Anda di halaman 1dari 11

Nama : Abdul Rahman

No. UKG : 201502927563


Asal Instansi : SD Negeri Kebon Jeruk 15 Pg

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 1 Bahasa Indonesia


Judul Kegiatan 1. Kegiatan Belajar 1: Ragam Teks dan Satuan Bahasa
Belajar (KB) Pembentuk Teks
2. Kegiatan Belajar 2: Struktur, Fungsi, dan Kaidah
Kebahasaan Teks Fiksi
3. Kegiatan Belajar 3: Struktur, Fungsi, dan Kaidah
Kebahasaan Teks Nonfiksi
4. Kegiatan Belajar 4: Apreasiasi dan Kreasi Sastra Anak
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar Kegiatan Belajar 1: Ragam Teks dan Satuan Bahasa
materi yang Pembentuk Teks
dipelajari
➢ Ragam teks adalah pengelompokkan teks
berdasarkan isi dan bentuk teks.
jenis-jenis ragam teks :
a. Teks Faktual adalah teks yang berisi suatu
kejadian yang bersifat
nyata, benar-benar terjadi, tetapi tidak terikat dengan
waktu.
1) Teks Deskripsi adalah sebuah teks/wacana yang
disampaikan dengan cara meggambarkan secara jelas
objek, tempat atau peristiwa yang sedang menjadi topik
kepada pembaca.
2) Teks Prosedur/arahan adalah sebuah teks/wacana
yang menekankan pada aspek bagaimana melakukan
sesuatu.
b. Teks tanggapan adalah teks yang berisi sambutan
terhadap ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya)
dan apa yang diterima oleh pancaindra, bayangan
dalam angan-angan.
1) Teks Eksposisi adalah teks yang berisi paparan
gagasan atau usulan sesuatu yang bersifat pribadi.
2) Teks Eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan
tentang proses terjadinya fenomena alam, sosial, ilmu
pengetahuan dan budaya (Priyanti, 2014).
c. Teks cerita adalah teks yang menuturkan
bagaimana terjadinya suatu hal, peristiwa,
mengisahkan kejadian yang telah ada, perbuatan,
pengalaman yang dinamis dalam suatu rangkaian
waktu (Keraf, 2001 & KBBI, 2018).
Terdiri atas:
1) Teks cerita ulang merupakan teks yang
menceritakan kembali
peristiwa pada masa lalu agar tercipta pembelajaran
berdasarkan pengalaman masa lalu bagi pembaca atau
pendengarnya.
2) Anekdot yaitu cerita rekaan yang tidak harus
didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat
(Oktarisa, 2014).
3) Eksemplum merupakan teks yang memiliki tujuan
sosial menilai perilaku atau karakter dalam cerita.
4) Naratif merupakan teks model penceritaan antara
masalah dengan pemecahan masalah tidak menyatu
dalam satu struktur teks seperti pada teks penceritaan
ulang, anekdot, dan eksemplum.
d. Teks normatif merupakan teks yang isinya ditulis
berdasarkan sebuah peraturan, norma-norma atau
peraturan yang berlaku yang berkaitan dengan hukum
atau undang-undang.

➢ Satuan Bahasa Pembentuk Teks


a. Kalimat adalah satuan gramatikal yang disusun
oleh konstituen
dasar dan intonasi final. Konstituen dasar dapat
berupa klausa, frase, maupun kata (Keraf, 2000).

1) Klasifikasi kalimat:
(a) Berdasarkan jumlah klausanya
(1) Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari
satu
klausa bebas.
(2) Kalimat bersusun adalah kalimat yang terdiri dari
satu klausa bebas dan sekurang-kurangnya satu
kalimat terikat.
Sebutan lainnya yaitu kalimat majemuk bertingkat
atau kalimat majemuk subordinat.
(3) Kalimat majemuk adalah kalimat yang terjadi dari
beberapa klausa bebas yang disebut juga sebagai
kalimat setara.
(b) Berdasarkan struktur klausanya
(1) Kalimat lengkap adalah kalimat yang mengandung
klausa lengkap. Sekurang-kurangnya terdapat unsur
objek dan predikat.
(2) Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang hanya
terdiri dari subjek saja, predikat saja, objek saja, atau
keterangan saja.
(c) Berdasarkan amanat wacana
(1) Kalimat deklaratif adalah kalimat yang
mengandung
intonasi deklaratif yang dalam ragam tulis diberi tanda
titik.
(2) Kalimat introgatif adalah kalimat yang mengandung
intonasi introgatif, yang dalam ragam tulis biasanya
diberi tanda tanya.
(3) Kalimat imperatif adalah kalimat kalimat yang
mengandung intonasi imperatif yang dalam ragam tulis
biasanya diberi tanda seru.
(4) Kalimat aditif adalah kalimat terikat yang
bersambung pada kalimat pernyataan, berupa kalimat
lengkap atau tidak.
(5) Kalimat responsif adalah kalimat terikat yang
bersambung pada kalimat pertanyaan, berupa kalimat
lengkap atau tidak.
(6) Kalimat interjektif adalah kalimat yang dapat
terikat atau tidak.
(d) Berdasarkan pembentukan kalimat dari klausa inti
dan perubahannya
(1) Kalimat inti adalah kalimat yang dibentuk dari
klausa
inti yang lengkap, bersifat deklaratif, aktif, netral, atau
firmatif. Biasanya disebut kalimat dasar.
(2) Kalimat noninti merupakan kalimat inti yang
diubah dengan berbagai proses transformasi:
pemasifan, pengingkaran, penanyaan, pemerintahan,
pelepasan, dan penambahan.
(e) Berdasarkan jenis klausa
(1) Kalimat verbal adalah kalimat yang dibentuk dari
klausa verbal
(2) Kalimat nonverbal adalah kalimat yang dibentuk
oleh klausa nonverbal sebagai kontituen dasarnya.
(f) Berdasarkan fungsi kalimat sebagai pembentuk
paragrap
(1) Kalimat bebas adalah kalimat yang mempunyai
potensi
untuk menjadi ujaran lengkap, atau kalimat yang
dapat memulai sebuah paragrap, wacana tanpa
konteks lain yang memberi penjelasan.
(2) Kalimat terikat adalah kalimat yang tidak dapat
berdiri sendiri sebagai ujaran lengkap.
b. Paragraf
Paragraf dapat diartikan sebagai satuan gagasan di
dalam bagian
suatu wacana, yang dibentuk oleh kalimat-kalimat
yang saling berhubungan dalam mengusung satu
kesatuan pokok pembahasan.

1. Unsur-unsur paragraf
a) Gagasan pokok merupakan gagasan yang menjadi
dasar pengembangan suatu paragraf.
b) Gagasan penjelas merupakan gagasan yang
berfungsi menjelaskan gagasan pokok.
c) Kalimat utama merupakan kalimat yang menjadi
tempat dirumuskannya gagasan pokok.
d) Kalimat penjelas merupakan kalimat yang menjadi
tempat dirumuskannya gagasan penjelas.
2. Ciri-ciri paragraf yang baik
a) Kepaduan paragraf adalah keeratan ataupun
kekompakan
hubungan antarunsur-unsur paragraph. Mencakup
dua hal, yakni:
(1) Kepaduan isi atau koheren adalah kekompakan
sebuah paragraf yang dinyatakan oleh kekompakan
kalimat-kalimat di dalam mendukung satu gagasan
pokok.
(2) Kepaduan bentuk dalam suatu paragraf dapat
dilakukan dengan cara-cara berikut:
(a) Penggunaan konjungsi
(b) Pengulangan kata atau frasa
(c) Pemakaian kata ganti atau kata yang sama
maknanya
(d) Pemakaian kata yang berhiponim
b) Kesatuan paragraf adalah bagian karangan yang
terdiri dari beberapa kalimat yang berkaitan secara
utuh, padu, dan membentuk satu kesatuan pikiran.
c) Kelengkapan
Paragraf yang baik harus memiliki unsur-unsur
paragraf
yang lengkap seperti gagasan pokok, kalimat utama,
dan kalimat penjelas.
d) Ketepatan Pemilihan Kata
Pemilihan kata harus sesuai dengan situasi dan
kondisi pemakainya

3. Jenis-jenis Paragraf
a. Deduktif
b. Induktif
c. Kombinasi
d. Deskriptif
e. Naratif

➢ Kompetensi Dasar Ragam Teks di Sekolah Dasar


Kompetensi dasar adalah kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik dalam suatu mata
pelajaran tertentu. Kompetensi dasar merupakan
jabaran dari kompetensi inti, yang memuat tiga
ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan (Tri Priyatni, 2019). Beberapa hal
yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan
kegiatan pembelajaran teks fiksi di Sekolah Dasar
a. Analisis materi pelajaran dan analisis kompetensi
dasar Setelah kompetensi dasar (KD) dipahami dengan
baik, selanjutnya perlu pengetahuan dan keterampilan
mengembangkan kompetensi dasar (KD) menjadi
indikator. Indikator adalah tingkah laku operasional
yang menjadi tSaudara tercapainya kompetensi dasar
(KD).
Indikator dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu :
1) Indikator kunci adalah indikator yang sangat
memenuhi kriteria UKRK (Urgensi, Keterkaitan,
Relevansi, Keterpakaian).
2) Indikator pendukung atau indikator prasyarat adalah
indikator yang membantu peserta didik memahami
indikator kunci.
3) Indikator pengayaan adalah indikator yang memiliki
kompetensi yang lebih tinggi dari standar minimal KD.
b. Menentukan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah pengembangan Indikator
Capaian
Kompetensi (IPK) yang telah dirumuskan.
c. Menentukan pendekatan dan metode pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik siswa dan KD yang
akan diajarkan.
d. Menentukan Media Pembelajaran
Media adalah alat bantu proses pembelajaran untuk
mempermudah
penyampaian materi pelajaran.
e. Menentukan sumber belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan
yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran
f. Langkah-langkah pembelajaran terdiri dari kegiatan
pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
g. Penilaian
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap
melalui observasi,
penilaian diri, penilaian teman sejawat (peer evaluation)
oleh peserta didik, dan jurnal.
Penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan dengan
menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes
lisan, dan penugasan
Kegiatan Belajar 2: Struktur, Fungsi, dan Kaidah
Kebahasaan Teks Fiksi

Teks fiksi adalah teks yang berisi kisahan atau


cerita yang dibuat berdasarkan imajinasi pengarang
yang diolah berdasarkan pengalaman, tafsiran,
wawasan, dan penilaiannya terhadap berbagai
peristiwa, baik peristiwa nyata maupun peristiwa
hasil rekaan dan Teks fiksi dinikmati pembaca
sebagai sarana hiburan
Teks fiksi terdiri dari cerita rakyat, cerita fantasi,
cerita pendek, cerita inspiratif, puisi rakyat, puisi
baru, dan drama.
Fungsi teks nonfiksi : eksplorasi, informasi,
persuasi, perbandingan, juga mendeskripsikan
suatu fakta-fakta keilmuan
Perwatakan dalam teks fiksi adalah karakteristik
dari tokoh dalam cerita dan penyampaian
perwatakan tokoh tergantung pada pengarangnya.
Alur dalam teks fiksi adalah rangkaian peristiwa
dalam cerita yang terhubung secara kasual
Alur cerita terdiri dari beberapa tahap.
a) Tahap pengenalan (Eksposition atau Orientasi)
b) Tahap pemunculan konflik (Rising action)
c) Tahap konflik memuncak (Turning point atau
Klimaks)
d) Tahap konflik menurun (Antiklimaks)
e) Tahap penyelesaian (Resolution)
Latar merupakan salah satu unsur yang turut
membangun isi dari sebuah cerita Sebuah cerita
harus jelas tempat, ruang, dan suasana cerita itu
berlangsung.
Amanat adalah suatu pesan yang disampaikan oleh
penulis kepada pembaca melalui sebuah tulisan
atau cerita.
a. Struktur Teks fiksi
b. Orientasi, berisi pengenalan tema, tokoh, dan
latar
c. Komplikasi, berisi cerita tentang masalah
yang dialami tokoh utama. Pada bagian ini
peristiwa-peristiwa di luar nalar ini biasanya
terjad
d. bagian ini peristiwa-peristiwa di luar nalar ini
biasanya terjadi.
e. Resolusi, merupakan bagian penyelesaian dari
masalah yang dialami tokoh.
Kaidah Kebahasaan Teks fiksi:
a. Menggunakan kata-kata yang menyatakan
urutan waktu.
b. Menggunakan kata kerja tindakan.
c. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan
sesuatu yang dipikirkan atau
d. dirasakan para tokohnya.
e. Menggunakan kata-kata yang menggambarkan
keadaan atau sifat tokohnya.
f. Menggunakan dialog
Teks fiksi terdiri atas cerita rakyat, cerita fantasi,
cerita pendek, cerita inspiratif, puisi rakyat, puisi
baru, dan drama.
Secara garis besar, cerita rakyat terbagi menjadi
beberapa jenis.
1. Mite, yakni cerita tentang suatu kepercayaan,
misalnya tentang para dewa.
2. Sage, yakni cerita tentang kehidupan raja dan
kepahlawanan.
3. Legenda, yakni cerita asal-usul suatu tempat,
binatang, dan benda-benda lainnya.
4. Fabel, yakni cerita yang bertokohkan binatang.
5. Selain itu, ada pula cerita yang berkaitan dengan
adat-istiadat ataupun kehidupan masyarakatnya
sehari-hari. Misalnya di daerah Sunda dikenal
cerita Si Kabayan, di daerah Minang, cerita Si
Malinkundang

Kegiatan Belajar 3: Struktur, Fungsi, dan Kaidah


Kebahasaan Teks Nonfiksi

Teks nonfiksi adalah karya seni yang sifatnya


berdasarkan fakta dan kenyataan
serta ada kebenaran di dalamnya berdasarkan fakta
dan kenyataan yang ditulis berdasarkan kajian
keilmuan dan atau pengalaman yang bersifat
informative
➢ Tahapan Menulis Teks Nonfiksi
a. Tahap pramenulis, pada tahap ini penulis
menemukan ide gagasan yang akan
dituangkan, menentukan judul karangan,
menentukan tujuan, memilih bentuk atau
jenis tulisan, membuat kerangka dan
mengumpulkan bahan-bahan.
b. Tahap menulis, pada tahap ini penulis mulai
menjabarkan ide kedalam bentuk tulisan
c. Merevisi, pada tahap ini dilakukan koreksi
terhadap keseluruhan karangan.
d. Mengedit, pada tahap ini diperlukan format
baku yang akan menjadi acuan,
e. Mempublikasikan, yakni menyampaikan hasil
tulisan kepada publik dalam bentuk cetakan,
noncetakan, atau kedua-duanya.

➢ Teks nonfiksi yang dipelajari di Sekolah Dasar


ialah:
a. Teks deskriptif yang mendeskripsikan benda
atau tempat
b. Teks eksplanasi yang bertujuan untuk
memberikan informasi
c. Teks prosedur/arahan/petunjuk untuk
membuat atau melakukan sesuatu
d. Teks laporan sederhana hasil pengamatan
siswa dalam pembelajaran
e. Teks tanggapan, ucapan terima kasih, dan
perimntaan maaf
f. Teks cerita pengalaman pribadi dan buku
harian
g. Teks paparan iklan.

➢ Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks


Nonfiksi

a. Esai dapat dimaknai sebagai bentuk tulisan lepas,


yang lebih luas
dari paragraf, yang diarahkan untuk mengembangkan
ide mengenai sebuah topik (Anker, 2010).

1. Struktur Esai

2. Struktur Reviu Buku/Bab Buku/Artikel


a. Pendahuluan, yang berisiidentifikasi bukuatau
bab buku, atau artikel
b. (penulis, judul, tahun publikasi, dan informasi
lain yang dianggap penting).
c. Ringkasan atau uraian pendek mengenaiisi
argumen dari buku/bab buku/artikel.
d. Inti reviu, berupa inti pembahasan buku/bab
buku/artikel yang merupakan analisis kritis dari
aspek pokok yang dibahas dalam buku/bab
buku/ artikel itu.
e. Simpulan, yang berisi evaluasi ringkas atas
kontribusi buku/bab buku/artikel
3. Kaidah Kebahasaan Reviu Buku/Bab Buku/Artikel
a. Penggunaan istilah
b. Penggunaan sinonim dan antonym
c. Penggunaan frasa kata benda (nomina)
d. Penggunaan frase kata kerja (verba)
e. Penggunaan kata ganti (pronomina)
f. Penggunaan kata hubung (konjungsi)
4. Struktur artikel ilmiah

kaidah Kebahasaan Artikel Ilmiah

1. Bahasa yang taat asas baik dalam hal teknik


penulisannya (ejaan), kata dan pilihan katanya,
susunan kalimatnya, paragrafnya, serta unsur
makna yang terkandung dalam bahasa tersebut
2. Titik pSaudarang kebahasaan harus taat asas
pula, baik dalam ragam dan modus maupun
mengenai kata diri dan kata ganti diri.
3. Istilah yang digunakan haruslah istilah keilmuan
sehingga berbeda dengan istilah sastra dan
istilah umum lainnya
4. Hindari bahasa yang telah usang, kolot, dan basi
5. Hindari bahasa yang ekstrem, berlebihan, dan
haru
6. Bahasa yang digunakan lebih menekankan pada
aspek komunikasi dengan pikiran daripada
perasaan
7. Kalimat dan alinea sebagaiknya sedang, tidak
terlalu pendek dan tidak terlalu panjang
Kegiatan Belajar 4: Apreasiasi dan Kreasi Sastra
Anak

Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak


1. Hakikat Sastra Anak;
Sastra anak meliputi semua jenis penulisan kreatif dan
imajinatif yang khusus untuk dibaca dan menghibur
anak-anak yang mencerminkan perasaan dan
pengalaman anak-anak.

2. Hakikat Apresiasi Sastra Reseptif dan


Ekspresif/Produktif
a. Apresiasi Sastra Reseptif; merupakan kegiatan
bersastra yang dilakukan oleh peserta didik
dengan cara menghargai, menikmati, menilai dan
menekuni terhadap karya sastra yang dibacanya,
baik karya sastra anak itu berbentuk puisi, prosa
maupun drama.
b. Apresiasi Sastra Ekspresif/Produktif; merupakan
kegiatan mengapresiasi karya sastra yang
menekankan pada proses kreatif dan penciptaan.

3. Pendekatan dalam mengapresiasi Sastra Anak


a. Pendekatan Emosi adalah pendekatan yang
berusaha menemukan
b. unsur-unsur emosi atau perasaan pembaca.
c. Pendekatan Didaktis adalah pendekatan yang
berusaha menemukan dan memahami gagasan,
tanggapan, evaluatif maupun sikap.
d. Pendekatan analitis merupakan pendekatan yang
berupaya membantu pembaca memahami
gagasan, cara pengarang menampilkan gagasan,
sikap pengarang, unsur intrinsik, dan hubungan
antara elemen itu sehingga dapat membentuk
keselarasan dan kesatuan dalam rangka
terbentuknya totalitas bentuk dan maknanya

4. Perkembangan Kemampuan Mengapresiasi Sastra


Anak
a. Usia 1-2 tahun: rima permainan, macam-macam
tindakan
b. Usia 2-7 tahun: anak mampu memahami
struktur cerita: secara simbolik melalui bahasa,
permainan dan gambar
c. Usia 7-11 tahun (operasi konkret)
d. Usia 11-13 tahun ke atas (operasi formal)

5. Unsur Instrinsik Puisi adalah Tema, Rasa, Nada,


Amanat, Diksi (Pilihan kata), Imajeri Pusat pengisahan
atau titik pandarang, Gaya bahasa, Ritme atau irama,
Rima atau sajak,

6. Unsur Intrinsik Prosa adalah Plot atau alur


cerita,Penokohan,Latar atau setting,Tema,Pesan atau
amanat,Sudut pandang,Konflik

7. Unsur Instrinsik Drama


a. Unsur pertunjukan
(Pemain,Pentas,Sutradara,Penonton)
b. Unsur cerita (Perwatakan atau karakter tokoh,
Dialog, Latar, Alur)
8. Jenis- Jenis Sastra Anak di SD adalah Buku
Bergambar, Fiksi Realistik (Realistic Fiction), Fiksi
Sejarah, Fiksi Ilmu (Science Fiction), Cerita Fantasi,
Biografi, Puisi

9 Pembelajaran Sastra Anak di SD adalah


Pembelajaran memgarah abad ke-21 mencerminkan
empat hal yakni; (1) kemampuan berpikir kritis (critical
thinking skill), (2) kreativitas (creativity), (3) komunikasi
(communication), dan (4) kolaborasi (collaboration).

10. Strategi Pembelajaran Sastra di SD. Bentuk strategi


yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran
sastra anak di sekolah dasar adalah sebagai berikut:
Bercerita, Berbicara, Bercakap-cakap, Mengungkapkan
pengalaman, Membacakan puisi, Mengarang terikat &
bebas, Menulis narasi, deskripsi, eksposisi &
argumentasi, Menulis berdasarkan gambar/visual,
Mendramatisasikan karya sastra
Daftar materi 1. Karakteristik ragam teks
yang sulit 2. Teks nonfiksi
dipahami di 3. Unsur intrinsik drama
modul ini
3 Daftar materi 1. Kalimat Aditif
yang sering 2. Kalimat Bersusun
mengalami
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai