Perenungan Diri
P1 : Natal Yesus Kristus membawa pemulihan hubungan antara manusia
dengan Allah, Natal menyadarkan kita akan keberadaan hidup yang
sementara kita jalani. Allah dengan kasih setia dan kasih sayang
mengaruniakan anakNya, Yesus Kristus untuk meyelamatkan manusia,
namun disadari bahwa kita belum meresponinya dengan kehidupan yang
sesuai dengan kehendakNya.
Bpk : Ketika perayaan natal telah tiba, kita menyambutnya dengan segala
kemeriahan, dengan semua yang serba baru, tapi sayangnya hati kita
sering tidak mau dibaharui.
P2 : Ironisnya kita beribadah dan bernyanyi namun makna natal yang
sebenarnya jauh dari kita. Akibatnya hati menjadi kosong dan damai
pergi tanpa bekas, yang tersisa hanyalah makanan, minuman, kue, kado
natal, hiasan natal dan baju baru.
Ibu : Kami sadar, natal untuk kerukunan berkeluarga bukan lagi menjadi
prioritas. Suami - isteri, dan anak-anak kami sering berjalan sendiri
memaknai arti perayaan. Tidak ada lagi kedamaian yang lahir dalam
keluarga, hidup menjadi sumpek dan tidak enak seiring prilaku hidup
kami yang materialistis, yaitu lebih mementingkan harta benda. Semua
itu terjadi karena kami salah memaknai natal yang identik dengan pesta
pora dan semua yang serba baru.
P+J : Di hari ini, Ya Tuhan kami datang dan bermohon ampunilah dan
kasihanilah kami yang sering memaknai perayaan natal sesuai dengan
selera dan kepentingan kami, sehingga kami sulit memahami maksudMu
yang mulia menjadi manusia untuk kami. Di dalam Nama Tuhan Yesus
Kristus sumber damai sejahtera dan pengampunan kami berdoa Amin
Puji-pujian : SOLO/VG/YANGER
Gema Natal
- Doa Pembacaan
- Pembacaan Alkitab : Maitus 2:12
- Refleksi
Puji-pujian : SOLO/VG/YANGER
Umat yang memberi dengan sukacita
P1 : Seperti orang Majus yang dengan kerendahan hati membawa semua
yang berharga, datang menyembah dan mempersembahkan milik terbaik
mereka…. Saudaraku emas, kemenyan dan mur mungkin taka da pada
kita…
P2 :Tetapi yang terbaik yang ada pada kita saat ini, mari persembahkan buat
Tuhan kita yang telah turun menjadi manusia menjadi manusia demi kita
umat yang dikasihiNya.
J : Kini kami siap Ya Yesus tuk memberi yang terbaik bagiMu…
Doa Syafaat
Menyanyi : KJ. 427 KU SUKA MENUTURKAN
BERKAT
P2 : Kelahiran Yesus mengajak kita untuk mau membuka diri hidup
berdamai dengan sesama…
P1 : seperti Orang Majus yang memilih jalan lain, maka marilah pilih jalan
Kehidupan yang berkenan kepada Tuhan, jalan kehidupan yang
mendatangkan sukacita, jalan hidup yang penuh dengan keharmonisan
dalam keluarga kita masing-masing.
P1 : Terimalah berkata Tuhan: “KIRANYA KASIH KARUNIA, CINTA
DAN DAMAI SEJAHTERA DARI YESUS KRISTUS,
MEMBERKATI, MENUNTUN DAN MEMELIHARA
KEHIDUPAN KITA SEMUA, SEKARANG DAN SELALU TRUS”
J : AMIN…. AMIN… AMIN…
Drama Natal
()
Narrator : Keluarga adalah tempat yang paling utama anak belajar akan segala
hal. Menjadi orang tua berarti menjadi contoh untuk anak-anak. Keluarga
menjadi tempat untuk anak-anak pulang, apalagi kalau dalam perayaan Natal.
Baik, ayah ibu dan anak-anak semuanya sibuk menyiapkan segala sesuatu untuk
merayakan natal. Berikut ini ada 2 keluarga yang menyiapkan diri menyambut
Natal.
Adengan Keluarga 1
(sedang duduk bersama dengan suami)
Ibu A : PapaNatal so dekat, tentang sana dong so sibuk bikin kui, so cet rumah,
so sibuk pesan baju di online. Sedangkan ini harga kopra turun
bagimana bisa tong rayakan natal?
Ayah A: iyoo, kong ini bulum ada persiapan minuman tape tamang-tamang mo
datang. Tapi yang penting tu tong bahagia saja
Ibu A : Bahagia deng, sedangkan kita saja blm bisa bkin kui ini. Bahagia itu
kalo so ada kui berapa toples bgtu. Anak me bolom ada baju. Kasiangg
ee
Adengan keluarga 2
(keluarga ini masing-masing sibuk)
Ibu B : (Ba live di Facebook), halo guys, lia ini skrang tape kui so ready siap
for natal deng tahun baru. Oh iyo guys, kemarin juga kita pe paket so datang.
Lia ini, bagus to tape bajuuu. Naahh disini juga, kita pe laki pe persiapan
mantap.
Adengan keluarga 1
Ibu A : (Buka hp kong lia fb baru bicara), Itu ya, Pa. lia tu dorang pe persiapan
paling mantap.
Ayah B : sudah tara apa-apa.
Ibu A : butul sudah, natal ini pe banyak pengeluaran. Mo beli ini, itu kasiangg.
Persoalan hidup tara abis-abis.
Narrator : Bukan Natal Yesus Kristus yang membawa beban dan persoalan
dalam hidup kita, tapi cara kitalah yang salah dalam memaknai perayaan natal
ini, kita memaknainya dengan kemewahan, dan pesta pora. Makna natal yang
sebenarnya telah kita tinggalkan, kita biarkan menjadi kenangan dua ribu tahun
yang lalu. Tindakan kita inilah yang telah mengaburi arti kedatangan Yesus ke
dunia, yaitu dalam kesederhanaan dan kedamaian. Akibatnya bila kita
merayakan natal, hati kita kehilangan kedamaian dan sukacita. Natal hanya
menjadi simbol suatu perayaan dan bukan suatu kerinduan umat untuk
menyambutNya dan mensyukuri kedatanganNya. Kini Natal tiba. Apa yang
akan terjadi terhadap kedua keluarga ini?
Adengan Keluarga 1
Ayah A : Ma, walaupun torang rayakan natal tahun ini hanya sederhana. Tong
harus tetap bersyukur, karna masih sehat torang damai saja.
Ibu A : Iyo Pa, maaf kita anggap Natal tu beban karna banyak pengeluaran.
Kita lupa kase siap hati.
Ayah A : Sudah, mari tong berdoa mengucap syukur.
Adengan Keluarga B
Ibu B : (ba live di facebook), halo guys, selamat Natall. Coba lia tape make up
uuuhh cantic toh. Ooh iyo, ini ada tape kui-kui harga 200rb samua. Hahaha
Ayah B : (mabuk), Ma, sini ngna (jadilah kekacauan) banting dan melayang
piring dll.
Narrator : lalu Apa yang harus kami lakukan ??? menyiapkan segala sesuatu
untuk perayaan Natal tidaklah salah. Karena itu bagian dari cara kita
mensyukuri kehidupan yang penuh anugerah ini. Tapi jangan lupa menyiapkan
hati, karena hati dapat menentukan jalan hidup yang kita pilih. Jika kita
menyiapkan hati dengan penuh sukacita maka kita akan seperti orang Majus
memilih jalan lain. Memilih jalan hidup yang mendatangkan sukacita,
mewujudkan keharmonisan yang anugerah kasih Kristus bagi keluarga kita.
Selamat memaknai Natal, jadilah keluarga penuh dengan keharmonisa.