3.1.1.4 SK Kebijakan Mutu
3.1.1.4 SK Kebijakan Mutu
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS WIROSARI II
Jl. Raya Wirosari-Tegalrejo Km.10 Ds.Karangasem Kode Pos 58192
Telp: 082 329 298 975/ 085 201 346 083Email:phc.wirosari2@gmail.com
KEPUTUSAN
NOMOR: 030/KAPUS/III/2017
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEBIJAKAN
MUTU PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN DI
PUSKESMAS WIROSARI II.
Ditetapkan di : Wirosari
PUJI MULYANI
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA
UPTD PUSKESMAS WIROSARI II
NOMOR: 030/KAPUS/III/2017
TENTANG KEBIJAKAN MUTU DAN KINERJA
1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung jawab
UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu/kinerjaPuskesmas dan
keselamatan pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu
dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran puskesmas.
3. Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKM maupun UKM disepakati
bersama dan menjadi acuan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat
4. Tata nilai tersebut adalah 5 – S ( senyum, salam, sapa, sopan dan santun)
5. Kebijakan mutu dan tata nilai puskesmas dalam memberikan pelayanan disusun
secara bersama dan dituangkan dalam pedoman mutu dan kinerja
6. Pedoman mutu dan perencanaan mutu/kinerja disusun berdasarkan visi, misi,
dan tujuan Puskesmas
7. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Wirosari II dengan
pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Penanggung jawab
Manajemen Mutu.
8. Perencanaan mutu/kinerja meliputi perencanaan mutu/kinerja manajemen,
perencanaan mutu/kinerja UKM, dan perencanaan mutu pelayanan klinis
9. Perencanaan mutu/kinerja manajemen meliputi paling tidak;
a) Penilaian kinerja manajemen
b) Pelaksanaan audit internal
c) Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen
d) Kajibanding kinerja dengan puskesmas lain
e) Penilaian perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga
10. Audit internal dilakukan tiap bulan dan secara periodik diulang tiap tiga bulan.
11. Pertemuan tinjauan manajemen dilakukan paling tidak dua kali dalam setahun,
yaitu pada bulan Juli dan bulan Januari.
12. Perencanaan mutu/kinerja UKM meliputi paling tidak:
a) Penilaian kinerja UKM dan tindak lanjutnya
13. Perencanaan mutu/ kinerja pelayanan klinis dan keselamatan pasien berisi
paling tidak:
a) Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring
dan evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b) Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c) Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan
pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d) Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti
dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e) Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator
klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
f) Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui
standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
g) Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan
klinis maupun penyelenggaraan UKM.
h) Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel,
kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial
cedera.
i) Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j) Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
k) Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l) Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
14. Dalam upaya perbaikan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien
melibatkan/memberdayakan lintas sektor, lintas program, dan masyarakat
sebagai pengguna pelayanan untuk berperan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut program-program kegiatan
mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien.
15. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini:
a) Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan
perencanaan Puskesmas
b) Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, masyarakat, dan staf,
c) Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis,
standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari
profesi maupun panduan dari Kementerian Kesehatan,
d) Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e) Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f) Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas,
g) Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h) Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i) Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan.
16. Seluruh kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien harus
didokumentasikan.
17. Hasil-hasil peningkatan mutu dan keselamatan pasien harus disosialisasikan
kepada pihak-pihak terkait yang membutuhkan
18. Penanggung jawab Manajemen Mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan
mutu dan keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.
19. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka
area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu/kinerja
pelayanan klinis dan keselamatan pasien adalah:
a) Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b) Pelayanan rawat jalan
c) Pelayanan Farmasi
d) Pelayanan Gawat Darurat
Ditetapkan di : Wirosari
PUJI MULYANI