Anda di halaman 1dari 40

UKURAN EPIDEMIOLOGI

(2)

dr. Nieke Andina Wijaya, M.Biomed, SpKK


REVIEW

• Tipe Ukuran Epidemiologi:


– Frekuensi : insidensi, prevalensi, mortalitas
– Asosiasi : risk ratio, prevalence ratio, odds ratio
– Dampak : attributable risk, % attributable risk,
prevented fraction

- dr.Nieke,SpKK -
review frekuensi...
a
Ratio  (person-time)
b
a
Proporsi 
ab
Jumlah penderita baru pd
a Secondary serangan kedua
Rate  Attack Rate
=
Jumlah penduduk – penduduk yg terkena
xK
a  b( waktu) serangan pertama

Jumlah orang yg terkena penyakit Jumlah kasus baru selama suatu periode
CI = xK waktu
Jumlah semua orang yg berisiko terkena DI =
Total person-time pengamatan
penyakit

- dr.Nieke,SpKK -
review frekuensi...
• Period prevalence rate
Jumlah penderita lama & baru periode waktu ttt
 xk
Jumlah pop. at risk periode tersebut

• Point prevalence rate


Jumlah penderita lama & baru pada satu titik waktu
 xk
Jumlah pop. at risk pd satu titik waktu

• Angka kematian kasar


AKK / Jumlah kematian yg dicatat dlm 1 tahun
= x 1000
CDR
Jumlah seluruh penduduk pertengahan tahun yg sama

- dr.Nieke,SpKK -
ASOSIASI
• Ukuran ini ditunjukkan dengan risiko
• Risiko  kemungkinan bahwa individu yg sehat (tanpa penyakit)
dan terpapar oleh berbagai faktor risiko akan dapat menderita
penyakit
• Faktor risiko adalah faktor yang berhubungan dgn pe↑ risiko
terjadinya penyakit
• Risiko dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara
penyebab dan akibat atau paparan faktor risiko dan suatu
kejadian / efek.
• >> Relative Risk (RR) dan Odds Ratio (OR)
- dr.Nieke,SpKK -
Manfaat diketahuinya risiko sakit?

Memperkirakan sejauh
Menggambarkan besar
Menentukan prioritas mana sebuah asosiasi
permasalahan kesehatan
tindakan mencerminkan hubungan
yg disebabkan paparan
sebab akibat

- dr.Nieke,SpKK -
RISIKO
Risiko dapat diartikan sebagai derajat ketidakpastian
Risiko = 0
Ada kepastian suatu peristiwa tidak akan terjadi
Risiko = 1
Terdapat kepastian bahwa suatu peristiwa pasti akan terjadi

Besarnya risiko untuk terkena penyakit dapat dibandingkan dgn menghitung


besarnya insidensi suatu penyakit antara orang yg terpapar dgn faktor penyebab
penyakit tsb dgn yg tidak terpapar.
- dr.Nieke,SpKK -
Membandingkan Kejadian Penyakit

PERBANDINGAN MUTLAK
perbedaan antara ukuran frekuensi • Absolute Risk
penyakit suatu kelompok terpajan dan
kelompok yg tidak terpajan

PERBANDINGAN RELATIF • Attributable Risk


rasio dua frekuensi penyakit • Prevalence Ratio
membandingkan kelompok terpajan • Risk Ratio / Relative Risk
dengan kelompok tidak terpajan • Odds Ratio

- dr.Nieke,SpKK -
UKURAN ASOSIASI

• Studi Cohort  Risk Ratio (RR)


• Studi Case Control  Odds Ratio (OR)
• Studi Cross Sectional  Prevalence Ratio (PR)

- dr.Nieke,SpKK -
- dr.Nieke,SpKK -
total populasi

- dr.Nieke,SpKK -
Absolute Risk

• Perbedaan risiko yang ditimbulkan oleh paparan / risiko


mutlak.
• Selisih dalam tingkat kejadian (insidensi) antara
kelompok terpapar dgn tidak terpapar.
• Berguna untuk menggambarkan besar permasalahan
kesehatan yang disebabkan paparan.
• = risk difference (RD)

- dr.Nieke,SpKK -
....Absolute risk

D+ D- Total

E+ a b a+b

E- c d c+d
Total a+c b+d a+b+c+d

Absolute Risk = ( I E +) – ( I E -)
a c
RD  -
ab cd
- dr.Nieke,SpKK -
contoh:
Kaitan antara merokok dan angka insidens stroke dalam suatu kohort
Kategori Jumlah Kasus Populasi Incidence Rate Stroke
Merokok Stroke berisiko per 100.000 Absolut Risk
Tidak Pernah 70 395.594 17,7
= 49,6 – 17,7
Mantan 65 232.712 27,9
= 31,9
Perokok 139 280.141 49,6
(per 100.000)
Total 274 908.447 30,2

“ Adanya perbedaan risiko (karena paparan) terlihat pada insidensi


stroke”- dr.Nieke,SpKK - Sumber : Bonita., et all , 1988
Attributable Risk
• Risiko karena terpapar
• Membagi perbedaan risiko antara insidensi kelompok
terpapar dan insidensi pada kelompok tidak terpapar dengan
insidensi pada kelompok terpapar.

Attributable Risk RD CIe – CIue a/a+b – c/c+d


= = =
(AR) CIe CIe a/a+b

- dr.Nieke,SpKK -
contoh:
Kategori Jumlah Kasus Populasi Incidence Rate Stroke
Merokok Stroke berisiko per 100.000

Tidak Pernah 70 395.594 17,7

Mantan 65 232.712 27,9

Perokok 139 280.141 49,6

Total 274 908.447 30,2

49,6 -17,7
Atributtable Risk = -------------- X 100% = 64 %
49,6
- dr.Nieke,SpKK - Sumber : Bonita., et all , 1988
Attributable Risk

• Menggambarkan proporsi penyakit yg dapat dihindari bila


tidak ada paparan.
• Misal: Atribut Risk karena paparan rokok dengan kejadian Stroke adalah
64% , berarti bila tidak merokok risiko stroke dapat diturunkan 64 %.
• Dapat digunakan untuk menentukan prioritas tindakan
 Atributtable Risk karena paparan yang tinggi, merupakan
prioritas penanggulangan.

- dr.Nieke,SpKK -
Risiko atribut penting diketahui untuk :
• Penyuluhan kepada masyarakat ttg manfaat yg diperoleh bila
faktor penyebab penyakit dihindarkan.
• Menyusun rencana pencegahan penyakit dgn menghilangkan
atau mengurangi ‘atribut’ atau faktor yg dianggap sbg
penyebab timbulnya penyakit.

- dr.Nieke,SpKK -
Prevalence Ratio (PR)

• Digunakan pada studi cross sectional

Prevalence Prevalensi pada kelompok terpapar


Ratio =
(PR) Prevalensi pada kelompok tidak terpapar

- dr.Nieke,SpKK -
DISEASE
(PENYAKIT) Jumlah
+ -

EXPOSURE + a b a+b
(PAPARAN)
- c d c+d

Jumlah a+c b+d a+b+c+d

PR = a/ a + b = a c+d
c/ c + d a+b c
- dr.Nieke,SpKK -
Relative Risk (RR)
• Disebut pula rasio risiko (risk ratio)
• Digunakan untuk menjawab pertanyaan “Berapa kalikah
kemungkinan orang-orang yang terpapar faktor risiko untuk
menderita penyakit apabila dibandingkan dengan orang-orang
yang tidak terpapar faktor risiko ?”
• Digunakan pada studi cohort  prospektif

Relative Risk Insiden pada kelompok terpapar a/a+b


= =
(RR) Insiden pada kelompok tidak c/c+d
terpapar
- dr.Nieke,SpKK -
contoh:
Kanker Paru a/a+b
Relative Risk
=
Ya Tidak Total (RR) c/c+d
Ya 70 300 370 70/370
=
Merokok Tidak 15 700 715 15/715
Total 85 1,000 1,085 = 9,0

“ Kelompok yang merokok memiliki risiko 9x lebih besar untuk menderita


Kanker paru dibandingkan kelompok yang tidak merokok ”

- dr.Nieke,SpKK -
Relative Risk (RR)
• RR = 1,0  tidak ada hubungan (asosiasi)
• RR > 1,0  asosiasi positif  terdapat pe↑ risiko pada
kelompok terpapar
• RR < 1,0  asosiasi negatif  terdapat pe↓ risiko pada
kelompok terpapar

Untuk memperkirakan sejauh mana sebuah asosiasi mencerminkan


hubungan sebab akibat

- dr.Nieke,SpKK -
Odds Ratio (OR)

• Kemungkinan paparan faktor risiko pada kelompok kasus


dengan kemungkinan paparan faktor risiko pada kelompok
kontrol.
• Artinya “Berapa kalikah faktor risiko menyebabkan penyakit
bagi kelompok terpapar dibandingkan dengan kelompok yang
tidak terpapar?”
• Mempunyai interpretasi yang sama seperti risiko relatif
• Digunakan pada studi kasus kontrol  retrospektif

- dr.Nieke,SpKK -
a/c
Odds ratio = -----------
D+ D- Total b/d
E+ a b a+b
= ad/bc
E- c d c+d
a/b
Total a+c b+d a+b+c+d Odds ratio = -----------
c/d

= ad/bc
- dr.Nieke,SpKK -
contoh:

Faktor Kasus Kontrol Total • Perokok mempunyai


risiko menjadi kasus
Perokok 650 (a) 950 (b) 1600 4,8 kali dari yang
bukan perokok.
Bukan 50 (c) 350 (d) 400
perokok • Interpretasinya: odds
Total 700 1300 2000 perokok menjadi kasus
4,8 kali lebih besar
dari odds bukan
a x d 650 x 350 perokok
Odds Ratio    4,8
bxc 950 x 50
- dr.Nieke,SpKK -
Odds Ratio (OR)
• OR = 1,0  tidak ada hubungan (asosiasi)
• OR > 1,0  asosiasi positif
• OR < 1,0  asosiasi negatif

• Besarnya OR menunjukkan kekuatan asosiasi

Untuk memperkirakan sejauh mana sebuah asosiasi mencerminkan


hubungan sebab akibat

- dr.Nieke,SpKK -
....Odds Ratio
• Odds suatu kejadian
– Rasio (perbandingan) probabilitas terjadinya suatu peristiwa /
kejadian terhadap probabilitas kejadian tidak terjadi.
P
Odds suatu peristiwa 
1 P
P = Probabilitas suatu kejadian terjadi
1–P = Probabilitas suatu kejadian tidak terjadi

• Pada penelitian retrospektif perhitungan risiko relatif hanya


berdasarkan perkiraan saja yg disebut odds ratio.
• Yg dibandingkan bukan angka insidensi tetapi pemaparan.
- dr.Nieke,SpKK -
OR & RR

• Pada penyakit yang jarang terjadi,nilai Odds Ratio


hampir sama dengan nilai Relative Risk (Risk Ratio).

• Pada penyakit yang umum terjadi, nilai Odds Ratio


lebih ekstrim dari pada Risk Ratio.
 OR masih merupakan metode pengukuran yg valid
untuk asosiasi.
- dr.Nieke,SpKK -
Latihan menghitung
RR dan OR

- dr.Nieke,SpKK -
Besarnya risiko yg ditanggung oleh perokok untuk terkena ca prostat
dibandingkan dgn bukan perokok dapat dijelaskan sbb.
Ca Prostat Jumlah
+ -
Perokok 90 910 1000
Bukan 30 970 1000
Perokok
Jumlah 120 1880 2000

Hitunglah berapa RR dan OR


- dr.Nieke,SpKK -
DISEASE
(PENYAKIT) Jumlah
+ -

EXPOSURE + a b a+b
(PAPARAN)
- c d c+d

Jumlah a+c b+d a+b+c+d

RR = a/ a + b OR = a x d
c/ c + d bxc
- dr.Nieke,SpKK -
Besarnya risiko yg ditanggung oleh perokok untuk terkena ca prostat
dibandingkan dgn bukan perokok dapat dijelaskan sbb.

Ca Prostat Jumlah Risiko


+ -
Perokok 90 910 1000 0,09
Bukan 1000 0,03
perokok 30 970

Jumlah 120 1880 2000 RR=3,0

Kesimpulan : Perokok mempunyai risiko menderita Ca Prostat


3 kali lebih besar dibandingkan dengan bukan perokok
- dr.Nieke,SpKK -
Besarnya risiko yg ditanggung oleh perokok untuk terkena ca prostat
dibandingkan dgn bukan perokok dapat dijelaskan sbb.

Ca Prostat Odds
OR = 90 x 970/30x910 + -
= 87300/27300 Perokok 90 910 90/910
= 3,2 Bukan 30 970 30/970
perokok
Odds 90/30 910/970 OR=3,2

Kesimpulan : Besarnya risiko untuk menderita Ca Prostat pada perokok 3,2


kali lebih besar dibandingkan dengan risiko menderita Ca prostat pada
yang bukan perokok
- dr.Nieke,SpKK -
Latihan soal 2
• Dalam suatu penelitian yang menggunakan rancangan kasus-
kontrol untuk menentukan hubungan antara infark miokard
dengan rokok.
• Kelompok kasus terdiri 100 penderita infark miokard dan
kelompok kontrol terdiri dari 200 orang bukan penderita
infark miokard.
• Hasil penelitian menunjukan bahwa diantara 100 penderita
infark miokard terdapat 20 orang perokok dan diantara 200
orang bukan infard miokard terdapat 14 orang perokok.
• Hitung Odds ratio !

- dr.Nieke,SpKK -
Besarnya risiko yg ditanggung oleh perokok untuk terkena infark
miokard dibandingkan dgn bukan perokok dapat dijelaskan sbb.

Infark Miokard Jumlah


OR = 20x186 : 14x80 + -
= 3720 : 1120 Perokok 20 14 34
= 3,32 Bukan 80 186 266
perokok
Jumlah 100 200 300

Kesimpulan : Besarnya risiko untuk menderita Infark miokard pada


perokok 3,32 kali lebih besar dibandingkan dengan risiko menderita infark
miokard pada yang bukan perokok
- dr.Nieke,SpKK -
Latihan soal 3
• Pada suatu pesta ulang tahun, terjadi wabah keracunan
minum es campur, dengan keluhan sakit kepala, mual,
muntah. Data yang terkumpul adalah sebagai berikut:
• Jumlah undangan = 40 orang
• Jumlah undangan yang minum es campur = 30 orang,
diantaranya ada 25 undangan yang menderita gejala
keracunan
• Ada 1 undangan yang tidak ikut minum es campur, tetapi
mempunyai gejala yang sama, sakit kepala, mual, muntah

• Hitunglah Attributable Risk dan Relative Risk !


- dr.Nieke,SpKK -
Keracunan es campur Jumlah
+ -
Minum es 25 5 30
Tidak 1 9 10
minum es
Jumlah 26 14 40

Attributable
a/a+b – c/c+d 25/30 – 1/10 0,83 – 0,1
Risk = = = = 0,88
a/a+b 25/30 0,83
(AR)

Kesimpulan : Besarnya risiko untuk terjadinya keracunan makanan karena


konsumsi es campur sebesar 0,88 kali.
- dr.Nieke,SpKK -
a/a+b
Keracunan es campur Jumlah
Relative Risk
= + -
(RR) c/c+d
25/30 Minum es 25 5 30
=
1/10 Tidak 1 9 10
= 8,3 minum es
Jumlah 26 14 40

Kesimpulan : Orang yg mengkonsumsi es campur mempunyai risiko


menderita keracunan makanan akibat es campur 8,3 kali lebih besar
dibandingkan dengan orang yg tidak mengkonsumsi es campur.
- dr.Nieke,SpKK -
- dr.Nieke,SpKK -

Anda mungkin juga menyukai