Anda di halaman 1dari 15

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA

MENJADI
DETEKTIF
BAHASA
DETEKTIF BAHASA
(Modul Teks Cerita Pendek)

IDENTITAS SEKOLAH
Sekolah : SMPN 3 Jombang Kurikulum : Merdeka
Jenjang/ Kelas : SMP/ IX Semester : 1/ Ganjil
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Alokasi Waktu : 2jp
Penyusun : Moh. Qowiyuddin Shofi, S.Pd Konten : Teks Cerita Pendek

FASE DAN ELEMEN


Fase D / Membaca

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks
cerita pendek yang dibaca/ didengar

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah melakukan kegiatan Detektif Bahasa, peserta didik mampu memahami unsur
pembangun karya sastra dengan benar
2. Setelah melakukan kegiatan Detektif Bahasa, peserta didik mampu menganalisis
unsur pembangun karya sastra yang dibaca dengan benar

PROFIL PELAJAR PANCASILA


1. Mandiri, saat berusaha menemukan pemahaman tentang materi
pembelajaran secara mandiri
2. Bernalar Kritis, saat memadukan konten materi dengan penjelasan serta
saat menganalisis unsur pembangun karya pada teks cerpen yang dibaca
3. Gotong Royong, saat peserta didik bekerja sama dalam kelompok
4. Kreatif, saat menuangkan jawaban identifikasi ke dalam bentuk
infografis mind mapping

MODEL PEMBELAJARAN
Problem Based Learning (Luring)

METODE / STRATEGI PEMBELAJARAN


Detektif Bahasa, Infografis mind mapping

MEDIA PEMBELAJARAN
Peta petunjuk gulungan hilang, aplikasi infografis mind mapping, gawai

SUMBER BAHAN PEMBELAJARAN


1. Kemendikbud. Bahasa Indonesia Kelas XI. Jakarta: Kemdikbud
2. Pentigraf karya siswa kelas 9 angkatan 2022

1
SARANA DAN PRASARANA
Dibutuhkan area taman/ lapangan/ outdoor class
yang memadai agar kegiatan detektif bahasa dapat
berjalan sesuai harapan.

TARGET PESERTA DIDIK


Reguler/ umum

KOMPETENSI AWAL/ PRASYARAT


Peserta didik mampu membaca dengan lancar

INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Setelah melakukan kegiatan Detektif Bahasa, peserta
didik mampu memetakan konten dan penjelasan
terkait unsur pembangun karya sastra dengan
mandiri
2. Setelah melakukan kegiatan Detektif Bahasa, peserta
didik mampu menganalisis teks cerita pendek
berdasarkan unsur pembangunnya secara kirits dan
gotong royong

PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apakah kalian pernah membaca cerita pendek?
2. Tema cerita apa yang kalian sukai?
3. Apakah kalian tahu unsur pembangun sebuah karya cerita pendek?

PERSIAPAN PEMBELAJARAN
1. Guru menyiapkan bahan bacaan cerita pendek berupa Pentigraf (Cerpen Tiga Paragraf) karya siswa
terdahulu dengan tema dunia milenial (Cinta, Petualangan, Persahabatan, dll)
2. Guru menyiapkan konten materi dan penjelasan serta bacaan pentigraf dalam gulungan kertas yang
akan disembunyikan di tiap sudut area taman sekolah
3. Guru menyiapkan kertas peta petunjuk untuk menemukan gulungan yang disembunyikan.
4. Guru menyiapkan LKPD untuk penugasan siswa
5. Guru menyiapkan aplikasi android mind mapping untuk memudahkan siswa membuat peta konsep
penugasan

2
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN AWAL (10 Menit)
 Guru menyapa peserta didik.
 Guru mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum memulai pelajaran.
 Guru mengecek kehadiran peserta didik.
 Guru memberikan pertanyaan pemantik yang berkaitan dengan pembelajaran.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
KEGIATAN INTI (65 Menit)
(Durasi kegiatan 5 menit)
 Guru membagi peserta didik ke dalam 5 kelompok.
 Guru memantik siswa untuk mencari tahu tentang konten dalam unsur pembangun karya sastra
beserta penjelasannya.
 Guru menjelaskan bahwa konten dalam unsur pembangun karya sastra beserta penjelasannya bisa
ditemukan dalam sebuah misi pencarian gulungan yang hilang. (Orientasi pada Masalah)
 Guru memberikan kertas berisi peta petunjuk untuk menemukan gulungan berisi konten materi,
penjelasan, dan bacaan yang harus mereka temukan di area taman sekolah.
(Durasi kegiatan 30 menit)
 Setelah guru memberi aba-aba untuk misi pencarian, peserta didik bersama kelompok mencari
gulungan tersembunyi sesuai peta petunjuk yang didapat dengan durasi yang telah ditentukan oleh
guru. (Mengorganisasi)
 Setelah semua bahan gulungan ditemukan, peserta didik bersama kelompok menata bacaan, konten
materi dan penjelasan pada lembar kertas yang disiapkan guru.
 Saat misi detektif berakhir, guru mengajak peserta didik duduk melingkar.
(Durasi kegiatan 10 menit)
 Guru bersama peserta didik membahas konten materi dan penjelasan yang telah dipetakan kelompok.
(Membimbing)
 Guru mengklarifikasi hasil pemetaan yang salah, dan memberikan penguatan hasil pemetaan yang
benar
 Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami lalu guru memberikan jawaban
(Durasi kegiatan 10 menit)
 Setelah konten materi dipahami, guru menugasi siswa untuk menganalisis unsur pembangun karya
sastra dalam bacaan pentigraf yang mereka dapat dalam bentuk infografis mind mapping melalui gawai
masing-masing kelompok. (Mengembangkan)
(Durasi kegiatan 10 menit)
 Setelah infografis dibuat, kelompok mengirimkan gambar infografisnya di WAG kelas dan
mempresentasikan hasil pengerjaannya. (Menyajikan)
 Kelompok lain menanggapi presentasi penyaji.
 Guru memberikan apresiasi terhadap penampilan kelompok dan melakukan klarifikasi untuk hasil
infografis yang salah, dan memberikan penguatan untuk hasil infografis yang benar. (Menganalisis)
KEGIATAN PENUTUP (5 Menit)
 Peserta didik bersama guru mengevaluasi dan menyimpulkan hasil pembelajaran. (Mengevaluasi)
 Peserta didik bersama guru merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan.
 Guru menyampaikan rencana materi untuk pertemuan berikutnya.
 Guru menutup kelas.

3
ASESMEN
1. Sikap : Profil Pelajar Pancasila
2. Tulis : LKPD

REMIDIAL
1. Guru menjelaskan cara menganalisis unsur pembangun karya sastra.
2. Peserta didik mendapatkan bacaan pentigraf baru untuk dianalisis unsur pembangunnya.
3. Remidial dikerjakan di rumah dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

PENGAYAAN
3. Peserta didik mencari bacaan cerpen sendiri dan menganalisis unsur pembangunnya.
4. Pengayaan dikerjakan di rumah dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

REFLEKSI GURU
NO ASPEK YANG DINILAI YA SEDANG TIDAK
Apakah permainan detektif bahasa dapat meningkatkan motivasi
1
belajar peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia?
Apakah permainan detektif bahasa dapat meningkatkan pemahaman
2
peserta didik terhadap konten materi pembelajaran?

REFLEKSI SISWA
NO ASPEK YANG DINILAI YA SEDANG TIDAK
Apakah permainan detektif bahasa dalam pembelajaran Bahasa
1
Indonesia menyenangkan?
Apakah permainan detektif bahasa dapat membuatmu memahami
2
konten materi pembelajaran?

TABEL PERSENTASE HASIL REFLEKSI SISWA


NO ASPEK YANG DINILAI YA SEDANG TIDAK
Apakah permainan detektif bahasa dalam pembelajaran Bahasa
1 -% -% -%
Indonesia menyenangkan?
Apakah permainan detektif bahasa dapat membuatmu memahami
2 -% -% -%
konten materi pembelajaran?

4
BAHAN MATERI
PENGERTIAN TEKS CERPEN
Cerpen (cerita pendek) merupakan jenis karya sastra beralur/ berkonflik tunggal yang menggambarkan
cerita atau kisah alur hidup manusia dalam bentuk tulisan yang ringkas dan jelas.

CIRI-CIRI CERPEN
1. Memiliki proporsi penulisan yang lebih singkat dibandingkan dengan Novel.
2. Memiliki jumlah kata tidak lebih dari 10.000 kata (5-10 halaman)
3. Kebanyakan mempunyai isi cerita yang menggambarkan kehidupan sehari-hari.
4. Tidak mencerminkan semua kisah tokohnya.
5. Pemilihan katanya sederhana sehingga memudahkan para pembaca untuk memahaminya.
6. Bersifat Fiktif.
7. Menceritakan satu kejadian saja dan menggunakan alur cerita tunggal dan lurus.
8. Membacanya tidak membutuhkan waktu yang lama. (habis dibaca dalam satu kali duduk)
9. Memberikan pesan dan kesan yang sangat mendalam.
10. Hanya ada satu konflik dan satu penyelesaian.

UNSUR INTRINSIK CERPEN


1. Tema : ide atau gagasan dasar keseluruhan cerita
2. Tokoh : pelaku dalam cerita.
3. Penokohan : watak atau sifat tokoh.
4. Alur/plot : urutan jalan cerita.
a. Alur maju : alur ini menggambarkan jalan cerita yang urut dari awal perkenalan tokoh, situasi lalu
menimbulkan konflik hingga puncak konflik dan terakhir penyelesaian konflik. Intinya adalah, pada
alur maju ditemukan jalan cerita yang runtut sesuai dengan tahapan-tahapannya.
b. Alur mundur : di alur ini, penulis menggambarkan jalan cerita secara tidak urut. Bisa saja penulis
menceritakan konflik terlebih dahulu, setelah itu menengok kembali peristiwa yang menjadi sebab
konflik itu terjadi.
c. Alur campuran : perpaduan antara alur maju dan alur mundur dalam satu cerita.
5. Latar/setting
a. Latar tempat : lokasi terjadinya peristiwa
b. Latar waktu : waktu terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan
c. Latar suasana : situasi yang terjadi dalam cerita
6. Sudut pandang : posisi atau pandangan pengarang dalam menyampaikan cerita.
a. Orang pertama tokoh utama : cara pengarang menyampaikan cerita sebagai orang pertama dan
bertindak sebagai tokoh utama.
b. Orang pertama tokoh sampingan : cara pengarang menyampaikan cerita sebagai orang pertama,
tetapi bertindak sebagai tokoh sampingan.
c. Orang ketiga serba tahu/ pengarang tidak terlibat : cara pengarang menyampaikan cerita sebagai
orang ketiga. Ciri-cirinya adalah menggunakan kata ganti orang ketiga seperti dia, mereka dan
sebagainya.
7. Gaya bahasa : ciri khas pemilihan kata dan bahasa yang digunakan oleh penulis.
8. Amanat : pesan yang disampaikan oleh pengarang bisa secara tersurat atau tersirat.

5
BAHAN BACAAN / MEDIA PEMBELAJARAN

HAMPA
Berlian Islamidina

Tepat di hari ulang tahunnya yang ke 17 tahun, Karin harus kehilangan Rey. Rey adalah sahabat
terbaiknya yang ia temui 5 tahun lalu. Karin sudah beribu-ribu kali berkeluh kesah dan menceritakan semua
hal kepada Rey. Ini adalah hadiah terburuk yang tak pernah karin minta di hari ulang tahunnya.

Karin lahir dari keluarga yang berkecukupan, ia memiliki teman dan keluarga yang mendukungnya.
Namun, tak ada yang bisa menggantikan Rey. Setelah kepergian sahabatnya, ia tak bisa merasakan apa-
apa. Hatinya terasa hampa tanpa sisa. "Apakah aku bisa bertahan, Tuhan?" sebutnya lirih dalam sujud
sepertiga malam.

"Karin, ayo makan, Nak!" ucap ibunya. Karin tak menjawab. Ia terus menangis sejak kepergian sahabat
terbaiknya. Ia masih belum bisa menerima. Lama-lama ia merasa sudah tak punya gairah untuk hidup,
untuk sekedar bangun dari tempat tidur pun ia tak bersemangat. Hari-hari penuh air mata tak berhasil ia
lewati. Kini hanya satu kata yang ada dalam kehidupannya: HAMPA!

FALLING IN LOVE
Ike Chizanatul Chikma

Hari ini adalah hari pertama Rara masuk sekolah di SMA Dewantara. Rara brangkat pagi-pagi sekali
agar dia tidak terlambat. Dia berdiri di depan gerbang dengan perasaan yang senang, “Huh, akhirnya aku
sudah SMA.” ucap Rara sambil memasuki area sekolah.

Rara berjalan di koridor sekolah dengan senyum yang terus terpancar di wajahnya, dengan paras
yang cantik dan pipi chubbynya membuat dia menjadi sorotan para siswa di koridor, salah satu nya adalah
Alvaro, most wanted SMA Dewantara. “Cantik!” Satu kata yang keluar dari mulut Alvaro.

Bruk. Tidak sengaja ada siswa lain yang menabrak Rara, dia terjatuh tepat di depan Alvaro, “Aduh” rintih
Rara kesakitan, dengan cepat Alvaro membantu Rara berdiri, “Loe nggak kenapa-napa? Mana yang sakit?”.
Detik itu juga jatung Rara berdetak sangat cepat seperti roller coaster. “Hey!” tegur Alvaro karena Rara
hanya bengong melihat Alvaro. “Hah, tidak apa-apa, Kak.” jawab Rara kelabakan. Rara langsung berdiri
tegak. “Terima kasih, Kak” ucap Rara ramah ke Alvaro. “Iya. Oh iya, gue Alvaro kelas XII-IPS-1.” Alvaro
memperkenalkan diri. “Aku Rara kelas X-IPA-2.” jawab Rara canggung. “Lain kali hati-hati, Ra!” ucap Alvaro
sambil tersenyum dan mengelus pucuk kepala Rara, lalu dia pergi begitu saja meninggalkan Rara dengan
pipi yang bersemu merah karena sikap Alvaro.

6
(SALING) DIAM
Churun In Firohmatillah

Senang bisa kembali masuk sekolah, apalagi bertemu dengan teman-teman lainnya, saling canda dan
tawa layaknya orang gila. "Akhirnya masuk sekolah juga! Bosen belajar daring terus. Mending di sekolah,
ketemu teman-teman." ucap Fina yang sangat senang melihat kabar bahwa diperbolehkan masuk sekolah
lagi. Selain sebab dapat bersua teman-temannya, dia juga berharap dapat berjumpa dengan orang yang dia
sukai dalam diam. Namanya Andi yang kebetulan satu kelas dengannya.
Andi merupakan siswa yang famous di sekolah ini. Dia bertalenta, sopan, ganteng, dan banyak hal
mengesankan lain yang tentunya membuat para wanita jatuh hati, termasuk Fina. Namun, banyak benteng
yang membuat Fina hanya dapat mencintai dalam diam. penyebabnya adalah karena mereka bagaikan
bumi dan langit yang sukar untuk bersatu. Andi adalah siswa famous, sedangkan Fina merupakan siswa
biasa. "Apakah aku harus mengutarakan perasaanku ke dia? Ishh, gak mungkinlah, aku hanya siswa biasa,
pasti ditolak juga sama dia." batin Fina.

"LETS GOO!" ucap Fina sembari memasuki kelasnya dengan semangat. Di satu sisi, ada orang yang melihat
tingkah laku Fina dengan perasaan yang gemas. Ya betul, orang itu adalah Andi, "Lucu!" batinnya. Fina
menempati tempat duduknya, ia juga senang bisa bertemu dengan Andi, meskipun hanya menatap
punggungnya saja. "Kapan ya aku bisa ngobrol dengannya? Gak mungkin juga sih dia mau ngobrol sama
siswa biasa kayak aku." batin Fina. Tak disangka-sangka Andi berjalan menuju Fina, "Hai apa kabar?
Gimana? Senang nggak masuk sekolah?" ucap Andi sambil menjulurkan tangannya ke Fina. Sontak Fina
langsung membalas salaman dari Andi, "Eh... baik, senang dong pastinya." ucap Fina sambil salting
takkaruan, tetapi dia tetap menahan salting-nya itu agar tidak kentara. Setelah itu, Andi meninggalkan Fina
karena bunyi bel yang menandakan kelas akan dimulai. Setelah waktunya pulang tiba. Fina keluar dari kelas
dan langsung pulang. Di belakang Fina ternyata ada Andi dan teman-temannya, "Memandangmu dengan
tenang, mencintaimu dalam diam." batinnya, sambil memandang punggung Fina yang mau menghilang dari
pandangannya. Ternyata Andi dan Fina saling cinta tapi memilih untuk diam saja.

INIKAH YANG DINAMAKAN JATUH CINTA?


Dina Rahmadani

Bel waktu istirahat berbunyi. Mira akhirnya keluar kelas lalu duduk di depan kelas, kemudian salah
satu teman bernama Dira menghampirinya. “Mira, mengapa kamu duduk sendirian?” tanya Dira. “Gak
papa, Dir, aku cuma ingin duduk santai.” jawab Mira. “Oh, ya udah, aku temani sambil ngobrol-ngobrol.”
kata Dira. “Iya Dir.” jawab Mira.

Ketika Mira sedang ngobrol dengan Dira, ada laki-laki berjalan di depan kelasnya, Mira melihat
dengan malu. “Mira, mengapa kamu malu dengan laki-laki itu dan pipi kamu memerah?” tanya Dira
penasaran. “Sebenarnya aku suka dengan laki-laki itu, tapi aku takut mengungkapkannya.” kata Mira.
“Mengapa kamu takut? Lebih baik kamu mencoba terlebih dahulu, perasaan itu diungkapkan, jangan kamu
pendam sendiri.” kata Dira. “Baiklah aku coba dulu, Dir!”.

Keesokan harinya, laki-laki itu ada di taman sekolah. Dengan percaya diri, Mira menghampiri laki-laki itu,
“Hai, apakah aku boleh berbicara denganmu?” tanya Mira. “Iya boleh.” jawab laki-laki itu. “Aku suka sama
kamu.” ungkap Mira tanpa basa-basi meski sedikit menahan rasa malu dan takut akan penolakan. Namun,
lelaki itu tersenyum kecil. Mendekatkan bibirnya ke arah telinga Mira seraya berbisik, “Aku sebenarnya
juga suka sama kamu”.

7
BINTANG ANGKASA
Aufa Auliya

Bintang merasa ini waktu yang tepat untuk mengutarakan perasaannya pada Angkasa.

"Terima kasih, Bintang, aku menghargai keberanianmu untuk mengutarakan perasaanmu. Tapi maaf,
Bintang, aku tidak bisa membalas perasaanmu, lagi pula kita juga beda agama." kata Angaksa pada Bintang.

Bintang pun tersenyum mendengar jawaban Angkasa seraya menatap kedua matanya dengan
perasaan pilu.

KONVOI MASA LALU


Muhammad Qowy

Tiiiiinn...!!! Klakson kukencangkan menyadarkan wanita yang melamun saat lampu hijau menyala.
Seketika ia bergegas dengan bajunya yang kuyup serta helmnya yang terbuka, membiarkan hujaman air
hujan menerpa: menutupi deras jatuhnya air mata. —Semua orang tahu bahwa hujan adalah tempat
terbaik untuk menyembunyikan tangis dan luka.— Aku khawatir, Jangan-jangan ia sedang gundah, batinku.
Kuputuskan mengikutinya. Sebab aku tak ingin ia melakukan hal bodoh terhadap hidup yang mungkin
sudah ia anggap percuma. Cukup kisah si Novia Widyasari saja —yang sempat menggegerkan jagat maya,
sebab aksi bunuh dirinya setelah berulang kali dihamili pacar tak bertanggung jawab, dirundung keluarga si
pacar, diabaikan polisi saat berusaha mencari keadilan, dikutuk oleh pikirannya sendiri sebab tak ada
uluran perhatian yang menenangkannya.— Kali ini jangan ada lagi. Bak pahlawan tanpa kostum, aku
mengejarnya.

Seperti parade konvoi, ia memacu motornya tak lebih dari 50 km per jam kecepatan. Untung aku
orang yang sabaran. Kubuntuti dia yang sedikit mulai lengah dalam menahan hujan. Tetiba, ia berhenti,
menepi di sebuah perkebunan yang entah milik siapa. Ia mendekap tubuhnya sendiri: Menggigil. Mungkin
merasa kalah dengan dinginnya hujan yang membasahi. Aku pun berhenti, mengamati. Dari jauh, aku
bersiap menangkapnya jika sewaktu-waktu ia hendak meminum cairan beracun, atau mungkin
menghunuskan benda tajam ke arah nadinya, atau …. Ah, pikiranku memang selalu begini. Menduga hal-
hal yang belum pasti terjadi jika dalam keadaan genting. Kembali kucermati wanita tadi. Tangannya
berhenti mendekapi. Ia menyadari kehadiranku yang sedang mengamati.

“Dia!” Batinku terkejut ketika melihat wanita itu melepas helm usangnya, membuka masker yang
menutup wajahnya, menolehkan muka ke arahku yang sedang mematainya. Kulihat jelas parasnya, penuh
luka batin di setiap detail sayup matanya. Ia adalah hayalan yang tak pernah menjadi nyata, yang selalu
gelisah, yang seketika menyadarkan: akulah penyebab adanya gundah.

8
GULUNGAN HILANG
Gulungan hilang berisi komponen Bacaan, Konten Materi, dan Penjelasan berikut.

KONTEN MATERI PENJELASAN

TEMA ide atau gagasan dasar keseluruhan cerita

TOKOH Pelaku dalam cerita

PENOKOHAN Watak atau karakter tokoh

ALUR urutan jalan cerita (maju, mundur, campuran)

LATAR Waktu (waktu peristiwa) tempat (tempat peristiwa) suasana (situasi peristiwa)
posisi atau pandangan pengarang dalam menyampaikan cerita (orang pertama tokoh
SUDUT PANDANG
utama, orang pertama tokoh sampingan, pengarang tidak terlibat)
GAYA BAHASA ciri khas pemilihan kata dan bahasa yang digunakan oleh penulis.

AMANAT pesan yang disampaikan oleh pengarang bisa secara tersurat atau tersirat.

PETA PETUNJUK

9
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

NAMA SISWA : …………………………………………………………………………………………………………………..


KELAS : …………………………………………………………………………………………………………………..
MATA PELAJARAN : …………………………………………………………………………………………………………………..
MATERI PEMBELAJARAN : …………………………………………………………………………………………………………………..
TUJUAN PEMBELAJARAN : …………………………………………………………………………………………………………………..

Dengan Stategi Detektif Bahasa, siswa mampu mengidentifikasi unsur pembangun teks cerita pendek yang
dibaca.

Langkah-langkah kegiatan:
1. Setelah kelompok dibentuk, temukanlah setiap gulungan yang hilang dengan
menggunakan peta petunjuk yang kamu terima!
2. Setelah semua gulungan ditemukan, susunlah masing-masing lembar gulungan
ke dalam kolom tabulasi yang disediakan berikut dengan tepat!

Tempelkan teks bacaan pentigraf yang kamu dapat di sini!

10
KONTEN MATERI PENJELASAN

................ ................................................................

................ ............................................................... .

................ ................................................................

................ ................................................................

................ ............................................................... .

................ ................................................................

................ ............................................................... .

................ ............................................................... .

3. Setelah tersusun, diskusikan kepada guru terkait pengisian agar mendapatkan klarifikasi bila ada
kesalaha!
4. Bacalah teks cerita pendek Pentigraf yang kamu dapatkan dengan teliti.
5. Diskusikan bersama kelompok terkait unsur pembangun karya dalam cerita yang kamu baca!
a. Tema : ......................................................
b. Tokoh : ......................................................
c. Penokohan : ....................................................
d. Alur : ......................................................
e. Latar : ......................................................
f. Sudut pandang : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
g. Gaya bahasa : ...................................................
h. Amanat : ......................................................
6. Setelah unsur pembangun karya dalam cerita teridentifikasi, susunlah hasil identifikasi tersebut ke
dalam aplikasi pembuat infografi.

11
KISI-KISI PENUGASAN
CAPAIAN
NO INDIKATOR SOAL MATERI KELAS
PEMBELAJARAN
Disajikan gulungan berisi konten materi dan
1 penjelasannya, siswa dapat memetakannya dengan Teks Cerita Pendek IX

Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks


tepat
Disajikan sebuah teks cerpen, siswa dapat
2 Teks Cerita Pendek IX
menentukan temanya dengan tepat
cerita pendek yang dibaca/ didengar
Disajikan sebuah teks cerpen, siswa dapat
3 Teks Cerita Pendek IX
menentukan tokohnya dengan tepat
Disajikan sebuah teks cerpen, siswa dapat
4 Teks Cerita Pendek IX
menentukan penokohannnya dengan tepat
Disajikan sebuah teks cerpen, siswa dapat
5 Teks Cerita Pendek IX
menentukan alurnya dengan tepat
Disajikan sebuah teks cerpen, siswa dapat
6 Teks Cerita Pendek IX
menentukan latarnya dengan tepat
Disajikan sebuah teks cerpen, siswa dapat
7 Teks Cerita Pendek IX
menentukan sudut pandangnya dengan tepat
Disajikan sebuah teks cerpen, siswa dapat
8 Teks Cerita Pendek IX
menentukan gaya bahasanya dengan tepat
Disajikan sebuah teks cerpen, siswa dapat
9 Teks Cerita Pendek IX
menentukan amanatnya dengan tepat
Disajikan sebuah aplikasi infograis mind mapping,
10 siswa dapat menginfografiskan hasil identifikasinya Teks Cerita Pendek IX
dengan tepat

INSTRUMEN SOAL
(Soal tertuang dalam LKPD)
1. Setelah semua gulungan ditemukan, susunlah masing-masing lembar gulungan ke dalam kolom
tabulasi yang disediakan berikut dengan tepat!
Diskusikan bersama kelompok terkait unsur pembangun karya dalam cerita yang kamu baca!
2. Tema
3. Tokoh
4. Penokohan
5. Alur
6. Latar
7. Sudut pandang
8. Gaya bahasa
9. Amanat
10. Setelah unsur pembangun karya dalam cerita teridentifikasi, susunlah hasil identifikasi tersebut ke
dalam aplikasi pembuat infografi.

12
PEDOMAN PENILAIAN TULIS
KURANG TIDAK SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI SESUAI
SESUAI SESUAI MAKSIMAL

1 Pemetaan konten materi 10 5 1 10

2 Identifikasi Tema 10 5 1 10

3 Identifikasi Tokoh 10 5 1 10

4 Identifikasi Penokohan 10 5 1 10

5 Identifikasi Alur 10 5 1 10

6 Identifikasi Latar 10 5 1 10

7 Identifikasi Sudut pandang 10 5 1 10

8 Identifikasi Gaya bahasa 10 5 1 10

9 Identifikasi Amanat 10 5 1 10

10 Pembuatan infografis 10 5 1 10

KUNCI JAWABAN
PEDOMAN PEMETAAN KONTEN MATERI!

KONTEN MATERI PENJELASAN

TEMA ide atau gagasan dasar keseluruhan cerita

TOKOH Pelaku dalam cerita

PENOKOHAN Watak atau karakter tokoh

ALUR urutan jalan cerita (maju, mundur, campuran)

LATAR Waktu (waktu peristiwa) tempat (tempat peristiwa) suasana (situasi peristiwa)
posisi atau pandangan pengarang dalam menyampaikan cerita (orang pertama tokoh
SUDUT PANDANG
utama, orang pertama tokoh sampingan, pengarang tidak terlibat)
GAYA BAHASA ciri khas pemilihan kata dan bahasa yang digunakan oleh penulis.

AMANAT pesan yang disampaikan oleh pengarang bisa secara tersurat atau tersirat.

13
PEDOMAN INFOGRAFIS (Misalnya) Sore
Si wanita : hari
Aku : mudah pendiam,
penasaran pemurung
Jalan raya dan
Aku dan si wanita tepi jalan
Waktu

kekasih masa Penokohan


Tempat
klalu Tokoh Latar

Suasana
Tema
Judul Karya Sastra
KONVOI MASA LALU misterius

Alur Amanat

Maju Sudut Pandang Gaya Bahasa

Kita harus peduli


terhadap situasi
Orang pertama orang lain
Non formal
tokoh utama

RUBRIK PENILAIAN PROFIL PANCASILA


ASPEK PROFIL PELAJAR PANCASILA
NO NAMA SISWA BERNALAR GOTONG
MANDIRI KREATIF
KRITIS ROYONG
1
2
3
dst

PEDOMAN PENILAIAN PROFIL PANCASILA


CUKUP KURANG TIDAK SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI TAMPAK
TAMPAK TAMPAK TAMPAK MAKSIMAL

1 Mandiri 4 3 2 1 4

2 Bernalar Kritis 4 3 2 1 4

3 Gotong Royong 4 3 2 1 4

4 Kreatif 4 3 2 1 4

14

Anda mungkin juga menyukai