Laporan Stase Manajemen Fiks
Laporan Stase Manajemen Fiks
DISUSUN OLEH :
AFRILIMUNIKA BURI SRP20317086
CHRISTOFORUS PRATAMA SRP20317085
EDY JUNIARDI SRP20317087
FRANSISKA EDA SRP20317077
MARWAH NUR FITRIA SRP20317089
NOVIYANTI SRP20317081
VIKTORIA EPRIYANTI SRP20317095
ii
Kubu Raya, 07 April 2021
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
C. Manfaat Penulisan.........................................................................................3
BAB II......................................................................................................................5
LANDASAN TEORI...............................................................................................5
A. Ruang Lingkup Manajemen Keperawatan....................................................5
BAB III..................................................................................................................12
ANALISIS SITUASIONAL SISTEM...................................................................12
MANAJEMEN RUANGAN NIFAS & RUANGAN RAWAT INAP RSUD
KUBU RAYA........................................................................................................12
A. Gambaran Umum RSUD Kubu Raya.........................................................12
B. Gambaran Sistem Manajemen Ruangan Nifas dan Ruangan Rawat Inap di
RSUD Kubu Raya..............................................................................................13
C. Analisa SWOT............................................................................................60
D. Prioritas Masalah.........................................Error! Bookmark not defined.
E. Planning Of Action (POA)..........................................................................72
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat
menyelenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Rumah Sakit merupakan
suatu institusi yang fungsi utamanya memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat (Depkes, RI 2009).
Pelayanan rumah sakit sekitar 40%-60% adalah pelayanan keperawatan.
Oleh karena itu pelayanan keperawatan harus mendapatkan perhatian yang
lebih dan menyeluruh karena kepelayanan keperawatan sangat menentukan
baik buruknya citra rumah sakit. Pelayanan keperawatan di rumah sakit
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, yang diberikan dalam
bentuk asuhan keperawatan, dilakukan melalui proses pengkajian terhadap
penyebab utama tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, penentuan
diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan
pengevaluasian. Seluruh proses tersebut disebut dengan proses keperawatan
(Hubber, 2010).
Menurut Nursalam (2011) yang mengatakan bahwa untuk mewujudkan
pelayanan keperawatan yang berkualitas sesuai dengan visi misi rumah sakit
tidak terlepas dari proses manajemen, yang merupakan suatu pendekatan
dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan organisasi. Penerapan
sistem manajemen keperawatan membutuhkan kemampuan manajerial yang
tangguh dimana dapat dimiliki melalui berbagai cara salah satunya dengan
meningkatkan keterampilan melalui bangku kuliah yang harus dilalui lewat
pembelajaran di lahan praktik.
Manajemen Keperawatan adalah suatu proses menyelesaikan suatu
pekerjaan melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan dengan menggunakan sumber daya secara efektif, efisien dan
rasional dalam memberikan pelayanan bio-pisokosial-spiritual yang
1
2
2. Tujuan Khusus
Selama berlangsungnya praktek manajemen keperawatan mahasiswa
diharapkan mampu untuk :
a. Melakukan analisa tentang gambaran umum di Ruangan Nifas dan
Ruangan Rawat Inap di RSUD Kubu Raya.
b. Melakukan analisa dari aspek manajemen di Ruangan Nifas dan
Ruangan Rawat Inap di RSUD Kubu Raya.
c. Mengidentifikasi dan menyusun prioritas permasalahan yang ada
di Ruangan Nifas dan Ruangan Rawat Inap di RSUD Kubu Raya.
d. Menyusun rencana kegiatan untuk mengatasi permasalahan yang ada
di Ruangan Nifas dan Ruangan Rawat Inap di RSUD Kubu Raya.
e. Melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kegiatan yang
telah disusun sesuai prioritas di Ruangan Nifas dan Ruangan Rawat
Inap di RSUD Kubu Raya.
C. Manfaat Penulisan
Dengan diadakannya praktek manajemen keperawatan ini diharapkan
akan memberikan manfaat kepada
1. Mahasiswa
a. Mahasiswa lebih terampil dalam penerapan aplikasi prinsip-prinsip
manajemen keperawatan di lapangan.
b. Mahasiswa mendapat pengalaman baru di lapangan dalam hal
penerapan manajemen keperawatan.
2. Perawat
a. Membantu meringankan beban kerja perawat selama praktek
berlangsung di Ruangan Nifas dan Ruangan Rawat Inap di RSUD
Kubu Raya.
b. Menambah pengetahuan tenaga perawat tentang manajemen pelayanan
dan manajemen asuhan keperawatan melalui bermain peran oleh
mahasiswa (role play) dan penyegaran yang diberikan sesuai dengan
masalah yang ditemukan.
4
3. Rumah Sakit
Data yang diperoleh dari hasil pengkajian akan membantu sebagai
bahan masukan bagi Rumah Sakit, dalam upaya peningkatan mutu
manajerial pelayanan rumah sakit.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Ruang Lingkup Manajemen Keperawatan
1. Definisi Manajemen Keperawatan
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan
proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan diorganisasi. Manajemen
tersebut mencakup kegiatan planning, organizing, actualing,
controlling (POAC) terhadap staf, sarana, dan prasarana dalam
mencapai tujuan organisasi (Nursalam, 2013).
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui
anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan
secara profesional. Proses manajemen keperawatan sejalan dengan
proses keperawatan sebagai satu metode pelaksanaan asuhan
keperawatan secara profesional, sehingga diharapkan keduanya dapat
saling mendukung. Proses keperawatan sebagaimana manajemen
keperawatan terdiri atas pengumpulan data, identifikasi masalah,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil (Nursalam, 2013).
Asmuji (2014), menyatakan manajemen keperawatan merupakan
suatu proses menyelesaikan suatu pekerjaan melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dengan menggunakan
sumber daya secara efektif, efisien, dan rasional dalam memberikan
pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif pada individu,
keluarga, dan masyarakat, baik yang sakit maupun yang sehat melalui
proses keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Cecep (2013), menyatakan manajemen keperawatan secara singkat
diartikan sebagai proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui
upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan,
pengobatan, dan rasa aman kepada pasien/keluarga serta masyarakat.
Manajemen keperawatan suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan
oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan serta mengawasi sumber-sumber yang ada baik sumber
5
6
c. Kepegawaian (Staffing)
Staffing merupakan metodologi pengaturan staff, merupakan
proses yang teratur, sistematis, berdasarkan rasional diterapkan untuk
menentukan jumlah dan jenis personal suatu organisasi yang
dibutuhkan dalam situasi tertentu. Komponen yang termasuk dalam
fungsi staffing ialah berprinsip yaitu rekruitmen, seleksi, orientasi
pegawai baru, penjadwalan tugas, dan klasifikasi pasien. Komponen
tersebut merupakan suatu proses yang mana nantinya berhubungan
dengan penjadwalan siklus waktu kerja bagi semua personel yang ada.
d. Pengarahan (Directing)
Marquis (2013), menyatakan pengarahan merupakan proses
penerapan rencana manajemen untuk menggerakkan anggota
kelonpok untuk mencapai tujuan melalui berbagai arahan. Sri (2012),
menyatakan pengarahan suatu cara untuk mengerjakan dan
memberikan bimbingan agar dapat bekerja secara optimal dan
melakukan pembagian tugas sesuai dengan sumber daya yang tersedia
berdasarkan kemampuan dan keahliannya. Sedangkan Asmuji (2014),
menyatakan pengarahan merupakan hubungan manusia dalam
kepemimpinan yang mengikat para bawahan agar bersedia mengerti
dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien dalam
pencapaian tujuan suatu organisasi. Di dalam manajemen, pengarahan
ini bersifat sangat kompleks karena di samping menyangkut manusia
juga, menyangkut berbagai tingkah laku manusia yang berbeda-beda
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengarahan merupakan proses
penerapan rencana manajemen untuk mengerjakan dan memberikan
bimbingan agar dapat bekerja secara optimal dan melakukan
pembagian tugas sesuai dengan sumber daya yang tersedia
berdasarkan kemampuan dan keahliannya.
8
e. Pengendalian/evaluasi (Controlling)
Kholid (2013), menyatakan controlling merupakan proses
pemeriksaan apakah segala sesuatu yang terjadi sesuai dengan rencana
yang telah disepakati, instruksi yang dikeluarkan, serta prinsip-prinsip
yang ditetapkan, yang bertujuan untuk menunjukkan kekurangan dan
kesalahan agar dapat diperbaiki dan tidak terjadi lagi
3. Prinsip Dasar Manajemen Keperawatan
Agus (2010), menyatakan manajemen keperawatan dapat
dilaksanakan secara benar. Perlu diperhatikan beberapa prinsip dasar
berlaku
a. Manajemen keperawatan berlandaskan perencanaan
Perencanaan merupakan hal yang utama dan serangkaian fungsi
dan aktivitas manajemen. Tahap perencanaan dan proses manajemen
tidak hanya terdiri dan penentuan kebutuhan keperawatan pada
berbagai kondisi klien, tetapi juga terdiri atas pembuatan tujuan,
pengalokasian anggaran, identifikasi kebutuhan pegawai, dan
penetapan struktur organisasi yang diinginkan. Perencanaan
merupakan pemikiran/konsep-konsep tindakan yang umumnya tertulis
dan merupakan fungsi yang penting di dalam mengurangi risiko dalam
pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan efek-efek dan
perubahan.
Selama proses perencanaan, yang dapat dilakukan oleh pimpinan
keperawatan menganalisis dan mengkaji sistem, mengatur strategi
organisasi dan menentukan tujuan jangka panjang dan pendek,
mengkaji sumber daya organisasi, mengidentifikasi kemampuan yang
ada, dan aktivitas spesifik serta prioritasnya. Perencanaan dalam
manajemen mendorong seorang pemimpin keperawatan unuk
menganalisis aktivitas dan struktur yang dibutuhkan dalam
organisasinya.
9
BAB III
ANALISIS SITUASIONAL SISTEM
MANAJEMEN RUANGAN NIFAS & RUANGAN RAWAT INAP RSUD
KUBU RAYA
Analisis situasional fungsi manajemen dikaji oleh mahasiswa profesi Ners
STIK Muhammadiyah Pontianak untuk mencapai kompetensi praktek manajemen
keperawatan. Analisa situasional mencakup seluruh kegiatan manajemen di
Ruangan Nifas dan Ruangan Rawat Inap di RSUD Kubu Raya yaitu keadaan
ruangan, lingkungan dan orang-orang yang melaksanakan pekerjaan di Ruangan
Nifas dan Ruangan Rawat Inap. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran
tentang kekuatan dan kelemahan dalam manajemen agar dapat diberi intervensi.
A. Gambaran Umum RSUD Kubu Raya
Rumah Sakit Umum Daerah Kubu Raya mulai didirikan dengan
peletakkan batu pertama pada tanggal 6 Juli 2018, dan diresmikan pada
tanggal 6 Januari 2020, dengan kriteria Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kubu Raya Tipe D dan kapasitas tempat tidur sebanyak 50 tempat
tidur.
Hal ini tertuang pada peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 76 Tahun 2020
tentang rencana strategis pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kubu
Raya Tahun 2020-2024 yang ditetapkan pada tanggal 29 September 2020 .
Wilayah kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kubu Raya melingkupi
seluruh kecamatan di Kabupaten Kubu Raya terdiri dari 9 Kecamatan. Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Kubu Raya beralamatkan di Jl. Jend.
Sudirman, Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya, dan beridiri diatas
tanah seluas 6400 m², sesuai dengan izin operasional padda tanggal 3 Januari
2020.
Posisi RSUD yang terletak di pesisir wilayah Kecamatan Rasau Jaya,
menjadi tempat strategis bagi masyarakat di wilayah perairan seperti
Kecamatan Kubu, Kecamatan Terentang, dan Kecamatan Batu Ampar,
sebagai fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL) di Kabupaten
13
Kubu Raya. Adapun batas administrasi wilayah kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Kubu Raya adalah sebagai berikut:
1. Batas utara : Kecamatan Sungai Raya
2. Batas Timur : Kecamatan Kubu dan Teluk Pakedai
3. Batas Selatan : Kecamatan Sungai Raya
4. Batas Barat : Kecamatan Sungai Kakap
Jenis pelayanan yang diberikan di RSUD Kabupaten Kubu Raya pada
tahun 2020 terdiri dari:
1. Pelayanan IGD 24 Jam
2. Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan
3. Pelayanan Rawat Inap
4. Pelayanan Penunjang:
a. Pelayanan Persalinan
b. Pelayanan Radiologi
c. Pelayanan Laboratorium
d. Pelayanan Farmasi
e. Pelayanan Perinatologi
f. Pelayanan Rekam Medis
g. Pelayanan Ambulance
B. Gambaran Manajemen Keperawatan RSUD Kubu Raya
Berdasarkan Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 109 Tahun 2019
tentang pembentukan , susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja
unit pelaksanaan teknis daerah (UPTD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kubu Raya, dipimpin oleh Kepala Seksi Keperawatan dengan membidangi
bagian keperawatan dan kebidanan.
Keperawatan RSUD Kubu Raya telah membentuk Komite keperawatan
sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kubu Raya nomor 044 tahun 2020 tentang peraturan internal staf
keperawatan (Nursing Staf By Laws) Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Kubu Raya:
14
5. Perawat penyelia
a. Mengidientifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan
b. Melaksanakan pendidikan kesehatan pada kelompok
c. Membentuk dan mempertahankan keberadaan kelompok masyarakat
pemerhati masalah kesehatan
d. Melakukan isiolasi pasien secara kondisinya
e. Memasang alat bantu khusus lain sesuai dengan konsidi
f. Mengatur posisipasien sesuai dengan rencana tindakan pembedahan
g. Memfasilitasi lingkungan dengan suhu yang sesuai dengan kebutuhan
h. Melakukan isolasi pasien imunosubpresi
i. Memberikan pertolongan kesehatan dalam situasi gawat
darurat/bencana
j. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
k. Melakukan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi
l. Melakukan terapi aktivitas kelompok stimulasi sensorik
m. Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi
n. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal
o. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
p. Managemen nyeri pada setiap kondisi
q. Melakukan intervensi krisis
r. Melakukan perawatan CVC dan Port a cath
s. Melakukan perawatan pasien tranplantasi sumsum tulang
t. Melakukan perawatan pasien dengan resiko radio aktif
u. Menyiapkan pasien untuk tindakan brachioterapi
v. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
w. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal
x. Memfasilitasi suasanalingkungan yang tenang dan aman
y. Melakukan tata kelola keperawatan pada pasien dengan tindakan
medik khusus dan berisiko tinggi
17
1. Tugas
Membantu Kepala Dinas melaksanakan upaya pelayanan sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit.
2. Fungsi
a. Perumusan kebijakan di bidang kesehatan
b. Penyusunan program dan kegiatan di bidang kesehatan
20
Ners
5. Hamzah, Amd. Kep DIII
Keperawatan
6. Muammar, S.Kep., Ners S1 Keperawatan
7. Muhammad Wandi, S1 Keperawatan
S.Kep., Ners
8. Nuryanti, Amd.Kep DIII
Keperawatan
9. Widiyanto, S.Kep., Ners S1 Keperawatan
10. Wulandari, Amd.Kep DIII
Keperawatan
11. Yasinta Anggraini I, S1 Keperawatan
S.Kep., Ners
Perawat di Ruangan rawat inap diberikan kesempatan
untuk melanjutkan pendidikan (S1 Keperawatan). Kepala
ruangan juga memberikan kesempatan kepada perawat untuk
menyampaikan kendala yang ada di ruangan. Setiap satu bulan
sekali akan ada penilaian hasil kinerja perawat oleh karu.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh kelompok,
terlihat para perawat yang bertugas di ruangan ada beberapa
perawat yang tidak memakai atribut pengenal seperti badge
nama setiap harinya
2) Ruang nifas
Bidan di ruangan nifas sebanyak 11 tenaga kebidanan, 1 orang
kepala ruangan dengan jenjang pendidikan DIII, dan 10 orang
bidan pelaksana dengan jenjang pendidikan DIII serta 1 orang
lagi dengan jenjang pendidikan DIV kebidanan.
No Nama Jabatan Pendidikan
1. Badariah, A.Md.Keb DIII Kebidanan
2. Amanda Pelda, A.Md.Keb DIII Kebidanan
23
Mengajukan lamaran
Tata Usaha
Diangkat menjadi
perawat/bidan /bidankontrak
24
Partial Care
Pasien memerlukan bantuan perawat sebagian
Total Care
Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu perawat
25
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi diruang rawat inap dan ruang nifas,
klasifikasi tingkat ketergantungan pasien diruangan rata-rata adalah parsial.
A × B ×365
( 365−C ) × jamkerja/hari
4 ×(0,1354 × 30)×365
¿
1619,1
5930,52
¿
1619,1
¿ 4 Perawat
Jadi tenaga perawat yang dibutuhkan sebesar 5 perawat
ditambah 5 orang kepala ruangan. Jadi total pe4awat yang
dibutuhkan adalah 6 orang.
A × B ×365
( 365−C ) × jamkerja/hari
2,5×(0,02581 ×10) ×365
¿
882
255,51
¿
882
¿ 4 Bidan
Jadi tenaga bidan yang dibutuhkan sebesar 4 bidan
ditambah 1 orang kepala ruangan. Jadi total bidan yang
dibutuhkan adalah 5 orang. Namun di hari tertentu jumlah
perawat dapat melebihi jumlah kebutuhan.
Ruang Nifas ( Bulan Maret 2021) Perhitungan dengan
rumus Gillies
A × B ×365
( 365−C ) × jamkerja/hari
2,5×(0,0129 ×10) ×365
¿
882
117,17
¿
882
¿ 7 Perawat
Jadi tenaga bidan yang dibutuhkan sebesar 7 bidan ditambah 1
orang kepala ruangan. Jadi total bidan yang dibutuhkan adalah 8
30
Kesimpulan:
Ruangan Hasil Rumus
No Kondisi Saat Ini Kesenjangan Rekomendasi
Rawat Inap Nifas PPNI Gillies
1 11 Perawat 11 Bidan 1. Rawat Inap 1. Rawat Inap 1. Rawat Inap: 1. Rawat Inap: 1. Harapan
(Januari-Maret (Januari-Maret): Saat ini Jumlah SDM kedepannya
2021): 12 10 Perawat jumlah diruang rawat agar dapat
Perawat 2. Nifas (Januari- tenaga inap umum menambah
2. Nifas (Januari- Maret): 15 Bidan keperawatan masih jumlah SDM
Maret 2021): 13 diruangan mengalami diruang rawat
Bidan adalah kekurangan. inap dan nifas
sebanyak 11 Jumlah SDM sesuai
orang yang kebutuhan
2. Nifas: Saat diperlukan masing-
ini jumlah atau perawat masing
tenaga pada bulan ruangan
kebidanan januari-maret
diruangan 2021
adalah menggunakan
sebanyak 11 rumus PPNI
32
orang sebanyak 12
orang,
sedangkan
menurut
rumus Gillies
tenaga perawat
pada bulan
januari-maret
2021 sebanyak
10 perawat.
2. Nifas: Jumlah
SDM diruang
nifas untuk
saat ini masih
mengalami
kecukupan
karena
pengunjung
untuk diruang
33
nifas masih
kurang tetapi
jika
pengunjung
mengalami
peningkatan
maka tenaga
bidan diruang
nifas akan
mengalami
kekurangan
tenaga
kebidanan.
Perhitungan
kebutuhan
tenaga
kebidanan
pada bulan
januari-maret
34
2021
menggunakan
rumus PPNI
ialah sebanyak
13 orang
bidan.
Sedangkan
perhitungan
jumlah
kebutuhan
tenaga
kebidanan dari
bulan januari-
maret 2021
menurut
rumus Gillies
ialah sebanyak
15 orang bidan
35
3) Deskripsi Kerja
Uraian tugas yang dimiliki struktur organisasi ruangan rawat
inap dan ruang nifas di RSUD Kubu Raya sudah sesuai
berdasarkan teori manajemen ialah sebagai berikut :
a) Kepala Ruangan
Kedudukan
Kepala ruangan adalah seorang perawat/bidan profesional
yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur
dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan/kebidanan
di ruang rawat.
Persyaratan/Kondisi saat ini
Pendidikan : D3 keperawatan diruang rawat inap
dan D3 kebidanan di ruang nifas
Kursus/ Pelatihan : Manajemen pelayanan keperawatan/
kebidanan ruangan
Pengalaman kerja : Sebagai perawat pelaksana dan bidan
pelaksana 3-5 tahun
Kondisi fisik : Sehat jasmani dan rohani
mendapatkan
perawat klinis
2 harus
mempunyai
sertifikat PK1
PK3:
Pendidikan D3
keperawatan
dengan
pengalaman
kerja >10
tahun dan
menjalani
masa klinis
level 3 selama
9-12 tahun
Ners dengan
pengalam kerja
>7 tahun dan
menjalani
masa klinis
level 3 selama
6-9 tahun
Ners spesialis
1 dengan
pengalaman
kerja 0 tahun
dan menjalani
masa klinis
level 3 selama
2-4 tahun
38
Untuk
mencapai
perawat klinis
3 dengan
lulusan D3
kperawatan
dan Ners harus
mempunyai
sertifikat PK2
PK4:
Pendidikan
ners dengan
pengalaman
kerja >13
tahun
danmenjalani
masa klinis
level IV
selama 9-12
tahun.
Ners spesialis
1 dengan
pengalaman
kerja >2 tahun
dan menjalani
masa klinis
level IV
selama 6-9
tahun
Untuk
mencapai
39
perawat klinis
IV, perawat
harus
mempunyai
sertifikat PK II
Tanggung Jawab
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Ruangan
bertanggung jawab kepada kepala bidang
Keperawatan/Kebidanan/ Kepala Instansi Rawat Inap/Ruang
Nifas terhadap hal – hal:
1) Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga
keperawatan
2) Kebenaran dan ketepatan program pengembangan
pelayanan keperawatan
3) Keobyektifan dan kebenaran penilaian kerja tenaga
keperawatan
4) Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru
5) Kebenaran dan ketepatan protap/ SOP pelayanan
keperawatan
6) Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksanaan
pelayanan keperawatan
7) Kebenaran dan ketepatan kebutuhan dan penggunaan alat
8) Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program bimbingan
siswa/ mahasiswa institusi pendidikan keperawatan
Wewenang
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR
dr. Asep Ahmad Saefullah
Penata Tk. I / III d
NIP. 19771209 200903 1 004
4) Lingkungan Kerja
Ruangan Rawat inap terletak di sebelah kiri disamping ruang
IGD. Terdiri atas 8 ruangan yakni 2 rawat inap nifas, 2 rawat inap
umum, 2 ruang isolasi dan rawat inap anak. Yang mana didalam
setiap ruangan terdiri dari 5 bed untuk setiap ruangan bed yang
difungsikan berdasarkan berapa banyak jumlah pasien yang datang.
Rumah sakit memberikan kesempatan yang seluasnya untuk
mengembangkan dan meningkatkan SDM stafnya yaitu
memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi (S1 Keperawatan), dan mengenai pengaturan
jadwal dinas disesuaikan oleh kepala ruangan. Perawat/bidan juga
diberikan kebebasan untuk mengikuti pelatihan yang terkait
dengan keperawatan yang diadakan oleh pihak Rumah Sakit.
Bagi karyawan yang sudah PNS diberi kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan, sedangkan yang honor belum diberi
kesempatan karena masih terikat kontrak. Bagi perawat disarankan
untuk mengikuti kegiatan seminar.
Kepala ruangan Rawat Inap dan Ruang Nifas juga kadang
mengadakan pertemuan bulanan. Pertemuan bulanan dilakukan
tiap bulan untuk membahas permasalahan yang terjadi selama
sebulan di ruangan Rawat Inap dan Ruang Nifas. Kepala ruangan
juga melakukan penilaian terhadap kinerja perawat/bidan, selain itu
kepala ruangan juga memberikan teguran/punishment langsung
kepada staf yang kinerjanya kurang bagus, kepala ruangan juga
memberikan pujian/reward secara langsung dan menjadikan staf
tersebut sebagai role model terhadap staf yang lain. Penilaian
kinerja perawat/bidan dilihat dari asuhan keperawatan/asuhan
kebidanan yang dilakukan pada pasien, kehadiran tepat waktu saat
shift, dan kemampuan dalam komunikasi profesional dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan/asuhan kebidanan.
50
b. Metode
1) Perencanaan
a) Berdasarkan hasil pengkajian dan observasi diketahui bahwa
ruang Rawat Inap belum memiliki visi, misi dan motto
ruangan.
b) Ruang Nifas memiliki visi dan misi, serta falsafah tersendiri
dimana visi dan misi serta falsafah yang diterapkan di ruangan
selalu berpedoman pada visi, misi dan falsafah RSUD Kubu
Raya. Adapun visi dan misi serta falsafah ruang nifas adalah:
Visi Ruang Nifas
Terwujudnya pelayanan kebidanan yang berkualitas, memuaskan
dan aman bagi pelanggan dan petugas
Misi Ruang Nifas
1). Memberikan asuhan kebidanan yang profesional sesuai standar
dengan mengutamakan keselamatan pasien
2). Menciptakan hubungan baik antara petugas, pasien dan
keluarganya
3). Menyiapkan lingkungan untuk melaksanakan program
kebidanan dan penelitian tenaga kesehatan
4). Meningkatkan pencapaian indikator pelayanan sesuai target
c. Material
1) Ruang Rawat Inap
Berdasarkan wawancara dan observasi kepada karu rawat inap
bahwa dalam setiap satu bulan untuk barang logistik dan barang
perlengkapan lainnya di cek langsung oleh karunya secara rutin.
Barang logistik yang dibutuhkan akan disampaikan kepada kepala
ruangan lalu dilaporkan kepada instalasi. Jika persediaan habis,
maka penanggungjawab peralatan akan mendaftarkannya dan
melaporkan kepada kepala ruangan.
2) Ruang Nifas
Berdasarkan wawancara dan observasi kepada karu nifas
bahwa dalam setiap satu bulan untuk barang logistik dan barang
perlengkapan lainnya di cek langsung oleh karunya secara rutin.
Barang logistik yang dibutuhkan akan disampaikan kepada kepala
ruangan lalu dilaporkan kepada instalasi. Jika persediaan habis,
maka penanggungjawab peralatan akan mendaftarkannya dan
melaporkan kepada kepala ruangan.
55
Denah Ruangan Rawat Inap dan Ruang Nifas RSUD Kubu Raya
R. rawat
anak 2
R. rawat Taman
wanita
ta
R. rawat
anak 1
v
R. rawat
nifas 2
Ruang
dapur
R. rawat
nifas 1
RUANG NIFAS 1
RUANG NIFAS 2
D. Analisa SWOT
1. Man
Strength / kekuatan Weakness / kelemahan Opportunity / Threatened / ancaman
kesempatan
Ruang Rawat Inap Ruang Rawat Inap Ruang Rawat Inap Ruang Rawat Inap
Ruangan rawat inap perawat sebanyak 12 Berdasarkan hasil observasi yang Adanya kesempatan Adanya tuntutan
tenaga keperawatan, 1 orang kepala ruangan dilakukan oleh kelompok, terlihat perawat untuk masyarakat yang
dengan jenjang pendidikan DIII keperawatan , para perawat yang bertugas di melanjutkan tinggi untuk
11 orang perawat pelaksana dengan jenjang ruangan ada beberapa perawat pendidikan dan mendapatkan
pendidikan 7 orang S1 dan 4 orang DIII yang tidak memakai atribut pelatihan pelayanan yang lebih
termasuk karu pengenal seperti badge nama Perawat di ruang professional.
Perawat di Ruangan rawat inap diberikan setiap harinya rawat inap
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan (S1 mendukung dan
Keperawatan). membimbing
Kepala ruangan memberikan kesempatan mahasiswa dalam
kepada perawat untuk menyampaikan kendala proses praktik
yang ada di ruangan. diruangan.
Setiap satu bulan sekali akan ada penilaian
hasil kinerja perawat oleh karu.
Berdasarkan rumus Gillies jumlah SDM yng
dibutuhkan di ruangan rawat inap berjumlah
12 orang sudah memenuhi kebutuhan SDM
yang ada di ruangan rawat inap
61
2. Metode
Strength / kekuatan Weakness / kelemahan Opportunity / kesempatan Threatened / ancaman
Ruang rawat inap Ruang rawat inap Ruang rawat inap Ruang Nifas
Kepala ruangan telah melakukan Tidak memiliki visi dan misi di Ruang rawat inap Adanya tuntutan
tugasnya sesuai dengan peran dan ruangan merupakan ruangan yang akan pelayanan
fungsinya. Hal ini dilihat dari adanya Ruangan rawat inap melakukan mencakup ruang rawat inap keperawatan yang
operan/ timbang terima. timbang terima/operan setiap anak, isolasi dan rawat inap lebih baik.
Ruangan rawat inap memberikan harinya namun berdasarkan dewasa pria/wanita. Adanya tuntutan
pelayanan kepada pasien umum dan wawancara tersebut karu akan pelayanan
BPJS. mengatakan pre dan post . keperawatan yang
Di setiap shift, ada penanggung jawab conference tidak dilakukan. mencakup banyak
terhadap ruangan. Untuk ruang rawat inap tidak hal seperti
Terdapat jadwal dinas yang disusun memiliki struktur organisasi kebersihan ruangan,
setiap bulan sedangkan ruangan nifas memiliki kelengkapan aset
Operan dilakukan yaitu dinas pagi ke struktur organisasi yang di pajang ruangan, serta
dinas sore, dinas sore ke dinas malam, di depan counter kebidanan memastikan
dinas malam ke dinas pagi. Operan Berdasarkan wawancara dengan berfungsinya asset
penting dilakukan untuk mengetahui kepala ruangan, metode asuhan ruangan.
keadaan umum pasien sehingga keperawatan yang digunakan ruang
perawat dapat mengetahui rawat inap adalah metode
perkembangan kondisi kesehatan perawatan fungsional, dimana di
pasien dan menentukan tindakan ruangan rawat inap melaksanakan
perawatan selanjutnya, operan tugas (tindakan) tertentu
dilakukan bed to bed. berdasarkan jadwal kegiatan yang
Deskripsi tugas perawat tersusun ada. Metode ini digunakan sebagai
dengan jelas pilihan terbatasnya jumlah dan
Sudah adanya format dokumentasi kemampuan perawat, sehingga
63
3. Material
Strength / kekuatan Weakness / kelemahan Opportunity / kesempatan Threatened /
ancaman
Ruang rawat inap Ruang rawat inap Ruang rawat inap Ruang rawat inap
Berdasarkan wawancara dengan kepala Tidak tersedia nama bagan Ruangann rawat inap Adanya
Berdasarkan wawancara dan observasi kepada struktur organisasi di ruangan adalah salah satu persaingan mutu
karu rawat inap bahwa dalam setiap satu bulan rawat inap. ruangan rawat inap pelayanan antar
untuk barang logistik dan barang perlengkapan Tempat sampah infeksius dan yang merupakan rumah Rumah Sakit
lainnya di cek langsung oleh karunya secara non infeksius sudah ada sakit tipe D yang yang secara
rutin. Barang logistik yang dibutuhkan akan tetapi tulisannya sudah tidak memungkinkan secara langsung
disampaikan kepada kepala ruangan lalu jelas patial care maupun tidak
dilaporkan kepada instalasi. Jika persediaan Tidak ada gelang identitas langsung
habis, maka penanggungjawab peralatan akan klien. mempengaruhi
mendaftarkannya dan melaporkan kepada Tidak ada tanda peringatan aspek pelayanan
kepala ruangan. lantai licin dan resiko jatuh kesehatan.
Di ruangan rawat inap juga telah tersedia Tidak terpasang K3
pembuangan sampah yang terpisah yaitu Belum tersedianya denah
tempat pembuangan sampah medis infeksius ruangan
dan non infeksius, dan safety box untuk benda Belum terdapat poster tehnik
tajam komunikasi SBAR di ruangan
Sistem pengamprahan kebutuhan peralatan rawat inap
medis yang dibutuhkan di ruangan dilakukan
secara terstruktur dan terperinci sesuai dengan
kebutuhan ruangan
66
4. Money
Strength / kekuatan Weakness / kelemahan Opportunity / kesempatan Threatened /
ancaman
Ruang rawat inap Ruang rawat inap Ruang rawat inap Rawat inap
Ruangan rawat inap dan nifas memiliki sistem Berdasarkan hasil wawancara Bantuan jaminan Pasien umum
budgeting yang diatur langsung oleh Rumah karyawan yang berada diruangan pembayaran Umum dan yang memiliki
Sakit baik untuk pelayanan maupun untuk rawat inap belum memiliki BPJS. kendala dalam
pendanaan kesehatan bagi petugas kesehatan. jaminan kesehatan dan THR Adanya izin/tugas pembayaran
Memiliki sistem jasa BPJS dan umum belajar dari pimpinan/ pelayanan
direktur. perawatan
Adanya kesempatan diruangan rawat
karyawan untuk inap
mendapatkan beasisiwa
dari Rumah sakit untuk
melajutkan pendidikan
melajutkan pendidikan .
ANALISA MASALAH
NO Masalah Mg Sy Mn Nc Af Skor
Belum tersedianya
struktur organisasi
4 3 3 3 3 3 15
ruangan
69
Keterangan:
Nilai 1 = Sangat kurang sesuai
Nilai 2 = Kurang sesuai
Nilai 3 = Cukup sesuai
Nilai 4 = Sesuai
Nilai 5 = Sangat sesuai
PRIOTITAS MASALAH
Total Nilai
NO Masalah C A R L Prioritas
(CxAxRxL)
Belum tersedia resiko
1 5 5 4 4 400 I
jatuh
Belum tersedia poster
2 five moment cuci 4 4 3 4 192 II
tangan
Belum tersedianya 12
3 benar pemberian obat 3 5 3 3 135 III
4 Belum tersedianya 3 3 3 3 81 IV
70
struktur organisasi
ruangan
Keterangan:
Nilai 1 = Sangat kurang sesuai
Nilai 2 = Kurang sesuai
Nilai 3 = Cukup sesuai
Nilai 4 = Sesuai
Nilai 5 = Sangat sesuai
71
E. Daftar Masalah
1. Man
a. Jumlah SDM kebidanan masih kurang jika ada peningkatan jumlah
pasien baru
b. Belum optimalnya penggunaan alat pengenal seperti badge nama
2. Metode
a. Belum tersedianya poster five moment cuci tangan, belum tersedianya
12 benar pemberian obat, belum tersedianya struktur organisasi
ruangan, belum tersedianya tulisan infeksius dan noninfeksius.
b. Belum optimal saat melakukan pre dan post conference di ruangan.
3. Material
a. Belum tersedianya tanda resiko jatuh
b. Belum tersedia poster SBAR di ruangan
c. Belum tersedianya bagan SOAPIER
d. Belum tersedia bagan struktur organisasi terbaru
e. Belum tersedianya papan jadwal dinas perawat
f. Belum tersedianya tempat dokumentasi
g. Belum tersedianya papan nama pasien
h. Belum tersedianya tulisan papan nurse station
i. Belum tersedianya bagan lima momen cuci tangan
72
Ernawati, N. L. A. K., Nursalam, N., & Djuari, L. (2011). Kebutuhan riil tenaga
perawat dengan metode Workload Indicator Staff Need
(WISN). Jurnal Ners, 6(1), 85-92
Huber, D. (2010). Leadership and nursing care management (4rd ed). USA.
Marquis, B.L & Huston C.J. (2013). Kepemimpinan dan manajemen keperawatan.
Alih bahasa Widyawati, dkk. Jakrta: EGC