Spod 3760 220203101802
Spod 3760 220203101802
1. Pengertian Deteksi dini dan rujukan kasus balita gizi buruk, gizi kurang atau yang
berisiko gizi buruk baik secara aktif maupun pasif yang melibatkan semua
komponen masyarakat, khususnya orang tua, tokoh masyarakat, kader
dan anggota masyarakat yang terlatih lainnya
2. Tujuan Balita gizi buruk atau yang berisiko gizi buruk dapat dideteksi dini dan
dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk mendapatkan
perawatan yang cepat dan tepat
3. Kebijakan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
4. Referensi Buku Pedoman Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita
(Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta,2019)
SOP Deteksi Dini dan Rujukan Balita Gizi Buruk atau yang Berisiko Gizi
Buruk. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2020
5. Alat dan 1. Alat Antropometri ( alat timbang badan digital, alat ukur
Bahan
panjang/tinggi badan dan pita LiLA) sesuai standar
2. Tabel Z-skor sederhana sesuai Permenkes Nomor 2 tahun 2020
tentang standar antropometri anak
b. Secara Aktif
Yaitu penemuan kasus oleh masyarakat atau petugas saat kunjungan
rumah atau pelacakan kasus.
1/3
atau LILA
3. Bayi / balita yang ditemukan saat kunjungan rumah atau saat pelacakan
kasus dengan kondisi :
- Bayi terindikasi mengalami hambatan pertumbuhan
- balita 6-59 bulan dengan lila warna kuning (<11,5-12,5 cm) atau
warna merah <11,5
- balita dengan pitting edema bilateral
- balita tampak kurus
- bayi < 6 bulan yang mengalami kesulitan menyusui baik
disebabkan karena faktor bayi maupun faktor ibu.
2/3
- Ada edema
- Terlalu lemah untuk menyusu
- BB tidak naik atau BB turun
- Terdapat tanda-tanda komplikasi medis
13.Bayi < 6 bln atau ≥6 bln dengan BB < 4kg dirujuk ke RS untuk
mendapatkan pelayanan rawat inap di RS
14.Bayi dan balita gizi buruk yang di rawat di RS atau Puskesmas
dipantau dan dievaluasi :
a. Tidak Membaik
Evaluasi dan cari faktor penyebab bila perlu dirujuk ke fasyankes
atau tempat rujukan yang lebih tinggi
b. Membaik
Apabila bayi dan balita dirawat inap pada fase rehabilitasi maka di
pindahkan ke layanan rawat jalan
c. Sembuh
Pengawasan dari Puskesmas dan anjuran control serta pemantaua
pertumbuhan rutin di Posyandu.
15. Diagram
Alir
3/3