Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REACT (RELATING,

EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING)


DISERTAI MEDIA FOTO KEJADIAN NYATA DALAM
PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 1 PAKUSARI
1)
Hilya Wildana Sofia, 1)Sutarto, 1)Alex Harijanto
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Email: hilyawildana@gmail.com

Abstract
This experimental research related on the implementation of REACT (Relating,
Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring) learning model with real
phenomenon photo media in learning physic at SMA Negeri 1 Pakusari in
2016/2017 academic year. The objectives of this research were to describe the
student’s learning activities and to study the effect of the model to the physic
learning achievment. The design of this research was post test only control group
design. The technique of data collection on this research were test, observation,
documentation and interview. The student’s learning activity data was collected by
observation sheet and analyzed descriptively. The learning achievment data was
collected by using post test and analyzed by using Independent Sample t test on
SPSS 22. Finding of the research were (1)the average of student’s learning activity
uusing REACT learning model with real phenomenon photo media was 89,4% which
means active; (2) the difference between experiment class and control class is done
by obtained significant value (2-tailed) of 0.000 ≤ 0.05. It means the result of this
research proved that the use of REACT learning model with real phenomenon photo
media significantly affected the cognitive learning outcomes at tenth grade SMA
Negeri 1 Pakusari.

Keywords: REACT learning model, real phenomenon photo media, learning


achievement , learning activities

PENDAHULUAN se Indonesia diwajibkan menerapkan


kurikulum ini.
Fisika pada dasarnya merupakan Kurikulum 2013 merupakan hasil
cabang dari IPA yaitu ilmu yang pembaharuan Kurikulum Tingkat Satuan
mempelajari tentang alam dan sekitarnya. Pendidikan (KTSP), kurikulum ini
Fisika bukan hanya mempelajari kumpulan menghendaki bahwa suatu pembelajaran
pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep- tidak hanya mempelajari tentang konsep,
konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga teori dan fakta, tapi juga aplikasi dalam
proses penemuan pengetahuan tersebut kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu,
melalui pengamatan terhadap fenomena pembelajaran fisika di SMA yang
alam sekitar dan gejala-gejalanya. Mata menerapkan kurikulum 2013 hendaklah
pelajaran fisika di SMA dianggap penting tidak hanya tersusun dari materi yang
untuk diajarkan antara lain untuk bersifat hafalan dan pemahaman saja,
menumbuhkan kemampuan berfikir, tetapi berupa materi kompleks yang
bekerja dan bersikap ilmiah yang berguna memerlukan analisis, aplikasi, dan sintesi.
untuk memecahkan masalah dalam Keadaan di lapangan terkait
kehidupan sehari-hari. Seiring penerapan kurikulum 2013 di SMA
diberlakukannya kembali Kurikulum 2013 berdasarkan angket yang disebar ke
oleh pemerintah, pembelajaran di sekolah beberapa sekolah SMA di Kabupaten

411
Sofia, Penerapan Model Pembelajaran... 412

Jember diperoleh hasil bahwa siswa (memindahkan). Sehingga model


menganggap fisika tergolong mata pembelajaran ini tidak hanya mengajarkan
pelajaran yang dianggap sulit. Menurut tentang konsep dan fakta saja namun
penelitian Samudra et al. (2014) kesulitan mengarahkan siswa menemukan makna
siswa dalam mempelajari fisika disebabkan dalam pembelajaran melalui kegiatan
oleh dua hal yaitu materi fisika yang padat, pengaitan dan menghubungkan konsep
menghafal, dan menghitung, serta materi dengan kehidupan sehari-hari,
pembelajaran fisika di kelas yang tidak selain itu siswa dapat lebih memahami
kontekstual. Siswa tidak menyukai materi dengan cara menerapkan
pelajaran fisika karena pada pembelajaran pengetahuannya ke dalam kehidupan.
fisika di kelas guru tidak memperhatikan Penelitian yang relevan dengan
siswa. Hal ini diperkuat dengan hasil menggunakan model pembelajaran REACT
observasi dilapangan pada sekolah-sekolah oleh Fakhruriza dan Kartika (2015)
yang telah menerapkan kurikulum 2013, menunjukkan bahwa model pembelajaran
untuk menghemat waktu dikarenakan REACT terbukti efektif meningkatkan hasil
materi fisika yang padat guru belajar siswa. Selain itu, berdasarkan
mengggunakan metode Direct Instruction penelitian Muzdalifa (2013) model
dan sistem drill soal. Keaktifan siswa pembelajaran REACT memberikan
dalam pembelajaran hanya berupa aktif pengalaman kepada siswa, sehingga
menjawab soal latihan individu atau mampu meningkatkan hasil belajar fisika
didiskusikan dengan kelompok, sedangkan siswa. Dikarenakan model ini siswa benar-
untuk pemecahan permasalahan fisika benar terlibat aktif dalam pembelajaran
dalam konteks kehidupan sehari-hari tidak hanya mendengarkan guru. Pada
jarang dilakukan, sehingga pembelajaran setiap fase siswa terlibat aktif sehingga
fisika kurang kontekstual dan tidak sesuai tidak gampang bosan dalam proses
dengan tuntutan pembelajaran fisika di pembelajaran. Siswa juga dilatih untuk
SMA sesuai Kurikulum 2013. mengaitkan materi yang dipelajari dengan
Berdasarkan uraian tentang aplikasi pada kehidupan sehari-hari,
pembelajaran fisika yang belum dengan adanya permasalahan sehari-hari
kontekstual, salah satu alternatif solusi sehingga siswa mampu menganalisis, dan
untuk mengatasi permasalahan tersebut menghubungkannya dalam pembelajaran,
adalah dengan menciptakan kegiatan serta mampu mengaplikasikan dalam
pembelajaran yang menekankan pada kehidupan sehari-hari.
pemahaman konsep dan kontekstual. Berdasarkan salah satu kelemahan
Model pembelajaran REACT merupakan model pembelajaran REACT menunjukkan
pengembangan model pembelajaran bahwa siswa tergolong lemah dalam
kontekstual. Menurut Sri Rahayu (dalam menginterpretasi dan memberikan contoh
Yuliati, 2008:60) model pembelajaran penerapan pembelajaran fisika (Selamet et
REACT adalah model pembelajaran yang al., 2013). Untuk mengatasi kelemahan
dapat membantu guru untuk menanamkan tersebut, model pembelajaran REACT
konsep pada siswa. Siswa diajak untuk dipadukan dengan media foto kejadian
menemukan konsep yang dipelajari, nyata. Hal ini disebabkan karena foto dapat
bekerjasama, menerapkan konsep tersebut difungsikan sebagai media yang baik untuk
dalam kehidupan sehari-hari dan menyampaikan pesan, karena dapat
mentransfer dalam kondisi baru. Tahapan merekam fenomena secara lengkap dan
model pembelajaran REACT sesuai obyektif dan memiliki perbandingan
akronimnya yakni relating ukuran benar antara benda-benda atau
(menghubungkan), experiencing bagian-bagian yang di dalam foto dengan
(mengalami), applying (menerapkan), benda sesungguhnya (Indrawati, 2007).
cooperating (berkelompok), transferring Selain itu, foto yang bergambar objek
413 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol 6 No. 4, Desember 2017, hal 411-417

peristiwa yang ada kaitannya dalam bidang menggunakan model pembelajaran yang
fisika dapat difungsikan sebagai bahan biasa digunakan di sekolah. Desain
latihan penelaah atau analisis masalah penelitian menggunakan post test only
penerapan fisika (Sutarto, 2000). Media control group design. Metode
foto dapat membantu siswa memperkaya pengumpulan data dalam penelitian ini
pengetahuannya tentang pembelajaran antara lain menggunakan: observasi, test,
fisika yang kontekstual. Disajikanya dokumentasi dan wawancara.
media foto yang berisi tentang kejadian Pengumpulan data aktivitas dilakukan
nyata fisika dalam kehidupan sehari-hari selama proses pembelajaran menggunakan
dapat melatih kemampuan interpretasi lembar observasi. Teknik analisis data
siswa dengan menanalisis media tersebut. untuk aktivitas belajar siswa menggunakan
Menurut penelitian yang telah dilakukan analisis deskriptif. Deskripsi aktivitas
Andriani (2015) kegiatan menganalisis belajar siswa diketahui dari persentase
foto kejadian fisika membantu siswa keaktifan siswa dengan persamaan:
mengerti aplikasi konsep fisika dalam
kehidupan, tidak hanya menyelesaikan soal …….........(1)
perhitungan dengan rumus.
Berdasarkan uraian tentang model
Keterangan:
pembelajaran REACT dan kelebihan media
Pa : Persentase aktivitas belajar siswa
foto kejadian nyata, maka tujuan dalam
A : Total skor yang diperoleh siswa
penelitian ini adalah mendiskripsikan
N : Total skor maksimum
aktivitas belajar fisika siswa selama
Hasil persentase aktivitas belajar siswa
pembelajaran menggunakan model REACT
yang didapatkan dengan menggunakan
disertai media foto kejadian nyata dan
persamaan (1) kemudian dicocokkan
mengkaji pengaruh model pembelajaran
dengan kriteria aktivitas belajar siswa yang
model REACT disertai media foto kejadian
disajikan pada Tabel 1.
nyata terhadap hasil belajar fisika siswa di Tabel 1. Kriteria Aktivitas Belajar Siswa
SMA Negeri 1 Pakusari.
Persentase Aktivitas
METODE PENELITIAN Kriteria
Belajar Siswa (%)
91 < Skor < 100 Sangat aktif
Jenis penelitian ini adalah penelitian 71 < Skor < 91 Aktif
eksperimen yang dilaksanakan di SMA 41 < Skor < 71 Cukup aktif
Negeri Pakusari pada kelas X MIPA 21 < Skor < 41 Kurang aktif
semester ganjil tahun ajaran 2016/2017.
Sampel penelitian ditentukan setelah Skor < 21 Sangat kurang aktif
dilakukan uji homogenitas menggunakan
Masyhud (2014: 298)
uji One-Way ANOVA pada program SPSS
22. Data yang digunakan adalah data nilai Metode pengumpulan data hasil belajar
ujian pertengahan semester ganjil kelas X menggunakan tes. Tes dilakukan setelah
MIPA. Berdasarkan hasil uji homogenitas siswa menuntaskan materi pada pokok
menunjukkan bahwa data dari populasi bahasan hukum Newton tentang gerak
yang diambil adalah homogen. Langkah (post test). Data hasil belajar yang diukur
selanjutnya penentuan sampel adalah hasil belajar ranah kognitif. Untuk
menggunakan teknik cluster random mengkaji pengaruh model REACT disertai
sampling. Hasilnya kelas X MIPA 4 media foto kejadian nyata berpengaruh
sebagai kelas eksperimen yang terhadap hasil belajar siswa di SMAN 1
menggunakan model REACT disertai Pakusari hipotesis statistik pada penelitian
media foto kejadian nyata dan kelas X ini sebagai berikut:
MIPA 2 sebagai kelas kontrol yang
Sofia, Penerapan Model Pembelajaran... 414

H0 : Model REACT disertai media foto melakukan motor acivity memperoleh rata-
kejadian nyata tidak berpengaruh rata persentase aktivitas belajar siswa
signifikan terhadap hasil belajar tertinggi dikarenakan adanya rasa ingin
fisika siswa di SMA Negeri 1 tahu pada diri siswa untuk memperoleh
Pakusari; pengetahuan melalui pengalamannya
Ha : Model REACT disertai media foto sendiri.
kejadian nyata berpengaruh Data rata-rata skor aktivitas belajar
signifikan terhadap hasil belajar siswa tiap RPP mengalami peningkatan.
fisika siswa di SMA Negeri 1 Pada RPP 1 mempelajari tentang hukum-
Pakusari. hukum Newton dan RPP 2 mempelajari
Penentuan nilai uji statistik siswa tentang penerapan hukum Newton dalam
menggunakan uji independent samples t- kehidupan sehari-hari.
test pada program SPSS 22. Tabel 3. Ringkasan Skor Aktivitas Belajar
SiswaTiap RPP Sub Bahasan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Persentase
RPP/Sub Bahasan Kriteria
Data aktivitas belajar siswa (%)
1. Hukum Newton 89 Aktif
diperoleh dari hasil observasi pada kelas
2. Aplikasi hukum 89,8 Aktif
X MIPA 2. Indikator aktivitas belajar Newton
siswa yang dinilai melalui observasi adalah Rata-Rata 89,4 Aktif
visual activity (A: melakukan pengamatan
dan pengukuran), oral activity (B: Berdasarkan Tabel 3 diperoleh
mempresentasikan hasil percobaan; C: persentase aktivitas belajar siswa selama
bertanya atau mengajukan pendapat); mengikuti pembelajaran fisika
motor activity (D: merangkai alat dan menggunakan model pembelajaran REACT
bahan percobaan), mental activity (E: disertai media foto kejadian nyata sudah
memecahkan soal), emotional activity (F: cukup baik sudah baik. Perolehan rata-rata
tanggung jawab), writting activity (G: skor aktivitas belajar siswa terendah pada
mengumpulkan hasil diskusi. Data RPP 1 dengan sub bahasan hukum Newton
aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada dengan persentase sebesar 89% sedangkan
Tabel 2. persentase tertinggi pada RPP 2 dengan
Tabel 2. Ringkasan Skor Aktivitas Belajar sub bahasan aplikasi hukum Newton
SiswaTiap Indikator
sebesar 89,8%. Hal ini dikarenakan pada
Rata-
RPP pertama siswa belum terbiasa dengan
Indikator Kriteria model pembelajaran REACT disertai media
rata %
Visual activity 95 Sangat Aktif foto kejadian nyata. Akan tetapi pada
Oral activity 73,75 Aktif beberapa aktivitas tertentu tampak
Motor activity 97 Sangat Aktif mengalami penurunan, yakni pada mental
Mental activity 87 Aktif activity dan emotional activity. Ada
Emotional beberapa faktor penyebab menurunnya
93 Sangat Aktif
activity persentase skor aktivitas ini antara lain: (1)
Writting activity 91 Sangat Aktif soal latihan pada RPP dua lebih kompleks
dari pada sebelumnya, yakni berupa
Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan analisis penerapan hukum Newton tentang
bahwa persentase rata-rata aktivitas belajar gerak pada kehidupan sehari-hari; (2)
siswa tertinggi hingga terendah pada siswa yang tidak memperoleh tugas dalam
masing–masing indikator adalah sebagai praktikum menggantungkan diri pada yang
berikut: motor activity, visual activity, lain dan hanya mengikuti pengamatan dan
emotional activity, writting activity, mental pengukuran saja.
activity, dan oral activity. Indikator
415 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol 6 No. 4, Desember 2017, hal 411-417

Secara keseluruhan persentase rata- model REACT disertai media foto kejadian
rata skor aktivitas belajar siswa nyata berpengaruh terhadap hasil beljar
menggunakan model pembelajaran REACT siswa. Uji ini dilakukan terhadap data hasil
disertai media foto kejadian nyata adalah belajar kognitif kelas eksperimen dan kelas
sebesar 89,4%. Apabila dikembalikan pada kontrol dengan bantuan aplikasi SPSS 22.
tabel kriteria akivitas belajar siswa, Seperti yang disajikan pada Tabel 4,
peresentase tersebut tergolong dalam diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar
kriteria aktif. Berdasarkan kriteria aktivitas 0,000. Karena nilai sinifikansi 0,000 < 0,05
tersebut menunjukkan model pembelajaran yang berarti ada perbedaan yang signifikan
REACT disertai media foto kejadian nyata nilai antara hasil belajar fisika siswa
mampu mengembangkan aktivitas belajar menggunakan model REACT disertai
siswa pada materi hukum Newton. Hal ini media foto kejadian nyata dengan
dikarenakan, rangkaian tahapan pada pembelajaran yang tidak menggunakan
model REACT disertai media foto kejadian model tersebut. Jadi dapat disimpulkan
nyata dalam pembelajaran fisika bahwa model pembelajaran REACT
menekankan pada aktivitas fisik dan disertai media foto kejadian nyata
mental siswa secara optimal melalui berpengaruh signifikan terhadap hasil
kegiatan-kegiatan yang mendorong siswa belajar kognitif siswa pada pembelajaran
untuk berinteraksi dengan lingkungan fisika materi hukum Newton di kelas X
belajarnya. Hal ini sejalan dengan SMA Negeri Pakusari. Hal ini sejalan
penelitian terdahulu oleh Ghoni (2011) dengan penelitian yang dilakukan Ismaya
bahwa pembelajaran menggunakan stratagi (2015); Durrotullaila et al. (2014); yang
REACT dapat meningkatkan aktivitas menyatakan pembelajaran REACT
belajar siswa. Arofah (2015) dalam berpengaruh signifikan terhadap
penelitiannya menyatakan bahwa saat kemampuan kognitif siswa.
pembelajaran disertai media foto kejadian Penyebab hasil belajar kognitif
nyata siswa semangat dan tertarik untuk siswa kelas eksperimen lebih baik dari
mengikuti setiap langkah pembelajaran, kelas kontrol karena pembelajaran dengan
sehingga aktivitas siswa tergolong aktif. model REACT disetai media foto kejadian
Data hasil belajar kognitif siswa nyata siswa mengalami proses
diperoleh dari skor post-test materi hukum mengkonstruk pengetahuannya yang
Newton. Post-test dilakukan pada kelas X kemudian dikaitkan dengan konsep di
MIPA 4 sebagai kelas eksperimen dan X kehidupan sehari-hari. Pada tahap relating
MIPA 2 sebagai kelas kontrol. Data hasil siswa mengaitkan pengetahuan tentang
belajar kognitif siswa dapat dilihat pada materi gerak dengan penyebab benda
Tabel 4. bergerak pada hukum Newton, selanjutnya
Tabel 4. Ringkasan Skor Hasil Belajar untuk membuktikan teori hukum Newton
Kognitif Siswa siswa melakukan kegiatan percobaan pada
tahap expeiencing. Peranan media foto
Rata- Sig. (2- kejadian nyata disini adalah melatih siswa
Kelas N Α
rata tailed) untuk lebih memahami penerapan hukum
X MIPA 4 33 58,42
0,000 0,05 Newton dalam kehidupan sehari-hari.
X MIPA 2 36 46,39
Kemudian seluruh pengetahuan yang telah
diperoleh siswa dikuatkan dengan adanya
Berdasarkan Tabel 4 dapat diuraikan
latihan soal. Ditambahkannya media foto
bahwa rata-rata skor hasil belajar kelas
kejadian nyata membuat pembelajaran
eksperimen sebesar 58,42 lebih besar dari
lebih kontekstual dan dapat melatih
pada skor hasil belajar kelas kontrol yaitu
kemampuan interpretasi siswa.
sebesar 46,39. Perbedaan ini kemudian
Berdasarkan hasil wawancara terhadap
dianalisis lebih lanjut menggunaan uji t
siswa menyatakan bahwa dengan adanya
untuk mengetahui tingkat signifikansi
Sofia, Penerapan Model Pembelajaran... 416

media foto kejadian nyata siswa dapat oleh guru dalam perencanaan perangkat
melihat langsung contoh penerapan ilmu pembelajaran agar tujuan pembelajaran
yang sedang dipelajari. Hal ini didukung dapat tercapai secara optimal.
dengan penelitian Sutarto (2000) yang
menyatakan bahwa foto dapat DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan penguasaan konsep siswa.
Sehingga berpengaruh positif terhadap Andriani, L. 2015. LKS dengan Soal yang
hasil belajar siswa. Senada dengan hal dilengkapi Foto Kejadian Fisika
tersebut penelitian Pintara (2013) dalam Pembelajaran Gerak Lurus di
menyatakan bahwa media foto kejadian SMA. Artikel Ilmiah Mahasiswa
nyata fisika dapat meningkatkan hasil Universitas Jember. 1(1):1-4.
belajar dan aktivitas belajar fisika siswa.
Arofah, D., N. 2015. Model Pembelajaran
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan Masalah (Problem
Based Learning ) disertai Media
Berdasarkan hasil dan pembahasan Foto Kejadian Fisika dalam
diperoleh kesimpulan pembelajaran Pembelajaran Fisika di SMAN 2
menggunakan model REACT disertai mdia Jember. Jurnal Pembelajaran Fisika
foto kejadian nyata adalah sebagai berikut: (JPF). 4(3): 187-191.
(1) aktivitas belajar fisika siswa selama
menggunakan model pembelajaran REACT Durrotullaila, A.H., M. Mohammad, dan
(Relating, Experiencing, Applying, M. Bakti. 2014. Pengaruh Model
Cooperating, Transferring) disertai media Pembelajaran REACT (Relating,
foto kejadian nyata fisika di SMAN 1 Experiencing, Applying,
Pakusari termasuk dalam kategori aktif, Cooperating, Transferring) dengan
dengan presentase indikator tertinggi pada Metode Eksperimen dan
tahap Experiencing dan pesentase indikator Penyelesaian Masalah terhadap
terendah adalah oral activity pada tahap Prestasi Belajar ditinjau dari
relating, applying dan cooperating. (2) Kemampuan Analisis Siswa. Jurnal
model pembelajaran REACT (Relating, Pendidikan Kimia (JPK). 3 (4): 66-
Experiencing, Applying, Cooperating, 74.
Transferring) disertai media foto kejadian
nyata fisika berpengaruh signifikan Fakhruriza, O., dan I. Kartika. 2015.
terhadap hasil belajar fisika siswa ranah Keefektifan Model Pembelajaran
kognitif di SMAN 1 Pakusari. Relating, Experiencing, Applying,
Adapun saran dari penelitian ini Cooperating, Transferring (REACT)
diantaranya: (1) Bagi peneliti lain, a) untuk Meningkatkan Hasil Belajar
diharapkan dengan model pembelajaran Siswa SMP pada Materi Kalor.
REACT (Relating, Experiencing, Applying, Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan
Cooperating, Transferring) disertai media Fisika. 2(2): 54-57.
foto kejadian nyata fisika dapat menjadi
acuan untuk penelitian selanjutnya dengan Ghoni, A. 2011. Pembelajaran Strategi
materi yang berbeda dan dengan populasi REACT bagi Siswa Kelas VIII SMP
sekolah yang berbeda, b) kegiatan pada Negeri 1 Lumajang untuk
tahap transferring yang berupa latihan soal Meningkatkan Aktivitas Belajar
hendaknya diperbanyak, sehinggga siswa Matematika. Tesis. Malang:
akan terbiasa dalam mengerjakan soal saat Program Studi pendidikan
post test; (2) Karakteristik siswa, alokasi Matematika Universitas Negeri
waktu dan alat-alat percobaan yang Malang.
memadai hendaknya perlu diperhatikan
417 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol 6 No. 4, Desember 2017, hal 411-417

Indrawati. 2007. Peranan Foto dalam Samudra, G. B., I. W. Suastra, dan K.


Meningkatkan Kemampuan Suma. 2014. Permasalahan-
Mahasiswa Calon Guru Fisika Permasalahan yang Dihadapi
dalam Membuat Media Siswa SMA di Kota Singaraja
Pembelajaran Fisika Sekolah dalam Mempelajari Fisika. e-
Menengah yang Kontekstual. Jurnal Journal Program Pascasarjana
Pendidikan dan Kebudayaan. 13(69) Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA. Vol 4.
Ismaya, N. I. 2015. Penerapan Model
Pembelajaran Relating, Selamet, K., I. W. Sadia, dan K. Suma,
Experiencing, Applying, 2013. Pengaruh Model
Cooperating and Transferring Pembelajaran Kontekstual REACT
(REACT) terhadap Motivasi dan terhadap Pemahaman Konsep
Hasil Belajar dalam Pembelajaran Fisika dan Keterampilan Proses
Fisika di SMA. Jurnal Sains Fisika Siswa Kelas VIII
Pembelajaran Fisika (JPF). 4(2): SMP. Jurnal Penelitian
121-127. Pascasarjana UNDIKSHA. 3 (1).
Sutarto. 2000. Paket Sumber Belajar (PSB)
Masyhud, M.S. 2014. Metode Penelitian dengan Analisis Foto Kejadian
Pendidikan. Jember: LPMK. Fisika (AFKF) sebagai Alat Bantu
Menanamkan Konsep Fisika. Hasil
Muzdalifa, N. 2013. Penerapan Pendekatan Penelitian. Jember: UNEJ.
Kontextual Berbasis React Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Yuliati, L. 2008. Model-model
Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Pembelajaran Fisika “Teori dan
Palu. Jurnal Pendidikan Fisika Praktek”. Malang: Lembaga
Tadulako (JPFT). 1(2): 55-60. Pengembangan Pendidikan dan
Pembelajaran (LP3) Universitas
Pintara, G. J. 2013. Pengembangan Negeri Malang.
Metode Diskusi Foto Kejadian
Fisika dalam Pembelajaran Pokok
Bahasan Suhu dan Kalor pada Siswa
SMA. Jurnal Pembelajaran Fisika
(JPF). 2(2): 356-362.
Sofia, Penerapan Model Pembelajaran... 418

Anda mungkin juga menyukai