Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)

SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : Yuda Apritiantoko

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043032075

Tanggal Lahir : 12 April 1987

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4312/Ekonomi Manajerial

Kode/Nama Program Studi : 54/Manajemen

Kode/Nama UPBJJ : 51/Tarakan

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu / 29 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Yuda Apritiantoko


NIM : 043032075
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4312/Ekonomi Manajerial
Fakultas : Fakultas Ekonomi
Program Studi : 54/S1 Manajemen
UPBJJ – UT : Tarakan

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi
THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman
sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS
THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan
dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan
menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Tideng Pale, 29 Juni 2022


Yang Membuat Pernyataan

Yuda Apritiantoko
NIM. 043032075
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Seorang konsumen mengkonsumsi dua macam barang, yaitu barang X dan barang Y. Harga barang
X per unit (Px) adalah Rp. 2 dan harga barang Y per unit (Py) adalah Rp. 1. Anggaran yang tersedia
untuk membeli kedua macam barang tersebut adalah Rp. 12. Tingkat kepuasan marjinal (MU)
dalam mengkonsumsi sejumlah barang X dan barang Y dapat dilihat pada tabel berikut :
Jumlah Barang X 1 2 3 4 5 6 7 8
MUx 16 14 12 10 8 6 4 2
Jumlah Barang Y 1 2 3 4 5 6 7 8
Muy 11 10 9 8 7 6 5 4

a. Tentukan berapa banyak barang X dan jumlah barang Y yang harus dikonsumsi oleh konsumen
tersebut agar dicapai kepuasan yang maksimum (kondisi keseimbangan konsumen).
Jawaban :
Konsumen akan memperoleh kepuasan maksimum jika kombinasi jumlah barang X dan Barang
Y dikonsumsi memenuhi syarat keseimbangan sebagai berikut :
Syarat keseimbangan I:
MUx MUy
=
Px Py
Syarat keseimbangan II:
Px (Qx) + Py (Qy) = 1
Pada Px = Rp. 2 dan Py = Rp. 1, agar terpenuhi syarat keseimbangan I, maka tingkat konsumsi
MUx MUy
(jumlah barang) adalah =
Px Py
Harga Barang X = Rp. 2 dan Harga Barang Y = Rp. 1, maka kombinasi jumlah barang X dan
MUx MUy
jumlah barang Y yang memenuhi = yaitu Mux = 2MUy.
2 1
Tabel berikut ini kombinasi yang memenuhi MUx = 2MUy.
Jumlah Barang X 1 2 3 4 5 6 7 8
MUx 16 14 12 10 8 6 4 2
Jumlah Barang Y 1 2 3 4 5 6 7 8
Muy 11 10 9 8 7 6 5 4

Misalnya, jika jumlah barang X yang dikonsumsi X = 1 unit dengan kepuasan marjinal MUx=
16, maka jumlah barang Y yang dikonsumsi Y = 4 unit dengan kepuasan marjinal MUy = 8.
Harga barang X (Px) = 2 dan harga barang Y (Py) = 1. Kombinasi konsumsi barang X dan
barang Y ini
memenuhi syarat keseimbangan I, yaitu :
MUx
Px =
MUy
Py → 16 8
2 = 1 → 16 = 16
Demikian juga pada kombinasi jumlah barang X yang dikonsumsi X = 2 unit dengan kepuasan
marjinal MUx = 14, maka jumlah barang Y yang dikonsumsi Y = 5 unit dengan kepuasan
marjinal; MUy = 7. Harga barang X (Px) = 2 dan harga barang Y (Py) = 1. Kombinasi konsumsi
barang X dan barang Y ini memenuhi syarat keseimbangan I, yaitu :
MUx
Px =
MUy
Py → 14 7
2 = 1 → 14 = 14
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Setelah mempertimbangkan syarat keseimbangan I diperoleh 5 kombinasi jumlah barang X dan


barang Y yang harus dikonsumsi agar konsumen tersebut memperoleh kepuasan maksimum.
Kemudian berdasarkan 5 macam kombinasi tersebut dipilih kombinasi yang memenuhi syarat
keseimbangan berikutnya, yaitu:
Syarat keseimbangan II:
Px (Qx) + Py (Qy) =1
Rp. 2 (Qx) + Rp. 1 (Qy) = Rp 12
Kombinasi X Y MUx MUy Pengeluaran Anggaran
1 1 4 16 8 6 12
2 2 5 14 7 9 12
3 3 6 12 6 12 12
4 4 7 10 5 15 12
5 5 8 8 4 26 12
Syarat keseimbangan II terpenuhi jika pengeluaran konsumen untuk mengkonsumsi barang X
dan barang Y sama dengan anggaran yang tersedia untuk mengkonsumsi barang tersebut. Total
pengeluaran untuk membeli barang X dan barang Y adalah harga barang X dikali jumlah barang
Y yang dikonsumsi. Berdasarkan 5 kombinasi jumlah barang X dan jumlah barang Y tersebut,
kombinasi jumlah barang yang besarnya pengeluaran untuk mengkonsumsi barang X dan barang
Y adalah kombinasi 3. Kombinasi 3 menunjukkan jumlah barang X yang dikonsumsi adalah 3
unit dan jumlah yang barang Y yang dikonsumsi adalah 6 unit. Total pengeluaran untuk
mengkonsumsi barang X dan barang Y pada kombinasi ini adalah
Rp. 2 (Qx) + Rp. (Qy) = Rp 12
Rp. 2 (3) + Rp. 1 (6) = Rp. 12
Total pengeluaran sebesar Rp. 12 sama dengan anggaran yang tersedia untuk membeli
(mengkonsumsi) barang X dan barang Y, yaitu Rp. 12.
b. Jika harga barang X turun dari Rp. 2 menjadi Rp. 1, tentukan kondisi keseimbangan yang baru :
Jawaban :
Konsumen akan memperoleh kepuasan maksimum jika kombinasi jumlah barang X dan Barang
Y dikonsumsi memenuhi syarat keseimbangan sebagai berikut :
Syarat keseimbangan I:
MUx MUy
=
Px Py
Syarat keseimbangan II:
Px (Qx) + Py (Qy) = 1
Pada Px = Rp. 1 dan Py = Rp. 1, agar terpenuhi syarat keseimbangan I, maka tingkat konsumsi
MUx MUy
(jumlah barang) adalah =
Px Py
Harga Barang X = Rp. 1 dan Harga Barang Y = Rp. 1, maka kombinasi jumlah barang X dan
MUx MUy
jumlah barang Y yang memenuhi = yaitu Mux = MUy.
1 1
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Tabel berikut ini kombinasi yang memenuhi MUx = MUy.


Jumlah Barang X 1 2 3 4 5 6 7 8
MUx 16 14 12 10 8 6 4 2
Jumlah Barang Y 1 2 3 4 5 6 7 8
Muy 11 10 9 8 7 6 5 4

Misalnya, jika jumlah barang X yang dikonsumsi X = 4 unit dengan kepuasan marjinal MUx=
10, maka jumlah barang Y yang dikonsumsi Y = 2 unit dengan kepuasan marjinal MUy = 10.
Harga barang X (Px) = 1 dan harga barang Y (Py) = 1. Kombinasi konsumsi barang X dan
barang Y ini
memenuhi syarat keseimbangan I, yaitu :
MUx
Px =
MUy
Py → 10 10
1 = 1 → 10 = 10
Demikian juga pada kombinasi jumlah barang X yang dikonsumsi X = 5 unit dengan kepuasan
marjinal MUx = 8, maka jumlah barang Y yang dikonsumsi Y = 4 unit dengan kepuasan
marjinal; MUy = 8. Harga barang X (Px) = 1 dan harga barang Y (Py) = 1. Kombinasi konsumsi
barang X dan barang Y ini memenuhi syarat keseimbangan I, yaitu :
MUx
Px =
MUy
Py → 8 8
1= 1 → 8=8
Setelah mempertimbangkan syarat keseimbangan I diperoleh 4 kombinasi jumlah barang X dan
barang Y yang harus dikonsumsi agar konsumen tersebut memperoleh kepuasan maksimum.
Kemudian berdasarkan 4 macam kombinasi tersebut dipilih kombinasi yang memenuhi syarat
keseimbangan berikutnya, yaitu:
Syarat keseimbangan II:
Px (Qx) + Py (Qy) =1
Rp. 1 (Qx) + Rp. 1 (Qy) = Rp 12
Kombinasi X Y MUx MUy Pengeluaran Anggaran
1 4 2 10 10 6 12
2 5 4 8 8 9 12
3 6 6 6 6 12 12
4 7 8 4 4 15 12
Syarat keseimbangan II terpenuhi jika pengeluaran konsumen untuk mengkonsumsi barang X
dan barang Y sama dengan anggaran yang tersedia untuk mengkonsumsi barang tersebut. Total
pengeluaran untuk membeli barang X dan barang Y adalah harga barang X dikali jumlah barang
Y yang dikonsumsi. Berdasarkan 4 kombinasi jumlah barang X dan jumlah barang Y tersebut,
kombinasi jumlah barang yang besarnya pengeluaran untuk mengkonsumsi barang X dan barang
Y adalah kombinasi 3. Kombinasi 3 menunjukkan jumlah barang X yang dikonsumsi adalah 6
unit dan jumlah yang barang Y yang dikonsumsi adalah 6 unit. Total pengeluaran untuk
mengkonsumsi barang X dan barang Y pada kombinasi ini adalah
Rp. 2 (Qx) + Rp. (Qy) = Rp 12
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Rp. 1 (6) + Rp. 1 (6) = Rp. 12


Total pengeluaran sebesar Rp. 12 sama dengan anggaran yang tersedia untuk membeli
(mengkonsumsi) barang X dan barang Y, yaitu Rp. 12.

2. Perusahaan A menghasilkan barang X yang dijual di pasar persaingan sempurna. Harga jual barang
X di pasar adalah Rp. 5. Kurva biaya yang dihadapi perusahaan A untuk memproduksi barang X
dan kurva permintaan barang X bagi perusahaan A seperti pada gambar berikut :

a. Tentukan jumlah barang keseimbangan bagi perusahaan A. Pada kondisi keseimbangan


tersebut, apakah perusahaan dapat memperoleh laba?
Jawaban :
Jumlah barang X keseimbangan bagi perusahaan A adalah 60 unit. Karena pada tingkat
produksi tersebut harga (P) sama AC dengan biaya marjinal (MC), yang merupakan persyaratan
kondisi keseimbangan bagi perusahaan di pasar persaingan sempurna. Pada tingkat output
sebanyak 60 unit, perusahaan menderita kerugian. Karena pada tingkat output tersebut harga
barang X (P) = Rp. 5, lebih kecil daripada biaya rata – rata (AC) = Rp. 7.
b. Tentukan besarnya laba/rugi yang terjadi pada perusahaan A pada kondisi keseimbangan
tersebut :
Jawaban :
Besarnya laba/rugi yang diperoleh perusahaan A dari barang X adalah :
π = TR – TC
= (P x Q) – (AC x Q)
= (Rp. 5 x 60 unit) – (Rp. 7 x 60 unit)
= Rp. 300 – Rp. 420
= Rp. – 120
Jadi, jika beroperasi perusahaan A akan menderita kerugian sebesar Rp. – 120.
c. Dalam jangka pendek, apakah perusahaan sebaiknya menutup usahanya? Bagaimana alasan
saudara!
Jawaban :
Menurut saya, apabila harga turun sampai lebih kecil dibawah Rp. 5, sebaiknya perusahaan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

tidak perlu menutup usahanya, sebab jika perusahaan tersebut menutup usahanya maka akan
menderita rugi sebesar biaya tetap. Sedangkan jika terus beroperasi, maka perusahaan akan rugi
lebih kecil daripada biaya rata – rata. Sebagian dari biaya tetap dapat ditutup dengan kelebihan
harga terhadap biaya variabel. Bahwa bila harga sama dengan 5, produsen rugi sebesar 120.
Namun, pendapatan perusahaan 300, masih melebihi biaya variabelnya, 180. Jadi, masih sisa
sebesar 120 untuk mengurangi kerugian dari biaya tetap. Apabila harga turun hingga sama
dengan 3, pendapatan hanya cukup untuk membayar biaya variabel. Kompensasi untuk biaya
tetap tidak ada. Kondisi ini sama dengan bila perusahaan berhenti beroperasi. Apabila
perusahaan berhenti beroperasi, perusahaan rugi sebesar biaya tetap. Jadi, pada saat harga sama
dengan 3, perusahaan indifferent terhadap pilihan beroperasi atau tutup (shut down). Namun,
apabila harga kurang dari 3, pendapatan perusahaan tidak cukup untuk membayar biaya
variabel, apalagi untuk membayar biaya tetap. Apabila harga lebih kecil dari 3, perusahaan
memilih untuk berhenti beroperasi. Harga sama dengan tiga disebut shut down point. Dengan
demikian :
 Jika P = AVC, perusahaan akan mengalami kerugian yang sama apakah ia berproduksi atau
menutup usahanya, yaitu sebesar biaya tetap.
 Jika P < AVC, sebaiknya perusahaan menutup usahanya dengan bersedia menanggung
kerugian sebesar biaya tetap, karena jika perusahaan tersebut tetap beroperasi maka akan
menderita kerugian yang lebih besar daripada biaya tetap. Besarnya kerugian dengan tetap
berproduksi adalah biaya tetap ditambah sebagian biaya variabel yang tidak bisa ditutupi oleh
harga barang.

3. Salah satu strategi umum yang diterapkan dalam kegiatan operasi perusahaan adalah strategi harga
dikarenakan proses penentuan harga merupakan salah satu komponen penting dalam penentuan
keputusan dan proses alokasi sumberdaya dalam perusahaan. Perusahaan dalam mengambil
keputusan tentang strategi penentuan harga dalam produknya perlu mempertimbangkann
karakteristik produk, permintaan konsumen, tingkat persaingan produk dari perusahaan lainya.
Dengan adanya tingkat persaingan dari perusahaan lain oleh karena itu perusahaan pesaing
melakukan diskriminasi harga. Berikan analisis berserta contoh penerapan dari pertimbangan suatu
perusahaan menerapkan :
a. Dikriminasi harga derajat 1
b. Diskriminasi harga derajat 2
c. Diskriminasi harga derajat 3
Jawaban :
a. Diskriminasi harga derajat pertama (First degree price discrimination) merupakan kondisi di
mana harga setiap output yang dijual oleh perusahaan tepat sama dengan harga minimum yang
mau dibayarkan oleh calon pembeli (reservation price), di mana calon pembeli berada dalam
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

kondisi indiferens untuk membeli atau tidak membeli. Dalam hal ini, perusahaan akan mampu
meraup seluruh surplus konsumen. Terkait dengan penetapan harga jual dalam praktik
diskriminasi derajat pertama ini, perusahaan cenderung menerapkan harga yang berbeda – beda
untuk setiap unit barang yang dijual kepada pembeli. Di samping itu, perusahaan juga tahu pasti
kemauan membeli (willingness to pay) dari pembeli. Contoh dari diskriminasi harga derajat
pertama :
 Dokter di wilayah terpencil yang merupakan harga untuk jasanya kepada pasien berdasarkan
kemampuan pasiennya.
 Penjual berlian yang menentukan harga berlian berdasarkan analisis terhadap kemauan calon
pembeli untuk membayar.
b. Diskriminasi harga derajat kedua (Second degree price discrimination) merupakan kondisi di
mana harga setiap output yang dijual oleh perusahaan lebih rendah surplus konsumen yang
mampu diraih oleh perusahaan yang menerapkan strategi diskriminasi harga akibat
ketidakmampuan perusahaan menerapkan harga output – nya pada tingkat harga maksimum yang
mau dibayarkan oleh calon pembeli (reservation price).
Contoh dari diskriminasi harga derajat kedua :
 Praktek declining rate schedules, yaitu pemberlakuan tingkat harga per unit produk yang
semakin rendah untuk pembelian produk dalam jumlah yang semakin banyak (seperti diskon
bagi produk pakaian untuk pembelian lebih dari dua potong di supermarket atau harga yang
lebih rendah bagi produk minuman tertentu dengan syarat membeli produk makanan tertentu).
 Penerapan harga produk yang lebih murah untuk produk yang memiliki tanda khusus (kupon)
atau yang memiliki kartu belanja di supermarket tertentu.
c. Diskriminasi harga derajat ketiga (Third degree price discrimination) merupakan penetapan
harga yang berbeda pada segmentasi pasar yang berbeda untuk barang yang sama. Intinya adalah
penentuan harga yang berbeda untuk pasar dengan kurva permintaan yang berbeda. Satu
kelompok pelanggan dikenakan harga yang lebih tinggi, sementara yang lain dikenakan harga
yang lebih rendah. Perbedaan harga tidak disebabkan oleh perbedaan biaya produksi. Penetapan
perbedaan harga yang dilakukan produsen berdasarkan tempat yang berbeda atau waktu yang
berbeda. Tujuan produsen melakukan diskriminasi harga derajat ketiga adalah untuk
memaksimumkan keuntungan di masing – masing pasar. Diskriminasi harga derajat 3 dilakukan
dengan cara menerapkan harga yang berbeda untuk setiap kelompok konsumen berdasarkan
reservation price masing – masing kelompok konsumen. Diskriminasi harga derajat 3 dilakukan
karena perusahaan tidak mengetahui reservation price masing – masing konsumen, tapi
mengetahui reservation price kelompok konsumen. Kelompok konsumen dapat dibedakan atas
lokasi, geografis, maupun karakteristik konsumen seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan
lain – lain. Contoh dari diskriminasi harga derajat ketiga :
 Maskapai penerbangan mengenakan tarif lebih tinggi pada tiket pulang – pergi satu hari
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

karena mereka lebih cenderung dibeli oleh orang – orang bisnis.


 Harga untuk kelas eksekutif dan bisnis dalam kereta api berbeda.
 Teater dapat membagi penonton bioskop menjadi manula, dewasa, dan anak – anak, masing –
masing membayar harga yang berbeda ketika menonton film yang sama.

4. Pada era Covid – 19 seperti sekarang ditambah lagi dengan adanya Undang – undang Cipta Kerja
kondisi permintaan dan penawaran dalam pasar tenaga kerja di Indonesia merupakan pertimbangan
yang penting bagi pihak manajemen bisnis/perusahaan maupun pemerintah. Beberapa faktor berikut
mempunyai potensi untuk mempengaruhi keseimbangan pasar tenaga kerja di Indonesia. Dengan
menggunakan asumsi yang biasa dipergunakan dalam teori permintaan dan penawaran, jelaskan
dampak dari perubahan faktor – faktor dibawah ini terhadap keseimbangan pasar tenaga kerja di
Indonesia, faktor – faktor tersebut yaitu sebagai berikut :
a. Peningkatan kesejahteraan oleh perusahaan
b. Deregulasi pemerintah yang mendorong perkembangan investasi
c. Peningkatan tingkat upah minimum regional (UMR) yang berada di atas tingkat upah
keseimbangan pasar tenaga kerja
d. Peningkatan mutu pendidikan dari tenaga kerja
Jawaban :
a. Peningkatan kesejahteraan oleh perusahaan
Peningkatan tunjangan kesejahteraan merupakan salah satu motivasi perusahaan kepada
karyawannya, sehingga karyawan merasa nyaman dan dihargai setiap kinerjanya. Kesejahteraan
yang baik akan meningkatkan produktivitas karyawan. Karyawan yang merasa diperhatikan oleh
perusahaan pasti akan “membalas” perhatian tersebut dengan memberikan performa terbaiknya.
Kesejahteraan yang baik akan menarik karyawan baru, dan mempertahankan karyawan lama.
Kesejahteraan yang baik akan menekan persentase ketidakhadiran karyawan di kantor memang
bisa disebabkan oleh banyak alasan, mulai dari izin karena ada acara keluarga ataupun sakit. Satu
dua hari izin nggak masuk sih masih wajar. Tapi kalau dalam satu bulan efektif kerja,
ketidakhadirannya sampai 50%, maka kemungkinan sih ada sesuatu yang salah. Berbagai bentuk
tunjangan dan fasilitas kesehatan yang diberikan oleh kantor bisa menekan persentase
ketidakhadiran karyawan karena sakit. Tunjangan dan fasilitas ini tak melulu berupa uang
penggantian pengobatan ataupun BPJS. Ada banyak hal lain yang bisa diberikan demi menjamin
kesehatan karyawan. Misalnya, tersedianya pusat kebugaran mini di kantor, ruang kerja yang
nyaman, dan lain sebagainya.
b. Deregulasi pemerintah yang mendorong perkembangan investasi
Dengan banyaknya investasi yang masuk maka akan mempengaruhi tingkat lapangan pekerjaan,
dan tingkat lapangan pekerjaan ini akan berpengaruh pada permintaan tenaga kerja. Atau
kesempatan kerja pun ikut bertambah dan tentunya akan berpengaruh juga terhadap penurunan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

angka pengangguran.
c. Peningkatan tingkat upah minimum regional (UMR) yang berada di atas tingkat upah
keseimbangan pasar tenaga kerja
Peningkatan tingkat upah minimum regional (UMR) yang berada di atas tingkat upah
keseimbangan pasar tenaga kerja. UMR merupakan standar bagi tenaga kerja untuk mendapatkan
kehidupan yang layak, dengan tingkat upah yang tinggi, maka akan semakin banyak tenaga kerja
yang tertarik untuk bergabung diperusahaan tersebut. Tujuan utama dari kenaikan upah minimum
regional setiap tahunnya adalah untuk mewujudkan kesejahteraan hidup para karyawan dan
keluarganya. Tentunya dengan kenaikan upah ini, kesejahteraan hidup mereka akan terjaga.
Dalam menentukan besaran upah minimum, pemerintah daerah akan memasukkan unsur
Kebutuhan Hidup Layak, atau KHL, kedalam perhitungannya. Inilah yang menyebabkan upah
minimum di tiap daerah berbeda-beda. Biasanya daerah yang jauh dari pusat industri
mendapatkan upah yang lebih tinggi, karena harga kebutuhan di sana juga lebih tinggi. Kenaikan
UMR sangat terasa dampaknya bagi perusahaan, karena kenaikan upah menyebabkan biaya
faktor produksi juga naik, sehingga perusahaan harus menaikkan harga barang untuk meraih
keuntunggan. Namun masalahnya adalah kenaikan biaya faktor produksi belum tentu diimbangi
dengan meningkatnya profit perusahaan juga. Membayar upah tenaga kerja dengan jumlah yang
lebih tinggi akan merugikan perusahaan dan memaksa perusahaan untuk melakukan pengurangan
tenaga kerja demi menjaga efisiensi biaya.
d. Peningkatan mutu pendidikan dari tenaga kerja
Dengan meningkatnya mutu tenaga kerja maka daya saing tenaga kerja juga ikut meningkat,
namun hal ini tentu harus diikuti dengan daya serap industri terhadap tenaga kerja agar tingkat
pengangguran dapat menurun. Banyak orang yang meyakini bahwa pendidikan merupakan faktor
penentu utama karier atau kesuksesan seseorang. Pendidikan dapat menjadi dasar untuk
mendapatkan kemampuan serta pengetahuan melalui pembelajaran dan praktiknya. Pendidikan
merupakan faktor utama atau modal yang paling utama dalam mengembangkan kemampuan
intelektual seseorang. Melalui pendidikan tersebut seseorang akan mampu meningkatkan
kemampuan kognitif, efektif, psikomotoriknya, dan dengan pendidikan juga dapat mencetak
individu yang memiliki etos kerja hal ini yang mempengaruhi meningkatnya mutu tenaga kerja
sehingga dengan meningkatkan kualitas pendidikan akan terciptanya mutu tenaga kerja Indonesia
yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai