Covid19
IRA MELINTIRA
RS SARIASIH KARAWACI
i
• 31 Desember 2019 ditemukan pertama kasus infeksi corona virus
jenis terbaru sebelumnya 2002 SARS-Cov 1 dan th 2012Mers-
Cov
• Kota wuhan, Huibei, virus corona jenis baru saat itu dinamakan
nCov19
• Dalam 3 hari 44 kasus hingga kini bertambah puluhan ribu kasus
• 11 Februari virus corona tersebut dinamakan SARS-Cov-2 nam
penyakitnya menjadi Corona virus diseases 2019 (COVID-19
Apa itu Coronavirus?
• Coronavirus merupakan virus Zoonotic transmisi dari
hewan ke manusia
• Secara epidemiologi outbreak berkaitan dengan paparan satu pasar di Kota Wuhan
sampel isolat untuk diidentifikasi mikroorganisme penyebab tipe baru Coronavirus (10/1/20)
11-
12/1/20 • Transmisi hewan ke manusia
• Menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus disana dan ketika menyentuh
• Kontaminasi feses
Triase: kontak pertama pasien dengan fasyankes, biasanya IGD; kenali SARI dan tatalaksana sesuai prioritas
Infeksi saluran napas akut dengan riwayat demam (suhu≥ 38 C) dan batuk; onset dalam 10 hari terakhir dan perlu
perawatan di RS. Tidak adanya demam tidak mengeksklusi infeksi virus
Pneumonia Pasien dengan pneumonia dengan tidak ada tanda pneumonia berat
ringan Anak-anak : batuk atau sulit bernapas + takipneu
Pneumonia berat Remaja atau dewasa: demam atau curiga infeksi saluran napas, ditambah RR>30x/menit, distress napas berat,
SpO2 <90% udara ruangan
Anak-anak: Batuk/susah bernapas, ditambah setidaknya satu dari hal berikut: sianosis sentral atau SpO2<90%;
distress napas berat (co: grunting, retraksi dinding dada sangat berat), tanda bahaya umum pneumonia: tidak
mau nyusu atau minum, penurunan kesadaran, atau kejang; takipneu
ARDS Onset baru atau gejala respirasi memburuk dalam satu minggu klinis diketahui
Foto dada (X-ray; CT Scan; atau USG paru): opasitas bilateral, tidak sepenuhnya oleh efusi, lobar atau kolaps
paru, atau nodul
Asal edema: gagal napas tidak sepenuhnya oleh gagal jantung atau overload cairan. Perlu penilaian objektif
seperti echocardigrafi.
Sepsis Dewasa: disfungsi organ disebabkan disregulasi respon tubuh terhadap infeksi (Score SOFA).
Tanda organ disfungsi: perubahan status mental; susah napas atau napas cepat, saturasi oksigen rendah, urin
output berkurang; HR meningkat; nadi teraba lemah, ektremitas dingin, tekanan darah rendah, kulit mottling,
hasil lab: koagulopati, trombositopenia, asidosis, tinggi laktat atau hyperbilirubinemia
Anak: curiga infeksi atau terbukti infeksi dan 2≥ SIRS kriteria, yang salah satunya suhu abnormal atau leukosit
abnormal
Syok Sepsis Dewasa: persisten hipotensi walaupun sudah dilakukan resusitasi cairan, membutuhkan vasopressor untuk
mempertahankan MAP ≥ 65 mmHg dan serum laktat >2 mmol/L
Anak: hipotensi atau 2-3 dari berikut: perubahan status mental atau bradikardi atau CRT meningkat; vasodilatasi
hangat dengan nadi bounding; takipnea; kulit motling atau petekie atau purpura; peningkatan laktat; oliguria;
hiper atau hipotermia.
RS RUJUKAN
• RS PERSAHABATAN JAKARTA
• RS SULIANTI SAROSO
RS GATOT SUBROTO
RS YG SEDANG DIPERSIAPKAN
RUJUKAN
Rajal IGD
Gejala : demam, batuk,
fak.risiko (+), +/- sesak
* Demam
* Batuk
*Fak. Risiko (+)
+/- sesak
Pasien pakai
masker
Isolasi IGD
Foto toraks
Orang dalam Foto toraks normal Foto toraks Pneumonia Pasien dalam
Pengawasan Pengawasan
Pulang +edukasi
Rujuk RS Rujukan
* Faktor risiko: *riwayat bepergian ke China atau negara terjangkit dlm 14 hari sebelum timbul gejala
** riwayat paparan:kontak kasus konfirmasi 2019-nCoV, berada pada faskes yang
berhubungan dengan pasien konfirmasi 2019-nCoV, riwayat kontak hewan penular, demam
dan kontak dg orang yang riw ke Wuhan
* KorLap: jam kerja : KaIns IGD, jam jaga :Duty
* APD lengkap petugas: Topi, Kacamata google, Masker N95, apron, sepatu boot
* CP Dinkes: Suherman(Ade) 081383965100, Dedi Kuswara 081316051083
• Masker bedah biasa sp dinyatakan pasien dalam pengawasan
atau petugas pemeriksa dgn jarak 1 m menggunakan N95
• Ruang isolasi RS sementara, diagnostik ( foto toraks)
• Rujuk ambulan dengan alat pelindung diri yang lengkap, ambulan
tersebut akan disterilisasi di RS rujukan
• Pengambilan sampel diagnostik di RS rujukan, koordinasi dengan
dinkes terkait
• DPJP RS berkoordinasi dengan DPJP RS Rujukan
Diagnosis laboratorium: Pengumpulan spesimen
Kultur darah
• kultur darah untuk bakteri, idealnya sebelum terapi antibiotik (jangan menunda terapi antibiotik dengan
menunggu kultur darah)
Serologi
• hanya jika RT-PCR tidak tersedia.
Terapi cairan • Terapi cairan konservatif jika tidak ada bukti syok
• Perburukan klinis: gagal napas cepat progresif dan sepsis, dan penerapan tatalaksana
Observasi suportif segera
Pahami kondisi co-morbid pasien • Selama tatalaksana intensif , tentukan terapi kronik yang dilanjutkan dan terapi yang perlu
di hentikan sementara.
untuk menyesuaikan tatalaksana • Komunikasi dengan pasien dan keluarga: dukungan dan informasi prognosis
kondisi kritis dan prognosis • Pahami nilai pasien dan preferensi pasien terkait dengan intervensi
Pencegahan komplikasi
Hasil antisipasi Intervensi
Mengurangi waktu pemakaian ventilasi mekanik - Penggunaan protocol penilaian setiap hari untuk menentukan kesiapan
invasif bernapas spontan
- Minimal sedasi berkelanjutan atau intermiten, targetkan titik akhir titrasi
atau interupsi harian sedasi infus
Mengurangi insiden infeksi terkait kateter - Pemasangan sesuai SOP standar PPI dan pengingat pencabutan jika tidak
dibutuhkan
Mengurangi insiden ulkus dekubitus - Balikkan pasien setiap 2 jam
Mengurangi insiden ulkus peptikum dan - Pemberian nutrisi enteral dini (dalam 24-48 jam sejak masuk RS)
perdarahan GI - Pemberian H2RB atau PPI pada pasien dengan risiko GI bleeding
Mengurangi insiden kelemahan terkait ICU - Mobilisasi aktif dini ketika sudah aman dilakukan
Tatalaksana spesifik anti-nCoV
• Belum ada!
• Perbaikan respirasi diikuti dengan CT Scan paru dan dua tes darah free CoV
• Dokter memberikan trial dengan obat HIV, terlihat sukses menghentikan penyebaran di sel
• Studi tersebut menyimpulkan Nelfinavir dapat menurunkan produksi virus dari sel.
Vaksin Pneumonia
• Vaksin Pneumokokus (PCV : Pneumococcal Conjugate Vaccine)
• merek dagang Prevnar®
• kekebalan terhadap 13 strain bakteri Streptococcus pneumoniae, yang
Vaksin PCV13 paling sering menyebabkan penyakit pneumokokus pada manusia.
• Masa perlindungan sekitar 3 tahun.
• Vaksin PCV13 utamanya ditujukan kepada bayi dan anak di bawah usia 2
tahun.
• Vaksin PPSV23 (nama dagang Pneumovax 23®)
• proteksi terhadap 23 strain bakteri pneumokokus
Vaksin PPSV23
• Vaksin PPSV23 ditujukan kepada kelompok umur yang lebih dewasa. usia
65 tahun ke atas, atau usia 2 hingga 64 tahun dengan kondisi khusus
• Di negara berkembang, bakteri Haemophilus influenzae type B (Hib)
merupakan penyebab pneumonia dan radang otak (meningitis) yang utama.
Vaksin Hib
• Di Indonesia vaksinasi Hib telah masuk dalam program nasional imunisasi
untuk bayi.
!!! TIDAK ADA VAKSIN UNTUK KASUS PNEUMONIA YANG SEDANG OUTBREAK SAAT
INI KARENA DISEBABKAN CORONAVIRUS JENIS BARU.
• Virus corona bertahan lama pada suhu rendah 20 derajat
dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi 40 persen
berbeda dengan kondisi Indonesia
• Tetap Waspada
Kondisi khusus
2. WHO. Novel coronavirus. [homepage on The Internet]. Cited 24/1/20. Available on: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public. 2020.l
3. Huang C, Wang Y, Li X, Ren L, Zhao J, Zang Li, Fan G, etc. Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China. The Lancet. 24 jan 2020.
4. WHO. WHO Statement regarding cluster of Pneumonia cases in Wuhan, China. [Homepahe on The Internet]. cited 15 Jan 2020. Available on: https://www.who.int/china/news/detail/09-01-2020-who-statement-
regarding-cluster-of-pneumonia-cases-in-wuhan-china. (Jan 9th 2020)
5. Virological org. Initial genom release of novel coronavirus. [Homepage on the Internet]. Cited Jan 5th 2020. Available on: http://virological.org/t/initial-genome-release-of-novel-coronavirus/319.( Jan 10th 2020)
6. Surat Resmi Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tertanggal 5 Januari 2020.
7. WHO. WHO statement on novel coronavirus in Thailand.[ Homepage on The Internet] Cited 15 Januari 2020. Available on: https://www.who.int/news-room/detail/13-01-2020-who-statement-on-novel-coronavirus-in-
thailand. (Jan 13rd 2020)
8. The Government of The Hong Kong Special Administrative region. Severe respiraroty disease associated with a Novel infectious agent.[ Homepage on the Internet]. cited Jan 15th 2020. Available on:
https://www.chp.gov.hk/en/healthtopics/content/24/102466.html. (Jan 15th 2020)
9. Cohen J. Chinese researchers reveal draft genome of virus implicated in Wuhan pneumonia outbreak. [Homepage on The Interne] cited Jan 15th 2020. Available on:
https://www.sciencemag.org/news/2020/01/chinese-researchers-reveal-draft-genome-virus-implicated-wuhan-pneumonia-outbreak. (Jan 11st 2020).
10. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. World Pneumonia Day 2018. [Homepage on the Internet]. Cited Jan 15th 2020. Available on: https://www.klikpdpi.com/index.php?mod=article&sel=8704. (2018)
11. Mackenzie G. The definition and classification of pneumonia. Pneumonia journal (2016)8:14.
12. Fotterl Q. Here‟s how Here‟s how the mysterious coronavirus has spread around the world so rapidly. {homepage on The Internet]. Cited 25 Jan 2020. Available: https://www.marketwatch.com/story/how-the-
mysterious-coronavirus-from-china-has-spread-so-quickly-2020-01-21. Jan 25th 2020.
13. Cane DL. BREAKING: China Claims To Have „Cured‟ First Patient With Coronavirus As 90,000 Suffer. [Homepage on The Internet}. Cited jan 25th 2020. Available on: https://nationalfile.com/breaking-china-claims-to-
have-cured-first-patient-with-coronavirus-as-90000-suffer/. Jan 24th 2020.
14. Chavez N. A man diagnosed with Wuhan coronavirus near Seattle is being treated largely by a robot. [Homepage on The Internet]. Cited Jan 25th 2020. Available on: https://edition.cnn.com/2020/01/23/health/us-
wuhan-coronavirus-doctor-interview/index.html?utm_medium=social&utm_term=link&utm_content=2020-01-24T07%3A01%3A06&utm_source=twCNN. Jan 24th 2020.
15. CDC. 2019-nCoV sSituation summary. [Homepage on The Internet]. Cited Jan 25th 2020. Available on: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/summary.html. Jan 24, 2020.
16. GISAID. Genomic epidemiology of BetaCoV 2019-2020. [Homepage on The internet]. Cited Jan 25th 2020. Available on: https://www.gisaid.org/epiflu-applications/next-betacov-app/.Jan 23rd 2020.
18. [Homepage on The internet]. Cited Jan 25th 2020. Available on:https://www.medcom.id/internasional/asia/yKXG0R6k-malaysia-konfirmasi-tiga-kasus-virus-korona. Jan 20.
19. .Ministry Health of Siangpore. [Homepage on The internet]. Cited Jan 26th 2020. Available on: https://www.moh.gov.sg/news-highlights/details/fourth-confirmed-imported-case-of-wuhan-coronavirus-infection-in-
singapore
Implementasi Pengendalian dan Pencegahan Infeksi (PPI)
• PPI : bagian vital dan terintegrasi dalam managemen klinis pasien dan harus dimulai dititik
pasien masuk ke rumah sakit (IGD)
Standar pencegahan
Pencegahan transmisi - Gunakan masker medis jika bekerja dalam 1-2 meter dari pasien
droplet - Satu ruang khusus atau disatukan dengan etiologi yang sama
- Jika etiologi tidak pasti, satu group pasien dengan diagnosis klinis sama dan risiko epidemiologi sama, dengan
pemisahan spasial
- Gunakan pelindung mata jika menangai dekat pasien
- Batasi aktvitas paesien keluar ruangan