Anda di halaman 1dari 4

Trichogram, Phototrichogram (PTG)

Trichogram klasik merupakan metode sem1-mvasive, selain untuk mementukan


kepadatan rambut, terutama untuk diagnosis kerontokan rambut dengan melihat pola
pada akar rambut. Pada tehnik ini rambut tidak dikeramas selama 5 hari kemudian
dilakukan pencabutan ram but serentak sebanyak 60-80 helai dengan arteri klem yang
telah dibungkus selongsong karet. Lokasi pencabutan ditentukan berdasarkan
penyakitnya, misalnya pada AGA, efluvium difusa, dan Loose anagen hair,dilakukan
di area 2 cm dibelakang garis frontal rambut dan 2 cm dari garis tengah, serta pada
regio osipital 2 cm lateral protuberantia. Pencabutan dilakukan sekitar 0,5 cm dari
kulit kepala, dengan kuat, dan cepat, sesuai dengan arah tumbuh rambut. Kemudian
akar rambut diperiksa dengan mikroskop. Pada kondisi fisiologis maka trichogram
akan menunjukkan 85-90% rambut pada fase angen, 1 3% fase telogen dan 1 % fase
catagen. Phototrichogram, merupakan modjfikasi dari trichogram dengan tehnik
macrophotography, merupakan metode non-invasiv. Dalam tehnik ini dilakukan
pengulangan foto pada target area 2-3 hari kemudian, untuk melihat jumlah ram but
anagen dengan pasti,serta penentuan rasio anagen dan telogen. Kecepatan
pertumbuhan rambut dapat diukur lebih baik dengan memakai mikroskop digital pada
perbedaran 20-50 kali sehingga dapat mendeteksi rambut dengan diameter >5 µm,
kemudian jumlah dan panjang rambut dapat ditentukan dengan sofware.

TES KERAMAS ( Wash Test)


Merupakan metode non invasiv untuk menghitung jumlah rambut rontok pada proses
keramas yang terstandarisasi. Dapat dipergunakan untuk membedakan antara AGA
dengan TE dengan menghitung jumlah rambut velus dan telogen terminal yang lepas
sewaktu dikeramasi.
Keramas dilakukan oleh seorang pertugas memakai meja keramas, setelah 5 hari
pasien tidak mencuci rambut. Rambut yang lepas dikumpulkan dan dianalisis, yaitu
dibedakan menjadi 3 jenis rambut yaitu
1. Panjang bila >5 cm,
2. Intermediate bila >3 sampai < 5 cm
3. Velus bila <3 cm
Hasil tes ini menunj ukkan jumlah total rambut telogen dan persentase telogen velus.
Tes ini akan lebih bermakna apabila dilakukan pemeriksaan mikroskopik untuk
menentukan siklus lebih tepat, kerusakan batang batang rambut atau rambut patah.
Jumlah rambut yang lepas saat keramas diperkirakan antara 200-250 pada kondisi
normal.
Tes ini memerlukan standarisasi jumlah air dan shampoo yang dipakai, serta tehnik
mencuci yang sama. Serta tes ini tidak dapat dilakukan pada penderita dengan rambut
sangat pendek atau yang berambut keriting.

Contrast enhanced phototrichogram (CE-PTG) merupakan modifikasi dari


tehnik fototrikhogram. Pada PTG rambut yang putih atau tipis sering
sulit terdeteksi, akan tetapi dengan tehnik CE-PTG dapat dideteksi
baik rambut tipis maupun tebal (diameter > 40 mm), juga pada rambut
yang mengalamin minaturisasi (diameter < 8 mm), serta rambut yang
belum muncul dari permukaan kulit. Dengan teknik ini semua siklus
rambut dan folikel rambut yang kosong dapat terdeteksi. tehnik CE-PTG
ini disebutkan merupakan pilihan yang cocok untuk AA. Pada tehnik CE-
PTG rambut dicat warna hitam atau coklat kemudian dilakukan fotografi
dengan kamera makro dengan tehnik scalp immersion proxicography,
dengan menggunakan minyak emersi

Sumber:Wasitaatmadja, Sjarif M, dkk. 2014. Everything About Hair. Jakarta: Badan


Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah kondisi dimana kelenjar tiroid tidak mampu memproduksi
hormon tiroid yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Secara umum
hipotiroidisme dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu hipotiroidisme primer dan
sekunder.
Hipotiroidisme primer disebabkan oleh penurunan fungsi kelenjar tiroid dan
penurunan interferensi produksi hormon tiroid, menyebabkan rendahnya kadar
hormon tiroid yang kemudian dikompensasi oleh meningkatnya kadar TSH.
Penurunan fungsi jaringan tiroid sering kali disebabkan oleh penyakit autoimun
(contoh: tiroiditis Hashimoto, tiroiditis limfositik kronis), namun dapat juga
disebabkan oleh riwayat keluarga dan meningkatnya titer antibodi.
Hipotiroidisme sekunder (kadar TSH rendah atau normal disertai kadar hormon tiroid
rendah) sering kali disebabkan oleh disfungsi hipotalamus atau pituitari akibat tumor,
trauma, operasi dan radiasi. Defisiensi TSH muncul saat sel tirotrop tidak dapat
memproduksi TSH dalam jumlah yang cukup untuk meregulasi produksi hormon
tiroid. Defek hipotalamus dapat menyebabkan defisiensi TRH.
Secara umum, hipotiroidisme memperlambat laju metabolisme. Orang yang menderita
hipotiroidisme akan menunjukkan tanda dan gejala seperti lemah, mudah lelah, kulit
kering, mudah kedinginan, anemia ringan, penurunan kontraktilitas jantung, rambut
rontok, sulit berkonsentrasi, konstipasi dan lain-lain. Pada anak-anak atau neonatus
akan timbul hambatan pada pertumbuhan, hernia umbilikalis, neonatal jaundice
dengan jangka waktu yang lebih lama, penurunan nafsu makan, serta maturasi tulang
yang lambat

T4 mengatur proliferasi keratinosit matriks rambut dan juga memperpanjang durasi


fase pertumbuhan rambut (anagen) in vitro, karena penurunan regulasi TGF-beta2,
sedangkan apoptosisnya diatur oleh T3 (triiodothyronine) dan T4 (tiroksin) yang
memiliki fungsi memperpanjang durasi anagen melalui down-regulation TGF-β2.

Sumber: Nina van Beek, et al. (2008). Thyroid Hormones Directly Alter Human Hair
Follicle Functions: Anagen Prolongation and Stimulation of Both Hair Matrix
Keratinocyte Proliferation and Hair Pigmentation.
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18728176/

KEMOTERAPI
Efek samping dari kemoterapi timbul karena obat-obatan kemoterapi
sangat kuat dan tidak hanya membunuh sel-sel kanker, tetapi juga
menyerang sel-sel sehat, terutama sel yang membelah dengan cepat,
misalnya sel rambut

Anda mungkin juga menyukai