Metodologi Penelitian 2
Metodologi Penelitian 2
MATAKULIAH :
METODOLOGI PENELITIAN
DOSEN :
Prof Dr. Drs. Ec. SLAMET RIYADI, ,M.P., M.M
PERSEPSI MASYRAKAT PADA ATURAN PENERAPAN
PROTOKOL KESEHATAN UNTUK MENCEGAH
COVID – 19 DI SURABAYA
DIBUAT OLEH:
- Teori Ada tiga teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis
deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat Desa
Kureksari menanggapi berbagai tanggapan yaitu sebagian besar setuju dan sebagian
tidak setuju karena dampaknya mengakibatkan kegiatan terhambat, pendapatan
menurun, pembelajaran kurang efektif.
- pada penelitian sebelumnya berlokasi di Kecamatan Waru Sidoarjo sedangkan
penelitian ini berlokasi di Surabaya
persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini
- objek yang dibahas sama-sama covid 19
aktor pendukung perilaku sehat masa pandemi antara lain
(1) perceived seriousness,
(2) perceived susceptibility,
(3) perceived benefits, dan
(4) cues to action.
C. Dampak COVID – 19
Dampak covid – 19 ancaman merupakan keadaan dimana individu mempersepsikan
sebuah situasi negatif yang membuat mereka membutuhkan perlindungan diriancaman dibagi
menjadi dua yaitu ancaman realistik dan simbolik. Ancaman realistik berhubungan dengan
fisik (rasa sakit, siksaan dan kematian). Sementara ancama simbolik berhubungan dengan
agama, ideologi ataupun kepercayaan. Dalam kaitan dengan kepatuhan terhadap aturan dan
anjuran pemerintah selama covid-19, maka persepsi ancaman yang dimaksud adalah perspsi
ancaman simbolik atau fisik. Ketakutan akan terjangkit virus menjadi salah satu alasan
responden bertindak patuh.
Sosialisasi tentang bahaya penularan COVID-19 yang dilakukan pemerintah melalui
media massa juga belum dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat, khususnya di lapisan
bawah dengan tingkat pendidikan yang tergolong tidak tinggi. Pemilihan dan penggunaan
istilah atau katakata yang disampaikan oleh tim penanganan pandemi COVID-19 dinilai
terlalu berat dan masih asing di telinga masyarakat sehingga sangat sulit untuk dipahami.
Penggunaan istilah yang sudah mulai dikenal masyarakat, seperti Orang Dalam Pemantauan
(ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan Orang Tanpa Gejala (OTG) diganti menjadi
suspect, kontak erat, dan kasus konfirmasi tanpa gejala. Belum lagi istilah lain seperti
comorbid, social / physical distancing
lockdown, probable, reactive, specimen, isolasi, dan new normal. Kesulitan
memahami istilah-istilah tersebut tidak lantas menggerakkan orang untuk mencari penjelasan
lebih lanjut, justru sebaliknya menjadi acuh atau tidak peduli, diantara mereka ada yang
menjadikan istilah-istilah rumit itu sebagai bahan hiburan dan guyonan sehari-hari.
BAB III
METODEE PENELITIAN
3.1 Definsi operasional variabel
Implementasi Protokol Kesehatan
menerapkan protokol kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan peraturan dari
pemerintah pusat Peraturan penerapan protokol kesehatan didapatkan dari pemerintah pusat
dan untuk warga sekitar surabaya sudah menerapkan protokol kesehatan kepada masyarakat,
agar terhindar dari virus covid-19. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan masih banyak
warga sekitar surabaya yang tidak mematuhi protokol kesehatan, sehingga dapat mudah
terpapar virus covid-19 membuat kebijakan penerapan protokol kesehatan. Adapun indikator
yang mendukung Implementasi Kebijakan Penerapan Protokol Kesehatan di surabaya
Covid-19
Corona virus adalah virus RNA positif, berkapsul atau tidak tersegmentasi tunggal.
Coronavirus termasuk dalam ordo Nidovirales, famili Coronavirudae. Pada struktur virus
corona membentuk struktur seperti kubus yaitu protein S yang terletak di permukaan virus.
Protein S dan protein spike merupakan salah satu protein antigenik utama virus dan
merupakan struktur utama dalam penulisan gen. Protein S berperan saat penempelan dan
masuknya virus ke dalam sel inang (interaksi protein S dengan reseptornya pada sel inang).
Dampak COVID – 19
Dampak covid – 19 ancaman merupakan keadaan dimana individu mempersepsikan
sebuah situasi negatif yang membuat mereka membutuhkan perlindungan diriancaman dibagi
menjadi dua yaitu ancaman realistik dan simbolik. Ancaman realistik berhubungan dengan
fisik (rasa sakit, siksaan dan kematian). Sementara ancama simbolik berhubungan dengan
agama, ideologi ataupun kepercayaan. Dalam kaitan dengan kepatuhan terhadap aturan dan
anjuran pemerintah selama covid-19, maka persepsi ancaman yang dimaksud adalah perspsi
ancaman simbolik atau fisik. Ketakutan akan terjangkit virus menjadi salah satu alasan
responden bertindak patuh.
3.2 Popilasi & Sampel
Dalam penelitian menjadi objek penelitian penerapan protokol kesehatan untuk mecagah
covid – 19. Dalam pengambilan sampel pada penelitian menggunakan metode deskriptif
seperti keadaan, situasi, kondisi, peristiwa-peristiwa, kegiatan, dan lain-lain. Maksud dari
penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki kondisi-kondisi,
keadaan, atau hal-hal lain seperti yang telah disebutkan, dan hasilnya disajikan dalam sebuah
laporan penelitian
3.3 Jenis dan Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini berasal dari subjek data yang diperoleh. Jika
peneliti menggunakan kuesioner dan wawancara dalam pengumpulan data,
maka sumber data tersebut adalah responden, yaitu orang yang menanggapi
dan menjawab pertanyaan dari peneliti, entah itu pertanyaan tertulis maupun
lisan.
3.4 Hipotesis
Implementasi Protokol Kesehatan
Covid – 19
Dampak Covid – 19
3.5 Teknik Analisis
Dalam hal menganalis data tentu ada tekniknya, dan teknik yang digunakan
adalah teknik kualitatif. Yaitu yang dinyatakan dalam bentuk verbal yang
diolah menjadi jelas dan akurat. Analisis data dalam penelitian kualitatif
dilakukan dengan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah
pengumpulan dalam periode tertentu selesai. Setelah pengumpulan dilakukan
secara sistematis kemudian memperoleh kesimpulan, kemudian dianalisa lagi
menggunakan metode kualitatif untuk menggambarkan suatu keadaan atau
fenomena yang terjadi sampai pada tahap tertentu hingga diperoleh data yang
dianggap kredibel. Dalam hal ini beberapa teknis yang digunakan dalam
penelitian ini:.
1) Reduksi data adalah proses pemilihan, memusatkan perhatian pada
penyederhanaan, mengabstraksi, mentransformasikan data kasar yang muncul
dari catatan-catatan di lapangan, Agar tidak terjadinya penumpukan data perlu
mereduksi data, memilih dan mencatat hal-hal pokok dari data tersebut.
2) Penyajian data merupakan kumpulan informasi yang tersusun, dan
memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan untuk
mengungkapkan data secara menyeluruh dari kumpulan data yang telah ada
dan tersedia.
3) Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dari semua data yang telah
diperoleh sebagai hasil dari penelitian. Dan dari kesimpulan yang ada itu
merupakan kesimpulan akhir setelah melalui beberapa kesimpulan awal. Dan
kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh selama di lapangan diverifikasi selama
penelitian berlangsung yaitu meninjau kembali catatan yang di lapangan
hingga tercapainya penegasan kesimpulan