Anda di halaman 1dari 2

Penatalaksanaan Otitis Media Efusi

Otitis media efusi (OME) adalah suatu proses inflamasi mukosa telinga tengah yang
ditandai dengan adanya cairan non-purulen di telinga tengah tanpa tanda infeksi
akut.OME terjadi karena interaksi berbagai faktor host, alergi, faktor lingkungan, dan
disfungsi tuba Eustachius.

i. Kortikosteroid
Secara teori, kortikosteroid bermanfaat untuk pengobatan OME. Mekanisme anti-
inflamasi terjadi karena penghambatan fosfolipase A2, yang kemudian menghambat
pembentukan asam arakidonat, sehingga menghambat sintesis mediator inflamasi dan
terjadi peningkatan regulasi ion natrium transepitelial --> menyebabkan pengosongan
cairan dari telinga tengah dan menekan produksi musin dengan cara menekan
musin5ac (MUC5AC).

ii. Miringotomi
Miringotomi (timpanostomi) - pemasangan pipa ventilasi untuk evakuasi cairan dari
dalam telinga tengah. Tujuannya adalah menghilangkan cairan di telinga tengah,
mengatasi gangguan pendengaran, mencegah kekambuhan, mencegah gangguan
perkembangan kognitif, bicara, bahasa, dan psikososial. Indikasi pembedahan pada
OME tergantung status pendengaran, gejala, risiko tumbuh kembang, dan
kemungkinan efusi dapat sembuh spontan. Operasi dilakukan setelah pengobatan
konservatif selama 3 bulan gagal.

iii. Adenoidektomi
Adenoidektomi adalah prosedur bedah untuk mengangkat adenoid atau kelenjar yang
berada di belakang hidung. Adenoidektomi dengan pemasangan miringotomi
direkomendasikan untuk anak usia 4 tahun atau lebih. Untuk anak usia di bawah 4
tahun, adenoidektomi dilakukan jika terdapat hipertrofi adenoid yang menimbulkan
keluhan hidung buntu dan adenoiditis kronik.

Source: Tatalaksana Otitis Media Efusi pada Anak Rimelda Aquinas

Terapi medikamentosa pada pasien masih diberikan H2 O2 3% sebagai


terapi utama untuk menghentikan gejala otorea.

Otitis Media Akut (OMA) merupakan komplikasi dari disfungsi tuba eusthacius
akibat infeksi virus pada saluran pernafasan atas

Otitis media akut dapat disebabkan oleh virus seperti respiratory syncytial virus,
virus influenza, adenovirus, dan rhinovirus.
OMA juga dapat disebabkan oleh bakteri seperti Streptococcus pneumoniae,
Haemophilus influenza, dan Moraxella catarrhalis

Penatalaksanaan yang dilakukan pada otitis media akut (OMA) bergantung dari
stadium yang diderita, yaitu
i. Pertama, stadium oklusi diberikan antibiotik berupa Ampicillin atau Penicillin
dan obat tetes hidung HCL efedrin 0,5%.
ii. Kedua, stadium hiperemis diberikan analgetik untuk meredakan nyeri, antibiotik,
dan obat tetes hidung HCL efedrin 0,5%.
iii. Ketiga stadium supurasi, pengobatan dapat berupa antibiotik dan obat
simptomatik. Pada stadium ini, miringotomi dapat dilakukan untuk mencegah
perforasi.
iv. Keempat, stadium perforasi, diberikan antibiotik yang adekuat dan H2O2 3%
selama kurang lebih 3 – 5 hari

Pada anak-anak dengan otitis media yang tidak berat direkomendasikan antibiotik
1) Antibiotik lini pertama yang dapat diberikan, yaitu amoksisilin 50 sampai 60
mg/kgBB/hari yang terbagi dalam 2-3 dosis
2) Antibiotik lini kedua, yaitu amoksisilin 50 mg/kgBB/hari ditambah asam
klavuanat 12,5 mg/kgBB/hari
3) Analgesik direkomendasikan diberikan karena berguna untuk mengurangi nyeri
telinga, demam, dan iritabilitas. Analgesik yang dapat diberikan seperti
paracetamol, ibuprofen, dan acetaminopen.

Source: Diagnosis dan Tatalaksana Otitis Media Akut. Siti Amalya Ilmyasri. 2020

Anda mungkin juga menyukai