Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL KE – 1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEMESTER : 2020/21.2

Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA 4367/Hubungan Industrial
Tugas : 1
Penulis Soal/Institusi : Faridah Iriani, SE., M.M
Penelaah Soal//Institusi : Andre Suandi Simbolon, S.Pd., M.M
No Soal Skor
1. Sebutkan dan jelaskan tiga aliran dalam manjemen yang muncul karena pandangan
50
keseragaman.
2. Sebutkan dan jelaskan teori – teori yang mendasari perburuhan atau serikat pekerja. 50
Skor Total 100
*) coret yang tidak perlu
Jawaban :
1. 3 (tiga) aliran dalam manajemen dalam pendekatan keseragaman, yaitu
a. Manajemen ilmiah (Scientific Management), menekankan iklim industrial dengan
terjadinya kemitraan antara modal dan karyawan sehingga efisiensi organisasi dapat
tercapai. Manajemen harus mempelajari pekerjaan yang harus dilakukan agar
didapatkan satu cara terbaik dalam mengerjakan tugas. Dengan mengoptimalkan
efisiensi produk setiap karyawan, penghasilan maksimum karyawan dan pengusaha
akan tercapai. Dengan desain pekerjaan dan kompensasi yang tepat, dapat mengurangi
sumber konflik.
b. Hubungan antarkaryawan (Human Relations), hubungan yang berfokus pada antar
individu seperti penciptaan kepuasan dalam hubungan sosial dalam kelompok kerja
yang menekankan supervisi yang baik, keterbukaan dalam komunikasi, hubungan yang
baik antar karyawan, dan menyediakan lingkungan kerja yang mampu menanggapi
kebutuhan emosional dan personal individu dalam kelompok kerja serta meningkatkan
motivasi antarkaryawan dalam kelompok kerja.
c. Pandangan baru dalam hubungan antarkaryawan (Neo – human relations),
menekankan terciptanya kepuasan karyawan dengan cara memahami perilaku di
tempat kerja yaitu dengan menemukan kebutuhan individu (atau egoistik) karyawan,
bukan kebutuhan sosial. karyawan dapat dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor
ekstrinsik atau faktor yang tidak memuaskan (hygiene factors) dan faktor intrinsik atau
faktor yang dapat memuaskan (motivator factors). Pemberian upah, kondisi kerja yang
menyenangkan, peraturan perusahaan antara lain merupakan faktor ekstrinsik yang
apabila tidak dipenuhi dapat menyebabkan ketidakpuasan. Sedangkan penghargaan,
prestasi, tanggung jawab, pengembangan merupakan faktor intrinsik yang apabila
terpenuhi dapat memuaskan karyawan. Pendekatan dalam pandangan baru ini lebih
baik daripada pendekatan sebelumnya dalam analisis keperilakuan. Hal terpenting
dalam analisis keperilakuan ini adalah memperbaiki hubungan antarkaryawan di
tempat kerja.
Hubungan Pandangan baru dalam hubungan antarkaryawan memperbaiki pendekatan
sebelumnya.

2. Teori – teori yang mendasari perburuhan atau serikat pekerja, yaitu :


a. Teori Kemakmuran Umum
Kebanyakan anggota pimpinan serikat buruh beranggapan bahwa apa yang baik bagi
serikat buruh, baik pula bagi bangsa. Menurut teori ini, perjuangan serikat pekerja
adalah untuk meningkatkan upah yang dapat mendorong dan memperkuat pertumbuhan
ekonomi. Tuntutan jaminan sosial dan kesehatan oleh serikat – serikat buruh dipandang
sebagai suatu tuntutan yang akan memberi manfaat bagi mereka yang berada di luar
serikat buruh. Terhadap pendapat tersebut, dilancarkan kecaman bahwa serikat buruh
bertanggungjawab atas : “WAGE PUSH INFLATION”, upah tinggi cenderung
menaikkan inflasi. Terhadap kecaman ini, serikat buruh membantah dengan
menyatakan bahwa upah tinggi akan menaikkan produktivitas. Produktivitas yang
tinggi akan menurunkan biaya produksi. Maka tuntutan kenaikan upah tidak akan
menimbulkan inflasi tetapi sebaliknya menurunkan harga – harga barang.
b. Teori Pemasaran tenaga Kerja
Menurut teori ini, kondisi di tempat para pekerja itu bekerja ditentukan oleh kekuatan
dan pengaruh pekerja di pasar dengan tenaga kerja. Serikat buruh menganggap dirinya
sebagai economic agent di pasar – pasar tenaga kerja. Apabila persediaan tenaga kerja
lebih besar daripada permintaan akan tenaga kerja, harga tenaga kerja menjadi
murah/rendah. Maka supaya tidak merosot harus diadakan keseimbangan.
c. Teori Produktivitas
Menurut teori ini, upah ditentukan oleh produktivitas karyawan. Semakin tinggi
produktivitas, maka upah akan semakin tinggi pula.
d. Teori Perundingan/Tawar Menawar (Bargainning)
Menurut teori perundingan atau tawar – menawar, pasar tenaga kerja ditentukan oleh
kekuatan ekonomi yang berlawanan dari karyawan dan pengusaha. Baik karyawan
maupun pengusaha memasuki pasar tenaga kerja tanpa harga permintaan/penawaran
yang pasti. Tetapi ada batas harga permintaan/penawaran tertinggi dan terendah. Dalam
batas – batas harga tersebut, tingkat upah ditentukan oleh kekuatan perundingan atau
tawar – menawar kedua belah pihak. Tenaga kerja individual yang berkekuatan lemah
harus menerima tingkat upah yang terendah. Sebaliknya, serikat buruh dapat
menggunakan kekuatan ekonominya yang lebih besar untuk menuntut tingkat upah
yang lebih tinggi
e. Teori Oposisi Loyal terhadap Manajemen
Menurut Teori ini tidak menyarankan serikat buruh menjadi manajer atau serikat buruh
membantu majikan dalam tugas mereka sebagai manajer, akan tetapi teori ini
menganjurkan serikat buruh menolak tanggung jawab atas manajemen.

Sumber Referensi :
Dorothea Wahyu Ariani. 2014. Buku Materi Pokok (BMP) EKMA 4367 Hubungan
Industrial. Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai