Anda di halaman 1dari 19

EKONOMI MANAJERIAL

DISUSUN OLEH :

KELPMPOK 6

1. Kadek AndiPramana ( 1802612010666/03)


2. Kadek indrawan (1802612010668/04)
3. Ni Luh Widiari (1802612010677 /10)
4. Ni Putu Diah Listawati (1802612010679/11)
5. I Putu Yudha Perdana Putra (1802612010737/19

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

TAHUN AJARAN

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Mahaesa yang telah memberikan kesehatan jasmani
maupun rohani, sehingga kami dapat menyelesaikan kewajiban kami sebagai mahasiswa fakultas
ekonomi melaksanakan tugas yang diberikan. Dalam rangka menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan kami padaMataKuliah"Ekonomi Manajerial".

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar - besarnya kepada
dosen mata kuliah Ekonomi Manajerial yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga
ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak - pihak yang turut membantu dalam pembuatan
makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi yang positif dalam kegiatan belajar
mengajar. Kami selaku penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu,
keterbatasan waktu dan kemampuan kami. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari berbagai kalangan, untuk memperbaiki makalah kami agar lebih baik lagi
di kemudian hari. Terimakasih.

Denpasar, 01 Juli 2021

Penyusu

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Organisasi Produksi dan Fungsi Produksi 3

2.2 Fungsi Produksi Dengan Input Variabel 3

2.3 Penggunaan Input Variabel Secara Optimum 3

2.4 Fungsi Produksi Dengan Input Dua Variabel 3

2.5 Skala Hasil 3

2.6 Inovasi dan Daya Saing Global 3

BAB III PENUTUP 7

3.1 Kesimpulan 7

3.2 Saran 7

Daftar Pustaka

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Ekonomi manajerial merupakan ilmu dan seni yang menggabungkan teori
ekonomi dan  teknik pengambilan keputusan. Ilmu ini bermanfaat agar sebuah organisasi
dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Wawasan tentang hal ini juga dapat
menjadi strategi yang bagus dalam menjalankan bisnis agar perusahaan dapat mengatur
dan mengelola sumber daya yang terbatas tetapi mendapatkan tujuan yang ingin dicapai.

Konsep dari jenis ekonomi ini adalah pengelolaan organisasi secara baik. Hal ini
dilakukan dengan cara pengambilan keputusan, menjalankan kegiatan, dan pencapaian
tujuan. Jadi, bila dipahami secara seksama, ilmu ini dapat diimplementasikan baik untuk
bisnis maupun luar bisnis.

Evan J. Douglas (1995) Ekonomi manajerial adalah cabang ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan penerapan prinsip-prinsip metodologi ekonomi dalam proses
pengambilan keputusan perusahaan atau organisasi.

Dominic Salvatore (1996): Ekonomi manajerial adalah pengetahuan yang menunjukkan


adanya aplikasi teori ekonomi dan analisis pengetahuan pengambilan keputusan yang
menelaah bagaimana organisasi dapat mencapai tujuan secara efisien.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan organisasi produksi dan fungsi produksi?
2. Apa hubungan fungsi produksi dengan input variabel?
3. Bagaimana penggunaan input variabel secara optimum?
4. Apa fungsi produksi dengan input dua variabel?
5. Apa yang dimaksud dengan skala hasil?
6. Apa yang dimaksud inovasi dan daya saing global?

4
1.3 TUJUAN
Dari paparan semua materi yang kami sampaikan bertujuan agar pembaca memahami
gambaran secara keseluruhan mengenai organisasi produksi dan fungsi produksi,
hubungan fungsi produksi dengan input variabel, penggunaan input variabel secara
optimum, fungsi peoduksi dengan input dua variabel, skala hasil, inovasi dan daya
saing global.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Organisasi Produksi dan Fungsi Produksi


 Organisasi Produksi
Produksi (production) merujuk pada perubahan bentuk sebagai input atau
sumber- sumber daya menjadi output berupa barang dan jasa. Sebagai contoh , IBM
menggaji tenaga kerja utuk menggunakan mesin-mesin , suku cadang, dan bahan mentah
dalam pabrik guna memproduksi komputer pribadi (PC) .Output suatu perusahaan dapat
berupa sebuah komoditas akhir ( seperti sebuah komputer pribadi ) atau berupa produk
antara , misalnya semikonduktor. Produksi merujuk pada seluruh aktivitas yang terlibat
dalam produksi barang dan jasa, dari meminjam untuk membangun atau melakukan
ekspansi fasilitas produkso, merektrut tenaga kerja, membeli bahan mentah,
mengendalikan pengendalian mutu, akuntansi biaya, dan lain-lain. Jadi, produksi tidak
selalu mengubah bentuk berbagiai input menjadi output barang dan jasa.
 Input adalah berbagai sumber daya yang digunakan dalam memproduksi
barang dan jasa. Input tetap( fixed input) adalah input yang tidak dapat
berubah dengan mudah selama periode waktu tertentu. Contoh input tetap
yaitu, pabrik dan perlengkapan khusus ( seperti memproduksi chip
komputer ).
 Input Variabel adalah input yang dapat divariasikan atau diubah secara
mudah dan cepat. Contoh Input Variabel adalah sebagian bahan mentah
dan tenaga kerja tidak terdidik.
 Periode jangka pendek (Short Run) adalah periode waktu di mana paling
tidak ada satu input tetap. Dalam jangka pendek sebuah perusahaan dapat
meningkatkan output hanya dengan menggunakan lebih banyak input
variabel bersama-sama dengan input tetap.
 Periode jangka panjang (Long Run) adalah periode waktu dimana seluruh
input adalah variabel. Dalam jangka panjang, penambahan output dalam
jumlah yang sama bisa juga dicapai secara lebih efesiendengan melakukan
6
ekspansi juga pada fasilitas produksi perusahaan. Dalam jangak panjang
biasanya teknologi berkembang, sehingga lebih banyak output dapat
diproduksi denga kuantitas input dalam jumlah tertentu, atau outoput yang
sama dengan jumlah input yang lebih sedikit.

Fungsi Produksi

Fungsi produksi (Production Function) adalah persamaan, tabel atau grafik yang
menunjukkan output komoditas maksimum perusahaan yang bisa diproduksi pada setiap periode
waktu kombinasi input. Satuan input maapun output diukur dalam satuan fisik disamping diukur
dalam satuan moneter.Persamaan umum untuk fungsi produksi sederhana adalah : Ǫ = f ( L,K )
Kuantitas output adalah fungsi dari, atau tergantung , dari kuantitas tenaga kerja dan modal yang
digunakan produksi. Output disini berarti jumlah unit barang ( misal mobil ) yang di produksi ,
tenaga kerja berarti jumlah tenaga kerja yang diperkerjakan dan modal berarti jumlah
perlengkapan yang di gunakan dalam produksi. Suatu fungsi produksi yang eksplit akan
memberikan indikasi secara tepat kuantitas output yang akan diproduksi oleh perusahaan pada
tingkat input tenaga kerja dan modal tertentu. Apabila di asumsikan bahwa input dan output
dapat dibagi secara kontinu atau tidak terhingga ( ukurannya tidak dalam unit dikret ) kita akan
memperoleh jumlah ouput yang tidak terbatas, masing-masing diperoleh dari satu diantara
sejumlah kombinasi tenaga kerja dan modal yang tidak terbatas yang bisa digunakan dalam
produksi.

Dalam proses produksi tersebut menurut jangka waktunya dibagi menjadi tiga yaitu
fungsi produksi jangka sangat pendek, jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka sangat
pendek bagi seorang produsen, ia tidak bisa mengubah input tenaga kerja maupun input modal.
Dengan demikian input tenaga kerja maupun input modal adalah tetap atau given. Dalam proses
produksinya menggunakan input tenaga kerja maupun input modal yang jumlahnya tertentu atau
tetap, maka output yang dihasilkannya juga tertentu dan tetap. Jangka pendek (short run)
mengacu pada jangka waktu dengan salah satu faktor atau lebih faktor produksi tidak bisa diubah
atau konstan. Faktor-faktor yang tidak dapat divariasikan selama periode ini disebut dengan
masukkan tetap (fixed input). Faktor modal dianggap sebagai faktor produksi yang tetap dalam
arti bahwa jumlahnya tidak berubah dan tidak terpengaruh oleh perubahan volume produksi.
Sedangkan dalam jangka pendek faktor tenaga kerja dianggap sebagai faktor produksi variabel

7
yang penggunaannya berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi. Dalam jangka
panjang (long run) adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk membuat semua masukan
menjadi variabel.

Fungsi Produksi Jangka Pendek


Fungsi produksi jangka pendek adalah menunjukkan kurun waktu di mana salah satu
faktor produksi atau lebih bersifat tetap. Jadi, dalam kurun waktu ini output dapat diubah
jumlahnya dengan jalan mengubah faktor produksi variabel yang digunakan dan dengan
peralatan mesin yang ada. Misalkan bila seorang produsen ingin menambah jumlah produksinya
dalam jangka pendek, maka hal ini hanya dapat ia lakukan dengan jalan menambah jam kerja
dan dengan tingkat skala perusahaan yang ada (dalam jangka pendek peralatan mesin perusahaan
ini tidak mungkin untuk ditambah) atau dalam jangka pendek produsen dapat memperbesar
outputnya dengan jalan menambah jam kerja per hari dan hanya pada tingkat skala perusahaan
yang ada (Sudarman, 1997: 122).

2.2 Fungsi Produksi Dengan Input Variabel


Teori produksi sederhana yang menggambarkan tentang hubungan antara tingkat
produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan
tingkat produksi barang. (Faktor produksi lain : tetap)

Hukum Hasil Lebih yang Semakin Berkurang (The Law of Diminshing Return)

*menyatakan bahwa : apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus
menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak
pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan
semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif dan ini menyebabkan pertambahan
produksi total semakin lambat dan akhirnya mencapai tingkat yang maksimum kemudian
menurun.

8
Berikut grafik dari Hukum Kenaikan Hasil yang Semakin Berkurang

(The Law of Diminshing Return)

Dari hubungan kurva-kurva tersebut, terbentuklah tiga daerah, yaitu :

Daerah I (daerah efisien tetapi tidak rasional)

Efisien karena tambahan input fisik dapat memberikan tambahan produksi. Tidak rasional karena
besarnya tambahan produksi fisik berada berada diatas rata-rata produksi, dengan demikian
petani atau produsen tidak akan berhenti menambah input pada daerah I karena harapan untuk
meningkatkan produksi masih dapat dilakukan.

Daerah II (efisien tetapi rasional)

Efisien       : tambahan input masih dapat meningkatkan produksi, walaupun tambahan produksi
semakin berkurang)

Rasional : rata-rata produksi fisik masih lebih besar dari tambahan produksi

APP > MPP

Daerah III (tidak efisien dan tidak rasional )

Tidak efisien         : karena tambahan input fisik yang diberikan akan mengakibatkan produksi
menurun (MPP < 0).

Tidak rasional : karena daerah III tersebut merupakan daerah rugi.

(Suhartini,2010)

9
PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-RATA DAN PRODUKSI MARGINAL

Produksi Marginal

*    tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan.

MP  : produksi marginal

DTP : pertambahan produksi total

DL   : pertambahan tenaga kerja

Produksi Rata-rata

*    produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja.

AP : produksi rata-rata

TP : produksi total

L   : tenaga kerja

2.3 Penggunaan Input Variabel Secara Optimum


Penggunaan input yang palinh efisien tergantung pada hubungan antara harga input dengan
harga output. Tingkat optimum penggunaan input secara ekonomis terjadi pada saat MVP
( Marginal Value Of Product) sama dengan harga input. Dengan kata lain MVP adalah slope
dari fungsi produksi dan MFC (Marginal Factor Cost) adalah salah satu kurva TFC (Total
Factor Cost). Pada titik ini profit yang merupakan selisih antara MVP dan MFC (AB)
mencapai maksimum. Dengan bantuan matematika sederhana tingkat optimum penggunaan
input tunggal dapat dijelaskan sebagai berikut:
 Px = harga per unit input X
 Py = harga per unit output X

10
 MVPx =MVP x . Py

Perusahaan harus terus menambahkan input variabel, sepanjang tambahan penerimaan yang
dihasilkan dari penjualan output melebihi tambahan biaya untuk menggunakan/memperoleh
input variabel tersebut. Perusahaan akan merugi dengan menambah unit input apabila
tambahan penerimaan yang dihasilkan lebih kecil daripada tambahan biaya.

Penggunaan Input Variabel Secara Optimum

Produk Pendapatan Marginal (Marginal revenue Product/MRP) adalah tambahan penerimaan


yang dihasilkan dengan penggunaan tambahan unit tenaga kerja 𝑴𝑹𝑷𝑳 = 𝑴𝑷𝑳 x (MR) .
Biaya marginal Sumber daya (Marginal Resources Cost /MRC) adalah peningaktan biaya
total akibat menambah unit variabel 𝑴𝑹𝑪𝑳 = ∆𝑻𝑪/∆𝑳 Perusahaan harus terus menambah
input variabel sepanjang 𝑴𝑹𝑪𝑳>𝑴𝑹𝑷𝑳 sampai dengan 𝑴𝑹𝑪𝑳 = 𝑴𝑹𝑷𝑳 MP = Marginal
Product MR = Marginal Revenue TC = Total Cost L = Labor

2.4 Fungsi Produksi Dengan Input Dua Variabel

Fungsi Produksi Dengan Dua Input Variabel

Fungsi Produksi dengan dua variabel menggunakan: Iso Quan, IsoCost untuk
membangunkan kondisi yang efisien bagi kombinasi input – input dalam produksi.

Kombinasi penggunaan input variabel untuk memproduksi atau menghasilkan suatu output
(produk) disebut sebagai isokuan. Semakin tinggi isokuan menunjukkan tingginya kuantitas
output yang dihasilkan, sebaliknya isokuan yang rendah menunjukkan tingkat output yang
rendah pula.

Isokuan mempunyai karakterisasi yang sama dengan kurva indiferen. Kalau kurva indiferen
menunjukkan kombinasi dari barang-barang konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan
yang sama, maka isokuan menunjukkan kombinasi dari faktor produksi yang memberikan
produk yang sama.

11
Kurva Produksi Sama (Isoquant)

Kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi input faktor produksi tenaga kerja (L) dan
modal (K) yang dapat menghasilkan sejumlah output yang sama (tingkat produksi tertentu)

Gambar di atas merupakan kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi dari faktor
produksi x1 dan x2 untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu. Dapat dilihat beberapa
isokuan yang menunjukkan jumlah output yang sama. Variasi jumlah tenaga kerja dan lahan
dapat digunakan untuk menghasilkan isokuan tertentu. Beberapa karakteristik umum isokuan
pada fungsi produksi usahatani adalah:

1. Isokuan merupakan pernyataan grafis fungsi produksi. Contoh Y=f(X1,X2) bila Y


dianggap konstan kombinasi X1 dan X2 dapat dicari
2. Slope isokuan menunjukkan jumlah input X2 yang dapat digantikan oleh penambahan
satu satuan input X1. Slope ini bernilai negatif sebab penambahan salah satu input akan
menyebabkan pengurangan input yang lain
3.  Isokuan cembung terhadap titik asal. Hal ini menjelaskan marginal rate of
substitution atau slope kurva isokuan cenderung semakin kecil seiring penambahan satu
satuan factor produksi untuk menggantikan faktor produksi lainnya
4. DMRS (Diminishing Marginal Rate of Subtitution) tersebut merupakan akibat dari
prinsip Diminishing Marginal Returns dalam proses produksi

Konsep teoritis yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan fisik antar input pada
garfik proporsi input variable-isokuan di atas adalah Returns to Scale(RTS). RTS
didefinisikan sebagai perubahan output akibat perubahan input secara proporsional.
Keberadaan diminishing marginal returns pada input tunggal dalam diagram isokuan juga
dapat ditunjukkan dengan cara lain. Perhatikan garis titik-titik AB yang menunjukkan jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memperoleh peningkatan output misalnya dari Y1 ke
Y2, sementara jumlah lahan dipertahankan konstan seluas 1,5 Ha. Jarak antara isokuan yang
ditunjukkan oleh a,b,dan c secara bertahap terlihat semakin besar yang berarti jumlah tenaga

12
kerja yang dibutuhkan untuk berpindah dari satu isokuan ke isokuan berikutnya harus
semakin besar.

Garis lurus OC menunjukkan bahwa rasio input tetap sama sebanding dengan peningkatan
output Jika isokuan menunjukkan peningkatan output yang merata sepanjang garis OC maka
fungsi produksi mengalami constant return to scale. Hal ini berarti peningkatan input dengan
persentase tertentu akan mengakibatkan output meningkat dengan persentase yang sama.

Produksi ini merupakan kombinasi antara dua faktor produksi variabel untuk mengahsilkan
output atau hasil produksi yang sama. Dalam hal ini, kombinasi yang paling mudah adalah
antara faktor produksi modal (Capital) dengan tenaga kerja (Labour). Jika terdapat
perusahaan yang ingin meningkatkan hasil produksi maka yang bisa dilakukan adalah dengan
menambah dua input variabel dan meningkatkan produksi atau menambah dua input variabel
tersebut yaitu tenaga kerja dan modal. Jika faktor produksi yang bersifat variabel adalah
jumlah tenaga kerja, modal atau peralatan, maka fungsi persamaan yang dapat ditulis adalah

𝑄 = 𝑓(𝐿, 𝐶)

Dengan Q sebagai output atau jumlah hasil produksi, L sebagai Labour atau tenaga kerja, dan C
sebagai Capital ataua modal ataupun peralatan yang mana kedua ini merupakan input variabel.

Dalam teori ini, terdapat kurvaisoquant yang isoqost yangmenunjukkan hasil produksi sama dan
menunjukkan biaya untuk proses produksi sama.

Fungsi Produksi Dengan Dua Input Variabel

Fungsi Produksi dengan dua variabel menggunakan: Iso Quan, IsoCost untuk membangunkan
kondisi yang efisien bagi kombinasi input – input dalam produksi.

2.5 Skala Hasil

Skala Hasil (Return to Scales) adalah derajat sejauh mana output berubah akibat perubahan
tertentu dalam kualitas semua input yang dipake produksi.

13
Ada tiga kemungkinan hasil produksi (output) yang terjadi akibat penggandaan input.
Kemungkinan tersebut yaitu skala hasil konstan, skala hasil menurun, dan skala hasil
meningkat. Uraian ringkas mengenai ketiga hal tersebut sebagai berikut:

1. Skala hasil konstan (constant return to scale)


Skala hasil produksi konstan (constant return to scale) yaitu kondisi dimana penggandaan
input yang dilakukan perusahaan akan memberikan penggandaan output (hasil produksi)
yang sama. Contoh kondisi ini seperti yang telah di contohkan diatas. Pada perusahaan
roti inputnya dilipatgandakan menjadi dua kali lipat. Dan outputnya juga meningkat tepat
dua kali lipat. Penggandaan input sama dengan penggandaan output yang dihasilkan.

2. Skala hasil menurun (decrease return to scala)

Skala hasil menurun (decrease return to scale) yaitu dimana perusahaan menggandakan
input yang digunakan, namun skala output yang dihasilkan lebih kecil dari skala
penggandaan input. Bila pada contoh perusahaan roti yang menggandakan input menjadi
dua kali lipat diatas, skala hasil menurun akan terjadi bila skala outputnya kurang dari
dua kali lipatnya. Output awalnya 250 roti, setelah input digandakan dua kali lipat,
ternyata hasilnya kurang dari 500 roti. Artinya skala penggandaan output nya kurang dari
skala penggandaan input.

3. Skala hasil meningkat (increase return to scale)

Skala hasil meningkat (increase return to scale yaitu kondisi dimana skala penggandaan
input mengakibatkan perubahan skala penggandaan output yang lebih besar. Misalkan
input yang digunakan ditambah menjadi dua kali lipat, ternyata outputnya bertambah
menjadi tiga kali lipat atau empat kali lipat. Bila menggunakan contoh ilustrasi diatas,
penggandaan input dua kali lipat mengakibatkan skala penambahan output lebih dari dua
kali lipat atau lebih dari 500 roti yang dihasilkan (bisa sebanyak 510 roti, 550 roti atau
bahkan lebih). Skala penambahan outpunya disitu lebih besar dari skala penambahan
input.

14
2.6 Inovasi dan Daya Saing Global
Inovasi
Inovasi sebagai sesuatu yang berkenaan dengan barang, jasa atau ide yang dirasakan baru
oleh seseorang. Inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari suatu produk yang
sudah ada sebelumnya. Inovasi produk adalah inovasi yang digunakan dalam keseluruhan
operasi perusahaan dimana sebuah sebuah produk baru diciptakan dan dipasarkan, termasuk
inovasi disegala proses fungsional atau kegunaannya. Inovasi produk adalah bahwa
kemampuan suatu organisasi atau perusahaan dalam menciptakan atau memanfaatkan suatu
keahlian untuk mengembangkan suatu produk sangat di perlukan dalam menciptakan suatu
produk baru supaya adanya suatu perkembangan yang di capai dan di harapkan untuk
kelangsungan organisasi yang lebih baik dalam pencapaian target nilai suatu produk.
Ciri – Ciri Inovasi yaitu:
1. Memiliki kekhasan / khusus artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti
ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan.
2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki
karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar
Orisinalitas dan kebaruan.
3. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa
suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang yang tidak tergesa- gesa, namun
kegiatan inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan
direncanakan terlebih dahulu.
4. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus
memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan
tersebut.

Proses Inovasi

Inivasi merupakan faktor personal yang mendorong inovasi itu sendiri, adalah : keinginan
berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung risiko, faktor pendidikan dan faktor
pengalaman. Sedangkan faktor-faktor environtment mendorong inovasi adalah adanya peluang,
pengalaman dan inovasi.

15
Daya Saing Global
Dayasaing merupakan kemampuan untuk menunjukkan hasil yang lebih baik, lebih cepat
atau lebih bermakna. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan memperkokoh pangsa
pasarnya, kemampuan menghubungkan dengan lingkungannya, kemampuan meningkatkan
kinerja tanpa henti, kemampuan menegakkan posisi yang menguntungkan. Dengan
menggunakan kinerja atau melihat indikator tertentu sebagai acuan, maka dapat diukur tingkat
kekuatan dan kelemahan suatu daya saing.
sebagai kemampuan usaha suatu perusahaan dalam industri untuk mengadapi berbagai
lingkungan yang dihadapi. Daya saing ditentukan oleh keunggulan bersaing suatu perusahaan
dan sangat bergantung pada tingkat sumber daya relatif yang dimilikinya atau biasa kita sebut
keunggulan kompetitif.

Michael Porter 1990 menyatakan bahwa konsep daya saing yang dapat diterapkan pada level
nasional adalah “produktivitas” yang didefinisikannya sebagai nilai output yang dihasilkan oleh
seorang tenaga kerja. Bank dunia menyatakan hal yang relatif sama di mana “daya saing
mengacu kepada besaran serta laju perubahan nilai tambah perunit input yang dicapai oleh
perusahaan”. Akan tetapi, baik Bank Dunia, Porter, serta literatur-literatur lain mengenai daya
saing nasional memandang bahwa daya saing tidak secara sempit mencakup hanya sebatas
tingkat efisiensi suatu perusahaan. Daya saing mencakup aspek yang lebih luas, tidak berkutat
hanya pada level mikro perusahaan, tetapi juga mencakup aspek diluar perusahaan seperti iklim
berusaha yang jelas diluar kendali perusahaan. Abdullah dkk, 2002 : 11. Secara lebih rinci,
Porter mendefinisikan daya saing nasional sebagai: “luaran dari kemampuan suatu negara untuk
berinovasi dalam rangka mencapai, atau mempertahankan posisi yang menguntungkan
dibandingkan dengan negara lain dalam sejumlah sektor- sektor kuncinya” World Economic
Forum WEF, suatu lembaga yang secara rutin menerbitkan “Global Competitiveness Report”,
mendefinisikan daya saing nasional secara lebih luas namun dalam kalimat yang lebih sederhana
yaitu “kemampuan perekonomian nasional untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan berkelanjutan”. Fokusnya kemudian adalah pada kebijakan- Universitas Sumatera Utara 7
kebijakan yang tepat, institusi-institusi yang sesuai, serta karakteristik- karakteristik ekonomi
lain yang mendukung terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan

16
tersebut. Lembaga lain yang dikenal luas dalam literatur daya saing nasional adalah Institute of
Management Development IMD dengan publikasinya “World Competitiveness Yearbook”
secara lengkap mendefinisikan daya saing nasional sebagai “kemampuan suatu negara dalam
menciptakan nilai tambah dalam rangka menambah kekayaan nasionaldengan cara mengelola
aset dan proses, daya tarik dan agresivitas, globality dan proxymity, serta dengan
mengintergrasikan hubungan-hubungan tersebut kedalam suatu model ekonomi dan sosial”.
Dengan perkataan yang lebih sederhana, daya saing nasional adalah suatu konsep yang
mengukur dan membandingkan seberapa baik suau negara dalam menyediakan suatu iklim
tertentu yang kondusif untuk mempertahankan daya saing domestik maupun global kepada
perusahaan-perusahaan yang berada di wilayahnya. Martin 2003 menyatakan konsep dan definisi
daya saing suatu negara atau daerah mencakup beberapa elemen utama sebagai berikut:
1. Meningkatkan taraf hidup masyarakat
2. Mampu berkompetisi dengan daerah maupun negara lain
3. Mampu memenuhi kewajibannya baik domestik maupun internasional
4. Dapat menyediakan lapangan kerja
5. Pembangunan yang berkesinambungan dan tidak membebani generasi yang akan datang.
Martin, 2003, dalam PPSK-BI, 2008 Universitas Sumatera Utara 8 Dari berbagai
pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat konsensus yang secara tegas
mendefinisikan daya saing. Setidaknya walau dengan definisi yang tidak begitu seragam,
hampir semua ahli mempunyai kesamaan pendapat tentang apa saja yang harus dilakukan
dalam rangka meningkatkan daya saing Sachs dkk, 2000, dalam Abdullah dkk, 2002.
Dengan demikian, definisi yang pasti dan disepakati semua pihak tidak lagi menjadi
syarat mutlak dalam rangka mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menentukan
daya saing suatu negara.

17
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa produksi merujuk pada seluruh
aktivitas yang terlibat dalam produksi barang dan jasa, dari meminjam untuk membangun atau
melakukan ekspansi fasilitas produkso, merektrut tenaga kerja, membeli bahan
mentah, mengendalikan pengendalian mutu, akuntansi biaya, dan lain-lain. Input adalah berbagai
sumber daya yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa. Input tetap adalah input yang
tidak dapat berubah dengan mudah selama periode waktu tertentu. Input Variabel adalah input
yang dapat divariasikan atau diubah secara mudah dan cepat.
Dalam jangka panjang, penambahan output dalam jumlah yang sama bisa juga dicapai
secara lebih efesien dengan melakukan ekspansi juga pada fasilitas produksi perusahaan. Dalam
jangak panjang biasanya teknologi berkembang, sehingga lebih banyak output dapat diproduksi
denga kuantitas input dalam jumlah tertentu, atau outoput yang sama dengan jumlah input yang
lebih sedikit. Penggunaan input yang palinh efisien tergantung pada hubungan antara harga input
dengan harga output. Dengan kata lain MVP adalah slope dari fungsi produksi dan MFC adalah
salah satu kurva TFC . Pada titik ini profit yang merupakan selisih antara MVP dan MFC
mencapai maksimum.

3.2 Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini pembaca mudah dalam memahami isi makalah.
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para
pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang
kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suhartini dkk 2010. Penelitian tindakan kelas. Jakarta : Bumi Aksara

19

Anda mungkin juga menyukai