Kuman Mycobacterium leprae masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan (Sel Schwan) dan
kulit yang tidak utuh. Sumber penularan adalah penderita kusta yang banyak mengandung kuman
(tipe multibasiler) yang belum diobati. Kuman masuk ke dalam tubuh menuju tempat predileksinya
yaitu saraf tepi. Saat Mycobacterium leprae masuk ke dalam tubuh, perkembangan penyakit kusta
bergantung pada kerentanan seseorang. Respons tubuh setelah masa tunas dilampaui tergantung
pada derajat sistem imunitas pasien. Mycobacterium leprae berpredileksi di daerah-daerah yang
relatif lebih dingin, yaitu daerah akral dengan vaskularisasi yang sedikit. Derajat penyakit tidak
selalu sebanding dengan derajat infeksi karena respons imun pada tiap pasien berbeda.
Cara-cara penularan penyakit kusta sampai saat ini masih merupakan tanda tanya. Yang
diketahui hanya pintu keluar kuman kusta dari tubuh si penderita, yakni selaput lendir hidung. Tetapi
ada yang mengatakan bahwa penularan penyakit kusta adalah:
1. Melalui sekret hidung, basil yang berasal dari sekret hidung penderita yang sudah mengering,
diluar masih dapat hidup 2–7 x 24 jam.
2. Kontak kulit dengan kulit. Syarat-syaratnya adalah harus dibawah umur 15 tahun, keduanya
harus ada lesi baik mikoskopis maupun makroskopis, dan adanya kontak yang lama dan berulang-
ulang.
Penyakit kusta dapat ditularkan dari penderita kusta tipe multi basiler kepada orang lain dengan cara
penularan langsung. Sebagian besar para ahli berpendapat bahwa penyakit kusta dapat ditularkan
melalui saluran pernapasan dan kulit. Masa inkubasinya yaitu 3-5 tahun