Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MAROKO MODERN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Islam Kawasan Afrika

Disusun oleh:

Ahmad Tsalis Syafi’udin Halim (03020221039)


Farikhah (03020221044)
Muhammad Biruni Farghany Al Farazy (03040221113)

Dosen Pengampu:
Juma’, M. Hum.

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAB HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MAROKO
MODERN ” ini dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah
Islam Kawasan Afrika. Makalah ini dibuat sebagai media belajar bagi mahasiswa. Melalui
makalah ini diharapkan bisa memberi pengetahuan yang mendalam bagi mahasiswa
khususnya menyangkut mata kuliah Sejarah Islam Kawasan Afrika. Kami menyadari bahwa
makalah ini akan susah terselesaikan tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari beberapa
pihak.

Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya terutama
kepada Bapak Juma’, M. Hum. selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Islam Kawasan
Afrika yang telah memberikan bimbingan sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak sekali kekurangan dan jauh
dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki.
Sehingga, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk memperbaiki makalah
ini. Semoga makalah ini membawa manfaat bagi semua pihak, umumnya bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Sidoarjo, 08 November 2023


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………ii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………I
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………...I
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………..I
C. TUJUAN PEMBAHASAN………………………………………………………..II
BAB II PEMBAHASAN..………………………………………………………………..II
A. AWAL MASUK ISLAM DI MAROKO………………………………………….II
B. PERKEMBANGAN ISLAM MAROKO…………………………………………III
C. HAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH MAROKO……………………...…....IV
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………...…VII
A. PENUTUP………………………………………………………………………...VII
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….VIII
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Maroko adalah sebuah negara kerajan yang terletak di bagian barat laut afrika.
Penduduk asli Maroko adalah Berber, yaitu mastarakat kulit putih dari afrika utara.
Mereka konon masih mempunyai garis keturunan dengan Rasululloh dan merupakan
penganut agama Islam bermadzhab Maliki. Bahasa yang di miliki dan yang menjadi
bhasa kebudayaan mereka yaitu bahasa Arab. Adapun jumlah penduduk yang ada pada
pertengahan tahun 1991 berjumlah sekitar 27 juta jiwa dan lebih dari 99% adalah Muslim
Sunni. Penganut agama yahudi hanya kira-kira kurang dari 8000 orang yang sebagian
bertempat di Casablanca dan di kota-kota pesisir. Demikian pendahuluan yang dapat kami
uraikan untuk lebih jelas lagi kami akan menguraikan kehidupan hukum islam yang
terdapat di negara Maroko pada umumnya.

Maroko telah menjadi saksi sejarah bagi peristiwa-peristiwa penting yang telah
membentuk jalan sejarahnya, terutama pada era modern. Periode modern Maroko yang
dimulai pada awal abad ke-20, menandai fase penting dalam evolusi politik, sosial, dan
ekonomi negara ini yang menentukan arah perkembangan masa depannya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Awal Masuknya Islam di Maroko?
2. Bagaimana Perkembangan Islam di Maroko?
3. Apa Saja Hambatan Yang Ada di Maroko?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Awal Masuknya Islam di Maroko
2. Untuk Mengetahui Perkembangan Islam di Maroko
3. Untuk Mengetahui Hambatan Yang Dihadapi Oleh Maroko

BAB II

PEMBAHASAN

Awal Masuk Islam di Maroko

Al-Mamlakah al-Magribiyah atau Maghrib atau lebih dikenal dengan Maroko


merupakan negara di selatan GIlbraltar, Sebelah Timur Samudra Atlantik dan sebelah
barat dari Al-Jazair.1 Memiliki luas wilayah kurang lebih sekitar 712.550 kilometer
persegi dan beribu kota di Rabat. 2 Islam mulai menjangkau daerah Maroko pada masa
khalifah Abbasiyah al-Malik bin Abdul al-Malik, kemudian ekspansi dilakukan pada
masa Khalifah selanjutnya yakni Khalifah al-Walid bin Abdul Malik dan berhasil
ditahlukkan dibawah komando Musa bin Nusair.

Penaklukan wilayah Afrika Utara tersebut tidaklah mudah dan memakan


waktu selama 53 tahun dan puncak keberhasilan di tangan komandan Tariq bin Ziyad,
yang kemudian berkat keberhasilannya Ia ditunjuk oleh Musa bin Nusair untuk
memerintah Maroko setelah penaklukan wilayah tersebut. Terebutnya Maroko
menjadi gerbang utama masuknya islam didataran Spanyol hingga dataran Eropa.3

1
Azhar Nur, “SEJARAH ISLAM DI MAROKO Azhar Nur Fakultas Adab Dan Humaniora UIN Alauddin Makassar,”
Adabiyah 11 (2011): 127–36, file:///C:/Users/user/Downloads/2804-Article Text-6185-1-10-20170704.pdf.
2
Ilham Choirul Anwar, artikel "Profil Negara Maroko: Peta, Letak Benua, & Agama Mayoritas",
https://tirto.id/gzK6
3
Marwan Marwan, Mohammad Syawaluddin, and Padila Padila, “Peranan Dinasti Idrisiyah Dalam Penyebaran
Syi’Ah Di Maroko 172-314 H/789-926 M,” Tanjak: Sejarah Dan Peradaban Islam 2, no. 2 (1970): 205–15,
https://doi.org/10.19109/tanjak.v2i2.12865.
Bentuk dari pemerintahan Maroko adalah monarki konstitusional dimana raja
adalah satu-satunya penguasa. Pemerintah Maroko berada di wilayah Dinasti Bani
Umayyah hingga akhir Dinasti Umayyah jatuh ke tangan Dinasti Abbasiyah, Maroko
menjadi sebuah wilayah kekuasaan Abbasiyah. Kemudian dinasti-dinasti kecil muncul
di negara bagian itu. Pada tahun 789 Masehi Idris bin Abdullah, keturunan Ali bin
Abu Talib ra membentuk kerajaan Idrisiyah yang berlangsung dari tahun 789M –
974M.

Dinasti ini merupakan Dinasti Syiah yang pertama dan merupakan dinasti
yang pertama tantangan terhadap khalifah Harun ar-Rasyid masa dinasti Abbasiyah di
Bagdad yang bercorak Sunni. Kemudian pada tahun 974 M wilayah tersebut direbut
dan digantikan oleh Dinasti Fatimah yang berorientasi Syiah Islamiah dari tanggan
kekuasaan Yahya IV. Kemudian pada tahun 1056 kekuasaan Dinasti Fatimiyah
melemah yang mengakibatkan lengsernya dinasti tersebut dan digantikan oleh Dinasti
Murabbitun pada tahun 1061 dibawah kekuasaan Amir Yusuf bin Tasyfin.4

Nama Murabitun berasal dari kata "ribat," yang merujuk pada madrasah atau
tempat yang disiapkan untuk beribadah dan menuntut ilmu. Mereka memiliki
semangat tinggi untuk menyebarkan ilmu Islam dan berjihad di jalan Allah dan
memainkan peran utama dalam sejarah Islam di Afrika Utara dan Spanyol.
Anggotanya terdiri dari kepala suku atau kabilah, serta ahli fiqih yang dipimpin oleh
Yahya ibn Ibrahim al-Jaddal dan Abdullah bin Yasin, yang keduanya merupakan
pendiri dinasti Murabitun.

Dinasti Murabitun memiliki peran yang signifikan, terutama pada masa Yusuf
bin Tasyfin atau Ibn Tasyfin (453-500/1061-1107M). Ketika ia diminta oleh Mu’tamid
bin Ibad, Raja Sevilla di Spanyol untuk melawan orang-orang Kristen Spanyol yang
ingin menghapuskan Islam di sana, Yusuf bin Tasyfin mengirimkan 100 kapal, 7.000
tentara berkuda, dan sekitar 20.000 tentara lainnya. Pada tanggal 12 Rajab 479 H (23
Oktober 1086 M), pertempuran meletus di Zallaka dan Yusuf bin Tasyfin meraih
kemenangan gemilang. Kemenangan ini memiliki dampak besar dalam sejarah Islam
di Eropa karena mampu menjamin keberlanjutan dan kejayaan Islam di Spanyol
selama 4 abad kemudian. Selain itu, para Murabitun juga memainkan peran penting
dalam menyebarkan Islam di Afrika Tengah dan Maroko sendiri.
4
Azhar Nur.
Setelah pemerintahan Murabitun berakhir, Maroko beralih kekuasaan menjadi
Dinasti Muwahhidun dari tahun 1121 hingga 1269. Sultan pertama dari dinasti ini
adalah Muhammad Tumart. Setelah kejatuhan al-Muwahhidun, Maroko jatuh di
bawah kekuasaan Dinasti Marin dari akhir abad ke-13 hingga awal abad ke-14.
Kemudian Antara tahun 1472 hingga 1554 M, Maroko dikuasai oleh dinasti Wattasi.
Setelahnya, kekuasaan di ambil alih Dinasti Saadi dari tahun 1554 sampai tahun
1627M, kemudian diambil alih lagi oleh Dinasti Alawi pada tahun 1631 – sekarang,
dengan Amir pertama Muhammad al-Rashid bin Sharif dan sekarang dipimpin oleh
Raja Mohammed VI (1999–Kini).

Perkembangan Islam di Maroko pada abad 20

Islam datang di Negeri Maroko pada tahun 680 Masehi, yang dibawa oleh
kekhalifahan Mu’awiyah. Setelah itu, beberapa kekhalifahan dan Kerajaan islam yang
bernuansa islam bermunculan di Maroko. Sampai pada akhirnya tahun 1912, Maroko
dijajah oleh bangsa Perancis. Setelah dijajah kurang lebih 44 tahun, dari tahun 1912
hingga 1956, kemudian Maroko resmi mendeklarasikan sebagai bangsa yang
Merdeka.5

Negara Maroko bernama lengkap Kerajaan Maroko, dengan raja sebagai


kepala negara dan dibantu oleh perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan. Bahasa
resmi yang digunakan di negara Maroko ada 2 macam, yakni Bahasa Arab dan bahasa
Berber. Negara ini memiliki ibu kota yang bernama Kota Rabat, secara Geografis
negara Maroko terletak di benua Afrika bagian utara dan berbatasan dengan negara
Al-Jazair di sebelah timur, di sebelah barat dengan Samudra Atlantik, di sebelah utara
dengan laut Mediterania dan di sebelah selatan dengan negara sengketa yang bernama
Sahara Barat atau Arab Sahrawi. Negara Maroko sendiri memiliki luas wilayah
sebesar 446.300 km persegi, dengan jumlah penduduk sebesar 36.746.849 juta jiwa.6

Mayoritas penduduk di Maroko merupakan pemeluk agama Islam, dengan


persentase 99,6% beragama Islam, sedangkan 0,4% merupakan penduduk beragama
lain. Untuk mahdzab yang diikuti oleh penduduk muslim Maroko adalah 99,2%

5
Ibrahim Hasan, Hasan. Al-Dakwah Ila Al-Islam. (Kairo: Maktabah al-Nahdhal al-Mishriyah, 1970)

6
penduduk muslim Maroko menganut mahdzab Maliki, sedangkan 0,4% sisanya
menganut ajaran Syi’ah. Negara maroko memiliki fakta yang luarbiasa, yakni
melarang ajaran Salafi, bahkan pemerintah setempat memiliki program mengirimkan
100 ribu imam yang akan dikirim ke 50 ribu masjid yang tersebar di seluruh penjuru
Maroko dengan maksud dan tujuan untuk mengenalkan islam yang moderat dan
mengenalkan mahdzab Maliki kepada Masyarakat Maroko. Selain itu, pemerintah
Maroko juga melarang adanya dakwah agama lain selain islam, jika ada yang
melanggar maka pemerintah akan menjatuhi hukuman 15 taun penjara kepada
pendakwah agama lain tersebut.

Kemudian untuk perekonomian, negara Maroko merupakan salah satu negara


yang kaya di Benua Afrika, ini berdasarkan Forum Ekonomi Dunia. Maroko
dinobatkan sebagai negara perekonomian kuat di peringkat rangking 6 di Benua
Afrika setelah negara Ethiopia yang menduduki peringkat 5. Kekayaan tersebut
berseumber dari beberapa bidang bisnis, yakni ada Industri fosfat, minyak bumi,
pakaian dan testil, industri mobil, bahan kimia, buah jeruk dan sayuran, perikanan dan
pariwisata. Negara Maroko juga merupakan negara penghasil Ganja terbesar di dunia,
dan menjadi negara transit Ganja dari Amerika latin untuk dieksport ke Benua Eropa.
Sejak abad ke 7, tanaman Ganja memang sudah di budidaya, tepatnya didaerah
pegunungan Rif. Sedangkan untuk pemerintah sendiri telah resmi melegalkan
penggunaan Ganja tersebut untuk kebutuhan medis, kosmetik, dan kebutuhan
industry.7

Hambatan yang dihadapi oleh Maroko

Maroko mempunyai beberapa sandungan hambatan yang menyebabkan


Negara tersebut sulit untuk berkembang dalam beberapa aspek salah satunya adalah
sebagai berikut:

Politik: Konflik tentang Sahara Barat tetap menjadi salah satu isu politik
paling penting bagi Maroko. Maroko mengklaim wilayah tersebut sebagai bagian
integral dari negaranya, sementara Front Polisario yang didukung oleh Aljazair terus

7
Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Jilid I (Jakarta: UI Press, 1985)
berjuang untuk kemerdekaan wilayah tersebut. Tantangan ini mempengaruhi
hubungan Maroko dengan negara-negara lain di kawasan tersebut, terutama dengan
Aljazair. Tantangan demokrasi juga dihadapi Maroko, seperti halnya beberapa negara
di wilayah Maghreb, Maroko juga menghadapi tantangan dalam memperkuat institusi
demokrasi dan mengatasi masalah korupsi serta isu hak asasi manusia.

Ekonomi: Tantangan Maroko menghadapi kesenjangan ekonomi antar


wilayah perkotaan dan pedesaan. Beberapa wilayah pedesaan masih mengalami
keterbelakangan ekonomi dan infrastruktur yang dapat memperlambat pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan. Adapun Tingkat pengangguran yang tinggi, terutama di
kalangan pemuda, telah menjadi salah satu tantangan terbesar bagi Maroko. Hal ini
menyebabkan frustrasi di kalangan masyarakat muda dan dapat memicu ketegangan
sosial.8

Keagamaan: Maroko memiliki minoritas agama, termasuk komunitas Kristen


dan Yahudi. Meskipun pemerintah telah membuat beberapa langkah untuk melindungi
hak-hak minoritas agama, ada laporan tentang diskriminasi terhadap mereka di
beberapa wilayah Maroko. Konflik Antaragama juga menjadi permasalahan di
Maroko Meskipun secara historis dikenal karena toleransi agamanya, terkadang
terjadi konflik antaragama yang dapat mengganggu stabilitas sosial dan harmoni antar
komunitas agama.

Pendidikan: Di beberapa wilayah Maroko, terutama di pedesaan dan daerah


terpencil, akses terhadap pendidikan masih terbatas. Infrastruktur pendidikan yang
kurang memadai dan jarak yang jauh antara sekolah dan rumah dapat menjadi
hambatan bagi anak-anak untuk mengakses pendidikan. Tak luput dari perhatian
pemerintah Maroko, upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan,
Maroko masih menghadapi tantangan dalam hal ini. Kurikulum yang kurang relevan
dengan kebutuhan dunia kerja modern dan kurangnya pelatihan bagi guru seringkali
menjadi penyebab rendahnya kualitas pendidikan di beberapa daerah.

Pertanian: Maroko merupakan negara yang rentan terhadap fluktuasi iklim,


yang dapat memengaruhi produktivitas pertanian secara signifikan. Perubahan pola

8
Diakses dari https://arabcenterdc.org/resource/morocco-despite-some-progress-many-challenges-remain/,
pada tanggal 7 November 2023 pukul 21.51
curah hujan dan suhu yang ekstrem dapat menyebabkan kekeringan dan banjir, yang
berdampak negatif pada hasil panen dan ketersediaan sumber daya air. Adapun
Beberapa daerah di Maroko masih menghadapi kendala dalam hal infrastruktur
pertanian yang kurang memadai, termasuk akses terhadap irigasi yang terbatas,
teknologi pertanian yang terbatas, dan transportasi yang kurang efisien. Hal ini dapat
membatasi kemampuan petani untuk meningkatkan produktivitas dan mengakses
pasar.9

9
Tanpa nama, di akses https://www.brookings.edu/articles/progress-and-missed-opportunities-morocco-
enters-its-third-decade-under-king-mohammed-vi/, pada tanggal 7 November 2023 pukul 21.51
BAB III
KESIMPULAN
sejarah Islam di Maroko menunjukkan evolusi yang signifikan dari
penyebaran awal ajaran Islam hingga pembentukan identitas Islam yang kuat dalam
kerangka budaya dan sejarahnya. Peran kota-kota bersejarah, seperti Fes,
membuktikan pentingnya Maroko dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan seni
Islam. Meskipun mengalami dinamika politik dan sosial, Islam tetap menjadi pilar
kehidupan masyarakat Maroko.Pendidikan Islam, arsitektur, dan seni Islam menjadi
unsur penting dalam warisan budaya Maroko, mencerminkan keberlanjutan nilai-nilai
agama dalam masyarakatnya. Sementara Maroko menghadapi tantangan modern,
nilai-nilai Islam terus membentuk identitas nasionalnya, menjadikan Islam sebagai
fondasi kuat dalam kehidupan sehari-hari dan kebudayaannya. Sebagai bagian dari
dunia Islam, Maroko memainkan peran penting dalam menyebarkan dan
mempertahankan ajaran Islam. Kesimpulannya, sejarah Islam di Maroko adalah kisah
yang kaya dan beragam, mencerminkan adaptasi, ketahanan, dan keberlanjutan
spiritual dalam perjalanan panjang negara ini.
DAFTAR PUSTAKA

Marwan, Marwan, Mohammad Syawaluddin, and Padila Padila. “Peranan Dinasti Idrisiyah
Dalam Penyebaran Syi’Ah Di Maroko 172-314 H/789-926 M.” Tanjak: Sejarah Dan
Peradaban Islam 2, no. 2 (1970): 205–15. https://doi.org/10.19109/tanjak.v2i2.12865.

Nur, Azhar. “SEJARAH ISLAM DI MAROKO Azhar Nur Fakultas Adab Dan Humaniora
UIN Alauddin Makassar.” Adabiyah 11 (2011): 127–36.
file:///C:/Users/user/Downloads/2804-Article Text-6185-1-10-20170704.pdf.

Ilham Choirul Anwar, artikel "Profil Negara Maroko: Peta, Letak Benua, & Agama
Mayoritas", https://tirto.id/gzK6

https://arabcenterdc.org/resource/morocco-despite-some-progress-many-challenges-remain/

https://www.brookings.edu/articles/progress-and-missed-opportunities-morocco-enters-its-third-
decade-under-king-mohammed-vi/

Ibrahim Hasan, Hasan. Al-Dakwah Ila Al-Islam. (Kairo: Maktabah al-Nahdhal al-Mishriyah,
1970)

Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Jilid I (Jakarta: UI Press, 1985)

Anda mungkin juga menyukai