Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan teknologi
informasi dalam kegiatan transaksi elektronik sangat banyak untuk diterapkan, salah satunya dari segi pemerintahan dan hukum, antara lain sebagai berikut: a. Melaksanakan prinsip perlindungan data pribadi melalui pemrosesan dan verifikasi data; b. Pengumpulan data pribadi dilakukan secara terbatas dan spesifik, sah secara hukum, adil, dengan sepengetahuan dan persetujuan dari pemilik data pribadi; c. Pemrosesan data pribadi dilakukan secara akurat, lengkap, tidak menyesatkan, mutakhir, dapat dipertanggungjawabkan, dan memperhatikan tuiuan pemrosesan data pribadi; d. Pemrosesan data pribadi dilakukan dengan melindungi keamanan data pribadi dari kehilangan, penyalahgunaan, akses dan pengungkapan yang tidak sah, serta pengubahan atau perusakan data pribadi; e. Pemrosesan data pribadi dilakukan dengan memberitahukan tuiuan pengumpulan, aktivitas pemrosesan, dan kegagalan pelindungan data pribadi; f. Pemrosesan data pribadi dimusnahkan atau dihapus kecuali masih dalam masa retensi sesuai dengan kebutuhan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan seperti Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
2. Tipe e-commerce pada sistem perdagangan di Lazada adalah Business to
Customer (B2C) dimana sistem perdagangan ini dilakukan oleh marketplace seperti Lazada guna kelebihannya menerapkan transaksi ritel dengan pembeli individual. Sehingga apabila terjadi suatu permasalahan antar penjual dan pembeli, permasalahan tersebut dapat diatasi langsung oleh pihak Lazada melalui jaringan internet (online). Mekanisme sederhana dari sistem perdagangan B2C Lazada yaitu sebagai berikut: Mekanisme ini secara umum terbuka untuk segala jenis kalangan masyarakat yang menyebar. Dimana pelayanan yang diberikan oleh Lazada bersifat umum yang dapat digunakan oleh banyak orang orang melalui pemberian inisiatif serta respon cepat dari produsen. Selain itu, keterlibayan toko atau store pada Lazada ada beberapa jenis, yaitu Auction Store, Online Store, Online Service, dan Other Service.
3. Hubungan dari kegiatan e-commerce dengan hukum perlindungan
konsumen yang berkaitan dengan kasus Lazada adalah adanya hak-hak konsumen dari Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan. Dimana keamanan profil pembelian customer merupakan tanggung jawab penuh dari pihak e-commerce Lazada. Oleh karena itu, beberapa implementasi sistem yang harus ditingkatkan oleh Lazada antara lain dipasangnya Secure Socket Layer (SSL) untuk kode keamanan customer, menerapkan kualitas layanna secara online melalui e-service quality yang mampu memberikan minat dan ketertarikan customer untuk melakukan transaksi karena jaminan penuh akan keamanan profil customer dalam transaksi elektronik bersama Lazada sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan.
Transaksi Elektronik Atau Transaksi Secara Online Merupakan Aplikasi Yang Sangat Banyak Digunakan Dari Kegiatan Siber Dan Hal Itu Memunculkan Permasalahan Dimana Merebak Pula Kejahatan Siber