Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS WIROSARI II
Jl. Raya Wirosari-Tegalrejo Km.10 Ds.Karangasem Kode Pos 58192
Telp: 082 329 298 975/ 085 201 346 083Email:phc.wirosari2@gmail.com

KEPUTUSAN

KEPALA UPTD PUSKESMAS WIROSARI II

NOMOR: 030/KAPUS/III/2017

TENTANG

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

DI UPTD PUSKESMAS WIROSARI II

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPTD PUSKESMAS WIROSARI II,

Menimbang : a. bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan


yang bermutu dan aman;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien di PUSKESMAS WIROSARI II perlu
disusun kebijakan mutu dan keselamatan pasien;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Permenkes No. 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
tahun 2014,tentang Puskesmas;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEBIJAKAN
MUTU PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN DI
PUSKESMAS WIROSARI II.

Kesatu : Kebijakan mutu dan keselamatan pasien Puskesmas Wirosari II


sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Wirosari

Pada tanggal : 08 Maret 2017

KEPALA UPTD PUSKESMAS WIROSARI II,

PUJI MULYANI

LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA
UPTD PUSKESMAS WIROSARI II
NOMOR: 030/KAPUS/III/2017
TENTANG KEBIJAKAN MUTU DAN KINERJA

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS WIROSARI II

1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung jawab
UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu/kinerjaPuskesmas dan
keselamatan pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu
dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran puskesmas.
3. Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKM maupun UKM disepakati
bersama dan menjadi acuan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat
4. Tata nilai tersebut adalah 5 – S ( senyum, salam, sapa, sopan dan santun)
5. Kebijakan mutu dan tata nilai puskesmas dalam memberikan pelayanan disusun
secara bersama dan dituangkan dalam pedoman mutu dan kinerja
6. Pedoman mutu dan perencanaan mutu/kinerja disusun berdasarkan visi, misi,
dan tujuan Puskesmas
7. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Wirosari II dengan
pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Penanggung jawab
Manajemen Mutu.
8. Perencanaan mutu/kinerja meliputi perencanaan mutu/kinerja manajemen,
perencanaan mutu/kinerja UKM, dan perencanaan mutu pelayanan klinis
9. Perencanaan mutu/kinerja manajemen meliputi paling tidak;
a) Penilaian kinerja manajemen
b) Pelaksanaan audit internal
c) Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen
d) Kajibanding kinerja dengan puskesmas lain
e) Penilaian perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga
10. Audit internal dilakukan tiap bulan dan secara periodik diulang tiap tiga bulan.
11. Pertemuan tinjauan manajemen dilakukan paling tidak dua kali dalam setahun,
yaitu pada bulan Juli dan bulan Januari.
12. Perencanaan mutu/kinerja UKM meliputi paling tidak:
a) Penilaian kinerja UKM dan tindak lanjutnya
13. Perencanaan mutu/ kinerja pelayanan klinis dan keselamatan pasien berisi
paling tidak:
a) Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring
dan evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b) Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c) Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan
pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d) Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti
dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e) Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator
klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
f) Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui
standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
g) Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan
klinis maupun penyelenggaraan UKM.
h) Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel,
kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial
cedera.
i) Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j) Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
k) Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l) Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
14. Dalam upaya perbaikan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien
melibatkan/memberdayakan lintas sektor, lintas program, dan masyarakat
sebagai pengguna pelayanan untuk berperan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut program-program kegiatan
mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien.
15. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini:
a) Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan
perencanaan Puskesmas
b) Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, masyarakat, dan staf,
c) Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis,
standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari
profesi maupun panduan dari Kementerian Kesehatan,
d) Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e) Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f) Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas,
g) Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h) Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i) Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan.
16. Seluruh kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien harus
didokumentasikan.
17. Hasil-hasil peningkatan mutu dan keselamatan pasien harus disosialisasikan
kepada pihak-pihak terkait yang membutuhkan
18. Penanggung jawab Manajemen Mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan
mutu dan keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.
19. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka
area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu/kinerja
pelayanan klinis dan keselamatan pasien adalah:
a) Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b) Pelayanan rawat jalan
c) Pelayanan Farmasi
d) Pelayanan Gawat Darurat

Ditetapkan di : Wirosari

Pada tanggal : 08 Maret 2017

KEPALA UPTD PUSKESMAS WIROSARI II,

PUJI MULYANI

Anda mungkin juga menyukai