.Sintesis
dari lengan I rantai DNA dinamakan leading strand, berlangsung dengan lancar karena
enzim DNA-polimerase bekerja ke arah 5’ – 3’.Sintesis pada rantai komplementer
dinamakan lagging strands, prosesnya lebih kompleks karena enzim DNA-polimerase
hanya mampu menambahkan nukleotida baru pada ujung 3’.Untuk menyediakan titik
awal ujung 3’ pada lagging strands, RNA-primase menempel pada DNA dan
membentuk RNA primer yang pendek.DNA-polimerase III kemudian menambahkan
deoksiribonukleotida pada ujng 3’dari RNA primer.DNA-polimerase I kemudaia
mengganti DNA-polimerase III, dan mengganti RNA dengan DNA.Pada akhirnya

3
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

enzim DNA ligase membentuk ikatan fosfodiester diantara ujung 3’ dan ujung 5’ di
depannya.
Sumber:
Suwirna, W. 2001.Biologi Sel. Singaraja: Undiksha dan video dari McGRawHill.
5. Jawaban :A
Pembahasan :
Proses sintesis protein berlangsung melalui 3 tahap, yaitu inisiasi, elongasi, dan
terminasi. Pada tahap inisiasi (tahap awal) prosesnya dibantu oleh beberapa inisiating
factor (IF1, IF2, IF3) dan energi dalam bentuk GTP.Pada tahap ini yang mula-mula
bekerja adalah IF3 yang menggabungkan benang benang mRNA ujung 5’ dengan
ribosom unit kecil. Kemudia IF 2 menggerakkan tRNA yang pertama yeng membawa
asam amino metionin (formil metionin) menuju ke kodon awal (AUG) yang telah
berada di sisi A pada komplek tersebut. Terakhir IF 1 menggerakkan ribosom unit besar
bergabung dengan ribosom unit kecil dan terbentuklah komplek inisiasi.
Sumber :
Suwirna, W. 2001.Biologi Sel. Singaraja: Undiksha
6. Jawaban :D
Pembahasan :
Dinding bakteri Gram negatif memiliki struktur lebih kompleks daripada bakteri
Gram positif.Bakteri gram negatif mengandung sedikit peptidoglikan.Selain itu pada
bakteri Gram negatif terdapat suatu lapisan dinding sebelah luar yang disebut membran
luar yang mengandung lipida, polisakarida dan protein atau yang dinamakan
lipopolisakarida (LPS).LPS ini adalah suatu kompleks lipida tempat melekat suatu
rantai polisakarida yang panjang.Ujung molekul LPS yang terdapat paling distal
permukaan sel mengandung sepotong oligosakarida hidrofilik yang terdiri atas 3 atau 4
gula yang diulang beberapa kali.Bagian LPS ini sangat variable dan bertanggung jawab
atas beberapa tipe serologi yang terdapat dalam spesies bakteri tertentu.Oligosakarida
tersebut dalam serologi sering dinamakan dengan antigen 0.Berdekatan dengan rantai
oligosakarida terdapat molekul-molekul heterogen yang juga hidrofilik, bagian ini

4
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

bermuatan negatif karena terdapat gugus karboksil dan fosfat terionisasi. Daerah
tengah LPS disebut dengan core R. LPS, sementara sisanya yang terdiri dari bagian
hidrofobik dinamakan lipida A. Struktur tulang punggung dari LPS adalah
glukosamindisakarida tempat melekatnya asam-asam lemak.
Sumber :
Suwirna, W. 2001.Biologi Sel. Singaraja: Undiksha
7. Jawaban :C
Pembahasan :
The structure is denotes the mechanism of trans-splicing. In trans-splicing, the
two exons are found in two separate RNA molecules that are spliced together into a
single mRNA. The intron is thus spliced is a Y – shaped structure.
Sumber :
https://www.sanfoundry.com/molecular-biology-questions-bank/
8. Jawaban :A
Pembahasan :
Sianida terikat dengan sedikitnya satu molekul yang terlibat dalam produksi
ATP.Setelah pemaparan sel pada sianida sebagian besar sianida ditemukan pada
mitokondria.Sianida dapat meyebabkan terjadinya hipoksia intraseluler melalui ikatan
yang bersifat irevelsibel dengan cytochrome oxidase a3 di dalam mitokondria.
cytochrome oxidase a3 berperan penting dalam mereduksi oksigen menjadi air melalui
proses oksidasi fosforilasi.Ikatan sianida dengan ion ferri pada cytochrome oxidase a3
akan mengakibatkan terjadinya hambatan pada enzim terminal dalam rantairespirasi,
rantai transport electron dan proses oksidasi forforilasi. Fosforilasi oksidatif
merupakan suatu proses dimana oksigen digunakan untuk produksi ATP. Gangguan
pada proses ini akan berakibat fatal karena proses tersebut penting untuk mensintesis
ATP dan berlangsungnya respirasi seluler. Suplai ATP yang rendah ini mengakibatkan
mitokondria tidak mampu untuk mengekstraksi dan menggunakan oksigen, sehingga
walaupun kadar oksigen dalam darah norml tidak mampu digunakan untuk
menghasilkan ATP. Akibatnya adalah terjadi pergeseran dalam metabolisme dalam sel

5
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

yaitu dari aerob menjadi anaerob.Penghentian respirasi aerobik juga menyebabkan


akumulasi oksigen dalam vena.Pada kondisi ini, permasalahnya bukan pada
pengiriman oksigen tetapi pada pengeluaran dan pemanfaatan oksigen di tingkat sel.
Sumber :
Cahyawati, P.N, I. Zahran, I. Jufri. 2017. Keracunan Akut Sianida. Jurnal Lingkungan
dan Pembangunan, Vol 1, Nomor 1.
9. Jawaban :D
Pembahasan :
Mekanisme kerja reseptor tirosin-kinase adalah sebagai berikut :
1) Reseptor tirosin kinase terdapat sebagai polipeptida individual. Setiap
reseptor memiliki suatu situs pengikat ligan ekstraseluler, suatu heliks
2) Pengikatan molekul sinyal menyebabkan dua polipeptida reseptor berasosiasi
secara dekat satu sama lain.
3) Dimerisasi mengaktivasi wilayah tirosin kinase pada masing-masing
polipeptida, setiap tirosin kinase menambahkan satu fosfat dari molekul ATP
ke tirosin pada ekor polipeptida yang satu lagi.
4) Setiap protein berikatan dengan tirosin terfosforilasasi yang spesifik, dan
sebagai akibatnya mengalami perubahan stukur yang mengaktivasi protein
yang terikat. Setiap protein yang teraktivasi memicu suatu jalur transduksi,
yang berujung pada respon seluler.
Sumber :
Campbell, N.A, Jane, B,R, 2010, Biologi, Jakarta, Erlangga.
10. Jawaban : B (Pernyataan 1 dan 3 benar)
Pembahasan :
Ampisilin adalah antibiotik yang termasuk golongan penisilin.Penisilin
merupakan salah satu bakterisid yang mekanisme kerjanya menghambat pembentukan
dinding dan permeabilitas membran sel (Pernyataan 4 salah).Penggunaan penisilin
tergantung pada berat ringannya penyakit dan preparat yang digunakan.Daerah
kerjanya yaitu mencakup kokus Gram positif serta Staphylococcus, Streptococcus,

6
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

sedang basil Gram negatif yakni, basil Clostridium, dan basil anthrak.Ampisilin
merupakan penisilin semisintetik yang stabil terhadap asam atau amidase tetapi tidak
tahan terhadap enzim β-laktamase (Pernyataan 2 salah).Ampisilin mempunyai
keaktifan melawan bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif dan merupakan
antibiotika spektrum luas.Ampisilin merupakan prototip golongan aminopenisilin
berspektrum luas, tetapi aktivitasnya terhadap Gram positif kurang daripada penisilin
G. Semua penisilin golongan ini dirusak oleh β-laktamase yang diproduksi kuman
Gram positif maupun Gram negatif.Bakteri E. coli dan Proteus mirabilis merupakan
kuman Gram negatif yang sensitif, tetapi dewasa ini telah dilaporkan adanya kuman
yang resisten diantara kuman yang semula sangat sensitif tersebut. Umumnya
Pseudomonas, Klebsiella, Serratia, Asinobakter, dan proteus indol positif resisten
terhadap ampisilin dan aminopenisilin lainnya. Ampisilin stabil terhadap asam karena
itu dapat digunakan secara oral.Absorpsi relatif lambat, laju absorpsi sekitar 50%.
Kadar darah maksimum dicapai setelah kira-kira dua jam. Waktu paruh plasma sekitar
satu sampai dua jam, kurang lebih dua kali lebih lama daripada benzyl
penisilin.Ampisilin terutama digunakan pada infeksi saluran nafas, saluran urin dan
empedu, pada otitis media, pertusis, dan septiliemia yang peka terhadap ampisilin.
Sumber :
Wasitaningrum, 2009, Uji Resistensi Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia
Coli Dari Isolat Susu Sapi Segar Terhadap Beberapa Antibiotik, Universitas
Muhammadiyah Surakarta Surakarta (Halaman 17 – 18).
11. Jawaban : E (Semua pernyataan benar)
Pembahasan :
Hormon merupakan molekul polipeptida disintesis melalui suatu proses translasi
mRNA yang berasal dari gen hormon tersebut. Untuk efisiensi diketahui bahwa dengan
1 gen dapat diperoleh lebih dari 1 macam hormon. Contohnya saja pre-pro-opion
melanokortin yang dapat menghasilkan beberapa hormon yaitu β –MSH, Enkafalin, β
–lipoprotein, dan Endorfin.
12. Jawaban : D (Pernyataan 4 benar)

7
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Pembahasan :
Kloroplas terdiri dari dua membran yaitu: membran luar dan membran dalam.
Membran dalam bekerja sebagai pembatas fungsional antara sitosol dan
stroma.Membran dalam tidak permeabel bagi sukrosa dan berbagai anion, misalnya
dikarboksilat dan trikarboksilat, fosfat, dan senyawa-senyawa seperti nukleotida dan
gula fosfat.Membran dalam permeabel bagi CO 2 dan asam-asam monokarboksilat
tertentu, misalnya asam asetat, asam gliserat, dan asam glikolat.Membran dalam
kurang permeabel bagi asam amino.Membran dalam mengandung protein pembawa
tertentu untuk mengangkut fosfat, fosfogliserat, dihidrosiaseton fosfat, dikarboksilat
dan ATP.
Sumber :
Suwirna, W. 2001.Biologi Sel. Singaraja: Undiksha
13. Jawaban : A (Pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan
hubungan sebab akibat)
Pembahasan :
Gen yang mengkode enzim β-galaktosidase disebut dengan gen struktural. Operon
laktosa pada Escherichia coli mengandung tiga gen struktural terdiri dari lac z, lac y,
dan lac a. Gen lac z mengkode sub unit enzim β-galaktosidase yang mengkatalisis
pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Gen lac y yang berfungsi untuk
mengkode enzim permease laktosa terlibat dalam transport laktosa ke dalam sel. Dan
gen lac a yang berfungsi mengkode enzim transasetilase yang dapat memecah senyawa
yang mirip laktosa sehingga tidak berikatan dengan enzim β-galaktosidase
Sumber :
Ristiati, N.P, Sanusi, M, Suwirna, W. 1999. Buku Ajar Mikrobiologi
Umum.Singaraja : STKIP Singaraja.
14. Jawaban : C (Jika pernyataan benar dan alasan salah)
Pembahasan :
Molekul DNA kloroplas (ctDNA) merupakan molekul yang cukup besar sehingga
dapat mengkode lebih dari 150 protein.Namun kloroplas tidak mengkode semua

8
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

protein itu sendiri, replikasi dan diferensiasi dikontrol sebagian oleh genom inti dan
sebagian lagi oleh ctDNA.Banyak protein stroma dan protein membran tilakoid dikode
seluruhnya oleh DNA inti dan dibentuk di ribosom sitoplasma.Misalnya subunit kecil
enzim ribulosa difosfat karboksilase dan enzim-enzim daur Calvin, asam nukleat
polimerase dan aminoasil-tRNA sintase disintesis di sitoplasma di bawah arahan inti
dan dimasukkan ke dalam kloroplas.Dengan demikian, kloroplas bergantung kepada
genom inti untuk melaksanakan daur Calvin dan fotofosforilasi.
Sumber :
Suwirna, W. 2001.Biologi Sel. Singaraja: Undiksha

ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN


15. Jawaban :B
Pembahasan :
PPi-PFK bersama dengan PFK yang bergantung pada ATP mengkatalisis pembentukan
fruktosa-1,6-bisfosfat dari fruktosa-6-fosfat. Pengubahan fruktosa-6-fosfat menjadi
fruktosa-6-bisfosfat oleh PPi-PFK diaktifkan oleh fruktosa-2,6-bisfosfat, tetapi reaksi
balik yang dikatalisis oleh fruktosa-1,6-bisfosfat dihambat oleh fruktosa-2,6-bisfosfat.
ATP-PFK dapat menggunakan ATP atau uridin trifosfat (UTP) sebagai substrat untuk
memfosforilasi fruktosa-6-fosfat.
Sumber :
Buku Fisiologi Tumbuhan Frank B Salisbury Halaman 105
16. Jawaban :C
Pembahasan :
Hipoksia merupakan kondisi jika tingkat oksigen berkurang sehingga tidak ada oksigen
di sekitar akar.Adaptasi morfologis dari akar terhadap hipoksia adalah pembentukan
aerenkima.Aerenkima dihasilkan jika terdapat kerusakan pada beberapa korteks
dewasa, sehingga menjadi sebuah jaringan dengan banyak ruang udara.Aerenkima
memungkinkan difusi oksigen yang lebih cepat dari pucuk ke akar yang membantu
respirasi akar yang mengalami hipoksia.

9
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Sumber :
Buku Fisiologi Tumbuhan Frank B Salisbury Halaman 107
17. Jawaban :B
Pembahasan :
Untuk mengerjakan soal ini, ada beberapa konsep yang harus dimengerti
terlebih dahulu yaitu bagaimana dan kapan asimilasi karbondioksida terjadi pada
tumbuhan CAM.Tumbuhan CAM memiliki kesamaan dengan tumbuhan C4, tetapi
pada tumbuhan CAM pembentukan asam berkarbon-4 (contohnya asam malat) terjadi
secara terpisah baik spasial maupun temporal.Pada malam hari, CO 2 diikat oleh PEP
karboksilase di sitosol, dan asam malat yang terbentuk dari oksaloasetat disimpan pada
vakuola.Pada siang hari, asam malat ditranspor ke kloroplas dimana terjadi pelepasan
CO2 dan kemudian terjadi konversi triosa fosfat terdekarboksilasi menjadi pati (siklus
Calvin).Pada kurva A, terlihat bahwa kandungan zat tertentu meningkat pada malam
hari dan menurun drastis pada siang hari (CO 2).Hal yang sebaliknya terjadi pada kurva
B (pati), karena pembentukan pati hanya terjadi pada siang hari melalui fotosintesis.
Resistensi stomata akan menurun pada malam hari (kurva C) dan meningkat pada
siang hari, dan hal yang sebaliknya terjadi pada kandungan asam malat (kurva D).
18. Jawaban :C
Pembahasan :
Pertumbuhan sel, fotosintesis, dan produktivitas tanaman merupakan proses-proses
yang sangat dipengaruhi oleh transpor air dan mineral, dengan kata lain oleh potensial
air (biasanya dilambangkan dengan ψw). Potensial air dipengaruhi oleh keberadaan zat
terlarut (s), gravitasi (g), dan juga tekanan hidrostatik (p), yang biasanya dirumuskan
dengan: ψw = ψs + ψp + ψg..Pada soal, yang mengalami peningkatan adalah tekanan
hidrostatik/hidrolik, karena pengaruh aliran air dari luar menuju ke xilem (B).
Aktivitas garam akan meningkat karena di akar terjadi penyerapan mineral dari luar ke
dalam akar, dan pada akhirnya setelah melewati pita Caspari akan diangkut menuju
xilem dan bagian tumbuhan lainnya (A). Karena terdapat banyak zat terlarut di dalam

10
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

xilem, maka potensial kimia air akan semakin menurun dari bagian luar akar ke bagian
dalam (C).
19. Jawaban :B
Pembahasan :
Pada Zea mays (Liliopsida) strukturnya terdiri atas koleoptil plumula, skutelum,
radikula, koleoriza, dan endosperma.Bagian-bagian biji tersebut mempunyai fungsi
masing-masing untuk pertumbuhan tanaman.Pada biji Liliopsida maupun
Magnolipsida, plumula berupa poros embrio yang tumbuh ke atas yang selanjutnya
tumbuh menghasilkan daun dan batang, sedangkan radikula berupa poros embrio yang
tumbuh ke bawah. Selanjutnya akan menjadi akar primer pada Magnoliopsida, tetapi
akan mereduksi pada Liliopsida. Pada Liliopsida misalnya pada Zea mays kotiledon
mengalami modifikasi menjadi skutelum (kotiledon tunggal).Skutelum berfungsi
sebagai alat penyerap makanan yang terdapat di dalam endosperma.Pada Zea mays
terdapat koleoptil yang berfungsi melindungi plumula dan koleoriza yang berfungsi
melindungi radikula.

20. Jawaban :E
Pembahasan :
Berikut merupakan bentuk adaptasi dari tumbuhan untuk mencegah atau mengatasi
terjadinya embolisme.
(1) Tumbuhan mensekresikan zat-zat terlarut untuk mendorong gas keluar dari
pembuluh

11
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

(2) Menekan gas-gas yang terbentuk agar berdifusi dengan cairan xylem atau
mengeluarkannya melewati chanel hidrofobik
(3) Mengisi jaringan pembuluh emboli dengan suplai cadangan makanan yang
terdapat pada parenkim xylem
(4) Mengganti jaringan pembuluh yang mengalami embolisme dengan jaringan
pembuluh baru
Sumber :
Kunci Jawaban Tes Seleksi Calon Peserta International Biology Olympiad (IBO)
Tahun 2016
21. Jawaban :E
Pembahasan :
Hubungan osmotic dasar dapat dirumuskan dengan:
ψ = ψs + ψp dengan ψ = potensial air, ψs = potensial osmotik atau potensial
linarut, dan ψp = potensial tekanan.
Diketahui:
ψssel = -0.743
i=1
RT=2.478
Jawab:
ψssel = -CiRT
-0,743 = -C x 1 x 2,478
0.743/2.478 = C
0.3 M = C
Ψ = ψs air + ψp air
Ψ = -CiRT + 0
Ψ = -0.3 x 1 x 2.478 + 0
Ψ = -0.743
Ψ= ψs sel + ψp sel
ψp sel = ψ - ψs sel
ψp sel = -0.743 –(-0.743)
ψp sel = 0
Sumber :
Buku Fisiologi Tumbuhan Frank B Salisbury Halaman 107

12
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

22. Jawaban :D
Pembahasan :
Klasifikasi stomata berdasarkan letak stomata, yaitu sebagai berikut.
a. Phanerofor
Letak stomata sejajar dengan sel epidermis.Mayoritas dari tumbuhan
memiliki stomata dengan tipe phanerofor. Salah satu contohnya yaitu
tumbuhan Rhoeo discolor.
b. Kriptofor
Letak stomata ini berada di bawah sel epidermis.Tumbuhan yang memiliki stomata
tipe ini biasanya hidup di tempat kering.Dengan menyembunyikan stomata di
cekungan daun yang dilengkapi dengan trikoma tumbuhan dapat mencegah penguapan
yang berlebihan.Contohnya yaitu Nerium oleander.
23. Belum
24. Jawaban : D (Pernyataan salah dan alasan benar)
Pembahasan :
IAA (indole-3-acetic acid) merupakan salah satu jenis auksin yang jumlahnya
melimpah dalam tumbuhan tingkat tinggi.Pergerakan IAA umumnya terjadi secara basi
petal melalui transpor polar. Berdasarkan acid growth hypothesis, ion hidrogen
bertindak sebagai perantara IAA dan pelonggaran dinding sel. Sumber ion hidrogen
adalah h+-atpase pada membran plasma, dimana aktivitas h+-atpaseakan meningkat
sebagai respons terhadap IAA. Dengan kata lain, IAA tidak menurunkan ph dinding sel
tumbuhan secara langsung (pernyataan i salah).Pernyataan kedua benar, dimana
akibat ekstrusi proton ph pada dinding sel tumbuhan dijaga tetap asam sehingga
susunan mikrofibril menjadi longgar (pernyataan ii benar).

ANATOMI DAN FISIOLOGI HEWAN


25. Jawaban :C
Pembahasan :

13
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Racun yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium tetani dapat menghambat sekresi
asetilkolinesterase.Asetilkolinesterase merupakan enzim yang dapat menghidrolisis
asetilkolin sehingga produksinya menurun dan menyebabkan konsentrasi ion Ca 2+ di
dalam sel otot juga menurun. Namun, jika kerja enzim asetilkolinesterase ini
terhambat, konsentrasi asetilkolin akan terus menerus meningkat yang menyebabkan
konsentrasi ion Ca2+ meningkat. Jika hal ini terus terjadi maka otot akan terus
mengalami kontraksi tanpa disertai dengan adanya relaksasi sehingga menimbulkan
kejang.
Sumber : Campbell, N.A, Jane, B,R, 2010, Biologi, Jakarta, Erlangga
26. Jawaban :C
Pembahasan :

Hormon testosteron pada mamalia termasuk manusia dihasilkan oleh sel Leydig
yang berada di luar lobules testis.Pada gambar, sel Leydig ditunjukkan dengan nomor
3.
Sumber :
Mescher, L.A, 2012, Histologi Dasar Junqueira Edisi 12, Jakarta, Penerbit Buku
Kedokteran EGC
27. Jawaban :E
Pembahasan :
Sel enteroendokrin yang utama dalam saluran cerna :

14
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Sel D Hambatan lokal sel endokrin lain


Sel S Sekresi bikarbonat dan air oleh
pankreas dan kantung empedu
Sel K Menghambat sekresi asam lambung
Sel L Mengurangi rasa lapar
Sel I Kontraksi kantung empedu
Pada tabel terakhir yaitu sel I seharusnya fungsinya yaitu untuk kontraksi kantung
empedu sedangkan pada soal kata kontraksi diganti dengan relaksasi
Sumber :
Mescher, L.A, 2012, Histologi Dasar Junqueira Edisi 12, Jakarta, Penerbit Buku
Kedokteran EGC
28. Jawaban :A
Pembahasan :
Nikotin berikatan secara agonis dengan reseptor kolinergik yaitu asetilkolin nikotinik
(nAChR) yang terletak pada otak, ganglia otonom, dan neuromuscular junction.
Reseptor tersebut terhubung dengan kanal ion Na + sehingga aktivasi reseptor ini
kemudian memasukkan ion Na+ ke dalam sel dan mengaktifkan reseptor kanal ion Ca 2+
pada retikulum sarkoplasmik (sel otot) dan retikulum endoplasmik (sel saraf) serta
pelepasan berbagai neurotransmitter dan hormon. Proses masuknya ion-ion tersebut
disebut juga dengan depolarisasi. Proses depolarisasi inilah yang akan mengeksitasi
saraf dopaminergik. Saraf dopaminergik yang dipengaruhi oleh nitokin adalah
dopamin jalur mesokortikolimbik yaitu pada daerah ventral tegmental area (VTA),
prefrontal cortex (PFC), dan nucleus accumbens (Nac).Pelepasan dopamine pada jalur
mesokortikolimbik inilah yang berperan dalam tingkah laku dan menyebabkan efek
ketergantungan pada obat psikostimulan termasuk nikotin.
Sumber :
Setiawati, A, 2013, “Suatu Kajian Molekuler Ketergantungan Nikotin”, Jurnal
Farmasi Sains dan Komunitas, hh 118 – 127.
29. Jawaban :A

15
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Pembahasan :
Ketika tubuh dingin, sistem pengaturan tubuh mengadakan prosedur:
- Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh, yang disebabkan oleh rangsangan pusat
parasimpatis hipotalamus prosterior.
- Piloereksi, artinya rambut berdiri pada akarnya.
- Peningkatan pembentukan panas oleh sistem metabolisme meningkat dengan
menggigil, rangsangan simpatis pembentukan panas, dan sekresi tiroksin.

Sumber :
Citrawati, D.S. Maharta, K. & Sutajaya, I. M. 2001.Anatomi dan Fisiologi Manusia.
Jurusan Pendidikan Biologi. (hal 261 = sistem integumen).
30. Jawaban :C
Pembahasan :
Pada lapisan mukosa lambung terdapat tiga kelenjar yaitu kelenjar cardia, kelenjar
fundus, dan kelenjar phylorica.Kelenjar cardia dan kelenjar phylorica hanya
menghasilkan lendir yang hanya berfungsi melindungi dinding lambung dari HCL
yang merupakan asam keras.Sedangkan, pada kelenjar fundus ada tiga jenis sel yaitu
sel mukosa leher yang berfungsi menghasilkan lendir, sel-sel parietal yang berfungsi
menghasilkan HCL, dan sel-sel utama yang menghasilkan enzim-enzim lambung.
Sumber :
Citrawati, D.S. Maharta, K. & Sutajaya, I. M. 2001.Anatomi dan Fisiologi Manusia.
Jurusan Pendidikan Biologi. (Hal 197 = Sistem Pencernaan).
31. Jawaban :B
Pembahasan :
Cardiac output before exercise = 250 mL/min/50 mL/L blood = 5 L blood/min.
cardiac output during exercise = 1500 mL/min/150 mL/L blood = 10 L blood/min.
physical exercise increased cardiac output by 10 L blood/mon/5 L blood/min = 2 times.
Stroke volume = CO/HR. the value was the same for both before and during the
physical exercise. Most of oxygen was carried by hemoglobin, the reduction caused an

16
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

increase in the amount of oxygen released from blood to tissues. From the data above it
can be conclude that the change in cardiac output caused by the change in heart rate
(120 beats/min compare to 60 betas/min)
Sumber :
27 International Biology Olympiad Vietnam 2016
th

32. Jawaban :D
Pembahasan :
Setiap fase umumnya akan terlihat perubahan dengan ciri-ciri yang berbeda antara
fase proestrus, estrus, metestrus, dan diestrus. Gambaran apus vagina akan
menunjukkan setiap fase dari siklus estrus yang dalam penelitian ini pada mencit (Mus
musculus). Perubahan yang terjadi pada saluran reproduksi betina selama siklus estrus
dapat terlihat gambaran perubahan epitel vagina seperti yang disajikan pada tabel
berikut.
Fase Sel Epitel Inti Sel Leukosit
Proestrus Sel intermediet Ada Tidak ada
Estrus Sel superficial Tidak ada Tidak ada
Metestrus Sel prabasal Ada Ada
Diestrus Sel prabasal Ada Ada

Sumber :
Dikjayati, F.R, 2018, Struktur Sel-Sel Epitel pada Ulas Vagina Fase Proestrus dan
Fase Estrus serta Lama Waktu Estrus Mencit (Mus musculus L.) setelah
Pemberian Ekstrak Biji Pepaya (Carica papaya L.), Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.
33. Jawaban :A
Pembahasan :
Ginjal juga mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh dan merupakan
tempat pembuatan hormon renin, suatu protease yang berpartisipasi dalam pengaturan
tekanan darah dengan membelah angiotensin yang beredar menjadi angiotensin I

17
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

(Pernyataan A salah karena hormon rennin tidak berfungsi sebagai


penghambat).Eritropoietin, suatu glikoprotein yang merangsang produksi eritrosit,
juga dihasilkan di ginjal. Prohormon steroid vitamin D, yang awalnya dibentuk di
keratinosit, mengalami hidroksilasi dalam ginjal menjadi bentuk aktif (1,25-
dihidroksivitamin D, atau kalsitriol) yang terlibat dalam pengaturan keseimbangan
kalsium. Selain itu, juga terjadi proses sekresi aldosteron sehingga terjadi peningkatan
proses reabsorpsi Na+ dan air ke tubulus kontortus distal yang dapat meningkatkan
volume darah. Adapun pada tubulus dan ductus colligens ginjal terdapat sel-sel yang
menyusun epitheliocytus principalis yaitu epitheliocytus intercalatus (intercalated
cell) yang lebih gelap dan lebih banyak mengandung mitokondria yang membantu
mengatur keseimbangan asam basa dengan menyekresi H + dan menyerap HCO3-
Sumber :
Mescher, L.A, 2012, Histologi Dasar Junqueira Edisi 12, Jakarta, Penerbit Buku
Kedokteran EGC
34. Jawaban :D
Pembahasan :
Pembentukan membrane ekstra-embrio melipusi amnion, kantong telur, karion da
allantois, sedangkan tembui merupakan plasenta yang bukan merupakan membrane
ekstra-embrio.
Sumber :
Citrawathi, D. M. 2014. Sistem Reproduksi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu. (hal 32
= Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi)
35. Jawaban : C (Pernyataan 2 dan 4 benar)
Pembahasan :
Kompleks histokompabilitas mayor (Mayor Histocompatibility Complex atau
MHC) terdiri atas dua tipe yaitu MHC kelas I dan MHC kelas II. Perbedaan diantara
kedua jenis MHC tersebut dapat dilihat dari proses dan tempat pembentukan kompleks
serta cara kerjanya, yang akan dijelaskan sebagai berikut :
a. MHC Kelas I

18
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Kompleks MHC kelas I terdiri atas protein kelas I yang disintesis di


Retikulum Endoplasma (RE) kasar. Protein tersebut akan berikatan dengan
peptida yang berasal dari protein yang diproduksi di sitosol sel. Protein yang
dikode oleh asam nukleat virus pada sel yang terinfeksi merupakan salah satu
contoh penting dalam protein sitosol (Pernyataan 4 benar). Peptida
kemudian ditransfer ke retikulum endoplasma kasar dan berikatan dengan
protein MHC kelas I. Kompleks protein MHC kelas I dan peptida kemudian
akan “diangkut” ke permukaan sel dengan peptida yang mengarah pada cairan
ekstraseluler. Umumnya, kompleks MHC kelas I dapat ditemukan pada semua
jenis sel kecuali sel yang tidak memiliki nukleus (Pernyataan 2 benar).
Dalam proses kerjanya, kompleks MHC kelas I ini akan berikatan dengan sel
T sitotoksik atau sel T CD8 sehingga sel T sitotoksik akan membentuk sel T
efektor untuk menghancurkan material asing yang masuk ke dalam tubuh
(Pernyataan 1 salah).
b. MHC Kelas II
Berbeda dengan molekul MHC kelas I, molekul MHC kelas II berada
pada membran badan golgi yang akan berikatan dengan peptida yang
terbentuk dari endositosis dan pencernaan dalam lisosom (Pernyataan 3
salah). Vesikel yang mengandung peptida tersebut akan bergabung dengan
vesikel yang mengandung molekul MHC kelas II dan membentuk suatu
kompleks. Selanjutnya sama seperti kompleks MHC kelas I, kompleks
tersebut akan “diangkut” ke permukaan sel dengan peptida yang mengarah
pada cairan ekstraseluler. Dalam proses kerjanya, kompleks MHC kelas II ini
akan berikatan dengan sel T penolong atau sel T CD4.
Sumber :
Mescher, L.A, 2012, Histologi Dasar Junqueira Edisi 12, Jakarta, Penerbit Buku
Kedokteran EGC
36. Jawaban : A (Pernyataan 1,2,3 benar)
Pembahasan :

19
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Os Parientale terdiri dari dua buah dan merupakan atap cranium yang
melengkung. Tulang ini membentuk beberapa persendian dengan tulang yang lain
yaitu: dengan os occipitale melalui suture, dengan os temporale dan sebagaian os
sphenoid dengan perantara squamous suture, dengan os frontale melalui coronal
suture.
Sumber :
Citrawati, D.S. Maharta, K. & Sutajaya, I. M. 2001.Anatomi dan Fisiologi Manusia.
Jurusan Pendidikan Biologi. (Hal 5 = Sistem Rangka)
37. Jawaban : A (Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan
hubungan sebab akibat)
Pembahasan :
Terapi imunosupresan merupakan komponen yang paling penting dalam
manajemen pasien dengan transplantasi ginjal, kecuali jika donor dan resipien
merupakan kembar identik. Pasien dengan transplantasi ginjal harus mendapat terapi
imunosupresan yang kompleks sepanjang hidupnya untuk mencegah rejeksi akut dan
mempertahankan graft berfungsi dengan baik. Sebab jika tidak, maka sistem imun
resipien akan mengenali graft sebagai benda asing dan akan menolaknya. Hal ini
disebabkan karena sel T dari suatu individu hanya dapat mengenali molekul MHC
sebagai protein diri jika molekul MHC disintesis oleh individu yang sama. Selama
perkembangannya di timus, sel T harus dapat mengenali molekul MHC tubuh. Jika
tidak, maka sel T tersebut akan mati dan tidak akan diproduksi sebagai sel T yang
matang. Karena molekul MHC yang disintesis oleh setiap individu berbeda-beda dan
sel T hanya dapat mengenali molekul MHC yang disintesis dari individu yang sama
maka adanya organ baru yang “ditanamkan” tentu akan dikenali sebagai benda asing
sehingga sistem imun tubuh justru akan “menyerang” organ yang ditanamkan tersebut.
Sehingga, pasien harus diberikan terapi imunosupressan untuk menekan penolakan
tersebut.
Sumber :

20
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Kandarini, Y, 2017, “Clinical Care of Post Renal Transplantation Focus on Anti Drug
Rejection”, Bali Uro-Nephrology Scientific Communication 2017.
Mescher, L.A, 2012, Histologi Dasar Junqueira Edisi 12, Jakarta, Penerbit Buku
Kedokteran EGC
38. Jawaban :A
39. Jawaban :E
Pembahasan :
Jawaban A, B, C, dan D merupakan contoh dari irama sirkadian sedangkan
jawaban E merupakan contoh dari circalunar rhytm atau perilaku dengan siklus
bulanan. Enzim hyaluronidase merupakan enzim yang dikeluarkan oleh sperma Sea
Urchin untuk dapat menembus ovum yang diselubungi oleh jelly coat. Enzim ini
disekresikan oleh sperma ketika akan terjadi proses fertilisasi. Adapun proses
reproduksi dari Sea Urchin mengikuti siklus bulanan (circalunar rhtym) sehingga tidak
termasuk ke dalam contoh irama sirkadian (circadian rhytm) yang mengikuti siklus
harian.
Sumber :
Itoh, M.T, Shinozawa, T, Sumi, Y, 1999, “Circadian Rhytm of Melatonin-Synthesizing
Enzyme Activities and Melatonin Levels in Planarians”, Brain Ress830(1):165-
73.
Kennedy, B, John, S.P, 1975, “Lunar Synchronization of the Monthly Reproductive
Rhytm in Sea Urchin Centrostephanus coronatus”, J.exp.mar.Biol.Ecol, Vol 17,
pp 323-331.
Margue, 2012, Circadian Rhythm of Salivary Cortisol in Asian Elephants
(Elephasmaximus) : A Factor to Consider during Welfare Assesment, Gen Comp
Endrocinol, diaksespadatanggal 11 Mei 2019,
<htttps://www.ncbi.nlm.nih.gov/m/pubmed/23009627>.
Piccione, G, Caola, G, Refinetti, R, 2002, “The Circadian Rhythm of Body
Temperature of the Horse”, Biological Rhytm Research, Volume 33, pp 113-119.
40. Jawaban :A

21
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Pembahasan :
Tipe perilaku dalam ethogram terdiri atas perilaku epimeletik (epimeletic
behavior), perilaku etepimeletik, perilaku makan (ingestion behavior), perilaku
membuang kotoran (eliminative behavior), perilaku mencari perlindungan (shelter-
seeking behavior), perilaku memeriksa (investigatory behavior), perilaku istirahat,
perilaku meniru, perilaku seksual, dan perilaku agonistik (agonistic behavior). Pada
semut jepang dewasa, perilaku membersihkan bagian mulut yang penuh ragi
(makanan semut) dengan menggunakan kaki kanan bagian depan termasuk ke dalam
tipe perilaku epimeletik. Tipe perilaku epimeletik merupakan perilaku memelihara
meliputi aktivitas menjaga kebersihan dan menyapih keturunannya.Perilaku kedua,
yaitu mengangkat kepala hingga bagian dada kemudian diturunkan kembali secara
berulang-ulang termasuk ke dalam tipe perilaku shelter-seeking.Tipe perilaku ini
meliputi perilaku mencari perlindungan.Perilaku mengangkat dan menurunkan kepala
secara berulang-ulang pada semut merupakan simbol “meminta tolong” ketika semut
jepang dewasa berada pada daerah yang bukan teritorinya. Perilaku ketiga, yaitu semut
jepang dewasa akan saling menyentuhkan antenna selama beberapa detik,
menyentuhkan antenna berulang kali atau mengendus berkali-kali pada toraks semut
Jepang lainnya termasuk ke dalam tipe perilaku investigatory. Tipe perilaku ini
meliputi perilaku mengamati sekeliling sebelum berjalan menuju sumber makanan,
mengelilingi dan mengendus makanan, dan memeriksa semut jepang lainnya ketika
bertemu.
Sumber :
Hardiyanti, Yusminah, H, Eka, P.T, 2015, “Identifikasi Pola Perilaku pada Semut
Jepang Dewasa”, Jurnal Bionature, Volume 16, Nomor 2, hh 63-68.
41. Jawaban :A
Pembahasan :
Berikut ini merupakan tabel dengan pasangan yang tepat :
(1) Resource-defense polygyny Males control acces to females
indirectly by monopolizing critical

22
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

resources.
(2) Female-defense polygyny Males control acces to females
directly, usually because females are
grouped for the reasons
(3) Male-dominance polygyny Mates or resources are not
monopolizable, females select males
from aggregation of males based on
the quality of the males display of his
territory
Sedangkan pernyataan empat seharusnya secara aktif bukan secara pasif
(4) Scramble polygyny Males actively search for mates
without overt competition.

Sumber :
Fifth Edition Animal Behavior Vassey & Jacob, halaman 318.
42. Jawaban : A (Pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan
hubungan sebab akibat)
Pembahasan :
Burung kanari bersifat unik karena berkicau dalam berbagai jenis kicauan dan
mengembangkan kicauan baru tiap tahun. Ahli biologi Fernando Nottebohm
mengidentifikasi bagian otak depan yang bertanggung jawab atas pembelajaran
kicauan pada burung kanari. Ia menemukan bahwa daerah otak depan burung kanari
jantan menunjukkan variasi individu yang sangat dramatis dalam ukuran berdasarkan
musim dan jumlah kicauan pada burung kanari jantan akibatnya terjadi penyusutan
yang merupakan suatu mekanisme untuk menghapus kicauan yang tidak diperlukan
Guna mempelajari ulang kicauan baru sebelum musim kawin.
Sumber :
Campbell edisi ke lima jilid tiga halaman 310

23
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

GENETIKA DAN EVOLUSI


43. Jawaban :C
Pembahasan :
Jari telunjuk lebih pendek dari jari manis pada laki-laki bersifat dominan dan resesif
pada wanita.
Genotip Laki-Laki Perempuan
TT Pendek Pendek
Tt Pendek Panjang
tt Panjang Panjang

Diketahui : Frekuensi alel T (gen jari telunjuk pendek)


Frekuensi alel t (gen jari telunjuk panjang)
Laki-laki dengan jari telunjuk pendek (TT) sebesar 1%
Ditanya : Berapakah presentase frekuensi perempuan dengan jari telunjuk
panjang (Tt+tt) sebesar berapa % ?
Jawab :
Misalkan, p = frekuensi alel T
q = frekuensi alel t
Rumus : p2 + 2 pq + q2 = 1 atau TT + 2 Tt + tt = 1
Maka, TT atau p2= 1%
p2= 0,01
p = √ 0,01
p = 0,1
p+q=1
0,1 + q = 1
q = 1- 0,1
q = 0,9
Perempuan dengan jari telunjuk panjang (TT + Tt) = p2 + 2 pq
= (0,1)2 + 2.0,1.0,9

24
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

= 0,01 + 0,18
= 0,19
= 0,19 X 100% = 19%
Sumber :
Henuhili.V & Suratsih. 2003. Genetika. Yogyakarta : JICA

Citrawathi, D. M., Sanusi.M., 2014. Genetika.Yogyakarta : Graha Ilmu

44. Jawaban :B
Pembahasan :
Misalkan, tester PTC adalah T
Non tester PTC adalah t
TT, Tt = 64%
tt = 36%
F(t) = √ 0,36
= 0,6
=T+T=1
= T + 0,6 = 1
T = 1 – 0,6 = 0,4
Frekuensi Tester PTC heterozigot yaitu :
2Tt = 2(0,4)(0,6)
= 0,48
= 0,48 x 100 = 48%
Sumber :
Citrawathi, D. M., Sanusi.M., 2014. Genetika.Yogyakarta : Graha Ilmu
45. Jawaban :D
Pembahasan :
Seleksi alam dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu sebagai berikut.
1) Seleksi Stabilisasi (Stabilizing Selection)

25
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Seleksi penstabilisasi bekerja dengan melawan kedua fenotip ekstrem


dan menguntungkan variasi intermediate.Model seleksi ini mengurangi variasi
dan cenderung mempertahankan quo bagi karakter fenotip tertentu.Misalnya,
bobot kebanyakan bayi manusia saat lahir berkisar antara 3 – 4 kg, bayi yang
lebih kecil atau lebih besar memiliki tingkat mortalitas yang lebih tinggi.Adapun
kurva yang menggambarkan seleksi stabilisasi adalah sebagai berikut.

2) Seleksi Mengarah (Directional Selection)


Seleksi mengarah mengakibatkan frekuensi alel akan mengarah kepada
salah satu ekstrim dari kisaran salah satu ciri. Salah satu contohnya yaitu,
sebagian besar ngengat putih totol (Biston betularia) di daerah pedesaan Inggris
mempunyai warna sayap hitam dan putih dan hanya sebagian kecil yang hitam
atau melanin.Keadaan ini terbalik ketika Inggris memasuki masa revolusi
industri.Ngengat putih totol menjadi lebih sulit untuk bersembunyi dari predator
akibat pohon yang diseliputi oleh jelaga.Akibatnya, populasi ngengat yang
berwarna hitam menjadi lebih banyak dibandingkan dengan ngengat berwarna
putih totol. Adapun diagram yang menggambarkan seleksi mengarah ini adalah
sebagai berikut.

3) Seleksi Memisahkan (Diversifying/Distruptive Selection)

26
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Salah satu contoh seleksi desruptif yang sangat jelas menyangkut


mimikri Bates yaitu mimikri dengan satu spesies insekta yang dapat dimakan
(mimik) mempunyai pola warna yang mirip dengan pola warna spesies model
yang tidak enak. Banyak percobaan telah membuktikan bahwa burung pemangsa
belajar mengenal dan cenderung menghindari insekta yang berwarna
mencolok.Seleksi membantu pola warna yang mencolok pada spesies yang tidak
enak, karena pemangsa dengan cepat belajar menghindarinya.Spesies yang dapat
dimakan meniru model yang tidak enak dan ikut menikmati kekebalan model
tersebut asalkan model lebih besar dari mimik tersebut. Adapun diagram yang
menggambarkan seleksi tersebut yaitu sebagai berikut.

Sumber :
Wijana, N. 2017.Evolusi.Yogyakarta : Innosain.
46. Jawaban :A
Pembahasan :
Sel primitif protobiont (proto = pertama, biont = bentuk kehidupan) yang hidup
pertama kali terjadi di laut purba yang selanjutnya berpindah ke daratan. Adapun
proses bertahapnya yaitu :
1) Komponen-komponen kimia yang telah terbentuk telah mulai membentuk
kehidupan di Samudera Pasifik
2) Bahan-bahan kimia mulai terakumulasi secara progresif
3) Dalam kondisi yang semakin kering, selanjutnya dengan bantuan ATP,
Asam Nukleat, dan protein mulai tersintesis
4) Mulai terbentuknya membran dan fibril serta kerja enzimatik
5) Akhirnya sel primitif meninggalkan samudera dan menuju ke darat.

27
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Sumber :
Wijana, N. 2017.Evolusi.Yogyakarta : Innosain.
47. Jawaban :E
Pembahasan :
Epistasi gen dominan rangkap disebabkan oleh dua macam gen dominan yang apabila
terdapat sendiri-sendiri atau bersama-sama, akan mengekspresikan fenotip yang
bersama. Contohnya persilangan pada tanaman Bursa sp.
A : gen untuk bentuk bulat pada buah
B : gen untuk bentuk bulat pada buah
A&B : gen untuk bentuk bulat pada buah
a& b : gen untuk bentuk oval pada buah

P : AABB x aabb
(Bulat) (Oval)

F1 : AaBb (bulat)
F2 : F1 x F1 A-B- (Bulat) 9
A-bb (Bulat) 3
aaB- (Bulat) 3
Bulat : oval = 15 : 1
aabb (Oval) 1
Adapun tabel mengenai rekapitulasi perbandingan peristiwa epistasi
1. Epistasi dominan A epistasi terhadap B & b 12 : 3 : 1
2. Epistasi resesif Aa epistasi terhadap B & b 9:3:4
3. Epistasi dominan dan A epistasi terhadap B & b 13 : 3
resesif Bb epistasi terhadap A & a
4. Gen resesif rangkap Aa epistasi terhadap B & b 9:7
Bb epistasi terhadap A & a
5. Gen dominan rangkap A epistasi terhadap B & b 15 : 1
B epistasi terhadap A & a
6. Gen rangkap dengan 9:6:1
pengaruh komulatif

Sumber :
Henuhili.V & Suratsih. 2003. Genetika. Yogyakarta : JICA
Khalifah. M. M., 2013. Genetika.Makassar : Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar

28
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

48. Jawaban :C
Pembahasan :
H = Sapi hitam
h = Sapi putih
9
h = = 0,09
100
h = √ 0 , 09
= 0,3
H+h =1
H + 0,3 =1
H = 1 – 0,3
H = 0, 7
Sapi rowan merupakan heterozigot :
2Hh = 2(0,7)(0,3) = 0,42 = 42%
Sumber :
Citrawathi.D. M., Sanusi.M., 2014. Genetika.Yogyakarta : Graha Ilmu
49. Jawaban :C
Pembahasan :
Dimisalkan : p = frekuensi alel LM
q = frekuensi alel LN
Menurut Hardy-Weinberg : p2 + 2pq + q2 atau LMLM+ LMLN+ LNLN
490
Sehingga, q2 =
1000
= 0,49
q = √0,49
q = 0,7
p+q=1
p = 1- q

29
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

p = 1 – 0,7
p = 0,3
Dalam hasil tersebut q merupakan frekuensi alel LN sementara p adalah frekuensi alel
LM. Sehingga frekuensi alel LMadalah0,3dan LNadalah 0,7
Sumber :
Citrawathi.D. M., Sanusi.M., 2014. Genetika.Yogyakarta : Graha Ilmu
50. Jawaban :A
Pembahasan :
Pengaruh gen ganda terhadap sifat kuantitatif hewan tidak berbeda dengan tumbuhan,
baik prinsip maupun polanya yaitu :
1) Mengikuti pola segresi
2) Setiap gen bekerja secara kumulatif
3) Fenotip yang muncul dipengaruhi oleh faktor lingkungan
4) Analisa fenotip dilakukan terhadap populasi sehingga nilai-nilai mutu/kadar
berasal dari nilai rata-rata populasi generasi
Sumber :
Citrawathi. D. M., Sanusi.M., 2014. Genetika.Yogyakarta : Graha Ilmu
51. Jawaban : C (Pernyataan 2 dan 4 benar)
Pembahasan :
Genetic drift is a change in the frequency of an allele within a population over time.
This change in the frequency of the allele or gene variation must occur randomly in
order for genetic drift to occur. There are no environmental influences that cause
genetic drift to occur. Examples of genetic drift are more evident in smaller
populations of organisms. Example of genetic drift :
1. The American Bison was hunted to near extinction and even today as the
population has recovered, the result is a population of bison with little
genetic variation

30
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

2. A population of rabbits can have brown fur and white fur with brown fur
being the dominant allele. By random chance, the offspring may all be brown
and this could reduce or eliminate the allele for white fur.
3. A mother with blue eyes and a father with brown eyes can have children with
brown or blue eyes. If brown is the dominant allele, even though there is a
50% chance of having blue eyes, they might have all children with brown
eyes by chance.
4. A bird may have an allele for two different beak sizes. Depending on which
alleles show up in the offspring, genetic drift could cause one of the beak
sizes to disappear from the population thus reducing the genetic variation of
the birds gene pool.
5. A certain type of plant can produce blue or yellow flowers. During a fire,
many yellow flowers are destroyed and now since blue is the dominant
allele, the plant reproduces plants that only produce blue flowers.
Sumber :
http://www.softschools.com/examples/science/genetic_drift_examples/123/
52. Jawaban : D (Jika pernyataan salah dan alasan benar)
Pembahasan :
Organ vestigial adalah organ yang menyusut atau hanya memiliki fungsi dari
organ homolog dari spesies lain yang berkembang baik. Terdapat banyak contoh dari
organ vestigial yaitu : otot aurikel pada daun telinga manusia, vertebra ekor manusia,
hingga lipatan seminular pada mata manusia. Organisme yang memiliki organ vestigial
diduga memiliki nenek moyang yang sama dengan organisme-organisme yang
memiliki organ-organ homolog secara fungsional. Sehingga organ vestigial dikatakan
sebagai petunjuk evolusi
Sumber :
Wijana. N. 2017. Evolusi.Yogyakarta : Innosain
53. Jawaban : A (Pernyataan benar, alasan benar, dan menunjukkan
hubungan sebab akibat)

31
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Pembahasan :
Sindrom Turner dapat terjadi karena adanya peristiwa gagal berpisah (non disjunction)
pada saat proses oogenesis. Sehingga, menghasilkan ovum yang hanya membawa satu
kromosom X. Ovum yang mengalami mutasi kromosom akibat proses gagal berpisah
tersebut masih bersifat fertil sehingga dapat dibuahi oleh sperma. Akibatnya, individu
yang lahir memiliki jumlah kromosom yang tidak normal yaitu hanya berjumlah 45
dengan hilangnya satu kromosom X atau dapat dituliskan dengan 45, XO.Individu
yang memiliki kromosom dengan jumlah 45, XO inilah yang mengalami kelainan yaitu
Sindrom Turner.
Sumber :
Citrawathi. D. M., Sanusi.M., 2014. Genetika.Yogyakarta : Graha Ilmu
EKOLOGI
54. Jawaban :D
Pembahasan :
Suksesi primer ini diawali tumbuhnya tumbuhan pionir (1, 2, 3), biasanya berupa
lumut kerak.Lumut kerak mampu melapukkan batuan menjadi tanah sederhana. Lumut
kerak yang mati akan diuraikan oleh pengurai menjadi zat anorganik. Zat anorganik ini
memperkaya nutrien pada tanah sederhana sehingga terbentuk tanah yang lebih
kompleks Benih yang jatuh pada tempat tersebut akan tumbuh subur. Setelah itu.akan
tumbuh rumput (3) , semak, perdu (4), dan pepohonan (5). Bersamaan dengan itu pula
hewan mulai memasuki komunitas yang baru terbentuk. Hal ini dapat terjadi karena
suksesi komunitas tumbuhan biasanya selalu diikuti dengan suksesi komunitas
hewan.Secara langsung atau tidak langsung. Hal ini karena sumber makanan hewan
berupa tumbuhan sehingga keberadaan hewan pada suatu wilayah komunitas
tumbuhan akan senantiasa menyesuaikan diri dengan jenis tumbuhan yang
Sumber :
Campbell, N.A, Jane, B,R, 2010, Biologi, Jakarta, Erlangga.
55. Jawaban :B
Pembahasan :

32
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Mimikri batesian memperoleh perlindungan dengan cara menirukan penampilan


spesies lain, dalam mimikri batesian spesies yang tidak berbahaya menyaru menjadi
spesies yang berbahaya. Dalam hal ini, larva Hawkmoth mengangkat kepala dan
dadanya jika terganggu, sehingga terlihat seperti ular kecil yang berbahaya dalam
kasus ini larva juga melibatkan prilakunya seperti mengayun – ayunkan kepalanya
maju dan mundur serta berdesis bagaikan ular.
Sumber :
Campbell, N.A, Jane, B,R, 2010, Biologi, Jakarta, Erlangga.
56. Jawaban :A
Pembahasan :
Berdasarkan hasil observasi didapatkan data sebagai berikut.
Spesies A Nilai a Nilai b Nilai c
Spesies B 12 8 10
Spesies C 7 14 9
Spesies D 16 3 11
Spesies E 15 7 8
Keterangan :
Nilai a = Jumlah kuadrat untuk spesies A dan B keduanya ada
Nilai b = Jumlah kuadrat untuk spesies A tidak ada dan spesies B ada
Nilai c = Jumlah kuadrat untuk spesies A ada dan spesies B tidak ada

Untuk menentukan tipe asosiasinya (asosiasi positif atau asosiasi negatif), maka
dapat dilihat dari perbandingan antara frekuensi observasi a (spesies A dan spesies B
keduanya ada) dengan frekuensi yang diharapkan E(a). Frekuensi yang diharapkan
E(a) dihitung dengan menggunakan rumus seperti dibawah ini.

( a+b ) (a+c )
E(a) =
N
Apabila hasil perbandingan menunjukkan :

33
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

a) Harga a ˃ E(a), maka pasangan spesies tersebut berasosiasi positif


b) Harga a ≤ E(a) maka pasangan spesies tersebut berasosiasi negatif
Berdasarkan cara tersebut, maka dapat diketahui jenis asosiasi dari masing-
masing pasangan spesies yaitu sebagai berikut.
a) Spesies A dan B

( a+b ) (a+c )
Nilai E(a)=
N
(20)(22)
=
30
= 14, 67
Nilai a yaitu 12 lebih kecil dibandingkan nilai E(a) yaitu 14, 67 (12 ˂ 14, 67)
sehingga dapat ditentukan jika pasangan spesies tersebut berasosiasi negatif
b) Spesies A dan C

( a+b ) (a+c )
Nilai E(a)=
N
(21)(16)
=
30
= 11, 2
Nilai a yaitu 7 lebih kecil dibandingkan nilai E(a) yaitu 11,2 (7 ˂ 11,2) sehingga
dapat ditentukan jika pasangan spesies tersebut berasosiasi negatif.
c) Spesies A dan D

( a+b ) (a+c )
Nilai E(a)=
N
(19)(27)
=
30
= 17, 1

34
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Nilai a yaitu 16 lebih kecil dibandingkan nilai E(a) yaitu 17,1 (16 ˂ 17,1)
sehingga dapat ditentukan jika pasangan spesies tersebut berasosiasi negatif.
d) Spesies A dan E

( a+b ) (a+c )
Nilai E(a)=
N
(22)(23)
=
30
= 16, 87
Nilai a yaitu 15 lebih kecil dibandingkan nilai E(a) yaitu 16, 87 (15 ˂ 16, 87)
sehingga dapat ditentukan jika pasangan spesies tersebut berasosiasi negatif.
Berdasarkan hasil penghitungan, maka dapat diketahui jika spesies A berasosiasi
negatif dengan spesies B, C, D, dan E sehingga hipotesis yang benar yaitu Spesies A
merupakan spesies tumbuhan yang bersifat parasit untuk ketiga spesies
tumbuhan lainnya (Jawaban A benar).
Sumber :
Wijana, N. 2014.Metode Analisis Vegetasi. Yogyakarta : Plantaxia.
57. Jawaban :C
Pembahasan :

Kurva diatas merupakan kurva yang menggambarkan tingkat survivorship makhluk


hidup.Survivorship merupakan istilah untuk menyatakan tingkat ketahanan anggota-
anggota suatu populasi untuk bertahan hidup dalam kurun waktu tertentu.Berdasarkan

35
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

hal tersebut, disajikan tiga tipe survivorship dalam suatu kurva survivorship, yaitu
sebagai berikut.
a) Kurva cembung, menunjukkan bahwa survivorship tinggi di usia muda, kemudian
menurun secara drastis pada usia tua. Kurva ini dimiliki oleh hewan-hewan
vertebrata tingkat tinggi dan hewan-hewan yang mendapatkan perlakuan istimewa
di laboratorium.
b) Kurva diagonal, menunjukkan bahwa penurunan survivorship terjadi secara
merata pada berbagai jenjang umur. Kurva ini dimiliki oleh hewan bangsa
burung.
c) Kurva cekung, menunjukkan bahwa penurunan survivorship sangat drastis terjadi
pada usia muda, kemudian sejalan dengan pertambahan umur terjadi peningkatan
survivorship secara perlahan. Kurva ini dimiliki oleh udang dan hewan
invertebrata pada umumnya.
Sumber :
Swasta, I. B. J. 2003.Konsep Ekologi Hewan dan Lingkungannya Respond an Adaptasi
Hewan Habitat dan Relung Ekologi. Singaraja : IKIP Negeri Singaraja.
58. Jawaban :C
Pembahasan :

Grafik diatas merupakan grafik yang menunjukkan pengaruh intensitas cahaya


terhadap proses fotosintesis dan respirasi pada tumbuhan yang akan berdampak pula

36
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

pada laju pertumbuhan pada tumbuhan. Jika intensitas cahaya yang diserap rendah
yaitu dibawah 200 µmol atau dapat dikatakan di bawah titik kompensasi, maka hasil
dari proses respirasi lebih besar dibandingkan dengan hasil dari proses fotosintesis. Hal
ini tentu sama dengan pernyataan zat yang dibongkar (katabolisme dalam proses
respirasi) lebih banyak dibandingkan dengan zat yang dibentuk (anabolisme dalam
proses fotosintesis) sehingga proses fotosintesis pada tumbuhan tidak berlangsung
dengan efektif dan efisien. Akibatnya nilai produktivitas bersih pada tumbuhan
menjadi tidak ada.
Namun sebaliknya, jika intensitas cahaya yang diserap lebih tinggi dari 200 µmol atau
dapat dikatakan di atas titik kompensasi, maka hasil hasil dari proses respirasi lebih
sedikit dibandingkan dengan hasil dari proses fotosintesis. Hal ini tentu sama dengan
pernyataan zat yang dibongkar (katabolisme dalam proses respirasi) lebih sedikit
dibandingkan dengan zat yang dibentuk (anabolisme dalam proses fotosintesis)
sehingga proses fotosintesis pada tumbuhan dikatakan berlangsung dengan efektif dan
efisien. Akibatnya nilai produktivitas bersih pada tumbuhan menjadi meningkat, dan
sisa hasil fotosintesis inilah yang akan digunakan oleh tumbuhan dalam proses
pertumbuhannya, seperti pemanjangan batang dan pembentukan organ-organ lainnya
pada tumbuhan.
Sumber :
Buku Ajar Ekologi Tumbuhan
59. Jawaban :D
Pembahasan :
The following is correct statement about calciphyta is...
(1) Able to live in soil with high pH (˃8.3)
(2) Able to live in soil with high concentration of CaCO3
(3) Able to live in soil with high concentration of ion Ca2+
(4) Able to live in soil with low concentration of hydrogen
(5) Able to live in soil which saturated with bases

37
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Tumbuhan kalsifita tidak mampu hidup pada tanah dengan kandungan hidrogen yang
tinggi, melainkan kandungan hidrogen yang rendah karena kandungan hidrogen
berbanding terbalik dengan kandungan kalsium bebas di tanah.
Sumber :
Buku Ajar Ekologi Tumbuhan
60. Jawaban : B (Pernyataan 1 dan 3 benar)
Pembahasan :
Semua hewan dapat mengembangkan struktur tubuh atau alat – alat tubuhnya ke arah
stuktural yang lebih sesuai dengan keadaan lingkungan yang disebut juga adaptasi
struktural, yaitu...
1. Absennya beberapa tulang dan menyatunya beberapa tulang menjadi
synsachrum
2. Absennya vesica urinaria dan adanya sacus pnematicus
Sumber :
Swasta, I. B. J. 2003.Konsep Ekologi Hewan dan Lingkungannya Respond an
Adaptasi Hewan Habitat dan Relung Ekologi. Singaraja : IKIP Negeri Singaraja.
61. Jawaban : D (Pernyataan 4 benar)
Pembahasan :
Dalam suatu penelitian, dilakukan pengambilan sampel tumbuhan pakan alami monyet
pada Hutan Wisata dengan kuadrat masing-masing yaitu 10 x 10 m 2 dan didapatkan
data sebagai berikut.
Jumlah Sampel Jumlah Individu Keliling Batang
A 6 88 cm
B 5 132 cm
C 20 44 cm
Penghitungan yang benar berdasarkan data tersebut yaitu :
Jumlahspesiessuatuindividu
 Densitas =
Luas area suatu cuplikan
Berdasarkan rumus tersebut, maka densitas ketiga sampel yaitu :

38
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Jumlahspesiessuatuindividu
Densitas sampel A =
Luas area suatu cuplikan
6
Densitas sampel A =
100
Densitas sampel A = 0, 06
Berdasarkan rumus tersebut juga dapat diketahui jika densitas sampel B dan C yaitu
sebesar 0,05 dan 0,2 (Pernyataan 3 salah). Sehingga didapatkan hasil jika total
densitas seluruh spesies sebesar 0, 31.
Densitas suatu spesies
 Densitas Relatif =
Total densitas seluruh spesies
Berdasarkan rumus tersebut, maka densitas relatif ketiga sampel yaitu :
Densitas suatu spesies
Densitas relatif sampel A =
Total densitas seluruh spesies
0 , 06
Densitas relatif sampel A =
0 , 31
Densitas relatif sampel A = 19, 35% (Pernyataan 1 salah)
Berdasarkan rumus tersebut juga dapat diketahui jika densitas sampel B dan C yaitu
sebesar 16, 13% dan 64, 52%. Sehingga, didapatkan hasil jika total densitas relatif
ketiga jenis sampel yaitu 100%.
Total BA suatu spesies
 Dominansi =
Luas area cuplikan
Adapun nilai BA (Basal Area) dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai
berikut.

Basal Area =
( Diameter
2 ) x 3,1429

Berdasarkan rumus tersebut, maka didapatkan nilai BA ketiga sampel sebesar


616 ;1386, 02 ; dan 154. Maka nilai dominansi ketiga sampel yaitu :

39
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Total BA suatu spesies


Dominansi sampel A =
Luas area cuplikan
616
Dominansi sampel A =
100
Dominansi sampel A = 6, 16
Berdasarkan rumus tersebut, maka dapat diketahui nilai dominansi sampel B dan C
yaitu 13, 86 dan 1,54 (Pernyataan 2 salah). Sehingga, didapatkan nilai total
dominansi ketiga sampel yaitu 21, 56.
Dominansi suatu spesies
 Dominansi relatif =
Total dominansi seluruh spesies
Berdasarkan rumus tersebut, maka nilai dominansi relatif ketiga sampel yaitu :
Dominansi suatu spesies
Dominansi relatif sampel A =
Total dominansi seluruh spesies
6 ,16
Dominansi relatif sampel A =
21, 56
Dominansi relatif sampel A = 28, 57%
Berdasarkan rumus tersebut, maka dapat diketahui nilai dominansi relatif sampel B dan
C sebesar 64, 28% dan 7, 14%. Sehingga, didapatkan total nilai dominansi relatif
ketiga sampel sebesar 99, 99%
Sumber :
Wijana, N. 2014.Metode Analisis Vegetasi. Yogyakarta : Plantaxia.

62. Jawaban : E (Pernyataan dan alasan salah)


Pembahasan :
Therophyta dan Chryptophyta mendomunasi komunitas dengan intensitas
cahaya tinggi atau komunitas terbuka, karena kelompok tumbuhan ini dapat
mempertahankan hidupnya terhadap terpaan panas yang tinggi.Jika keadaan tidak
menguntungkan, maka dapat dilalui dengan propagul (biji, rimpang, umbi) yang ada di

40
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

dalam tanah.Kesemuanya relatif lebih resisten terhadap gangguan perubahan


lingkungan (panas). Saat lingkungan kembali menguntungkan, maka kelompok
tumbuhan ini akan tumbuh. Adapun perkecambahan dan pertunasan kelompok
tumbuhan ini umumnya membutuhkan cahaya.Sehingga, pada daerah setengah
terbuka dan pada daerah tertutup dominasi turun secara drastis.Hal ini
dikarenakan kelompok ini sudah kalah berkompetisi dengan kelompok lainnya dalam
hal pemenuhan kebutuhan cahaya.
Sumber :
Wijana, N. 2014.Metode Analisis Vegetasi. Yogyakarta : Plantaxia.
63. Jawaban : D (Pernyataan salah dan alasan benar)
Pembahasan :
Populasi yang sesuai dengan model pertumbuhan logistik meningkat secara
lebih cepat pada ukuran sedang daripada pada ukuran yang relatif kecil /besar. Hal ini
dikarenakan walaupun rmaxkonstan yang semakin besar, ukuran populasi (N) meningkat
sewaktu rmax berlaku pada (N) ukuran populasi semakin besar, pertumbuhan populasi
rmaxN meningkat sehingga menghasilkan kurva J.
Sumber :
Buku Biologi Edisi ke 8 jilid 3 Campbell.
64. Jawaban :C
Pembahasan :
Spesies 1 2 3 4 5
1 - 3 19 18 27
2 - 19 18 26

3 - 1 27

4 - 27

5 -

41
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Tabel diatas merupakan perbedaan urutan DNA antara kelima spesies bakteri
yang ditemukan.Perbedaan urutan DNA tersebut dinamakan jarak genetik.Kemudian
carilah kedua taksa yang paling dekat hubungannya atau yang paling pendek jarak
genetiknya.Berdasarkan tabel diatas, taksa 3 dan 4 merupakan jarak taksa yang paling
dekat karena hanya ada satu urutan DNA yang berbeda. Sehingga, pohon filogeni
dimulai dari taksa 3 dan 4 dengan jarak yang paling dekat yaitu 1 ÷ 2 yaitu 0.5 cm.
Selanjutnya, taksa 1 dan 2 dengan tiga urutan DNA yang berbeda sehingga cabang
selanjutnya yaitu 1 dan 2 dengan urutan 3 ÷ 2 yaitu 1,5 cm. Kemudian, yang paling
jauh adalah taksa dengan nomor 5 karena memiliki urutan DNA berbeda yang paling
banyak.
Sumber :
Lubis, K, 2014, Cara Pembuatan Pohon Filogeni, Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat Volume 20, Nomor 75
65. Jawaban :C
Pembahasan :
Stele merupakan daerah disebelah dalam dan endodermis yang terdiri atas
perikambium, parenkim, dan berkas pengangkut. Berdasarkan tipe berkas pengangkut,
ada tidaknya empulur dan jendela daun, maka stele dapat dibagi menjadi beberapa
tipe :
1. Protostele
Tipe stele ini dijumpai pada batang dengan berkas pengangkut konsentris
amfikibral.
1.1 Protostele haplostele apabila xylem berupa bangunan membulat ditengah dan
dikelilingi oleh floem.
1.2 Protostele aktinostele apabila xylem merupakan lempengan-lempengan yang
saling berhubungan dan dikelilingi floem. Jenis protostele ini dapat
ditemukan akar tanaman dikotil dan gymnospermae. Contohnya yaitu akar
Ranunculus dan batang Lycopodium cernuum. Gambar anatomi batang
Lycopodium cernuum dapat dilihat pada gambar berikut.

42
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

1.3 Protostele plektostele apabila xylem merupakan lempengan-lempengan yang


saling berhubungan dan dikelilingi floem. Contohnya yaitu dapat
ditemukan pada batang Lycopodium clavatum. Gambar anatomi batang
Lycopodium clavatum dapat dilihat pada gambar berikut.

1.4 Protostele campuran apabila xylem merupakan kelompok kecil-kecil yang


masing-masing dikelilingi floem.
2. Sifonostele
Tipe ini dijumpai pada batang dengan berkas pengangkut konsentris amfikibral
dan dibagian tengah batang terdapat empulur.
2.1 Sifonostele ektoflois apabila floem terdapat disebelah luar dan ditengah
batang terdapat empulur.
2.2 Sifonostele amfiflois apabila floem terdapat disebelah dalam dan luar xylem
dan ditengahnya terdapat empulur.
3. Diktiostele

43
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Tipe stele ini dijumpai pada batang dengan beberapa kelompok berkas
pengangkut yang masing-masing terdiri atas xylem yang dikelilingi floem, di
bagian tengahnya terdapat empulur dan ada jendela daun.
4. Eustele
Tipe stele ini dijumpai pada batang dengan berkas pengangkut kolateral terbuka
dan bikolateral, di bagian tengahnya terdapat empulur dan jari-jari
empulur.Kambium pada stele tipe ini dibedakan menjadi kambium fasikular
(kambium intrafasikuler) dan kambium interfasikuler.
5. Ataktostele
Tipe stele ini dijumpai pada batang dengan berkas pengangkut tipe kolateral
tertutup yang tersebar di seluruh penampang batang, baik di daerah korteks
maupun stele.
Sumber :
Kartawijaya, D. Pokok Bahasan Organologi. Diakses pada docplayer.info/37308359/
http://cupac.bh.cornell.edu/cgi-bin/cupac/cupac_image_list.pl?accession=206
66. Jawaban :B
Pembahasan :
Pada protochordata merupakan salah yang memiliki notochord atau tulang
belakang sementara yang dimiliki dan adanya nervecord yang berkembang menjadi
otak yang dilapis cranium atau tengkorak, kemudian akan mengalami perkembangan
menjadi columna vertebralis yang akan dimiliki agnatha namun pada agnatha
merupakan ikan yang tidak memiliki rahang. Pada agnatha akan mengalami
perkembangan mirip seperti piesces memiliki insang dan kemudian setiap organisme
memiliki insang diair amphibi yang fase berudu memiliki insang seperti pisces
namun akan digantikan oleh paru-paru dan amphibi memiliki alat gerak yang tumbuh
Sumber :
Bawa, W, dkk, 1999, Buku Ajar Zoologi Vertebrata, Singaraja :STKIP Singaraja
67. Jawaban :A
Pembahasan :

44
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Pohon filogenetik dunia hewan vertebrata dan avertebrata (hickman, 1967, hal. 16)

Sumber :
Suhardi. 1983. Evolusi avertebrata. Jakarta. UI-press
68. Jawaban : C (Pernyataan 2 dan 4 benar)
Pembahasan :
Berdasarkan letak sporangium dibagi menjadi dua yaitu marginales dan superficiales
(Leptosporangiate)
Sporangium mempunyai dinding tebal dan kuat, membuka dengan suatu retak
melintang atau membujur, terdiri atas beberapa lapis sel (Eusporangiate)
Sporofil tersusun dalam rangkaian yang berseling (Equisetinae)
Berdasarkan pembentukan sporangium dibedakan menjadi tiga golongan yaitu
mixtae, simplices, dan gradatae (Leptosporangiate)
Sumber :

45
Bioma Be Excellent!
Soal Penyisihan Olimpiade Biologi SMA se-Bali
Tahun 2019

Tjitrosoepomo, G. 1989. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada


University Press
69. Jawaban : B (Pernyataan benar, alasan benar, namun tidak menunjukkan
hubungan sebab akibat)
Pembahasan :
Pada vertebrata mengalami perkembangan dan penebalan anterior nervercord
menjadi otak.Semakin tinggi derajat vertebrata maka struktur dan fungsi otak
kompleks. Pembuluh saraf ini akan dikelilingi oleh arcus neuralis dan otak terlindung
di dalam cranium yang akan disebut craniata.
Sumber :
Bawa, W, dkk, 1999, Buku Ajar Zoologi Vertebrata, Singaraja: STKIP
Singaraja .
70. Jawaban : C (Pernyataan benar dan alasan salah)
Pembahasan :
There are many features distinguishing oomycetes from fungi. Septa (cell wals) in
hyphae are rare, resulting in a multinucleate condition (termed coenocytic). The nuclei
of vegetative cells are typically diploid. The cell wall is composed of β-1,3 and β-1,6
glucans, and not chitin (the polymer of N-acetyl glucose amine, found in the walls of
true fungi). Many species produce wall-less, biflagellated swimming spores
(zoospores) in structures called sporangia.
Sumber :
https://www.apsnet.org/edcenter/disandpath/oomycete/introduction/Pages/
IntroOomycetes.aspx

46
Bioma Be Excellent!

Anda mungkin juga menyukai