Anda di halaman 1dari 7

Nama : Abdul Rahman

No. UKG : 201502927563


Asal Instansi : SD Negeri Kebon Jeruk 15 Pg

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 5 PPKn (Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan)
Judul Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1: Hak Asasi Manusia
(KB) 2. Kegiatan Belajar 2: Persatuan dan Kesatuan dalam
Keberagaman Masyarakat Multikultural
3. Kegiatan Belajar 3: Konsep Nilai, Moral dan Norma
4. Kegiatan Belajar 4: Pancasila dan Kewarganegaraan
Global
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi Kegiatan Belajar 1 Hak Asasi Manusia
yang dipelajari
Menurut Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999
tentang HAM, khususnya dalam Pasal 1 Ayat (1)
menyatakan HAM adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia

Ciri-ciri HAM adalah Kodrati, Hakiki, Universal,


Tidak dapat dicabut dan tidak dapat dibagi

Kodrati, artinya hak asasi manusia merupakan


pemberian dari Tuhan kepada manusia agar hidup
terhormat.

Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah adalah


hak asasi semua semua umat manusia yang sudah
ada sejak lahir.

Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk


semua orang tanpa memandang status, suku
bangsa, gender atau perbedaan lainnya.

Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia


tidak dapat dicabut atau diserahkan kepada pihak
lain.

Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak


mendapatkan semua hak, apakah hak sipil dan
politik, atau hak ekonomi, sosial dan budaya.
Secara umum hak asasi manusia dapat dibedakan
menjadi hak asasi pribadi atau personal rights, hak
asasi ekonomi atau property rights, hak asasi politik
atau politial rights, hak persamaan hukum atau
rights of legal equality, hak asasi sosial dan
kebudayaan atau social and culture rights, dan hak
asasi mendapatkan perlakuan tata cara peradilan
dan perlindungan hukum atau procedure rights.

Gagasan mengenai jaminan hak asasi manusia


terdapat dalam setiap konstitusi atau undang-
undang dasar yang pernah berlaku di Indonesia.

Proses penegakan HAM di Indonesia mengacu


kepada ketentuan ketentuan hukum internasional
yang pada dasarnya memberikan wewenang luar
biasa kepada setiap negara. Pemerintah Indonesia
dalam proses penegakan HAM ini telah melakukan
langkah-langkah strategis, diantaranya
pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM), pembentukan produk hukum yang
mengatur mengenai HAM dan pembentukan
Pengadilan HAM

Kegiatan Belajar 2 Persatuan dan Kesatuan Dalam


Keberagaman

Masyarakat Multikultural

Prasangka adalah sikap yang bisa positif maupun


negatif berdasarkan keyakinan stereotipe atau
pemberian label kita tentang anggota dari kelompok
tertentu.

Etnosentrisme yaitu paham yang berpandangan


bahwa manusia pada dasarnya individualistis yang
cenderung mementingkan diri sendiri, namun
karena harus berhubungan dengan manusia lain,
maka terbentuklah sifat hubungan yang antagonistik
(pertentangan).

Rasisme yaitu suatu sistem kepercayaan atau


doktrin yang

menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat


pada ras manusia menentukan pencapaian budaya
atau individu – bahwa suatu ras tertentu lebih
superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang
lainnya (Sutarno, 2008: 4-10).

Diskriminasi merupakan tindakan yang membeda-


bedakan dan kurang bersahabat dari kelompok
dominan terhadap kelompok subordinasinya

Multikulturalisme pada dasarnya adalah pengakuan


adanya perbedaan dan penghargaan.

Nasionalisme sebagai suatu faham yang menegaskan


bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan
kepada negara kebangsaan.

Ada dua hal yang harus kita lakukan untuk


membina nasionalisme Indonesia, yaitu
mengembangkan kesamaan di antara suku-suku
bangsa penghuni Nusantara dan mengembangkan
sikap toleransi

Dalam substansi persatuan dan kesatuan bangsa itu


terdapat sejumlah konsep dasar, di antaranya
adalah persatuan, kesatuan, bangsa, integrasi
nasional, nasionalisme dan patriotisme.

Ada tiga faktor yang dapat memperkuat Persatuan


dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ketiga faktor tersebut merupakan pemersatu seluruh
bangsa Indonesia. Ketiga faktor tersebut adalah
Sumpah Pemuda, Pancasila dan semboyan Bhineka
Tunggal Ika

Multikulturalisme pada dasarnya adalah pengakuan


adanya perbedaan dan
- penghargaan.
- Keberagaman masyarakat Indonesia antara
laian disebabkan oleh keadaan geografis,
pegaruh kebudayaan asing, penerimaan
masyarakat terhadap perubahan, keadaan
transportasi dan komunikasi serta perbedaan
kondisi alam.
- Salah satu model pembelajaran yang dapat
dijadikan alternatif untuk materi persatuan
dan kesatuan dalam keberagaman adalah
bermain peran. Model ini dirasakan tepat
karena berupaya memberikan pengalaman
langsung kepada siswa untuk memerankan
tokoh-tokoh tertentu yang mencerminkan
keberagaman masyarakat Indonesia.
Kegiatan Belajar 3: Konsep Nilai,Moral dan Norma

Nilai Sosial, yaitu nilai yang telah melekat di dalam


masyarakat serta berhubngan dengan sikap dan
tindakan manusia di dalamnya, nilai ini
berhubungan dengan sikap manusia yang tidak
dapat hidup secara mandiri dan membutuhkan
pertolongan orang lain.

Nilai Keindahan, yakni nilai yang bersumber melalui


unsur rasa yang terdapat pada setiap diri manusia,
dengan istilah lain biasa disebut dengan nilai
“estetika”.

Nilai Moral, yaitu suatu penilaian yang bersumber


dari kehendak maupun kemauan (karsa, etik).

Nilai Agama, yakni nilai yang bersumber dari nilai


ketuhanan disimpan dalam sebuah agama.

Nilai Material, yakni nilai sosial yang berguna bagi


jasmani manusia, termasuk benda-benda nyata yang
dapat dimanfaatkan bagi memenuhi kebutuhan fisik
manusia.

Nilai Vital, merupakan nilai sosial yang berguna bagi


aktivitas atau kegiatan manusia dalam menjalankan
kehidupannya sehari-hari.

Nilai Rohani, merupakan nilai sosial yang berguna


bagi memenuhi kebutuhhan rohani

Nilai Kebenaran dan Nilai Empiris, merupakan nilai


yang bersumber pada proses berpikir oleh akal
manusia yang disertai dengan fakta yang terjadi.

Nilai Keindahan, merupakan nilai yang berkaitan


dengan perasaan atau jiwa keindahan manusia, atau
juga sering disbut sebagai nilai estetika.

Nilai Moral, merupakan nilai yang menyangkut


perilaku baik maupun buruk oleh manusia, atau
juga sering disebut sebagai nilai etika.

Nilai Religius, merupakan nilai ketuhanan yang


mengandung suatu keyakinan atau kepercayaan
oleh mansia terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Norma Formal, yaitu ketentuan dan ketentuan
dalam kehidupan bermasyarakat sengaja dibuat oleh
lembaga atau institusi yang bersifat formal atau
resmi

Norma Non Formal, yaitu ketentuan dan tata aturan


dalam kehidupan bermasyarakat yang tidak
diketahui tentang siapa dan bagaimana yang
membuat dan menerangkan tentang nor Cara
(Usage), yakni mengacu pada bentuk perbuatan-
perbuatan yang lebih menonjolkan pada hubungan
yang terjadi antar individuma tersebut

Cara (Usage), yakni mengacu pada bentuk


perbuatan-perbuatan yang lebih menonjolkan pada
hubungan yang terjadi antar individu

Tata Kelakuan (Mores), yakni apabila kebiasaan


tidak semata-mata dianggap sebagai suatu cara
dalam suatu cara berperilaku, namun dapat diterima
sebagai norma pengatur, maka kebiasaan seperti itu
dapat menjadi tata kelakuan (mores).

Adat Istiadat (Custom), yakni tata kelakukan yang


terintegrasi kemudian menjadi kuat keberadaannya
dengan pola perilaku masyarakat dapat meningkat
menjadi sebuah adat istiadat (custom)

Hukum (Law) merupakan sebuah ketentuan hukum


dalam mengatur individu di lingkungan masyarakat
baik itu tertulis atau tidak tertulis yang dicirikan
oleh adanya penegak hukum, serta sanksi yang
bersifat untuk menyadarkan dan menertibkan
pelaku si pelanggar norma hukum dengan sanksi
yang pasti

Norma Mode (Fashion), norma ini lahir karena


kehadiran gaya dan cara anggota masyarakat yang
cenderung untuk berubah, bersifat baru, serta
diikuti masyarakat pada umumnya

Kegiatan Belajar 4: Pancasila dan


Kewarganegaraan Global

Causa Materialis (asal mula bahan) Pada


hakikatnya, nilai-nilai
Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali dari
bangsa Indonesia itu sendiri berupa nilai-nilai adat
istiadat, nilai-nilai kebudayaan dan nilai- nilai
religius

Causa Formalis (asal mula bentuk) Dalam hal ini,


bagaimana bentuk Pancasila itu dirumuskan
sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.

Causa Efisien (asal mula karya) Asal mula karya,


yaitu asal mula yang menjadikan Pancasila dari
calon dasar negara menjadi dasar negara yang sah

Causa Finalis (asal mula tujuan) Pancasila


dirumuskan dan dibahas dalam sidang-sidang
BPUPKI dengan tujuan menjadikan Panc Nilai Dasar,
yaitu hakikat kelima sila Pancasila: Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, Keadilanasila
sebagai dasar negara.

Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila:


Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan,
Keadilan

Nilai instrumental, yaitu penjabaran lebih lanjut dari


nilai-nilai dasar ideologi Pancasila.

Nilai praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai


instrumental dalam suatu pengalaman nyata dalam
kehidupan sehari-hari dalam be

Dimensi Idealisme Dimensi ini menekankan bahwa


nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila
yang bersifat sistematis, rasional dan menyeluruh
itu, pada hakikatnya bersumber pada filsafat
Pancasilarmasyarakat, berbangsa, dan bernegara

Dimensi normatif Dimensi ini mengandung


pengertian bahwa nilai- nilai yang terkandung dalam
pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem
norma, sebagaimana terkandung dalam norma-
norma keagamaan.

Dimensi Realitas Dimensi ini mengandung makna


bahwa suatu ideologi harus mampu mencerminkan
realitas kehidupan yang berkembang dalam
masyarakat.
Nilai Ketuhanan Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan
bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta
alam semesta

Nilai Kemanusiaan Nilai kemanusiaan yang adil dan


beradab mengandung arti kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai- nilai moral dalam
hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani
dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana
mestinya

Nilai Persatuan Nilai persatuan Indonesia


mengandung makna usaha

ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk


membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Nilai Kerakyatan Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh


hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mengandung makna
suatu pemerintahan dari rakyat, olehrakyat, dan
untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat
melalui lembaga- lembaga perwakilan.

Nilai Keadilan Nilai Keadilan sosial bagi seluruh


rakyat Indonesia mengandung makna sebagai dasar
sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah
ataupun batiniah

Warga negara global adalah warga negara yang


bertanggungjawab untuk memenuhi persyaratan
institusional dan kultural demi kebaikan yang lebih
besar bagi masyarakat

2 Daftar materi yang 1. Materi upaya pemajuan dan penegakkan serta


sulit dipahami di penanganan masalah hak asasi manusia di
modul ini indonesia.
2. Materi pembentukan produk hukum yang
mengatur tentang HAM sebagai penjabaran UUD
1945.
3 Daftar materi yang 1. Prinsip pembelajaran HAM di SD.
sering mengalami 2. Faktor pendorong dan penghambat persatuan dan
miskonsepsi kesatuan bangsa indonesia.

Anda mungkin juga menyukai