Anda di halaman 1dari 32

PERSIAPAN RS DALAM

AKREDITASI RUMAH SAKIT

Bidang Pelayanan Kesehatan


Agenda
 Persyaratan Akreditasi
 Persiapan Survey
Akreditasi
 Survey Akreditasi RS
 Paska Survey Akreditasi
RS

2
PENDAHULU
AN
Akreditasi rumah sakit
merupakan kewajiban rumah
sakit yang diamanahkan oleh
UU RS no 44 Tahun 2009.
Selama pandemi, Kementerian
Kesehatan menunda kegiatan
penyelenggaraan akreditasi
rumah sakit sejak Juni 2020
Terhitung Februari 2022,
kegiatan akreditasi
dilaksanakan kembali

3
1. Memiliki perizinan berusaha yang masih berlaku dan
teregistrasi

UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit ( Pasal 25 ayat (1) Setiap


penyelenggara rumah sakit wajib memiliki izin.

- PP 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Pasal 20 ayat (1)


Setiap penyelenggara Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib memiliki izin
yang diberikan setelah memenuhi persyaratan sesuai jenis Fasilitas
Pelayanan Kesehatan)

- Permenkes No 3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit


Pasal 21 (1) Setiap Rumah Sakit wajib memiliki izin setelah memenuhi
persyaratan)
PERSYARATAN PENGAJUAN SURVEY AKREDITASI

2. Direktur RS : Tenaga medis yang mempunyai


kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan;

UU No 44 Tahun 2009 tentang RS Pasal 34


PERSYARATAN PENGAJUAN SURVEY AKREDITASI
3. Memiliki izin pengelolaan limbah cair IPLC
yang masih berlaku

PMK No 7 Thn 2019: Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit


Fasilitas kesehatan lingkungan RS yang wajib dilengkapi
dengan perizinan adalah Unit/Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL), alat/mesin Insinerator, Tempat
Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) dan fasilitas kesehatan lingkungan rumah
sakit lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
PERSYARATAN PENGAJUAN SURVEY AKREDITASI
4. Seluruh tenaga medis di rumah sakit yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan (pemberi
asuhan) memiliki surat tanda registrasi (STR) dan
surat izin praktik (SIP) yang masih berlaku atau
surat tugas sesuai dengan ketentuan.

UU Praktek Kedokteran No 29 Tahun 2004

Pasal 36 : Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan


praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat izin
praktik.
PERSYARATAN PENGAJUAN SURVEY AKREDITASI

5. Pemenuhan Sarana Prasarana dan Alat Kesehatan (SPA) minimal


60% berdasarkan ASPAK dan telah tervalidasi 100% oleh Kementerian
Kesehatan atau dinas kesehatan daerah setempat sesuai dengan
kewenangannya.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN


2018 TENTANG APLIKASI SARANA, PRASARANA, DAN ALAT KESEHATAN
Persentase Kelengkapan Data SPA Rumah Sakit
Sampai Dengan Bulan Juni 2022

Kelengkapan
Kumulasi
No. Rumah Sakit Lokasi
Alat (50S+20P+30A)
Sarana Prasarana
Kesehatan
1 3275066 RSUD Kelas D Jatisampurna D Pemkot Kota Bekasi 85.29 51.16 52.37 68.59
2 3275068 RSUD Bantar Gebang Kelas D D Pemkot Kota Bekasi 100 62.79 44.21 75.82
3 3275067 RSUD Kelas D Pondokgede D Pemkot Kota Bekasi 56.77 62.79 14.96 45.43
4 3275070 RSUD Teluk Pucung D Pemkot Kota Bekasi 100 44.19 1.97 59.43
Pasal 16
Jumlah Bed
kelas C paling sedikit 100 (seratus)
tempat tidur.
kelas D paling sedikit 50 (lima puluh)
tempat
tidur.

Pasal 18
Pelayanan Rawat Inap Kelas Standar
60 % (enam puluh persen) dari seluruh Diterapkan paling
tempat tidur untuk Rumah Sakit milik lambat 1 Januari 2023
pemerintah pusat dan Pemerintah
Daerah;

Pasal19
10 % dari Total Tempat Tidur untuk
Pelayanan Intensif.
10% dari Total Tempat Tidur untuk
Tempat Tidur Isolasi.
KEWAJIBAN RUMAH SAKIT DALAM PENGISIAN SISTEM PENCATATAN
PELAPORAN
DI APLIKASI KEMENKES
KEWAJIBAN RUMAH SAKIT DALAM PENGISIAN SISTEM PENCATATAN
PELAPORAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA BEKASI
http://103.108.156.43/pelaporan
PERSYARATAN PENGAJUAN SURVEY AKREDITASI
 Rumah sakit bersedia melaksanakan kewajiban dalam
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. 

 Rumah sakit menyusun surat pernyataan Komitmen terkait


Komitmen
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
PERSIAPAN AKREDITASI RUMAH SAKIT:

PERSIAPA Pemahaman Standar :

N RS perlu memberikan pemahaman tentang standar kepada semua staf


RS. Kegiatan peningkatan pemahaman standar dapat dilakukan secara

AKREDIT
mandiri atau dengan bantuan Dinkes, Kemkes, LIPA maupun Lembaga
lain yang kompeten.

ASI
RUMAH Pemenuhan standar
• Pemenuhan standar Input : Pemenuhan sarpras, SDM, Kebijakan

SAKIT • Pemenuhan Standar Proses : Bukti pelaksanaan kegiatan, Laporan kerja,


Dokumentasi
• Pemenuhan Standar Output : Laporan INM, IKP, Surveillans
(Sebelum Pengajuan)

Melakukan penilaian mandiri kesiapan rumah sakit sebelum melakukan pengajuan


akreditasi
RS LIPA
Penugasan narahubung untuk
Pengajuan survey (online)
koordinasi kesiapan, persyaratan
Minimal 3 – 6 bln sblm
survey dan self assessment
survey

Review persyaratan secara rinci

PERSIAPAN SURVEY RS harus Kembali melengkapi


AKREDITASI RUMAH
Tidak memenuhi Memenuhi
persyaratan
SAKIT
(Proses Pengajuan)

Menyampaikan tggl (maks dlm 1


bln sdh ada) dan penugasan tim

Ketua Tim Survey berkoordinasi


Persiapan Survey Akreditasi dengan RS ttg pelaksanaan survey
Penugasan Lembaga tidak menugaskan surveyor yang memiliki Conflict of
Interest sebagai berikut:

Surveyor a. Surveior pernah bekerja dan/atau pernah menjadi bagian dari


unsur organisasi di rumah sakit tersebut;

b. Surveior mempunyai hubungan saudara/keluarga dengan direksi


rumah sakit;

c. Surveior pernah melakukan survei akreditasi pada siklus


sebelumnya;

d. Surveior pernah melakukan bimbingan di rumah sakit secara


mandiri; dan

e. Pernah terjadi konflik antara surveior dengan rumah sakit.

f. Potensi conflict of interest lain dengan rumah sakit yang di survei.


PENUNDAAN SURVEI RUMAH SAKIT
Rumah sakit dapat menunda jadwal survei tanpa konsekuensi bila tejadi satu atau lebih dari keadaan berikut :
1. Keadaan (force majeure) antara lain bencana alam atau peristiwa besar lain yang tidak terduga yang menganggu
operasional
2. Mogok kerja massal yang menyebabkan rumah sakit harus berhenti menerima pasien, membatalkan
operasional dan/ atau prosedur elektif lainnya dan memindahkan pasien ke rumah sakit lain
Penyampaian rencana penundaan survei disampaikan rumah sakit kepada lembaga independent penyelenggara
akreditasi dan ditembuskan kepada Kementerian Kesehatan selambat lambatnya tujuh hari sebelum tanggal
pelaksanaan survei.

PENGHENTIAN SURVEI RUMAH SAKIT


Survei akreditasi akan dihentikan bila ditemukan pelanggaran yang tidak bisa ditolerir seperti adanya
pemalsuan data dan/atau rumah sakit tidak mematuhi kesepakatan pelaksanaan survei yang telah
disepakati dengan lembaga independen penyelenggara akreditasi.
Lembaga independen penyelenggara akreditasi kemudian menyampaikan penghentian survei ke
Kementerian Kesehatan dilengkapi dengan alasan penghentian survei tersebut.
PERSIAPAN AKREDITASI RUMAH
SAKIT (Dokumen)
• Disampaikan minimal 1 minggu sebelum survei dilaksanakan
• Terdiri atas:
1. Struktur Organisasi Rumah Sakit
2. Daftar nama lengkap direksi
3. Denah rumah sakit
4. Daftar nama seluruh staf rumah sakit beserta jabatan
5. Daftar perizinan fasilitas rumah sakit yang masih berlaku
6. Daftar nama unit dan indikator mutu prioritas unit
7. Daftar jadwal praktik dokter di rawat jalan dan jadwal oncall
8. Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien dan laporan hasil kegiatan program PMKP
(laporan triwulan untuk survei awal dan laporan 12 bulan terakhir untuk survei ulang)
9. Surat pemberitahuan kepada Dinas Kesehatan setempat bahwa rumah sakit akan
melaksanakan survei akreditasi yang dilaksanakan oleh Lembaga Akreditasi Rumah Sakit
SURVEY AKREDITASI
RUMAH SAKIT
STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT KELOMPOK STANDAR
KEMENTERIAN KESEHATAN

1. Kelompok Standar Manajemen (TKRS, • Standar Manajemen RS (TKRS, MFK, KPS,


MFK, KPS, MRMIK, PPI, PPK, PMKP) MRMIK, PPI, PPK, PMKP, Prognas)
2. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus • Pelayanan Berfokus pada pasien. (AKP,
Pada Pasien (AKP, HPK,PP, PAP, PAB, PKPO, HPK,PP, PAP, PAB, PKPO, KE, SKP)
KE)
3. Sasaran Keselamatan Pasien
4. Kelompok Program Nasional (KIA, TB,
HIV-AIDS, Stunting/wasting, KB)

PENENTUAN JUMLAH SURVEYOR DAN HARI SURVEY


Klasifikasi RS Kelas RS Jumlah Hari Jumlah Surveior
RS Umum A 3 4
  B 2 3
  C 2 2
  D 2 2
RS Khusus A 2 3
  B 2 2
  C 2 2
PENILAIAN AKREDITASI RUMAH SAKIT

1. Survey dilaksanakan dengan metode daring dan/atau luring.


2. LIPA menjelaskan agenda kegiatan akreditasi dimulai dari persiapan survei, pelaksanaan
survei dan setelah survei.
3. Penjelasan dilakukan secara daring

REVIEW DOKUMEN
1. RS menyampaikan dokumen melalui sistem informasi yang tersedia
2. Dokumen merupakan permintaan surveior sesuai dengan standar akreditasi.
3. Surveior melakukan evaluasi dan analisis dokumen dan melakukan klarifikasi kepada
rumah sakit
4. Kegiatan ini dilakukan secara daring
Telusur dan Kunjungan Lapangan
Telusur dan kunjungan lapangan bertujuan untuk memastikan kondisi lapangan sesuai
dengan dokumen yang disampaikan serta untuk mendapatkan hal-hal yang masih perlu
 pembuktian lapangan oleh surveior.
Kegiatan saat telusur:
1. Observasi,
2. Wawancara staf, pasien, keluarga, dan pengunjung.
3. Simulasi.
LIPA menentukan jadwal pelaksanaan telusur dan kunjungan lapangan.
 

Setelah dilakukan telusur dan kunjungan lapangan termasuk klarifikasi kepada rumah sakit,
maka surveior dapat menyampaikan hal-hal penting yang berkaitan dengan pelaksanaan
akreditasi kepada rumah sakit secara langsung/luring.
PASKA SURVEY AKREDITASI
RUMAH SAKIT
Paska Penilaian Akreditasi
LIPA menyampaikan hasil akreditasi kepada Kementerian Kesehatan paling lambat 5 (lima)
hari setelah dilakukan survei.

Rumah sakit yang tidak terakreditasi diberikan kesempatan mengulang pada standar yang
pemenuhannya kurang dari 80%. Akreditasi ulang dapat dilakukan paling cepat 3 (tiga) bulan
dan paling lambat 6 (enam) bulan sejak survei terakhir dilaksanakan.
Hasil Akreditasi Kriteria
Paripurna Seluruh Bab mendapat nilai minimal 80%
Utama 12 sampai 15 Bab mendapat nilai minimal 80% dan Bab SKP mendapat
nilai minimal 80%
Madya 8 sampai 11 Bab mendapat nilai minimal 80% dengan nilai SKP minimal
70%

Tidak terakreditasi a. Kurang dari 8 Bab yang mendapat nilai minimal 80%; atau
b. Bab SKP mendapat nilai kurang dari 70%
Paska Penilaian Akreditasi
1. Penyampaian Sertifikat Akreditasi paling lambat 14 (empat belas) hari setelah survei
akreditasi dilakukan.
2. Penyampaian Rekomendasi
Berisikan hal-hal yang harus ditindaklanjuti atau diperbaiki oleh rumah sakit.
Penyampaian bersamaan dengan sertifikat akreditasi
3. Penyampaian Rencana perbaikan
 Perencanaan Perbaikan Strategi (PPS) dalam waktu 45 hari sejak menerima rekomendasi
 Strategi rencana perbaikan disampaikan kepada lembaga yang melakukan akreditasi,
dinas kesehatan setempat untuk rumah sakit kelas B, kelas C dan Kelas D, dan untuk
rumah sakit kelas A disampaikan ke Kementerian Kesehatan.
 
Paska Penilaian Akreditasi
• Apabila rumah sakit akan melakukan perbaikan status akreditasi
sesuai dengan rekomendasi yang diberikan, rumah sakit dapat
mengajukan remedial kepada lembaga indepeden penyelenggara
akreditasi untuk dilakukan survei ulang sesuai dengan rekomendasi.
• Apabila rumah sakit berkeberatan terhadap status akreditasi, rumah
sakit dapat mengajukan banding kepada lembaga indepeden
penyelenggara akreditasi dengan tembusan kepada Kementerian
Kesehatan
KESIMPULAN

1.Kegiatan akreditasi rumah sakit sudah dilaksanakan kembali


dengan beberapa perubahan dalam pelaksanaan akreditasi
2.Selain persiapan terkait standar, rumah sakit harus memenuhi
persyaratan-persyaratan untuk dapat mengajukan survey
3.Perubahan dalam pelaksanan akreditasi terkait dengan standar,
pelaksanaan akreditasi ( tahapan, metode) dan tingkat
kelulusan.

31
TERIMA KASIH

32

Anda mungkin juga menyukai