Anda di halaman 1dari 3

Tips Belajar Bahasa Jepang

Nama: Elgi Agatha Haryono Putra

Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa dengan huruf yang unik, berbeda dengan huruf
abjad yang ada dalam tata bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Hal tersebutlah yang
membuat Kita (para pelajar bahasa Jepang) bersemangat dalam mempelajari bahasa tersebut.
Selain unik, bahasa Jepang juga tergolong kedalam kategori bahasa yang sulit dipelajari jika
hanya bermodalkan rasa ingin tahu saja tanpa adanya niat dan komitmen yang tinggi untuk
mempelajarinya. Selain itu juga ada beberapa langkah yang pernah saya lakukan dan saya
rasa efektif untuk belajar bahasa jepang dari nol/pemula.

1.Belajar Huruf Dasar Jepang


Langkah pertama dalam belajar bahasa Jepang bisa diawali dengan mempelajari hurufnya
terlebih dahulu. Huruf Jepang tediri dari 3 jenis aksara, yaitu Hiragana, Katakana, dan Kanji
dasar.
Untuk tahap awal kita kesampingkan dulu huruf kanji, karena kemungkinan bisa
mengganggu fokus kita dalam belajar huruf Hiragana dan katakana. Selain itu, huruf kanji
juga mempunyai corak yang terlalu sulit, sehingga bisa saja hal tersebut membuat mental dan
semangat belajar kita menurun dan mengurungkan niat untuk melanjutkan ke langkah
selanjutnya.
Ada beberapa cara agar kita bisa cepat hafal huruf hiragana dan katakana :
1. Menulis huruf hiragana dan katakana berulangkali sesuai dengan urutan penulisannya.
2. Membiasakan menulis kata atau kalimat berbahasa jepang dengan huruf hiragana atau
katakana.
3. Perbanyaklah membaca teks yang terdapat huruf hiragana maupun katakana.
2.Memperbanyak Hafalan Kosakata Dasar

Langkah kedua yaitu dengan cara banyak menghafal kosakata dasar bahasa Jepang. Langkah
ini sangat berguna dimana ketika kita ingin membuat kalimat sesuai dengan pola kalimat
yang akan kita pelajari kita sudah mengetahui kata yang akan kita susun menjadi kalimat
tanpa harus membuka kamus terlebih dahulu. Selain itu juga langkah kedua ini lebih efektif
dibandingkan kita harus membuka kamus yang berakibat waktu kita terbuang untuk mencari
kata yang akan kita susun menjadi kalimat.
Cara yang efektif untuk menghafal banyak kosakata yaitu kita bisa tentukan seberapa banyak
kita akan menghafalkan kosakata tersebut dalam satu hari sebelum masuk ke pelajaran pola
kalimat dasar. Kita bisa mulai mengawali kosakata kita dengan menghafal aisatsu (salam)
dan juga jikoushokai (perkenalan/memperkenalkan diri). Seperti contoh: Ohayou (selamat
pagi), Konnichiwa (Selamat Siang), Konbanwa (selamat malam), dan lain-lain.
3.Mempelajari Pola Kalimat Dasar

Langkah ketiga yaitu kita harus mempelajari pola kalimat dasar. Pada tahap ini seharusnya
kita sudah mempunyai tabungan lima ratus kosakata untuk bisa kita rangkai menjadi kalimat,
sesuai dengan pola kalimat yang kita pelajari.
Cara mempelajarinya yaitu kita harus mempelajari satu pola kalimat perharinya secara
konsisten. Untuk belajar polakalimat nya kita bisa menggunakan berbagai referensi baik itu
dari buku, google, dan lain-lain.
Tingkatan untuk level bahasa Jepang yaitu ada N1, N2, N3, N4, N5. Untuk pola kalimat
sendiri, kita bisa belajar dari mulai tingkat N5 sampai N4 untuk benar-benar menguasai dan
memahami dasar bahasa Jepang.
4.Mencoba Berkomunikasi dengan Pola Kalimat yang Sudah Dipelajari

Agar pola kalimat yang kita pelajari berguna,


maka kita harus menerapkannya dengan cara
berkomunikasi dengan orang lain menggunakan
bahasa Jepang yang sudah kita pelajari. Karena
bahasa itu diciptakan untuk memudahkan kita
berinteraksi dengan orang lain. Selain itu juga
dengan cara ini, kita bisa mengingat kembali
pola kalimat apa yang sudah kita pelajari yang
membuat kita tidak mudah lupa dengan apa
yang telah dipelajari sebelumnya.
Pada tahap ini bermodalkan N4 kita bisa
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
Jepang yang digunakan sehari-hari, seperti :
nani o shiteimasuka? (Sedang apa?/lagi apa?) dan lainnya.
Itulah keempat cara yang menurut saya paling efektif dan sudah saya terapkan untuk belajar
bahasa asing, baik itu bahasa Jepang, Inggris, dan lainnya. Dan juga jangan lupa untuk berdoa
sebelum belajar, karena hanya Tuhan yang mampu memberi kita kepahaman dalam
mempelajari suatu ilmu.

Anda mungkin juga menyukai