Pedoman Pelayanan Ur Rekam Medis
Pedoman Pelayanan Ur Rekam Medis
PEDOMAN PELAYANAN
Jalan Pahlawan no 79
Madiun
Ur Rekam Medis Rumah sakit TK.IV Madiun meruapkan bagian penting yang
dan misi rumah sakit serta tak lepas dari falsafah instalasi Rekam Medis maka
Pedoman ini dibuat sebagai pegangan bagi setiap anggota yang bekerja di Ur
Rekam Medis Rumah Sakit TK.IV Madiun dalam melaksanakan tugasnya. Pedoman
ini juga berguna bagi pihak-pihak lain yang terkait dan bermitra kerja dengan
Pedoman ini menerangkan tata laksana dan uraian tugas di Instalasi Rekam Medis
serta merupakan petunjuk antar unit di Rumah Sakit TK.IV Madiun yang menyangkut
sakit,maka buku ini akan direvisi lebih lanjut sehingga akan selalu berkembang
2
LEMBAR PENGESAHAN
Erna Rumdani
Paur Tuud
3
DAFTAR ISI
4
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MADIUN
NOMOR :
TENTANG
5
HK.00.06.3.5.1866 tentang Persetujuan Tindakan Medik (Informed
Consent).
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di Madiun
BAB I
6
Mayor Ckm (K) NRP 11010029520576
PENDAHULUAN
karenanya sejak Zaman Batu (Paleolithic) lebih kurang 25.000 SM di Spanyol rekam
medis telah ada, tetapi dalam bentuk yang primitif sekali berupa pahatan pada
dinding gua.
Pada zaman Mesir Kuno (Egyptian Period) telah dikenal dewa Thoth Ahli
kedokteran (tubuh manusia, penyakit, obat- obatan penyakit mata dan kebidanan).
Imhoted adalah dokter yang pertama menjalankan rekam medis. Hidup di zaman
piramid 3.000- 2.500 SM. Ia adalah pegawai negeri tinggi, Kepala Arsitek Negeri
Papyrus ini selama berabad- berabad menghilang dan baru ditemukan pada
abad XIX oleh seorang berkebangsaan inggris bernama Edwin Smith, hingga
kemudian dinamakan : Edwin Smith Papyrus. Papyrus ini saat ini disimpan di New
Lembaran Papyrus lain ditemukan pada tahun 1972 di kaki mumi di Necropolis
sejak tahun 1550 SM, ynag kemudian dijual pada seorang archeolog Jerman
Leipzing (Polandia) isi Papyrus Ebers diketahui adalah observasu yang cermat
mengenai penyakit dan pengobatan yang dikerjakan secara teliti dan mendalam.
7
Pada zaman Yunani dikenal Aesculaplius yang dianggap sebagai dewa
kedokteran dan mempunyai tongkat dililit ular yang hingga kini masih dipakai
praktek ilmu kedokteran di Delphi, bekas reruntuhan kuilnya berada di dekat gunung
Pama Zeus.
Aesclepadae sedang kuil tempat penderita disebut Aesculapia (1134). Selain kuil
tersebut pengobatan lainnya di kota Epidaurus (Secret Grove) atau disebelah Barat
Althena.
Pada 460 SM dikenal Hippocrates yang kini disebut sebagai Bapak Ilmu
pengobatan penyakit, dengan observasi penelitian yang cermat dan sampai kini
dianggap benar. Hasil pemeriksaan paiennya (rekam medis) diaarkan pada Putra
Hipocrates Thesalius, Racon dan Dexxipius yang kini masih dapat dibaca oleh para
Galen yang hidup 600 tahun sesudah Hipocrates (130-121 SM) di kota Roma
(pembuluh darah) dan dalam salah satu buku karangannya ia menggambarkan rasa
sakit yang diakibatkan serangan malang ginjal. Di zaman ini telah mempunyai
Orang yang pertama kali menyebutkan perkataan rumah skait (Hospital) atau
Hopitalia dalam bahasa latin (Hosper = Host = Tami) adalah Santo Jerome. Istilah
8
tersebut ia pergunakan sewaktu menulis mengenai rumah sakit yang diirikan oleh
walaupun zaman ini lebih dari 1000 tahun. Pengarang buku ilmu kedokteran pada
zaman ini adalah : Aetius, Alexander, Oribasius dan Paul satu- satunya pekerjaan
rekam medis yang dilakukan yaitu catatan para rahib (dokter kuno)
Pada zaman Yahudi ilmu kedokteran telah tertera di dalam kitab Injil dan
Talmud, dua kitab agama Kristen dan Yahudi. Bangsa Hibrani termasuk pebcipa dari
prophylaxis. Buku Leveticus berisi sanitasi dan higiene seperti : efek menyentuh
benda kotor, jenis makanan yang harus dimakan dan mengandung gizi tinggi dan
Pada zaman Islam dikenal dokter- dokter yang beragama islam dan praktek di
rumah sakit Persia (Iran) antara lain Imam Gozali (Rhazez) antara lain 665 – 925
SM, yang telah menulis banyak buku kedokteran, antara lain mengenai pengobatan
penyakit cacar “Treatise on Smallpox and Measles” yang merupakan buku pertama
Kemudia Ibnu Sina (Avicena) hidup 980- 1037 M yang bekerja berdasarkan
dikerjakan oleh suatu medical record management. Rumah sakit ini yang memulai
membuat catatan (record) dari para penderita yang dirawat di rumah sakitnya. Pada
tahun 1667 rumah sakit ini mempelopori pendirian perpustakaan kedokteran. Rumah
sakit ini masiih berdiri dan beberapa rekam medis pasiennya yng pernah diraat di
9
tahun 1137 masih ada. Pendiri rumah sakit ini bernama Rahera. Rumah sakit ini
mengeluarkan buku bernama Book of Foundation yang berisi riwayat dari 28 kasus
Andreas Vesalius hidup pada tahun 1514- 1554, adalah seorang berkebangsaan
Belgia, dokter yang mempelajari ilmu anatomi melalui pembedahan mayat orang
kriminal dengan cara mencuri mayat, hal yang dilarang keras oleh gereja khatolik.
Ia juga selalu membuat rekam medis atas segala hal dijumpainya. Hasil rekam
segala catatan rekam medisnya. Setiap dokter harus mencatat laporan instruksi
Kapten Jhon Grant adalah orang yang pertama kali mempelajari Vital Statistik
pada tahun 1661. Ia melakukan penelitian atas Bilis of Mortality (angka kematian).
Pada abad XVII benyamin Franklin dari USA mempelopori berdirinya rumah
sakit Pennsylavania di Philadepia (1752). Rekam medis sudah ada pada tahun 1873
Tahun 1971 Rumah Sakit ew York dibuka, pada tahun 1793 register pasien
dikerjakan. Tahun 18662 mulai dicoba menggunakan indeks penyakit. Pada tahun
10
Pada tahun 1801 Rumah Sakit Umum Massacussect di Boston dibuka memiliki
rekam medis daan katalog lengkap. Tahun 1871 mulai di instrusikan bahwa pasien
Tahun 1895- 1867 Ny. Grece Whiting Myerors terpilih sebagai Presiden pertama dari
Pada abad XX rekam medis baru menjadi pusat secara khusus pada beberapa
rumah saki, perkumpulan ikatan dokter/ rumah sakit i negara- negara barat.
diskusi rekam medis. Tahun 1905 beberapa buah pikiran dokter diberikan untuk
perbaikan rekam medis. Tahun 1905 Dokter George Wilson seorang dokte
23-9-1905. Isi naskah itu adalah tentang pentingnya nilai medical record yang
lengkap isisnya demi kepentingan pasien maupun bagi pihak rumah sakit.
d. Tahun 1941 Austalia membuat sekolah Rekam Medis oleh seorang ahli RM
tulisan- tulisan serta catatan mengenai penyakit seseoang sehingga harus disusun
11
dengan sebaik- baiknya dan catatan medis inilah yang kita namakan dengan rekam
medis.
kegiatan pencatatan., hanya saja masih belum dilaksanakan dengan penataan baik
atau mengikuti sistem yang benar, penataan masih tergantng pada selera pimpinan
medis. Kemudian pada tahun 1972 dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatann RI
No. 034/Birhup/1972, ada kejelasan bagui rumah sakit menyangkut kewajiban untuk
terselenggaranya rencana induk (master plan) yang baik, maka setiap rumah sakit :
Maksud dan tujuan dari peraturan- peraturan tersebut adalah agar di institusi
dengan baik. Pada tahun 1972- 1989 penyelenggaraan rekam medis belum berjalan
tentang rekam medis/ medical record yang merupakan semua tenaga medis dan
para medis di rumah sakit yang terlibat dalam penyelenggaraan rekam medis haru
melaksanakannya.
12
Dengan adanya perkembangan akan kebutuhan dengan mengantisipasi
Rekam medis merupakan bukti tertulis tentang proses pelayanan diberikan oleh
dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien, hal ini merupakan cerminan
kerjasama lebih dari satu orang tenaga kesehatan untuk menyembuhkan pasien.
Proses peayanan diawali dengan identifikasi pasien baik jati diri, maupun
akan dijadikan dasar di daam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya
pelayanan maupun tindakan medis lainnya yang diberikan kepada seorang pasien
yang datang ke rumah sakit. Jadi falsafah Rekam Medis mencantumkan nilai
dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini diartukan sebgai “keterangan baik
13
diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien, dan
pengobatan baik yang dirawat inap. Rwat jalan maupun yang mendapatkan
pelayanan gawat darurat”. Kalau diartikan secara dangkal, rekam medis seakan-
akan hanya merupakan catatan dan dokumen tentang keadaan pasien, namun kalau
dikaji lebih dalam rekam medis mempunyai makna yang lebih luas dari pada hanya
sekedar catatan biasa, karena di dalam catatan tersebut sudah tercermin segala
menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tibdakan medis
lainnya yang diberikan kepada seorang pasien yang dayang ke rumah sakit dalam
Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas tidak hanya sekedar
pada saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan kegiatan pencatatan data
medik pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medik di rumah sakit dan
Madiun tanpa didukung suatu sistem pengolaan rekam medis yang baik dan benar,
14
mustahil tertib administrasi Rumah Sakit TK. IV Madiun akan berhasil sebagaimana
yang diharapkan sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang
Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain :
- Aspek Administrasi
- Aspek Medis
- Aspek Hukum
semua pihak yang terlibat baik kepada pasien tenaga medik maupun
15
MENKES/PER/III/2008 diman berkas RM bersifat Rahasia yang harus dijaga
kerahasiannya oleh seluruh pihak rumah sakit baik pimpinan rumah sakit,
dalamnya.
- Aspek Keuangan
dipertanggungjawabkan.
- Aspek Penelitian
- Aspek Pendidikan
16
pelayanan medik yang diberikan kepada pasien, Informasi tersebut dapat
- Aspek Dokumentasi
kegunaan yang sangat luas, karena tidak hanya menyangkut antara pasien dengan
a. Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahli lainynya yang ikut
kepada pasien.
e. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan
17
g. Sebagai dasar di dalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medik
pasien.
medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang di rwat inap, rawat
1.7.3. Admission
1.7.4. Registrasi
1.7.5. Tracer
Adalah pembatas rekam medis atau pengganti dari rekam medis yang sedang di
pinjam.
1.7.6. ICD. X
18
Adalah kepanjangan dari International Classification Of Disease Ten Revision
ICD X digunakan untuk mengkode diagnosa penyakit pasien rawat jalan maupun
rawat inap.
Adalah kartu yang diberikan kepaa pasien dimana isi kartu tersebut adalah
nomor rekam medis dan nama pasien. Kartu tersebt digunakan untuk
No. 78)
kedokteran.
19
peraturan tenang rekam medis, diharapkan rumah sakit dapat
a. Setiap pasien Rumkit TK.IV Madiun memiliki satu nomor rekam medis
b. Penyimpanan rekam medis pasien rawat jalan dan rawat inap disimpan
c. Setiap pasien yang pulang rawat inap dan rawat jalan (bagi pasien khusu)
medis.
pengobatan pasien dan untuk kepentingan lain haruss sesuai aturan dan
waktu pengembalian.
pasien rawat inap yang keluar perawatan dalam ktu tidak lebiih dari 2 x 24
rekam medi yang sudah ditntukan, dilengkapi dengan tanda tangan/ paraf
20
j. Penanggung jawab Dokumen Rekam Medis bertangggung jawab atas
kebutuhan pelanggan.
mahasiswa terkait.
q. Bagi pasien yang memerlukan data rekam medis, dapat diberikan resume
21
5. Ada tanda tangan dan nama petugas.
tentang Rekam Medis serta keputusan Ditjen Yan Med Nomor 78/Yan Med/ RS
UMDIK/ MU/1/91 maka tenaga yang berhak mengisi rekam medis di Rumkit TK. IV
Madiun adalah
1. Dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter sub spesialis yang
3. Tenaga para medis perwatan dan non perawatn yang terlibat langsung
4. Dalam hal dokter ke luar negerti maka yang melakukan tindakan/ konsultasi
kepada pasien yang mengisi rekam medis adalah dokter yang ditunjuk oleh
- Dokumen Rekam Medis adalah milik Rumah Sakit, artinya kepala Rumah Sakit
22
- Isi Rekam Medis adalah milikb Pasien yang wajib di jaga kerahasiannya
o Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi Rekam Medis untuk badan-
o Sumber informasi medis dari pasien yang berobat yang berguna untuk
pada pasien.
o Alat analisa dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh
Rumah Sakit.
o Alat untuk melindungi kepentingan hukum bagi pasien, dokter dan tenaga
kesehatan lainnya.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatiann bagi para petugas pelayanan
23
a. Tidak diperkenankan untuk membawa berkas rekam medis keluar dari
oleh pasien.
c. Petugas ini harus betul- betul menjaga berkas tersebut tersimpan dan tertata
Dalam kaitan ini boleh taupun tidaknya pasien mengerti akan isi daripada
rekam medis adalah amat tergantung pada kesanggupan pasien untuk mendengar
Hal ini tidak berarti bahwa pasien diperkenankan untuk membawa berkasnya
pulang. Resume pasien yang dikeluarkan oleh dokter rumag sakit serta diteruskan
menghendaki informasi mengenai penyakit pasien yang lebih terperinci maka pihak
yang di fotocopy tersebut serta meneruskan kepada dokter rujukan tersebut. Harus
24
diingat bahwa Rumah Sakit wajib memegang berkas asli, kecuali untuk resep obat
pasien.
Dengan adanya minat pihak ketiga seperti badan- badan asuransi, polisi,
pengadilan dan lain sebgainya terhada rekam medis seorang pasien maka tampak
bahwa rekam medis telah menjadi milik umum. Namun pengertian umum disini
ukanlah dalam arti bebas dibaca masyarakat, karena walaupun bagaimana rekam
penyiaran atau penerusan informasi kepada pasien, dokter, orang lain yang ditunjuk
faktor yang terlibat sebelum menjawab permohonan pasien atau pihak lainnya untuk
melihat berkas rekam medis. Dalam hal ini Rumah Sakit bertanggung jawab secara
moral dan hukum sehingga karenaya berupaya untuk menjaga agar informasi
sampai terjadi orang yang tidak berenang dapat memperoleh informasi yang
terdapat dalam rekam medis pasien. Pengamanan harus dimulai sejak pasien
Secara umum telah disadari bahwa informasi yang didapat dari rekam medis
sifatnya rahasia. Tetapi kalau di analisa, konsep krahasiaan ini, akan ditemui banyak
pengecualian. Yang menjadi masalah disini ialah “Bagi siapa rekam medis itu
di dalam rekam medis bersifat rahasia karena hal ini menjelaskan hubungan yang
25
khusus antara pasien dan dokter yang wajib dilindungi dari pembocoran sesuai
Pada dasarnya informasi yang bersumber dari rekam medis ada dua kteori :
Yaitu laporan atau catatan yang terdapat dalam berkas rekam medis sebagai
Informasi ini tidak boleh disebarluaskan kepada pihak-pihak yang tidak berwenang,
oleh orang rumah sakit selain dokter yang merawat sama sekali tidak
tanggung jawab dokter dan pasien, pihak lain tidak memiliki hak sama sekali.
Jenis informasi yang dimaksud disini aalah perihal ientitas (nama, alamat dan
lain-lain) serta informasi yang tiak mengandung nilai medis, informasi jenis ini
terdapat dalam lembaran paling dean berkas rekam medis rawat jalan maupun rawat
inap (Ringkasan Riwayat Klinnik ataupun Ringkaan Masuk dan Keluar). Namun
sekali lagi perlu diingat bahwa karena diagnosa akhir pasien mengandung nilai
medis maka lembaran tersebu tetap tidak boleh disiarkan kepada pihak- pihak yang
perekam medis maupun petugas Rumah Sakit lainnya harus berhati- hati pada ada
26
misalnya apabila pasien tersebut adalah orang terpandang di masyarakat ataupun
apabila pasien adaah seorang tanggungan polisi (buronan). Hal ini semata- mata
dilakukan demi ketengan si pasien dan demi tertibnya Rumah Sakit dari pihak- pihak
yang mungkin bermaksud mengganggu. Oleh karena itu dimnapun petugas itu
berdinas tetap harus memiliki kewaspadaan tinggi agar terhindar dari kemungkinan
ke pengadilan.
Sumber hukum yang bisa dijadikan acuan di dalam masalh kerahasiaan suatu
sumber infomasi yang menyangkut rekam medis pasien dapat dilhat pada
yang bkerja di rumah sakit, khusunya bagi mereka yang berhubungan dengan data
Pasal 1 :
Yang dimaksud dengan rahasia kedokteran ialah segala sesuatu yang diketahui
oleh orang- orang tersebut dalam 3pasal 3 pada wktu atau slama melkukan
Pasal 3 :
pengobatan dan atau perawatan & orang lain yang ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan
27
1.10 . Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent).
adalah :
penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut.
Tindakan medik adalah suatu tindakan yang dilakukan terhadap pasien berupa
diagnstik atau terapeutik. Semua tindakan medis yang akan dilakukan terhadap
maupun lisan.
untuk memperoleh atau menolak pengobatan. Bila pasien dalam perwalian maka
Di Rumkit TK. IV Madiun hal mengenai keputusan pasien (atau wali) dapat
- Persetujuan Langsung.
pihak rumah sakit. Persetujuan dapat dalam bentuk lisan atau tulisan.
Selain kedua jenis persetujuan di atas terdapat pula suatu jenis persetujuan
khusus dalam hal nama pasien / wali wajib mencantumkan pernyataan pada
kepadanya telah dijelaskan suatu informasi terhadap apa yang akan dilakukan oleh
tim medis, resiko dan akibat yang aan terjadi bilamana suatu tindakan diambil.
28
Persetujuan ini dikenal dengan isilah informed consent, hanya diperlukan bilamana
tersebut menjadi bukti yng syah bagi rumah sakit, pasien, dan dokter.
pihak Rumah Sakit melakukan dua kali pengambilan persetujuan (apabila ternyata
setiap tindakan medik yang mengandung resiko tnggi harus dengan persetujuan
Dan pada pasal 4 disebutkan nformasi tentang tindakan medik harus diberikan
Dokter yang menangani pasien harus menjelaskan hal- hal akan dilakukannya
secara jelas. Dalam hal ini, dokter jangan sekali- kali memberi garansi kesembuhan
fungsi seksual atau reproduksi pasien atau tindakan yang dapat mengakibatkan
29
kematian janin dalam kandungan. Keputusan ini diambil sebagai upaya hubungan
permasalahan seperti untuk kasus otopsi dan adopsi. Pada dasarnya otorisasi untuk
otopsi, adopsi adalah sama seperti untuk operasi/ pembedahan. Dalam hal ini rumah
sakit harus betul- betul terjamin keselamatannya melalui bukti- bukti tanda tangan
Berkas dari pasien yang akan diotopsi harus memiliki lembaran pperintah otopsi.
ataupun pernytaan bahwa jenasah tidak diambil keluarga dan lain sebagaina harus
senantiasa dikuatkan oleh tanda tangan dari berbagai pihak termasuk didalamnya
saksi I, II sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dalam kaitannya ini selain instansi
kamar jenasah maka dalam berkas rekam medispun juga harus di tanda tangani
oleh pihak- pihak yang bersangkutan tersebut. Dalam hal kasus adopsi pihak- pihak
melibatkan unsur saksi sebagai penguat disamping adannya pernytaan resmi secara
tertulis dari pihak yang menerima. Dalam hal mana seorang anak tidak diambil oleh
keluarganya maka pihak rumah sakit dapat meneruskannya kepada yayasan atau
badan resmi yang berwenang dan dianggap sah oleh negara. Segala korespondensi
yang terjadi dalam hal adopsi harus amat dijaga kerahasiannya. Pihak Instalasi
30
Rekam Medis harus dapat menjamin bahwa berkasnya telah lengkap. Bilamana
dirasakan perlu untuk menyendirikan laporan adopsi dari berkas pencatatan pasien
maka Kepala Instansi Rekam Medis dapat mengambil kebijaksanaan tersebut dan
memberi kode tertentu alam berkas rekam medis pasien tersebut. Selanjutnya surat
adopsi tersebut disimpan dalam tempat khusu yang terkunci dan aman.
seorang petugas rekam medis, karena harus mempertimbangkan setiap situasi bagi
pengungkapan suatu informasi dari rekam medis. Permintaan terhadap informasi ini
banyak datang dari pihak ketiga yang akan membayar biaya, seperti: asuransi,
Disamping itu pasien dan keluarga, dokter dan staf medis, dokter dan rumah sakit
lain yang turut merawat seorang pasien, lembaga pemerintahan dan bahan-bahan
lain juga sering meminta informasi trersebut. Meskipun kerahasiaan menjadi faktor
terpenting dalam pengelolaan rekam medis, akan tetapi harus diingat bahwa hal
adanya ketentuan-ketentuan yang wajar dan senantiasa dijaga bahwa hal tersebut
tidak merangsang pihak peminta informasi untuk mengajukan tuntutan lebih jauh
medisnya dengan memberi surat kuasa. Orang-orang yang membawa surat kuasa
ini harus menunjukan tanda pengenal (identitas) yang syah kepada pemimpin rumah
sakit, sebelum mereka diijinkan meneliti isi rekam medis yang diminta. Badan-bada
31
pemerintah seringkali meminta iformasi tentang seorang pasien. Apabila tidak ada
informasi tentang pasien, mereka hanya dapat meperoleh informasi atas persetujuan
swasta. Jadi patokan yang perlu dan harus senantiasa diingat oleh petugas rekam
oleh seorang pasien atau pihak yang bertanggung jawab, selalu diperlukan, untuk
setiap pemberian informasi dari rekam medis, terutama dalam keadaan belum
adanya peraturan perundangan yang mengatur hak tersebut”. Pada saat ini makin
sakit, kecelakaan, pengobatan, asuransi tenaga kerja dan lain-lain. Untuk dapat
dahulu memperoleh informasi tertentu yang terdapat dalam rekam medis seorang
pasien selama mendapat pertolongan perawatan di rumah sakit. Informasi ini hanya
menggunakan jasa asuransi ehingga makin banyak jumlah pemegang polis, rumah
surat kuasa, dengan demikian tanda tangan dapat diperoleh pada saat pasien
Pimpinan rumah sakit dengan Instalasi Rekam Medis dan Komite Rekam Medis,
menetapkan suatu peraturan yang mengatur pemberian informasi yang berasal dari
32
rekam medis itu. Peraturan-peraturan tersebut disebarluaskan ke dalam lingkungan
berhubungan dengan instalasi reka medis untuk meminta informasi yang berkaitan
berlaku.
1. Setiap inform yang bersifat medis yang dimiliki Rumah Sakit tidak boleh
disebarkan oleh pegawai Rumah Sakit, kecuali bila pimpinan Rumah sakit
mengijinkan.
kasit sendiri akan menggunakan rekam medis tersebut bila perlu untuk
3. Para asisten dan dokter yang bertanggung jawab boleh dengan bebas
boleh memberikan informasi lisan atau tertulis dari pihak pimpinan rumah
kasus dengan keluarga atau wali pasien yang mempunyai kepentingan yang
syah).
33
4. Dokter tidak boleh memberikan persetujuan kepada perusahaan asuransi
5. Badan-badan sosial boleh mengetahui isi data sosial dari rekam medis
namun untuk data medisnya tetap dierlukan surat persetujuan dari pasien
yang bersangkutan.
ditandatangani dan diberi tanggal oleh pasien (walinya jika pasien tersebut
secara mental tidak kompeten) atau keluarga terdekat kecuali jika ada
dan diberi tanggal oleh orang yang mengeluarkan rekam medis dan disimpan
sakit yang syah untuk melindungi kepentingan rumah sakit dalam hal-hal yang
10. Informasi boleh diberikan kepada rumah sakit, tanpa surat kuasa yang
11. Dokter-dokter dari luar rumah sakit yang mencari keterangan mengenai
pasien di rumah sakit, harus memiliki surat kuasa pasien tersebut. Tidak
34
ia seolah-olah lebih berhak untuk memperoleh informasi dari pemohon yang
bukan dokter. Rumah sakit dalam hal ini akan berusaha memberikan segala
pelayanan yang pantas kepada dokter luar tetapi selalu berusaha lebih
12. Ketentuan ini tidak saja berlaku bagi Instalasi Rekam Medis tetapi berlaku
13. Rekam medis yang asli tidak boleh dibawa keluar rumah sakit, kecuali bila
atas perintah pengadilan, dengan surat kuasa khusus tertulis dari pimpinan
rumah sakit.
14. Rekam medis tidak boleh diambil dari tempat penyimpanan untuk dibawa
kebagian lain dari rumah sakit, kecuali jika diperlukan untuk transaksi dalam
kegiatan rumh sakit. Apabila mungkin rekam medis ini hendaknya diperiksa
15. Dengan persetujuan pimpinan rumah sakit, pemakaian rekam medis untuk
keperluan riset diperbolehka. Mereka yang bukan dari staf medis rumah sakit,
16. Bila suatu rekam medis minta untuk dibawa ke pengadilan segala ikhtiar
medis yang dimaksud. Apabila hakim minta yang asli, tada terima harus
diminta dan disimpan di folder sampai rekam medis yang asli tersebut
kembali.
17. Fakta bahwa seorang majikan telah membayar atau telah meyetujui untuk
membayar ongkos rumah sakit bagi seorang pegawainya, tidak dapat dijadika
35
alasan bagi rumah sakit untuk memberikan informasi medis pegawai tersebut
kepada majikan tadi tanpa surat kuasa/persetujuan tertulis dari pasien atau
berlaku untuk informasi medis yang termasuk dalam jangka waktu/ tanggal
Penyuguhan informasi yang diambil dari rekam medis sebagai bukti dalam
suatu sidang pengadilan, atau di depan satu badan resmi lainnya, senantiasa
merupakan proses yang wajar. Sesungguhnya bahwa rekam medis disimpan dan
dijaga baik-baik bukan semata-mata untuk keperluan medis dan administratif, tetapi
juga karena isinya sangat diperlukan oleh individu dan organisasi yang secara
hukum berhak mengetahuinya. Rekam medis ini adalah catatan kronologis yang
seorang pasien selama mendapatkan pelayanan di rumah sakit. Rekam medis ini
rumah sakit.
Sebagai satu dalil yang umum dapat dikatakan setiap informasi di dalam
rekam medis dapat dipakai sebagai bukti, karena rekam medis adalah dokumen
resmi dalam kegiatan rumah sakit. Jika pengadilan dapat diyakinkan bahwa rekam
medis itu tidak dapat disangkal kebenarannya dan dapat dipercayai, maka
keseluruhan atau sebagian dari informasi dapat dijadikan bukti yang memenuhi
36
persyaratan. Apabila salah satu pihak bersengketa dalam satu acara pengadilan
dari pengadilan kepada rumah sakit yang menyimpan rekam medis tersebut.rumah
sanksi untuk dating dan membawa rekam medis yang diminta atau memberikan
Apabila diminta rekam medisnya saja pihak rumah sakit dapat membuat
fotocopy dari rekam medis yang diminta dan mengirimkan kepada bagian Tata
Usaha pengadilan. Dalam suatu kasus mungkin sebagian dari rekam medis atau
mungkin seluruh informasi dari rekam medis dipergunakan. Hakim dan pembela
dalam hal pembuktian. Tanggungjawab seorang ahli rekam medis adalah berperan
Pihak rumah sakit tidak memperkirakan setiap saat, rekam medis yang mana
yang akan diminta oleh pengadilan. Oleh karena itu, setiap rekam medis kita anggap
keluar dari rumah sakit harus dilakukan analisa kuantitatif secara seksama. Setiap
isian/tulisan di dalam rekam medis yang dihapus, tanpa paraf, dan setiap isian yang
memberikan saran saran dan masukan kepada atasan berdasarkan informasi yang
dengan demikian harus senantiasa menjaga agar rekam medis semuanya benar-
37
benar lengkap. Materi yang bukan bersifat medis harus ditinggal apabila rekam
38
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang
pengembangan konstribusi.
Adapun kualifikasi sumber daya manusia di Unit Rekam Medis Rumkit Tk.IV
Kualifikasi
Nama Jabatan
Standar Tersedia
39
Ka Instalasi Rekam Medis Minimal D III Rekam Medis D III Rekam
Medis
( TPPRI / TPPRJ)
+ Pelatihan RM
+ Pelatihan RM
+ Pelatihan RM
Penanggung Jawab Coding & D III RM atau D III Perawat D III RM / Bidan
RM
pelaporan
RM
SDM Bagian Rekam Medis Rumkit Tk.IV Madiun berjumlah 5 orang dan
sesuai dengan struktur organisasi Bagian rekam medis terbagi menjadi 2 bagian
40
Instalasi rekam medis Rumkit Tk. IV Madiun dikepalai oleh seorang kepala bagian
dan bersertifikat. Adapun pendistribusian SDM bagian rekam medis adalah sebagai
berikut:
o Perakitan / assembling
o Penyimpanan / filling
o Administrasi / pemberkasan
Jumlah tenaga
Nama jabatan Waktu kerja
Tersedia
pasien
41
Anggota pendaftaran pasien 2 shitf 3
Jumlah 5
42
URAIAN TUGAS URUSAN REKAM MEDIS
Unit rekam medis adalah unit pelaksana pelayanan rekam medis, dimana
A. TUGAS POKOK
B. URAIAN TUGAS
tahun.
C. TANGGUNG JAWAB
tahun
43
2. Tersusunnya laporan kegiatan tahunan serta evaluasi kegiatan di
akhir tahun.
yang berlaku.
baik.
D. WEWENANG
medis
A. TUGAS POKOK
B. URAIAN TUGAS
44
2. Mencatat data identitas pasien yang akan menerima pelayanan,
kedalam komputer.
perawatan pasien.
ketentuan.
pasien lama.
jalan
pelayanan di poliklinik.
C. TANGGUNG JAWAB
45
2. Terekamnya data identitas pasien secara benar, akurat dan
D. WEWENANG
1. Membuatkan KIB dan nomor rekam medik bagi pasien yang baru
A. TUGAS POKOK
B. URAIAN TUGAS
1. Fungsi Assembling
a. Merakit kembali dokumen rekam medis dari rawat jalan, rawat inap dan
penyakit.
46
b. Meneliti kelengkapan data yang seharusnya tercatat sesuai dengan
penyakitnya.
medik.
terhadap pengisiannya.
a. Mencatat dan meneliti kode penyakit dari diagnosis yang ditulis dokter
indeks dokter.
sebab kematian.
47
e. Membuat daftar kode penyakit, operasi dan sebab kematian yang
digunakan oleh petugas dan dokter sebagai alat bantu penulisan kode
3. Menghadiri setiap pertemuan yang diadakan oleh Unit Rekam Medik atau
C. TANGGUNG JAWAB
1. Berkas Rekam medik pasien tersusun secara benar dan lengkap sesuai
5. Kode penyakit dan kode tindakan tertulis dengan jelas dan lengkap
6. Indek penyakit, operasi, tindak medis, indek kematian dan indek dokter
dengan baik.
48
7. Laporan penyakit (morbiditas) dan laporan kematian (mortalitas) tersusun
D. KEWENANGAN
3. Meminta persetujuan atau tanda tangan atas laporan penyakit dan laporan
A. TUGAS POKOK
terhindar dari kerusakan serta mengamankan data yang dinilai bermakna dan
B. URAIAN TUGAS
berbagai keperluan.
49
3. Melakukan penyisiran untuk mengembalikan BRM yang salah.
berlaku.
terpisah.
14. Menghindari setiap pertemuan yang diadakan oleh unit rekam medis atau
C. TANGGUNG JAWAB
1. Kerahasiaan isi dokumen rekam medis terjaga dari pihak-pihak yang tidak
berkepentingan.
50
4. Tersusunnya berita acara pemusnahan jika dilakukan pemusnahan
dari kerusakan.
D. WEWENANG
A. TUGAS POKOK
B. URAIAN TUGAS
maupun IGD.
51
2. Merekap sensus harian sebagai dasar laporan kegiatan rumah sakit.
A. TUGAS POKOK
B. URAIAN TUGAS
kamar bersalin.
terkait.
terkait.
akan dievakuasi.
7. Mengelolaan surat masuk maupun keluar dari dank e unit rekam medis.
52
9. Menghadiri setiap pertemuan yang diadakan oleh unit rekam medis atau
C. TANGGUNG JAWAB
dibuat.
kebutuhan.
D. WEWENANG
sesuai permintaan.
medis.
53
BAB III
STANDART FASILITAS
obgyn, poliklinik gigi, Kasir Rawat Jalan dan Rawat Inap dan Pemasaran/Informasi
2. BPJS CENTER
3. Loket Kasir
5. meja Assembling
6. Ruang Filling
54
3.2 Standart Fasilitas Instalasi Rekam Medis
2 kursi 7 buah
3 Komputer 2 buah
4 Almari 1 buah
2 kursi 9 buah
3 almari 2 buah
4 Komputer 2 buah
2 kursi 1 buah
3 almari 2 buah
55
4. Daftar Inventaris Peralatan di ruang Filling / Penyimpanan dan pelaporan.
3 Almari 1 buah
7. Ruang Yanmed
56
BAB IV
Tata cara penerimaan pasien yang akan berobat ke poliklinik ataupun yang
akan dirawat adalah sebagian dari sistem prosedur pelayanan Rumkit TK. IV
Madiun. Dapat dikatakan bahwa disinilah pelayanan pertama kali yang diterima oleh
seoran pasien saat tiba di rumah sakit, maka tidaklah berlebihan bila dikatakan
bahwa di dalam tata cara penerimaan inilah seorang pasien mendapatkan kesan
baik ataupun tidak baik dari pelayanan rumah sakit. Tata cara melayani pasien dapat
dinilai baik bilamana dilaksanakan oleh petugas dengan sikap yang ramah, sopan,
Dilihat dari segi pelayanan di rumah sakit, pasien yang datang dapat dibedakan
menjadi :
1. Pasien baru : adalah pasein yang baru pertama kali datang ke RS untuk
keperluan berobat.
keperluan berobat.
57
Kedatangan pasien ke RS dapat terjadi karena :
2. Dikirim oleh Rumah Sakit lain, Puskesmas, atau jenis pelayanan kesehatan
lainnya.
a. Pasien baru
Setiap pasien baru diterima di registrasi dan akan diwawancarai oleh petugas
mendapatkan data identitas yang akurat dan kemudian akan ditulis di berkas rekam
Setiap pasien baru akan memperoleh nomer pasien yang juga akan dicetak
pada kartu pasien atau kartu indeks berobat sebagai kartu pengenal, yang harus
dibawa pada setiap kunjungan berikutnya di Rumah Sakit TK. IV Madiun, baik
Pasien baru dengan berkas rekam medisnya akan dikirim ke poliklinik sesuai
dengan hyang dikehendaki pasien. Setelah mendapat pelayan yang cukup dari
Pasien diberi kartu perjanjian atau kartu kembali kontrol oleh petugas
poliklinik untuk datang kembali pada hari dan tanggal yang ditentukan.
58
Kepada pasien yang diminta datang kembali, harus lapor kembali ke
admission/TPPRJ.
Untuk pasien yang harus dirawat, dokter yang merujuk membuat admission
Note yang berisi alasan pasien harus dirawat inap,bisa berupa diagnosa, tindakan
medis, ataupun tindakan penunjang lainnya. Jika pasien yang harus dirawat rekam
b. Pasien lama
mendapatkan informasi nomer rekam medis, dan tujuan berobat. Pasien ini dapat
dibedakan :
Pasien yang datang tidak dengan perjanjian (atas kemauan sendiri), mengambil
nomer antrian sesuai jaminan pelayanan yang akan digunakan dan mempersiapkan
persyaratan yang dibutuhkan, menunjukan nomer rekam medis dan tujuan berobat,
59
medisnya dimintakan oleh petugas registrasi kebagian penyimpanan berkas rekam
Berbeda dengan prosedur pelayanan pasien baru dan pasien lama yang biasa
pendaftaran pasien baik baru maupun ulang seperti pasien datang tidak dengan
TPPRI/Front Office untuk pasien baru maupun pasien lama. Setelah mendapat
a) Pasien yang sudah diseleksi dan membawa surat pengantar untuk dirawat
dapat langsung daftar rawat inap ke petugas TPP / Front Office dengan
memilih ruang rawat dahulu sesuai yang diinginkan. Jika pasien mempunyai
b) Jika pasien tidak sadar atau lupa alamat atau identitasnya, dapat didata
sesuai nama dan tempat dimana dia ditemukan jikan nama-nama pasien tidak
c) Petugas rekam medis mendaftar pasien sesuai nomer rekam medis pasien.
Jika pasien lupa membawa kartu berobat, petugas rekam medis dapat
60
mencarinya dengan mengentri nama lengkap pasien, dan jika sudah
d) Bagi pasien yang pernah berobat atau dirawat maka rekam medisnya segera
e) Bagi pasien yang belum pernah dirawat atau berobt di Rumkit TK. IV Madiun
pasien rawat inap harus wajar sesuai dengan keperluannya. Pasien yang
Pasien yang tidak urgen, penundaan perawatan pasien tersebut tidak akan
menambah penyakitnya.
Pasien yang urgen, tetapi tidak darurat gawat, dapat dimasukkan ke dalam
daftar tunggu.
menciptakan tanggapan yang baik dari pasien-pasien yang baru masuk menjamin
Untuk lancarnya proses penerimaan pasien 4 hal berikut ini perlu diperhatikan, yaitu
61
Untuk memperlancar tugas-tugas bagian lain yang erat hubungannya dengan
disetujui untuk dirawat, dan telah selesai dilakukan admission rawat inap.
Membuat catatan yang lengkap, terbaca dan seragam harus disimpan oleh
Instruksi yang jeias harus diketahui oleh setiap petugas yang bekera dalam
Semua pasien yang menderita segala macam penyakit, selama ruangan dan
telah ditetapkan, kecuali untuk kasus gawat darurat dapat diterima setiap
saat.
Tanpa diagnosa yang tercantum dalam surat permintaan dirawat, pasien tidak
dapat diterima.
62
Sedapat mungkin tanda tangan persetujuan untuk tindakan operasi dan
- Umur
- Diagnosa pasien
- Dokter DPJP
(1) Memberi tahu keluarga pasien tersedianya ruang rawat yang dibutuhkan
63
(3) Ditulis oleh petugas admission/TPP di dalam buku register pendaftaran
pasien rawat inap dan dilengkapi dengan lembar ringkasan keluar masuk,
gelang pasien
(4) Jika pasien pernah berobat ke poliklinik atau pernah dirawat sebelumnya
Prosedur selama pasien di ruang perawatan yang berkaitan dengan rekam medis
antara lain:
(1) Pada waktu pasien tiba di ruang perawatan dan diterima oleh perawat pasien
diberi tanda pengenal melalui identitas yang tertempe pada gelang pasien
perawat sendiri
(3) Selama perawatan, perawat mencatat semua data perawatan yang diberikan
dari mulai saat pasien tiba di ruang sampai pasien tersebut pulang,
dipindahkan atau meninggal yang direkap dalam sensus harian rawat inap.
64
1. Sistem Penamaan
seorang pasien serta untuk membedakan antara pasien yang satu dangan pasien
pelayanan rekam medis kepada pasien yang datang berobat ke rumah sakit. Di
Rumkit Tk. IV Madiun menggunakan sistem penamaan langsung yaitu yang ditulis
dalam data base adalah nama pasien sendiri berdasarkan kartu tanda pengenal dan
Prinsip utama yang harus ditaati oleh petugas pencatat adalah : nama pasien
harus lengkap, minimal terdiri dari dua suku kata jika nama pasien hanya terdiri dari
satu suku kata dapat diikuti dengan sebutan BINTI.... (Nama Orang Tua) jika pasien
Perempuan dan BIN (Nama orang tua) jika Pasien dengan jenis kelamin Laki-Laki.
Dengan demikian, nama pasien yang akan tercantum dalam rekam medis akan
- Nama pasien sendiri, apabila namanya sudah terdiri dari dua suku kata
atau lebih.
sendiri.
disempurnakan.
65
- Sebagai pelengkap, bagi pasien perempuan diakhir nama
- Bagi Pasien berjenis kelamin laki laki dan belum menikah di beri
ahkiran, SDR, dan Bagi yang sudah menikah di beri sebutan dengan
Tn.
2. Sistem Penomoran
Numbering System" sistem ini memberikan satu unit nomor rekam medis baik
kepada pasien berobat jalan maupun pasien untuk dirawat inap. Pada saat seorang
penderita berobat jalan ataupun dirawat inap, kepadanya diberikan nomor (admitting
rekam medis penderita tersebut hanya tersimpan di dalam satu berkas di bawah
satu nomor.
Madiun. Seorang pasien yang sudah pernah berkunjung ke Rumkit Tk. IV Madiun
sebelumnya tidak akan diberikan nomor baru tetapi data pasien akan dicari pada
diberikan lagi nomor yang baru, padahal ia telah mempunyai nomor, kekeliruan
ini dapat diperbaiki dengan membatalkan nomor baru dan tetap menyimpan
66
Sistem nomor unit yang digunakan mempengaruhi rencana perkembangan
ruang tempat penyimpanan. Perlu sekali ruang Kosong pada rak penyimpanan
sebesar 25 % karena tempat tersebut berguna untuk menyimpan rekam medis yang
makin tebal.
Satu problem yang biasa timbul adalah bertambahnya satu rekam medis
rawat sehingga rekam medisnya harus dibuat jilid yang baru, karena terlalu tebal jika
hanya satu jilid saja. Untuk mengingatkan petugas penyimpanan tentang hal ini,
maka pada setiap jiiid harus dibuat catatan nomor jilid dan jumlah jilidnya, misalnya :
Untuk pengambilan rekam medis yang tidak aktif dari rak penyimpanan untuk
menunjukkan tua atau mudanya satu rekam medis sehingga untuk memilih rekam
medis yang tidak aktif harus iilihat satu persatu, tahun berapa seorang penderita
Untuk sumber nomor Rumkit Tk. IV Madiun membuat satu sistim Penomoran
terdiri dari enam angka, menggunakan sistem dua angka akhir (straigt digit) dengan
menentukan nomor dua angka akhir dari belakang 00-00-01 sampai dengan 99-99-
99. Bank nomor dikeluarkan oleh sistem komputer yang secara otomatis akan
67
4.4 Simbol Dan Tanda Khusus
I. REKAM MEDIS
Pada map sudah dicetak kotak untuk menuliskan nomor rekam medis
yang akan diisi oleh petugas rekam medis. Penulisan nomor harus dengan
tulisan yang jelas dan mudah dibaca, dapat dicetak atau ditulis tangan
2) Label Warna
Pada map tercetak hanya 1 (satu) warna yakni warna Hijau pada
3) Tulisan Alergi
Diisi dengan alergi yang diderita oleh pasien yang ditulis oleh perawat.
4) Tulisan Rahasia
medis dimana pasien pertama kali daftar dan pada lembar anamnesa pasien.
Terdapat tempat untuk menuliskan nama pasien dan tertulis pada map
68
4.5 SINGKATAN-SINGKATAN
umum maupun spesialis setiap hari pada jam tertentu dapat dilakukan melalui
telepon, apabila sistem cetak permintaan secara computerisasi sedang rusak. Untuk
melayani pasien perjanjian yang datang pada hari tertentu bertugas mengisi 'Buku
Permintaan’. Petugas harus menulis dengan benar dan jelas nama penderita dan
Petugas dari bagian lain yang meminjam rekam medis harus datang sendiri
untuk mengambil rekam medis yang dipinjam ke bagian rekam medis. Surat
permintaan berbentuk satu formulir yang berisi nama peminjam, untuk keperluan
apa, waktu peminjaman, nomor rekam medis, nama pasien, umur, tanggal rawat,
kelas/kamar, nama orang yang meminjam dan tanda tangan. Formulir tersebut
dibuat rangkap dua. Lembar 1 untuk rekam medis dan lembar 2 untuk yang
meminjam. Pada saat rekam medisnya kembali lembar 1 diberi tanda silang yang
A. Sistem Sentralisasi
69
medis rawat jalan dan rawat inap dalam satu tempat. Karena semua pasien baik
rawat jalan maupun rawat inap hanya memiliki satu nomor rekam medis.
distandarisasikan.
1) Petugas menjadi lebih sibuk, karena, harus menangani unit rawat jaian
Sistem penjajaran berkas rekam medis menurut nomor yang dipakai adalah
sistem dua angka akhir. Penjajaran dengan sistem angka akhir lazim disebut "Straigt
kelompok 2 angka yang terletak paling kanan, angka kedua adalah kelompok 2
angka yang terletak ditengah dan angka ketiga adalah kelompok 2 angka yang
70
04 75 64
Dalam penyimpanan dengan sistem angka akhir (terminal digit filling system)
ada 100 kelompok angka pertama (primary section) yaitu 00 sampai dengan 99.
angka-angka pertama yang bersangkutan. Pada kelompok angka pertama ini rekam
rekam medis disimpan di dalam urutan sesuai dengau kelompok angka ketiga,
04-75-64 04-75-69
04-75-65 04-76-60
04-75-66 04-76-61
04-75-67 04-76-62
04-75-68 04-76-63
71
Petugas-petugas penyimpanan tidak akan terpaksa berdesak-dssak di
satu tempat (atau section), dimana rekam medis harus disimpan di rak.
mengerjakan jumlah rekam medis yang hampir sama setiap harinya untuk
setiap section.
- Rekam medis yang tidak aktif dapat diambil dari rak penyimpanan
dari setiap section; pada saat ditambahnya rekam medis baru di section
tersebut.
angka.
nomor langsung, tetapi umumnya petugas dapat dilatih dalam waktu yang
72
3. Fasilitas Fisik Ruang Penyimpanan
Alat penyimpan rekam medis yang dipakai adalah Rak Terbuka dan jarak
antara dua buah rak untuk lalu lalang, jarak minimal kurang lebih selebar 90 cm.
4. Penunjuk Penyimpanan
Pada deretan berkas rekam medis yang disimpan di rak harus diberi tanda
rekam medis tersebut. Untuk berkas rekam medis yang tebalnya sedang diberi
penunjuk setiap 50 map. Makin tebal map-map rekam medis makin banyak penunjuk
harus dibuat. Rekam medis yang aktif lebih banyak memerlukan penunjuk daripada
Alat penunjuk ini, agar model yang kuat tahan lama dan mudah dilihat. Pinggir
penunjuk ini harus lebih lebar, menonjol sehingga angka-angka yang dicantumkan
disitu gampang terlihat. Pada setiap penunjuk dituli 2 angka (untuk sistem terminal
digit maupun middle digit). Contoh penunjuk urituk terminal digit, section 84 ditulis
sebagai berikut:
00 01 02 03 04
-- -- -- -- --
84 84 84 84 84
73
Angka diatas adalah kelompok angka kedua, angka yang dibawah adalah
kelompok pertama. Dalam terminal digit filling, map pertama yang diletakkan
dibelakang penunjuk 00/84 adalah map-map dengan nomor 00-00-84 diikuti 01-00-
Jenis sampul yang digunakan di Rumkit Tk. IV Madiun adalah dalam bentuk
map, dimana map dilengkapi dengan penjepit (fastener) di bagian tengah untuk
mengikat lembaran-lembaran pada map dan bagian tengah map harus diberi lipatan,
dalamnya.
Satu rencana yang pasti tentang pengelolaan rekam medis yang tidak aktif (in
Dari segi praktisnya dapat dikatakan, patokan utama untuk menentukan rekam
medis aktif atau tidak aktif adalah besarnya ruangan yang tersedia untuk menyimpan
rekam medis yang baru. Rekam medis dinyatakan tidak aktif apabila selama 5
74
tahun terakhir rekam medis tersebut sudah tidak dipergunakan lagi. Apabila
ternyata sudah tidak tersedia lagi tempat penyimpanan rekam medis aktif, harus
dilaksanakan kegiatan menyisihkan rekam medis yang tidak aktif secara sistematik
seirama dengan pertambahan jumlah rekam medis baru. Rekam medis-rekam medis
tersendiri yang sama sekali terpisah dari bagian pencatatan medik. Pada saat
diambilnya rekam medis tidak aktif, di tempat semula harus diletakkan tanda keluar,
hal ini mencegah pencarian yang bertarut-larut pada suatu waktu rekam medis tidak
Rumah sakit wajib tetap memelihara indeks, register dan kartu lintasan yang
berisi data-data dasar seperti: tanggal masuk/keluar rumah sakit, nama dokter yang
A. Penyusutan
dari rak penyimpanan dengan cara memindahkan arsip rekam medis in aktif dari rak
aktif ke rak in aktif dengan cara memiiah pada rak penyimpanan sesuai dengan
tahun kunjungan.
Tujuan :
75
c. Tetap menjaga kualitas pelayanan dengan mempercepat penyiapan
yang tidak bernilai guna/nilai guna rendah atau nilai gunanya telah menurun.
dasar nilai kegunaan tiap-tiap arsip. Untuk menjaga obyektifitas dalam menentukan
nilai kegunaan tersebut, JRBRM disusun oleh suatu kepanitiaan yang terdiri dari
unsur komite rekam medis dan unit rekam medis yang benar-benar memahami
persetujuan Kepala Rumah Sakit terlebih dahulu sebelum dijadikan pedoman ,resmi
jadwal retensi arsip yang diberlakukan. Setiap ada perubahan JRBRM harus melalui
TABEL
Aktif Inaktif
No Kelompok Keterangan
RJ RI RJ RI
76
RI ; Rawat Inap
Rumah Sakit Tk. IV Madiun jangka waktu penyimpanan berkas rekam medis
untuk semua kasus masa aktifnya 5 tahun kecuali untuk kasus-kasus tertentu yaitu
kasus anak dan bayi baru lahir di rumah sakit untuk kasus anak dan bayi lahir di
Rumah Sakit Tk. IV Madiun. File dinyatakan file inaktif dan rencana dipindahkan ke
a. Berkas rekam medis kasus anak dan bayi lahir di Rumah Sakit Tk. IV Madiun
terakhir dinyatakan sebagai file inaktif tetapi tetap di simpan di Rumah Sakit
penyusutan/pemusnahan dilakukan.
b. Jadwal retensi untuk semua jenis kasus di Rumkit Tk. IV Madiun, untuk masa
aktif berkas rekam medis baik rawat jalan, maupun rawat inap selam 5 tahun
terakhir pasien berobat, masa inaktif baik rawat jalan maupun rawat inap
77
dimusnahkan dengan aturan main yang berlaku (sesuai dengan protap
medis yang telah berakhir fungsi dan nilai gunanya. Penghancuran harus dilakukan
secara total dengan cara membakar habis, mencacah atau daur ulang sehingga
78
1. Penanggung Jawab Pengisian Rekam Medis
Rumkit Tk. IV Madiun sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan yang
melakukan pelayanan rawat jalan maupun rawat inap wajib membuat rekam medis.
medis maka tenaga yang berhak mengisi rekam medis di Rumkit Tk. IV Madiun
adalah :
1. Dokter Umum, Dokter Spesialis, Dokter gigi dan dokter sub spesialis yang
3. Tenaga para medis perawatan dan non perawatan yang terlibat langsung
Dalam hal dokter ke luar negeri maka yang melakukan tindakan / konsultasi
kepada pasien yang mengisi rekam medis adalah dokter yang ditunjuk oleh Kepala
1. Pencatatan (Recording)
Rekam medis mempunyai pengertian yang sangan luas, tidak hanya sekedar
kegiatan pencatatan, akan tetapi mempunyai pengertian sebagi salah satu sistem
dimulai pada saat diterimanya pasien di Rumkit Tk. IV Madiun, diteruskan kegiatan
pencatatan data medik pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medis di
79
rumah sakit, dan dilanjutka dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi
untuk melayani permintaan/ peminjaman apabila dari pasien atau keperluan lainnya.
data, yang akan menjadi bahan informasi. Data pasien dapat dikelompokan ke
dalam 2 kelompok, yaitu data sosial dan data medis. Data sosial di dapatkan pada
saat pasien mendaftarkan diri ke tempat penerimaan pasien. Data medis baru
diperoleh dari pasien, apabila pasien telah memasuki unit pelayanan kesehatan.
Petugas di unit pelayanan adalah dokter dan ahli – ahli profesi kesehatan lainnya
perawatan.
Untuk mendapatkan pencatatan data medis yang baik, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan oleh dokter dan ahli-ahli di bidang kesehatan lainnya, yaitu :
2. Up to date
tele
Bentuk catatan dapat dibedakan berdasarkan sifatnya, yaitu catatan yang bersifat
80
1. Catatan yang bersifat Kolektif
pelayanan. Catatan ini dalam bentuk buku yang sering disebut “Buku Register”.
Buku register ini merupakan sumber utama data kegiatan rumah sakit. Pemakaian
buku register ini perlu dipertimbakan secermat mungkin dan tetap memperhatikan
unit pelayanannya.
disebut sensus harian. Sensus ini sangat berguna di dalam pengolahan data medis
81
Catatan ini mendokumentasikan segala tindakan medis yang diberikan
Formulir rekam medis ini meliputi formulir untuk pasien rawat jalan dan
Isi berkas rekam medis untuk pasien rawat jalan memuat identitas pasien,
Berkas yang digunakan dapat dala bentuk formulir yaitu formulir poliklinik
tersebut.
Data-data tertetu harus ditulis pada saat penderita masuk yang akan di entry
pasien ini mutlak karena adalah salah satu cara untuk menunjang kelancaran
data pasien yang diperlukan dengan cepat. Karena identitas pasien ini merupakan
sumber data yang selamanya harus disimpan, maka harus dibuat selengkap dan
82
sejelas mungkin. Data yang disimpan harus dibuat secara terperinci dan lengkap,
yaitu :
c. Alamat
d. Agama
e. Jenis kelamin
f. Umur
g. Status perkawinan
h. Tempat/tanggal lahir
i. Pekerjaan
Bila setelah menikah pasien pindah alamat, maka alamat lama dicoret dan
dicantumkan alamat baru pada tempat yang kosong dan tanggal perubahan
a.Tanggal kunjungan
c. Diagnosa
83
Isi rekam medis untuk pasien rawat inap memuat identitas pasien,
c. Lembaran grafik
e. Catatan perawat/bidan
g. Resume keluar
a. Laporan Operasi
b. Laporan anestesi
c. Riwayat kehamilan
d. Catatan/laporan persalinan
e. Identifikasi bayi
Keterangan
Lembaran Ringkasan masuk dan keluar ini sering disebut ringkasan atau
lembaran muka, selalu menjadi lembaran paling depan pada suatu berkas rekam
medis. Lembaran ini berisi informasi tentang informasi tentang identitas pasien, cara
84
penerimaan melalui cara masuk dikirim oleh serta berisi ringkasan data pada saat
pasien keluar.
medis, serta menyiapkan laporan rumah sakit. Informasi tentang identifikasi pasien
1. Nama Pasien
3. Tanggal Lahir
4. Pendidikan’
5. Jenis Kelamin
6. Agama
7. Alamat
8. Pekerjaan
- Status perkawinan
- Lama dirawat
85
- Infeksi nosokomial dan penyebabnya (jika ada)
- Keadaan keluar
pasien. Sebagai tambahan terhadap anamnese dan pemeriksaan fisik ini mungkin
dapat dipergunakan formulir kosong atau formulir dengan catatan penunjuk. Pokok-
mengantarkan ke dokter.
saat ini.
86
3. Riwayat penyakit yang pernah diderita : satu ringkasan tentang penyakit-
metabolik, dsb.
yang mungkin terlupakan oleh si pasien atau keliatannya tidak perlu, ini
untuk menentukan seberapa jauh dan teliti pemeriksaan fisik yang harus
dilakukan
c. Lembar Grafik
dimulai saat pasien mulai dirawat. Dalam lembaran grafik ini juga dicatat data-data
tekanan darah, pemasukan dan pngeluaran cairan, defikasi. Dapat juga diisi
87
d. Perjalanan Penyakit, Instruksi Dokter, dan Pengobatan
Perintah medis tertulis adalah petunjuk dokter kepada bagian perawatan dan
kepada pasien.
harus mengamati :
Jika perintah keluar belum ditulis, petugas rekam medis haru meneliti atas
medisnya. Dalam hal ini harus ada catatan dari dokternya yang
88
e. Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT)
ditulis dan ditandatangani oleh dokter, perawat, bidan, farmasi dan gizi. Catatan
pertama dimulai dengan catatan pada saat pasien masuk, yang seterusnya
ditambah selama pasien di dalam perawatan dan diakhiri pada saat pasien keluar
dibubuhkan stempel TBK (Tulis, Baca Ulang, dan Konfirmasi) dan harus ditanda
tangani 1x24 jam oleh DPJP. Catatan selama pasien dalam perawatan memberikan
perkembangan ini harus dibuat setiap hari, setiap beberapa jam selama fase
akutnya seorang pasien itu sendiri. Semua tindakan yang dilakukan dicatat jam,
tanggal, dan jenis tindakannya. Semua catatan harus ditandatangani dan diberi
nama jelas. Semua tenaga kesehatan yang mempunyai otoritas untuk mengisi
lembar CPPT.
f. Catatan Perawatan/Bidan
pengamatan mereka terhadap pasien dan pertolongan perawat yang telah mereka
perawat, pengobatan yang diberikan dan reaksi pasien terhadap tindakan tersebut.
Catatan ini berfungsi sebagai alat komunikasi antara sesama perawat, antara
1. Mencatat keadaan pasien selama tidak dilihat oleh dokter. Ini adalah
oleh informasi yang dicatat pada lembaran ini. Dengan bantuan catatan
89
perawat yang ditulis secara seksama, seorang dokter dapat mengikuti
sendiri keadaan seorang pasien. Hal ini tidak saja makan waktu, tetapi
pengobatan.
dan meliputi:
harus memuat observasi harian seorang pasien, juga rekam medisasi dan
90
g. Hasil Pemeriksaan Penunjang
Ringkasan dapat ditulis pada lembaran tersendiri yaitu lembar resume Medis.
Pengecualian bagi Resume Medis ini, terutama untuk pasien yang dirawat <24 jam,
cukup menggunakan Resume Medis Rawat Jalan, misalnya untuk kasus-kasus One
sebagainya
1. Untuk menjamin kontinuitas pelayanan medis dengan kualitas yang tinggi serta
sebagai bahan yang berguna bagi dokter yang menerima pasien apabila
persetujuan pimpinan)
4. Sebagai bahan informasi bagi dokter yang bertugas dokter yang mengirim dan
konsultan. Hal ini menjadi semacam insentif bagi semua dokter yang
91
Resume ini harus disingkat dan hanya menjelaskan informasi penting tentang
penyakit, pemeriksaan yang dilakukan dan pengobatannya. Resume ini harus ditulis
1. Mengapa pasien masuk rumah sakit (pertanyaan klinis singkat tentang keluhan
4. Bagaimana keadaan pasien pada saat keluar (perlu berobat jalan, mampu
datang lagi)
diperlukan. Resume ini harus ditandatangani oleh dokter yang merawat, bagi pasien
yang meninggal tidak dibuatkan resume, tetapi dibuatkan Laporan Sebab Kematian.
Rekam medis harus dibuat segera dan dilengkapi seluruhnya setelah pasien
lambatnya dalam waktu 1x24 jam harus ditulis dalam lembaran medis
92
2. Semua pencatatan harus ditandatangani oleh dokter/tenaga kesehatan
diberi tanggal
pembimbingnya
lembaran formulir rekam medis merupakan bahan yang perlu diolah untuk
jumlahnya. Rekapitulasi dari sensus harian diolah untuk menyiapkan laporan yang
93
4. resume pasien rawat jalan
Perakitan rekam medis pasien rawat inap untuk kasus dewasa meliputi :
8. Tindakan keperawatan
Perakitan rekam medis pasien rawat inap untuk kasus bedah meliputi :
94
5. Pengkajian awal nyeri dewasa
Consent)
95
Perakitan rekam medis pasien rawat inap kasus kebidanan meliputi :
RM)
Consent)
96
23. Resume medis
Perakitan rekam medis pasien rawat inap kasus bayi lahir meliputi :
RM)
8. Tindakan keperawatan
97
2. Berkas Rekam Medis Plebitis, FIP dan ISK menggunakan format
= Putih
- IMA = Putih
yaitu :
Anak
Terintegrasi
98
2. Koding (coding)
Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada di dalam rekam medis harus
diberi kode dan selanjutnya diindeks agar memudahkan pelayanan pada penyajian
kesehatan.
untuk menyeragamkan nama dan golongan penyakit, cidera gejala dan faktor yang
mempengaruhi kesehatan.
tanggung jawab dokter (tenaga medis) yang terkait tidak boleh diubah oleh
karenanya diagnosis yang ada dalam rekam medis harus diisi dengan lengkap dan
keakuratan kode dari suatu diagnosis yang sudah ditetapkan oleh tenaga medis.
Oleh karenanya untuk hal yang kurang jelas atau yang tidak lengkap, sebelum
99
koding ditetapkan, komunikasikan terlebih dahulu pada dokter yang membuat
diagnosis tersebut.
medis harus membuat koding sesuai dengan klasifikasi yang tepat. Disamping kode
penyakit, berbagai tindakan lain juga harus dikoding sesuai klasifikasi masing-
masing.
Koding obat-obatan
Laboratorium
Radiologi
Alat-alat
Dan lain-lain
a. Introduction (pendahuluan)
b. Susunan
100
c. Kode angka
ICD-10 Vol. I
3. Indeksing
Indeksing adalah membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah dibuat
a. Indeks Pasien
Adalah data base komputer yang berisi nama semua pasien yang
lahir, pekerjaan.
101
Kegunaan :
Data base ini adalah kunci untuk menemukan berkas rekam medis
pasien.
Cara penyampaian :
dalam kamus.
b. Data base ini digunakan untuk mencari berkas rekam medis pasien
c. Data base di kontrol setiap hari oleh Petugas di Unit Rekam Medis
Indeks penyakit dan indeks operasi adalah suatu data base yang menyimpan
kode diagnosis penyakit maupun tindakan operasi setiap pasien yang berobat di
3. Nomor Penderita
4. Jenis Kelamin
5. Umur
Kegunaan :
Data base ini dapat untuk mengindeks penyakit maupun tindakan operasi
102
1. Mempelajari kasus-kasus terdahulu dari satu penyakit untuk memperoleh
dan lain-lain.
Madiun.
dll.
Cara penyimpanan :
c. Indeks Dokter
Adalah data base yang berisi nama dokter yang memberikan pelayanan medik
kepada pasien.
Kegunaan :
d. Indeks Kematian
103
1. Nama penderita
2. Nomor RekMed
3. Jenis kelamin
4. Umur
7. Hari perawatan
8. Wilayah
Kegunaan :
a. Tidak satupun rekam medis boleh keluar dari ruang Rekam Medis,
104
c. Rekam medis tidak dibenarkan diambil dari rumah sakit, kecuali atas
mengisi “Kartu Pindah Tangan” karena dengan cara ini rekam medis
sebagai pengganti pada tempat map-map rekam medis yang diambil (dikeluarkan)
dari rak penyimpanan. Petunjuk keluar tetap berada di rak tersebut, sampai map
kantong tempel tempat menyimpan surat pinjam. Petunjuk keluar ini dapat diberi
105
penyimpanan kembali map-map rekam medis yang bersangkutan. Petunjuk keluar
ini haruslah dibuat dari bahan (kertas) yang keras dan kuat.
medis:
a. Pada saat rekam medis dikembalikan ke sub bagian rekam medis, harus
rekam medis yang diperlukan tetapi tidak ada dalam tempat penyimpanan
pada sore hari dan malam hari. Dokter-dokter, staf rumah sakit, pegawai-
pegawai dari bagian lain tidak diperkenankan mengambil rekam medis dari
darurat atau pengawas perawatan, harus menyimpan rekam medis yang telah
dikembalikan pada tempat yang telah ditentukan (di Instalasi Rekam Medis
c. Rekam medis yang sampulnya rusak atau lembarannya lepas, harus segera
diperlukan.
menemukan salah simpan dan melihat kartu pinjaman yang rekam medisnya
e. Rekam medis pegawai-pegawai sub bagian rekam medis itu sendiri atau
106
tempat penyimpanan biasa, harus disimpan di tempat khusus di ruangan
petunjuk.
g. Rekam medis yang sedang diproses/dipakai oleh petugas sub bagian rekam
rekm medis
Ada berbagai cara untuk mengangkut rekam medis. Di Rumkit Tk. IV Madiun
pengangkutan dilakukan dengan tangan dari satu tempat ke tempat lainnya, oleh
karena itu Bagian Rekam Medis harus membuat satu jadwal pengiriman dan
107
pengambilan untuk berbagai bagian yang ada di Rumkit Tk. IV Madiun. Frekuensi
pengiriman dan pengambilan ini ditentukan oleh jumlah pemakaian rekam medis.
Petugas bagian Rekam Medis tidak dapat mengirim satu-satu rekam medis
secara rutin pada saat diminta mendadak. Untuk ini bagian-bagian lain yang
Instalasi Rekam Medis. Distribusi Rekam Medis yang rutin di lakukan petugas
d. Instalasi Laboratorium
e. Instalasi Radiologi
Otoritas akses rekam medis bisa diartikan bahwa semua tenaga kesehatan
maupun penunjang kesehatan yang bisa membuka, mengisi, menilai atau meneliti isi
dengan demikian diperlukan suatu kebijakan khusus dari pemilik rumah sakit demi
dan menimbang kelancaran suatu proses tersebut maka dibuatlah kebijakan Kepala
108
1. Dokter & Dokter Gigi
2. Perawat
3. Bidan
4. Kasir
5. Farmasi
6. Kamar Operasi
7. Laborat
8. Radiologi
109
BAB V
LOGISTIK
permintaan ruti yang terbagi menjadi dua yaitu ATK (Alat Tulis Kantor) dan ART
(Alat Rumah Tangga). ATK dan ART jadwal permintaannya setiap hari Senin dan
pengambilan tiap hari Rabu. Berikut tabel permintaan rutin Instalasi Rekam Medis
ATK
CETAKAN
110
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Rekam Medis adalah merupakan pintu pertama dimana seorang pasien akan
menggunakan produk pelayanan kesehatan suatu Rumah Sakit, dimana pasien siap
menggunakan jasa pelayanan yang telah di tawarkan. Dari Rekam Medis itulah
pelayanan tersebut dimulai, apabila dari pertama ada suatu kesalahan maka yang
akan terjadi kesalahan pula dalam pelayanan berikutnya. Berdasar kebijakan yang
berasal dari:
III / 2007 Tentang Standar Profesi Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan.
sasaran yang tela ditetapkan pada bagian Rekam Medis salah satunya yaitu
PASIEN BARU
1. Tersedianya formulir identitas pasien baru yang harus diisi oleh pasien.
111
Apakah pasien akan menggunakan JKN/JKM atau asuransi lain seperti
3. Pengisian formulir identitas pasien hanya untuk pasien baru / pasien yang
belum pernah berobat ke Rumkit Tk. IV Madiun dan tidak mempunyai kartu
identitas.
4. Pengisian nama dan identitas pasien disesuaikan dengan data identitas diri
5. Pengisian sebutan TN, NY, NN, AN, dan SDR berada di belakang nama
pasien.
6. Pengisian sebutan untuk bayi yang belum memiliki nama adalah BY. NY.
8. Data identitas diri pasien dipakai sebagai pengisian pada status rekam medis
pasien.
9. Beri tulisan JKN (psien Dinas, Askes, BPJS, KIS), JKM (pasien Jamkesmas)
10. Data identitas diri pasien dipakai sebagai pengisian pada komputer database
identitas pasien.
11. Data identitas diri pasien dipakai dalam stiker labeling pasien.
12. Pengambilan berkas rekam medis pasien mengacu pada nomor rekam
medis, kartu identitas pasien, nama lengkap pasien, dan alamat pasien yang
identitas pasien.
112
PASIEN LAMA
KEMBALI KONTROL.
Buka rekam medis pasien untuk konfirmasi jika data pasien ditemukan
ditemukan.
113
PASIEN BAYI BARU LAHIR
1. Pasien bayi baru lahir belum diberi nama oleh orang tuanya.
Contoh:
3. Untuk bayi yang sudah diberi nama maka data identitas pasien bayi ditulis
Jika masih tertulis BY. NY. NAMA IBUNYA maka beri pasien formulir
pasien.
114
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
resiko bahaya kesehatan, mudah terjangklit panyakit atau mempunyai paling sedikit
10 orang.
Rumah Sakit adalah tempat kerja yang termasuk dalam kategori seperti
tersebut diatas, berarti wajib menerapkan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.
Setiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”.
Dalam hal ini yang dimaksud pekerjaan adalah pekerjaan yang bersifat
selamat, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja, sehingga dapat hidup
perlindungan terhadap pekerja dalam hal ini pegawai Unit Rekam Medis dan
Pegawai adalah bagian integral dari rumah sakit. Jaminan keselamatan dan
115
Pemerintah berkepentingan atas keberhasilan dan kelangsungan semua
dan kesehatan kerja. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
a. Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu berada
Dalam kaitannya dengan kondisi dan lingkungan kerja, kecelakaan dan penyakit
produksi;
Ruang kerja terlalu sempit, ventilasi udara kurang memadai, ruangan terlalu
116
Peraturan keselamatan harus terpampang dengan jelas di setiap bagian
penyimpanan.
Ruang gerak untuk bekerja selebar meja tulis harus memisahkan rak-rak
penyimpanan.
117
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
yang akan ditingkatkan dengan menetapkan indikator, kriteria serta standar yang
Indikator merupakan suatu variable yang digunakan untuk bias melihat perubahan.
Kriteria:
Standar:
kondisi tersebut.
sangat baik.
atau mutu.
Keprofesian
Efisiensi
118
Keamanan pasien
Kepuasan pasien
proses.
Rumah Sakit.
Kriteria yang digunakan harus dapat diukur dan dihitung untuk dapat
119
8.2. INDIKATOR DAN STANDAR PELAYANAN
NO INDIKATOR STANDAR
selesai pelayanan
rawat jalan
rawat inap
keselamatan
medik
120
pelayanan rawat jalan atau setelah pasien
1 bulan
Standar 100%
pengumpul data
Jelas
121
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter
dilakukan.
tersebut
Standar 100%
122
pengumpul data
123
pendaftaran rawat jalan untuk pasien
lama
pengumpul data
124
Periode Analisa Tiap 3 bulan
yang diamati
pengumpul data
125
BAB IX
PENUTUP
Puji Syukur yang tak terhingga kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas
Buku ini adalah sebagai acuan didalam setiap kegiatan proses pelayanan Rekam
Medis Rumkit Tk. IV Madiun demi tercapainya tertib administrasi dalam rangka
Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar,
Tidak lupa juga ucapan terima kasih penyususun sampaikan kepada semua
pihak yang telah memberi support dan doanya, terutama kepada semua staf Rekam
Medis dan Pendaftaran Rumkit Tk. IV Madiun, juga semua pihak yang tidak bisa
kami sebutkan satu persatu yang terlibat di dalam penyusunan Buku Pedoman
Kami menyadari bahwa penyusunan buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritiki dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
tercapainya pedoman suatu pelayanan yang optimal. Semoga Buku ini bermanfaat
126
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta
Jakarta
Medis. Jakarta
Jakarta
Jakarta
127
128