Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DOKUMENTASI DISCHARGE PLANNING

DI SUSUN OLEH :

1. Irma
2. Jose Jaga Limu
3. Korlina Goro Lere
4. Kresensian Kambe
5. Lidia Dabi Suatu
6. Margareta Mete Mada
7. Maria Dominika M. Fabir
8. Marliana Pandak

PRODI D-III KEPERAWATAN WAIKABUBAK

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Dokumentasi Discharge Planning” ini pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Dokumentasi Keperawatan. Selain itu makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Dokumentasi Discharge
Planning bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Verayanti Albertina
Bata,S.,Kep..Ns.,MPH yang mengajarkan mata kuliah Dokumentasi Keperawatan
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.Kami menyadari, makalah yang saya tulis masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun, akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Waikabubak, 2 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................
Daftar Isi...............................................................................................................................
Bab I Pendahuluan..............................................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan........................................................................................................................
Bab II Pembahasan..............................................................................................................
A. Pengertian Discharge Planning.................................................................................
B. Apa Saja Tujuan Dilakukan Discharge Planning......................................................
C. Apa Saja Manfaat Dilakukan Discharge Planning....................................................
D. Bagaimana Langkah-Langkah Dalam Melakukan Discharge Planning...................
E. Apa Saja Prinsip-Prinsip Discharge Planning ..........................................................
F. Apa Saja Elemen Discharge Planning ......................................................................
G. Faktor-Faktor Yang Perlu Dikaji Pada Pelaksanaan Discharge Planning ...............
H. Apa Saja Jenis – Jenis Dischare Planning ................................................................
I. Hal Apa Saja Yang Perlu Diketahui Sebelum Pasien Pulang ...................................
J. Apa Saja Tindakan Keperawatan Pada Pasien Dengan Perencanaan Pulang............
K. Bagaimana Alur Pelaksanaan Discharge Planning
L. Bagaimana Pengorganisasian Discharge Plannning ................................................
M. Apa Saja Peran Perawat Dalam Discharge Planning................................................
Bab III Penutup...................................................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................................
Daftar Pustaka.....................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Discharge planning merupakan suatu bagian penting dan memiliki
pengaruh dalam sebuah pelayanan keperawatan. Pelaksanaan discharge
planning yang belum sesuai dan belum optimal akan mengakibatkan
kerugian bagi pasien seperti meningkatnya angka perawatan berulang,
memperlambat penyembuhan, meningkatnya angka kembalinya pasien ke
rumah sakit akibat penyakit yang sama, meningkatnya lama perawatan,
dan meningkatnya angka kematian (Junaidy, 2017). Idealnnya, discharge
planning dimulai saat penerimaan pasien masuk hingga evaluasi tindakan
pada saat pasien akan pulang,untuk mengkaji kemungkinan rujukan, atau
perawatan lanjut dirumah sesuai kebutuhan (Shofiana, 2014).
Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang secara
langsung terlibat dalam pelaksanaan discharge planning yang juga akan
menentukan keberhasilan dari pelaksanaan discharge planning. Perawat
yang tidak melaksanakan discharge planning dengan baik dan benar akan
memberikan dampak yang negatif terhadap kwalitas kesehatan pasien
(Pribadi, 2019). Perawat harus mengkaji setiap pasien dengan
mengumpulkan data yang berhubungan kemudian mengidentifikasi
masalah aktual dan potensial, mementukan tujuan bersama-sama,
memberikan tindakan khusus untuk mengajarkan cara dalam
mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi pasien secara optimal
serta mengevaluasi kesinambungan asuhan keperawatan yang telah di
berikan kepada pasien dan keluarganya (Koeswo, 2014).
Permasalahan discharge planning tidak hanya terjadi di Indonesia
tapi juga terjadi di dunia di mana Menurut World Health Organization
(WHO) permasalahan perencanaan pulang sudah lama menjadi
permasalahan dunia. Data dunia pelaporkan bahwa sebanyak 23% perawat
australia tidak melaksanakan discharge planning, dan di inggris bagian
barat daya juga menunjukan bahwa sebanyak 34% perawat tidak
melaksanakan discharge planning. Di Indonesia sebanyak 61 % perawat di
Yogyakarta tidak melakukan perencanaan pulang. Penelitian yang di
lakukan di bandung menunjukan bahwa sebanyak 54% perawat tidak
melaksanakan perencanaan pulang (Pribadi,2019).

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Discharge Planning?
2. Apa Saja Tujuan Dilakukan Discharge Planning?
3. Apa Saja Manfaat Dilakukan Discharge Planning?
4. Bagaimana Langkah-Langkah Dalam Melakukan Discharge Planning?
5. Apa Saja Prinsip-Prinsip Discharge Planning ?
6. Apa Saja Elemen Discharge Planning ?
7. Faktor-Faktor Yang Perlu Dikaji Pada Pelaksanaan Discharge
Planning ?
8. Apa Saja Jenis – Jenis Dischare Planning ?
9. Hal Apa Saja Yang Perlu Diketahui Sebelum Pasien Pulang ?
10. Apa Saja Tindakan Keperawatan Pada Pasien Dengan Perencanaan
Pulang?
11. Bagaimana Alur Pelaksanaan Discharge Planning ?
12. Bagaimana Pengorganisasian Discharge Plannning ?
13. Apa Saja Peran Perawat Dalam Discharge Planning ?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Discharge Planning
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Tujuan Dilakukan Discharge Planning
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Manfaat Dilakukan Discharge Planning
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Langkah-Langkah Dalam Melakukan
Discharge Planning
5. Untuk Mengetahui Apa Saja Prinsip-Prinsip Discharge Planning
6. Untuk Mengetahui Apa Saja Elemen Discharge Planning
7. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Perlu Dikaji Pada Pelaksanaan
Discharge Planning
8. Untuk Mengetahui Apa Saja Jenis – Jenis Dischare Planning
9. Untuk Mengetahui Hal Apa Saja Yang Perlu Diketahui Sebelum Pasien
Pulang
10. Untuk Mengetahui Apa Saja Tindakan Keperawatan Pada Pasien
Dengan Perencanaan Pulang
11. Untuk Mengetahui Bagaimana Alur Pelaksanaan Discharge Planning
12. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengorganisasian Discharge Plannning
13. Untuk Mengetahui Apa Saja Peran Perawat Dalam Discharge Planning
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Discharge Planning


Discharge planning adalah suatu proses yang sistematis dalam
pelayanan kesehatan untuk membantu pasien dan keluarga dalam
menetapkan kebutuhan, mengimplementasiakan serta
mengkoordinasikan rencana perawatan yang akan dilakukan setelah
pasien pulang dari rumah sakit sehingga dapat meningkatkan atau
mempertahankan derajat kesehatannya (Nursalam, 2015).
Discharge planning merupakan suatu proses yang dinamis dan
sistematis dari penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan
untuk memberikan kemudahan pengawasan pelayanan kesehatan dan
pelayanan sosial sebelum dan sesudah pulang. Perencanaan pulang
merupakan proses yang dinamis agar tim kesehatan mendapatkan
kesempatan yang cukup untuk menyiapkan pasien melakukan
perawatan mandiri di rumah (Pribadi, 2019).
Discharge planning didapatkan dari proses interaksi ketika perawat
professional, dokter, pasien, keluarga berkolaborasi untuk memberikan
dan mengatur kontinuitas keperawatan. Perencanaan pulang diperlukan
oleh pasien dan harus berpusat pada masalah pasien, yaitu pencegahan,
terapeutik, 7 rehabilitatif, serta perawatan rutin yang sebenarnya.
Perencanaan pulang akan menghasilkan sebuah hubungan yang
terintegrasi yaitu antara perawatan yang diterima pada waktu dirumah
sakit dengan perawatan yang diberikan setelah pasien pulang.
Pemulangan pasien dari rumah sakit kembali ke rumah telah disepakati
oleh pasien. Dengan melalui persetujuan pasien ini akan memberikan
kesempatan pada pasien untuk mempersiapkan diri untuk pemulangan.
Persiapan secara fisik, mental dan psikologis diperlukan untuk
pemulangan (Junaidi, 2017).
B. Tujuan Discharge Planning
Tujuan discharge planning adalah untuk mengidentifikasi
kebutuhan khusus untuk mempertahankan atau pencapaian fungsi
kesehatan yang maksimal setelah pemulangan (Taharuddin, 2017).
Selain itu menurut (Nursalam, 2015) tujuan lainnya yaitu :
1. Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis dan
sosial
2. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga
3. Meningkatkan perawatan yang berkelanjutan pada pasien
4. Membantu rujukan pasien pada system pelayanan yang lain
5. Membantu pasien dan keluarga memiliki pengetahuan dan
keterampilan serta sikap dalam memperbaiki serta
mempertahankan status kesehatan pasien.
6. Melaksanakan rentang perawatan antar rumah sakit dan
masyarakat

C. Manfaat Discharge Planning


Menurut (Discharge Planning Assocoation, 2015) ad beberapa
manfaat Discharge planning yaitu :
1. Memberi kesempatan kepada pasien untuk mendapat penjaran
selama di rumah sakit sehingga bisa dimanfaatkan sewaktu di
rumah.
2. Tindak lanjut yang sistematis yang digunakan untuk menjamin
kontinuitas keperawatan pasien.
3. Mengevaluasi pengaruh dari intervensi yang terencana pada
penyembuhan pasien dan mengidentifikasi kekambuhan atau
kebutuhan keperawatan baru.
4. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan
keperawatan rumah. (Discharge Planning Assocoation, 2015)
D. Langkah – Langkah Dalam Discharge Planning
TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA
Persiapan 1. PP 1 sudah siap dengan 10 menit Nurse PP 1
status pasien dan format Station
discharge planning.
2. Menyebutkan masalah
pasien.
KARU
3. Menyebutkan hal – hal
yang perlu diajarkan pada
pasien dan keluarga.
4. KARU memeriksa
kelengkapan administrasi.
Pelaksanaan 1. PP 1 pendidikan kesehatan, 30 menit Bed Pasien PP 1
melakukan demonstrasi dan
redemonstrasi:
a. Diet
b. Aktivitas dan istirahat
c. Minum obat teratur
d. Keperawatan diri
2. PP 1 menanyakan kembali
pada pasien tentang materi
yang telah disampaikan
3. PP 1 mengucapkan terima
kasih
4. Pendokumentasian

E. Prinsip – Prinsip Discharge Planning


Adapun prinsip-prinsip dalam pelaksanaan discharge planning
menurut (Junaidi, 2017) yaitu :
1. Pasien merupakan fokus dalam perencanaan pulang. Nilai
keinginan dan kebutuhan dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi.
2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. Kebutuhan ini dikaitkan
dengan masalah yang mungkin timbul pada saat pasien pulang
nanti, sehingga kemungkinan masalah yang timbul dirumah dapat
segera diantisipasi.
3. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif. Perencanaan
pulang merupakan pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus
saling bekerja sama.
4. Perncanaan puang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas
yang ada. Tindakan atau rencana yang akan dilakukan setelah
pulang disesuaikan dengan pengetahuan dari tenaga yang tersedia
atau fasilitas yang tersedia di masyarakat.
5. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap sistem pelayanan
kesehatan. Setiap pasien masuk tatanan pelayanan maka
perencanaan pulang harus dilakukan.

F. Elemen Discharge Planning


Elemen discharge planning yang sukses harus mencakup yaitu,
discharge planning harus dimulai pada saat pasien masuk ke suatu
pelayanan kesehatan dan berlanjut hingga akan pulang,
mempergunakan alat pengkajian discharge planning yang khusus
sehingga informasi yang diambil tidak semata-mata dari catatan
pengakuan saja, merumuskan standard alat pengkajian yang berkisar
pada pertanyaan-pertanyaan prediksi, seperti checklist gejala atau
format lain yang bisa digunakan, memilih discharge planning yang
paling sesuai dengan pasien (Setiawan, 2014; Pribadi, 2019).
G. Faktor-Faktor Yang Perlu Dikaji Pada Pelaksanaan Discharge
Planning
Faktor-faktor yang perlu dikaji dalam pelaksanaan discharge
planning yaitu : Pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit,
dan perawatan yang diperlukan, kebutuhan psikologis dan hubungan
interpersonal di dalam keluarga, keinginan keluarga dan pasien
menerima bantuan dan kemampuan mereka memberi asuhan, bantuan
yang diperlukan pasien, pemenuhan kebutuhan aktivitas hidup sehari-
hari seperti makan, minum, eliminasi, istirahat dan tidur, berpakaian,
kebersihan diri, keamanan dari bahaya, komunikasi, keagamaan,
rekreasi dan sekolah, sumber dan sistem pendukung yang ada di
masyarakat, sumber finansial dan pekerjaan, fasilitas yang ada di
rumah dan harapan pasien setelah dirawat, kebutuhan perawatan dan
supervisi dirumah (Nursalam, 2015).

H. Jenis-Jenis Discharge Planning


1. Conditioning discharge (pulang sementara atau cuti), keadaan
pulang ini dilakukan apabila kondisi pasien baik dan tidak terdapat
komplikasi. Pasien untuk sementara dirawat dirumah namun harus
ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau puskesmas terdekat.
2. Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya), cara ini
merupakan akhir dari hubungan pasien dengan rumah sakit.
Namun apabila pasien perlu dirawat kembali maka prosedur
keperawatan dapat dilakukan kembali.
3. Judicial discharge (pulang paksa), kondisi ini pasien
diperbolehkan pulang walaupun kondisi kesehatan tidak
memungkinkan untuk pulang, tetepi pasien harus dipantau dengan
melakukan kerja sama dengan keperawatan puskesmas terdekat.
(Potter & Perry, 2009)
I. Hal-Hal Yang Perlu Diketahui Pasien Sebelum Pulang
1. Intruksi tentang penyakit yang diderita, pengobatan yang harus
dijalankan, serta masalah-masalah atau komplikasi yang dapat
terjadi.
2. Informasi tertulis tentang keperawatan yang harus dilakukan
dirumah.
3. Pengaturan diet khusus dan bertahap yang harus dijalankan.
4. Jelaskan masalah yang mungkin timbul dan cara mengantisipasi.
5. Pendidikan kesehatan yang ditunjukan kepada keluarga maupun
pasien sendiri dapat digunakan metode ceramah, demonstrasi, dan
lain-lain.
6. Informasi tentang nomor telepon layanan keperawatan, medis, dan
kunjungan rumah apabila pasien memerlukan. (Kozier, 2014)

J. Tindakan Keperawatan Pada Pasien Dengan Perencanaan Pulang


1. Pendidikan Kesehatan, diharapkan bisa mengurangi angka
kambuh atau komplikasi dan meningkatkan pengetahuan pasien
serta keluarga. Pendidikan kesehatan meliputi:
a. Kontrol (waktu dan tempat)
b. Diet/ nutrisi yang harus dikonsumsi
c. Aktivitas dan istirahat
d. Keperawatan diri (kebersihan dan mandi)
2. Program Pulang Bertahap bertujuan untuk melatih pasien untuk
kembali ke lingkungan keluarga dan masyarakat antara lain apa
yang harus dilakukan pasien di rumah sakit dan apa yang harus
dilakukan oleh keluarga.
3. Rujukan integritas pelayanan kesehatan harus mempunyai
hubungan langsung antara keperawatan komunitas atau praktik
mandiri keperawatan dengan rumah sakit, sehingga dapat
mengetahui perkembangan pasien di rumah. (Kozier, 2014)
K. Alur Dischrage Planning

Dokter dan tim Ners


kesehatan lain PP dibantu PA

Penentuan keadaan pasien


Klinis dan pemeriksaan
penunjang lain.
Tingkat ketergantungan pasien.

Perencanaan pulang

Penyelesaian Program HE Lain-lain


administrasi Kontrol dan obat/ nersan
Nutrisi
Aktivitas dan istirahat
Perawatan diri

Monitor
(sebagai program service safety)
oleh keluarga dan petugas

L. Pengorganisasian
Kepala Ruang :
Perawat Primer 1 :
Perawat Associated 1 :
Perawat Associated 2 :
Perawat Primer 2 :
Supervisi / Pembimbing :
M. Peran perawat dalam discharge planning
a.Kepala ruangan
1) Membuka acara discharge planning kepada pasien
2) Menyetujui dan menandatangani format discharge planning
b. Perawat Primer
1) Membuat rencana discharge planning
2) Membuat leaflet dan kartu discharge planning
3) Memberikan konseling
4) Memberikan pendidikan kesehatan
5) Menyediakan format discharge planning
6) Mendokumentasikan discharge planning
7) Melaksanakan agenda discharge planning (pada awal perawatan
sampai dengan akhir perawatan)
c. Perawat Associate: Ikut membantu melaksanakan discharge
planning yang telah direncanakan oleh perawat primer.
BAB III
PENUTUP

2
3
4
A. kesimpulan
Perencanaan pulang (discharge planning) merupakan komponen yang
terkait dengan rentang keperawatan. Rentang keperawatan sering pula
disebut dengan keperawatan yang berkelanjutan yang artinya keperawatan
yang selalu dibutuhkan pasien di mana pun pasien berada. Rentang
keperawatan kontinu adalah integrasi sitem keperawatan yang berfokus
pada pasien terdiri atas mekanisme pelayanan keperawatan yang
membimbing, mengarahkan pasien sepanjang waktu (Nursalam, 2016).

B. Saran
Demikian makalah ini kami susun sebagaimana mestinya. Kami
sebagai penyusun menyadari akan kekurang sempurnaan dalam makalah
ini, baik dari isi, materi dan bahasa. Semoga dari pihak-pihak atau instansi
lain dapat memberikan kritik dan saran terhadap makalah tersebut di atas.
DAFTAR PUSTAKA

Kozier, Erb, Bernman, Synder. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.


Konsep, Proses Dan Praktik. 7th ed. Jakarta: EGC;2014

Nursalam. (2002). Manajemen Keperawatan - Penerapan dalam Praktik


Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2007). Manajemen Keperawatan - Penerapan dalam Praktik


Keperawatan Profesional Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan - Aplikasi dalam Praktik


Keperawatan Profesional Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik


Keperawatan Profesional Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.

Potter & Perry. 2009. Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta : Salemba


Medika

Taharuddin. (2017). Evektifitas pelaksanaan model konservasi discharge


planning terstruktur terhadap perubahan derajat luka dan kadar
glukosa darah pada pasien ulkus diabetikum.

Nursalam, (2015). Manajemen keperawatan dan aplikasinya dalam praktek


keperawatan professional. Jakarta : Selemba medika

Pribadi teguh, Gunawan Ricko, Djamaludin Djunisar.(2019). Hubungan


pengetahuan dan komunikasi perawat dengan pelaksanaan
perencanaan pulang di ruang rawat inap RSUD Zainal Abidin
Pagaralam Way Kanan.
Setiawan Herry. (2014). Discharge planning dalam interdisciplinary
bedside rounds (sibr) pada perawatan pasien dengan diabetes
mellitus. Jurnal manajemen keperawatan

Anda mungkin juga menyukai