B. Dasar Teori
1. Sejarah dan Ruang Lingkup C
C adalah bahasa yang standar, artinya suatu program yang ditulis dengan
versi bahasa C tertentu akan dapat dikompilasi dengan versi bahasa C yang lain
dengan sedikit modifikasi. Kepopuleran bahasa C membuat versi-versi dari
bahasa ini banyak dibuat untuk komputer mikro. Untuk membuat versi-versi
tersebut menjadi standar, ANSI (American National Standards Institute)
membentuk suatu komite (ANSI committee X3J11) pada tahun 1983 yang
kemudian menetapkan standar ANSI untuk bahasa C.
Standar ANSI ini didasarkan kepada standar UNIX yang diperluas.
Standar ANSI menetapkan sebanyak 32 buah kata-kata kunci (keywords) standar.
Versi-versi bahasa C yang menyediakan paling tidak 32 kata-kata kunci ini
dengan sintaks yang sesuai dengan yang ditentukan oleh standar, maka dapat
dikatakan mengikuti standar ANSI. Buku ajar ini didasarkan pada bahasa C dari
standar ANSI.
EDITOR EDITOR
KOMPILER
FILE OBYEK
FILE PUSTAKA FILE OBYEK
LAIN
(library file)
LINKER
FILE
Gambar 1.1 Proses Kompilasi-Linking
EXECUTABLE dari program C
main()
{
statemen-statemen; fungsi utama
}
fungsi_fungsi_lain()
{
statemen-statemen; fungsi-fungsi lain yang
} ditulis oleh pemrogram
b. Fungsi printf().
Fungsi printf() merupakan fungsi yang umum dipakai untuk menampilkan
suatu keluaran pada layar peraga. Untuk menampilkan tulisan
dengan string kontrol dapat berupa satu atau sejumlah karakter yang akan
ditampilkan ataupun berupa penentu format yang akan mengatur penampilan
dari argumen yang terletak pada daftar argumen. Mengenai penentu format di
antaranya berupa:
Contoh:
#include <stdio.h>
void main( )
printf(“Nilai : %f\n”,80.5);
printf(“Huruf : %c\n”,‘A’);
#include “namafile”
Untuk tipe data short int, long int, signed int dan unsigned int, maka ukuran
memori yang diperlukan serta kawasan dari masint-masing tipe data adalah
sebagai berikut :
Catatan :
Ukuran dan kawasan dari masing-masing tipe data adalah bergantung pada
jenis mesin yang digunakan (misalnya mesin 16 bit bisa jadi memberikan hasil
berbeda dengan mesin 32 bit).
8. Variabel
8.1 Aturan Pendefinisan Variabel
Aturan penulisan pengenal untuk sebuah variabel, konstanta atau fungsi
yang didefinisikan oleh pemrogram adalah sebagai berikut :
Pengenal harus diawali dengan huruf (A..Z, a..z) atau karakter garis bawah
(_).
Selanjutnya dapat berupa huruf, digit (0..9) atau karakter garis bawah atau
tanda dollar ($).
tipe daftar-variabel;
int var_bulat1;
nama_variabel = nilai;
int nilai;
nilai = 10;
Konstanta karakter misalnya ditulis dengan diawali dan diakhiri dengan tanda
petik tunggal, contohnya : ‘A’ dan ‘@’.
Konstanta integer ditulis dengan tanda mengandung pemisah ribuan dan tak
mengandung bagian pecahan, contohnya : –1 dan 32767.
Konstanta real (float dan double) bisa mengandung pecahan (dengan tanda
berupa titik) dan nilainya bisa ditulis dalam bentuk eksponensial
(menggunakan tanda e), contohnya : 27.5f (untuk tipe float) atau 27.5 (untuk
tipe double) dan 2.1e+5 (maksudnya 2,1 x 105 ).
Konstanta string merupakan deretan karakter yang diawali dan diakhiri dengan
tanda petik-ganda (“), contohnya :“Pemrograman Dasar C”.
10. Operator
Operator merupakan simbol atau karakter yang biasa dilibatkan dalam
program untuk melakukan sesuatu operasi atau manipulasi, seperti menjumlahkan
dua buah nilai, memberikan nilai ke suatu variabel, membandingkan kesamaan
dua buah nilai. Sebagian operator C tergolong sebagai operator binary, yaitu
operator yang dikenakan terhadap dua buah nilai (operand). Contoh :
a+b
-c
D. Keselamatan Kerja
Untuk menjaga keselamatan dalam melakukan praktikum:
1. Pasangkan kabel power ke stop kontak yang telah disediakan di meja
praktikum.
2. Tekan tombol power on pada cpu dan monitor, biarkan computer menyala
sampai tampilan desktop windows tampil dengan sempurna.
3. Buatlah setiap program sesuai dengan contoh kode program dan simpanlah
dalam sebuah folder.
4. Bila praktikum sudah selesai, tutup semua program aplikasi yang terbuka.
Matikan komputer dengan cara klik tombol start-turn off.
5. Setelah power komputer mati, cabutlah kabel power yang terhubung ke
stop kontak.
E. Langkah Kerja.
1. Hidupkan Komputer sampai menyala dan mengeluarkan layar Windows.
2. Pilih Start pada ujung kiri bawah monitor.
3. Pilih Program.
4. Pilih Program Turbo C atau TC for windows.
F. Data Program
1. Buatlah program yang akan menampilkan tulisan dilayar monitor :
“ Selamat datang di Praktikum Dasar Komputer
Laboratorium Komputer Teknik Elektro
Politeknik Negeri Lhokseumawe “
Contoh :
#include <stdio.h>
void main()
{
printf(“Selamat datang di Praktikum Dasar Komputer\n”);
printf(“ Laboratorium Komputer Teknik Elektro\n”);
printf(” Politeknik Negeri Lhokseumawe \n”);
}
2. Buatlah program dengan menggunakan tipe bilangan real presisi tunggal
seperti berikut.
Contoh
6. Operator Modulus
#include <stdio.h>
void main()
{
int a = 14, b = 2, c = 3, d = 4;
printf("a = %d, b = %d, c = %d, d = %d\n\n",a, b, c, d);
G. Soal
1. Buatlah program untuk menampilkan tulisan di bawah ini :
PEMROGRAMAN BAHASA C
PRODI TEKNIK ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
DIPROGRAM OLEH : NAMAMU
B. Dasar Teori
Statement if-else digunakan untuk menentukan pilihan dari suatu kondisi
yang diberikan. Cara kerjanya adalah melakukan perbandingan menggunakan
Relational Operator dan/atau Logical Operator, apabila suatu kondisi terpenuhi
(benar) maka akan mengerjakan proses A dan apabila kondisi tidak terpenuhi
(salah) maka tidak akan mengerjakan proses A atau dapat juga mengerjakan
proses lain misalkan proses B. Proses A dan B dapat berupa satu baris statement
atau beberapa baris yang dikelompokkan (Compound Statement). Statement if-else
1. Pernyataan for
Mengulang suatu proses merupakan tindakan yang banyak dijumpai dalam
pemrograman. Pada semua bahasa pemrograman, pengulangan proses ditangani
dengan suatu mekanisme yang disebut loop. Dengan menggunakan loop, suatu
proses yang berulang misalnya menampilkan tulisan yang sama seratus kali pada
layar dapat diimpelementasikan dengan kode program yang pendek.
Pernyataan pertama yang digunakan untuk keperluan pengulangan proses
adalah pernyataan for. Bentuk pernyataan ini :
for (ungkapan1; ungkapan2; ungkapan3)
pernyataan;
Kegunaan dari masing-masing ungkapan pada pernyataan for.
Ungkapan1 : digunakan untuk memberikan inisialisasi terhadap variabel
pengendali loop.
Ungkapan2 : dipakai sebagai kondisi untuk keluar dari loop.
Ungkapan3 : dipakai sebagai pengatur kenaikan nilai variabel pengendali
loop.
Ketiga ungkapan dalam for tersebut harus dipisahkan dengan tanda titik koma (;).
Dalam hal ini pernyatan bisa berupa pernyataan tunggal maupun jamak. Jika
pernyataannya
bilangan = 20
salah
bilangan <=100
benar
Cetak bilangan
bilangan =
bilangan + 10
Keluar loop
Contoh eksekusi :
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pada program di atas, kenaikan terhadap variabel pengendali loop sebesar 10
(positif), yang dinyatakan dengan ungkapan
bilangan += 10
ungkapan
kosong
{
printf(“%d\n”, bilangan);
bilangan += 10;
}
bilangan += 10;
Ungkapan yang tidak dihilangkan berupa bilangan <=100. Ungkapan ini tetap
disertakan karena dipakai sebagai kondisi untuk keluar dari loop.
Sesungguhnya ungkapan yang dipakai sebagai kondisi keluar dari loop
juga bisa dihilangkan, sehingga bentuknya menjadi
for (;;)
pernyataan
Suatu pertanyaan mungkin timbul “Lalu bagaimana caranya kalau ingin keluar
dari loop pada bentuk di atas?”. Caranya adalah dengan menggunakan pernyataan
yang dirancang khusus untuk keluar dari loop. Mengenai hal ini akan dibahas
pada sub bab yang lain.
2 Pernyataan while
Pada pernyataan while, pengecekan terhadap loop dilakukan di bagian
awal (sebelum tubuh loop). Lebih jelasnya, bentuk pernyataan while adalah
sebagai
whileberikut :
(kondisi)
pernyataan;
salah
kondisi
benar
pernyataan
keluar loop
while(!sudah_benar)
{
pilihan = getchar(); /* baca tombol */
sudah_benar = (pilihan == 'Y') || (pilihan == 'y')||
(pilihan == 'T') || (pilihan == 't');
}
{
pilihan = getchar( ); /* baca tombol */
sudah_benar = (pilihan == 'Y') || (pilihan== 'y')||
(pilihan == 'T') || (pilihan == 't');
}
3. Pernyataan do-while
Bentuk pernyataan do-while
do
pernyataan;
while (kondisi)
Pada pernyataan do-while, tubuh loop berupa pernyataan,dengan
pernyataan bisa berupa pernyataan tunggal, pernyataan majemuk ataupun
pernyataan kosong. Pada pernyataan do, mula-mula pernyataan dijalankan.
Selanjutnya, kondisi diuji. Sendainya kondisi bernilai benar, maka pernyataan
dijalankan lagi, kemudian kondisi diperiksa kembali, dan seterusnya. Kalau
kondisi bernilai salah pada saat dites, maka pernyataan tidak dijalankan lagi.
Contoh:
i = 0;
do
{
puts("BAHASA C");
i++;
} while(i<10);
Pada program di atas, variabel pencacah dipakai untuk menghitung jumlah tulisan
yang sudah ditampilkan pada layar. Selama nilai pencacah kurang dari 10, maka
perintah
puts("BAHASA C");
#include <stdio.h>
void main()
int sudah_benar;
do
} while(! sudah_benar);
switch(pilihan)
case 'Y':
case 'y':
break;
case 'T':
case 't':
} }
Contoh eksekusi :
Pilihlah Y atau T
Pilihan anda adalah T
4. Pernyataan break.
Pernyataan break sesungguhnya telah diperkenalkan pada pernyataan
switch. Pernyataan ini berfungsi untuk keluar dari loop for, do-while dan while.
Sedangkan pada switch yaitu untuk menuju ke akhir (keluar dari) struktur switch.
Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 4.4. Kalau pernyataan break dijalankan
maka eksekusi akan dilanjutkan ke pernyataan yang terletak sesudah akhir tubuh
loop for.
for ( ; ; )
{
.
.
if ( …… )
break;
.
.
} /* akhir tubuh loop for */
puts(“\nSelesai…”);
Gambar 2.3. Ilustrasi pengaruh break
Pada contoh potongan program berikut, pembacaan dan penampilan
terhadap tombol yang ditekan akan berakhir kalau tombol yang ditekan adalah
ENTER (‘\n’). Pernyataan yang digunakan untuk keperluan ini :
if (kar == ‘\n’)
break; /* keluar dari loop for */
while (kondisi) do
{ {
continue; continue;
} } while (kondisi)
Dalam suatu loop bisa terkandung loop yang lain. Loop yang terletak di
dalam loop biasa disebut dengan loop di dalam loop (nested loop). Salah satu
contoh nested loop misalnya pada permasalahan untuk membuat tabel perkalian:
1 2 3 4 5 6 7 8
1 1 2 3 4 5 6 7 8
2 2 4 6 8 10 12 14 16
3 3 6 9 12 15 18 21 24
4 4 8 12 16 20 24 28 32
5 5 10 15 20 25 30 35 40
7 7 14 21 28 35 42 49 56
8 8 16 24 32 40 48 56 64
#include <stdio.h>
#define MAKS 8
main()
{
int baris, kolom, hasil_kali;
for (baris = 1; baris <= MAKS; baris++)
{
for (kolom = 1; kolom <= MAKS; kolom++)
{
hasil_kali = baris * kolom;
printf ("%2d", hasil_kali);
}
printf("\n"); /* pindah baris */
} }
Bagian yang terletak dalam bingkai di depan dapat dapat diperoleh melalui
digunakan untuk mencetak suatu deret hasil perkalian dalam satu baris. Untuk
berpindah ke baris berikutnya, pernyataan yang digunakan yaitu
printf(“\n”);
Adapun pencetakan untuk semua baris dikendalikan melalui
for (baris = 1; baris <= MAKS; baris++)
Pernyataan di atas mempunyai arti “dari baris ke-1 sampai dengan baris ke-
MAKS”.
7. Pernyataan goto
Pernyataan goto merupakan intruksi untuk mengarahkan eksekusi ke
pernyataan yang diawali dengan suatu label. Label sendiri berupa suatu pengenal
(identifier) yang diikuti dengan tanda titik dua (:)
Pernyataan
goto cetak;
cetak:
Pernyataan
goto cetak;
Mempunyai arti :
Menurut kebiasaan, nilai nol diberikan pada argumen exit() untuk menunjukkan
penghentian program yang normal. Sedangkan untuk menunjukkan kesalahan,
nilai yang diberikan pada argumen fungsi diisi dengan nilai bukan-nol. Pada
contoh program berikut, eksekusi program akan dihentikan hanya jika tombol ‘X’
ditekan.
F. Data Program
1. Menghitung nilai discount menggunakan if.
#include <stdio.h>
G. SOAL
1. Buatlah program untuk menerima 2 buah bilangan bulat masukan.
Tampilkan hasil dari pembagian bilangan pertama dengan bilangan kedua,
dengan ketelitian 3 desimal.
B. Dasar Teori
Fungsi adalah suatu bagian dari program yang dirancang untuk
melaksanakan tugas tertentu dan letaknya dipisahkan dari program yang
menggunakannya. Elemen utama dari program bahasa C berupa fungsi-fungsi,
dalam hal ini program dari bahasa C dibentuk dari kumpulan fungsi pustaka
(standar) dan fungsi yang dibuat sendiri oleh pemrogram. Fungsi banyak
digunakan pada program C dengan tujuan :
a. Program menjadi terstruktur, sehingga mudah dipahami dan mudah
dikembangkan. Dengan memisahkan langkah-langkah detail ke satu atau
lebih fungsi-fungsi, maka fungsi utama (main()) menjadi lebih pendek, jelas
dan mudah dimengerti.
b. dapat mengurangi pengulangan (duplikasi) kode. Langkah-langkah program
yang sama dan dipakai berulang-ulang di program dapat dituliskan sekali saja
secara terpisah dalam bentuk fungsi-fungsi. Selanjutnya bagian program yang
membutuhkan langkah-langkah ini tidak perlu selalu menuliskannya, tetapi
cukup memanggil fungsi-fungsi tersebut.
Parameter
Keluaran
Fungsi
FUNGSI
Keterangan :
inisialisasi()
{
return(0);
}
Pada fungsi di atas :
tipe keluaran fungsi tidak disebutkan, berarti keluaran fungsi ber tipe int.
inisialisasi adalah nama fungsi
Tanda () sesudah nama fungsi menyatakan bahwa fungsi tak memiliki
parameter.
Tanda { dan } adalah awal dan akhir fungsi
return(0) merupakan sebuah pernyataan dalam tubuh fungsi.
Nama fungsi
Sepasang tanda kurung, tanpa argumen
Tak ada tanda titik koma
inisialisasi() Awal fungsi
Tubuh fungsi
{ Akhir fungsi
return(0);
}
int inisialisasi()
{
return(0);
}
main()
{
int x, y;
x = inisialisasi();
printf("x = %d\n", x);
y = inisialisasi(); definisi fungsi
printf("y = %d\n", y);
}
pemanggilan fungsi
if (x < y)
return(x);
else
return(y);
yang menyatakan :
jika x < y maka nilai keluaran fungsi adalah sebesar nilai x.
untuk keadaan lainnya (x >= y) maka keluaran fungsi adalah sebesar y.
Selengkapnya perhatikan program di bawah ini.
/* File program : minimum1.c */
#include <stdio.h>
int minimum (int, int);
main()
{
int a, b, kecil;
printf("Masukkan nilai a : ");
scanf("%d", &a);
printf("Masukkan nilai b : ");
scanf("%d", &b);
kecil = minimum(a, b);
printf("\nBilangan terkecil antara %d dan %d adalah %d\n\n", a, b, kecil);
Selamat menggunakannya.......
==================================
Prototipe Fungsi
Prototipe fungsi digunakan untuk menjelaskan kepada kompiler mengenai :
tipe keluaran fungsi
jumlah parameter
tipe dari masing-masing parameter.
Bagi kompiler, informasi dalam prototipe akan dipakai untuk
memeriksa keabsahan (validitas) parameter dalam pemanggilan fungsi. Salah
satu keuntungannya adalah, kompiler akan melakukan konversi seandainya
antara tipe parameter dalam fungsi dan parameter saat pemanggilan fungsi
Nama fungsi
Catatan :
Untuk fungsi-fungsi pustaka, prototipe dari fungsi-fungsi berada di file-file
judulnya (header file). Misalnya fungsi pustaka printf() dan scanf()
prototipenya berada pada file dengan nama stdio.h
Untuk fungsi pustaka pencantuman pada prototipe fungsi dapat dilakukan
dengan menggunakan preprocessor directive #include.
main()
{ float jumlah(float x, float y)
... {
c = jumlah(a, b); return(x + y);
... }
}
parameter
formal
parameter
aktual
Pada pernyataan :
x = jumlah(a, b);
y = jumlah(20.1, 45.6);
a dan b merupakan parameter aktual dari fungsi jumlah() dalam hal ini parameter
berupa variabel. Demikian juga 20.1 dan 45.6 adalah parameter aktual, dalam hal
ini berupa konstanta. Bahkan bisa juga parameter aktual berupa ungkapan yang
melibatkan operator, misalnya :
ungkapan
x y z x y z
88 77 ? 88 77 88
mula-mula sesudah : z = x
x y z x y z
77 77 88 77 88 88
sesudah : x = y sesudah : y = z
*py = z; /* 3 */
6.2.Variabel Eksternal
fungsi_a() fungsi_b()
fungsi_c()
#include <stdio.h>
void fungsi_1(void);
void fungsi_2(void);
void main()
{ fungsi_1();
}
void fungsi_1()
{ puts("fungsi 1 dijalankan");
fungsi_2();
}
void fungsi_2()
{ puts("fungsi 2 dijalankan");
}
Contoh eksekusi :
fungsi 1 dijalankan
fungsi 2 dijalankan
8. Rekursi
Fungsi dalam C dapat dipakai secara rekursi, dalam artian suatu fungsi
dapat memanggil dirinya sendiri. Sebagai contoh penerapan fungsi rekursi yaitu
untuk menghitung nilai
xn
dengan n berupa bilagnan bulat positif. Solusi dari persoalan ini dapat
berupa :
{ int i, fak;
fak = 1;
for(i = 1; i <= m; i++)
fak = fak * i;
return(fak); }
Memerlukan stack dengan ukuran yang lebih besar. Sebab setiap kali fungsi
dipanggil, variabel lokal dan parameter formal akan ditempatkan ke stack dan
adakalanya akan menyebabkan stack tak cukup lagi (stack overflow).
fungsi_a1() … fungsi_am()
F. Data Program
1. Memanggil fungsi berulang-ulang
/* File program :ulang.c */
#include <stdio.h>
void cetak_pesan(void);
main()
{
int i;
for(i=1; i<=5; i++)
cetak_pesan();
printf("\n");
}
void cetak_pesan()
{
G. SOAL
1. Apa hasil eksekusi dari program berikut :
2. Buatlah suatu fungsi ganjil() yang mengembalikan nilai 1 jika argumen yang
diberikan adalah bilangan ganjil dan mengembalikan nilai 0 jika argumen
tsb bukan bilangan ganjil.
B. Dasar Teori
Visual Basic merupakan bahasa pemograman komputer.Bahasa
pemograman adalah perintah-perintah atau instruksi yang dimengerti oleh
komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.Visual Basic selain disebut
sebagai bahasa pemograman, juga sering disebut sebagai sarana (tool) untuk
menghasilkan program-program aplikasi berbasiskan windows.
Visual Basic memungkinkan pembuatan aplikasi Graphical User
Interface (GUI) atau pemograman yang menggunakan tampilan grafis sebagai
Shape OLE
Image
Combo Box
Time
C. Operator
Visual Basic mengenal 3 jenis operator yaitu :
1. Operator Aritmatika, digunakan untuk operasi matematis terhadap
nilai data.
Simbol Operasi Matematis Contoh
+ Penjumlahan 5 + 2 hasilnya 7
- Pengurangan 5 – 2 hasilnya 3
* Perkalian 5 * 2 hasilnya 10
/ Pembagian (hasil pecahan) 5 / 2 hasilnya 2,5
\ Pembagian (hasil bulat) 5 \ 2 hasilnya 2
Mod Sisa Pembagian 5 Mod 2 hasilnya 1
^ Pemangkatan 5 ^ 2 hasilnya 25
& Penggabungan String 5 & 2 hasilnya 52
E. Keselamatan Kerja
Untuk menjaga keselamatan dalam melakukan praktikum:
1. Pasangkan kabel power ke stop kontak yang telah disediakan di meja
praktikum.
2. Tekan tombol power on pada CPU dan monitor, biarkan komputer
menyala sampai tampilan desktop windows tampil dengan sempurna.
3. Buatlah setiap program sesuai dengan contoh kode program dan simpanlah
dalam sebuah folder.
4. Bila praktikum sudah selesai, tutup semua program aplikasi yang terbuka.
Matikan computer dengan cara klik tombol start-turn off.
5. Setelah power komputer mati, cabutlah kabel power yang terhubung ke
stop kontak.
F. Langkah Percobaan
Percobaan berikutnya hanya berkaitan cara menginstallsoftware Visual Basic
6 sebagai berikut :
1. Hidupkan Komputer sampai menyala dan mengeluarkan layar Windows.
2. Proses pertama adalah menjalankan file installasi dari CD, yaitu dengan
men-double klik file SETUP.EXE
.
4. Setelah itu akan muncul dialog untuk melanjutkan proses instalasi, dan
silakan pilih next setelah muncul layar :
7. Isi ID number product Software Visual Basic dan Nama Anda serta
Perusahaan Anda, lalu tekan Nex, sehingga muncul :
G. Data Program
2. Ubah Properties
Kontrol Property Nilai
Form1 Caption Input Nama
Label1 Caption Nama Depan
Label2 Caption Nama Belakang
Label3 Caption Nama Lengkap
Text1 Text < Kosongkan >
Text2 Text < Kosongkan >
Text3 Text < Kosongkan >
Command1 Caption Proses
h.Text)
2. Ubah Property
Kontrol Property Nilai
Form1 Caption Gerak
Commandbutton1 Name Cnaik
Commandbutton2 Name Cturun
Commandbutton3 Name Ckanan
Commandbutton4 Name Ckiri
Shape1 Shape 5 - Rounded Square
Borderstyle Solid
B. Program Belanja
C. Program Gerak
I. Soal :
1. Apayang dimaksud dengan Pemograman, dan buat sebuah Algoritma
tentang pemograman sederhana.
B. Dasar Teori
Mengenal Struktur Kontrol
Struktur kontrol di dalam bahasa pemrograman adalah perintah dengan
bentuk (struktur) tertentu yangdigunakan untuk mengatur (mengontrol)
jalannya program.
Visual Basic 6 mengenal dua jenis struktur kontrol, yaitu :
1. Struktur kontrol keputusan - digunakan untuk memutuskan kode
program mana yang akandikerjakan berdasarkan suatu kondisi. Akan
dibahas pada bab ini.
2. Struktur kontrol pengulangan - digunakan untuk melakukan
pengulangan kode program. Akandibahas pada bab selanjutnya.
If (kondisi) Then
......ekspresi.....
end If
2. If else
Sintax :
If (kondisi) Then
......ekspresi 1.....
Else
Jobsheet Pemrograman ......ekspresi
Komputer 2.... Page | 84
end If
3. Select Case
Sintax :
Stuktur Perulangan
Ada dua bentuk struktur kontrol pengulangan (looping), yaitu :
1. Struktur Kontrol For…Next
Bentuk penulisan (syntax) struktur For…Next :
FOR <pencacah> = <awal> TO <akhir> [STEP <langkah>]<blok
kode program>NEXT <pencacah>
<pencacah> adalah variabel (tipe: integer) yang digunakan
untuk menyimpan angka pengulangan.
<awal> adalah nilai awal dari <pencacah>.
<akhir> adalah nilai akhir dari <pencacah>.
<langkah> adalah perubahan nilai <pencacah> setiap
pengulangan. Sifatnya optional (boleh ditulis ataupun tidak).
Bila tidak ditulis maka nilai <langkah> adalah 1.
Visual Basic akan menguji kondisi, jika hasilnya salah maka akan
melewati perintah di bawah Do dan meneruskan ke bagian bawah Loop.
Do Until Kondisi
....Perintah...
Loop
While (kondisi)
.....ekspresi...
Wend
Next counter
D. Keselamatan Kerja
Untuk menjaga keselamatan dalam melakukan praktikum:
1. Pasangkan kabel power ke stop kontak yang telah disediakan di meja
praktikum.
2. Tekan tombol power on pada cpu dan monitor, biarkan computer
menyala sampai tampilan desktop windows tampil dengan sempurna.
3. Buatlah setiap program sesuai dengan contoh kode program dan
simpanlah dalam sebuah folder.
4. Bila praktikum sudah selesai, tutup semua program aplikasi yang
terbuka. Matikan komputer dengan cara klik tombol start-turn off.
5. Setelah power komputer mati, cabutlah kabel power yang terhubung ke
stop kontak.
E. Langkah Percobaan
F. Data Program
A. Program Aplikasi dengan Menggunakan Pernyataan IF
1. Buat Form Aplikasi dan Ubah Properties Seperti di bawah ini
Unload Me
G. Data Hasil
Hasil Praktikum 1 Visual Basic 6 :
A. Program Aplikasi dengan Menggunakan Pernyataan IF
H. Soal :
1. Buat Project Kasir di sebuah restoran, gunakan kondisi if, if..else atau
case. Dengan output program sebagai berikut : (Simpan program di
folder Latihan2, folder latihan 2A, Nama file F21. frm , P21 ).
PERCOBAAN VI
PROCEDURE DAN FUNCTION
B. Dasar Teori
Procedure adalah blok kode program yang berisi perintah-perintah untuk
mengerjakan tugas tertentu. Bila di dalam kode program yang kita buat ada
perintah-perintah untuk melakukan tugas yang sama di beberapa tempat, maka
akan lebih baik perintah-perintah tersebut dibuat dalam sebuah procedure.
Kemudian, procedure itu bisa di-‘panggil’ bila diperlukan.
D. Keselamatan Kerja
Untuk menjaga keselamatan dalam melakukan praktikum:
1. Pasangkan kabel power ke stop kontak yang telah disediakan di meja
praktikum.
2. Tekan tombol power on pada cpu dan monitor, biarkan computer
menyala sampai tampilan desktop windows tampil dengan sempurna.
3. Buatlah setiap program sesuai dengan contoh kode program dan
simpanlah dalam sebuah folder.
E. Langkah Percobaan
Percobaan berikutnya hanya berkaitan cara menjalankan atau
mengoperasikan Visual Basic sebagai berikut :
1. Hidupkan Komputer sampai menyala dan mengeluarkan layar
Windows.
2. Pilih Start pada ujung kiri bawah monitor.
3. Pilih Program.
4. Pilih Program Visual basic 6.
5. Jika Layar VB sudah keluar, Pilih File.
6. Pilih News untuk membuka Program baru, atau open untuk membuka
file program yang sudah dibuat sebelumnya.
7. Buat desain dan ikuti langkah pada data program.
8. Setelah selesai membuat form pilih file dan save as program tersebut
dengan nama file sesuai keinginan praktikan.
9. Jalankan program tersebut untuk melihat kebenaran pengetikan
program dan untuk mengubah file dengan extension .vbp menjadi
file .hex, .bin dan. .obj.
10. Lihat hasilnya dimonitor dan catat, kemudian analisa hasil percobaan
tersebut.
11. Lakukan praktikum untuk file program berikutnya dengan cara yang
sama.
F. Data Program
A. Latihan I
1. Buatlah sebuah aplikasi baru (File | New Project | Standard EXE)
2. Pilih Main Menu | Project | Add Module
B. LATIHAN 2
1. Buatlah sebuah aplikasi baru (File | New Project | Standard EXE)
2. Pilih Main Menu | Project | Add Module
3. Masukan 2 TextBox, 2 Label, dan 2 CommandButton
4. Gantilah properties masing-masing komponen seperti tertera dibawah ini :
Object Properties Value
Label1 Caption Nilai 1
Label2 Caption Nilai 2
Text1 Text <kosong>
Text2 Text <kosong>
Command1 Caption Perkalian
Command2 Caption Keluar
Unload Me
G. Data Hasil
A. Latihan 1
B. Latihan 2