Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM

MODUL VII HIGH PASS FILTER (HPF)


SISTEM TELEKOMUNIKASI

Kelompok : A8
Jurusan : S-1 Teknik Elektro
Tgl. Praktikum : 8 November 2021
Nama Asisten : Elok Faizatul Hikmah

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY


FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA
2021
Kelompok 4E

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rangkaian filter merupakan rangkaian yang di desain hanya untuk memperbolehkan


suatufrekuensi pada rentang tertentu memiliki nilai redaman (atenuasi) yang kecil (disebut
sebagai ’Pass Band’). Filter bisa diartikan suatu rangkaian yang dipergunakan untuk
membuang tegangan output pada frekuensi tertentu, untuk merangcang filter ini dapat
memanfaatkan komponen pasif (R, L, C) dan komponen aktif (op-amp, transistor). Dengan
demikian filter dapat dikelompokan menjadi filter pasfi dan afilter aktif, namun saat ini
yang dibahasa adalah filter pasif saja yaitu HPF, dan LPF. Rangkaian filter merupakan
rangkaian yang di desain hanya untuk memperbolehkan suatufrekuensi pada rentang
tertentu memiliki nilai redaman (atenuasi) yang kecil (disebut sebagai ’Pass Band’),
sedangkan pada rentang frekuensi lainnya memiliki nilai redaman yang sangat besar
(disebut sebagai ’Attenuation Band’ atau ’Stop Band’). Filter bisa diartikan suatu
rangkaian yang dipergunakan untuk membuang tegangan output pada frekuensi tertentu,
untuk merangcang filter ini dapat memanfaatkan komponen pasif (R, L, C) dan komponen
aktif (op-amp, transistor). Dengan demikian filter dapat dikelompokan menjadi filter pasfi
dan afilter aktif, namun saat ini yang dibahasa adalah filter pasif saja yaitu HPF, dan LPF,
meskipun pada dasarnya filter dapat di kelompokkan berdasarkan Response
frekuensinya.Dalam pembuatan filter tentunya sering dihindari menggunakan bahan
inductor, lebih lagidikarenakan ukurannya yang besar. Sehingga umumnya filter apsif ini
hanya memanfaatkankomponen R dan C saja.

High Pass Filter atau biasanya disingkat dengan HPF adalah Filter atau penyaring
frekuensi yang dapat melewatkan sinyal frekuensi tinggi dan menghambat atau memblokir
sinyal frekuensi rendah. Dengan kata lain, sinyal Frekuensi tinggi akan lebih mudah
melewati High Pass Filter (HPF) sedangkan sinyal frekuensi rendah akan dihambat atau
dipersulit untuk melewatinya. HPF yang ideal adalah HPF yang sama sekali tidak
melewatkan sinyal dengan frekuensi dibawah frekuensi cut-off. Pada dasarnya, High Pass
Filter (HPF) adalah kebalikan dari Low Pass Filter (LPF). Dalam bahasa Indonesia, High
Pass Filter disebut juga dengan Tapis Lolos Tinggi, Tapis Pelewat Tinggi atau Penyaring
Lolos Atas. Tapis Lolos Tinggi atau High Pass Filter ini dapat dibuat dengan menggunakan
komponen pasif seperti Resistor dengan Kapasitor atau Induktor. High Pass Filter yang

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E
dibuat dari Resistor dan Kapasitor disebut dengan High Pass RC Filter sedangkan High
Pass

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

Filter atau HPF yang terbuat dari Resistor dan Induktor disebut dnegan High Pass RL
Filter. Filter Pasif yaitu filter yang menggunakan komponen pasif ini tidak memiliki
elemen penguat seperti Transistor dan Op-Amp sehingga tidak memiliki perolehan
penguatan sinyal, oleh karena itu tingkat OUTPUT-nya selalu kurang dari tingkat INPUT-
nya.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum kali ini, yaitu:
1. Mengetahui prinsi keerja dari HPF.
2. Mengetahui pengaruh induktor dan kapasitor pada rangkaian HPF.
3. Membandingkan hasil praktikum dengan teori HPF

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

BAB II

TEORI DASAR

2.1. TEORI MODUL

High Pass Filter (HPF) adalah filter yang hanya melewatkan frekuensi tinggi. Aplikasi
dari filter ini adalah pada speaker untuk digunakan sebagai output dari frekuensi tinggi atau
tweeter.

Gambar Grafik HPF Ideal (kiri) dan Grafik Frekuensi Respon HPF (kanan)

Pada rangkaian HPF, filter dapat dibuat menggunakan Resistor dan Induktor dirakit seri
maupun Resistor dan Kapasitor dirakit seri, bisa juga sebenarnya menggunakan OpAmp,
tapi pada materi ini kita hanya akan membahas HPF yang menggunakan Induktor dan
Kapasitor. Frekuensi cut off adalah frekuensi yang menjadi batas untuk melewatkan atau
menghalangi sinyal masukan. Frekunsi Cut off merupakan frekuensi yang memberikan
nilai amplitudo tegangan berada pada 0.707 Amplitudo maksimumnya.

Gambar HPF Menggunakan Kapasitor dan Resistor dirakit seri

Pada rangkaian HPF diatas, frekuensi cut off (fc) dapat dihitung, yaitu tejadi ketika Xc
= R, sehingga fc dapat dihitung dengan rumus :

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

Gambar HPF Menggunakan Resistor dan Induktor dirakit seri

Pada rangkaian HPF diatas, frekuensi cut off (fc) dapat dihitung, tejadi ketika XL = R,
sehingga fc dapat dihitung dengan rumus :

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

2.2. TEORI TAMBAHAN

Pengertian High Pass Filter (HPF) atau Tapis Lolos Atas

– High Pass Filter atau biasanya disingkat dengan HPF adalah Filter atau penyaring
frekuensi yang dapat melewatkan sinyal frekuensi tinggi dan menghambat atau memblokir
sinyal frekuensi rendah. Dengan kata lain, sinyal Frekuensi tinggi akan lebih mudah
melewati High Pass Filter (HPF) sedangkan sinyal frekuensi rendah akan dihambat atau
dipersulit untuk melewatinya. HPF yang ideal adalah HPF yang sama sekali tidak
melewatkan sinyal dengan frekuensi dibawah frekuensi cut-off. Pada dasarnya, High Pass
Filter (HPF) adalah kebalikan dari Low Pass Filter (LPF). Dalam bahasa Indonesia, High
Pass Filter disebut juga dengan Tapis Lolos Tinggi, Tapis Pelewat Tinggi atau Penyaring
Lolos Atas.

Tapis Lolos Tinggi atau High Pass Filter ini dapat dibuat dengan menggunakan
komponen pasif seperti Resistor dengan Kapasitor atau Induktor. High Pass Filter yang
dibuat dari Resistor dan Kapasitor disebut dengan High Pass RC Filter sedangkan High
Pass Filter atau HPF yang terbuat dari Resistor dan Induktor disebut dnegan High Pass RL
Filter. Filter Pasif yaitu filter yang menggunakan komponen pasif ini tidak memiliki
elemen penguat seperti Transistor dan Op-Amp sehingga tidak memiliki perolehan
penguatan sinyal, oleh karena itu tingkat OUTPUT-nya selalu kurang dari tingkat INPUT-
nya.

Dua Jenis Konfigurasi Utama High Pass Filter

Seperti yang disebutkan sebelumnya, terdapat dua konfigurasi utama pada High Pass
Filter (HPF) Pasif atau Penyaring Lolos Atas Pasif ini yaitu High Pass RC Filter (Resistor-
Capasitor) dan High Pass RL Filter (Resistor-Inductor). Berikut ini adalah pembahasan
singkat mengenai kedua konfigurasi High Pass Filter Pasif ini.

- High Pass RC Filter

High Pass RC Filter atau Penyaring Lolos Atas RC adalah rangkaian penyaring frekuensi
yang terdiri dari komponen pasif yaitu Resistor (R) dan Kapasitor (C) yang meneruskan
sinyal frekuensi tinggi tetapi menghambat atau memblokir frekuensi rendah. Untuk
membuat Penyaring RC ini, Kapasitor (C) ditempatkan secara seri dengan sinyal INPUT

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E
rangkaian dan

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

Resistor (R) ditempatkan secara paralel atau sejajar dengan sinyal INPUT seperti yang
ditunjukan pada gambar dibawah ini :

Dari rangkaian High Pass RC Filter diatas, Kapasitor (C) yang merupakan komponen
reaktif ini akan menawarkan resistansi yang berbeda terhadap sinyal frekuensi yang berbeda
yang masuk melaluinya. Resistansi Kapasitor akan tinggi terhadap sinyal frekuensi rendah
atau sinyal DC sedangkan resistansi rendah terhadap sinyal frekuensi tinggi. Karena dengan
karakteristik kapasitor yang beresistansi tinggi terhadap sinyal frekuensi rendah atau sinyal
DC, Kapasitor tersebut akan menghalangi sinyal frekuensi rendah untuk melewatinya
sehingga hanya sinyal frekuensi tinggi saja yang berhasil melewati kapasitor tersebut.
Kapasitor jenis ini juga berfungsi sebagai Kapasitor kopling (Coupling Capasitor) karena
melewatkan sinyal AC tetapi memblokir sinyal DC.

High Pass Filter merupakan penyaring frekuensi yang banyak digunakan diberbagai jenis
rangkaian, salah satunya adalah rangkaian Mikrofon. Mikrofon adalah perangkat yang
memerlukan daya DC agar dapat beroperasi dan membutuhkan sinyal AC seperti suara
manusia dan musik sebagai sinyal INPUT-nya. Dengan kata lain, sinyal DC hanya sebagai
daya agar dapat mengoperasikan mikrofon namun tidak boleh muncul pada OUTPUT yang
bersinyal AC (Audio). Jadi, untuk meneruskan sinyal Audio yang berbentuk sinyal AC dan
memblokir sinyal DC, kita memerlukan rangkaian High Pass Filter (HPF) atau Penyaring
Lolos Atas.

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

- High Pass RL Filter

High Pass RL Filter adalah High Pass Filter yang terdiri dari Resistor dan Induktor
yang dapat meneruskan sinyal Frekuensi Tinggi tetapi melemahkan atau memblokir
sinyal frekuensi rendah. Untuk merangkaian Rangkaian High Pass RL Filter ini, Induktor
ditempatkan secara paralel dengan sinyal sumber daya yang memasuki rangkaian
sedangkan Resistor ditempatkan secara seri dengan sinyal INPUTnya seperti yang
ditunjukan pada gambar dibawah ini:

Rangkaian diatas adalah rangkaian High RL Filter yang dapat melewati sinyal
frekuensi tinggi dan melemahkan sinyal frekuensi rendah. Sama seperti Kapastior,
Induktor juga merupakan komponen reaktif yang dapat berubah resistansi-nya tergantung
pada sinyal frekuensi yang melaluinya. Induktor akan melewati sinyal frekuensi rendah
dengan resistansi yang rendah sedangkan frekuensi tinggi yang melalui akan dihambat
atau dilemahkan dengan resistansi yang tinggi. Dengan demikian, sinyal frekuensi rendah
akan mudah melewati Induktor sedangkan sinyal frekuensi tinggi akan dilemahkan atau
diblokir sebagai OUTPUT pada rangkaian High Pass Filter ini.

Rangkaian diatas menggunakan prinsip kerja Reaktansi Induktif. Perlu diingat bahwa
arus akan mengambil jalur yang resistansinya paling rendah. Karena Induktor
menawarkan resistansi yang tinggi terhadap sinyal frekuensi tinggi, sinyal frekuensi
tinggi tidak akan melalui Induktor dan akan mengambil jalur alternatif yang menawarkan
resistansi rendah, yaitu jalur ke OUTPUT pada rangkaian RL Filter ini. Di satu sisi,
sinyal frekuensi rendah

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

akan melewati jalur ke Induktor karena Induktor menawarkan resistansi yang rendah
untuk sinyal frekuensi rendah.

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitian

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

2. Alat Percobaan
1) Function Generator (Amplitudo 5, frekuensi 0-120 Hz)
2) Oscilloscope
3) Resistor (R1) 50Ω
4) Kapasitor (C1) 100 uF
5) Induktor (L1) 0.2 H
6) Kabel Penghubung

3. Langkah Percobaan
1) Rangkailah menggunakan Proteus seperti gambar di bawah ini (printscreen hasil
rangkaian)

2) Ubahlah frekuensi pada function generator antara 0 Hz – 120 Hz. Catatlah tegangan
output (pada C1) pada tabel seperti dibawah ini. Catat frekuensi pentingnya, terutama
pada frekuensi cut off (yaitu 0,707 Vmax)
Frekuensi hasil praktikum Amplitudo Tegangan
(Heartz) Kapasitor (Vpp)
0

120

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

3) Ubahlah rangkaian menjadi rangkaian LPF dibawah ini. (printscreen hasil rangkaian)

4) Ubahlah frekuensi pada function generator antara 0 Hz – 120 Hz. Catatlah tegangan
output (pada R1) pada tabel seperti dibawah ini. Catat frekuensi pentingnya, terutama
pada frekuensi cut off (yaitu 0,707 Vmax)
Frekuensi hasil praktikum Amplitudo Tegangan
(Heartz) Kapasitor (Vpp)
0

120

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. DATA PENGAMATAN

1. Ubahlah frekuensi pada Function Generator anatra 0 Hz - 120 Hz. Catatlah Tegangan
Output (pada C1) pada tabel seperti dibawah ini. Catat frekuensi pentingnya, terutama
pada frekuensi cut off (yaitu pada 0.707 Vmax).

Frekuensi Hasil Praktikum Amplitudo Tegangan


(Heartz) Kapasitor (Vpp)
0 0
10 2,42
20 2,23
30 1,98
40* 1,75
40 1,75
50 1,55
60 1,38
70 1,23
80 1,10
90 1
100 900
110 825
120 775
* = Frekuensi cut off

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

Ket :
fc = 40
Vpp = 1,75

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

2. Ubahlah frekuensi pada Function Generator anatra 0 Hz - 120 Hz. Catatlah Tegangan
Output (pada L1) pada tabel seperti dibawah ini. Catat frekuensi pentingnya, terutama
pada frekuensi cut off (yaitu pada 0.707 Vmax).

Frekuensi Hasil Praktikum Amplitudo Tegangan


(Heartz) Kapasitor (Vpp)
0 0
10 2,38
20 2,1
30 1,80
32 1,73
40 1,55
50 1,33
60 1,15
70 1,02
80 925
90 825
100 750
110 675
120 625
* = Frekuensi cut off

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

Ket :
fc = 70
Vpp = 1,73

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

4.2. TUGAS AKHIR

Buatlah laporan dengan memberikan penjelasan mengenai beberapa pertanyaan berikut :

1. Buatlah tabel hasil pengamatan HPF rangkaian CR dalam grafik Amplitudo fungsi
frekuensi seperti gambar frekuensi respon HPF pada teori diatas.
JAWAB

1000
900
900 825
800 775
6 700
600 4,46 4,54 4,66 4,7 4,76 4,8 4,84
5
Axis Title

4,2
500 3,9
4 3,46 3,54
400
300 2,66
3
200
2 1,52
100
0 2.42 2.23 1.98 1.75 1.75 1.55 1.38 1.23 1.1 1
1 0
0 0 10 20 30 40 40 50 60 70 80 90 100 110 120
0 Axis Title
010203032405060708090100 110 120
Frekuensi (Hz)

2. Apakah penggunaan Kapasitor dan Resistor dapat membuat rangkaian HPF? Jika ya
jelaskan! Bandingkan pula hasil praktikum dengan hasil perhitungan.
JAWAB
Iya dapat, karena pada percobaan ini Resistor dapat melewatkan frekuensi tinggi yang
terbukti dengan nilai amplitudo tegangan yang besar dan meredam frekuensi rendah
yang terbukti disaat nilai amplitudo tegangan pada frekuensi rendah itu memiliki nilai
yang kecil. Nilai hasil praktikum dan nilai hasil perhitungan memiliki perbedaan yang
tidak terlalu jauh. Dimana pada hasil nilai perhitungan akan mendapatkan nilai sebesar
;

1
𝑓𝑐 =
2𝜋𝑅𝐶
1
=
2 × 3,14 × 50 × 0,0001

1
𝑓𝑐 = = 31, 84
0,0314

Sedangkan untuk hasil nilai praktikum pada VSM generator tidak terdapat nilai nol koma
( 0, … ) sehingga nilainya di bulatkan menjadi 32.
Laboratorium Sistem Telekomunikasi
Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

3. Buatlah tabel hasil pengamatan HPF rangkaian LR dalam grafik Amplitudo fungsi
frekuensi seperti gambar frekuensi respon HPF pada teori diatas.
JAWAB

HUBUNGAN AMPLITUDO TERHADAP FREKUENSI


PADA RANGKAIAN HPF RL
4,56 4,62 4,68 4,74
5 4,5
4,2 4,34
Amplitudo Tegangan (Vpp)

5 3,96
4 3,36 3,54
4 3,04
3
3 2,26
2
1,22
2
1
1 0
0
010203036405060708090100 110 120
Frekuensi (Hz)

4. Apakah penggunaan Induktor dan Resistor dapat membuat rangkaian HPF? Jika ya
jelaskan! Bandingkan pula hasil praktikum dengan hasil perhitungan.
JAWAB
Iya dapat, karena pada percobaan ini Resistor dapat melewatkan frekuensi rendah yang
terbukti dengan nilai amplitudo tegangan yang besar dan meredam frekuensi tinggi
yang terbukti disaat nilai amplitudo tegangan pada frekuensi tinggi itu memiliki nilai
yang kecil. Nilai hasil praktikum dan nilai hasil perhitungan memiliki perbedaan yang
tidak terlalu jauh. Dimana pada hasil nilai perhitungan akan mendapatkan nilai
sebesar ;

𝑅
𝑓𝑐 =
2𝜋𝐿
50
=
2 × 3,14 × 0,2

50
𝑓𝑐 = = 39,80
1,256

Sedangkan untuk hasil nilai praktikum pada VSM generator tidak terdapat nilai nol koma
( 0, … ) sehingga nilainya di bulatkan menjadi 40.

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

5. Jelaskan penggunaan high pass filter pada kehidupan sehari-hari!


JAWAB

High-pass filter memiliki banyak aplikasi. Diantaranya digunakan digunakan sebagai


bagian dari crossover audio untuk mengarahkan frekuensi tinggi ke tweeter sementara
pelemahan sinyal bass yang dapat mengganggu, atau kerusakan, pembicara.

Crossover pada amplifier dibutuhkan bila memang kita ingin supaya kualitas
suara yang dihasilkan oleh amplifier-speaker benar benar bagus, bila memang kualitas
amplifier dan speaker yang digunakan sudah cukup baik, tidak perlu lagi
menggunakan crossover ini.

Tiap tiap speaker tersebut memiliki jangkauan / range frekuensi kerja masing
masing. Speaker woofer untuk frekuensi rendah, middle untuk frekuensi tengah
sedangkan tweeter untuk menghasilkan frekuensi tinggi, nah supaya kinerja masing
masing speaker ini sempurna maka input yang diberikan harus sesuai dengan jenis
speaker tersebut. Rangkaian yang berfungsi untuk memilah milah frekuensi itulah
yang disebut dengan rangkaian crossover.

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

4.3. PENGOLAHAN DATA

a. Menentukan frekuensi cut off pada rangkaian RC.


1
𝑓𝑐 =
2𝜋𝑅𝐶
1
=
2 × 3,14 × 50 × 0,0001

1
𝑓𝑐 = = 31, 84 ≫ 32
0,0314

Ket :
fc = 32
Vpp = 1,75

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

b. Menentukan frekuensi cut off pada rangkaian RL.


𝑅
𝑓𝑐 =
2𝜋𝐿
50
=
2 × 3,14 × 0,2

50
𝑓𝑐 = = 39,80 ≫ 40
1,256

Ket :
fc = 40
Vpp = 1,75

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Praktikan dapat mengetahui prinsip kerja dari HPF. Prinsip kerja dari HPF adalah
Ketika frekuensi semakin besar maka amplitudonya semakin besar, karena frekuensi
berbanding lurus dengan amplitudo. High Pass Filter (HPF) adalah jenis filter yang
melewatkan frekuensi tinggi serta meredam frekuensi rendah.
2. Praktikan dapat mengetahui pengaruh induktor dan kapasitor pada rangkaian HPF.
Induktor memiliki nilia frekuensi yang lebih besar dibandingkan dengan kapasitor.
3. Praktikan dapat membandingkan hasil praktikum dengan teori LPF. Perhitungan yang
dilakukan sesuai dengan teori yang diberikan yaitu pada perhitungan reaktansi
kapasitor dan reaktansi induktor. Frekuensi cut off adalah frekuensi yang menjadi
batas untuk melewatkan atau menghalangi sinyal masukan.

5.2 Saran
Bertolak dari praktikum yang telah dilakukan, disarankan agar:
a. Praktikan memahami terlebih dahulu materi yang relevan dengan praktikum yang akan
dilakuakan agar tidak terjadi salah konsep ataupun kesalahan prosedural lainnya saat
melakukan praktikum.
b. Praktikan mampu memahami filter terutama high pass filter, Ketika memiliki frekuensi
semakin besar maka amplitudonya semakin besar juga.

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
Kelompok 4E

DAFTAR PUSTAKA

https://teknikelektronika.com/pengertian-high-pass-filter-hpf-tapis-lolos-atas/

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN

Anda mungkin juga menyukai