1
A. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaga Negara
Republik Indonesia Nomor 5038)
- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144 , Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063)
- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2014
Tentang Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5584)
- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244)
- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
Tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5607)
- Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015-
2019 (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
3)
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 Tentang
Puskesmas (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1335
Tahun 2019)
- Peratuaran Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 Tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1049)
2
b. Gambaran Umum Kegiatan
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2015-2019. Salah
satu program prioritas yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan
adalah peningkatan akses layanan yang bermutu terutama di
Kabupaten/Kota, sehingga dapat diakses oleh masyarakat.
Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jenis
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki
peranan penting dalam sistem kesehatan nasional terutama
pada subsistem upaya kesehatan. Penyelenggaraan Pusat
Kesehatan Masyarakat perlu ditata ulang untuk meningkatkan
aksesibilitas, keterjangkauan, dan kualitas pelayanan dalam
derajat masyarakat serta program jaminan sosial nasional.
Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat dan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
dasar secara berkesinambungan, perlu dilaksanakan akreditasi
terhadap puskesmas.
Akreditasi akan mendorong puskesmas untuk memenuhi
standar yang telah ditetapkan, sehingga mutu pelayanan dapat
dipertanggungjawabkan dan memberikan jaminan serta kepuasan
kepada masyarakat/pengguna jasa bahwa pelayanan yang
diberikan sudah sesuai dan memenuhi standar penilaian
puskesmas yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan.
B. TUJUAN
1. Terlaksananya Penguatan Kapasitas Puskesmas dan FKTP Non
Puskesmas Melalui Pemantauan Mutu.
2. Terlaksananya Survei -Akreditasi Puskesmas
3
C. OUTPUT DAN OUTCOME
1. Output :
1. Terlaksananya Penguatan Kapasitas Puskesmas dan FKTP Non
Puskesmas Melalui Pemantauan Mutu.
2. Terlaksananya Survei -Akreditasi Puskesmas
1. Outcome :
1. Penguatan Kapasitas Puskesmas dan FKTP Non Puskesmas
Melalui Pemantauan Mutu.
2. Survei -Akreditasi Puskesmas
4
D. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan akreditasi ini adalah :
a. Masyarakat : dengan adanya akreditasi maka pelayanan
kesehatan yang diterima diharapkan lebih berkualitas.
b. Sebanyak 1 Puskesmas Kabupaten Banyumas yang akan
dilakukakan Akreditasi dengan rincian sebagai berikut :
PENGUATAN KAPASITAS
PUSKESMAS DAN FKTP NON
PUSKESMAS MELALUI
PEMANTAUAN MUTU
30.780.000
5
Survei (2 orang @ 3 hari efektif)
142 ot x 1 tr x
- Biaya Konsumsi Rapat di Puskesmas 426 OT 53.000 22.578.000
1 pkm x 3 hr
2 or x 1 Tr x 1
-Transport Surveior 2 4.000.000 8.000.000
pkm
2 or x 2 hr x 1
-Uang Harian Surveior 4 OT 530.000 2.120.000
kl
2 or x 4 hr x 1
-Biaya Penginapan Surveior 8 OH 600.000 4.800.000
kl
Saldo
55.318.000
6
A. Dukungan APBD NON DAK
Dukungan APBD pada Kegiatan Akreditasi Puskesmas tahun 2023
sebesar Rp. 500.000.000 ( lima ratus juta rupiah)
B. Organisasi / Instansi Pelaksana
Pelaksana Kegiatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas
Provinsi Jawa Tengah
C. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan meliputi : pendampingan, workshop,
dan pelaksanaan survei akreditasi.
Tahapan dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan
1. Penguatan Kapasitas Puskesmas dan FKTP Non Puskesmas
Melalui Pemantauan Mutu.
2. Survei -Akreditasi Puskesmas
7
Demikian TOR ini disusun sebagai bahan pertimbangan kebijakan dalam
pengelolaan DAK Non Fisik Kesehatan TA. 2023 di Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyumas.
SADIYANTO, SKM.M.Kes
Pembina Utama Muda
NIP. 19621011 198402 1 001
8
Purwokerto, Oktober 2023
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANYUMS
SADIYANTO, SKM.M.Kes
Pembina Tk.I
NIP. 19621011 198402 1 001