Anda di halaman 1dari 7

Hasil Sidang Tanwir XX IMM

Parepare, Sulawesi Selatan- 2007


Tatib Pemilihan Pimpinan IMM
(Hasil Sidang Tanwir XX IMM Parepare, Sulawesi Selatan-2007)

TATA TERTIB PEMILIHAN PIMPINAN


IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pimpinan dalam tata tertib ini adalah Pimpinan Komisariat, Pimpinan Cabang, Dewan
Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

Pasal 2
Tanggung jawab pemilihan terletak pada pimpinan masing-masing tingkat

Pasal 3
Pemilihan pimpinan dapat dilakukan dalam :
1. Muktamar untuk memilih Dewan Pimpinan Pusat.
2. Musyawarah Daerah untuk memilih Dewan Pimpinan Daerah.
3. Musyawarah Cabang untuk memilih Pimpinan Cabang.
4. Musyawarah Komisariat untuk memilih Pimpinan Komisariat.

BAB II
PANITIA PEMILIHAN
Pasal 4
Panitia Pemilihan disingkat Panlih adalah panitia yang bertugas secara penuh untuk
melakukan proses pemilihan ketua umum dan formatur.

Pasal 5
Panitia Pemilihan dipilih dan ditetapkan oleh pimpinan masing-masing tingkatan
melalui rapat pleno pimpinan.

Pasal 6
Anggota panitia pemilihan dapat dipilih dari pimpinan dan anggota, sekurang-
kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang.

Pasal 7
Setiap kader ikatan yang telah menjadi panlih tidak dapat mencalonkan dan
dicalonkan sebagai ketua umum

Pasal 8
Tugas Panitia Pemilihan adalah:
1. Menyampaikan permohonan calon formatur dan calon ketua umum kepada
pimpinan masing-masing tingkat di bawahnya, kecuali pimpinan komisariat
kepada anggotanya.
2. Menerima usulan calon formatur dan calon ketua umum.
3. Meneliti dan menyeleksi persyaratan administrasi dan syarat calon sesuai
dengan peraturan yang berlaku;
4. Mengumumkan nama-nama calon, selambat-lambatnya 24 jam sebelum
pemilihan.
5. Memimpin pelaksanaan pemilihan sampai terpilih ketua umum dan
terbentuknya tim formatur.
6. Menetapkan dan mengumumkan seluruh hasil pemilihan kepada peserta
musyawarah sebelum permusyawaratan di tutup
7. Menyerahkan hasil pemilihan kepada pimpinan terpilih

Pasal 9
Tugas panlih dinyatakan selesai setelah menyerahkan berkas hasil pemilihan
kepada pimpinan pilih

BAB III
SYARAT-SYARAT KETUA UMUM DAN FORMATUR
Pasal 10
Syarat Umum
Syarat-syarat untuk dapat dicalonkan menjadi formatur pimpinan adalah:
1. Setia kepada asas, tujuan, perjuangan Ikatan dan persyarikatan;
2. Taat kepada garis kebijakan pimpinan Ikatan dan persyarikatan
3. Mampu membaca Al-qur'an secara tartil;
4. Dapat menjadi teladan utama dalam organisasi, terutama akhlak dan ibadah;
5. Berpengalaman menjadi pimpinan Ikatan setingkat di bawahnya, kecuali
Pimpinan Komisariat.
6. Bersedia berdomisili di tempat kedudukan sekretariat, jika terpilih menjadi
pimpinan.
7. Tidak merangkap dengan pimpinan partai politik dan organisasi mahasiswa
ekstra lainnya.

Pasal 11
Syarat Khusus Formatur

Syarat khusus Dewan Pimpinan Pusat :


1. Telah menjadi anggota biasa sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun;
2. Telah lulus Darul Arqam Paripurna
3. Usia maksimal 28 tahun

Syarat khusus Dewan Pimpinan Daerah :


1. Telah menjadi anggota biasa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
2. Telah lulus Darul Arqam Madya
3. Usia maksimal 26 tahun

Syarat khusus Pimpinan Cabang :


1. Telah menjadi anggota biasa sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun;
2. Telah lulus Darul Arqam Madya
3. Usia maksimal 24 tahun

Syarat khusus Pimpinan Komisariat :


1. Telah menjadi anggota biasa sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan;
2. Telah lulus pengkaderan Darul Arqom Dasar.

Pasal 12
Syarat Khusus Ketua Umum
Dewan Pimpinan Pusat
1. Telah lulus pengkaderan Darul Arqom Paripurna;
2. Usia maksimal 28 tahun;
3. Pendidikan minimal pasca sarjana atau sedang menempuh pasca sarjana

Dewan Pimpinan Daerah


1. Telah lulus pengkaderan Darul Arqom Madya;
2. Usia maksimal 26 tahun dan atau 2 (dua) tahun setelah S-1.

Pimpinan Cabang
1. Telah lulus pengkaderan Darul Arqom Madya;
2. Masih aktif kuliah di perguruan tinggi;
3. Usia maksimal 24 tahun.

Pimpinan Komisariat
1. Telah lulus pengkaderan Darul Arqom Dasar;
2. Masih aktif kuliah di perguruan tinggi;
3. Usia maksimal 23 tahun.

BAB IV
PENCALONAN
Pasal 13
Pencalonan Ketua Umum

Dewan Pimpinan Pusat


1. Setiap Dewan Pimpinan Daerah secara kelembagaan berhak mengajukan
calon sebanyak-banyaknya 1 (satu) orang, yang disampaikan secara tertulis
kepada Panitia Pemilihan Pusat.
2. Dewan Pimpinan Pusat secara kelembagaan berhak mengajukan calon
sebanyak 1 (satu) orang yang disampaikan secara tertulis kepada Panitia
Pemilihan Pusat.
3. Pengajuan nama-nama calon tersebut disampaikan secara tertulis kepada
panitia pemilihan pusat selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum
diselenggarakan muktamar.

Dewan Pimpinan Daerah


1. Setiap Pimpinan Cabang secara kelembagaan berhak mengajukan 1 orang
calon, yang disampaikan secara tertulis kepada Panitia Pemilihan Daerah.
2. Dewan Pimpinan Daerah secara kelembagaan berhak mengajukan 1 orang
calon yang disampaikan secara tertulis kepada Panitia Pemilihan Daerah.
3. Pengajuan nama-nama calon tersebut disampaikan secara tertulis kepada
panitia pemilihan Daerah selambat-lambatnya 3 (tiga) minggu sebelum
diselenggarakan Musyawarah Daerah.

Pimpinan Cabang
1. Setiap Pimpinan Komisariat secara kelembagaan berhak mengajukan calon
sebanyakbanyaknya 1 (satu) orang, yang disampaikan secara tertulis kepada
Panitia Pemilihan Cabang.
2. Pimpinan Cabang secara kelembagaan berhak mengajukan calon sebanyak 1
(satu) orang yang disampaikan secara tertulis kepada Panitia Pemilihan
Cabang.
3. Pengajuan nama-nama calon tersebut disampaikan secara tertulis kepada
panitia pemilihan cabang selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum
diselenggarakan musyawarah cabang.
Pimpinan Komisariat
1. Setiap Anggota berhak mengajukan calon sebanyak-banyaknya 1 (satu)
orang, yang disampaikan secara tertulis kepada Panitia Pemilihan Komisariat.
2. Pimpinan Komisariat secara kelembagaan berhak mengajukan calon
sebanyak 1 (satu) orang yang disampaikan secara tertulis kepada Panitia
Pemilihan Komisariat.
3. Pengajuan nama-nama calon tersebut disampaikan secara tertulis kepada
Panitia Pemilihan Komisariat selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum
diselenggarakan Musyawarah Komisariat.

Pasal 14
Pencalonan Formatur

Dewan Pimpinan Pusat


1. Setiap Dewan Pimpinan Daerah secara kelembagaan berhak mengajukan
calon sebanyak 8 (delapan) orang, yang disampaikan secara tertulis kepada
Panitia Pemilihan Pusat.
2. Dewan Pimpinan Pusat secara kelembagaan berhak mengajukan calon
sebanyak 8 (delapan) orang, yang disampaikan secara tertulis kepada Panitia
Pemilihan Pusat.
3. Pengajuan nama-nama calon tersebut disampaikan secara tertulis kepada
panitia pemilihan pusat selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum
diselenggarakan muktamar.

Dewan Pimpinan Daerah


1. Setiap Pimpinan Cabang secara kelembagaan berhak mengajukan calon
sebanyak 8 (delapan) orang, yang disampaikan secara tertulis kepada Panitia
Pemilihan Daerah.
2. Dewan Pimpinan Daerah secara kelembagaan berhak mengajukan calon
sebanyak 8 (delapan) orang, yang disampaikan secara tertulis kepada Panitia
Pemilihan Daerah.
3. Pengajuan nama-nama calon tersebut disampaikan secara tertulis kepada
Panitia Pemilihan Daerah selambat-lambatnya 3 (tiga) minggu sebelum
diselenggarakan Musyawarah Daerah.

Pimpinan Cabang
1. Setiap Pimpinan Komisariat secara kelembagaan berhak mengajukan calon
sebanyak 8 (delapan) orang, yang disampaikan secara tertulis kepada Panitia
Pemilihan Cabang.
2. Pimpinan Cabang secara kelembagaan berhak mengajukan calon sebanyak 8
(delapan) orang, yang disampaikan secara tertulis kepada Panitia Pemilihan
Cabang.
3. Pengajuan nama-nama calon tersebut disampaikan secara tertulis kepada
Panitia Pemilihan Cabang selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum
diselenggarakan Musyawarah Cabang.

Pimpinan Komisariat
1. Setiap anggota berhak mengajukan calon sebanyak 8 (delapan) orang, yang
disampaikan secara tertulis kepada Panitia Pemilihan Komisariat.
2. 2. Pimpinan Komisariat secara kelembagaan berhak mengajukan calon
sebanyak 9 (sembilan) orang, yang disampaiakan secara tertulis kepada
Panitia Pemilihan Komisariat.
3. Pengajuan nama-nama calon tersebut disampaikan secara tertulis kepada
Panitia Pemilihan Komisariat selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum
diselenggarakan Musyawarah Komisariat.

BAB V
PELAKSANAAN PEMILIHAN
Pasal 15
Pemilihan dilakukan melalui tiga tahap:
1. Tahap pertama, menetapkan tiga orang calon ketua umum yang memperoleh
suara terbanyak pertama, kedua dan ketiga untuk masuk pada putaran
kedua.. Jika terdapat kesamaan jumlah suara pada nomor tiga, maka
diadakan pemilihan tambahan.
2. Tahap kedua, memilih ketua umum dari tiga orang calon ketua umum yang
telah ditetapkan pada tahap pertama bersamaan dengan pemilihan delapan
orang formatur

Pasal 16
Setiap tahapan dilakukan secara berurutan.
Pasal 20
Pembentukan Formatur
Ketua Umum / Ketua Formatur memimpin sidang formatur untuk :
1. Menyusun komposisi tim formatur (Sekretaris dan Anggota)
2. Menyusun personalia pimpinan secara lengkap dan sudah harus terbentuk
selambatlambatnya sebelum acara penutupan musyawarah.
3. Apabila poin 2 tidak terpenuhi, maka minimal sudah terpilih Sekretaris
Jenderal/Sekretaris Umum dan Bendahara Umum.
4. Komposisi kepengurusan sedapat mungkin ditetapkan dari formatur terpilih
dan calon formatur.

Pasal 21
Hasil sidang Tim Formatur diumumkan pada saat penutupan musyawarah.

Pasal 22
Segala hal yang belum diatur dalam tata tertib pemilihan ini akan ditetapkan
kemudian selama tidak bertentangan dengan AD/ART IMM.

Pasal 23
Tata tertib pemilihan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan menjadi pengganti tata
tertib pemilihan sebelumnya.

Ditetapkan di : Pare-pare
Pada Tanggal : 4 Agustus 2007 M.
bertepatan tgl : Rajab 1428 H.
E-Book Buku TaTib Pemilihan Pimpinan IMM ini GRATIS!
Harapannya dapat digunakan oleh seluruh kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
Anda boleh bahkan sangat dianjurkan untuk memperbanyak dan menyebarkan buku ini
kepada siapa pun yang membutuhkan. Bahkan silakan bagikan cuma-cuma kepada
sebanyak mungkin kader IMM.

By: akhirudin_milan@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai