Modul Ajar Biologi Keanekaragaman Hayati
Modul Ajar Biologi Keanekaragaman Hayati
A. Informasi Umum
1. Identitas
Nama Penyusun : Lia Rozalina, S.Pd
Institusi : SMA IT Al Furqon Palembang
Tahun Pembuatan : 2022
Mata Pelajaran : Biologi
Jenjang : SMA
Kelas : X (Sepuluh) Reguler
Alokasi Waktu : 4 Pertemuan x 12 x 45 menit : 540 menit
Tahapan : Fase E
3. Persiapan Pembelajaran
a. Materi Ajar (terlampir),
b. Rubrik penilaian (terlampir)
2. Pengetahuan Prasyarat
Pengetahuan prasyarat pertama yang perlu dikuasai peserta didik adalah
pemahaman mengenai berbagai jenis keanekaragaman hayati (KH) dari tingkat gen,
jenis, hingga ekosistem. Pengetahuan prasyarat kedua yang perlu dikuasi peserta didik
agar tercapai tujuan pembelajaran adalah mengenai penguasaan dasar klasifikasi.
Tahapan klasifikasi mahluk hidup itu ada tiga, yaitu 1) Melakukan identifikasi mahluk
hidup; 2) Melakukan pengelompokan mahluk hidup; dan 3) Melakukan pemberian nama
mahluk hidup tersebut.
Melakukan klasifikasi makhluk hidup bisa dilakukan dengan mengamati morfologi,
anatomi, fisiologi, kromosom, serta tingkah laku organisme tersebut. Pengamatan
mengenai Kromosom sulit untuk diamati, karena memerlukan alat dan proses khusus
agar kromosom bisa terlihat. Oleh sebab itu, pandu peserta didik untuk mengidentifikasi
morfologi serta tingkah lakunya saja dahulu sebagai tahap awal melakukan klasifikasi
ini. Gunakan alat pembanding seperti gambar, spesimen (awetan hewan ataupun
tumbuhan), kunci identifikasi (ini untuk hewan ataupun tumbuhan yang sudah diketahui
namanya). Kunci identifikasi sendiri sering juga disebut sebagai kunci determinasi.
Beberapa website yang bisa diakses untuk beberapa kunci determinasi yang siap
digunakan sebagai berikut,
http://fmipa.unj.ac.id/biologi/elearning/kunci-determinasi-paku/
https://gurusekolah.co.id/kunci-determinasi-lengkap-pengertian-dan-contoh-kunci-determinasi/
Atau bisa membuat kunci determinasi sendiri, dengan langkah-lagkah sebagai berikut:
a. Kunci harus dikotom (berlawanan), sehingga satu bagian dapat diterima, sedangkan
yang lain ditolak
b. Ciri yang dimasukkan mudah diamati
c. Deskripsi karakter dengan istilah umum sehingga dapat dimengerti orang
d. Menggunakan kalimat sesingkat mungkin
e. Setiap kuplet diberi nomor
f. Kata pertama dari setiap pernyataan dalam satu kuplet harus identic
Sumber: https://www.dosenpendidikan.co.id/kunci-determinasi/ dan
https://www.materikelasipa.net/2018/09/cara-membuat-kunci-determinasi-beserta.html
3. Pemahaman bermakna
Keanekaragaman Hayati ini perlu untuk disampaikan kepada peserta didik karena
beberapa alasan. Pertama, menumbuhkan kesadaran akan keberadaan berbagai jenis
mahluk hidup yang mendukung daya hidup manusia. Tanpa keberadaan organisme di
sekitar, maka manusia akan mengalami kesulitan dalam melangsungkan kehidupannya
dengan layak. Kedua, memiliki manfaat ekologis agar peserta didik paham bahwa
keberadaan setiap makhluk hidup memiliki peran tersendiri dalam mempertahankan
lingkungan di sekitarnya, sehingga jika ada ketidak seimbangan populasi organisme
tertentu, akan lebih cepat memberikan solusi untuk mengatasinya. Ketiga melestarikan
sumber daya air, udara dan tanah yang merupakan pondasi utama keberlangsungan hidup
manusia. Tumbuhan dan hewan yang hidup berinteraksi satu sama lain saling
memberikan manfaat satu sama lain, jika keberadaannya dipelihara, maka air, udara, dan
tanah akan lestari untuk sama-sama dipergunakan.
https://images.app.goo.gl/NWENd2Vx4bFc5j1c7
https://www.globalforestwatch.org/blog/id/data-and-research/data-kehilangan-tutupan-pohon-
global-2019/
1
media informasi yang disajikan dalam bentuk teks, serta dipadukan dengan beberapa elemen visual seperti
gambar, ilustrasi, dan grafik.
Berdasarkan grafik tersebut, persilahkan peserta didik untuk mengajukan satu
pertanyaan menggunakan kata tanya “Mengapa” atau “Bagaimana”
https://images.app.goo.gl/dG61Lfot7w4xZHXi7
https://images.app.goo.gl/5HRNkPGh3TGGQ4F18
Berdasarkan kedua gambar tersebut, persilahkan peserta didik untuk mengajukan satu
pertanyaan menggunakan kata tanya “Mengapa” atau “Bagaimana”
5. Kegiatan pembelajaran
a. Persiapan Pembelajaran
Persiapan dasar:
o Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
o Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati
tingkat gen, jenis, dan ekosistem; atau bisa diunduh dari internet dengan link
Rekomendasi : Irnaningtyas. 2019. Buku Paket Biologi Kelas X. Erlangga.
o Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)_terlampir di Modul
Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): Kamera atau telepon seluler yang memiliki
kamera
Tatap Muka
Guru mengajak peserta didik menuju luar kelas untuk mengarahkannya
memperhatikan halaman/kebun/taman yang ada di sekolah. Kemudian pilih dua
jenis rumput yang berbeda atau dua jenis daun dari pohon yang berbeda yang
memiliki kemiripan bentuk dan arahkan peserta didik menemukan perbedaan dan
persamaannya
Berikan kesempatan pada peserta didik bertanya dengan menggunakan kata tanya
“apa”; “mengapa”; dan “di mana”.
Persilahkan peserta didik untuk mencatat pertanyaan-pertanyaan yang mereka
ajukan di LKPD yang telah diberikan.
b) Identifikasi masalah
Kelompokan peserta didik sebanyak 3-4 orang setiap kelompok
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang ditulis oleh setiap peserta didik dalam
LKPD, arahkan peserta didik dalam kelompok memilih 3 pertanyaan paling
penting yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran.
Utarakan oleh guru bahwa pertanyaan terpilih tersebut akan dicari jawabannya
sendiri oleh kelompoknya.
Keterangan
Guru memberikan materi (terlampir) kepada peserta didik untuk membantu
menemukan jawaban dari pertanyaan.
Guru membantu dan mengarahkan peserta didik menemukan jawaban di setiap
kelompok dengan memberikan jawaban-jawaban tidak langsung.
Berdasarkan hasil interaksi antar guru dan peserta didik, peserta didik
menyimpulkan jawaban dan mencatatnya di LKPD.
d) Pembuktian
Keterangan
Hasil pengumpulan dan pengolahan data yang telah dicatat dalam LKPD,
kemudian dikemukakan oleh peserta didik di kelas. Guru mempersilahkan peserta
didik yang lain untuk memberikan tanggapan, persetujuan, ketidak setujuan, dan
atau pertanyaan.
peserta didik yang tampil dibantu guru menanggapi respon teman-temannya
tersebut.
e) Menarik kesimpulan
Berdasarkan kegiatan a) sampai dengan d), guru persilahkan peserta didik untuk
menuliskan kesimpulan jawaban dari pertanyaan yang telah dipilih dan diajukan
di kegiatan b) pada LKPD masing-masing.
3) Penutup
Membuat kesimpulan.
Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan mengenai deskripsi
keanekaragaman hayati gen, jenis, dan ekosistem.
Post-test (
Penugasan
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di kelas.
Tatap Muka
Guru sampaikan secara tidak tersirat tujuan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya, lalu berikan materi yang ada dalam modul untuk dipelajari oleh peserta
didik.
Berikan tugas membuat rangkuman materi tersebut maksimal satu halaman yang
akan dikumpulkan di pertemuan berikutnya.
Refleksi
Guru bersama-sama dengan peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal
yang positif dan negatif proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari
materi; terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal
pembelajaran
Refleksi untuk Peserta Didik
No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengerti pengertian keanekargaman
hayati?
2 Apakah saya sudah paham perbedaan keanekaragaman
hayati gen dan jenis?
3 Apakah saya sudah paham perbedaan keanekaragaman
hayati jenis dan ekosistem?
4 Apakah saya sudah paham manfaat keanekaragaman
hayati bagi kehidupan manusia dan lingkungan?
5 Apakah saya sudah mengidentifikasi apa saja yang bisa
dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati di
lingkungan tempat tinggal saya?
c. Perangkat Asesmen
1) Asesmen formatif (diberikan pada saat Pre-test dan Post-test)
Silahkan Anda pilih jawaban yang paling tepat! (setiap poin bernilai 20)
1. Pilih contoh keanekaragaman hayati tingkat gen yang paling tepat dari pasangan
organisme berikut ini!
A. Ayam hutan – Burung
B. Ayam hutan – Burung unta
C. Singa jantan – Singa betina
D. Kucing – Tikus
E. Cicak – Tokek
2. Ekosistem danau yang terbentuk dari keanekaragaman hayati gen dan jenis juga
komponen abiotik lainnya adalah kekayaan lingkungan untuk bisa menunjang
kehidupan di sekitarnya. Apa hal paling penting yang menyebabkan ekosistem
memiliki nilai kebermafaatan tinggi seperti itu? (tidak diberikan pada siswa
berkebutuhan khusus)
A. Adanya faktor biotik dan abiotik khas danau seperti alga air tawar dan ikan
sehingga keanekaragaman hayati semakin tinggi
B. Adanya faktor biotik khas danau seperti ikan dan ganggang yang menyebabkan
ekosistem danau menjadi luas dan jadi sumber air
C. Jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang berbeda juga jenis airnya yang tawar
sehingga bisa digunakan untuk sumber air sehari-hari
D. Faktor biotik seperti ikan, ganggang, kerang air tawar; yang berinteraksi dengan
faktor abiotik seperti air, tanah, udara, dan iklim
E. Adanya keadaan iklim dari ekosistem danau yang khas sehingga berbagai
organisme bisa tumbuh dan berkembang.
3. Mana contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis dari pilihan-pilihan di bawah ini?
A. B.
C. D.
E.
A. Setuju, karena memiliki bentuk yang hampir sama dan berasal dari kelompok
rimpang (Zingiberaceae)
B. Setuju, karena memiliki fungsi yang hampir sama yaitu sebagai bumbu dari
kelompok rimpang (Zingiberaceae)
C. Setuju, karena bentuk dan fungsinya hampir sama, juga berasal dari kelompok
rimpang (Zingiberaceae)
D. Tidak Setuju, karena berasal dari kelompok rimpang (Zingiberaceae) dan bukan
berasal dari satu spesies yang sama
E. Tidak Setuju, karena fungsinya ada yang digunakan untuk obat dan ada yang
digunakan untuk bumbu masakan.
5. Hal apa yang paling menentukan bahwa organisme di bawah ini adalah contoh
keanekaragaman hayati tingkat jenis?
2) Asesmen Diskusi
Indikator:
1) Terdiri dari point-point penting yang akan disampaikan sesuai LKPD (adanya
pertanyaan, data, dan jawaban sesuai kesimpulan kelompok
2) Hasil original dari diskusi kelompok
Rubrik:
Score Deskriptor
2 Jika peserta didik menunjukkan 2 indikator tersebut
1 Jika peserta didik menunjukkan salah satu dari 2
indikator
0 Jika peserta didik tidak menunjukkan keduanya
Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/2) x 10 = Nilai
Daftar Cek:
Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2
1.
2.
… … dst.
3) Asesmen Sikap
Indikator:
1) Mengajukan pertanyaan
2) Mengidentifikasi dengan panca indera
3) Mengolah informasi dan gagasan
4) Merefleksi pemikirannya sendiri
Rubrik:
Scor Deskriptor
e
4 Jika peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator
Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/4) x 10 = Nilai
Gen
Jenis
Ekosistem
b. Materi
Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang berkenaan dengan berbagai
kehidupan di bumi. Keanekaragaman hayati adalah kekayaan hidup di bumi, jutaan
tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, dan ekosistem
dimana mereka melangsungkan kehidupannya. Setiap tingkatan organisme tersebut
penting bagi manusia karena merupakan sumber daya yang memiliki nilai ekonomis
dan ekologis yang cukup tinggi. Ekosistem hutan sebagai contoh, keanekaragaman
spesies menghasilkan berbagai macam flora dan fauna yang bisa dimanfaatkan
sebagai sumber pangan, tempat bernaung, obat- obatan dan kebutuhan hidup lainnya
(Primack et al., 1998 dalam Sunarmi, 2014).
Keanekaragaman hayati dapat di- kelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1) ke-
anekaragaman spesies, hal ini mencakup semua spesies di bumi, termasuk bakteri
dan protista, 2) keanekaragaman hayati, variasi genetik dalam satu spesies, 3)
keaneka- ragaman komunitas. Komunitas biologi yang berbeda serta asosiasinya
dengan lingkungan fisik (ekosistem) masing- masing.
Ketiga tingkatan keanekaragaman hayati itu diperlukan untuk kelanjutan hidup
di bumi dan penting bagi manusia. Sebagai negara mega-biodiversity, berdasarkan
keanekaragaman jenis menurut Supriatna (2008:15, dalam Sumarni, 2014),
Indonesia menempati papan atas, yaitu urutan kedua dunia setelah Brazil untuk
mamalia, urutan keempat dunia untuk reptil, urutan kelima dunia untuk burung,
urutan keenam untuk amfibi, urutan keempat dunia untuk dunia tumbuhan, urutan
pertama dunia untuk tumbuhan palmae, urutan ketiga dunia untuk ikan air tawar
setelah Brazil dan Columbia.
c. Asesmen pengayaan
Rubrik dan Indikator
Jumlah organisme yang diidentifikasi Skor
1-5 50
6 – 10 dan atau lebih dari 10 100
Remedial
Guru, bagi peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.
1) Aktivitas
a) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa
anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan
tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
b) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan
sama.
c) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami
kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi,
variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
d) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang
telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
2) Materi
(Terlampir)
3) Asesmen remedial
Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau
Bapak/Ibu bisa membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.
e. Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Materi : Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen, Jenis, dan Ekosistem)
A. Tujuan:
Anda mampu membedakan dan mendeskripsikan mengenai keanekaragaman hayati gen, jenis, dan
ekosistem melalui kegiatan observasi.
B. Kegiatan:
Anda akan dipandu oleh Guru untuk melakukan pengamatan di lingkungan tempat tinggal atau di
lingkungan sekolah. Kesimpulan hasil pengamatan akan ditampilkan dan didiskusikan bersama
Guru dan rekan-rekan sekelas.
a. ______
b. ______
c. ______
2. Dari pertanyaan yang Anda tulis di no.1, diskusikan bersama-sama dengan anggota kelompok
untuk memilih 3 (tiga) pertanyaan paling penting yang akan membantu Anda memahami
keanekaragaman hayati tingkat Gen, Jenis, dan Ekosistem.
a. ______
b. ______
3. Agar pertanyaan di no.2 terjawab, carilah data pendukung melalui bacaan (Anda boleh mencari
dengan menelusuri internet), kemudian tulis intinya saja di tabel berikut. Perhatikan contoh di no.1.
4. Simpulkan berdasarkan data yang Anda catat di no.3 untuk menjawab pertanyaan yang dipilih
kelompok di no.2
5. Setelah Anda berdiskusi di kelas, tulis masukan apa saja yang menurut Anda penting untuk
melengkapi jawaban Anda di no. 4.
6. Silahkan tulis jawaban dari pertanyaan no.2 hasil diskusi kelas (penyempurnaan jawaban no.4)
2. Materi (Bapak/Ibu bisa mengakses materi ini pada link
http://repository.ut.ac.id/4375/1/PEBI4527-M1.peserta didikf
Anda tentu sering memperhatikan lingkungan tempat Anda beraktivitas. Tidak hanya
ada bangunan dan Gedung, Anda juga akan mendapati organisme berupa hewan dan
tumbuhan. Sekalipun di rumah, tentu Anda tidak sendirian bukan? Selain ada keluarga, Anda
juga pasti mendapati organisme lain seperti cicak, nyamuk, lalat, laba-laba, kucing, anjing,
ayam, tanaman hias, rumput, lumut, dan sebagainya. Setiap organisme yang teramati
memiliki ciri-ciri yang umum maupun khusus. Ciri umumnya seperti bernafas, bergerak,
berkembang biak, memberikan respon terhadap rangsang, tumbuh, dan lain-lain. ciri
khususnya tentu Anda lebih paham, bahwa organisme yang telah disebutkan sebelumnya satu
sama lain pasti punya ciri khusus yang tidak dimiliki oleh organisme lainnya.
Artinya, organisme menunjukkan adanya keanekaragaman variasi bentuk,
penampilan, perilaku, dan lain-lain. Sudah Anda pelajari sebelumnya bahwa organisme
sejenis berinteraksi dalam suatu populasi, kemudian berbagai organisme berinteraksi dalam
suatu komunitas, kemudian mahluk hidup dalam suatu komunitas berinteraksi dengan benda-
benda tidak hidup seperti udara, iklim, kelembaban, air, tanah, dan sebagainya untuk
membentuk ekosistem. Biologi mengenal keanekaragaman mahluk hidup ke dalam tiga
tingkatan yaitu tingkat gen, tingkat jenis, dan tingkat ekosistem.
Kita Bahas satu persatu yuk!
A. Keanekaragaman Genetik
Perhatikan Gambar berikut.
https://images.app.goo.gl/v1Wwc4Um1EVuXAsS6 https://images.app.goo.gl/NwxEKQBXrjnkNWQ17
B. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai species
makhluk hidup di suatu tempat. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan
dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok
hewan, tumbuhan dan mikroba. misalnya :
Variasi dalam satu famili antara padi, sereh, jagung, dan rumput. Mereka termasuk dalam
satu kelompok Gramineae walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat. jika
dilihat bentuk fisiknya memang ada beberapa jenis tumbuhan yang menyerupai
rerumputan ini tapi sebenarnya inidividu mereka berbeda.
https://images.app.goo.gl/GTNiAmkhSDbfHyZw9 https://images.app.goo.gl/V8MeNz2zYxt4k7mj6
Padi Sereh
https://images.app.goo.gl/KmGnu9scRoR347ir5
Jagung
https://images.app.goo.gl/RQU99ja1uKFs8Swd7
Rumput
C. Keanekaragaman Ekosistem
Setiap ekosistem memiliki ciri khasnya tersendiri, keragaman ini menggambarkan
jenis individu apa saja yang ada di sebuah lingkungan atau ekosistem. Faktor interaksi abiotik
dan biotik komposisi jenis populasi organisme, menjadi penunjuk adanya keanekaragaman
tingkat ekosistem ini. Jika kita lihat dari komponen biotanya, jenis yang dapat hidup dalam
satu ekosistem ditentukan oleh hubungannya dengan jenis yang tinggal dalam ekosistem
tersebut. Selain itu keberadaannya ditentukan pula oleh lingkungan fisik dan kimia di
sekitarnya. Dengan demikian, interaksi antarorganisme ditentukan oleh keseluruhan jenis,
faktor-faktor fisik, dan kimia yang menyusun ekosistem itu.
Karena ekosistem terdiri atas perpaduan berbagai jenis, dengan berbagai macam
kombinasi lingkungan fisik dan kimia yang berbeda, ekosistem yang dihasilkan pun akan
berbeda pula. Perbedaan ini juga terlihat pada gatra pencirian ekosistem, yaitu perbedaan
energitika, pendauran hara, dan produktivitasnya. Dari kenyataan di atas, memberikan
kejelasan kepada kita adanya keanekaragaman ekosistem karena tidak mungkin suatu
ekosistem yang ada itu tersusun dari jenis-jenis yang sama dengan unsur-unsur lingkungan
fisik dan kimia yang sama pula. Dengan demikian, suatu tipe ekosistem tentu akan terdiri dari
kombinasi jenis dan unsur lingkungan yang khas, yang berbeda dengan susunan kombinasi
ekosistem yang lain. Paling sedikit terdapat 47 ekosistem di Indonesia.
Di daratan mulai dari pantai sampai ke dataran tinggi (pegunungan) kita menjumpai
berbagai ekosistem. Contoh ekosistem, antara lain Ekosistem gurun, ekosistem hutan hujan
tropis, ekosistem pesisir, ekosistem sungai, ekosistem laut, dan ekosistem danau. Masing-
masing ekosistem tersebut memiliki jenis tumbuhan dan hewan yang berbeda. Pada
ekosistem gurun kita akan menemukan beberapa jenis hewan melata, serangga, dan beberapa
tumbuhan seperti tumbuhan gurun, kaktus, rumput liar. Pada ekosistem danau kita akan
menemukan beberapa jenis hewan seperti, berbagai jenis ikan, dan hewan invertebrata, dan
beberapa tanaman air, seperti eceng gondok, ganggang, dan kiambang.
3. Sumber referensi belajar guru dan siswa yang bisa diakses di internet maupun
cetak.
f. Persiapan Pembelajaran
Persiapan dasar:
Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati Indonesia
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)_terlampir di Modul
Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): Kamera atau telepon seluler yang memiliki
kamera
b. Identifikasi Masalah
Kelompokan Peserta didik sebanyak 3-4 orang setiap kelompok
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang ditulis oleh setiap Peserta didik dalam
LKPD, arahkan Peserta didik dalam kelompok memilih 3 pertanyaan paling
penting yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran.
Utarakan oleh Bapak/Ibu bahwa pertanyaan terpilih tersebut akan dicari
jawabannya sendiri oleh kelompoknya.
c. Pengumpulan data
Tatap Muka
Guru memberikan materi (terlampir) kepada Peserta didik untuk membantu menemukan
jawaban dari pertanyaan.
Guru membantu dan mengarahkan Peserta didik menemukan jawaban di setiap kelompok
dengan memberikan jawaban-jawaban tidak langsung.
Berdasarkan hasil interaksi antar guru dan Peserta didik, Peserta didik menyimpulkan
jawaban dan mencatatnya di LKPeserta didik.
e. Pembuktian
Tatap Muka
Hasil pengumpulan dan pengolahan data dalam bentuk laporan dan atau tayangan
power point, kemudian dikemukakan oleh Peserta didik di kelas.
Guru mempersilahkan Peserta didik yang lain untuk memberikan tanggapan,
persetujuan, ketidak setujuan, dan atau pertanyaan.
Peserta didik yang tampil dibantu guru menanggapi respon teman-temannya tersebut
apabila menemui kesulitan.
f. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan a) sampai dengan e), Guru persilahkan Peserta didik untuk
menuliskan kesimpulan jawaban dari pertanyaan yang telah dipilih dan diajukan di
kegiatan b) pada LKPeserta didik masing-masing.
Tatap Muka
Guru sampaikan secara tidak tersirat tujuan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya,
lalu berikan materi yang ada dalam modul untuk dipelajari oleh Peserta didik.
Berikan tugas membuat rangkuman materi tersebut maksimal satu halaman yang akan
dikumpulkan di pertemuan berikutnya.
d. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negative proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi;
terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran (untuk
kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link refleksi yang harus diisi menggunakan
aplikasi yang sesuai). Format yang bisa digunakan dapat Bapak/Ibu lihat sebagai
berikut.
Bapak/Ibu silahkan simpulkan Hasil Refleksi di pertemuan ke-1 ini untuk menentukan
apakah akan lanjut ke pertemuan ke-2 atau perlu ada remedial teaching:
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
h. Perangkat Asesmen
1. Asesmen Formatif (diberikan pada saat Pre-test dan Post-test)
Silahkan dijawab pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan hasil observasi yang Anda
lakukan
Soal nomor 1.
Berapa banyak jenis tumbuhan khas yang dimiliki oleh daerah Anda? Sebutkan
sebanyak mungkin yang Anda ketahui! Boleh nama daerahnya saja, dan atau nama
latinnya akan menambah poin nilai.
Soal nomor 2.
Berapa banyak jenis hewan khas yang dimiliki oleh daerah Anda? Sebutkan sebanyak
mungkin yang Anda ketahui! Boleh nama daerahnya saja, dan atau nama latinnya
akan menambah poin nilai.
Soal nomor 3.
Bagaimana keadaan tumbuhan dan hewan khas daerah Anda tersebut? Apakah
jumlahnya masih banyak atau sudah berstatus langka atau punah?
Soal nomor 4.
Penyebab apa yang menjadikan tumbuhan dan hewan khas di daerah Anda menjadi
langka/punah?
Soal nomor 5.
Ide apa yang Anda usulkan agar tanaman dan hewan yang sudah berstatus langka
menjadi lestari kembali?
Rubrik
Score Deskriptor
6 Jika Peserta didik menunjukkan 6
indikator tersebut Score ini bisa dikonversi
5 Jika Peserta didik menunjukkan 5 dari 6 menjadi puluhan dengan cara :
indikator (score/6) x 10 = Nilai
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 dari 6
indikator
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 6
indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 6
indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 6
indikator
2. Asesmen Sikap
Indikator Berpikir Kritis (ada empat):
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengidentifikasi dengan panca indera
c. Mengolah informasi dan gagasan
d. Merefleksi pemikirannya sendiri
Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator
Score ini bisa dikonversi
tersebut
menjadi puluhan dengan
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 cara : (score/4) x 10 = Nilai
indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4
indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4
indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun
dari indikator
Rubrik:
B. Materi
Akses materi dari link http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf
C. Asesmen pengayaan
Rubrik dan Indikator
Jumlah organisme yang diidentifikasi Skor
1-5 50
6 – 10 dan atau lebih dari 10 100
2. Remedial
Guru, bagi Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.
A. Aktivitas
1) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak
yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan
secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan
yang dialami oleh peserta didik.
2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami
kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi
cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
4) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
B. Materi (Terlampir)
C. Asesmen remedial
Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau
Bapak/Ibu bisa membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.
j. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta didik
A. Tujuan:
Anda mampu mendeskripsikan keanekaragaman hayati Indonesia di tempat tinggal/daerah masing-
masing melalui kegiatan observasi.
B. Kegiatan:
Anda akan dipandu oleh Guru untuk melakukan pengamatan di lingkungan tempat tinggal.
Kesimpulan hasil pengamatan akan dibuat menjadi laporan, kemudian ditampilkan dan didiskusikan
bersama Guru dan rekan-rekan sekelas.
e. ______
f. ______
4. Dari pertanyaan yang Anda tulis di no.1, diskusikan bersama-sama dengan anggota kelompok
untuk memilih 3 (tiga) pertanyaan paling penting yang akan membantu mendeskripsikan
keanekaragaman hayati Indonesia di daerah tempat tinggal Anda.
d. ______
e. ______
f. ______
Untuk memudahkan pekerjaan, persilahkan Peserta didik untuk langsung mengisi format
laporan di lanjutan LKPeserta didik berikut.
1. Tulis Judul:
LAPORAN PENGAMATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA YANG ADA DI
2. Latar Belakang
Alinea 1 mohon dijawab pertanyaan berikut: “mengapa Anda tertarik mencari informasi
mengenai berbagai jenis mahluk hidup yang khas dimiliki daerah Anda?”
Alinea 2, berdasarkan ketertarikan Anda tersebut, apa tujuan utama Anda melakukan
pengamatan?”
….
Jika menelusuri bacaan, tuliskan sumber bacaan yang Anda gunakan di bawah ini.
6. Kesimpulan
2. Materi
Keanekaragaman hayati atau disebut juga keanekaragaman biologi merupakan istilah
yang berkenaan dengan berbagai kehidupan yang ada di bumi. Istilah ini sering dikaitkan
dengan jenis (spesies). Keanekaragaman kehidupan di bumi sampai saat ini telah dipertelakan
sekitar 1,4 juta jenis tumbuhan dan hewan. Indonesia merupakan negara dengan
keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Indonesia juga merupakan rumah bagi berbagai
flora dan fauna endemik yang tidak dapat ditemukan di tempat-tempat lain.
Dilihat dari segi wilayah biogegografis, Indonesia terjepit diantara dua wilayah, yaitu
Indo-Malaya atau Oriental dan Australis. Lokasi ini sangat strategis, senada dengan lokasi
geografis Indonesia yang juga terletak pada jalur perdagangan antara asia dengan afrika dan
australia. Keanekaragaman hayati Indonesia yang sangat besar ini merupakan salah satu
sumber daya alam unggulan milik Indonesia. Selain dapat dimanfaatkan untuk wisata dan
kegiatan kebudayaan, keanekaragaman hayati ini juga dapat dimanfaatkan menjadi obat atau
bahan industri lainnya.
Keanekaragaman hayati yang tinggi di Indonesia disebabkan oleh adanya dangkalan
sahul dan dangkalan sunda yang dahulu memfasilitasi migrasi flora, fauna, dan manusia
purba antara Asia dengan Australia. Namun, kini dangkalan tersebut sudah berubah menjadi
laut transgresi yaitu laut Arafuru dan laut Jawa. Secara garis besar, flora dan fauna di
Indonesia terbagi menjadi 3 yaitu flora dan fauna Asiatis, Peralihan, dan Australis. Sebelum
kita membahas mengenai tiap-tiap jenis flora dan fauna, kita akan membahas dulu mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna serta garis-garis yang
membatasi persebaran flora dan fauna tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
adalah: 1) Faktor Iklim, karakteristik iklim suatu lokasi sangat mempengaruhi karakteristik
makhluk hidup yang tinggal di wilayah tersebut; 2) Faktor Tanah, memiliki kandungan
mineral dan nutrisi yang dapat mempengaruhi kesuburan tanaman yang tumbuh di lokasi
tersebut. Tentu saja, daerah dengan tanah yang subur seperti delta sungai atau dataran aluvial
akan memiliki keanekaragaman hayati yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tanah
gersang seperti gurun pasir; 3) Faktor Biotik, Faktor biotik yang dimaksud disini adalah
keberadaan hewan, tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya seperti bakteri dalam suatu
ekosistem; 4) Faktor Topografi, Selain mempengaruhi kondisi iklim lokal, topografi dan
bentukan relief muka bumi juga mempengaruhi sedimentasi serta erosi yang terjadi di
permukaan bumi. Sehingga mempengaruhi komposisi tanah yang ada di wilayah tersebut; 5)
Garis Wallace, Weber, dan Lydekker, khusus mengenai pembagian imajiner ini akan dibahas
sebagai berikut.
Perhatikan Gambar berikut.
B. Garis Lydekker
Pada tahun 1895, Richard Lydekker yang dilahirkan di Tavistock Square di London.
menetapkan batas biogeografi yang melalui Indonesia, yang dikenal sebagai Garis Lydekker,
yang memisahkan Wallacea di sebelah barat dengan Australia-Nugini di sebelah timur. Garis
ini bertujuan untuk memisahkan antara wilayah Wallacea dengan Indonesia bagian timur
yang ditinggali oleh flora dan fauna bercorak australis. Daerah yang ada di barat garis
Lydekker merupakan daerah peralihan yang kita kenal sebagai Wallacea, sedangkan daerah
yang berada di bagian timur garis Lydekker merupakan daerah dengan flora dan fauna
australis.
Kekayaan Flora
Tidak disangsikan lagi bahwa daerah tropik merupakan tempat keanekaragaman di
planet bumi ini, keanekaragaman ekosistem dan jenis yang dimiliki tak dapat dibandingkan
dengan daerah lainnya. Indonesia, Filipina, Malaysia dan Papua Nugini merupakan kawasan
geografi tumbuhan Malesiana. Kawasan ini memiliki flora yang sangat kaya, diperkirakan
terdapat sekitar 25.000 jenis tumbuhan berbunga ( sekitar 10% flora dunia) dan sebagian
besar diantaranya terdapat di Indonesia. Sekitar 40% marga di Malesiana adalah endemik dan
memiliki persentase yang lebih besar lagi untuk tingkat jenis suku Orchidaceae (keluarga
anggrek-anggrekan) memiliki sekitar 3000 – 4000 jenis. Pada tumbuhan berkayu suku
Dipterocarpaceae merupakan salah satu suku yang besar memiliki sekitar 386 jenis.
Kekayaan flora di Malesiana khususnya di Indonesia antara lain disebabkan oleh struktur
vegetasinya yang kompleks. Pohon-pohon yang tinggi dengan berbagai lapisan stratanya
menciptakan kondisi lingkungan yang memungkinkan tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan
lain seperti lumut, liana, dan perdu dapat hidup di bawahnya.
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan flora, dibandingkan dengan apa
yang terdapat di dunia sehingga dikenal dengan negara megadiversitas. Indonesia memiliki
11% jenis tumbuhan berbunga dan 10% jasad renik. Jumlah bakteri dan Cyanophyceae
(ganggang biru) mencapai 300 jenis, jamur 12.000 jenis dan algae 1800 jenis. Jumlah
tanaman yang dibudidayakan mencakup 400 jenis tanaman penghasil buah-buahan, 360 jenis
tanaman sayuran, 70 jenis tanaman umbi, 60 jenis tanaman penyegar dan 50 jenis tanaman
rempah. Sementara tanaman obat-obatan tradisional mencapai sekitar 940 jenis di mana 74%
diantaranya masih hidup liar.
Flora atau tumbuhan dengan yang dibelah oleh garis Wallace ini terdiri dari beberapa
tipe. Tipe pertama adalah tipe meranti-merantian. Tanaman meranti-merantian memiliki
nama latin Dipterocarpus. Tanaman ini banyak tumbuh di wilayah Asia. Tanaman meranti-
merantian merupakan jenis tanaman epifit sebagai tanaman khas wilayah Asia. Tanaman
meranti termasuk dalam kelompok pepohonan yang berkayu keras.
Berbagai jenis rotan juga menjadi salah satu tumbuhan tipe Asiatis yang berada di
Indonesia bagian barat. Rotan ini banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk
memproduksi barang-barang menarik. Berbagai jenis nangka dan amoldi juga menghiasi tipe
ini. Berbagai jenis bunga yang ada, Anggrek menjadi tumbuhan jenis bunga satu-satunya
yang merupakan tipe Asiatis atas hasil pembagian dari garis Wallace. Bunga Anggrek banyak
ditemukan di hutan-hutan di Indonesia. Bunga ini tumbuh dengan menempel pada tumbuhan-
tumbuhan yang lain. Namun meskipun bergantung pada tumbuhan lain namun tidak menjadi
parasit bagi tumbuhan tersebut. Anggrek mampu melakukan fotosintesis secara mandiri.
Selain Anggrek, ada pula lumut, cendawan, paku-pakuan dan pohon jati yang mendiami flora
tipe asiatis.
Kekayaan Fauna
Indonesia mempunyai beraneka ragam jenis fauna. Kepulauan Indonesia yang
termasuk kawasan Malesiana secara geografis memiliki dua zona. Pertama zona orientalis di
bagian barat mencakup Kepulauan Sunda Besar yang terdiri dari Pulau Sumatra, Kalimantan,
Jawa, Madura, dan Bali. Zona ini bersama-sama daratan Asia tropis memiliki fauna, seperti
harimau, macan kumbang, orang utan, banteng, gajah, babi hutan, dan musang. Jenis-jenis ini
merupakan fauna khas zona oriental. Kedua, zona Australia yang meliputi Pulau Irian dan
Kepulauan Aru yang terletak di paparan benua Australia. Dengan demikian, di kedua pulau
tersebut dapat dijumpai hewan menyusui berkantung, burung kasuari, dara mahkota, kakatua,
dan cendrawasih.
Di antara kedua zona tersebut (orientalis dan australis) terdapat zona peralihan yang
disebut Kepulauan Wallacea yang meliputi Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Nusa
Tenggara. Di Sumatra dan Maluku sebelah barat dijumpai anoa, babirusa, maleo, dan monyet
hutan Sulawesi. Sedangkan di Nusa Tenggara sebelah Timur dijumpai jenis hewan yang satu-
satunya terdapat di dunia, yaitu biawak komodo di pulau Komodo, dan berbagai jenis burung
parkit. Secara keseluruhan daratan di Kepulauan Indonesia memiliki paling sedikit 40 ribu
jenis fauna dan di dalamnya terdapat lebih dari 800 jenis hewan menyusui.
Macam-macam fauna yang banyak ditemukan tinggal dan berkembang biak dengan
baik di benua Asia khususnya di Indonesia adalah Gajah memang banyak ditemukan di benua
Asia. Di Indonesia gajah yang terkenal adalah gajah Sumatera. Selanjutnya yang juga
terkenal sebagai binatang khas Sumatera adalah harimau Sumatera. Namun sayangnya, kedua
hewan ini sekarang banyak diburu untuk diambil bagian tertentu dari tubuhnya kemudian
selanjutnya dijual. Fauna selanjutnya yang dipisahkan berdasarkan garis Wallace adalah
badak bercula satu dan banteng. Beberapa tipe flora dan fauna ini mungkin bisa juga dilihat
sedang mendiami sebuah wilayah tertentu yang ada di negeri ini.
3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet maupun
cetak.
__. 2017. Garis Wallace dan Garis Weber : Garis yang Membagi Indonesia menjadi 3 Bagian
https://www.geologinesia.com/2017/12/garis-wallace-dan-garis-weber.html
Hakim, Ikbal. 2020. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia. Blog insan pelajar.
https://insanpelajar.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/
LIPI, 2014. Kekinian, Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press. Jakarta.
http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf
Wahyuningsih, Tri. 2011. Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati. Modul 1. Materi
Kurikuler Biologi SMA. In: Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati. Universitas
Terbuka, Jakarta, pp. 1-49. ISBN 9789790113336
http://repository.ut.ac.id/4375/
k. Persiapan Pembelajaran
Persiapan dasar:
Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati Indonesia
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPeserta didik)_terlampir di Modul
Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): laptop, atau PC, printer dengan hasil berwarna,
dan kertas film.
l. Kegiatan Pembelajaran
1. Pembukaan (15 menit)
a. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran Peserta didik Guru
mempersilahkan Peserta didik untuk mengumpulkan tugas rangkuman yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya
b. Peserta didik melakukan pre-test
c. Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik, kemudian mempersilahkan Peserta didik menyebutkan
kembali minimal 5 hewan dan 5 tumbuhan khas daerah masing-masing, hasil
dari proses KBM pertemuan sebelumnya.
d. Guru membagikan LKPD yang akan digunakan dalam pembelajaran
e. Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Pernahkah Anda menanyakan
alasan Ibunda memisahkan penyimpanan pakaian kerja/bagus dengan pakaian
sehari-hari? ”
Kemudian tanyakan kepada Peserta didik, “setujukah Anda jika saya mengatakan
bahwa kedua tanaman ini sama-sama berada pada kelompok tanaman rumput-
rumputan? Dan Jika keduanya punah dari muka Bumi, maka tidak ada dampak
apapun bagi manusia”
Silahkan guru akomodasi jawaban Peserta didik dengan tidak membenarkan
atau menyalahkan jawaban apapun yang dikemukakan.
Kegiatan pembelajaran yang sesungguhnya akan disajikan dalam LKPeserta
didik.
b. Identifikasi masalah
Berdasarkan hasil identifikasi jenis-jenis keanekaragaman hayati Indonesia
di daerah Peserta didik masing-masing (pertemuan sebelumnya) persilahkan
Peserta didik untuk memilih 2 hewan dan 2 tumbuhan.
Arahkan Peserta didik untuk menanggapi pernyataan dalam LKPD.
jawaban setuju ataupun tidak setuju yang dikemukakan Peserta didik, harus
disertakan alasannya.
Setelah menuliskan pernyataan dan alasannya, arahkan peserta didik untuk
membuktikan bahwa pernyataan dan alasannya tersebut benar
Guru harus menahan diri untuk tidak memberikan jawaban langsung apabila ada
Peserta didik yang bertanya mengenai fungsi, atau manfaat dari berbagai
organisme tersebut secara ekologi. Selalu arahkan untuk mencari sendiri jawaban
yang benar.
Arahkan Peserta didik untuk mengamati dulu semua ciri morfologi dan perilaku
keempat organisme yang dipilihnya. Misalnya: berkaki, berjalan dengan empat
kaki, berjalan dengan dua kaki, ditutupi sisik tubuh, ditutupi oleh rambut, ditutupi
oleh bulu, dapat terbang, dapat berenang, bernafas dengan insang, bernafas
dengan paru-paru, dapat memanjat, dll.
Isi pohon dikotomi yang telah disediakan dalam LKPD dengan melakukan
pertanya Ya dan Tidak, kriteria di isi sendiri oleh Peserta didik berdasarkan
pengamatan ciri yang sudah dilakukannya. Perhatikan pola dan contoh.
Pola:
Contoh:
Buat kunci dikotominya berdasarkan pembuatan pohon dikotomi sebagai berikut.
1. apakah mereka memiliki kaki?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor 2
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor 3
2. apakah mereka memiliki…….?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor 4
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor 5
… dst … lakukan hingga ditemukan organisme yang dimaksud
d. Pembuktian
Setelah poster selesai, maka kelima poster yang dibuat dipresentasikan.
Bapak/ibu fasilitasi Peserta didik untuk berdiskusi, memberikan tanggapan,
sanggahan, dan atau persetujuan atas diagram dikotomi yang telah disajikan.
Arahkan Peserta didik untuk menggali dalam diskusi mengenai kebenaran
manfaat keberadaan organisme yang diamati oleh setiap kelompok.
e. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan pembuktian di poin (e), arahkan peserta didik untuk menuliskan
jawaban dan kesimpulan mengenai pernyataan guru di poin stimulus (a) pada LKPD
yang dimiliki, dan berikan feedback nilai untuk Poster yang telah ditampilkan.
Produk sebaiknya dipajang di kelas hingga modul mengenai keanekaragaman hayati
dirampungkan.
Tatap Muka
Guru sampaikan secara tidak tersirat tujuan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya,
lalu berikan materi mengenai Bioteknologi.
Berikan tugas membuat rangkuman materi tersebut maksimal satu halaman yang akan
dikumpulkan di pertemuan berikutnya.
d. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negative proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi;
terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran (untuk
kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link refleksi yang harus diisi menggunakan
aplikasi yang sesuai). Format yang bisa digunakan dapat Bapak/Ibu lihat sebagai
berikut.
https://images.app.goo.gl/uYyFjmKv9aF28Vpi8 https://images.app.goo.gl/pwqZWGPWgbL618VF8
https://images.app.goo.gl/dznK5uZeH7uU97ns6 https://images.app.goo.gl/6xgujHQeZsDnQvjr8
Buatlah kunci dan diagram determinasi kedua hewan tersebut berdasarkan kunci dikotom
yang dapat Anda perhatikan berikut ini.
Bertulang Belakang
2. Asesmen unjuk kerja poster
Indikator :
a. Menggunakan Bahasa yang mudah dipahami
b. Kalimatnya singkat dan jelas
c. Warna dan gambar menarik
d. Tujuan pembuatan poster langsung terihat
e. Isi Poster sesuai dengan konsep dan konteks
Rubrik:
Score Deskriptor
5 Jika Poster menunjukkan 5 indikator
tersebut Score ini bisa dikonversi
4 Jika Poster menunjukkan 4 indikator menjadi puluhan dengan
tersebut cara : (score/5) x 10 = Nilai
3 Jika Poster menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Poster menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Poster menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Poster tidak menunjukkan satupun
dari indikator
3. Asesmen Sikap
Indikator Berpikir Kritis (ada empat):
e. Mengajukan pertanyaan
f. Mengidentifikasi dengan panca indera
g. Mengolah informasi dan gagasan
h. Merefleksi pemikirannya sendiri
Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator Score ini bisa dikonversi
tersebut menjadi puluhan dengan
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 cara : (score/4) x 10 =
indikator Nilai
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4
indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4
indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun
dari indikator
b. Materi,
Untuk kelas PJJ, Bisa diakses di https://plantlet.org/plant-identification-terms/#
Untuk kelas tatap muka, telah terlamir di bagian Lampiran (no. 2 mengenai materi)
c. Asesmen Pengayaan
(Jumlah kunci determinasi yang benar) x 1,25 = Nilai
2. Remedial
Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan
berikan kegiatan berikut sebagai pengayaan.
a. Aktivitas
1) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa
anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan
tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan
sama.
3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami
kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi,
variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
4) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang
telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
b. Materi (Terlampir)
c. Asesmen remedial
Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau
Bapak/Ibu bisa membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.
E. Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa
Nama : Kelas :
Kelompok : Tanggal :
A. Tujuan:
1. Anda mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati (KH) dalam bentuk poster
berdasarkan klasifikasi dikotomi.
2. Anda mampu mendeskripsikan lima manfaat Keanekaragaman hayati dengan menyajikan data
satu spesies tertentu melalui Poster
B. Kegiatan:
Perhatikan gambar keanekaragaman hayati Indonesia di bawah ini. Kemudian pilih 10 organisme (5
hewan dan 5 tumbuhan) yang Anda kenali sebagai hewan/tumbuhan khas di daerah Anda,
sebagai bahan pekerjaan Anda di LKPeserta didik.
Lanjutan…
4. Berdasarkan kegiatan nomor 1 hingga nomor 3. Apakah Anda masih berada pada pernyataan
Anda bahwa Anda (menyetujui/tidak menyetujui)* pernyataan di awal LKPeserta didik?
2. Materi
A. Pengertian Klasifikasi Mahluk Hidup
klasifikasi makhluk hidup merujuk pada kegiatan pengelompokan makhluk hidup
berdasarkan kesamaan atau perbedaan ciri-ciri yang terlihat pada setiap makhluk tersebut.
Kegiatan pengelompokkan ini bukan hal yang mudah, sebab diperlukan ketelitian dalam
menentukkan parameter yang digunakan sebagai ciri khas atau pembeda dari organisme
lainnya. Itu berarti, diperlukan upaya observasi lebih lanjut pada beberapa organisme yang
kemudian dipilih menjadi sebuah kategori atau kelompok.
Parameter yang digunakan dalam pengelompokan makhluk hidup, bisa berdasarkan
tempat hidup atau habitat, ukuran dan bentuk, ciri morfologi tau anatomi, serta manfaat dari
makhluk hidup tersebut. Ilmu yang mempelajari mengenai klasifikasi makhluk hidup pada
tingkat-tingkat berbeda atau takson berbeda dikenal dengan istilah taksonomi yang
dipelopori oleh Carolus Linnaeus sebagai bapak taksonomi dunia. Ilmu taksonomi menjadi
salah satu ilmu yang sangat dinamis karena perkembangannya akan terus disesuaikan
seiring dengan ditemukannya spesies baru. Oleh sebab itu, pengelompokan makhluk hidup
dari awal ditemukan sampai saat ini telah mengalami beberapa kali perkembangan dari
mulai sistem klasifikasi 2 kingdom hingga 6 kingdom.
c. Habitatnya
Berdasarkan habitatnya dikenal tumbuhan xerofit (tumbuhan yang dapat bertahan
di daerah kering, seperti Kaktus, ada juga tumbuhan hidrofit (tumbuhan air seperti
Kangkung, Genjer, Teratai, dan lain-lain).
d. Kandungan gizi atau zat utamanya
Dalam pengelompokkan ini dikenal diantaranya tumbuhan sumber karbohidrat
seperti Padi, Singkong, Sagu, dan lain-lain. Tumbuhan sumber protein seperti
Kacang Kedelai, Kacang Tanah, dan Kacang Hijau. Tumbuhan sumber lemak
seperti Kelapa Sawit, Kemiri, dan Wijen. Melalui pengelompokan secara artifisial
ini akan memudahkan kita untuk mengenal sehingga akhirnya dapat dimanfaatkan
untuk kebutuhan manusia.
1. 1. 1. 1. 1.
Plantae Monera Monera Monera Eubacteria
2. 2. 2.
2. Fungi 2.
Animalia Plantae Protista
Archaebacteria
3. 3.
3. Fungi 3.
Animalia Plantae
Protista
4. 4.
Animalia Plantae 4. Fungi
5.
Animalia 5. Plantar
6.
Animalia
3. Sistem Klasifikasi Filogeni
Sistem klasifikasi filogeni merupakan suatu cara pengelompokkan organisme
berdasarkan garis evolusinya atau sifat perkembangan genetik organisme sejak sel
pertama hingga menjadi bentuk organisme dewasa. Sistem klasifikasi ini sangat
dipengaruhi oleh perkembangan teori evolusi. Pada sistem klasifikasi ini terkadang ada
organisme yang secara morfologisnya berbeda, namun ternyata memiliki karakter
genetik yang dekat.
Sistem klasifikasi filogeni ini merupakan sistem klasifikasi yang mendasari sistem
klasifikasi modern, yang dipelopori oleh Hudchinson, Cronquist, dan lainnya. Biasanya
klasifikasi modern ini dilakukan dengan memperhatikan kecenderungan evolusi
organisme itu lebih maju atau masih primitif adalah dengan melihat pelestarian atau
penyusutan dari struktur sel atau tubuhnya akibat pengaruh seleksi alam. Sebagai contoh,
dalam klasifikasi modern tumbuhan, Hutchinson mengemukakan pendapat diantaranya:
Tumbuhan berdaun tunggal lebih primitive daripada berdaun majemuk
Tumbuhan dikotil lebih primitive daripada tumbuhan monokotil
Tumbuhan berbiji terbuka lebih primitive dari pada tumbuhan berbijitertutup
Tumbuhan berbunga dengan benang sari dan putik yang banyak lebih primitive dari
pada tumbuhan berbunga dengan benang sari dan putik sedikit.
Tumbuhan berbunga mahkota lepas-lepas lebih primitive daripada tumbuhan
berbunga mahkota bersatu.
Biasanya untuk memudahkan dalam pembuatan kunci determinasi, pernyataan yang dibuat
pertama kali adalah pernyataan mengenai sifat ciri morfologi yang paling umum terlebih
dahulu, kemudian selanjutnya diikuti dengan sifat ciri yang semakin spesifik. Kunci
determinasi tersebut merupakan kunci dikotomi karena selalu bercabang dua, jika dibuat
bagannya maka akan seperti Gambar berikut.
3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet
maupun cetak.
LIPI, 2014. Kekinian, Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press. Jakarta.
http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf
A. Persiapan Pembelajaran
1. Persiapan dasar:
Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati Indonesia
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) terlampir di Modul
Artikel Ilmiah mengenai Bioteknologi untuk mengatasi erosi Keanekaragaman
hayati.
B. Kegiatan Pembelajaran
1. Pembukaan (15 menit)
a. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran Peserta didik
b. Guru mempersilahkan Peserta didik untuk mengumpulkan tugas rangkuman yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya
c. Peserta didik melakukan pre-test
d. Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik, kemudian mempersilahkan Peserta didik menemukakan apa
manfaat keberadaan Keanekaragaman hayati di lingkungan dan kehidupan
masayarakat.
e. Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Ada yang pernah mendengar bahwa
saat ini mahluk hidup yang sudah punah bisa dilestarikan dengan teknologi cloning? ”
2. Kegiatan inti
Keterangan
Lakukan pembimbingan berupa konsultasi setiap progress yang dicapai oleh Peserta
didik. Bisa dilakukan di sekolah untuk kelas tatap muka.
Hasil pembimbingan secara berkala dicatat sebagai bahan penilaian psikomotor.
c. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negative proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi;
terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran (untuk
kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link refleksi yang harus diisi menggunakan
aplikasi yang sesuai). Format yang bisa digunakan dapat guru lihat sebagai berikut.
Rubrik:
Scor Deskriptor
e
4 Jika Ide yang diajukan memenuhi 4 indikator tersebut
3 Jika Ide yang diajukan memenuhi 3 dari 4 indikator tersebut
2 Jika Ide yang diajukan memenuhi 2 dari 4 indikator tersebut
1 Jika Ide yang diajukan memenuhi 1 dari 4 indikator tersebut
0 Jika Ide yang diajukan tidak memenuhi satupun indikator tersebut
Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/4) x 10 = Nilai
Rubrik:
Scor Deskriptor
e
3 Ketiga indikator selalu muncul
2 Ketiga indikator sering muncul saat berkelompok
1 Ketiga indikator mulai muncul saat berkelompok
0 Ketiga indilator tidak muncul saat berkelompok
Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/3) x 10 = Nilai
4. Asesmen Sikap
Indikator:
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengidentifikasi dengan panca indera
c. Mengolah informasi dan gagasan
d. Merefleksi pemikirannya sendiri
Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari
indikator
Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/4) x 10 = Nilai
D. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik
Nama : Kelas :
Kelompok : Tanggal :
A. Tujuan :
Anda mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai dua jenis
bioteknologi (Modern dan Konvensional) yang dapat digunakan untuk mengatasi
kelangkaan Keanekaragaman hayati melalui telaah artikel
Anda mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari permasalahan erosi
Keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya dengan cara kampanye di media
sosial
B. Kegiatan
Anda akan membaca dua artikel ilmiah mengenai cara penanggulangan erosi
Keanekaragaman hayati melalui Bioteknologi. Berdasarkan artikel tersebut, silahkan
ajukan ide atau usulan baru untuk mencegah dan atau mengatasi erosi tersebut.
D. Apa saja hal yang menurut anda penting untuk dicatat mengenai cara kerja Bioteknologi
dalam mengatasi erosi keanekaragaman hayati?
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
E. Ajukan pertanyaan terkait catatan mengenai peran bioteknologi dalam mengatasi erosi
keanekaragaman hayati! (gunakan kata tanya apa, kenapa, bagaimana, siapa, kapan, dan
dimana)
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
F. Berdasarkan hasil diskusi kelompok, tulis pertanyaan yang telah dipilih untuk diajukan
alternatif pemecahan masalahnya!
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
H. Presentasi Kelas
Kelompok Catatan untuk kelompok yang Solusi/saran untuk kelompok yang
tampil tampil
II
III
IV
2. Materi
Istilah bioteknologi pertama sekali diperkenalkan pada tahun 1919 oleh seorang
sarjana pertanian Hongaria, Karl Ereky. Pada waktu itu, istilah ini digunakan untuk
menghasilkan suatu produk dari bahan baku dengan bantuan organisme hidup. Ereky
memperkirakan bahwa krisis pangan dan energi akan dapat diselesaikan melalui
bioteknologi.
Jadi, apakah itu bioteknologi? Istilah ini memberikan berbagai penafsiran yang
bermacam-macam bagi setiap orang. Ada yang berpikir tentang pengembangan jenis
hewan atau mikroorganisme baru melalui rekayasa genetika atau DNA rekombinan, yang
lain bermimpi tentang sumber obat terapi yang lestari bagi umat manusia. Beberapa
malah memiliki visi untuk menumbuhkan tanaman yang bernutrisi tinggi serta tahan
terhadap hama dan penyakit sebagai sumber pangan manusia, yang terus bertambah
populasinya. Jawaban dari pertanyaan ini akan sangat beragam tergantung dari siapa
yang kita tanya. Apakah semua ini merupakan definisi yang tepat untuk istilah
bioteknologi? Jawabannya adalah tidak. Pengertian yang sempit tidak dapat
mendefinisikan bioteknologi.
https://images.app.goo.gl/PmtbNiLeMXiLKieUA
Organisme yang terlibatnya berasal dari bakteri atau jamur. Beberapa mikroorganisme
yang terlibat dari produk-produk tersebut adalah.
Beberapa contoh Bioteknologi konvensional di bidang Pertanian, adalah
sebagai berikut:
1. Kultur Jaringan
https://images.app.goo.gl/aSyQUCkXvNXxyhxo6
2. Pembastaran
Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan antara dua individu
tanaman yang berbeda varietas, tetapi masih dalam satu spesies. Pembastaran merupakan
cara yang sederhana, murah, dan paling mudah untuk menghasilkan tanaman pangan
varietas unggul. Contoh, padi varietas X yang memiliki produksi gabah tinggi dan tidak
cepat rebah dikawinkan dengan padi varietas Y yang memiliki sifat tahan hama dan
umur panen pendek. Dari perkawinan ini, dapat dihasilkan padi varietas baru yang
memiliki sifat perpaduan dari keduanya, yaitu produksi gabah tinggi, tahan hama, tidak
cepat rebah, dan umur panen pendek.
3. Hidroponik
https://images.app.goo.gl/aMscXZT9iFDgrRF3A
2. Hewan Transgenik
Selain tumbuhan transgenik, juga ada hewan-hewan transgenik. Pada awalnya
hewan transgenik merupakan bahan penelitian para ilmuwan untuk menemukan jenis
penyakit yang menyerang hewan tertentu dan cara penanggulangannya. Perkembangan
selanjutnya, penerapan teknologi rekayasa genetik pada hewan bertujuan untuk
menghasilkan hewan ternak yang memproduksi susu dan daging yang berkualitas, ikan
yang cepat besar dan mengandung vitamin tertentu, dan sebagainya. Bioteknologi
modern mempunyai peranan penting dalam bidang kedokteran sehingga semakin
menonjol setelah adanya penelitian dan penerapan ilmiah. Bioteknologi modern dibidang
kedokteran hampir sama dengan di bioteknologi konvensional tetapi hasilnya jauh lebih
banyak dan lebih terjamin menggunakan bioteknologi modern karena dibantu oleh alat-
alat canggih lainnya misalnya pembuatan antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika, dan
hormon.
Bioteknologi bukanlah alat atau ilmu yang si atas awan, luar biasa dan sejenisnya.
Bioteknologi juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang jadi baan pertimbangan
ilmuwan untuk bisa selalu dijadikan renungan bagaimana meningkatkan kualitas
produknya. Kita bisa ambil salah satu contoh Beberapa kelebihan dan kekurangan dari
aspek-aspek Bioteknologi tanaman sebagai berikut.\
Aspek Kelebihan Kekurangan
Keragaman genetic Mudah dalam pertukaran plasma Meningkatkan keseragaman
nutfah; sumber pemuliaan yang dan kerentanan; erosi genetik
lebih luas; sumber genetik bagi
produk baru; mengurangi
kegagalan panen
Identifikasi plasma nutfah Menghilangkan sifat-sifat yang Mengabaikan kondisi dan
tidak diinginkan; pengembangan kearifan lokal, seperti hama
kultivar baru lebih cepat dan penyakit lokal
Perbanyakan kultivar Produksi tanaman baru dengan Mengurangi potensi biologis
variasi yang luas; replanting dapat jangka panjang bagi tanaman
dilakukan dalam musim tanam
yang sama
Produksi Peningkatan hasil panen yang Kelebihan produksi:
signifikan stabilitas pasar terganggu;
pendapatan ekspor berkurang
Hama dan penyakit Cara baru dan cepat untuk Mengubah komposisi
menghilangkan hama dan organisme alami dengan
penyakit epidemik konsekuensi yang tidak kita
pahami
Plasma Nutfah Kemudahan dalam penyimpanan Penyimpanan terkonsentrasi
jangka panjang di beberapa negara,yang
berpotensi untuk
dieksploitasi atau
diskriminasi
Lingkungan Pengembangan organisme yang Pelepasan mikroorganisme
mampu bertahan hidup pada hasil rekayasa genetika dapat
lingkungan alam yang sulit mengganggu keseimbangan
alam