ANALISA SITUASI DAN STRATEGI PENGENDALIAN

PROGRAM TBC
PROVINSI JAWA TIMUR 2018

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

DI SAMPAIKAN PADA PERTEMUAN RENCANA AKSI DAERAH (RAD) TBC KOTA MOJOKERTO
21 NOVEMBER 2018
TBC ADALAH PENYAKIT MENULAR BERBAHAYA DAN
MEMATIKAN, TAPI BISA DISEMBUHKAN
MENYERANG SELURUH TUBUH (PARU / EKSTRA PARU),
NAMUN PALING BANYAK MENYERANG PARU YANG
DISEBUT SEBAGAI TBC PARU.

2
BANYAK TOKOH MENINGGAL KARENA TBC
Jenderal Besar Sudirman

Khalil Gibran, Penyair

Emil Von Behring (1854-1917),
Penakluk Bakteri Difteri Vivian Leigh, Aktris Film
Meninggal Karena TBC Gone With The Wind
(Sebagai Scarlet)

Laennec, Penemu Stetoskop

Olga Saputra,
Frederick Chopin, Komposer Artis

Eleanor Roosevelt, istri Presiden AS

 PADA TANGGAL 24 MARET TAHUN 1882 BERHASIL
MENEMUKAN KUMAN MYCOBACTERIUM TBC,
KUMAN INILAH YANG MENYEBABKAN PENYAKIT
TBC. MENERIMA NOBEL TAHUN 1905

Robert Koch
(1843-1910)

 Bersifat tahan asam

 Segera mati bila terkena sinar matahari dan
desinfektan
 Dapat tahan beberapa jam dalam ruangan gelap dan
lembab
 Di dalam tubuh manusia dapat tidur (dormant)
bertahun-tahun
4
 TANDA DAN GEJALA TBC

GEJALA UTAMA
 

Batuk
terus menerus
lebih dari 2 Minggu
 GEJALA TAMBAHAN

Batuk mengeluarkan darah Berat badan menurun Demam berkepanjangan

Berkeringat di malam hari

Nafsu makan menurun Sesak nafas dan Nyeri dada walau tanpa aktifitas
BAGAIMANA TBC MENULAR

Orang bicara, batuk, bersin yang

mengeluarkan dahak
yang mengandung kuman
 PENULARAN TBC
Jumlah bakteri yg dikeluarkan:
Bicara 0 – 200
Batuk 0 – 3 500
Bersin 4500 – 1 000 000
TBC MENULAR KE SIAPA SAJA
TUBERKULOSIS

KEMISKINAN SANITASI
BURUK

AKSES
TERBATAS
 PENYAKIT TBC
• 1 PASIEN TBC BISA MENGINFEKSI 10-15 ORANG DISEKITARNYA DAN 1
ORANG AKAN SAKIT TBC
• TBC MUDAH MENULAR DI TEMPAT YANG PADAT PENGHUNI, LEMBAB,
ORANG DENGAN DAYA TAHAN TUBUH RENDAH
• TBC BANYAK MENYERANG USIA PRODUKTIF 15-55 TAHUN
• TBC PENGOBATAN LAMA DAN HARUS DIOBATI SAMPAI TUNTAS
SUPAYA TIDAK MENULARI ORANG LAIN
• TBC YANG TIDAK TUNTAS PENGOBATAN BERPOTENSI MENJADI TBC
KEBAL OBAT
• STIGMA DAN DISKRIMASI TERHADAP PASIEN TBC MASIH TINGGI
 SITUASI TBC DI DUNIA
No Negara Beban TB
1 India 2,740,000
2 China 889,000
3 Indonesia 842,000
4 Philippines 581,000
5 Pakistan 525,000
6 Nigeria 418,000
7 Bangladesh 364,000
8 South Africa 322,000
9 Democratic Republic of the Congo 262,000
10 Myanmar 191,000
Global 10,000,000
No Negara Beban TB MDR
1 India 135,000 No Negara Beban TB HIV
2 China 73,000 1 South Africa 193,000
3 Russian Federation 56,000 2 India 86,000
4 Pakistan 27,000 3 Mozambique 66,000
5 Philippines 27,000 4 Nigeria 58,000
6 Nigeria 24,000 5 United Republic of Tanzania 48,000
6 Kenya 45,000
7 Indonesia 23,000
7 Indonesia 36,000
8 Ukraine 20,000
8 Zambia 36,000
9 Myanmar 14,000
9 Uganda 34,000
10 South Africa 14,000 10 Zimbabwe 23,000
Global 558,000 Global 920,000
SITUASI TBC DI INDONESIA

842.000 47%
Estimasi insiden Missing cases

446.732 (53%) 86%

Notifikasi kasus TBC Success rate
3.092 7.729
TBC RO mulai pengobatan TBC HIV positif
3. BERANTAS PENYAKIT MENULAR
Penyakit yang masih kita lihat belakangan ini Demam
Berdarah, TBC

16
 RPJMN SDGS
Prevalensi TBC per 100.000 penduduk 1. Insidensi TBC
Prevalensi HIV
Prevalensi tekanan darah tinggi
Prevalensi obesitas penduduk 18 tahun +
INDIKATOR Persentase merokok penduduk usia ≤ 18 tahun
Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria

TBC dalam SDGS, RENSTRA

RPJMN, RENSTRA
1. Prosentase angka Keberhasilan

TBC
Keluarga sehat & SPM
pengobatan TBC (SR)

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

1. Pelayanan kesehatan ibu hamil
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
KELUARGA SEHAT
1. Keluarga mengikuti KB
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
2. Ibu bersalin difaskes
4. Pelayanan kesehatan balita 3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar 4. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif 5. Pertumbuhan balita di pantau tiap bulan
7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 6. Penderita TBC Paru berobat sesuai standar
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 7. Penderita hipertensi berobat teratur
9. Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus 8. Gangguan jiwa berat di obati dan tidak ditelantarkan
10.Pelayanan Kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat 9. Tidak ada anggota keluarga yang merokok
11.Pelayanan kesehatan orang terduga TBC 10.Keluarga memiliki atau memakai air bersih
12.Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV 11.Keluarga memiliki atau memakai jamban sehat
12.Sekeluarga menjadi anggota JKN
Tahapan Pengendalian Penyakit TBC

2020 2030 2050

TBC CDR : > 70%
SR : > 85%
Insidens menurun 80%
Mortalitas menurun
Tidak Ada Kasus
MDR : CDR > 80% baru
: SR >75% 90%

ERADIKAS
REDUKSI ELIMINASI
I
 TARGET PENCAPAIAN TAHUN 2018

1. Missing Cases • Case Detection Rate (CDR) >70%

2. Compliance • Success Rate (SR) >90%

3. • Angka penemuan kasus >60%

Penanggulangan • Angka kepatuhan minum obat >70%
TBC RO
1. MISSING CASES
 UNDER REPORTING KASUS TUBERKULOSIS
1200 Insidens TBC 898.000 733.000 kasus TBC
(821,000 - 984,000) sudah diobati di fasilitas
WHO, 2018 layanan kesehatan (Hasil
1000
Inventory study 2017)
• Pelacakan kontak
18% belum 165.000 kasus TBC • Pelacakan pasien
800
terjangkau dan belum terjangkau mangkir
dan terdeteksi
terdeteksi (unreacheable and
600 undetected) : 18 %
• Penerapan PPM
berbasis kab/kota
34% belum
369.435 kasus TBC • Notifikasi Wajib
400 sudah diobati
• Penguatan surveilans.
dilaporkan namun belum
dilaporkan (Under • Manajemen Layanan
200 reported) : 34% TBC yang terintegrasi
(HIV, DM, gizi, rokok,
48% dilaporkan dlm 430.000 kasus penyakit paru, dll)
0
SITT TBC sudah • Sistem rujuk balik
dilaporkan ke • Sinkronisasi dengan
SITT (48%) BPJS
• Koalisi Profesi
*Hasil sementara Inventory Study
 PETA CASE DETECTION RATE INDONESIA TAHUN 2017

140%
124%
120%

100%
85%
78%
80%
68%

60%
58% 56%
54% 53% 51%
47%
48% 48% 45%
44% 43%
40%
40% 34% 34% 33% 32% 32% 31%
30% 29% 28% 28% 28% 28% 28%
27% 26% 25% 24%
23%
20% 16%

0%

NTB
PAPUA BARAT

SUMUT

NTT

ACEH
JABAR

SUMBAR

SULBAR

KALBAR
SULUT

MALUT

SULSEL

BABEL

KALSEL

INDONESIA
SUMSEL

GORONTALO

BALI
KALTARA

KEPRI

JAMBI
KALTIM
DKI JAKARTA

PAPUA

SULTRA
JATIM

BANTEN

DIY
MALUKU

RIAU

BENGKULU

LAMPUNG
JATENG

SULTENG

KALTENG
Data per 24 Maret 2018 25
 PENINGKATAN PENEMUAN TBC (CDR) DI INDONESIA
TAHUN 2017
100%

80% Upaya yang dilakukan :

1.Kampanye TOSS TBC:
Case Detection Rate (CDR) TBC, penemuan aktif
60% Indonesia Tahun 2000-2017 2.Perluasan layanan TBC
45% melalui Public Private Mix
40%
35%
3.Terintegrasi dengan
28% 28%
30% 29% 30%
32% 33% 32% 31% 32%
pendekatan PIS PK dalam
26%
22% melakukan kunjungan
20% 18%
16%
rumah dan skrining kontak
8% 9%
4.Penggunaan alat
0% diagnostik baru
2000

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2009

2010

2011

2013

2014

2016

2017
2001

2008

2012

2015
5.Penguatan Surveilans TBC
Data per 24 Maret 2018
 % CASE DETECTION RATE (CDR) KAB/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2017
KOTA
MALANG 129
KOTA
MADIUN
KOTA MO-
112
JOKERTO
KOTA
108
SURABAYA
KOTA PA-
75
SURUAN 74
KOTA KEDIRI 74
TUBAN 61
KOTA BLITAR 59
SITUBONDO 59
LAMONGAN KOTA 58
PROBOL- 56
INGGO
GRESIK
BO- 54
JONE- 52
GORO
MADIUN 52
SUMENEP 49
PASURUAN 48
JEMBER 48
PAMEKASAN 45
SAMPANG 44
BANYUWANG 43
I
LUMAJANG 43
SIDOARJO 43
PONOROGO 39
BANGKALAN 38
KEDIRI 37
NGAWI 36
JOMBANG
TULUN-
35
GAGUNG
PROBOL-
34
INGGO 32
MALANG 27
BON-
DOWOSO 27
MAGETAN 25
TRENGGALEK 20
BLITAR 19
MOJOKERTO 18
KOTA BATU 18
NGANJUK 18
PACITAN 14
10 30 50 70 90 110 130

Update per 24 Maret 2018

 KASUS DAN TARGET CASE DETECTION ABSOLUTE KAB/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR
DAN PROSENTASE KASUS TERHADAP TARGET TAHUN 2017
8,000 200%
7,639
CDR : 47% (55.865 KASUS)
TARGET : 51% (61.028 KASUS)
180%
7,000 173%
167%
6,218 160%
6,000
140%

5,000 123%
120%
4,278 112%
109%
106%
4,000 100% 98% 100%
3,719
94%
3,535
89% 91% 90%
85% 86% 86% 87%
85% 84% 83% 83% 85%
3,091 80% 81% 82% 80%
2,910 77% 78%
3,000 83% 2,753 75% 73%
2,5602,548 2,535 67% 69% 70%
2,345 2,385 62% 63%
2,222 2,1272,058 59% 60%
2,169 2,130 57%
2,143 1,944
2,013 52%
2,000 1,825 1,844 51%
1,6321,736 1,7081,636
1,603 1,540 1,584
1,365 1,331
1,429 1,358 40%
1,187 1,2301,193 1,152 1,147
1,208 1,1731,2241,1131,1951,246
1,094 1,049
1,017 1,015 1,013
914 972 955 904
1,000 837 782 703
706 664 582
633 615 461 635 20%
503 488 460 500
437 403 357 372
280 221 216
123
- 0%
I I I I
AYA NG BER RJO AN NG NG ESIK BAN AN RO DIR NEP NG NG DO NG SAN GO LAN NG OSO GO IUN JUK AW DIR RTO ITAR IUN AN RTO TAN GO LEK ITAR TAN ATU
A U A G O KE ME MB A A N A G U O U G A I
R
A
AB AL JEM DO SUR W
A
AL GR TU ON EG AJ BO MP EKA LIN GKA AG OW OR AD GAN NG A KE OKE BL AD UR OKE AGE LIN GG BL AC A B
U M SI A Y U M M N SU O M U A M O N G D N M N T J M A S J O N TA P T
A
S TA P N LA OJO J LU SIT S
PA OB
BA LUN ON PO KO MO TA P MO M
OB RE
T KO KO
T KO BA B PR TU B KO OTA TA PR
KO K KO TA
KO
CASE DETECTED TARGET % KASUS TERHADAP TARGET
ANGKA PENEMUAN SEMUA KASUS TBC (%CDR)
PER KABUPATEN-KOTA PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2018 TW 1 sd TW 2 –Update TGL 24 SEPT-2018
TOTAL JATIM : 26.044 KASUS
(23% DARI TARGET 35%)
2. COMPLIANCE
 10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%

0%
GORONTALO

NTB

SUMSEL

LAMPUNG

KALBAR

SULTRA

KALTIM

95% 94% 94% 93% 92% 92% 91%

SULBAR

NTT

KALSEL

JATIM

BANTEN

BENGKULU

JABAR

SULTENG

BALI

SULSEL

SUMUT

ACEH

SUMBAR
91% 91% 91% 90% 90% 90% 89% 89% 88% 88% 88% 88% 87%

JAMBI

KEPRI

SULUT

KALTENG

JATENG

DIY

RIAU
86% 86% 86% 85% 85% 85% 84%

BABEL

MALUKU
PETA SUCCESS RATE INDONESIA TAHUN 2017

MALUT

DKI JAKARTA
82% 81% 79% 79%

KALTARA

PAPUA B...
75% 74%

31

PAPUA
70%

INDONESIA
87%
ANGKA SUCCESS RATE (SR)/KEBERHASILAN PENGOBATAN TBC
DI INDONESIA TAHUN 2017
100%

92%
90% 89% 90% 90% 90% 89%
88% 88% 88% 88% 87% 87%
86% 85% 85% 85%
80% 84%

Upaya yang dilakukan:

1. Memastikan ketersediaan OAT
60%
2. Memastikan setiap pasien TBC mendapatkan tatalaksana TBC sesuai
standar
40% 3. Memastikan Pengawas Menelan Obat (PMO) menjalankan tugasnya
dengan tepat
4. Penanganan efek samping secepatnya
20% 5. Pelacakan kasus mangkir
6. Memastikan hasil akhir pengobatan TBC terlaporkan dengan lengkap,
akurat, dan tepat waktu
0%
2000

2001

2002

2003

2005

2006

2007

2008

2009

2012

2013

2014

2015

2017
2004

2010

2011

2016
Data per 24 Maret 2018
 SR KAB/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017
BO-
MO-
JONE- 99.0
JOK-
GORO 96.7
PAMEKASAERTO 96.6
NGANJUK
N 95.5
MADIUN 95.4
LUMAJANG 95.4
SITUBOND
LAM- 95.2
O 94.1
ONGAN
BANGKALA 94.0
MAGETANN 93.8
KEDIRI 93.8
GRESIK 93.4
TRENG 93.3
TUBAN
GALEK 93.2
JEMBER 93.1
PASURUAN 92.1
SUMENEP 92.0
BANYUWAN
KOTA 91.5
KOTA GI MO-
MADIUN 90.1
89.7
JOKERTO
PONOROG 89.5
PROBOL- 89.5
O
INGGO
JOMBANG 88.4
SIDOARJO 88.0
BLITAR 87.7
MALANG 87.6
TULUN- 87.5 Target ≥
KOTA
GAGUNG
BON-
SURABAYA 86.6 90%
DOWOSO 85.2
KOTA
NGAWI 85.0
PROBOL-
KOTA 84.6
INGGO
KOTA 83.9
MALANG KOTA 83.2
BATU
PASU- 82.7
KOTA
RUAN
KEDIRI 81.2
SAMPANG KOTA 81.0
78.5
BLITAR
PACITAN 78.2
0
Update10per 24 Maret
20
2018 30 40 50 60 70 80 90 100
 ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN SEMUA KASUS TBC PER KAB/KOTA
PROV JATIM TAHUN 2018 SD TW 2 (KOHORT 2017)

100% 96%95%95%94%
94%94%94%93%
92%92%92%92%
90%90%89%89%
88%86%
90% 85%83%
83%82%82%

80% 76% 76%74%

74%
68%
70% 66%
64%

60% 53%
48%
50% 46%

37%
40% 36%35%

30% 25%
20%
20%
10%
0%
0% TI
M G RO LA
N
IU
N AN TAN O I
NG DI U
N
DI
RI
UA
N
SI
K N K
BA ALE EDI
RI P K G
NE NJU LAN LAN
G O G AR AYA O G W
I
TU AN TAN O
RJ
O NG SO SA
N
TA
R R
BE ERT ERT
O O
AN G ND G AN LI T G UN GA BA RU
G
BA
JA A J G
O
KA AD
O
N G
E
BO W
A A KE UR RE
TU G K M
E A A A RO
M
P B A B I NG
AG N A U A CI I NG OA M W
O
KA
BLI EM K K
E M M G O L L O J
LU
M N NG M M
A
TU NY
U
TA PA
S G TA SU NG A M M N SA TA SU
R
BO NG
T
PA
S P
BO SI
D
JO ND M
E JO JO
JO BA LA SI EN PO KO PA O O
BA KO TR KO T
KO TA O LU A O BO M M
BO KO PR T U T PR
TA
KO TA KO
KO
KO
3. PENANGGULANGAN TBC RESISTAN OBAT
 360 RUMAH SAKIT DAN BALKES
PELAKSANA LAYANAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT
 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
HK.01.07/MENKES/350/2017
TENTANG RUMAH SAKIT DAN BALAI KESEHATAN PELAKSANA LAYANAN TUBERKULOSIS
RESISTAN OBAT

360 RS dan Balai Pemberi
Layanan TBC RO
14 RS Rujukan Nasional
20 RS Rujukan Provinsi
110 RS Rujukan Regional
170 RSUD,10 RS Paru, 20
Balai Paru, 1 RS Pusat
Respirasi
1. Menyelenggarakan MTPTRO
2. Melakukan penemuan, penatalaksanaan dan
rujukan TBC
3. Menyusun SPO layanan TBC
4. Mengupayakan ketersediaan obat dan
logistik
5. Menyiapkan sarana, prasarana dan tenaga
kesehatan sesuai stanar
6. Koordinasi dengan dinkes untuk pemantauan
kepatuhan penderita
7. Membuat laporan TBC RO ke menkes,

MTPRO: Manajemen Terpadu Pengedalian Tuberculosis Resistensi Obat

 10 RS RUJUKAN TBC RESISTEN OBAT DI JAWA TIMUR
1. RSUD dr. Soetomo Surabaya
2. RSUD dr. Saiful Anwar Malang
3. RS Paru Jember
4. RSUD dr. Soedono Madiun
5. RSUD dr. Iskak Tulungagung
6. RSUD Ibnu Sina Gresik
7. RSUD Jombang
8. RSD Soebandi Jember
9. RSUD Sidoarjo
10. RSU Haji Surabaya
 PENGEMBANGAN RS TBC RESISTAN
OBAT
• RS Paru Surabaya
• RSAL Surabaya
• RSU M. Noer Pamekasan
• RSUD Bangil
• RST dr. Soepraoen Malang
• RS Paru Manguharjo
• RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
• RSUD dr. Soeroto Ngawi
 PENEMUAN KASUS TBC RO TAHUN 2009 – 2017
Walaupun penemuan kasus TBC RO meningkat
tiap tahunnya tetapi masih rendah dibandingkan
dengan jumlah kasus yang diperkirakan
Tahun 2017
• 15 % dari estimasi insiden TBC
RR/MDR (4.848 dari 32,000 kasus)
• 44 % dari estimasi kasus TBC
RR/MDR dari yang semua kasus
TBC yang dilaporkan (4.848 dari
11,000 kasus)
Upaya yang dilakukan:
• Pelayanan TBC RO di 360
RS dan Balkes
• Penerapan pengobatan
37% pasien belum memulai pengobatan: TBC RO jangka pendek
- Under reporting (9 bulan) dan
- Meninggal penggunaan obat baru
- Menolak diobati • Desentralisasi layanan
30% Putus Berobat: sampai ke tingkat
- Efek samping obat puskesmas
- Dukungan psikososial belum optimal • Dukungan psikososial
(pendampingan pasien
dan pemberian enabler)
• Penanganan efek
samping melalui rujukan
berjenjang
40
 Penemuan TBC RO Prov jawa Timur
(Thn 2013 – 2017)

30000 28353

25000

TERDUGA TERKONFIRMASI DIOBATI

20000

15000

10000

5182
5000
2798
2013
242 83 51 481149 93 573177106 882258189 300196 332228 359242 955501
58 32 18
0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
41
 JUMLAH TERDUGA DAN KASUS TBC RO PER KAB/KOTA (TAHUN 2017)
NAMA TERKON- NAMA TERKON-
No KABUPATEN TERDUGA FIRMASI DIOBATI No KABUPATEN TERDUGA FIRMASI DIOBATI
1 BANGKALAN 562 28 9 20 LUMAJANG 305 20 12
2 BANYUWANGI 277 17 8 21 MADIUN 334 2 2
3 BLITAR 623 21 12 22 MAGETAN 139 2 2
4 BOJONEGORO 491 14 7 23 MALANG 2961 46 23
5 BONDOWOSO 545 15 2 24 MOJOKERTO 218 10 7
6 GRESIK 1862 74 50 25 NGANJUK 115 9 5
7 JEMBER 4862 122 66 26 NGAWI 176 4 4
8 JOMBANG 1071 21 16 27 PACITAN 152 5 3
9 KEDIRI 560 50 25 28 PAMEKASAN 219 9 1
10 KOTA BATU 184 1 0 29 PASURUAN 918 39 19
11 KOTA BLITAR 116 1 0 30 PONOROGO 485 7 5
12 KOTA KEDIRI 82 3 2 31 PROBOLINGGO 385 7 1
13 KOTA MADIUN 93 6 3 32 SAMPANG 435 30 10
14 KOTA MALANG 2719 24 15 33 SIDOARJO 706 56 34
15 KOTA MOJOKERTO 62 5 2 34 SITUBONDO 553 19 6
16 KOTA PASURUAN 401 25 6 35 SUMENEP 419 15 3
17 KOTA PROBOLINGGO 262 7 0 36 TRENGGALEK 391 6 4
18 KOTA SURABAYA 2252 145 86 37 TUBAN 156 18 42 11
19 LAMONGAN 1021 61 31 38 TULUNGAGUNG 1241 11 9
 ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN KASUS TBC-MDR PER PROVINSI
DI INDONESIA TAHUN 2015
86
90
TARGET : 70%
80
69
67
70 64 63
61
57 56
60 55 54 53
51 50
47 48 47 47
46 46 46 44
50 44
41
40 36
33

30 22

20 11
10
0 0 0 0
0 T T T LI T
S IA A
H
IA
U LU A
H
K
U A A N
G
A
N TA U
A
A
H TB A TA A
N
IA
U
N
G
U
R AT EH U
R
R
A
A R
A
R
A
A
N LO NT R
A
E G R U G U R R U T R P G N R R T R U IM R C IM A B A A T A A
A A A A A A A A A T T T T
N N K N L B B LI
T
EL K PA N B K EL
P T B T U G LA N
D
O TE A
N
N
G TE M
A
A A E S A TE A A S A
M A N N A N
G
SI U SE O U
U
N N U E I R U B Y A W I J I L W A A R E E R K
I
TA UL
A B ES TE P A A G W JA K ES JA
T T
TE
T N O
LU
N W A PA K E R
YO
JA D W A
N A
N
A ESI A
W
TA G
A
A P A M G T M M M L N
M K
E L
SU
N A LA LI LI SU
W SU MA
M
LI SU B
A
U
M
SU A K
A LA
L I
A S K SU A
K K
 SR TBC RESISTEN OBAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015
PACITAN 100%
NGAWI 100%
MOJOKERTO 100%
LUMAJANG 100%
BLITAR 100%
PASURUAN 90%
MALANG 70%
LAMONGAN 67%
BONDOWOSO 67%
MADIUN 50%
KOTA MADIUN 50%
JOMBANG 50%
GRESIK 46%
BANYUWANGI 40% Target ≥ 70%
KOTA SURABAYA 35%
JEMBER 35%
PROBOLINGGO 33%
MAGETAN 25%
KEDIRI 25%
BOJONEGORO 20%
BANGKALAN 17%
PONOROGO 0%
PAMEKASAN 0%
KOTA PROBOLINGGO 0%
KOTA PASURUAN 0%
KOTA MALANG 0%
KOTA BLITAR 0%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
HASIL PENGOBATAN TBC RO JATIM 2009 -2016
 KEGIATAN PRIORITAS UNTUK PROGRAM TBC

Mengatasi Mengoptimalkan Mengakses yang Kegiatan khusus TBC

Underreporting di yang sudah belum terjangkau RO
Fasyankes • Penemuan dan • Pelayanan TBC RO di
dicapai
• Penerapan PPM 360 RS dan Balkes
• Penguatan pelacakan kontak
berbasis kab/kota • Pengobatan TBC RO
surveilans • Skrining di tempat jangka pendek
• Wajib Lapor dan
Penguatan surveilans • Peningkatan khusus • Desentralisasi layanan
• Sinkronisasi dengan kepatuhan minum • Pengendalian ke puskesmas
BPJS (data dan sistem faktor risiko • Dukungan psikososial
obat (PMO) (pendampingan pasien
rujuk balik) • Promosi kesehatan
• Manajemen Layanan • Pelacakan pasien dan pemeberian
mangkir enabler)
TBC yang terintegrasi
• Penanganan efek
(HIV, DM, gizi, rokok,
penyakit paru, dll) samping
 UPAYA PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET
1. PPM berbasis Kabupaten/ Kota bekerja sama dengan koalisi profesi
2. Dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) TBC Kab/Ko/Provinsi  PERBUP/PEERWALI dan PERDA
TBC
3. Penemuan aktif dan masif melalui PIS-PK
4. Penguatan surveilans aktif (penyisiran kasus, mandatory notification, berbasis IT)
5. Perluasan layanan TBC melalui sinkronisasi JKN TBC dan sinkronisasi laporan
6. Pelacakan kontak dan kasus mangkir serta penguatan peran PMO dan keluarga dalam
memastikan kepatuhan minum obat
7. Peran kader (peer group dan keluarga) sebagai pendamping minum obat
8. Ekspansi layanan TBC RO dan Pengobatan TBC RO Jangka Pendek
9. Melibatkan Perawat Ponkesdes dalam Program Penanggulangan TBC
10. Memperluas akses diagnosa dan layanan TBC
RENCANA AKSI DAERAH
(RAD) TBC
 LATAR BELAKANG

1. Tuberkulosis (TBC) merupakan masalah kesehatan masyarakat dan menjadi

tantangan global.
2. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai beban TBC terbesar
di dunia
3. Pemerintah Indonesia menetapakan arah (road map) untuk menuju “Eliminasi
TBC Tahun 2030” dan “Indonesia Bebas TBC Tahun 2050”
4. Pembiayaan program penanggulagan TBC secara nasional sampai dengan saat
ini masih banyak di dukung oleh pendanaan dari luar negeri
5. Program Penanggulangan TBC nasional terus melakukan intensifikasi, akselerasi,
ekstensifikasi dan inovasi program, Salah satunya adalah adanya landasan
hukum yang kuat dan indipendent dalam Program Penanggulangan TBC→ RAD
Penanggulan TBC
 LANDASAN HUKUM
• UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah : urusan kesehatan adalah urusan konkuren
wajib bidang pelayan publik dasar
• PP No 2 tahun 2015 tentang RPJMN Bidang Kesehatan
• Permenkes No 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan TBC
• STRANAS tentang Penanggulangan TBC dan RAN TBC
• RPJMD Bidang Kesehatan
• Surat Mendagri No. 440/4838/Bangda tentang Dukungan Percepatan Penanggulangan
Tuberkulosis
• SK Gubernur tentang Tim Penyusun RAD Penanggulangan TBC Nomor: 188/300/KTPS/013/2018
• SK Kepala Dinas Kesehatan Provinsi tentang Tim Penyusun RAD Penanggulangan TBC Nomor:
443/1217/KPTS/102.4/2018
• Surat Edaran Gubernur tentang Pembentukkan RAD Penanggulangan TBC bagi Kab/Ko Nomor:
440/16434/031/2016
• Surat Edaran Gubernur tentang Dukungan dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian TBC
Nomor: 440/761/012.4/2017
 TUJUAN UMUM
• Rencana Aksi Daerah (RAD Penanggulangan TBC mempunyai
tujuan untuk memberikan arah implementasi komitmen
Pemerintah Daerah dalam menanggulangi TBC.

• Secara praktis RAD Penanggulangan TBC disusun untuk

menjadi dasar dan pedoman bagi SKPD dan aparatur
Pemerintah Daerah dalam mendorong upaya
Penanggulangan TBC.
 TUJUAN KHUSUS

• Memberikan acuan dan pedoman bagi pemerintah daerah dan pihak

terkait lainnya untuk meningkatkan komitmen dan kepemimpinan
dalam upaya Penanggulangan TBC.
• Memberikan acuan dalam membuat perencanaan dan penganggaran
terkait Penanggulangan TBC
• Memberikan acuan dalam menyusun regulasi terkait Penanggulangan
TBC
• Memberikan acuan untuk melakukan koordinasi perencanaan,
pelaksanaan kegiatan, pemantauan dan evaluasi agar dicapai sinergi
dalam upaya bersama meningkatkan Penanggulangan TBC.
 FUNGSI RAD
• Pedoman bagi SKPD terkait dalam upaya menuju eliminasi TBC 2030
• Pedoman untuk menjembatani koordinasi dan integrasi program-
program pelayanan publik yang terkait dengan upaya menuju
eliminasi TBC 2030
• Pedoman untuk mensinergikan berbagai upaya Penanggulangan TBC
antar SKPD dan pihak terkait lainnya
• Dokumen bagi masyarakat dan pihak-pihak lain yang berkepentingan
untuk memantau pelaksanaan program Penanggulangan TBC
LANGKAH PENYUSUNAN RAD TBC
Audiensi dan Analisa situasi Penentuan
advokasi awal ke indikator dan
pimpinan daerah target

Penyusunaan
Perumusan Lokakarya
Rancangan Awal
Pembiayaan Konsultasi Publik
(kerangka logis)

Penyelarasan akhir Akomodasi dalam

Monitoriing dan
dan advokasi perencanaan
Evaluasi
penetapan daerah
6 STRATEGI PENANGGULANGAN TBC
SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN RAD
• Strategi 1: Penguatan Kepemimpinan Program TBC di Kabupaten / Kota
• Strategi 2: Peningkatan Akses Layanan TBC yang Bermutu dengan “TOSS-
TBC”
• Strategi 3: Pengendalian Faktor Risiko
• Strategi 4: Peningkatan Kemitraan TBC melalui Forum Koordinasi TBC
• Strategi 5: Peningkatan Kemandirian Masyarakat dalam Pengendalian TBC
• Strategi 6: Penguatan Manajemen Program melalui Penguatan Sistem
Kesehatan
 AREA DUKUNGAN PROGRAM
• Bappeda  Perencanaan dan Monev
• Biro Adm Kes Sos  Koordinasi Lintas Sektor
• Biro Hukum  Aspek legalitas
• Dinas Kesehatan  Pelaksana Program
• Dinas Sosial  PMT, dukungan sosial/kesra, pemberdayaan
• Dinas PUPR  Rehabilitasi rumah dan lingkungan pasien
• Dinas Naker  Kebijakan K3, pengendalian faktor resiko
• Dinas Pendidikan  Kebijakan pengendalian faktor resiko
• Dinas Kominfo  Publikasi program penanggulangan TBC
• KKP  Kebijakan pengendalian faktor resiko urusan haji
• Kemenag  Kebijakan pengendalian faktor resiko Madrasah dan Ponpes
• OMS  Advokasi, KIE, pendampingan, pemberdayaan
• TNI/Polri  Advokasi, Pengendalian faktor resiko
TERIMA KASIH