Draf Fix Banget Bab 2 Tiwik
Draf Fix Banget Bab 2 Tiwik
Draf Fix Banget Bab 2 Tiwik
PENGUKURAN POROSITAS
4
5
• Porositas dolomitasi
Terjadinya proses transformasi dari limestone (CaCO3) menjadi
dolomite (CaMg(CO3)2) yang menurut reaksi kimia : 2CaCO3 +
MgCl2 → CaMg(CO3)2 + CaCl2.
Gambar 2.1
Timbangan digital
Sumber: www.edonilab.com
9
1
2
Keterangan :
1. Vacuum desicator
2. Vacuum pump
Gambar 2.2
Vacuum desicator dan Vacuum pump
Sumber : LAB AIB
10
Gambar 2.3
Timbangan dan Anak Timbangan
Sumber : LAB AIB
Gambar 2.4
Beker Glass
Sumber : www.citotest.com
11
Gambar 2.5
Penjepit
Sumber : www.grainger.com
Gambar 2.6
Sample Core
Sumber: www.azon.com
12
Gambar 2.7
Air
Sumber : www.masihbelajar.com
13
1. Timbang sample core kering yang ingin diukur porositasnya, dari hasil
penimbangan akan didapatkan W1= a gram
2. Jenuhi sample core kering dengan air didalam vacuum desicator yang
dilengkapi dengan vacuum pump selama ±30 menit
3. Ambil core yang telah dijenuhi air, dan kemudian ukur kembali beratnya
sehingga mendapatkan hasil W3= b gram
4. Ambil kembali core yang telah terjenuhi oleh air, dan kemudian timbang
kembali didalam air , dan mendapatkan hasil W2= c gram
14
2.5.2. Perhitungan
W3 - W2
• Menghitung Volume bulk (Vb) = Berat jenis air
28,043- 10
= 1
= 18,04 cc
W3 - W1
• Menghitung Volume pori (Vp) = Berat jenis air
28,043- 22,5
= 1
= 5,54 cc
W1 - W2
• Menghitung Volume grain (Vg) = Berat jenis air
22,5 - 10
=
1
= 12,5 cc
volume pori
• Menghitung Porositas efektif(øeff) = volume batuan × 100%
5,54
= 18,04 × 100%
= 30,72%
15
2.6. PEMBAHASAN
yang digunakan adalah sample core dan air. Prinsip kerja yang digunakan dalam
percobaan ini adalah perbandingan massa antara sampel core (kering & terjenuhi)
dengan media fluida nya.
Prosedur pengukuran porositas dengan metode penimbangan diawali
dengan .Timbang sample core kering yang ingin diukur porositasnya dan
mendapatkan W1, kemudian masukan kedalam gelas beaker yang telah diisi oleh
air dan masukan kedalam vacuum desicator yang telah dilengkapi dengan vacuum
pump, dan tunggu selama 30 menit , lalu timbang berat core yang telah terjenuhi
dan mendaptkan W3 , Kemudian timbang didalam air dan mendapatkan W2
Dari percobaan yang telah dilakukan , didapatkan data berat core kering di
udara (W1) sebesar 22,5 gr , berat core jenuh dalam air (W2) sebesar 10 gr , dan
berat core jenuh di udara (W3) sebesar 28,043 gr. Lalu harga volume bulk
didapatkan melalui perhitunganvW3-W2/BJ Air sebesar 18,044 cc , harga volume
grain didapatkan melalui perhitungan sebesar W1-W2/BJ Air 12,5 cc , dan harga
volume pori didapatkan melalui perhitungan sebesar W3-W1/BJ Air sebesar 5,54
cc dan didapatkan harga porositas efektif (øeff) melalui perhitungan VP/VB × 100%
sebesar 30,72%. Berdasarkan pengklasifikasian dari Koesoemadinata Porositas ini
dapat di kategorikan porositas istimewa karena ada pada range diatas 25%.
2.7. KESIMPULAN
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengukur besarnya porositas efektif
dari suatu sample core batuan reservoir berdasarkan pengukuran volume
bulk batuan (Vb) dan volume pori batuan (Vp) dengan metode penimbangan
2. Definisi dari Porositas dapat diartikan menjadi 2 pengertian yaitu
kemampuan suatu batuan untuk menyimpan fluida dan perbandingan antara
volume pori dengan volume batuan.
3. Porositas suatu batuan dapat diklasifikasikan berdasarkan cara terbentuknya
dan dari segi pembentukannya. Berdasarkan cara terbentuknya ada 2 yaitu
porositas primer sekunder, sedangkan berdasarkan Teknik reservoir ada 2
yaitu porositas absolut dan efektif.
4. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besar atau kecilnya porositas
dari suatu batuan antara lain: packing atau kemasan ,bentuk butiran,sortasi,
sementasi, dan kompaksi.
5. Pada proses pengukuran porositas pada praktikum kali ini menggunakan
beberapa alat yaitu timbangan digital, timbangan dan anak timbangan,
vacuum pump yang dilengkapi dengan vacuum desikator, serta penjepit.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah sample core dan air.
6. Prinsip kerja yang digunakan dalam percobaan ini adalah perbandingan
massa antara sampel core (kering & terjenuhi) dengan media fluida nya.
7. Dari hasil percobaan dan perhitungan didapatkan hasil:
• Berat core kering (W1) = 22,5 gram
• Berat core jenuh di air (W2) = 10 gram
• Berat core jenuh di udara (W3) = 28,043 gram
• Berat jenis air = 1,0 gram/cc
• Bulk Volume (Vb) = 18,04 cc
• Grain Volume (Vg) = 12,5 cc
• Pore Volume (Vp) = 5,54 cc
• Porositas efektif(øeff) = 30,72 %
18