Hid Rose Falus
Hid Rose Falus
2.3.1 Pengkajian
1) Identitas Pasien
2) Keluhan Utama
penglihatan perifer.
pembesaran kepala.
terjadi.
infeksi.
4) Pengkajian psikososiospritual
Apakah ada dampak yang timbul pada klien dan orang tua,
5) Pemeriksaan Fisik
head to-toe.
a. Status mental
1. Saraf I (Olfaktori)
bilateral.
2. Saraf II (Optikus)
Abducens)
dengan hidrosefalus.
4. Saraf V (Trigeminius)
5. Saraf VII(facialis)
pendengaran.
7. Saraf IX dan X( Glosofaringeus dan Vagus).
8. Saraf XI (Aksesorius)
8) Mobilitas
leher klien.
a. Tonus otot
b. Kekuatan otot
TIK.
kebutuhan metabolism.
adekuatnya.
1 ketidakefektifan perfusi
Kriteria hasil
peningkatan tekanan
Intracranial.
5. Tingkat kesadaran
Membaik.
1. Monitor tanda - tada vital.
pusing, pingsan.
kedalaman
8. Batasi cairan
2 Ketidakseimbangan nutrisi
makan
di harapkan Ketidak
dengan
kriteria hasil :
1. Adanya peningkatan
berat badan.
malnutrisi.
3. Menunjukkan
peningkatan fungsi
pengecapan dan
menelan.
b.d gangguan
neuromuscular
kriteria hasil
aktivitas fisik .
(hidrosefalus)
teratasi dengan
kriteria hasil
1. Keluarga mampu
mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala
cemas.
2. Mengungkapkan dan
menunjukkan teknik
3. Ekspresi wajah
Menunjukkan
berkurangnya
kecemasan
meyakinkan.
pasien.
selama prosedur.
menimbulkan kecemasan.
ketakutan, persepsi.
Relaksasi.
kulit
dengan
Kriteria Hasil :
longgar.
temperatur, hidrasi,
pigmentasi).
kulit.
4. Menunjukkan
pemahaman dalam
dan mencegah.
sekali.
tertekan.
( serebral )
Criteria hasil
2. Menunjukkan
kemampuan untuk
mencegah timbulnya
infeksi.
batas normal
1. Batasi pengunjung.
2. Instruksikan pada
setelah kunjungan.
keperawatan.
9. Kolaborasi terapi
2.3.4 Implementasi
keluarga.
Nursalam, (2009).
2.3.5 Evaluasi
telah diharapkan.