DAN PERSYARATAN
AKREDITASI RUMAH
SAKIT
SUMBER : MATERI TOT, MODUL DAN KURIKULUM PELATIHAN SURVEI AKREDITASI
BAGI SURVEIOR AKREDITASI RUMAH SAKIT, KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/1128/2022, TENTANG
STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT
AKREDITASI
RUMAH SAKIT
Jakarta, 27 April 2022
RUMAH SAKITMENGAJUKAN
PERMOHONAN SURVEI AKREDITASI AWAL
ATAU
SURVEI AKREDITASI ULANG
KEPADA LEMBAGA INDEPENDEN
AKREDITASI ( LIPA )
PENYELENGGARAAN AKREDITASI RUMAH SAKIT
A. PERSIAPAN AKREDITASI
4
KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG
PERSYARATAN AKREDITASI RUMAH SAKIT
15
• Surat pernyataan Direktur/Kepala rumah sakit yang berisi:
Menyetujui untuk dilakukan survei Menyatakan bahwa semua perijinan Rumah Sakit
akreditasi rumah sakit masih berlaku.
Tidak meninggalkan rumah sakit selama Menyatakan bahwa pembelian obat, vaksin,
survei akreditasi rumah sakit berlangsung. perbekalan farmasi sudah melalui jalur resmi
Memberikan akses ke rekam medis untuk yang mempunyai kewenangan untuk menjual
keperluan survei akreditasi rumah sakit obat, vaksin dan perbekalan farmasi tersebut.
Menyatakan bahwa semua / seluruh Akan memberikan data (termasuk video dan foto-
dokter yang melakukan praktik kedokteran foto) yang berdasarkan fakta (bukan data yang
di Rumah Sakit sudah mempunyai STR dan palsu). Apabila ternyata ditemukan data tidak
SIP yang masih berlaku. sesuai dengan kenyataan, maka memahami
bahwa Rumah Sakit berisiko untuk tidak
terakreditasi.
B. TATA CARA PENGAJUAN SURVEI AKREDITASI AWAL (PERTAMA KALI)
DAN SURVEI AKREDITASI ULANG (RE-AKREDITASI)
20XX 18
1
Surveior pernah bekerja dan atau pernah sebagai
pejabat di rumah sakit tersebut.
Surveior mempunyai hubungan saudara dengan
Rumah sakit dapat 2
Direksi Rumah Sakit.
menolak nama
Surveior bekerja di Rumah Sakit pesaing dari
tersebut bila ada 3 Rumah Sakit yang disurvei
conflict of interest
antara surveior Surveior bekerja di Rumah Sakit yang sedang
4
ada konflik dengan Rumah Sakit yang disurvei.
dan rumah sakit,
antara lain sebagai 5
Surveior pernah melakukan survei akreditasi
berikut pada siklus sebelumnya.
Pernah terjadi konflik antara surveior dengan Rumah
6
Sakit.
C. KEBIJAKAN UMUM PERSYARATAN AKREDITASI
RUMAH SAKIT.
PERSYARATAN AKREDITASI RUMAH SAKIT (PARS)
Pencabutan atau pembatasan izin operasional, keterbatasan atau penutupan layanan pasien,
sanksi staf klinis atau staf lainnya, atau tuntutan terkait masalah peraturan dan hukum oleh
pihak Kementerian Kesehatan dan atau Dinas Kesehatan
Penambahan atau penghapusan, satu atau lebih jenis pelayanan kesehatan atau pelayanan
yang berisiko, misal-nya penambahan unit dialisis atau penutupan perawatan traum
4. Persyaratan Akreditasi Rumah Sakit Keempat: PARS
4
Rumah sakit mengizinkan memberikan akses kepada Lembaga
Independen Akreditasi RS untuk melakukan monitoring terhadap
@ kepatuhan standar, melakukan evaluasi mutu dan keselamatan atau
terhadap laporan dari pihak yang berwenang
Data dapat menunjang perbaikan yang berkesinambungan bagi rumah sakit. Data juga
bisa menyediakan arus informasi yang berkesinambungan bagi Lembaga Independen
Akreditasi RS dalam mendukung kelangsungan perbaikan mutu dan keselamatan
@ pasien rumah sakit. Pemilihan dan penggunaan kumpulan indikator diintegrasikan ke
dalam prioritas parameter rumah sakit, seperti yang dijabarkan dalam standar
akreditasi rumah sakit. Selain data mutu, data insiden keselamatan pasien juga perlu
dikumpulkan.
8. Persyaratan Akreditasi Rumah Sakit Kedelapan: PARS 8
@ Situs, iklan dan promosi rumah sakit serta informasi lain yang dibuat
oleh rumah sakit kepada masyarakat harus secara tepat menggambarkan
capaian tingkatan status akreditasi yang diberikan oleh Lembaga
Independen Akreditasi RS serta program dan pelayanan yang diakreditasi
oleh Lembaga Independen Akreditasi RS.
9. Persyaratan Akreditasi Rumah Sakit kesembilan: PARS 9
Penilaian Penutupan
33
PERSIAPAN DAN PENJELASAN SURVEI
34
PENYAMPAIAN DAN PEMERIKSAAN DOKUMEN
20XX 35
TELUSUR DAN KUNJUNGAN LAPANGAN
Telusur dan kunjungan lapangan dilakukan oleh lembaga independen
penyelenggara akreditasi setelah melakukan klarifikasi dokumen yang
disampaikan oleh rumah sakit.
Telusur dan kunjungan lapangan bertujuan untuk memastikan kondisi
lapangan sesuai dengan dokumen yang disampaikan, serta untuk
mendapatkan hal-hal yang masih perlu pembuktian lapangan oleh
surveior.
Pada saat telusur, surveior akan melakukan observasi, wawancara staf,
pasien, keluarga, dan pengunjung serta simulasi.
36
JUMLAH HARI DAN JUMLAH SURVEIOR YANG MELAKSANAKAN TELUSUR DAN
KUNJUNGAN LAPANGAN SESUAI DENGAN KETENTUAN SEBAGAI BERIKUT:
37
PENILAIAN
Lembaga independen penyelenggara akreditasi menetapkan tata cara dan
tahapan penilaian akreditasi dengan berpedoman pada standar akreditasi yang
dipergunakan saat survei akreditasi.
Tahapan penilaian ditentukan lembaga independen penyelenggara
akreditasi dengan menerapkan prinsip-prinsip keadilan, profesionalisme,
dan menghindari terjadinya konflik kepentingan. Lembaga independen
penyelenggara akreditasi membuat instrumen, daftar tilik dan alat bantu
untuk surveior dalam melakukan penilaian agar hasil yang diperoleh
objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
Penentuan skor dari elemen penilaian dilakukan dengan memperhatikan
kelengkapan dokumen, hasil telusur, kunjungan lapangan, simulasi kepada
petugas, wawancara, dan klarifikasi yang ada di standar akreditasi
38
PENUTUPAN
39
PENYELENGGARAAN AKREDITASI RUMAH SAKIT
C. PASCA AKREDITASI
Hasil Akreditasi Penyampaian
Penyampaian
dan Akreditasi Sertifikat
Rekomendasi
Ulang Akreditasi
Umpan Balik
Penyampaian Penyampaian Pelaksanaan Survei
Rencana perbaikan Laporan Akreditasi Akreditasi Oleh
Rumah Sakit
40
HASIL AKREDITASI DAN AKREDITASI ULANG
41
HASIL AKREDITASI
43
PENYAMPAIAN REKOMENDASI
44
PENYAMPAIAN RENCANA PERBAIKAN
20XX 46
UMPAN BALIK PELAKSANAAN SURVEI AKREDITASI OLEH
RUMAH SAKIT
Permintaan umpan balik kepada rumah sakit terkait penyelenggaraan survei
akreditasi dan kinerja dan perilaku surveior