3. Pak Sartono mengajar di kelas 6 SD Terbuka. Suatu pagi, Pak Sartono masuk 60
kelas dengan membawa sebuah globe. Perhatian anak-anak tertuju kepada
globe tersebut, namun Pak Sartono hanya meletakkan globe itu di depan kelas .
Sesudah beliau ucapkan salam dan menanyakan siapa yang tidak hadir, Pak
Sartono sampaikan bahwa hari ini, dalam pelajaran IPA akan dibahas
mengenai tata surya dengan topik terjadinya siang dan malam. Disampaikan
olehnya pada akhir pembelajaran nanti, anak-anak diharapkan dapat
menjelaskan tentang terjadinya siang dan malam. Tanpa memberi kesempatan
bertanya, Pak Sartono melanjutkan pertanyaan
Sambil berdiri di depan kelas, Pak Sartono menjelaskan terjadinya siang dan
malam. Anak-anak melihat ke Pak Sartono dengan muka penuh tanda tanya.
Dengan lancar Pak Sartono menjelaskan bahwa siang dan matam teoadi karena
bumi berputar pada porosnya sendiri. Anak-anak kelihatan mulai bosan, mereka
seperti masih menunggu Pak Sartono menggunakan globe yang dipajang di
depan kelas, namun sampai penjelasan berakhir, globe itu tidak pemah
disentuh.
Setelah penjelasan selesai, Pak Sartono memberi kesempatan kepada
anak-anak untuk bertanya. Namun, tidak ada yang bertanya. Pak Sartono
kemudian meminta anak-anak mengeluarkan buku latihan, dan
mengerjakan soal yang terdiri dari 10 pertanyaan yang ditulis di papan
tulis.
Ketika anak-anak bekerja, Pak Sartono keluar kelas. Anak-anak kelihatan
bingung karena tidak mengerti bagaimana harus menjawab soal tersebut.
Mereka akhimya membuka buku IPA dan mencoba mencari jawabannya di
sana. Namun, banyak anak yang malas membaca sehingga mereka sama sekali
tidak menjawab
Ketika Pak Sartono masuk kelas dan bertanya apakah anak-anak sudah selesai
mengerjakan soal tersebut, beliau menjadi marah karena temyata hanya 5
orang dari 30 orang anak yang selesai mengerjakan soal tersebut. Anak yang
lima orang tersebut hanya menyalin dari buku IPA, tanpa meyakini apakah
jawabannya benar atau salah, sedangkan anak-anak yang lain mengatakan tidak
bisa menjawab pertanyaan tersebut karena tidak mengerti.
Pak Sartono mengajar di kelas 6 SD Terbuka. Suatu pagi, Pak Sartono masuk
kelas dengan membawa sebuah globe. Perhatian anak-anak tertuju kepada
globe tersebut, namun Pak Sartono hanya meletakkan globe itu di depan kelas.
Sesudah beliau ucapkan salam dan menanyakan siapa yang tidak hadir, Pak
Sartono sampaikan bahwa hari ini, dalam pelajaran IPA akan dibahas
mengenai tata surya dengan topik terjadinya siang dan malam. Disampaikan
olehnya pada akhir pembelajaran nanti, anak-anak diharapkan dapat
menjelaskan tentang terjadinya siang dan malam. Tanpa memberi kesempatan
bertanya, Pak Sartono melanjutkan pertanyaan.
Sambil berdiri di depan kelas, Pak Sartono menjelaskan terjadinya siang dan
malam. Anak-anak melihat ke Pak Sartono dengan muka penuh tanda tanya.
Dengan lancar Pak Sartono menjelaskan bahwa siang dan matam teoadi karena
bumi berputar pada porosnya sendiri. Anak-anak kelihatan mulai bosan, mereka
seperti masih menunggu Pak Sartono menggunakan globe yang dipajang di
depan kelas, namun sampai penjelasan berakhir, globe itu tidak pemah
disentuh.
Setelah penjelasan selesai, Pak Sartono memberi kesempatan kepada anak-
anak untuk bertanya. Namun, tidak ada yang bertanya. Pak Sartono kemudian
meminta anak-anak mengeluarkan buku latihan, dan mengerjakan soal yang
terdiri dari 10 pertanyaan yang ditulis di papan tulis.
Ketika anak-anak bekerja, Pak Sartono keluar kelas. Anak-anak kelihatan
bingung karena tidak mengerti bagaimana harus menjawab soal tersebut.
Mereka akhimya membuka buku IPA dan mencoba mencari jawabannya di
sana. Namun, banyak anak yang malas membaca sehingga mereka sama sekali
tidak menjawab.
Ketika Pak Sartono masuk kelas dan bertanya apakah anak-anak sudah selesai
mengerjakan soal tersebut, beliau menjadi marah karena temyata hanya 5
orang dari 30 orang anak yang selesai mengerjakan soal tersebut. Anak yang
lima orang tersebut hanya menyalin dari buku IPA, tanpa meyakini apakah
jawabannya benar atau salah, sedangkan anak-anak yang lain mengatakan tidak
bisa menjawab pertanyaan tersebut karena tidak mengerti.
Pak Sartono terdiam, ia sangat marah dan kecewa, tetapi mencoba menahan
amarahnya. Beliau meminta anak-anak beristirahat. Pak Sartono tinggal sendiri
di dalam kelas. Ia mencoba mengingat apa yang terjadi di kelasnya .
Pertanyaan :
.SELAMAT MENGERJAKAN
Nama : WIWIN HANDAYANI
Nim : 835030201