Anda di halaman 1dari 15

BAB III

BAB METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Desain/ Rancangan penelitian adalah struktur penelitian sebagai

pengikat semua unsur dalam satu proyek penelitian untuk mencapai tujuan

yang sama. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

deskriptif korelasional yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan

hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Sedangkan pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan Cross Sectional

yaitu suatu penelitian untuk mempelajari suatu dinamika korelasi antara

faktor-faktor resiko dengan efek, dan dengan suatu pendekatan, observasi

ataupun dengan teknik pengumpulan data pada suatu waktu tertentu (point

time approach).

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan kumpulan konsep mengenai fenomena

yang diteliti. Variabel bebas/ independen adalah suatu variabel yang

variasinya dapat mempengaruhi variable lain. Variabel tergantung/dependen

adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau

pengaruh variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat

pengetahuan tentang kemoterapi dan variabel tergantung dalam penelitian ini

adalah tingkat kecemasan pada pasien yang sedang menjalani kemoterapi di

ruang One Day Care Santosa Hospital Bandung Central.

51
52

C. Definisi Operasional

Untuk dapat melihat secara jelas definisi operasional dari penelitian

ini dapat terlihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1

Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Data


Operasional
Tingkat Segala sesuatu Kuesioner 1.Kurang : < 56 Ordinal
Pengetahuan yang diketahui tentang %
oleh pasien kemoterap 2.Cukup : 56 % -
tentang i yang 75 %
kemoterapi berisi 15 3.Baik : 76 % -
baik itu soal 100 %
pengertian, (Notoatmojo,
tujuan, efek 2017)
samping, dan
cara
pemberian
kemoterapi
Tigkat Reaksi normal Kuesioner 1.Berat = Skor Ordinal
Kecemasan terhadap Hamilton ≥27
situasi yang Anxiety 2.Sedang = skor
sangat Rating 15- 26
menekan diri Scale 3.Ringan = skor 7-
seseorang (HARS) 14
yang 4.Tidak Cemas =
dirasakan skor ≤6
sebelum atau (Nursalam, 2011)
saat dilakukan
kemoterapi

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh


peneliti. Populasi pasien yang menjalani kemoterapi siklus pertama di

ruang One Day Care Santosa Hospital Bandung Central dalam 1 bulan

terakhir yaitu bulan Maret sebanyak 33 pasien.

2. Sampel Penelitian

a. Besaran Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili

seluruh populasi. Jumlah sampel dalam penelitin ini adalah yaitu

jumlah pasien yang menjalani kemoterapi siklus pertama selama bulan

Maret sebayak 33 orang.

b. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu total

sampling. Total Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana

jumlah sampel sama dengan populasi. Alasan mengambil total

sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100.

Jika jumlah pasien yang ada kurang dari jumlah sampel yang

diharapkan, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel non

probability sampling berupa accidental sampling, yaitu suatu metode

penentuan sampel dengan mengambil responden yang kebetulan ada

atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian.


E. Alat Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena-fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini berupa kuesioner.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk menjawabnya.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 jenis yaitu:

a. Instrumen Tingkat Pengetahuan

Alat ukur tingkat pengetahuan menggunakan kuesioner yang

berisi pertanyaan-pertnyaan tentang kemoterapi yaitu sebanyak 15 soal

berbentuk pilihan ganda.

Hasil pengukuran tingkat pengetahuan bisa diklasifikasikan

sebagai berikut:

1) Kurang : apabila pertanyaan dijawab dengan benar oleh responden

sebanyak < 56 %

2) Cukup : Bila pertanyaan dijawab dengan benar oleh responden

sebanyak 56 % s.d 75%

3) Baik : Apabila pertanyaan dijawab dengan benar oleh responden

sebanyak > 76%

Hasil presentase kemudian diinterpretasikan kedalam kata-kata

atau kalimat menggunakan katagori sebagai berikut:


1) 0 % dibaca tidak seorangpun dari responden

2) 1-26 % dibaca sebagian kecil dari responden

3) 27-49 % dibaca hamper setengah dari responden

4) 50 % dibaca setengah dari responden

5) 51-75 % dibaca sebagian besar dari responden

6) 76-99 % dibaca hamper seluruh dari responden

7) 100 % dibaca seluruh responden

b. Instrumen Tingkat Kecemasan

Skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan

dengan menggunakan alat ukur kecemasan yang disebut HARS

(Hamilton Anxiety Rating Scale). Skala HARS merupakan pengukuran

kecemasan yang didasarkan pada munculnya symptom pada individu

yang mengalami kecemasan. Terdapat 14 symptoms yang nampak

pada individu yang mengalami kecemasan menurut skala HARS.

Setiap item yang diobservasi diberi 5 tingkatan skor, antara 0 (Nol

Present) sampai dengan 4 (severe).

Skala HARS pertama kali digunakan pada tahun 1959,

diperkenalkan oleh Max Hamilton dan sekarang menjadi standar

dalam pengukuran kecemasan, terutama pada penelitian trial clinic.

Cara penilaian HRS-A dengan sistem scoring, yaitu:

1) Skor Nol = tidak ada gejala

2) Skor Satu = ringan (satu gejala)

3) Skor Dua = sedang (dua gejala)


4) Skor Tiga = berat (lebih dari dua gejala)

5) Skor Empat = sangat berat (semua gejala)

Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor

dan item 1-14 dengan hasil:

Tidak Cemas = skor ≤ 6

Cemas Ringan = skor 7- 14

Cemas Sedang = skor 15- 26

Cemas Berat = skor ≥ 27

2. Uji Validitas

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan

sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang

diukur. Dalam penelitian ini, peneliti memiliki 2 kuesioner penelitian

yaitu kuesioner tingkat pengetahuan dan kuesioner tingkat kecemasan.

Untuk kuesioner tingkat pengetahuan peneliti membuat

instrumen tersebut berdasarkan teori yang ada dan akan dilakukan uji

validitas menggunakan analisis butir korelasi Pearson Product-moment

dengan bantuan software komputer. Koefisien korelasi yang diperoleh

dari hasil perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya alat ukur.

Selanjutnya harga koefisien korelasi ini dibandingkan dengan harga

korelasi product-moment pada tabel. r tabel pada taraf signifikasi 5%. Uji

validitas instrumen dilakukan pada 10 responden di ruang kemoterapi

Rumah sakit Santosa, dengan jumlah pertanyaan 15 item petanyaan.


Hasil uji validitas diperoleh nilai t hitung dari masing-masing

item pertanyaan lebih besar dari t tabel (0,632), maka semua pertanyaan

dinyatakan valid. Sedangkan untuk pertanyaan variabel kecemasan tidak

dalkukan uji validitas karena indtrumen ini sudah baku, yaitu

menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS).

3. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan suatu uji yang menunjukkan sejauh

mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo,

2012). Item instrumen penelitian yang valid dilanjutkan dengan uji

reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach yaitu membandingkan nilai r

hasil (Alpha) dengan nilai konstanta (0,6). Suatu instrumen dikatakan

reliabel apabila nilai alpha cronbach > konstanta (0,6).

Hasil uji reliabilitas instrumen variabel pengetahuan diperoleh

nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,85 > 0,6, maka instrumen dinayatakan

reliabel. Sedangkan instruemen variabel kecemasan tidak dilakukan uji

reliabilitas karena instrumen tersebut sudah baku (HARS).

F. Prosedur Pengumpulan Data

1. Persiapan Penelitian

Tahap persiapan dimulai dengan melakukan kegiatan sebagai

berikut:

a. Peneliti mengurus surat studi pendahuluan dan izin penelitian kepada

staff tata usaha Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan yang kemudian

mendapatkan legalisasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan


b. Mengajukan surat dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan kepada

Direktur Santosa Hospital Bandung Central untuk melakukan

penelitian

c. Peneliti memberikan surat kepada Santosa Hospital Bandung Central

d. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan peneliti

diberikan izin untuk melakukan studi pendahuluan dan penelitian

e. Peneliti melakukan studi pendahuluan kepada pasien kemoterapi

f. Peneliti kemudian melanjutkan untuk mewawancara salah satu

pasien kemoterapi yang disana sambil memperkenalkan diri dan

menjelaskan tujuan maksud dari kedatangan peneliti

g. Peneliti meminta ketersediaan pasien kemoterapi sebagai responden

penelitian.

h. Peneliti kontrak waktu dengan responden untuk memulai penelitian

2. Pelaksanaan Penelitian

Tahap pelaksanaan dimulai dengan melakukan kegiatan

a. Setelah dapat ijin dari Direktur melalui kepala diklat Santosa

Hospital Bandung Central, kemudian peneliti mendatangi ruangan-

ruangan yang akan dijadikan tempat penelitian.

b. Meminta ijin kepada penanggung jawab ruangan (Kepala Ruangan),

menyampaikan maksud dan tujuan penelitian.

c. Peneliti meminta kepala ruangan membantu dalam menyebarkan

kuesioner pada saat peneliti sedang tidak berada ditempat penelitian.

Setelah kepala ruangan bersedia membantu menyebarkan kuesioner,


peneliti menjelaskan metode, tujuan, manfaat, serta kriteria inklusi

penelitian yang akan diteliti kepada kepala ruangan.

d. Mengidentifikasi responden yang memenuhi kriteria inklusi

e. Menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan, manfaat,

prosedur penelitian, hak untuk menolak dan kerahasiaan sebagai

responden

f. Kegiatan pertama diawali dengan berdoa meminta ketersediaan

responden untuk mengisi lembar inform consent sebelum mengisi

kuesioner

g. Memberikan kuesioner kepada responden untuk diisi sesuai dengan

penyataan yang disediakan, disesuaikan dengan pengalaman selama

menjadi pasien kemoterapi di Santosa Hospital Bandung Central

h. Instrumen penelitian yang sudah diisi selanjutnya dikumpulkan, dan

dilakukan pengecekan kelengkapan pengisian

i. Hasil pengumpulan data selanjutnya di olah dan dianalisis.


3. Alur Penelitian (dalam bentuk gambar)

Gambar 3.1 Alur Penelitian


G. Analisa Data

Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat dan

analisis bivariat.

1. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap varibel. Variabel dalam penelitian ini

meliputi variabel independen yaitu tingkat pengetahuan dan variabel

dependen yaitu tingkat kecemasan.


Analisis univariat dalam penelitian ini yaitu menggunakan distribusi

frekuensi dengan rumus :

x
F=
n

Keterangan:

F : Presentase

x : Jumlah yang didapat

n : Jumlah sample

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis data yang dilakukan untuk mencari

korelasi antara 2 variabel atau lebih yang diteliti. Analisis ini digunakan

untuk melihat hubungan tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan.

Analisa dalam penelitian ini menggunakan uji Gamma dan Sommers’d

yaitu analisis korelasi data kategori ordinal dengan ordinal. Dengan rumus

sebagai berikut :

D
z=


2
r ( r −1)( c+1)
c( r) N (c−1)

Keterangan :

D: Koefisien Somer’s D

r: Jumlah baris

c: Jumlah kolom

N: Sampel
Kaidah keputusan uji sebagai berikut :

Nilai p > 0,05 maka Ho diterima, yang berarti tidak ada hubungan antara

pengetahuan dengan kecemasan.

Nilai p ≤ 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti ada hubungan antara

pengetahuan dengan kecemasan.

H. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di ruang One Day Care Basement 1,

pengambilan data akan diambil pada 15 Mei 2022 s/d 15 Juni 2022

I. Etika Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan setelah peneliti memperoleh izin Etik

dari KEPK (Komisi Etik Penelitian Kesehatan) STIKB dan meminta surat izin

dari pihak rumah sakit. Setelah mendapatkan izin etik dan persetujuan dari

pihak rumah sakit maka peneliti melakukan penelitian dengan

mempertimbangkan prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh Kurniawan,

(2018) yaitu sebagai berikut:

1. Izin etik (Ethical Clearence)

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan izin etik

kepada komite etik di instansi pendidikan atau di instansi tempat peneliti

akan melakukan penelitian sebagai langkah legalitas dari penelitian yang

akan dilakukan.

2. Penjelasan dan persetujuan (Informed Consent)

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu

menjelaskan tujuan dari penelitian, manfaat, dan prosedur penelitian dari


penelitian yang akan dilakukan sehingga responden dapat memahami

maksud dari penelitian ini. Setelah itu, peneliti meminta kesediaanya

untuk mengikuti penelitian, jika responden bersedia maka responden

diminta untuk menandatangani lembar persetujuan yang telah disediakan

oleh peneliti.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Penelitian yang dilakukan ini, peneliti memberikan hak kepada

responden untuk tidak mencantumkan nama dan indentitasnya. Hal ini

bertujuan untuk menjaga privasi dari responden yang mengikuti

penelitian ini. Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil penelitian.

4. Manfaat (Benefit)

a. Bebas dari Penderitaan

Penelitian yang dilakukan ini, peneliti memberikan kuesioner

tanpa adanya intervensi atau perlakuan pada responden, sehingga

tidak mengakibatkan penderitaan kepada responden.

b. Bebas dari Eksploitasi

Responden dalam penelitian ini di yakin kan bahwa partisipasi

dan informasi yang telah di berikan oleh responden dalam penelitian

ini tidak akan di pergunakan dalam hal-hal yang dapat merugikan


responden. Data kuisioner hasil penelitian akan di analisis kemudian

akan di musnahkan dengan cara dibakar/dihanguskan setelah analisis

selesai dilakukan.

5. Keadilan (Justice)

Prinsip keadilan yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini

yaitu peneliti tidak membeda-bedakan antara responden satu dengan

responden lainnya. Setiap responden diperlakukan sama dan waktu

pengisian kuesioner semua responden diberi waktu yang sama.

Anda mungkin juga menyukai