Makalah Matha'ul Anwar
Makalah Matha'ul Anwar
Oleh:
Terima kasih kepada Prof. Dr. Syafiq A. Mughni, M. A. selaku dosen pembimbing mata
kuliah Sejarah Kelembagaan Islam serta semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan
masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat harapkan
demi menyempurnakan karya ilmiah ini. Semoga amal kebaikan dan aktivitas yang kita
lakukan selalu ada dalam rahmat dan ampunan-Nya. Amiin yaa rabbal alamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I ...........................................................................................................1
PENDAHULUAN .......................................................................................1
C. Tujuan ................................................................................................1
BAB II ..........................................................................................................2
PEMBAHASAN ..........................................................................................2
PENUTUP ....................................................................................................6
A. Kesimpulan .......................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi masyarakat Islam telah hadir dan berkembang sejalan dengan ejarah
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Ormas menjadi
wadah utama dalam pergerakkan kemerdekaan diantaranya Boedi Oetomo, Sarekat
Islam, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Mathla’ul Anwar dan lainnya. Peran dan
rekam jejak Ormas telah bersumbangsih dalam perjuangan kemerdekaan dengan
sukarela mengandung nilai sejalan dan aset bagi Negara Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah berdirinya Matha'ul Anwar?
2. Bagaimana kondisi masyarakat sebelum berdirunya Matha'ul Anwar?
3. Siapa saja tokoh pendii Matha'ul Anwar?
C. Tujuan
Tujuan menulis makalah ini yakni untuk membantu menginformasikan
terutama kepada mahasiswa maupun masyarakat mengenai sejarah berdirinya
Mathla’ul Anwar dengan tujuan untuk menuntaskan tugas demi meningkatkan nilai
tugas pekuliahan bagi penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
1
A. kondisi masyarakat Banten sebelum berdirunya Matha'ul Anwar
2
minta izin kepada yang membahurekso (bahasa Jawa) atau nu ngageugeuh (bahasa
Sunda). Untuk itu kemu-dian masyarakat akan menanya kepada orang yang
dianggap tua dan mengerti tentang yang gaib, yang biasanya berupa seorang dukun.
Sang dukun kemudian akan memberikan petunjuk tentang apa yang harus dilakukan
sebagai langkah penebusanatas kesalahannya.
Melihat kondisi masyarakat banten pada saat itu para kyai mengadakan
musyawarah di bawah pimpinan KH. Entol Mohamad Yasin dan KH. Tb. Mohamad
Sholeh serta para ulama yang ada di sekitar Menes, bertempat di kampung Kananga.
Akhirnya, setelah mendapatkan masukan dari para peserta, musyawarah mengambil
keputusan untuk memanggil pulang seorang pemuda yang sedang belajar di
Makkah al Mukarramah.
3
Pemuda tersebut bernama Abdurrahman bin KH. Mas Jamal, kembali dari tanah
suci sekitar tahun 1910 M. Dengan kehadiran seorang muda yang penuh semangat
untuk berjuang mengadakan pembaharuan semangat Islam, bersama kyai-kyai
sepuh, dapatlah diharapkan untuk membawa umat Islam keluar dari alam gelap
gulita ke jalan hidup yang terang benderang, sesuai ayat al-Qur’an “Yukhriju hum
min al dzulumati ila al nur”.
4
pendirian Mathla‟ul Anwar. Ia telah memotori pergerakan para kiyai
Menes dalam berbagai persiapan untuk mendirikan organisai desa
tersebut. Prestasi yang luar biasa ini tentunya meperkuat reputasi dan
pengaruhnya sebagai salah seorang kiyai terhormat di kalangan warga
masyarakat. Pada tahun 1937 atau 21 tahun setelah berdirinya Mathla‟ul
Anwar, ia meninggal pada usia 77 tahun.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mathlaul Anwar adalah sebuah organisasi masyarakat yang dibentuk oleh tokoh
agama pada masa kolonial Belanda setelah runtuhnya kejayaan Kesultanan Banten di
tangan penjajah, dengan keadaan masyarakat yang sangat majemuk serta tekanan dari
para penjajah maka sebagian tokoh masyarakat Kya,i ulama dan tokoh agama mulai
terusik, oleh karena itu mereka memulai kembali Lembaran Baru dengan menghimpun
para ulama dan para Kyai untuk mewujudkan rasa kenyamanan, Kedamaian serta
memeluk agama Islam dengan tentram, kondisi Banten pada waktu itu berikut ini:
Pertama, secara politik Banten sedang mengalami penjajahan. Kedua, secara ekonomi
masyarakat hidup dalam kesusahan. Ketiga, secara sosial keagamaan, masyarakat
Banten hidup dalam syirik dan kurafat. Keempat, kondisi pendidikan yang tidak layak
6
DAFTAR PUSTAKA
Pengurus Besar Mathla’ul Anwar, Sejarah dan Khittah Mathla’ul Anwar, Jakarta: PB
( 26 oktober 2022)