Anda di halaman 1dari 17

BAB 4

TIK : Setelah mengikuti kuliah materi ini mahasiswa akan dapat:


Menyelesaikan persamaan simultan dengan menggunakan invers matriks

Deskripsi Singkat : Dalam pertemuan ini akan dipelajari pengertian matriks,


menghitung penjumlahan, pengurangan dan perkalian dua buah matriks, menentukan
determinan suatu matriks bujur sangkar, mencari invers suatu matriks

4.1 Pendahuluan

Matriks adalah susunan angka atau bilangan, variabel, atau parameter yang
berbentuk empat persegi dan biasanya ditutup dengan tanda kurung. Bilangan,
variabel atau parameter yang berada di dalam tanda kurung merupakan anggota atau
elemen dari matriks.

Contoh 4.1 :
 a11 a12 a13 
A  a 21 a 22 a 23 
a 31 a 32 a 33 

Elemen dari matriks di atas adalah parameter bersimbol huruf a.

Jumlah baris dan jumlah kolom pada suatu matriks menunjukkan dimensi atau
ordo dari matriks tersebut. Jika suatu matriks mempunyai m baris dan n kolom, maka
matriks tersebut dikatakan mempunyai ordo m x n. Matriks pada contoh di atas
adalah matriks yang berordo 3 x 3 karena jumlah barisnya 3 dan jumlah kolomnya 3.

4.2 Operasi Matriks


a. Penjumlahan dan Pengurangan Matriks

Dua buah matriks dapat dijumlahkan atau dikurangkan satu dengan lainnya
bila kedua matriks tersebut mempunyai ordo yang sama. Hasil dari penjumlahan atau

Buku Ajar Matematika Keuangan Program D4 Akuntansi Manajerial 29


pengurangan itu adalah sebuah matriks yang ordonya sama dengan dua matriks yang
diperjumlahkan atau diperkurangkan. Prosedur penjumlahan atau pengurangan adalah
dengan menjumlahkan atau mengurangkan elemen dari matriks yang satu dengan
elemen dari matriks yang lain yang sama letaknya (posisinya).

Contoh 4.2 :

1 2 5 6
A  dan B   
3 4 7 8 
Cari:
a. A + B
b. B – A
Jawab:
1 2 5 6
a. A  B    
3 4 7 8
1  5 2  6
 
3  7 4  8
6 8
 
10 12
5 6 1 2
b. B  A    
7 8 3 4
 5  1 6  2  4 4
   
7  3 8  4  4 4

Contoh 4.3 :

1 2 3 2 2 5
A  2 4 1 dan B  1 4 3
 
3 5 6 2 1 2

Cari: A + B
1  2 2  2 3  5  3 4 8
A + B   2  1 4  4 1  3   3 8 4
3  2 5  1 6  2 5 6 8

Buku Ajar Matematika Keuangan Program D4 Akuntansi Manajerial 30


b. Perkalian Matriks
Dua buah matriks dapat diperkalikan asalkan memenuhi syarat yaitu jumlah kolom
matriks pertama harus sama dengan jumlah baris matriks kedua.
Jika matriks pertama Am x n dan matriks kedua Bn x p maka hasil perkaliannya adalah
sebuah matriks berdimensi m x p.

Contoh 4.4 :
 2 2 3
1 3 5 1 5 4 
A=  , B=  
 4 7 2 6 3 4

Cari hasil perkalian A dan B.


Jawab.
 2 2 3
1 3 5  
AB =   1 5 4 
 4 7 2  6 3 4
 
1.2  3.1  5.6 1.2  3.5  5.3 1.3  3.4  5.4 
=  
4.2  7.1  2.6 4.2  7.5  2.3 4.3  7.4  2.4
35 32 55
=  
27 49 56

Contoh 4.5 :
 3 2
 4 1 3 2
A= 6 1  , B = 6 2 1 3
4 3  

Carilah AB.
24 7 11 12
AB = 30 8 19 15
34 10 15 17

Contoh 4.6 :

Buku Ajar Matematika Keuangan Program D4 Akuntansi Manajerial 31


 3
A = 2 , B = 4 5 6
1 

Carilah: AB dan BA.


12 15 18
a. AB =  8 10 12
 4 5 6 

b. BA = 28
c. Perkalian Skalar
Suatu matriks apabila dikalikan dengan sebuah bilangan skalar maka setiap elemen
matriks tersebut dikalikan dengan bilangan skalar. Hal ini berlaku pula pada
pembagian skalar.
a c  ka kc 
k  =  
b d  kb kd
Contoh 5.7 :
4 7 3.4 3.7 12 21
3  =  =  
5 8 3.5 3.8 15 24

4.3 Determinan Matriks


Determinan suatu matriks adalah suatu bilangan tunggal yang diperoleh melalui
operasi tertentu dari elemen-elemen matriks. Hanya matriks yang jumlah kolom dan
barisnya sama atau matriks kuadrat yang dapat dihitung determinannya. Determinan
biasanya dilambangkan dengan huruf yang diapit oleh tanda | |. Contoh, bila
matriksnya A maka determinannya ditulis |A|.
a. DeterminanMatriks Ordo 2 x 2.
a c 
Jika sebuah matriks A=   maka determinan matriksnya adalah
b d 
|A| = (a.d – bc)
Contoh 4.7
6 9 
A=  
8 5
Carilah determinan matriks di atas.

Buku Ajar Matematika Keuangan Program D4 Akuntansi Manajerial 32


Jawab.
|A| = (6.5 – 8.9) = (30 – 72) = -42

b. Determinan Matriks Ordo 3 x 3.


a b c 
Jika sebuah matriks A = d e f  , maka determinan matriksnya dapat dicari
g h i 

dengan menggunakan dua metode yaitu metode Sarrus dan metode expansi Laplace.

b.1 Metode Sarrus

Tulislah matriks di atas menjadi seperti matriks di bawah ini.

|A| = |A| =

Gambar 4.1 Gambar 4.2


Lalu kalikan elemen-elemen secara menyilang dari atas ke bawah ke sebelah kanan
(gambar 4.1) lalu jumlahkan seperti contoh berikut: a..e.i + b.f.g + c.d.h
Selanjutnya kalikan elemen-elemn secara menyilang dari atas ke bawah ke sebelah
kiri (gambar 4.2) lalu jumlahkan seperti contoh di bawah :
c.e.g + a.f.h + b.d.i
Kedua hasil penjumlahan itu diperkurangkan sehingga bentuknya sebagai berikut :
|A| = (a..e.i + b.f.g + c.d.h) – (c.e.g + a.f.h + b.d.i)

Contoh 4.8 :

1 4 3 
A = 2 9 5
3 8 7

Carilah determinannya.
Jawab :
1 4 3 1 4 
A = 2 9 5 2 9
3 8 7 3 8

|A| = (1.9.7 + 4.5.3 + 3.2.8) – (3.9.3 + 1.5.8 + 4.2.7)

Buku Ajar Matematika Keuangan Program D4 Akuntansi Manajerial 33


= (63 + 60 + 48) – (81 + 40 + 56)
= 171 – 177
= -6
Contoh 4.9 :
 2 3 1
B = 4 7 9
6 9 3

Carilah determinannya.
Jawab :
|B| =0

b.2 Metode Laplace

 a 11 a 12 a 13 
Bila A = a 21 a 22 a 23  , maka determinannya menjadi
a 31 a 32 a 33 

a 11 a 12 a 13
a 22 a 23 a 21 a 23 a 21 a 22
|A| = a 21 a 22 a 23 = a11 - a12 + a13 ……pers (4.1)
a 32 a 33 a 31 a 33 a 31 32
a 31 a 32 a 33

a 22 a 23
adalah subdeterminan (begitu juga yang lainnya) dan disebut minor dari
a 32 a 33

elemen a11. Cara membuat minor adalah dengan melihat posisi dari elemen pengali.
Misalnya elemen pengalinya a11 maka minornya diambil dengan cara menghapus
baris 1 dan kolom 1, jika elemen pengalinya a12 maka minornya diambil dari matriks
dengan menghapus baris 1 dan kolom 2.

Gambar 4.3
Pada gambar di atas terlihat proses penghapusan baris satu dan kolom 1, sehingga
a 22 a 23
yang tersisa adalah subdeterminan matriks .
a 32 a 33

Buku Ajar Matematika Keuangan Program D4 Akuntansi Manajerial 34


Gambar 4.4
Sedangkan gambar 4.4 terlihat proses penghapusan baris 1 dan kolom 2, sehingga
a 21 a 23
yang tersisa adalah subdeterminan .
a 31 a 33

Sedangkan tanda + atau tanda – pada penjumlahannya ditentukan dengan


mempangkatkan (-1) dengan jumlahan dari indeks elemennnya, misalnya elemen
pengali a11 maka pangkatnya adalah 1+1 atau 2 atau genap. Jadi (-1)2 = 1 berarti
positif. Jika elemen pengalinya a12 maka pangkatnya adalah 1 + 2 atau 3 atau ganjil.
Jadi (-1)3 = -1 berarti negatif. Kesimpulannya, jika jumlahan indeksnya genap maka
positif dan jika jumlahan indeksnya ganjil maka negatif.
Pada rumus determinan pers.(4.1), elemen-elemen pengalinya diambil dari baris
pertama. Rumus determinan dapat diambil dari elemen pengali baris kedua atau
ketiga.
Contoh 4.10 :
1 4 3 
A = 2 9 5
3 8 7

Carilah determinannya dengan menggunakan metode laplace.


Jawab.
9 5 2 5 2 9
|A| =1 -4 +3
8 7 3 7 3 8
= 1 (9.7 – 5.8) – 4 (2.7 – 5.3) + 3 (2.8 – 9.3)
= (63 – 40) – 4(14 – 15) + 3(16 – 27)
= (23) – 4(-1) + 3(-11)
= 23 + 4 – 33
= -6
Contoh 4.11 :

Buku Ajar Matematika Keuangan Program D4 Akuntansi Manajerial 35


 2  4  3
A = 2  3  4
6  5  2

Carilah determinannya.
Jawab :
Elemen-elemen pengalinya diambil pada baris 2 (sebagai contoh, tidak diharuskan)
4 3 2 3 2 4
|A| = (-1)2+1 2 + (-1)2+2 (-3) + (-1)2+3 (-4)
5 2 6 2 6 5
= 10

c. Penyelesaian Sistem Persamaan Linier dengan Menggunakan Determinan


Misalkan sistem persamaan linier sebagai berikut:
ax + by + cz = p
dx + ey + fz = q
gx + hy + iz = r
Persamaan di atas dapat ditulis dengan bentuk perkalian matriks sebagai berikut:
a b c   x   p 
d e f   y  =  q 
     
g h i   z   r 

Untuk menyelesaikan persamaan linier diatast maka ikuti langkah-langkah berikut ini:
a b c 
 Misalkan A = d e f  . Carilah determinan dari A. Misalkan hasilnya adalah |A|.
g h i 

p 
 Ganti kolom pertama dari matriks dengan matriks kolom q  , sehingga bentuknya
 r 

p b c 
menjadi: q e f  dan matriks ini dilambangkan Ax, lalu cari determinannya.
 r h i 

Misalkan determinannya adalah |Ax|.

Buku Ajar Matematika Keuangan Program D4 Akuntansi Manajerial 36


p 
 Ganti kolom kedua dari matriks dengan matriks kolom q  , sehingga bentuknya
 r 

a p c 
menjadi: d q f  dan matriks ini dilambangkan Ay, lalu cari determinannya.
g r i 

Misalkan determinannya adalah |Ay|.


p 
 Ganti kolom ketiga dari matriks dengan matriks kolom q  , sehingga bentuknya
 r 

a b p 
menjadi: d e q  dan matriks ini dilambangkan Az, lalu cari determinannya.
g h r 

Misalkan determinannya adalah |Az|.


 Selanjutnya cari nilai x, y dan z dengan rumus :

Ax Ay Az
x ; y ; z
A A A

Contoh 4.12 :
X + 2Y + 3Z = 28
-X + Y + 2Z = 14
3X - Y + 5Z = 32
Carilah nilai X, Y dan Z dengan menggunakan determinan matriks.
Jawab :
1 2 3
Misalkan A =  1 1 2 maka determinannya adalah :
 3  1 5

|A| = (1.1.5 + 2.2.3 + 3.-1.-1) – (3.1.3 + 2.-1.5 + 1.2.-1)


= (5 + 12 + 3) – (9 -10 -2)
= 20 – (-3) = 23
28 2 3
Ax = 14 1 2
32  1 5
Buku Ajar Matematika Keuangan Program D4 Akuntansi Manajerial 37
|Ax| = (28.1.5 + 2.2.32 + 3.14.-1) – (3.1.32 + 2.14.5 + 28.2.-1)
= (140 + 128 – 42) – (96 + 140 – 56)
= (226 – 180) = 46
 1 28 3
Ay =  1 14 2
 3 32 5

|Ay| = (1.14.5 + 28.2.3 + 3.-1.32) – (3.14.3 + 1.2.32 + 28.-1.5)


= (70 + 168 – 96) – (126 + 64 – 140)
= (142 – 50) = 92
1 2 28
Az =  1 1 14 

 3  1 32

|Az| = (1.1.32 + 2.14.3 + 28.-1.-1) – (28.1.3 + 1.14.-1 + 2.-1.32)


= (32 + 84 + 28) – (84 -14 -64)
= (144 – 6) = 138

Ax Ay Az
X= = 46/23 = 2 ; Y= = 92/23 = 4 ;Z= = 138/23 = 6
A A A

4.4 Transpose Matriks


Trnaspose matriks adalah matriks yang elemen-elemen barisnya dipertukarkan
menjadi elemen-elemen kolom, begitu juga sebaliknya elemen-elemen kolom
dipertukarkan menjadi elemen-elemen baris. Transpose matriks A dilambangkan
dengan AT.
a b c  a d g 
Misalnya A = d e f  , maka AT = b e h 
 
g h i   c f i 

Contoh 5.13 :
3 6 2  3 5 1 
Diketahui A = 5 1 4 , maka AT = 6 1 7 
 
1 7 3 2 4 3

Contoh 5.14 :

Buku Ajar Matematika Keuangan Program D4 Akuntansi Manajerial 38


5 1 4 5 2 7 
Diketahui A = 2 3 7 , maka AT = 1 3 2 
 
7 2 8 4 7 8

4.5 Invers Matriks


Matriks yang mempunyai invers adalah matriks kuadrat, tetapi tidak semua matriks
kuadrat mempunyai invers. Matriks yang determinannya bernilai 0 (nol) tidak
mempunyai invers matriks. Jika A adalah matriks kuadrat maka invers matriksnya
dilambangkan dengan A-1. Jika matriks A dikalikan dengan inversnya maka akan
mengahsilkan matriks identitas. Matriks identitas adalah matriks yang elemen-elemen
diagonalnya bernilai 1 dan yang lainnya 0.
1 0 0 
A.A = 0 1 0
-1

0 0 1

a. Invers Matriks dengan Menggunakan Adjoin dan Determinan

Rumus dari invers matriks adalah:


Adjoin .A
A 1 
A

Adjoin A adalah matriks kofaktor yang telah ditranspose. Matriks kofaktor adalah
matriks yang elemen-elemennya berupa kofaktor. Kofaktor adalah minor yang
dikalikan dengan tandanya. Sedangkang minor adalah sub determinan. Tanda – atau
plus ditentukan berdasarkan elemen matriks dasarnya seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya pada bagian determinan.
 a 11 a 12 a 13 
Jika A = a 21 a 22 a 23  maka kofaktor-kofaktornya sebagai berikut :
a 31 a 32 a 33 

a 22 a 23
K11 = minor dari elemen a11 yang bertanda positif yaitu +
a 32 a 33

a 21 a 23
K12 = minor dari elemen a12 yang bertanda positif yaitu -
a 31 a 33

Seterusnya begitu hingga

Buku Ajar Matematika Keuangan Program D4 Akuntansi Manajerial 39


a 11 a 12
K33 = minor dari elemen a33 yang bertanda positif yaitu +
a 21 a 22

Sehingga matriks kofaktor berbentuk


 a 22 a 23 a 21 a 23 a 21 a 22 
  
 a 32 a 33 a 31 a 33 a 31 a 32 
 a a 13 a 11 a 13 a a 12 
K =  12  11 
 a 32 a 33 a 31 a 33 a 31 a 32 
 a 12 a 13 a a 13 a 11 a 12 
  11 
 a 22 a 23 a 21 a 23 a 21 a 22 
Atau disingkat
 k 11 k 12 k 13   k 11 k 21 k 31 
K = k 21 k 22 k 23  Kt = k 12 k 22 k 32 
 k 31 k 32 k 33   k 13 k 23 k 33 

Kt adalah adjoin dari matriks A, invers matriks dapat ditulis sebagai berikut:
Kt
A 1 
A

Contoh 4.15 :
1 2 3
Carilah invers dari matriks  1 1 2

 3  1 5

Jawab :
|A| = (1.1.5 + 2.2.3 + 3.-1.-1) – (3.1.3 + 2.-1.5 + 1.2.-1)
= (5 + 12 + 3) – (9 -10 -2)
= 20 – (-3) = 23

1 2 1 2
K11 = = 1.5 – 2.(-1) = 7, K12 =  = -(-1.5 – 2.3) = 11
1 5 3 5

1 1 2 3
K13 = = (-1)(.-1) – 1.3 = -2 K21 =  =-(2.5 – 3.(-1)) = -13
3 1 1 5

1 3 1 2
K22 = = 1.5 – 3.3 = -4 K23 =  = -(1.(-1) – 2.3) = 7
3 5 3 1

2 3 1 3
K31 = = 2.2 – 3.1 = 1 K32 =  = -(1.2– 3.(-1)) = -5
1 2 1 2
Buku Ajar Matematika Keuangan Program D4 Akuntansi Manajerial 40
1 2
K33 = = 1.1 – 2.(-1) = 3
1 1
Matriks kofaktornya:
 7 11  2  7  13 1 
K =  13  4 7 
 K =  11  4  5
t

 1  5 3   2 7 3 

 7  13 1 
 11  4  5
   7 / 23  13 / 23 1 / 23 
  
 A-1 =  11 / 23  4 / 23  5 / 23
2 7 3
A-1 =
23
 2 / 23 7 / 23 3 / 23 

b. Penyelesaian Persamaan Linier dengan Menggunakan Invers Matriks


Misalkan suatu persamaan linier ditulis dalam bentuk perkalian matriks di bawah ini:
a b c   x  p  a b c 
d e f   y  = q  dan misalkan A = d e f  maka penyelesaian persamaan
       
g h i   z   r  g h i 

p 
linier tersebut dapat diperoleh dengan cara mengalikan invers matriks A dengan q  .
 r 

x  p 
 y  = A-1 q 
   
 z   r 

Contoh 4.16 :
X + 2Y + 3Z = 28
-X + Y + 2Z = 14
3X - Y + 5Z = 32
Carilah nilai X, Y dan Z dengan menggunakan invers matriks.
Jawab :
Persamaan Linier tersebut dapat ditulis kembali menjadi :
1 2 3  x  28
 1 1 2  y  = 14 
    
 3  1 5  z  32

Buku Ajar Matematika Keuangan Program D4 Akuntansi Manajerial 41


1 2 3
Misalkan A =  1 1 2

 3  1 5

Hitung determinan dari matriks A. Hasilnya telah diperoleh (lihat contoh 7.15) yaitu
|A| = 23.
Begitu juga invers dari matriks A sudah diperoleh yaitu:
 7 / 23  13 / 23 1 / 23 
A-1 =  11 / 23  4 / 23  5 / 23
 2 / 23 7 / 23 3 / 23 

28
Jadi nilai x, y dan z dapat diperoleh dengan mengalikan A dengan 14  .
-1

32

 x   7 / 23  13 / 23 1 / 23  28
 y  =  11 / 23  4 / 23  5 / 23 14 
     
 z   2 / 23 7 / 23 3 / 23  32

7  13 1 
 23 28  23 14  23 32
 11 4 5 
=  28  14  32 
 23 23 23 
  2 28  7 14  3 32 
 23 23 23 

 196  182  32   46 
 23   23 
 308  196  160   92 
=  = 
 23   23 
  56  98  96  138 
 23   23 

 2
= 4
6

Jadi x = 2, y = 4 dan z = 6.

Buku Ajar Matematika Keuangan Program D4 Akuntansi Manajerial 42


4.6 Penutup
Soal-soal Latihan
1. Diketahui :

4  1 0 3  8 3
A   , B   , C  
6 9  3  2

6 1
Hitunglah :

a. A + B c. 3A
b. C – A d. 4A + 2C

2. Carilah A + B dan A – B jika diketahui matriks berikut :


1 2 2  1
a .. A   , B  
3 4   1 3 

1 2 3  2  1  4 
b. A   , B   
3 1 2  1 3 2 

2 1 1 4 2 3 
c. A  2 3 4  , B  5 1 2 
5 1 1  2 1  3

 2 1 3 4   1 2 1 3
d. A   , B  
4  1 2 3 
 3 6 2 5 

3. Jika diketahui :

5 8 1 2  7 5
A   , B   , dan C   
7 9 3 4  6 9
Hitunglah :

a. 3A + 2B c. A + (B + C)

b. A + 2B + 3C d. (A + B) + C

4. Jika diketahui :

1 2 3 2  1 0  3 1 2 
A   ,
 B  3 2 4  , C  1 2 4 
4 7 6 3 1 2  4 0 5 
Hitunglah :

a. AB b. AC c. BC

Buku Ajar Matematika Keuangan Program D4 Akuntansi Manajerial 43


5. Jika diketahui :

 4 5   1 3 5  3
A   , B   , C  
2 1  5 7 2  5 
Hitunglah :
a. AB d. CA
b. BA e. AC
c. BC f. CB
g. Apakah benar AB = BA, AC = CA dan BC = CB ?

6. Dari matriks A, B dan C pada nomor 5 di atas, buktikan bahwa :

a. (A + B) + C = A + (B + C) d. A(B + C) = AB + AC
b. (A + B) – C = A + (B – C) e. (B + C)A = BA + CA
c. A(BC) = (AB)C

7. Jika diketahui :

2 4 3 8 1 0 9
A   , B   , C  
 1 3  0 1  6 1 1

Carilah : AT , BT , dan CT

8. Gunakan matriks pada soal nomor 7 di atas untuk membuktikan bahwa :

a. (A + B)T = AT + BT b. (AC)T = CT AT

9. Hitunglah determinan dari setiap matriks berikut ini :

5 8 1 2 
a. A    b. B   
7 9 3 4 
 7 5   7 5 
c. C    d. D   
  6 9  2  4 
2  6 10   4 3 9
e . E  4 0  2 f . F   2 0  1
3  2 8   7 12 8 
2 0 8  2 4 7
g . G  4  1  2 h . H   1 3 2
0 5 4   4  2 0

Buku Ajar Matematika Keuangan Program D4 Akuntansi Manajerial 44


10. Carilah Invers, jika ada, dari setiap matriks berikut ini :

5 8 1 2
a. A   b. B  
7 9 3 4

 7 5 7 5 
c. C   d. D  
 6 9   2  4

2  6 10   4 3 9
e. E  4 0  2 f . F   2 0  1
3  2 8   7 12 8 
2 0 8  2 4 7
g. G  4  1  2
 
h. H   1 3 2
0 5 4   4  2 0

11.Gunakanlah Determinan matriks untuk memecahkan sistem persamaan linier


berikut ini :
a. 3X – 2Y = 11 b. 5X – 4Y = – 8
2X + Y = 12 3X + 5Y = 47

c. X – 5Y = – 85 d. 4X – 8Y = – 4
2X + 4Y = 40 5X + 3Y = 34

e. X + 3Y – 2Z = 17 f. X + 4Y + Z = – 1
2X – 4Y + Z = – 16 3X – 4Y + 2Z = – 5
5X + 2Y – 4Z = 21 3X – 2Y + Z = 2

g. –X + 2Y – 3Z = 24 h. X + 4Y – 3Z = 16
2X – 4Y + Z = 12 8X – 12Y + 4Z = – 10
3X – 6Y + 9Z = 16 –2X – 3Y – Z = 14

12. Gunakanlah invers matriks untuk memecahkan sistem persamaan linier pada soal
no. 11 di atas.
13. Jika ongkos menggunakan 3 mesin cuci dan 5 mesin mengering Rp. 355.000/jam,
sedangkan dengan menggunakan 5 mesin cuci dan 8 mesin pengering ongkosnya
Rp. 580.000/jam. Berapakah besarnya ongkos bila menggunakan 7 mesin cuci
dan 10 mesin pengering ?.
14. Perusahaan sepatu Cibaduyut menerima faktur, yang mana didalam faktur
tersebut tertulis sebagai berikut :
4 sandal, 2 tas, dan 3 sepatu harganya Rp. 200.000
20 sandal, 1 tas, dan 10 sepatu dengan harga Rp. 620.000.
1 sandal, 1 tas, dan 5 sepatu dengan harga Rp. 230.000.
Hitung harga tiap-tiap sandal, tas, dan sepatu ?.
Buku Ajar Matematika Keuangan Program D4 Akuntansi Manajerial 45

Anda mungkin juga menyukai