Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

DARING TATAP MUKA VIRTUAL


Sekolah              : SMA Negeri 21 Batam
Mata Pelajaran  :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran  : 2020/2021
Materi                :
Alokasi              :

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah melaksanakan kegiatan melalui (diisi dengan metode/model/strategi pembelajaran),


siswa mampu (diisi dengan KD/materi pembelajaran), memiliki karakter (religiositas,
integritas, nasionalisme, gotong royong dan kemandirian), dan memiliki kemampuan literasi
(baca tulis, numerasi, sains, digital, financial, budaya dan kewarganegaraan) untuk
membiasakan siswa berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi.

B. Kegiatan Pembelajaran

Pra Pembelajaran
1. Siapkan nomor telepon orang tua/wali peserta didik atau peserta didik dan buat grup
WhatsApp (atau aplikasi komunikasi lainnya) sebagai media interaksi dan komunikasi.
2. Diskusikan dengan orang tua/wali peserta didik atau peserta didik:
a. Ketersediaan gawai/laptop/komputer dan akses internet;
b. Aplikasi media pembelajaran daring yang akan digunakan;
c. Cara penggunaan aplikasi daring;
d. Materi dan jadwal pembelajaran daring.
e. Buat RPP yang sesuai dengan kondisi dan akses pembelajaran daring.
f. Memastikan orang tua/wali peserta didik atau peserta didik mendukung proses
pembelajaran daring.

Saat Pembelajaran
1. Periksa kehadiran peserta didik dan pastikan peserta didik siap mengikuti pembelajaran.
2. Mengajak peserta didik berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran.
3. Penyampaian materi sesuai dengan metode yang digunakan.
4. Selalu berikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya, mengemukakan pendapat,
dan/atau melakukan refleksi.

Usai Pembelajaran
1. Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan belajar harian.
2. Mengingatkan orang tua/wali peserta didik atau peserta didik untuk mengumpulkan foto
lembar aktivitas dan penugasan.
3. Memberikan umpan balik terhadap hasil karya/tugas peserta didik/lembar refleksi
pengalaman belajar.
C. Asesmen/Penilaian :
Sikap: observasi melalui google classroom dan WAG,
Pengetahuan: melalui Penilaian harian, kuis yang dirancang dalam bentuk google form
dan CBT
Keterampilan: Portofolio

Mengetahui, Batam, ….Juli 2020


Kepala SMAN 21 Batam Guru Mata Pelajaran

Adi Saputra, M.Pd (……………………………)


NIP.19741016 200502 1 011

*Tatap muka Virtual melalui video conference, teleconference, dan/atau diskusi dalam group di
media sosial atau aplikasi pesan. Dalam tatap muka virtual memastikan adanya interaksi secara
langsung antara guru dengan peserta didik.
*Pra Pembelajaran/Saat Pembelajaran/Usai Pembelajaran dapat diganti dengan Kegiatan
Pendahuluan/Kegiatan Inti/Kegiatan Penutup
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
DARING LMS
Sekolah              : SMA Negeri 21 Batam
Mata Pelajaran  :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran  : 2020/2021
Materi                :
Alokasi              :

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah melaksanakan kegiatan melalui (diisi dengan metode/model/strategi pembelajaran),


siswa mampu (diisi dengan KD/materi pembelajaran), memiliki karakter (religiositas,
integritas, nasionalisme, gotong royong dan kemandirian), dan memiliki kemampuan literasi
(baca tulis, numerasi, sains, digital, financial, budaya dan kewarganegaraan) untuk
membiasakan siswa berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi.

B. Kegiatan Pembelajaran

Pra Pembelajaran
1. Siapkan nomor telepon orang tua/wali peserta didik atau peserta didik dan buat grup
WhatsApp (atau aplikasi komunikasi lainnya) sebagai media interaksi dan komunikasi.
2. Diskusikan dengan orang tua/wali peserta didik atau peserta didik:
a. Ketersediaan gawai/laptop/komputer dan akses internet;
b. Aplikasi media pembelajaran daring yang akan digunakan;
c. Cara penggunaan aplikasi daring;
d. Materi dan jadwal pembelajaran daring.
e. Buat RPP yang sesuai dengan kondisi dan akses pembelajaran daring.
f. Memastikan orang tua/wali peserta didik atau peserta didik mendukung proses
pembelajaran daring.

Saat Pembelajaran

1. Komunikasi dengan orangtua/wali peserta didik ataupeserta didik terkait penugasan


belajar.
2. Berkomunikasi dengan orangtua/wali pesertadidik atau peserta didik memastikan
peserta didik siap mengikuti pembelajaran dan mengakses LMS.
3. Memantau aktivitas pesertadidik dalam LMS.
4. Membuka layanan konsultasi bagi peserta didik yang mengalami kesulitan.

Usai Pembelajaran
1. Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan belajar harian.
2. Mengingatkan orang tua/wali peserta didik atau peserta didik untuk mengumpulkan foto
lembar aktivitas dan penugasan.
3. Memberikan umpan balik terhadap hasil karya/tugas peserta didik/lembar refleksi
pengalaman belajar.

C. Asesmen/Penilaian :
Sikap: observasi melalui google classroom dan WAG,
Pengetahuan: melalui Penilaian harian, kuis yang dirancang dalam bentuk google form
dan CBT
Keterampilan: Portofolio

Mengetahui, Batam, ….Juli 2020


Kepala SMAN 21 Batam Guru Mata Pelajaran

Adi Saputra, M.Pd (……………………………)


NIP.19741016 200502 1 011

*LMS = Learning Management System adalah merupakan sistem pengelolaan pembelajaran


terintegrasi secara daring melalui aplikasi. Aktivitas pembelajaran dalam LMS antara lain
pendaftaran dan pengelolaan akun, penguasaan materi, penyelesaian tugas, pemantauan capaian
hasil belajar, terlibat dalam forum diskusi, konsultasi dan ujian/penilaian. Contoh LMS antara
lain kelas maya rumah belajar, google classroom, ruang guru, zenius, edmodo, moodle, siajar
LMS seamolec, dan lain sebagainya.
*Pra Pembelajaran/Saat Pembelajaran/Usai Pembelajaran dapat diganti dengan Kegiatan
Pendahuluan/Kegiatan Inti/Kegiatan Penutup
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
LURING
Sekolah              : SMA Negeri 21 Batam
Mata Pelajaran  :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran  : 2020/2021
Materi                :
Alokasi              :

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah melaksanakan kegiatan melalui (diisi dengan metode/model/strategi pembelajaran),


siswa mampu (diisi dengan KD/materi pembelajaran), memiliki karakter (religiositas,
integritas, nasionalisme, gotong royong dan kemandirian), dan memiliki kemampuan literasi
(baca tulis, numerasi, sains, digital, financial, budaya dan kewarganegaraan) untuk
membiasakan siswa berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi.

B. Kegiatan Pembelajaran

Pra Pembelajaran
1. Menyiapkan RPP
2. Menyiapkan bahan ajar, jadwal dan penugasan kemudian mengirimkannya ke peserta
didik/orang tua/wali
3. Memastikan semua peserta didik telah mendapatkan lembar jadwal dan penugasan.
4. Jadwal pembelajaran dan penugasan belajar diambil oleh orang tua/wali peserta didik
sekali seminggu di akhir minggu dan atau disebarkan melalui media komunikasi yang
tersedia.
5. Guru dan orang tua/wali peserta didik yang bertemu untuk menyerahkan jadwal dan
penugasan diwajibkan melakukan prosedur keselamatan pencegahan COVID-19.

Saat Pembelajaran

1. Pembelajaran luring dibantu orang tua/wali peserta didik sesuai dengan jadwal dan
penugasan yang telah diberikan.
2. Guru dapat melakukan kunjungan ke rumah peserta didik untuk melakukan pengecekan
dan pendampingan belajar. Jika ini dilaksanakan, wajib melakukan prosedur
pencegahan penyebaran COVID19.
3. Berdoa Bersama sebelum dan sesudah belajar.

Usai Pembelajaran
1. Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan belajar harian
2. Orang tua/wali peserta didik memberikan tandatangan pada tiap sesi belajar yang telah
tuntas di lembar pemantauan harian.
3. Penugasan diberikan sesuai dengan jadwal
4. Muatan penugasan adalah pendidikan kecakapan hidup, antara lain mengenai pandemi
COVID-19. Selain itu, perlu dipastikan adanya konten rekreasional dan ajakan
melakukan olahraga/ kegiatan fisik dalam upaya menjaga kesehatan mental dan fisik
peserta didik selama periode BDR.
5. Hasil penugasan berikut lembar pemantauan aktivitas harian dikumpulkan setiap akhir
minggu sekaligus mengambil jadwal dan penugasan untuk minggu berikutnya. Ini dapat
juga dikirim melalui alat komunikasi.

C. Asesmen/Penilaian :
Sikap: observasi melalui google classroom dan WAG,
Pengetahuan: melalui Penilaian harian, kuis yang dirancang dalam bentuk google form
dan CBT
Keterampilan: Portofolio

Mengetahui, Batam, ….Juli 2020


Kepala SMAN 21 Batam Guru Mata Pelajaran

Adi Saputra, M.Pd (……………………………)


NIP.19741016 200502 1 011

*Pra Pembelajaran/Saat Pembelajaran/Usai Pembelajaran dapat diganti dengan Kegiatan


Pendahuluan/Kegiatan Inti/Kegiatan Penutup
Panduan Belajar Dari Rumah (Pembelajaran Jarak Jauh)

Pendahuluan
Saat pandemi sekarang ini maka blended learning menjadi pilihan yang tepat. Syaratnya
blended learning bukan sekadar memindahkan buku melalui tugas online tetapi
pembelajarannya harus fleksibel, memenuhi kebutuhan siswa, sesuai dengan potensi minat
bakat siswa yang berbeda-beda. Juga memberikan ruang bagi siswa untuk banyak melakukan
refleksi dalam belajar sehingga terbangun rasa kepemilikan siswa terhadap proses belajarnya
sendiri (mandiri).
Kegiatan belajar di era normal baru orientasinya bukan siswa tahu apa, tetapi siswa bisa
melakukan apa untuk memecahkan persoalan nyata dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Bisa membangun keterampilan berkomunikasi dan berkolaborasi dalam menawarkan
gagasan dibutuhkan di dunia nyata.
Selain itu perlu dibangun kecakapan pengelolaan untuk keseimbangan mental dalam mengelola
tingkat stres, lentur (adaptif) dalam merespon perubahan yang sangat cepat dan penuh gejolak.
Tatanan pendidikan ke depan wajib mengenalkan konsep blended learning, mengintegrasikan
pembelajaran tatap muka, daring dan praktik problem solving melalui flipped learning dan
creative hub.
Flipped Learning : memadukan antara belajar di kelas dengan diluar kelas
Creative Hub : wadah berbentuk fisik maupun virtual, yang menyatukan orang-orang kreatif serta
menyediakan ruang dan dukungan untuk menjalin koneksi, mengembangkan bisnis dan
memberdayakan masyarakat dalam sektor kreatif, budaya dan teknologi.

Tujuan Pelaksanaan Belajar Dari Rumah


Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) selama darurat COVID-19 bertujuan untuk:
1. memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama
darurat COVID-19;
2. melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk COVID-19;
3. mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di satuan pendidikan; dan
4. memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan orang
tua/wali.

Prinsip Pelaksanaan Belajar Dari Rumah


BDR dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
dalam Masa Darurat Penyebaran CoronaVirus Di sease (COVID 19), yaitu:
1. keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala satuan pendidikan dan
seluruh warga satuan pendidikan menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan BDR;
2. kegiatan BDR dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi
peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum;
3. BDR dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, antara lain mengenai pandemi
COVID-19;
4. materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia dan jenjang pendidikan, konteks
budaya, karakter dan jenis kekhususan peserta didik;
5. aktivitas dan penugasan selama BDR dapat bervariasi antar daerah, satuan pendidikan dan
Peserta Didik sesuai minat dan kondisi masingmasing, termasuk mempertimbangkan
kesenjangan akses terhadap fasilitas BDR;
6. hasil belajar peserta didik selama BDR diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan
berguna dari guru tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif; dan
7. mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru dengan orang
tua/wali.

Peran penting guru:


1. membantu siswa menghadapi ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi,
2. melibatkan siswa untuk terus belajar meskipun kegiatan sekolah normal terganggu.

Tugas Utama Guru

Berkaitan dengan Apa (isi/konten), Guru mengikuti arahan pemerintah, dan sumber daya yang
dimiliki guru dan siswa. Menentukan prioritas pembelajaran:
1. selengkap mungkin sebagaimana kurikulum standar,
2. memberikan pengalaman belajar tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian
kurikulum,
3. mencakup pengetahuan dan keterampilan inti, atau
4. fokus pada konten dan kegiatan yang akan membantu siswa mengatasi krisis saat ini.

Berkaitan dengan Siapa (profil belajar, kondisi, dan kebutuhan saat ini), guru perlu:
1. GURU memiliki pemahaman yang mendalam tentang siswa dan bagaimana mereka belajar,
hal ini akan sangat membantu GURU untuk merancang pengalaman belajar jarak jauh yang
lebih baik.
2. Tinjau apa yang GURU ketahui tentang siswa tentang pengetahuan, keterampilan,
kebiasaan, dan minat mereka, kekuatan mereka dan tantangan mereka.
3. Orang tua atau wali murid pasti akan memainkan peran besar dalam membantu siswa
berhasil dalam pembelajaran jarak jauh.
4. Perlu diingat, bagaimanapun, bahwa orangtua bukan guru terlatih dan diminta untuk
mengambil tugas yang menantang, sementara mereka juga berurusan dengan tugas dan
tuntutan lain di rumah. Mereka akan membutuhkan banyak bimbingan dan dorongan dari
GURU.
5. Lakukan pengumpulan informasi terlebih dahulu mengenai kesiapan orangtua dalam
mendampingi murid melakukan pembelajaran jarak jauh. Faktor yang setidaknya perlu
dipertimbangkan: akses orangtua terhadap teknologi, pola kerja orangtua dan tingkat
pendidikan orangtua.
6. Sediakan waktu berbincang bebas dengan orangtua dan murid untuk mendapatkan
gambaran kondisi yang mereka alami. Membangun kepercayaan diri murid dan orangtua,
menghadirkan dukungan, pendorong semangat dan bantuan professional.
7. Memperkirakan durasi pengerjaan tugas yang akan diberikan. Pastikan durasinya maksimal
80% dari jam belajar normal untuk menyediakan waktu belajar tidak terstruktur. Durasi ini
bisa disesuaikan melalui koordinasi dengan guru yang mengajar pada kelas yang sama dan
dengan siswa/orangtua
8. Membangun kesepakatan dengan orangtua terkait cara pengerjaan tugas murid, jadwal dan
durasi konferensi guru.

Berkaitan dengan Bagaimana (desain dan imlementasi pembelajaran), guru perlu


memperhatikan:
1. Penilaian diri guru, Guru perlu menyadari kemampuan diri terhadap teknologi,
mengikuti pelatihan ekstra untuk pengajaran jarak jauh jika diperlukan sesuai dengan
kebutuhan pribadi; Menyiapkan dan membuat alat dan sumber daya sesuai dengan waktu
yang tersedia dan target kurikulum yang telah ditetapkan.
2. Dukungan Guru Lain, Melakukan komunikasi dengan kelompok GURU di sekolah
sendiri atau kelompok GURU sejenis terkait dengan dukungan teknologi atau motivasi
yang diperlukan; Memastikan dan mencari model pembelajaran jarak jauh yang sudah
berhasil dilaksanakan secara efektif selama masa pandemi corona ini yang dapat
dicontoh.
3. Sumber Daya, Ketika GURU membuat pergeseran dari tatap muka ke pembelajaran
jarak jauh, pikirkan tentang bagaimana GURU perlu menyesuaikan strategi dan materi.
Salah satu faktor penting untuk dipertimbangkan adalah sumber daya apa yang tersedia
untuk GURU dan siswa Anda
4. Menyusun Pembelajaran, GURU menyusun struktur pembelajaran jarak jauh
bergantung
pada apa yang diajarkan, siapa yang diajar, kemampuan pribadi dan sumber daya yang
tersedia. Ingatlah refleksi mengenai hal ini sangat membantu dalam mendesain
pengalaman belajar jarak jauh; Mengadakan kelas jarak jauh dan memastikan jadwal
proses pembelajaran dilaksanakan, alat untuk berkomunikasi satu sama lain,
mempertimbangkan biaya, pola pelaksanaan secara serentak (pada saat yang sama) atau
asinkronus (tidak pada saat yang sama) atau campuran keduanya; Memberikan panduan
kepada murid saat mereka bekerja dengan cara pemberian satu-satu, dalam kelompok
kecil
atau keseluruh kelas. Berkominukasi dengan orang tua atau wali murid untuk meminta
kerjasamanya agar dapat bekerja secara efektif bersama mereka untuk menjaga anak
mereka tetap terlibat dan membuat kemajuan dalam pembelajarannya; dan Memilih cara
terbaik berkomunikasi dengan orang tua atau wali murid mereka untuk mencapai tujuan .
5. Dukungan dan Umpan Balik Kepada Siswa, Menentukan cara terbaik untuk
mendukung pembelajaran siswa dengan mencari jenis bantuan yang diberikan kepada
siswa untuk membimbing mereka melalui berbagai tugas belajar; Memilih saluran
komunikasi yang harus digunakan secara maksimal sehingga siswa mendapat umpan
balik secara tepat waktu; dan Memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar dan
saling mendukung sesama siswa.
6. Penilaian, Penilaian harus direncanakan dan dilekatkan dalam kegiatan belajar. Hal ini
akan memungkinkan GURU untuk memonitor dan memfasilitasi kemajuan belajar
siswa, dan membantu siswa mengelola pembelajaran mereka sendiri. Perlu dipikirkan
juga bagaimana GURU akan menilai hasil pembelajaran. Pada akhirnya, metode
penilaian yang digunakan akan tergantung pada tujuan belajar ditetapkan. Temukan
keseimbangan antara apa yang efektif dan apa yang layak untuk dilakukan dari jarak
jauh. Penilaian formatif : Cara memantau, menilai, dan memfasilitasi kemajuan belajar
dari jarak jauh untuk menilai tugas yang diberikan pada kegiatan pembelajaran;
Menentukan alat penilaian yang digunakan untuk memberikan tanggapan rutin kepada
siswa dan menjaga pekerjaan siswa selaras dengan tujuan pembelajaran; dan Memberikan
kesempatan kepada siswa melakukan refleksi apa yang mereka pelajari dan
menyampaikannya kepada teman sekelas. Penilaian sumatif: Menentukan dan membuat
alat penilaian summatif yang dapat
digunakan untuk memberikan penilaian siswa sesuai dengan materi pembelajaran yang
diberikan.

Langkah-Langkah Kegiatan Guru


Guru memfasilitasi pelaksanaan PJJ secara daring, luring, mupun kombinasi keduanya sesuai
kondisi dan ketersediaan sarana pembelajaran.
1. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran jarak jauh Referensi perencanaan PJJ baik
secara daring maupun luring dapat dilihat pada portal Guru Berbagi
https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/
Dalam menyiapkan pembelajaran, guru perlu memastikan beberapa hal berikut:
a. memastikan kompetensi pembelajaran yang ingin dicapai. Dilarang memaksakan
penuntasan kurikulum dan fokus pada pendidikan kecakapan hidup.
b. menyiapkan materi pembelajaran. Dalam pelaksanaan BDR, materi dapat difokuskan
pada:
1) literasi dan numerasi;
2) pencegahan dan penanganan pandemi COVID-19;
3) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas);
4) kegiatan rekreasional dan aktivitas fisik;
5) spiritual keagamaan; dan/atau
6) penguatan karakter dan budaya.
c. menentukan metode dan interaksi yang dipakai dalam penyampaian pembelajaran
melalui daring, luring, atau kombinasi keduanya. Dalam pelaksanaan PJJ, satuan
pendidikan dapat memilih pendekatan (daring atau luring atau kombinasi keduanya)
sesuai dengan ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana.
d. menentukan jenis media pembelajaran, seperti format teks, audio/video simulasi,
multimedia, alat peraga, dan sebagainya yang sesuai dengan metode pembelajaran
yang digunakan. Pembelajaran di rumah secara daring dapat menggunakan gawai
(gadget) maupun laptop melalui beberapa portal dan aplikasi pembelajaran daring,
diantaranya:

1) Bersama Hadapi Korona


Tautan : https://bit.ly/2ZyCuyP

2) Guru Berbagi
Tautan : https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/

3) Indonesia Edu Webinars


Tautan:https://www.youtube.com/playlist?list=PLomhIN0e2jqaY6nsGp8-
g6aBiZIZ_X0Yk

4) Belajar di rumah dengan Kok Bisa


Tautan : https://www.youtube.com/c/KokBisa/videos

5) Informasi penanganan COVID-19 oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan


COVID-19.
Tautan : https://covid19.go.id/

6) Portal informasi pendidikan Kemendikbud selama COVID-19.


Tautan : http://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/

7) Rumah Belajar oleh Pusdatin Kemendikbud.


Tautan : https://belajar.kemdikbud.go.id

8) TV edukasi Kemendikbud.
Tautan : https://tve.kemdikbud.go.id/live/

9) Pembelajaran Digital oleh Pusdatin dan SEAMOLEC. Kemendikbud.


Tautan : http://rumahbelajar.id

10) Tatap muka daring program sapa duta rumah belajar. Pusdatin Kemendikbud.
Tautan : http://pusdatin.webex.com.

11) LMS SIAJAR oleh SEAMOLEC, Kemendikbud.


Tautan : http://lms.seamolec.org

12) Aplikasi daring untuk paket A,B,C.


Tautan : http://setara.kemdikbud.go.id/

13) Membaca Digital


Tautan : http://aksi.puspendik.kemdikbud.go.id/membacadigital/
14) Video Pembelajaran
Tautan : http://video.kemdikbud.go.id/

15) Suara Edukasi Kemendikbud


Tautan : https://suaraedukasi.kemdikbud.go.id/

16) Radio edukasi Kemendikbud


Tautan : https://radioedukasi.kemdikbud.go.id/

17) Sahabat keluarga -- Sumber Informasi dan Bahan Ajar Pengasuhan dan
Pendidikan Keluarga
Tautan : https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/

18) Ruang guru PAUD Kemendikbud


Tautan : http://anggunpaud.kemdikbud.go.id/

19) Buku sekolah elektronik


Tautan : https://bse.kemdikbud.go.id/

20) Mobile edukasi - Bahan ajar multimedia


Tautan : https://medukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/

21) Modul Pendidikan Kesetaraan


Tautan : https://emodul.kemdikbud.go.id/

22) Sumber bahan ajar siswa SD, SMP, SMA, dan SMK.
Tautan : https://sumberbelajar.seamolec.org/

23) Kursus daring untuk Guru dari SEAMOLEC.


Tautan : http://mooc.seamolec.org/

24) Kelas daring untuk siswa dan Mahasiswa


Tautan : http://elearning.seamolec.org/

25) Buku digital open-access


Tautan : http://pustakadigital.kemdikbud.go.id/

26) Repositori Institusi Kemdikbud


Tautan : http://repositori.kemdikbud.go.id/

27) Jurnal daring kemendikbud


Tautan : http://perpustakaan.kemdikbud.go.id/jurnal-kemendikbud/

28) Eperpusdikbud (google play)


Tautan: http://bit.ly/eperpusdikbud/
29) MejaKita
Tautan : https://www.mejakita.com/

30) Pahamify
Tautan : https://pahamify.com/

31) Icando
Tautan : https://icando.co.id/

32) Mengajar dari Rumah


Tautan : https://teachfromhome.google/intl/id/

33) Microsoft for Education


Tautan : https://www.microsoft.com/id-id/education/products/office

34) Sekolah Mu
Tautan : https://info.sekolah.mu/tanpabatas/

35) Googel for Education


Tautan : https://edu.google.com/intl/id/?modal_active=none

e. guru perlu meningkatkan kapasitas dengan mengikuti pelatihan daring yang


disediakan oleh pemerintah maupun Lembaga nonpemerintah guna mendukung
keterampilan menyelenggarakan PJJ pada situasi darurat COVID-19.

2. Fasilitasi pembelajaran jarak jauh daring


Waktu pembelajaran daring sepanjang hari menyesuaikan ketersediaan waktu, kondisi, dan
kesepakatan peserta didik dan orangtua/walinya. Proses pembelajaran daring terdiri atas:
a. Tatap muka Virtual melalui video conference, teleconference, dan/atau diskusi dalam
group di media sosial atau aplikasi pesan. Dalam tatap muka virtual memastikan adanya
interaksi secara langsung antara guru dengan peserta didik.
b. Learning Management System (LMS). LMS merupakan sistem pengelolaan
pembelajaran terintegrasi secara daring melalui aplikasi. Aktivitas pembelajaran dalam
LMS antara lain pendaftaran dan pengelolaan akun, penguasaan materi, penyelesaian
tugas, pemantauan capaian hasil belajar, terlibat dalam forum diskusi, konsultasi dan
ujian/penilaian. Contoh LMS antara lain kelas maya rumah belajar, google classroom,
ruang guru, zenius, edmodo, moodle, siajar LMS seamolec, dan lain sebagainya.

3. Fasilitasi pembelajaran jarak jauh luring


Proses Pembelajaran luring dapat dilaksanakan dengan:
a. menggunakan media buku, modul dan bahan ajar dari lingkunan sekitar;
b. menggunakan media televisi; dan
c. menggunakan radio.
Media dan Sumber Belajar Pembelajaran Luring
Pembelajaran di rumah secara luring dalam masa BDR dapat dilaksanakan melalui:
a. televisi, contohnya Program Belajar dari Rumah melalui TVRI;
b. radio;
c. modul belajar mandiri dan lembar kerja;
d. bahan ajar cetak; dan
e. alat peraga dan media belajar dari benda dan lingkungan sekitar.
Pengertian Blended Learning

Secara etimologi istilah Blended Learning terdiri dari dua kata yaitu Blended yang berarti
campuran dan Learning yang berarti pembelajaran. Dengan demikian sepintas lalu blended
learning mengandung makna pola pembelajaran yang mengandung unsur pencampuran atau
penggabungan antara satu pola dengan pola yang lainnya dalam pembelajaran. Mosa dalam
Kumar (2006) menyampaikan bahwa yang dicampurkan dalam blended learning yaitu dua unsur 
utama, yakni pembelajarna di kelas (classroom lesson) dengan online learning.

Blended learning yaitu metode pembelajaran yang memadukan pertemuan tatap muka dengan


materi online secara harmonis. Perpaduan antara pembelajaran konvensional di mana pendidik
dan peserta didik bertemu langsung dengan pembelajaran secara online yang dapat diakses kapan
saja dan di mana saja. Adapun bentuk lain dari blended learning adalah pertemuan virtual antara
pendidik dengan peserta didik. Dimana antara pendidik dan peserta didik mungkin saja berada di
dua tempat yang berbeda, namun bisa saling memberi feedback, bertanya, atau menjawab.
Semuanya dilakukan secara real time.

Carman, (2005) mengungkapkan  bahwa terdapat lima kunci untuk melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan blended learning:

1. Live Event. Pembelajaran langsung atau tatap muka (instructor-led instruction) secara


sinkronous dalam waktu dan tempat yang sama (classroom) ataupun waktu sama tapi
tempat berbeda (virtual classroom). Bagi beberapa orang tertentu, pola pembelajaran
langsung seperti ini masih menjadi pola utama. Namun demikian, pola pembelajaran
langsung inipun perlu didesain sedemikian rupa untuk mencapai tujuan sesuai kebutuhan.
Pola ini, juga bisa saja mengkombinasikan teori behaviorisme, kognitivism dan
konstructivism sehingga terjadi pembelajaran yang bermakna.
2. Self-Paced Learning. Yaitu mengkombinasikan dengan pembelajaran mandiri (self-
paced learning) yang memungkinkan peserta belajar kapan saja, dimana saja dengan
menggunakan berbagai konten (bahan belajar) yang dirancang khusus untuk belajar
mandiri baik yang bersifat text-based maupun multimedia-based (video, animasi,
simulasi, gambar, audio, atau kombinasi dari kesemuanya). Bahan belajar tersebut, dalam
konteks saat ini dapat disampaikan secara online (melalui web maupun melalui mobile
device dalam bentuk: streaming audio, streaming video, dan e-book) maupun offline
(dalam bentuk CD, dan cetak).
3. Collaboration. Mengkombinasikan baik pendidik maupun peserta didik yang kedua-
duanya bisa lintas sekolah/kampus. Dengan demikian, perancang blended learning harus
meramu bentuk-bentuk kolaborasi, baik kolaborasi antar teman sejawat atau kolaborasi
antar peserta didik dan pendidik melalui tool-tool komunikasi yang memungkinkan
seperti chatroom, forum diskusi, email, website/webblog, dan mobile phone. Tentu saja
kolaborasi diarahkan untuk terjadinya konstruksi pengetahuan dan keterampilan melalui
proses sosial atau interaksi sosial dengan orang lain, bisa untuk pendalaman materi,
problem solving dan project-based learning.
4. Assessment. Dalam blended learning, perancang harus mampu meramu kombinasi jenis
penilaian baik yang bersifat tes maupun non-tes, atau tes yang lebih bersifat otentik
(authentic assessment/portfolio). Disamping itu, juga perlu mempertimbangkan ramuan
antara bentuk-bentuk assessmen online dan assessmen offline. Sehingga memberikan
kemudahan dan fleksibilitas peserta belajar mengikuti atau melakukan penelitian tersebut.
5. Performance Support Materials. Jika kita ingin mengkombinasikan antara pembelajaran
tatap muka dalam kelas dan tatap muka virtual, perhatikan sumber daya untuk
mendukung hal tersebut siap atau tidak, ada atau tidak. Bahan belajar disiapkan dalam
bentuk digital, apakah bahan belajar tersebut dapat diakses oleh peserta belajar baik
secara offline (dalam bentuk CD, MP3 dan DVD) maupun secara online. Jika
pembelajaran dibantu dengan suatu Learning/Content Management System (LCMS),
pastikan juga bahwa aplikasi sistem ini telah terinstal dengan baik dan mudah diakses.

Anda mungkin juga menyukai